3894 11020 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Volume 7 Issue 3 (2022) Pages 683 - 693

Jurnal Mirai Management


ISSN : 2598-8301 (Online)

Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap


Return On Asset Perusahaan Industri Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Titien Rahayuningsih
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) Apakah Debt Equity Ratio
berpengaruh terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur subsektor Food and
Beverage di Bursa Efek Indonesia. (2) Apakah Fixed Asset Ratio berpengaruh terhadap Return
On Asset pada perusahaan manufaktur subsektor Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data historis yang diambil selama kurun waktu 2016-2020. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi penelitian ini
adalah semua perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 20 Perusahaan yang ditentukan berdasarkan
purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa : (1) Secara parsial Debt Equity Ratio berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur subsektor Food and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2) Secara parsial Fixed Asset Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur
subsektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Debt Equity Ratio, Fixed Asset Ratio, Return On Asset

Copyright (c) 2023 Titien Rahayuningsih



Corresponding author :
Email Address : [email protected]

PENDAHULUAN
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa
depan, pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Menurut
Jumingan (2006:239) kinerja keuangan merupakan gambaran prestasi yang dicapai
oleh suatu perusahaan yang dilihat dari aspek operasional, aspek keuangan, aspek
pemasaran, aspek penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber
daya manusia. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai bagaimana
perubahan dari potensi sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa
depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada.
Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio
profitabilitas. Penggunaan rasio profitabilitas ini dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan
keuangan, tujuannya agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang
waktu tertentu baik penurunan atau kenaikan (Kasmir, 2014: 155). Rasio

Jurnal Mirai Management, 8(1), 2023 | 683


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Profitabilitas dapat diukur dengan ROA yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Menurut
Hanafi dan Halim (2016) ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan
dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu Semakin besar
rasio ini maka semakin baik dan hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat
mendapatkan return dan meraih laba. Pengukuran dengan ROA menunjukkan
semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik dalam memberikan pengembalian
kepada penanam modal, hal itu akan mempengaruhi keputusan investor dalam
berinvestasi.

Struktur Modal diukur dengan menggunakan rasio Leverage atau rasio


Solvabilitas. Menurut Kasmir (2014 :155) , adapun jenis –jenis rasio leverage antara lain
: debt to total asset ratio, debt to equity ratio, Equity to asset ratio, long term debt to equity
ratio, tangible assets debt converage, current liabilities to net worth, times interest earned, fixed
charge coverage. Untuk mengukur struktur modal peneliti menggunakan Debt to equity
ratio (DER).

Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara total utang dengan modal
sendiri (Purwana dan Hidayat, 2016: 160) Rasio ini menunjukkan risiko perusahaan,
dimana semakin rendah DER mencerminkan semakin besar kemampuan perusahaan
dalam menjamin utangnya dengan ekuitas dimiliki. Besarnya rasio ini menunjukkan
proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari utang dibandingkan dengan sumber-
sumber bermodal yang lain seperti saham preferen, saham biasa atau laba yang
ditahan.

Struktur aset adalah perimbangan atau perbandingan dalam artian absolut maupun
dalam relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap (Riyanto, 2011:77). Sedangkan
struktur aset menurut Syamsudin (2007:309) adalah penentuan berapa besar alokasi
untuk masing masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam
aktiva tetap. Current assets to total assets ratio dipergunakan untuk mengukur struktur
aktiva yaitu merupakan rasio aktiva lancar terhadap total aktiva.

Pradnyanita dan Triaryati, (2019) Hastuti dan Farida (2017) GAP Research mengenai
DER yakni Penelitian yang dilakukan oleh Kristianti et al., (2018) pada perusahaan-
perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa
DER mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai ROA, begitu pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hastuti dan Farida (2017) pada perusahaan tekstil dan
garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia menyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan antara struktur modal terhadap kinerja keuangan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Meiriasari et al. (2021), (Pradnyanita dan Triaryati, 2019)
menunjukan bahwa struktur modal (DER) tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan dalam hal ini profitabilitas yang diukur dengan indikator Return on Asset
(ROA) hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya struktur modal tidak
berpengaruh terhadap ROA.

