Makalah Qada Dan Qadar Baik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

BERIMAN KEPADA QADA DAN QADAR

Nama : Shelvana Ahmad


Kelas : 12 OTKP 3
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat
warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan
(tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak
satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah
terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-
bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami,
tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda
bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah
ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh
manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan
Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih,
dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap
muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun.
Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik
maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat
berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa
permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini.

B . Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar?

2. Takdir dibagi menjadi berapa macam?

3. Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT?

4. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Qadha’ Dan Qadar


Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun.
Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik
maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat
berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa
permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini.
Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan
yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul musta’an.
a. Qadha’ dan Qadar
Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa
pengertian yaitu: hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan.
Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah
sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang
berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah:
kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau
kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan
berbentuk tertentu sesuai dengan ridah-Nya. Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah
kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya (QS .Al-Furqan ayat
2).
b. Definisi qadha’ dan qadar
1. Qadar
Qadar, menurut bahasa yaitu: Masdar (asal kata) dari qadara-yaqdaru-
qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan (qa-dran). Ibnu Faris
berkata, “Qadara: qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang
menunjukkan
akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah: akhir/puncak segala
sesuatu. Dinyatakan: Qadruhu kadza, yaitu akhirnya.
Qadar, menurut istilah ialah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi
semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan
dikehendaki oleh hikmah-Nya. Atau : Sesuatu yang telah diketahui
sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga
akhir masa..
2. Qadha’
Qadha’, menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan
penjelasan. Asal (makna)nya adalah : Memutuskan, menentukan
sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyelesaikannya.
Maknanya adalah mencipta.
c. Macam-Macam Takdir Allah
- Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih
digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang
ingin kaya, pintar, sehat dan lain-lain ini harus melalui proses usaha
untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya
itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar.
- Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah
tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan
tawakkal.
d. Fungsi Iman Kepada Qadha’ dan Qadar
Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada qada
dan qadar (takdir), yang tentu mengandung banyak fungsi (hikmah atau
manfaat), yaitu antara lain :
• Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan
sesuai dengan ketentuan–ketentuan Allah SWT (sunatullah) atau hukum
alam.
• Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
• Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap
serta prilaku tercela.
• Mendorong umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas
hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak
mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang
telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik
kepada seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.Oleh karena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan
bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya
baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam kaitan dengan
takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan
terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang
terbaik dari Allah.

b. Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-
hari.Oleh karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan
iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil
menurut pandangan Allah SWT.Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah
senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah kita.Serta Kita harus
senantiasa bersabar,berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah.

Anda mungkin juga menyukai