Tekstur Tanah Kel 4
Tekstur Tanah Kel 4
Tekstur Tanah Kel 4
PEMBAHASAN
Tekstur tanah
Sifat fisik tanah adalah sebuah cabang ilmu tanah yang yang berhubungan dengan sifat sifat tanah
dengan berbagai bentuk kondisi seperti diantaranya tekstur, struktur, berat jenis, stabilitas, konsistensi,
warna maupun suhu tanah dan berperan terhadap unsur lingkungan seperti air, udara tanah, dan secara
tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Pertumbuhan akar dan
kemampuannya menyerap air dan unsur hara dipengaruhi oleh sifat fisik tanah yang selanjutnya
mempengaruhi produksi tanaman. Jadi, meskipun suatu tanah memiliki sifat kimia yang baik, tidak akan
menghasilkan tanaman terbaik tanpa sifat fisik yang baik. Laju erosi tanah dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah, khususnya tekstur dan permeabilitas, yang berkaitan dengan konservasi tanah dan air
Tekstur tanah adalah keadaan dimana ketingkatan kehalusan tanah karena adanya perbandingan
relief partikel partikel tanah seperti debu, pasir, dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan
Nasional).Menurut Subroto (2003), tekstur tanah mengungkapkan susunan fraksi tanah yang meliputi
komponen pasir, debu, dan liat. Pada Partikel pasir memiliki diameter terbesar 2 hingga 0,05 milimeter,
debu memiliki diameter 0,05 hingga 0,002 milimeter, dan tanah liat memiliki diameter kurang dari 0,002
milimeter (klasifikasi USDA).Di lapangan, tekstur tanah juga dapat ditentukan secara kualitatif dengan
merasakannya. tanah yang dapat dirasakan dengan menekan satu sama lain dengan ibu jari dan
telunjuk. Bergantung pada derajat perkembangan tanah, keberadaan tekstur profil tanah terkadang
menguntungkan dan terkadang merugikan. Rasio butiran pasir, debu, dan lempung dalam suatu tanah
menentukan teksturnya, yang memperlihatkan kekasaran dan kehalusannya.
1.Pasir (sandy) Pasir memiliki ukuran > 2mm dan bersifat kasar serta tidak mengikat sedikit air karena
pori-porinya sangat besar sehingga banyak tanah karena gaya gravitasi.
2. Lempung pasir(loam Sandy) adalah jenis tanah yang bertekstur kasar. Karena daya ikatnya yang
lemah pada partikel, pasir liat ini akan membentuk bola-bola yang mudah pecah. Karena sedikit tanah
liat di dalamnya, itu juga akan sedikit lengket.
3. Lempung Pasir (Sandy loam) Pada tanah lempung berpasir, Rsa akan terasa agak bening, membentuk
bola yang cukup keras, dan mudah hancur
4. Kotoran (Tanah) Bumi tidak terasa tidak enak juga tidak terasa berbahaya. Ia memiliki kemampuan
untuk membentuk bola-bola yang cukup kokoh dan dapat sedikit digulung hingga memiliki permukaan
yang mengkilat.
5. Lempung berpasir Lempung berpasir memiliki kenampakan agak transparan. Saat kering, bisa
membentuk gulungan sekaligus bola yang cukup kencang. Saat dipelintir, gulungan bisa menempel dan
mudah hancur.
6. Sandy-silt-loam setara dengan tanah liat berdebu, dan terasa jernih dan licin. Membentuk gulungan
yang mengkilat, lengket, dan bola-bola keras Lempung lempung, juga dikenal sebagai lempung liat,
memiliki tekstur yang agak kasar.
7. Lempung Berlumpur: Daya rekat sedang. Lempung berlumpur akan terasa sedikit licin. dapat
menempel dan membentuk bola yang agak keras. Debu (Lumpur) Debu akan sangat licin.
8.Tanah liat berpasir akan licin tetapi sedikit lebih kasar dari tanah liat. mampu membentuk bola saat
kering. Ini akan sulit untuk dipijat, tetapi akan mudah digulung dan memiliki banyak daya rekat (sangat
lengket)
9. Tanah liat yang berdebu akan terasa sedikit lebih licin daripada tanah liat yang berdebu. mampu
membentuk bola saat kering. Ini akan sulit diremas namun mudah digulung dan memiliki ikatan yang
tinggi (sangat norak).