Rukmana dan Hasmi (2018), Mudjijah dan Hikmanto (2018) Penelitian terkait Struktur
aktiva yang diukur dengan indikator (FAR) yang dilakukan oleh Mudjijah dan
Hikmanto (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh likuiditas, struktur

684 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

aktiva dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas yang dimediasi oleh


struktur modal pada perusahaan subsektor perkebunan yang terdaftar di bursa efek
indonesia menunjukan bahwa Struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan dalam hal ini Return On Asset (ROA). Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rukmana dan Hasmi (2018) yang berjudul Pengaruh struktur modal,
struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas (Studi kasus pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI) menunjukan bahwa Struktur aktiva
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Menurut Home and Wachowicz (2009) ROA merupakan alat ukur untuk menilai
efektivitas suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui aset (aktiva)
yang tersedia. ROA ini berguna baik bagi para manajer perusahaan, investor maupun
analis untuk memberi gambaran tentang efisiensi manajemen perusahaan dalam
menggunakan aset untuk menghasilkan pendapatan (profitabilitas). ROA yang tinggi
maka mengindikasikan perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang tinggi. Selain
itu, ROA yang tinggi juga mengindikasikan perusahaan tersebut lebih efisien. Bagus
atau buruknya kinerja manajemen perusahaan bisa diukur dengan menggunakan
perbandingan eksternal atau internal. Perbandingan eksternal yakni membandingkan
perusahaan-perusahaan berbeda namun menjalankan kegiatan bisnisnya di subsektor
yang sama. Sedangkan untuk perbandingan Internal yakni dengan membandingkan
kinerja suatu perusahaan dengan tahun sebelumnya.

Rata-rata kinerja keuangan perusahaan industri manufaktur subsektor Food and


beverage yang ditunjukan dengan Return On Assets dari tahun 2016-2020 rata-rata
mengalami peningkatan dan penurunan, sehingga dapat dikatakan bahwa Kinerja
keuangan perusahaan-perusahaan ini dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi.
Uraian diatas dapat dilihat bahwa tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori
yang ada. Berbagai variabel dapat mempengaruhi Kinerja keuangan perusahaan.
Disamping itu, adanya hasil penelitian yang berbeda-beda yang ditimbulkan oleh
struktur modal dan struktur aktiva terhadap kinerja keuangan perusahaan, membuat
penelitian ini perlu dilakukan untuk menguji kembali pengaruh struktur modal dan
struktur aset terhadap kinerja keuangan serta melakukan pengamatan dijenis
perusahaan industri manufaktur.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Struktur Modal dan Struktur
Aset terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Industri Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (Subsektor Food and Beverage Tahun 2016-2020).

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
DER terhadap Kinerja keuangan (ROA) dan pengaruh FAR terhadap Kinerja
keuangan (ROA) pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai sumber referensi dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu
Manajemen keuangan, khususnya mengenai kinerja perusahaan.

H1 Struktur modal yang diukur dengan indikator Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Kinerja keuangan yang diukur dengan indikator Return

685 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

On Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
H2 Struktur Aset yang diukur dengan indikator Fixed Asset Ratio (FAR) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja keuangan yang diukur dengan indikator Return On Asset
(ROA) pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.

METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah variabel struktur modal yang diukur dengan
indikator Debt to Equity Ratio (DER) dan struktur aset yang diukur dengan indikator
Fixed Asset Ratio (FAR) sebagai variabel independen, Sedangkan untuk variabel
dependennya menggunakan Kinerja Keuangan yang diukur dengan Return on Asset
(ROA) pada perusahaan industri manufaktur subsektor food and beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020.

Jenis dan Sumber Data.


