PROPOSAL BVS Purbalingga PDF
PROPOSAL BVS Purbalingga PDF
PROPOSAL BVS Purbalingga PDF
VAPESTORE
Substore
Purbalingga
I. Latar Belakang Usaha
Dunia Vaporizer bukan lagi menjadi hal yang asing dan baru di Indonesia, bahkan di daerah
Urban seperti area Purwokerto. Market Share Vaporizer terus tumbuh dan semakin
berkembang seiring dengan semakin banyaknya Vapestore di area Purwokerto dan sekitarnya.
Bawor Vapor sebagai pelopor Vapestore di area Purwokerto pun semakin berkembang
dengan adanya Bawor Vapor Substore yang berlokasi di depan GOR Satria Purwokerto.
Pengembangan bisnis dari Bawor Vapor tidak lepas dari 2 orang yang in charge langsung dari
pengelolaan usaha yaitu Deni (Buyer, Administration, Finance, Storage & Supply) dan Agung
(Sales, Operasional, Promo and Marketing). Pengembangan usaha ini didukung dengan adanya
faktor-faktor yang menjadi added value Bawor Vapor sebagai sebuah Vapestore yaitu:
Kenyamanan, pelayanan yang baik, kedekatan dengan pelanggan, harga yang kompetitif,
kelengkapan item, juga SDM Vaporista yang memiliki kredibilitas dibidang Vaporizer.
Saat ini Bawor Vapor sudah menjadi Market Leader dari usaha retail bidang vaporizer di
area Purwokerto dimana coverage market-nya bahkan sudah mencapai area luar Purwokerto,
yaitu Purbalingga, Cilacap, Majenang, Ajibarang dan area-area lain sekitar Purwokerto lainnya.
Nama “Bawor Vapor” sendiri sudah memiliki Brand Awareness, Brand Image dan Brand Loyalty
sebagai Vapestore yang Murah, Lengkap dengan pelayanan yang baik. Namun di daerah-
daerah tersebut terus bermunculan vapestore-vapestore yang sebagian besarnya hanya
memanfaatkan kedekatan area dengan konsumen, tetapi belum mencapai standarisasi sebuah
Vapestore yang kompeten. Hal ini menjadi peluang Bawor Vapor yang sudah memiliki Brand
Awareness di area Barlimascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen)
untuk mengembangkan usaha ke area-area diluar Purwokerto, dimana dalam proposal investor
ini area yang akan dipilih adalah Purbalingga.
1. Market retail Purbalingga adalah yang paling “sehat” diantara area lainnya yang
menjadi target dari pengembangan usaha (cilacap, banjarnegara, ajibarang), hal ini
terlihat dari vapestore-vapestore di Purbalingga yang berhasil survive dan masih
profitable. Pengguna vaporizernya juga terus berkembang.
2. Lokasi masih relatif dekat dengan Purwokerto, mempermudah dari sisi controlling,
monitoring sales dan SOP operasional.
3. Keputusan didukung oleh saran dan masukan dari konsumen bawor yang loyal, para
sahabat, juga konsumen Bawor yang memang berdomisili di Purbalingga, bahwa
Purbalingga sangat membutuhkan Vapestore yang kredibel seperti bawor Vapor.
Peluang Bawor dalam memonopoli market share vapers di Purbalingga sangat besar.
4. Kompetitor potensial Bawor Vapor di Purbalingga masih memiliki beberapa kekurangan
dari sisi knowledge, kelengkapan produk dan pelayanan, dimana hal-hal tersebut
merupakan faktor plus dari Bawor Vapor.
Oleh karena hal tersebut. Kami ingin mengajak Saudara sekalian untuk dapat berinvestasi
dalam pengembangan Bawor Vapor, yaitu “BAWOR VAPOR Substore Purbalingga” dimana
diharapkan BAWOR VAPOR Substore Purbalingga ini akan menjadi pemimpin pasar (Market
Leaders) usaha retail vaporizer di area Purbalingga dan sekitarnya.