10. Tanah liat : Tanah liat bisa membentuk bola yang bagus dan akan terasa berat.
Tekstur tanah mempengaruhi beberapa sifat yang lainya seperti: struktur, berat jenis, berat
volume, inflitrasi, kapasitas penyimpanan air, porositas, daya hantaar listrik, kapasitas tukar kation.
Untuk faktor faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu adannya kondisi iklim jika selalu turun hujan
maka kondisi tanah akan menjadi basah dan hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi tekstur tanah.
Yang kedua yaitu organisme adanya makhluk hidup seperti mikroirganisme sangat membantu dalam
pengaruh kesuburan tekstur tanah agar bisa dijadikan sebagai kompos dan penguin. Yang ketiga ada
bahan induk, bahan induk juga berperan penting dalam tekstur tanah karena jika bahan induk berasal
dai bebatuan maka tekstur tanah yang dihasilkan memiliki pori pori besar.yang ke empat dan lima ada
topografi yang di sebabkan adanya berubahnya muka bumi terjadi perubahan bentuk tekstur tanah dan
waktu juga berpengaruh terhadap permukaan tekstur tanah.
B. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel
tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini
mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda). Bisa juga
diartikan struktur tanah adalah sebuah komposisi dan campuran dari lapisan permukaan tanah yang
ada. Setiap bagian yang ada di dalamnya seperti tanah liat, pasir, batuan kerikil hingga batuan padat
yang ada di dalam tanah merupakan sebuah struktur tanah yang akan berbeda-beda pada setiap
kedalaman yang ada.
Di dalam sebuah tanah juga memiliki komponen padat dan komponen berpori yang berada pada
tingkatan yang berbeda. Kondisi dari sebuah struktur tanah juga akan dipengaruhi oleh campuran lain
seperti karbon, silika, hingga oksida yang bercampur menjadi satu. Kualitas struktur tanah yang ada
pada setiap daerah juga biasanya berbeda-beda, menyesuaikan dengan kondisi curah hujan yang ada
pada daerah tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah antara lain kelembapan, kandungan bahan organik,
dan aktivitas organisme seperti cacing dan mikroba. Kondisi yang buruk, seperti tanah yang terlalu
kering atau terlalu basah, dapat merusak struktur tanah dan mempengaruhi produktivitas tanaman.
Oleh karena itu, menjaga struktur tanah yang baik sangat penting untuk keberhasilan pertanian dan
kelestarian lingkungan.
Tanah granular memiliki sifat fisik struktur yang berbeda dengan tanah lainnya seperti tanah liat atau
tanah berpasir.
Ukuran butir tanah: Tanah granular memiliki ukuran butir yang besar, yaitu antara 2 mm hingga 0,06
mm. Ukuran butir yang besar ini memungkinkan udara dan air untuk bergerak dengan mudah di antara
partikel-partikel tanah.
Porositas: Tanah granular memiliki porositas yang tinggi, yaitu rongga atau ruang antara partikel-partikel
tanah yang diisi oleh udara atau air. Porositas yang tinggi ini memungkinkan air dan udara untuk mudah
masuk dan keluar dari tanah.
Permeabilitas: Tanah granular memiliki permeabilitas yang tinggi, yaitu kemampuan untuk mengalirkan
air dengan mudah melalui rongga atau pori-pori tanah. Hal ini disebabkan oleh ukuran butir tanah yang
besar dan porositas yang tinggi.
Tanah crumb adalah jenis tanah yang memiliki sifat fisik struktur unik yang terbentuk akibat adanya
agregat tanah yang terdiri dari partikel-partikel halus yang saling terikat dan membentuk struktur yang
remah atau remuk.
Ukuran butir tanah: Tanah crumb memiliki ukuran butir yang halus, yaitu antara 0,002 hingga 0,05 mm.
Ukuran butir yang halus ini memungkinkan air dan udara untuk menempati pori-pori tanah dengan
mudah.
Porositas: Tanah crumb memiliki porositas yang tinggi, yaitu rongga atau ruang antara partikel-partikel
tanah yang diisi oleh udara atau air. Porositas yang tinggi ini memungkinkan air dan udara untuk mudah
masuk dan keluar dari tanah.
Permeabilitas: Tanah crumb memiliki permeabilitas yang tinggi, yaitu kemampuan untuk mengalirkan air
dengan mudah melalui rongga atau pori-pori tanah. Hal ini disebabkan oleh ukuran butir tanah yang
halus dan porositas yang tinggi.