Jenis data dalam penelitian ini yaitu jenis data Kuantitatif, yaitu data-data berbentuk
angka yang ada dalam laporan keuangan perusahaan industri manufaktur
k\emudian diolah berdasarkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, data sekunder
merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, melainkan melalui media
perantara. Data penelitian ini didapat dari hasil publikasi annual report yang terdapat
pada situs resmi dari Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan juga melalui situs
resmi masing-masing perusahaan industri manufaktur subsektor food and beverage.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi
Berdasarkan pemilihan model estimasi diatas bahwa Fixed Effect Model adalah model
yang paling cocok digunakan pada penelitian ini. Berikut ini hasil output pengolahan
data untuk regresi data panel perusahaan manufaktur subsektor Food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020

Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel


Dependent Variable: Y
Method: Panel Leas t Squares
Date: 05/26/22 Tim e: 11:43
Sam ple: 2016 2020
Periods included: 5
Cros s -s ections included: 20
Total panel (balanced) obs ervations : 100

Variable Coefficient Std. Error t-Statis tic Prob.

C -6.495973 5.242849 -1.239016 0.2191


X1 -0.922638 0.887450 -1.039651 0.3017
X2 27.74568 9.298015 2.984044 0.0038

Effects Specification

Cros s -s ection fixed (dum m y variables )

Root MSE 9.216007 R-s quared 0.616603


Mean dependent var 7.406100 Adjus ted R-s quared 0.513381
S.D. dependent var 14.95894 S.E. of regres s ion 10.43507
Akaike info criterion 7.719761 Sum s quared res id 8493.478
Schwarz criterion 8.292898 Log likelihood -363.9880
Hannan-Quinn criter. 7.951720 F-s tatis tic 5.973543
Durbin-Wats on s tat 1.514082 Prob(F-s tatis tic) 0.000000

Sumber: Data diolah dengan Eviews 11

686 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Berdasarkan tabel 1. maka diperoleh persamaan regresi data panel sebagai berikut :

Persamaan diatas menunjukan bahwa nilai Koefisien regresi untuk varibel Debt Equity
Ratio adalah -0.922638. Nilai negatif mengindikasikan adanya hubungan yang negatif
antara Debt Equity Ratio dengan Return On Asset. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila
varibel DER mengalami peningkatan 1 persen dan variabel bebas lainnya diasumsikan
konstan maka variabel tak bebas Return On Asset akan menurun sebesar 0.922638.
semakin rendah nilai Debt Equity Ratio (X1) maka akan semakin baik untuk ROA (Y).
DER merupakan perbandingan antara hutang dan modal, semakin kecil nilai Debt
Equity Ratio akan menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik karena
mengakibatkan tingkat pengembalian semakin tinggi. Semakin besar hutang
perusahaan maka risiko yang akan ditanggungpun akan semakin besar. Koefisien
regresi untuk variabel Fixed Asset Ratio adalah 27.74568. nilai positif
mengidentitifikasikan adanya hubungan yang positif antara Fixed Asset Ratio dengan
Return On Asset. Hal ini dapat diartikan apabila terjadi kenaikan 1 persen dan variabel
bebas lainnya diasumsikan konstan, maka variabel tak bebas Return On Asset akan
mengalami peningkatan sebesar 27.74568.

Hasil Uji Hipotesis


Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai


Fhitung dengan Ftabel dan koefisien determinasi (𝑅𝑅2 ) pada tingkat probabilitas yang
ditetapkan yaitu (0,05) dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh Debt
Equity Ratio dan Fixed Asset Ratio secara simultan terhadap Return On Asset perusahan
manufaktur subsektor Food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 2. Hasil Uji F
( y )

Root MSE 9.216007 R-squared 0.616603


Mean dependent var 7.406100 Adjusted R-squared 0.513381
S.D. dependent var 14.95894 S.E. of regression 10.43507
Akaike info criterion 7.719761 Sum squared resid 8493.478
Schwarz criterion 8.292898 Log likelihood -363.9880
Hannan-Quinn criter. 7.951720 F-statistic 5.973543
Durbin-Watson stat 1.514082 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah dengan Eviews 11

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel hasil analisis di atas
terlihat bahwa p value uji F= 0,000 < 0,05. Nilai p value kurang dari batas kritis 0,05
maka menerima H1 atau yang berarti bahwa DER dan FAR secara simultan atau
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset pada
perusahaan manufaktur subsektor Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.