Jadi terlihat bahwa Vaporizer bukanlah trend yang bisa turun pengguna maupun
penggunaannya namun akan terus berkembang dan menjadi sektor bisnis yang
menguntungkan bagi pelaku bisnisnya.
Berikut adalah proyeksi lengkap rata-rata omset dan nett profit dari 6 bulan yang sudah
berjalan tersebut.
V. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dari Bawor Vapor untuk awalnya adalah SES A, B+ s.d C, dimana
dalam segmentasi ini, Bawor vapor lebih fokus dalam melengkapi varian liquid lokal yang
beredar di pasaran dengan beberapa Liquid US yang memiliki demand yang cukup tinggi di
market Indonesia.
Kelengkapan Mod, Tools, Acc, Wire, dan Atomizers dengan harga yang kompetitif juga
akan menjadi concern dari Bawor Vapor Substore Purbalingga.
Untuk device, parts dan acc sifatnya kondisional. Bisa memanfaatkan link supplier yang
sudah terjalin, supplier baru yang lebih bersaing, ataupun melalui online, mengingat banyak
produk yang sudah dijual dengan harga reseller di online dalam jumlah pembelian tertentu.
VII. Planning Pemasaran
Penetapan harga jual bervariasi. Pada saat ini persaingan harga dengan kompetitor
menjadi isu yang sangat sensitif. Penetapan Harga mengikuti yang saat ini sudah
berjalan di BV (Bawor vapor) dan BVS (Bawor vapor Substore GOR Satria). Profit
perproduknya mulai plus 10 % s.d 25% untuk Mod dari HPP Produk. 15-30% untuk
Atomizer, 20 – 45% untuk liquid dan 30 – 80% untuk tools, acc, jasa dan wire.
Penggambaran skema average profit terkecil adalah 10% dari HET all product.
b. Pelaksanaan distribusi
Distribusi produk untuk supply berasala dari brewer dan Pengepul (Wholesale) untuk
liquid, dan supplier lokal (untuk sementara) untuk parts, acc dan device. Distribusi ke
konsumen dengan cara penjualan di lokasi Bawor Vapor, menggunakan jasa
pengiriman, dan dengan kerjasama konsinyasi ataupun beli putus di meeting point juga
dengan app go-shop.
BUSINESS -
KARYAWAN
PENGELOLA 1 dan PENGELOLA 2 menggunakan garis koordinasi. Begitu juga dengan
hubungan antara INVESTOR dengan PENGELOLA dan Business – Karyawan. Dengan lain
INVESTOR tidak memiliki garis command terhadap business sektor. Jadi kontribusi yang
bisa dilakukan Investor adalah sebatas saran/ Suggestion. Management Business
sepenuhnya adalah wewenang pengelola. Pengelola berkewajiban untuk memberikan
pembukuan pada investor selama 2 bulan sekali berbarengan dengan pembagian net-
profit sesuai dengan share-nya.
b. Job Description
Pembagian Job pengelolaan secara garis besar adalah sebagai berikut
Pengelola 1 : Storage. Finance, Supply. Stock Buyer and Monitoring. E-Market Place.
Administration.
Pengelola 2 : Store Operation, Public Relation, Social Media Marketing, Store Asset.
c. Resiko Bisnis
Resiko Bisnis Dibagi menjadi 3 tahapan:
1. Saat target BEP (Break Event Point) tidak tercapai. Misalnya dalam kasus ini target
18 bulan BEP. Saat BEP tidak tercapai dalam 18 bulan maka untuk 12 bulan
kedepannya akan memasuki masa dispensasi yaitu share dari pengelola akan
dikurangi masing-masing 5%, yang berarti total pengurangannya 10%. Hal ini berarti
start bulan ke-19 masa operasional toko, Skema Profit Share menjadi 10% untuk
pengelola 1, 10% untuk pengelola 2, dan 80% untuk total Part Investor.
2. Saat target BEP tidak tercapai di bulan ke 30, maka akan memasuki masa
punishment yang berarti kedua pengelola tidak memiliki hak atas profit share dari
bulan ke 30 masa operasi toko sampai BEP tercapai. Hal ini berarti Part Investor
akan mendapatkat 100% dari total nett profit.
