Kumpulan Soal Metodologi Hukum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

1. Defenisi metodologi dari berbagai sumber buku.

Jawaban:
1) Buku Metodologi Penelitian, Dimas Agung Trisliatanto.
Metodologi merupakan persamaan dari kata methodlogy yang terurai dari kata method
dan logos yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pengalaman
tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi, metodologi penelitian adalah
ilmu mengenai jalan yang digunakan untuk mencapai pemahaman.
2) Buku Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif, Arief Furchan.
Metodologi merujuk kepada proses, prinsip, serta prosedur yang kita gunakan untuk
mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut. Dalam ilmu-ilmu sosial,
diartikan sebagai cara seseorang melakukan penelitian.
3) Buku Pengantar Penelitian Hukum, Soerjono Soekanto.
Istilah “metodologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke”; namun demikian,
menurut kebiasaan metode dirumuskan, dengan kemungkinan-kemungkinan, sebagai
berikut:
1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian.
2. Suatu Teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan.
3. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur.
4) Buku Metodologi Penelitian, Arikunto Suharsimi.
Menurut Sutrisno Hadi, dalam bukunya Metodologi Research, mendefenisikan
metodologi research atau metodologi penelitian adalah “sebagai suatu usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan metode-metode ilmiah”. Maksudnya adalah untuk menjaga agar
pengetahuan yang dicapai dari suatu research dapat mempunyai harga ilmiah yang
setinggi-tingginya.
5) Buku Metodologi Penelitian, Noeng Muhajir.
Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metoda, kelebihan dan
kekurangannya, yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metoda yang
digunakan. Metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran.
6) Buku Metodologi Penelitian Kualitatif, Albi Anggito, Johan Setiawan.
Metodologi penelitian ialah ilmu yang mengupas tentang metode-metode penelitian ilmu
tentang alat-alat dalam penelitian. Metodologi penelitian membahas konsep teoritis dari
berbagai metode, baik dari segi kelebihan maupun kekurangan, yang dalam karya tulis
ilmiah itu nantinya dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan digunakan.
2. Jelaskan peranan metodologi dalam penelitian (sumbernya buku Pieter Mahmud Marzuki dan
tiga buku lain yang berbeda).
Jawaban:

Sumber buku Pieter Mahmud Marzuki

Penelitian ilmu hukum menurut Peter M. Marzuki, dilakukan untuk mencari pemecahan atas
isu hukum yang timbul. Hasil yang dicapai bukan menolak atau menerima hipotesis,
melainkan memberikan preskripsi memgenai apa yang seyogyanya atas itu yang diajukan.

Setelah hal tersebut, melalui penelitian hukum akan berguna untuk melihat:

1) Menentukan isu yang sentral dan judul penelitian, dalam penelitian hukum menentukan
isu sentral dari isu yang berkembang pada saat ini. Karena dengan menentukan topik
penelitian maka akan mudah menentukan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, teori-teori hukum yang akan
digunakan, kerangka konseptual, metodologi penelitian, sistemetika penulisan, dan
tinjauan pustaka dari penelitian tersebut. Judul penelitian haruslah memenuhi syarat
sebagai berikut: a) judul dalam kalimat merupakan pernyataan bukan pertanyaan; b)
cukup jelas dan singkat serta tepat; c) berisi variable-variabel yang akan diteliti; dan d)
judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
2) Merumuskan latar belakang masalah, latar belakang masalah adalah informasi yang
tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik
untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan
realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang
fenomenal adalah saat menajdi perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai
kalangan di masyarakat. Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa
masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang
digunakan untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan
praktis. Latar belakang penelitian berisi: a) alasaan rasional dan esensial yang membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan
temuan penelitian sebelumnya; b) gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan
sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian
mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti. Kompleksitas
masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan,
menghambat, mengganggu bahkan mengancam; c) pendekatan untuk mengatasi masalah
dari sisi kebijakan dan teoritis Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
3) Merumusakan rumusan masalah, perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut
yaitu, fungsi pertama adalah sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi
diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu
menjadi ada dan dapat dilakukan. Fungsi kedua, adalah sebagai pedoman, penentu arah
atau fokus dari suatu penelitian. Fungsi ketiga dari perumusan masalah, adalah sebagai
penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis
data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Sedangkan fungsi keempat
dari suatu perumusan masalah adalah dengan adanya perumusan masalah penelitian,
maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan
menjadi populasi dan sampel penelitian.
4) Merumuskan tujuan masalah, Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada
masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah peneltitian
saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif,
karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan
proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan
khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yangg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu
menjawab masalah penelitian. Sedangkan tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yg
akan dicapai untuk memenuhi atau mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap
yang akan dilakukan dalam penelitian. Merupakan rincian dari tujuan umum penelitian.
5) Merumusakan keaslian penelitian, adapun alasan menggunakan keaslian penelitian
adalah sebagai berikut: 1) Menunjukkan bahwa kita menghargai penelitian-penelitian
pendahulu yang mirip dengan yang sedang kita teliti; 2) Menunjukkan hal yang berbeda
atau baru di penelitian kita jika dibandingkan dengan penelitian serupa; dan 3)
Mempermudah pengerjaan bab-bab selanjutnya.
6) Merumusakan manfaat penelitian, Bagian ini berisikan uraian tentang temuan baru yang
dihasilkan dan manfaat temuan penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan
yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan seni (IPTEKS).
7) Merumusakan teori-teori hukum yang akan digunakan, teori-teori yang digunakan adalah
teori-teori yang relevan yang mendukung artikel dengan baik. Teori-teori ini merupakan
sebagai pisau analisis dalam artikel yang akan diteliti, sehingga akan menjadikan tulisan
yang diangkat menjadi bahasa akademis bukan bahasa publik.
8) Merumusakan kerangka konseptual Kerangka konseptual akan menjelaskan, konsep-
konsep yang ada di dalam judul penelitian sebuah artikel, sehingga akan memudahkan
penulis untuk menentukan poin-poin yang mana akan membantu penulis dalam
menuliskan sebuah artikel yang baik.
9) Merumusakan metodologi penelitian, merumusakan metodologi penelitian akan sangat
kental dengan memlihat dari judul sebuah artikel. Apakah nantinya akan memakai
metodologi yuridis normatif atau normatif empiris. Dengan mengunakan dan memilih
metode yang baik, akan memudahkan penulis dalam meneliti sebuah penelitian yang
diangkatnya.
10) Merumusakan tinjauan pustaka, Dalam pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar,
penyusunan bab tinjauan pustaka merupakan suatu keharusan. Tinjauan pustaka sendiri
merupakan bagian dalam penyusunan sebuah laporan penelitian maupun proposal karena
dalam bab ini akan diungkapkan pemikiran serta teori-teori yang akan di jadikan landasan
dalam melakukan sebuah eksperimen. Melalui tinjauan pustaka ini seorang peneliti dapat
memberikan penjelas yang tepat kepada pembaca mengenai dasar pemikiran terhadap
penelitian yang dilakukannya. Terlebih mengenai suatu masalah yang di jadikan
penelitian dan juga mengapa variabel yang dijadikan bahan penelitian dianggap
memberikan kejelasan untuk hasil eksperimen. Mengingat begitu pentingnya tinjauan
pustaka dalam sebuah penelitian karya ilmiah, maka dapat di maksudkan bahwa tinjauan
pustaka adalah kegiatan yang meliputi membaca, mendengarkan serta mencari laporan-
laporan penelitian. Tak hanya sampai di situ saja, ternyata bahan dari pembuatan daftar
pustaka tersebut memuat teori-teori yang relevan sehingga bisa sesuai dengan penelitian
yang sedang di lakukan. Pada saat inilah kegiatan tersebut sangat penting dimana
kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pendekatan ilmiah yang sudah menjadi
keharusan untuk dilakukan dalam sebuah eksperimen karya ilmiah. Untuk hasilnya,
kegiatan ini merupakan materi yang nantinyaakan disajikan untuk menyusun dasar
kerangka teori penelitian. Pembuatan tinjauan pustaka ternyata mempunyai tujuan yang
harus selalu di perhatikan dimana bab ini berguna untuk mengembangkan wawasan serta
pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap penelitian yang pernah di lakukan dalam
suatu pembahasan.