Uji t (Pengujian Secara Parsial)


Hasil pengujian secara parsial (uji t) dilakukan dengan membandingkan nilai
probabilitas (P value) dengan nilai alpha (α = 0,05) tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengujian
hipotesis ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

687 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Tabel 3. Hasil Uji t

Dependent Variable: Y
Method: Panel Leas t Squares
Date: 05/26/22 Tim e: 11:43
Sam ple: 2016 2020
Periods included: 5
Cros s -s ections included: 20
Total panel (balanced) obs ervations : 100

Variable Coefficient Std. Error t-Statis tic Prob.

C -6.495973 5.242849 -1.239016 0.2191


X1 -0.922638 0.887450 -1.039651 0.3017
X2 27.74568 9.298015 2.984044 0.0038

Sumber: Data diolah dengan Eviews 11

Hasil analisis penelitian di atas perlu dijelaskan ke dalam pembahasan, sehingga dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh yang terjadi antarvariabel
dalam penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Struktur Modal yang
diukur dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel X1 (Independen),
Struktur aset yang diukur dengan indikator Fixed Asset Ratio (FAR) sebagai variabel
X2 (Independen), dan Kinerja Keuangan yang diukur dengan indikator Return On
Asset sebagai variabel Y (Dependen).

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi data panel terbukti
bahwa struktur modal yang diukur dengan indikator Debt Equity Ratio (DER) dan
struktur aset yang diukur dengan indikator Fixed Asset Ratio secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan
manufaktur subsektor Food and beverage periode 2016-2020. Selanjutnya, Pengujian
secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Debt
Equity Ratio (DER), Fixed Asset Ratio (FAR) terhadap Return On Asset (ROA) pada
perusahaan manufaktur subsektor Food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap Return On Asset (ROA)

Berdasarkan hasil penelitian Debt Equity Ratio berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan industri manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya peningkatan Debt Equity Ratio menurunkan
Return On Asset namun penurunannya relatif kecil. Hal ini disebabkan karena
peningkatan DER mencerminkan peningkatan jumlah hutang yang semakin besar
dibanding dengan modal sendiri (Ekuitas). Peningkatan hutang yang besar akan
menjadi beban bagi perusahaan sehingga kemampuan memperoleh laba semakin
berkurang.

Fakta empiris menunjukan bahwa Debt Equity Ratio pada perusahaan manufaktur subsektor
food and beverage mengalami fluktuasi setiap tahunnya, dimana terkadang mengalami
penurunan dan peningkatan. Pada tahun 2017 terjadi penurunan DER sebesar 9,65 persen.
Selanjutnya pada tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 26,98 persen. Pada tahun 2019 terjadi

688 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

penurunan DER sebesar 7,39 persen dan pada tahun 2020 menurun sangat signifikan sebesar
16,82 persen. Dengan demikian terjadi penurunan pertumbuhan DER sebesar 36,64 persen.

Jika dilihat dari nilai rata-rata Debt Equity Ratio pada tahun 2016-2020 pada tabel 5.1 untuk
masing-masing perusahaan manufaktur subsektor food and beverage sebelas (11) dari dua puluh
(20) perusahaan masih dalam kondisi Ideal karena nilai rata-rata Debt Equity Ratio masih
dibawa angka 1, perusahaan tersebut antara lain PT. Tri Banyan Tirta (ALTO), Tiga pilar
Sejahtera Food (AISA), Delta Djakarta (DLTA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT.
Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA), Indofood Sukses Makmur (INDF), Mayora Indah (MYOR),
Nippon Indosari Corpindo (ROTI), PT. Sekar Bumi (SKBM), Siantar Top (STTP), dan Ultra Jaya
Milk Industry (ULTJ). Nilai rata-rata Debt Equity Ratio tertinggi dicapai oleh Magna Investama
Mandiri, Tbk sebesar 2,89 persen. Artinya setiap 1 rupiah hutang mampu dijamin oleh modal
sendiri sebesar 0,0289 rupiah. Sedangkan nilai rata-rata Debt Equity Ratio terendah terdapat
pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk dengan nilai 0,10 persen, artinya setiap satu rupiah
hutang hanya mampu dijamin oleh ekuitas sebesar 0,001 rupiah.