3. Saat toko mengalami Pailit/ Kebangkrutan, maka keseluruhan asset akan dicairkan,
dan total valuenya akan dibagi sesuai dengan persentasi kepemilikan investor slot.
Pengelola tidak mendapatkan bagian persentase dari value tersebut kecuali jika
jumlah asset tersebut sudah sesuai dengan target value BEP.
IX. Investasi dan Sistem Profit Sharing
Di tahap ini investor akan mendapatkan 70% dari net profit store perbulannya
(dibagi 5 slot yang berarti 14% dari nett profit per-investor slot yang dimiliki) dan
Pengelola akan mendapatkan 30% dari net profit store sebagai kompensasi
pengelolaan (15% untuk Pengelola 1 dan 15% untuk pengelola 2). Penghasilan
Pengelola didapat hanya dari kompensasi golden share 30% ini, tanpa ada salary/
gaji.
2. After BEP, yaitu kondisi dimana pengelola sudah dapat mengembalikan uang
sejumlah total investasi yang diberikan investor diawal.
Ditahap ini pola share akan berbalik. Setelah Pengelola dapat mengembalikan
total Rp 30.000.000,- kepada masing-masing pemilik 1 slot investor, maka
Pengelola untuk kedepannya akan mendapatkan share 70% (40% untuk Pengelola
1 dan 30% untuk Pengelola 2) dari net profit Store dan Investor mendapatkan 30%
dari total net profit store (6% dari profit share per investor slot yang dimiliki)
Catatan:
Pembagian Profit Share baik sebelum maupun sesudah BEP dibagikan kepada
investor hanya sebagian kecil saja per-slot-nya, sesuai kesepakatan. Misalnya: Rp
500.000/ bulan / slot. Dimana sisanya kan diakumulasikan dan dibagikan ke
Investor per-6 bulan sekali. Hal ini dikarenakan profit share tersebut dapat
digunakan untuk pembelian asset stock jual untuk mendapatkan profit yang lebih
besar.
Berikut akan dijelaskan system Golden Share 70 : 30 melalui skema sekaligus proyeksi
contoh kasus.
Proyeksi menggunakan skema modal, omset dan Profit Share terbaru dari Bawor
vapor Gn. Muria Purwokerto yang merupakan gambaran real yang berjalan saat ini
saat ini.
Untuk Proyeksi Omset dan Nett Profit dari Bawor Vapor Substore Purbalingga diambil
dari laporan omset dan Nett Profit dari Bawor Vapor Gn. Muria yang merupakan rata-rata
dari omset perbulan yang mewakili omset terendah dalam setahun (Januari 2017), omset
saat seasonal (Juni 2017), omset akhir bulan (Desember 2017), dan rata-rata omset reguler
terakhir di tahun 2018 (Januari, Februari dan Maret 2018). Nett Profit yang dimaksud disini
adalah Gross Profit dikurangi operasional dan sallary, yang berarti memang jumlah
nominal untuk di share pengelola dengan Part Investor (pemilik investor slot).
REAL di Bawor vapor Gn. Muria (yang sudah berjalan dan ter-update)
Modal Rp 125.000.000,-. Profit = 38% dr HET. Display minimal. Storage terbatas. Supply
produk yang tersendat karena terbatasi uang blanja stock yang sedikit. Tidak ada
penjualan online. Hanya promo di Instagram.
Omset and Nett Profit Trendline
Rp250.000.000
Rp200.000.000
Rp150.000.000
VALUE
Rp100.000.000
Rp50.000.000
Rp-
Average Omset 3 bulan terakhir: Rp 149.212.114,- dalam 1 bulan dengan Nett Profit
atau profit bersih Rp 19.764.534,- /bulan (REAL)
BEFORE BEP
GROSS PROFIT = NET PROFIT =
Rp 28.761.549 Dipotong sewa tempat, biaya 23.717.441,-
operasional & development)
AFTER BEP