Struktur Gumpal
struktur tanah gumpal terbentuk dari agregat-agregat tanah yang saling terikat dan membentuk
gumpalan-gumpalan kecil.
Ukuran butir tanah: Tanah gumpal memiliki ukuran butir yang bervariasi, tergantung pada jenis tanah
dan bahan organik yang tersedia. Ukuran butir tanah dalam struktur gumpal biasanya berada dalam
rentang 0,05 hingga 10 mm.
Porositas: Tanah gumpal memiliki porositas yang tinggi karena adanya ruang antara agregat-agregat
tanah yang membentuk struktur gumpal. Porositas yang tinggi ini memungkinkan air dan udara untuk
mudah masuk dan keluar dari tanah.
Permeabilitas: Tanah gumpal memiliki permeabilitas yang tinggi karena adanya agregat-agregat tanah
yang membentuk rongga atau pori-pori yang memungkinkan air dan udara untuk mudah mengalir
Stabilitas: Tanah gumpal cenderung lebih stabil daripada tanah berstruktur butir atau tanah acak karena
adanya agregat-agregat tanah yang saling terikat dan membentuk struktur gumpal yang kuat dan tahan
terhadap erosi dan pengikisan.
Tanah columnar (atau tanah kolom) adalah jenis tanah yang memiliki struktur khas berupa kolom-kolom
vertikal yang terbentuk secara alami di dalam tanah.
Ukuran dan bentuk kolom: Kolom-kolom pada tanah columnar memiliki ukuran dan bentuk yang
bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan tempat tanah tersebut terbentuk. Kolom-kolom ini dapat
memiliki tinggi hingga beberapa meter dan diameter antara beberapa sentimeter hingga beberapa
puluh sentimeter.
Kepadatan dan porositas: Tanah columnar umumnya memiliki kepadatan yang tinggi karena kolom-
kolomnya saling berdekatan. Kepadatan yang tinggi ini dapat mempengaruhi porositas tanah, sehingga
tanah columnar cenderung memiliki porositas yang rendah.
Drainase: Karena kolom-kolom pada tanah columnar biasanya memiliki diameter yang lebih besar
daripada pori-pori antara partikel tanah di sekitarnya, maka air dapat mengalir lebih bebas melalui
tanah ini. Hal ini membuat tanah columnar cenderung memiliki drainase yang baik.
Kesuburan: Tanah columnar cenderung memiliki kesuburan yang tinggi karena porositasnya yang rendah
dan drainasenya yang baik. Tanah ini juga dapat menyimpan nutrisi yang cukup lama karena kolom-
kolomnya dapat bertindak sebagai tempat penyimpanan nutrisi.
Kekuatan: Tanah columnar cenderung memiliki kekuatan yang tinggi karena kolom-kolomnya
memberikan dukungan satu sama lain dan mencegah tanah dari keruntuhan.
Namun, tanah columnar juga memiliki kelemahan yaitu kurang cocok untuk pertanian karena kurangnya
porositas yang dapat menghambat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu, tanah columnar cenderung
lebih rentan terhadap erosi karena kolom-kolomnya dapat menjadi lemah dan mudah hancur jika
terkena tekanan yang cukup besar.
Struktur Prismatik
Struktur prismatik adalah jenis struktur tanah di mana partikel tanah tersusun dalam bentuk prismatik
atau kolom vertikal yang terpisah satu sama lain dengan celah-celah udara yang cukup besar.
Beberapa sifat fisik yang dapat diamati pada struktur tanah prismatik antara lain:
Porositas: Struktur prismatik dapat memiliki porositas yang tinggi karena adanya celah-celah udara yang
besar antara kolom tanah. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan dan
mempercepat aliran air dan udara melalui tanah
Kepadatan: Kepadatan tanah pada struktur prismatik cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis
struktur tanah lainnya, karena adanya celah udara yang besar di antara kolom tanah. Hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan air dan nutrisi, serta memberikan sirkulasi udara
yang baik ke akar tanaman.
Drainase: Struktur prismatik cenderung memiliki drainase yang baik karena adanya celah udara yang
memfasilitasi aliran air melalui tanah. Namun, jika terlalu banyak air yang masuk ke dalam celah udara
tersebut, maka dapat terjadi erosi tanah.
