Final Edit SPM Blud-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

2022

Dokumen Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Bahbiak

Dokumen SPM Puskesmas Bahbiak merupakan


dokumen persyaratan BLUD di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar.
Dokumen ini disusun sesuai Permenkes
04/2019 dan Permendagri 79/2018
2
DAFTAR ISI

3
Bab I : PENDAHULUAN...................................................................................................3
Bab II : STANDAR FELAYANAN MINIMAL.......................................................................8
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM...........................................................................
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP..............................................................................................................
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

4
A. LATAR BELAKANG

Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum.


Pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja tinggi.

UPTD Puskesmas Bahbiak adalah Unit pelaksana Teknis Daerah(UPTD)


dari Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) tingkat pertama (FKTP).

Di samping pelayanan yang berkualitas, fasilitas pelayanan publik juga


dituntut untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak
terjadi sesuatu tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan,
oleh karena itu perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya
kejadian yang tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko,
evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan
komunikasi. Untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan
adanya indikator (tolak ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau
dipenuhi.

Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan


menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standardisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan
dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian
untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.

Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat


menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien, maka UPTD
Puskesmas Bahbiak perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang
juga merupakan salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun

5
2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM)
memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang
akan menerapkan BLUD.

Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk


menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit pelaksana Teknis
Daerah(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Puskesmas Bahbiak mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut,


karena Puskesmas Bahbiak sebagai bagian dari Pernerintah Daerah yang
harus memenuhi hak-hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang
menerapkan BLUD. Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah
jenis pelayanan dasar (JPD) SPM Kesehatan, juga melaksanakan SPM
Pelayanan lain, dan SPM Pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas BLUD tersebut. Dalam menyusun SPM Puskesmas BLUD
tersebut, harus mempergunakan bahasa mudah dimengerti dan dipahami
sehingga Puskesmas dan masyarakat penerima pelayanan memiliki
pemahaman tentang ukuran kinerja yang sama.
SPM Kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-butir
sebagai berikut:
a. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
b. Hak setiap warga Negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan
Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2018;
c. Sebagai bagian dari Alat ukur kinerja Kepala Daerah;
d. Semua Daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
e. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai
kemampuan. Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara

6
keseluruhan Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas
tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
f. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
g. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;
h. Diutamakan untuk pelayanan Preventif promotif, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM
Bidang Kesehatan;
i. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik, cakupan
layanan masing-masing puskesmas;
Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan lain
yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan oleh
konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya) sebagai
pendukung layanan utamanya;
j. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
k. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing- masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pengembangan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bisa dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
l. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.

B. TUJUAN

7
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan


kepada masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang dibutuhkan
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan puskesmas.

C. PENGERTIAN

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

SPM di Puskesmas Bahbiak menjadi acuan Puskesmas Bahbiak dalam


mencapai standar kinerja, membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP).

Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:

1. SPM Kesehatan, sebagaimana diatur dalam PERATURAN PEMERINTAH


Nomor 2 Tahun 2018, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun
2018, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, adalah :
a. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
b. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar
Warga Negara.
c. Jenis Pelayanan Dasar adaiah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara
secara minimal.
d. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar

8
sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
e. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.

2. SPM BLUD, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 79 Tahun 2018 adalah Standar pelayanan minimal memuat batasan
minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus dipenuhi oleh Unit
pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan
BLUD, untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
kesetaraan, kemudahan dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit
pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang menerapkan
BLUD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangar. SPM BLUD
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan rmenjadi
Peraturan Kepala Daerah,SPM BLUD Puskesmas tersebut disusun dan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya
yaitu penilaian.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Namor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolan Keuangan
Badan Layanan Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan

9
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang Pelayanan Publik.
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
7/PER/25/M.PAN /2/2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan
Publik.
14. Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 01 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 4 tahun 2017 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Pematang Siantar;
15. Keputusan Walikota Pematang Siantar Nomor 445/278/V/WK Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan pada Pusat Kesehatan
Masyarakat di Kota Pematang Siantar.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


SPM BLUD puskesmas Bahbiak ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan
tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas
Bahbiak serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas Bahbiak adalah sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR FELAYANAN MINIMAL.
. A Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM

10
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP
Lampiran

G. CARA MENYUSUN DOKUMEN SPM PUSKESMAS BLUD


1. Puskesmas Bahbiak mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang saat ini telah
mampu disediakan bagi semua warga yang berada di wilayah kerja
Puskesmas, atau pengguna Puskesmas. Jenis Pelayanan itu mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas BLUD, yaitu Fungsi Pelayanan dan
Fungsi Pendukung. Untuk semua jenis pelayanan tersebut agar dituliskan
Standar Pelayanan Minimal-nya, yaitu bagaimana setiap pelaksanaan tersebut
dilaksanakan.
2. Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum
Daerah (sesuai SE Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1010/SJ dan Nomor
981/1011/SJ) tertanggal 6 Februari 2019, di mana Surat Edaran ini merupakan
tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentarig BLUD, maka bagian SPM ini agar memperhatikan adanya:
a. Penjelasan Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas PERATURAN
PEMERINTAH BLUD :
- Fokus mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
- Terukur merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan;
- Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya;
- Relevan dan dapat diandalkan merupakan kegiatan yang sejalan,
berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi
BLUD;
- Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaian jadwal dan
kegiatan yang telah ditetapkan.

11
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan dan
Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah.
Seluruh unsur di atas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen Puskesmas
(sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016). Tim Puskesmas yang
menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra Puskesmas perlu memahami
kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.