Perusahaan yang lain masih dalam kondisi yang kurang ideal karena nilai rata-rata Debt Equity
Ratio diatas angka 1, salah satunya yaitu PT. Magna Investama Mandiri, Tbk (MGNA) dengan
nilai DER mencapai 11,35. Kondisi ini terlihat di tahun 2018 pada saat itu liabilitas perusahaan
PT. Magna Investama Mandiri, Tbk (MGNA) lebih tinggi dibandingkan dengan total ekuitas.
Hal ini menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan bagi perusahaan dalam hal
mengelola sumber modal karena besarnya beban hutang akan mengurangi jumlah laba bersih
yang akan diterima perusahaan.

Perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukan dengan rasio DER dibawah angka 1 atau
dibawah 100%, semakin rendah rasio DER maka akan semakin bagus. DER yang rendah
menunjukan bahwa hutang/kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset yang
dimilikinya, sehingga dalam kondisi yang tidak diinginkan perusahaan masih dapat melunasi
seluruh hutang/kewajibannya. Kondisi sebaliknya, semakin tinggi DER menunjukan
komposisi jumlah hutang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan jumlah seluruh modal
yang dimilikinya, sehingga mengakibatkan beban perusahaan terhadap pihak luar menjadi
meningkat. Meningkatnya beban kewajiban terhadap pihak luar menunjukan bahwa sumber
modal perusahaan sangat tergantung dari pihak luar. Berdasarkan fakta empiris tentang DER
yang secara rata-rata mengalami penurunan maka menyebabkan terjadinya peningkatan ROA
meskipun tidak signifikan dimana Return On Asset mengalami pertumbuhan 7,85 persen. Pada
tahun 2017 meningkat 9,08 persen. Pada tahun 2018 meningkat 3,27 persen, tahun 2019 80,79
persen namun menurun 41,09 persen pada tahun 2020. seluruh perusahaan sampel selama
tahun pengamatan adalah 7,53%. Sedangkan rata-rata Return On Asset pada 20 perusahaan
yang diteliti pada tahun 2016 adalah 5,83 persen artinya setiap 1 rupiah aset menghasilkan laba
sebesar 0,0583 rupiah. Pada tahun 2017 Return On Asset sebesar 6,36 persen, tahun 2017 6,57
persen, selanjutnya tahun 2019 11,88 persen dan pada tahun 2020 adalah 7,00 persen. Dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020, nilai rata-rata Return On Asset tertinggi di capai oleh PT.
Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) sebesar 38%. Sedangkan nilai rata-rata Return On Asset
terendah dipegang oleh PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk (BTEK) dengan nilai -13,38%.

689 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Return On Asset yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan
untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan sedangkan
Return On Asset yang negatif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan,
perusahaan mendapatkan kerugian.

Pengaruh Struktur Aset yang diukur dengan Fixed Asset Ratio (FAR) terhadap
Kinerja Keuangan yang diukur dengan indikator Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil penelitian Struktur aset yang diukur dengan indikator Fixed Asset
Ratio (FAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang
diukur dengan indikator Return On Asset (ROA) pada perusahaan industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya peningkatan Fixed Asset
Ratio akan membuat Return On Asset mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena
peningkatan FAR mencerminkan semakin besar nilai aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan maka struktur aset ini dapat digunakan untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan dengan pengelolaan yang baik dan efektif maka struktur aset
dapat membantu meningkatkan profit perusahaan.

Fakta empiris menunjukan bahwa Fixed Asset Ratio pada 20 perusahaan manufaktur
subsektor Food and Beverage mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2017
mengalami pertumbuhan sebesar 7,86 persen, tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 1,29
kemudian di tahun 2019 sebesar 1,91 persen namun pada tahun 2020 menurun sebesar 5,18
persen. Dengan demikian rata-rata nilai pertumbuhan Fixed Asset Ratio secara keseluruhan
sebesar 1,13 persen.