Permeabilitas: Permeabilitas tanah pada struktur prismatik umumnya baik karena celah udara yang
cukup besar memungkinkan air dan udara untuk bergerak dengan mudah melalui tanah.
Ketersediaan air: Tanah dengan struktur prismatik cenderung memiliki ketersediaan air yang tinggi
karena porositas dan drainase yang baik. Namun, hal ini juga dapat membuat tanah rentan terhadap
kekeringan jika tidak dijaga dengan baik.
Kepadatan Tinggi: Tanah lempeng atau platy cenderung memiliki kepadatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan-lapisan yang padat dan
rapat pada struktur tanahnya.
Kehalusan Permukaan: Permukaan tanah lempeng atau platy cenderung halus dan rata, karena adanya
lapisan-lapisan tipis yang rapat dan padat.
Kekerasan: Tanah lempeng atau platy biasanya cukup keras dan sulit untuk ditembus oleh akar tanaman,
karena adanya lapisan-lapisan yang padat dan rapat.
Kurangnya Ruang Udara: Tanah lempeng atau platy cenderung memiliki kurangnya ruang udara yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme, karena adanya lapisan-lapisan
yang rapat dan padat.
Kurangnya Drainase: Tanah lempeng atau platy cenderung memiliki kurangnya drainase yang baik,
karena adanya lapisan-lapisan yang padat dan rapat yang menghalangi air untuk meresap ke dalam
tanah.
Mudah Tererosi: Tanah lempeng atau platy cenderung mudah tererosi, karena adanya lapisan-lapisan
yang rapat dan padat yang membuat tanah sulit untuk menahan air dan angin yang dapat merusak
struktur tanahnya
Berat jenis tanah (bulk density) adalah massa tanah kering yang mengisi ruangan di dalam lapisan tanah.
Berat jenis tanah dengan demikian merupakan massa per satuan tanah kering. Berat jenis tanah
menunjukkan perbandingan berat partikel-partikel tanah (tidak termasuk ruang pori) dengan volume
partikel tanah, satuan BJ tanah adalah g/cm. Volume tersebut dalam hal ini mewakili ruangan dalam
tanah yang terisi butir-butir tanah. Dalam sistem matrik, massa dan berat tanah di permukaan bumi
secara numerik dapat dianggap sebanding. Dalam hal ini, massa dari berat tanah ditunjukkan dalam unit
satuan gram, sementara volume air yang terkandung dalam tanah ditunjukkan dalam unit satuan cm³.
Besarnya angka berat jenis tanah bervariasi dari 0,5 pada lapisan tanah remah sampai 1,8 pada tanah
pasir padat. Tanah dibawah tegakan hutan umumnya mempunyai nilai berat jenis tanah antara 0,9 dan
1,3 (Asdak, 2007). Kerapatan massa tanah (bulk density) menyatakan berat volume tanah, dimana
seluruh ruang tanah diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan. Berat volume
dinyatakan dalam massa suatu kesatuan volume tanah kering. Volume yang dimaksudkan adalah
menyangkut benda padat dan pori yang terkandung di dalam tanah. Kerapatan partikel tanah
menunjukkan perbandingan antara massa tanah kering terhadap volume tanah kering
Berat jenis tanah adalah cara mengukur partikel tanah untuk menentukan kualitasnya. Tanah
merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari bahan organik dan mineral. Peranan tanah bagi
kehidupan makhluk hidup sangatlah penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan.Tanah (soil) merupakan
lapisan teratas dari bumi. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan
ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga
dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Berat jenis tanah penting untuk
mengetahui sifat tanah. Berat jenis tanah biasanya dihitung untuk mengetahui kualitas sebuah tanah di
suatu titik. Berat jenis tanah ini berguna bagi sektor pertanian dan perkebunan. Dalam menghitung
berat jenis tanah, ada rumus yang sudah ditentukan sesuai standar. Berat jenis tanah bisa diukur dengan
metode Piknometer.
Penentuan berat jenis partikel tanah penting dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah dan sebagai
informasi dalam pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan jenis tanaman apa saja yang ditanam
pada tanah (lahan) tersebut. Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari
partikel secara keseluruhan. Nilai berat jenis partikel tanah bisa bervariasi tergantung pada komposisi
mineral tanah tersebut. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan
partikel oleh air dan angin. Penentuan berat jenis partikel penting apabila diperlukan ketelitian
pendugaan ruang pori total.