Sumber tiga buku lain yang berbeda

1. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh


manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan
teori diartikan sebagai suatu sistem yang berisikan proposisi-proposisi yang telah diuji
kebenarannya. Kegiatan penilitian dimulai, apabila seorang ilmuwan melakukan usaha
untuk bergerak dari teori, ke pemilihan metode.
Dari penjelasan dimuka kiranya dapat ditarik beberapa kesimpulan, mengenai peranan
metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau melaksanakan
penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar, untuk meneliti hal-hal yang belum
diketahui.
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian
interdisipliner.
4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan
pengetahuan, mengenai masyarakat.
2. Buku Dasar Metodologi Penelitian oleh Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali
Sodik, M.A. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk
pemecahan masalah. Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat
abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat
spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research).
1) Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi. Penelitian dengan tugas
mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala yang terjadi
disekitar kita perlu mendapat perhatian dan penanggulangan gejala dan peristiwa
yang terjadi itu ada yang besar dan ada pula yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi
perkembangan untuk masa datang perlu mendapat perhatian segera.
2) Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
fenomena. Penelitian dengan tugas menerangkan. Berbeda dengan penelitian yang
menekankan pengungkapan peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan tugas
menerangkan peristiwa jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari hubungan
suatu dengan hubungan yang lain.
3) Menyusun teori, Penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena
akan menyangkut pembakuan dalam berbagai instrumen, prosedur maupun populasi
dan sampel.
4) Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi
berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan, informasi yang didapat
akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk
melalui masa berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untuk meramalkan
beberapa kejadian atau situasi masa yag akan datang.
5) Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi. Melalui penelitian juga
dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-gejala. Merancang sedemikian rupa
suatu bentuk penelitian untuk mengendalikan peristiwa itu. Perlakuannya disusun
dalam rancangan adalah membuat tindakan pengendalian pada variabel lain yang
mungkin mempengaruhi peristiwa itu.
3. Buku karangan sugiyono, Metodologi Penelitian memiliki peranan yang penting dalam
peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, penelitian merupakan
usaha dan tindakan untuk lebih memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian memiliki manfaat yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan sehingga
harus diperhatikan pemenuhan syarat-syarat tertentu dalam penelitian seperti sesuai
dengan metode ilmiah, menurut kerangka yang sistematis dan berencana.
3. Sui generis Ilmu Hukum adalah sifatnya yang normatif, jelaskan makna kalimat ini.
Jawaban:
Philipus M. Hadjon mengatakan, ilmu hukum diterima sebagai ilmu dengan tetap
menghormati karakter ilmu hukum yang merupakan kepribadian ilmu hukum. Apa yang
kemukakan Philipus M. Hadjon tersebut cukuplah beralasan, karena apabila ditinjau dari
sudut pandang karakteristik dan kepribadian, Ilmu Hukum dipandang sebagai suatu ilmu
memiliki karakter yang khas yakni bersifat normatif. Ciri khas dari ilmu hukum adalah
norma, sehingga pendekatan dalam ilmu itu yaitu normatif. Ilmu hukum normatif merupakan
ilmu praktis, mengubah keadaan serta menawarkan penyelesaian terhadap problem
masyarakat. Ilmu hukum memiliki cara kerja yang khas dan sistem ilmiah yang berbeda
karena memiliki obyek kajian yang berbeda. Dengan karakter demikian ilmu hukum
merupakan ilmu tersendiri (sui generis) yakni tidak dapat dibandingkan (diukur, dinilai)
dengan bentuk ilmu lain yang manapun. Sehingga dengan kualitas keilmiahannya sulit
dikelompokkan dalam salah satu cabang pohon ilmu, baik cabang ilmu pengetahuan alam,
cabang ilmu pengetahuan sosial, maupun cabang ilmu humaniora.

Anda mungkin juga menyukai