Jika dilihat dari nilai rata-rata Fixed Asset Ratio seluruh perusahaan di tahun 2016 sebesar 0,50
persen kemudian di tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 0,54 persen di tahun 2018 naik
menjadi 0,55 persen ditahun 2019 menjadi 0,56 kemudian ditahun 2020 terjadi sedikit
penurunan menjadi 0,53 persen. melihat nilai rata-rata untuk masing-masing perusahaan
industri manufaktur subsektor food and beverage pada tabel 5.2 terlihat bahwa selama 5 tahun
berturut-turut 2016 -2020 kondisi Fixed Aset Ratio cenderung mengalami kenaikan yang
cukup stabil. Nilai rata-rata Fixed Aset Ratio tertinggi yaitu pada PT. Bumi Teknokultura
Unggul, Tbk sebesar 0,85 persen, PT.Inti Agri Resources, Tbk sebesar 0,79 persen, PT. Tri
Banyan Tirta,Tbk sebesar 0,77 persen, PT. Magna Investama Mandiri 0,70 persen, PT. Indofood
Sukses Makmur 0,67 persen, PT. Tunas Baru Lampung 0,61 persen, PT. Nippon Indosari
Corpindo 60 persen, PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan PT. Siantar Top sebesar 58 persen.

Berdasarkan fakta empiris tentang Fixed Asset Ratio (FAR) yang secara rata-rata mengalami
kenaikan yang cukup stabil maka menyebabkan terjadinya peningkatan ROA dimana Return
On Asset mengalami pertumbuhan 7,85 persen. Pada tahun 2017 meningkat 9,08 persen. Pada
tahun 2018 meningkat 3,27 persen, tahun 2019 80,79 persen namun menurun 41,09 persen pada
tahun 2020. Nilai rata-rata Return On Asset seluruh perusahaan sampel selama tahun
pengamatan adalah 7,53%. Sedangkan rata-rata Return On Asset pada 20 perusahaan yang
diteliti pada tahun 2016 adalah 5,83 persen artinya setiap 1 rupiah aset menghasilkan laba
sebesar 0,0583 rupiah. Pada tahun 2017 Return On Asset sebesar 6,36 persen, tahun 2017 6,57
persen, selanjutnya tahun 2019 11,88 persen dan pada tahun 2020 adalah 7,00 persen.

690 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Struktur aset yang diukur dengan Fixed Aset Ratio merupakan perbandingan antara aktiva
tetap dengan total aktiva dalam suatu perusahaan. Dengan melihat data diatas, hal ini
menunjukan bahwa kepemilikan aset tetap dari total aset yang dimiliki oleh masing-masing
perusahaan cukup besar. Semakin besar Fixed aset ratio maka semakin baik untuk perusahaan,
hal ini karena Struktur aset (FAR) yang merupakan aktiva berwujud jika dihubungkan dengan
tujuan jangka panjang dapat memberikan manfaat kepada perusahaan selama bertahun-tahun
untuk digunakan kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual.

Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat diketahui bahwa kenaikan Fixed Asset ratio
dapat memicu peningkatan Return On Asset namun yang perlu diperhatikan yaitu
Perusahaan harus memanfaatkan dan mengelola aktiva tetap dengan baik dan efektif agar nilai
aktiva profitabilitas perusahaan dapat terjaga.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan tentang variabel Debt Equity
Ratio dan Fixed Asset Ratio yang mempengaruhi Return On Asset pada perusahaan
manufaktur subsektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2016-2020, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial Debt Equity Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur subsektor Food and Beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2020

2. Secara parsial Fixed Asset Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return On Asset pada perusahaan manufaktur subsektor Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020

Referensi :
Ahmad, Rodoni dan Herni, Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2011. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11.
Erlangga. Jakarta.
Dahlia, C. (2018). Pengaruh struktur modal,ukuran perusahaan, likuiditas terhadap kinerja keuangan
yang dimoderasi inflasi.
Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Fahmi, Irham 2018, Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta
Fauzi, F. A. B. D. D. I. A. (2019). Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Akuntansi : Aplikasi
SPSS da Eviews untuk Teknis Analisis Data. Penerbit Salemba Empat.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit -
Undip.
Gujarati, D. N. & D. C. P. (2015). Dasar-dasar Ekonometrika (Edisi 5). Salemba Empat.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hastuti, T., & Farida, D. L. (2017). Effect Of Capital Structure And Size Of Company On
Financial Performance In Textile And Garment Companies Registered In Indonesia
Stock Exchange Period 2010-2014. In Jom Fisip (Vol. 4, Issue 2).
Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive Edition. Cetakan
Ketiga. PT. Gramedia : Jakarta.