Berat jenis partikel berhubungan langsung dengan berat volume tanah, volume udara tanah, serta
kecepatan sedimentasi partikel di dalam zat cair. Penentuan tekstur tanah dengan metode sedimentasi,
perhitungan-perhitungan perpindahan partikel oleh angin dan air memerlukan data berat jenis partikel
(Fahmuddin dan Setiari, 2006). Berat jenis tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kandungan bahan organik dan komposisi bahan mineral tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi
berat isi dan berat jenis tanah. Bahan organik berperan dalam merekatkan tanah, bila semakin banyak
kandungan bahan organiknya maka berat isi dan berat jenis semakin rendah.
Tekstur Tanah
Partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memilki nilai berat jenis yang tinggi misalnya pasir,
ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel liat sehingga berat jenis pasir lebih tinggi dari
pada liat dan sebaliknya.
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagaian telah
mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan Organik tanah memiliki berat jenis tanah.
Semakin banyak kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah.
Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis tanah sangat banyak, di antaranya
dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka
penyerapan air akan baik atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan
dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk
media pembudidayaan tanaman.
Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap
berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga
akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit
untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah.
Untuk mengatasi itu, maka diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak
tanah dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat ronga atau pori-pori dalam
tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai mineral yang dibutuhkan
tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan
berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir
pemakaian pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan
berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan
tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus.
dapat terjadi karena berbagai faktor seperti erosi, pengaruh iklim, aktivitas manusia, dan juga proses
alamiah seperti pelapukan batuan. Tanah yang terus menerus dibiarkan tanpa tindakan pengelolaan
dapat mengalami perubahan tekstur yang dapat berdampak pada kesehatan dan produktivitas tanaman,
sehingga penting untuk memahami bagaimana perubahan tekstur tanah dapat mempengaruhi sifat fisik
tanah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik tanah adalah porositas. Porositas
merupakan rongga di dalam tanah yang memungkinkan udara dan air untuk bergerak. Tanah dengan
porositas yang tinggi dapat menampung lebih banyak air dan udara, sehingga penting untuk
pertumbuhan tanaman. Perubahan tekstur tanah dapat memengaruhi porositas tanah. Tanah dengan
tekstur berpasir cenderung memiliki porositas yang lebih tinggi daripada tanah dengan tekstur lempung.
Namun, jika tekstur tanah terlalu berpasir, porositas tanah dapat menjadi terlalu besar sehingga tanah
tidak dapat menahan air dan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selain
porositas, tekstur tanah juga mempengaruhi struktur tanah. Struktur tanah merujuk pada susunan
partikel-partikel tanah dan cara mereka saling berinteraksi. Struktur tanah yang baik memungkinkan
pertumbuhan akar tanaman, sirkulasi udara, dan penyimpanan air yang seimbang di dalam tanah. Tanah
dengan tekstur berpasir cenderung memiliki struktur yang longgar, sedangkan tanah dengan tekstur
lempung cenderung memiliki struktur yang padat. Oleh karena itu, tanah dengan tekstur lempung
cenderung memiliki kualitas struktur yang lebih baik. Kapasitas air tanah juga dipengaruhi oleh tekstur
tanah. Tanah dengan tekstur lempung memiliki kapasitas air yang lebih tinggi daripada tanah dengan
tekstur berpasir. Kapasitas air tanah yang tinggi penting untuk pertumbuhan tanaman karena
memungkinkan tanah untuk menyimpan air yang dapat diakses oleh tanaman. Namun, jika kapasitas air
tanah terlalu tinggi, maka tanaman mungkin terkena kelebihan air dan memicu masalah seperti
pembusukan akar. Selain itu, tekstur tanah juga mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan air.
Kemampuan retensi air tanah merujuk pada kemampuan tanah untuk menahan air setelah terkena
hujan atau penyiraman. Tanah dengan tekstur lempung cenderung dapat menahan lebih banyak air
daripada tanah dengan tekstur berpasir. Terakhir, kepadatan tanah juga dipengaruhi oleh tekstur tanah.
Kepadatan tanah merujuk pada seberapa rapat partikel tanah yang saling berdekatan. Tanah dengan
tekstur lempung cenderung memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada tanah dengan tekstur
berpasir. Kepadatan tanah yang tinggi dapat membatasi pertumbuhan akar tanaman dan juga
mempengaruhi kemampuan tanah.