691 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Home. James C. Van dan John M. Machowiecz. 2009. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.
Alih Bahasa: Dewi Fitriasari dan Deny Kwary. Jakarta: Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir, 2017 . Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kristianti, I. P., Tinggi, S., Ekonomi, I., & Yogyakarta, Y. (2018). Analisis Pengaruh Struktur
Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Akuntansi Dewantara, Vol.2 No.1, 56–68.
Https://Doi.Org/10.29230/Ad.V2i1.2222
Lestari, M.I., dan Sugiharto, T. (2007). Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya. PESAT Vol. 2.
Martono dan Harjito. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi ke-2. Ekonisia, Yogyakarta.
Meiriasari, V., Angraini, P., & Putri Andini, R. (2021). Analisis Pengaruh Struktur Aktiva
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Subsektor Textile Dan Garmen Di Indonesia (Analysis Of
The Effect Of Assets Structure On The Profitability Of Textile And Garment Subsector
Companies In Indonesia) (Vol. 6, Issue 3).
Https://Jurnalekonomi.Unisla.Ac.Id/Index.Php/Jpimhttp://Dx.Doi.Org/10.30736%2
fjpim.V1i2.28
Mudjijah, S., & Hikmanto, A. (2018). Pengaruh likuiditas, struktur aktiva dan pertumbuhan
penjualan terhadap profitabilitas yang dimediasi oleh struktur modal pada perusahaan
subsektor perkebunan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, Vol. 7, 113–129.
Munawir, S., 2013., Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen Keuangan. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Pamudi, Teguh S. 2004. Industrialisasi dan Negara-Negara Dunia Ketiga. Jakarta: Bina Aksara.
Pradnyanita, N. wayan, & Triaryati, N. (2019). Pengaruh struktur modal, likuiditas dan
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan real estate. E-
Jurnal Manajemen, Vol.8, No. 1, 7132–7162.
Prawirosento, Suryadi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia “Kebijakan Kinerja
Karyawan”. Yogyakarta: BPFE
Purwana, & Hidayat. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Putri, A. N. (2021). Pengaruh Current Ratio, DER dan Struktur Aktiva terhadap ROA pada
Perusahaan Sub Sektor Semen yang Terdaftar di BEI. Benchmark, 2(1), 25–33.
https://doi.org/10.46821/benchmark.v2i1.219
Rahmawati, I., & Kholiq, Mohammad. (2018). Analisis Pengaruh Perputaran Modal
Kerja,Likuiditas,Struktur Modal,Sales Growht,Struktur Aktiva. Diponegoro Journal Of
Management, 7, 1–14.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Ross,Westerfield & Jordan.2004.Corporate Finance Fundamentals.The McGraw-hill
companies.New York.
Rukmana, R., & Hasmi, N. (2018). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aktiva Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei). Jurnal Economix, Volume 6, No.2.
Ruzikna, D., & Jurusan Ilmu Administrasi -Program Studi Administrasi Bisnis, Ms. (2017).
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Farmasi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. In Jom Fisip (Vol. 4, Issue 2).
Saldi Ahmad, A. (N.D.). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
Pembiayaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2016.
Sartono, Agus., 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta.
Subramanyam. K. R dan John J. Wild. 2014. Analisi Laporan Keuangan. Penerjemah Dewi Y.
Jakarta: Salemba Empat.

692 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022


Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Fixed Asset Ratio Terhadap Return On Asset Perusahaan…

Sudana, I Made. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono (2019). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta
Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.

Syamsuddin, L. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru.Jakarta: Raja Grafindo


Persada.
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Wulandari, B., Sianturi, N. G., Hasibuan, N. T. E., Ginting, I. T. A., & Simanullang, A. (2020).
Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset, Perputaran Kas dan Struktur Modal terhadap
Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Owner, 4(1), 176. https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.186
https://www.sahamok.net/perusahaan-manufaktur-di-bei/

693 | Jurnal Mirai Management, 7(3), 2022

Anda mungkin juga menyukai