Perubahan tekstur tanah dapat memengaruhi beberapa sifat fisik tanah lainnya, seperti
porositas, struktur, kapasitas air tanah, kemampuan retensi air, dan kepadatan.
Porositas: Perubahan tekstur tanah dapat mempengaruhi porositas tanah. Tanah dengan tekstur
berpasir cenderung memiliki porositas yang lebih tinggi daripada tanah dengan tekstur lempung.
Porositas tanah yang tinggi penting untuk pertumbuhan tanaman karena memungkinkan air dan udara
untuk bergerak ke akar tanaman dan juga mempengaruhi kemampuan infiltrasi air ke dalam tanah.
Struktur: Tekstur tanah juga dapat memengaruhi struktur tanah. Tanah dengan tekstur berpasir
cenderung memiliki struktur yang longgar, sedangkan tanah dengan tekstur lempung cenderung
memiliki struktur yang padat. Struktur tanah yang baik sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan
juga mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan erosi.
Kapasitas air tanah: Perubahan tekstur tanah dapat mempengaruhi kapasitas air tanah. Tanah dengan
tekstur lempung memiliki kapasitas air yang lebih tinggi daripada tanah dengan tekstur berpasir.
Kapasitas air tanah yang tinggi penting untuk pertumbuhan tanaman karena memungkinkan tanah
untuk menyimpan air yang dapat diakses oleh tanaman.
Kemampuan retensi air: Tekstur tanah juga mempengaruhi kemampuan tanah untuk menahan air.
Tanah dengan tekstur lempung cenderung dapat menahan lebih banyak air daripada tanah dengan
tekstur berpasir. Kemampuan tanah untuk menahan air penting untuk pertumbuhan tanaman karena
tanaman membutuhkan air yang tersedia secara konsisten.
Kepadatan: Perubahan tekstur tanah dapat memengaruhi kepadatan tanah. Tanah dengan tekstur
lempung cenderung memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada tanah dengan tekstur berpasir.
Kepadatan tanah yang tinggi dapat membatasi pertumbuhan akar tanaman dan juga mempengaruhi
kemampuan tanah untuk menahan erosi.
Dalam keseluruhan, perubahan tekstur tanah dapat memengaruhi beberapa sifat fisik tanah,
dan ini dapat berdampak pada pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Oleh karena itu, penting
untuk memahami perubahan tekstur tanah dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi sifat fisik tanah
lainnya.
Kesimpulan
Tekstur tanah merupakan pengaruh penting terhadap kesuburan tanah serta tekstur tanah
dapat digunakan untuk menentukan sifat fisik dan kimia pada tanah. tektur tanah ini dapat
dihitung dengan kadar fraksi-fraksi yang terkandung dalam tanah yang kemudian dilihat pada
diagram segitiga tekstur. Dan berbagai jenis yang tanah pada masa sekarang sebagai media
tumbuh tanaman secara fisik berfungsi untuk berkembangnya penopang tegak tumbuhnya
tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, dan sebagai berkembang habitat habitat yang
ada di dalam tanah seperti mikroorganisme serta unsur² yang terkandung layaknya unsur hara,
mineral dan zat kimiawi lainnya.
Saran
Makalah ini di tujukan sebagai wadah dasar untuk memahami definisi tentang tekstur tanah
secara umum serta sebagai bentuk pembelajaran yang telah di pahami secara dasar.
http://https://nabilussalam.wordpress.com/2011/03/30/berat-isi-dan-berat-jenis-tanah/
http://https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/
file_pendidikan_1_dir/
05fadf49e1298bd4b62ffce945c7a7da.pdf&ved=2ahUKEwjwvsaV2qz9AhXJyzgGHdSyDdAQFnoECAkQAQ
&usg=AOvVaw1IqYegXjKXrgO1LQFpITCf
https://www.rumah.com/panduan-properti/stuktur-tanah-46306
https://prospeku.com/artikel/struktur-tanah---3418
https://www.academia.edu/9446000/STRUKTUR_TANAH
Brady, N.C. dan Weil, RR 2002. Sifat dan Properti Tanah. Prentice Hall, Jersey baru.
Hillel, D. 2004. Pengantar Fisika Tanah Lingkungan. Pers Akademik, California
https://www.academia.edu/33313278/Tugas_tekstur_tanah
https://www.coursehero.com/file/34999440/14-Tekstur-Tanahdocx/
https://pdfcoffee.com/makalah-tekstur-tanah-4-pdf-free.html