3. Puskesmas juga mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang akan dikembangkan


untuk dapat disediakan bagi semua warga di wilayah kerja Puskesmas di
masa mendatang. Jenis pelayanan ini yang akan dimasukkan ke dalam
Renstra Puskesmas sebagai Rencana Pengembangan dalam kurun waktu
lima tahun mendatang.
4. Puskesmas memilih Jenis Pelayanan angka 1, yang dapat dipastikan
pelaksanaannya dengan kualitas terbaik, untuk ditetapkan sebagai SPM
Puskesmas BLUD. Pemilihan ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat.
5. Puskesmas menyusun Rancangan Peraturan Kepela Daerah (Perkada), dan
mengusulkannya untuk diterbitkannya Perkada tentang SPM Puskesmas
BLUD. Proses ini dilaksanakan dengan pendamping an oleh Dinas Kesehatan
setempat.
6. Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Perkada untuk semua
atau beberapa Puskesmas BLUD. Dalam Perkada tersebut diuraikan dengan
jelas SPM masing-masing Puskesmas.
7. Kepala Daerah melakukan kajian yang diperlukan dalam menerbitkan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) SPM Puskesmas BLUD.

12
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
Puskesmas Bahbiak menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga
1) Pelayanan Kesehatan reproduksi
2) Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar)
3) Pelayanan kesehatan usia produktif
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut
5) Keluarga Berencana.
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2) Pelayanan pencegahan dan perigendalian penyakit tidak menular

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Merupakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang kegiatannya bersifat Inovatif


dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja, dan
potensi sumber daya yang tersedia dipuskesmas.

Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dilaksanakan


dalam bentuk:

1. Rawat Jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.

2. Pelayanan gawat darurat.

3. Perawatan dirumah (home care)

4. Rawat Inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 13


Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus menyelenggarakan
kegiatan :

1. Manajemen Puskesmas

2. Pelayanan Kefarmasian

3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

4. Pelayanan Laboratorium

5. Kunjungan Keluarga

B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen Tata kelola yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai


berbagai proses penyelenggaraan aktivitas. Tujuan penyusunan Standar
Operasional Prosedur di puskesmas adalah agar berbagai proses kerja rutin
terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.

Manfaat SOP bagi puskesmas adalah memenuhi persyaratan standar


pelayanan puskesmas, mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf puskesmas memahami bagaimana melakukan pekerjaannya.

Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan


kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan di puskesmas. Terdapat
beberapa alur pelayanan yang berlaku di Puskesmas.

C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Mengacu kepada Standar


Pelayanan yang diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 14


No Indikator Sasaran Target Capaian Capaian
. 2022 Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 15


1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Sasaran: Jumlah sasaran ibu hamil 104 100 81 77.9%
Realisasi: Jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Sasaran: Jumlah sasaran ibu bersalin 100 100 54 54%


Realisasi: Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas
pelayanan Kesehatan

3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


Sasaran: Jumlah bayi lahir hidup 95 100 54 56.8%
Realisasi: Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari
yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir sesuai dengan standar

4 Pelayanan Kesehatan Balita


Sasaran: Jumlah Balita usia 12-59 bulan 363 100 142 39.1%
Realisasi: Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang
mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai Standar +
Jumlah Balita usia 24-35 bulan mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar + Balita usia
36-59 bulan mendapatkan

5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar


Sasaran: Jumlah anak usia pendidikan dasar 76 100 76 100%

Realisasi: Jumlah anak usia pendidikan dasar yang


mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif


(KESPRO )
- Sasaran: Jumlah orang usia 15–59 tahun di dalam 1074 100 490 45,6%
wilayah kerjanya
Realisasi: Jumlah orang usia 15–59 tahun di di
dalam wilayah kerjanya yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar

7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut


Sasaran: Jumlah semua warga negara berusia 60 747 100 397 53.1%
tahun atau lebih
Realisasi: Jumlah warga negara berusia 60 tahun
atau lebih yang mendapat skrining kesehatan
sesuai standar minimal 1 kali

8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Sasaran: Jumlah estimasi penderita hipertensi usia 1790 100 140 7.8%
>= 15 tahun di dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi kota
Realisasi: Jumlah penderita hipertensi usia >= 15
tahun di dalam wilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 16


9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
(DM)
Sasaran: Jumlah penderita diabetes mellitus usia 146 100 114 78.3%
>= 15 tahun di dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi kota
Realisasi: Jumlah penderita diabetes mellitus usia
>= 15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
10 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
Sasaran: Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi 8 100 8 100%
Realisasi: Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
11 Pelayanan Kesehatan Orang Terduga
Tuberkulosis
Sasaran: Jumlah orang terduga TBC 367 100 332 90,5%

Realisasi: Jumlah orang terduga TBC yang


dilakukan pemeriksaan penunjang

12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko


Terinfeksi Virus yang Melemahkan Daya Tahan
Tubuh Manusia (HIV)

Sasaran: Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV 118 100 57 48.3%
Realisasi: Jumlah orang dengan risiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

Tabel 1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kota Pematangsiantar.

Profil Indikator Standar Pelayanan Minimal yang Mengacu kepada peraturan


Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018 meliputi 12 (dua belas) indikator yang harus dipenuhi puskesmas
dengan keterlibatan jejaring puskesmas dan dukungan dinas kesehatan
Kabupaten/Kota.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD Puskesmas dalam Upaya Pelayanan

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 17


Pemeriksaan antenatal ibu hamil dipuskesmas,

Definisi Oprasional Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, meliputi :
1). Satu kali pelayanan pada trimester pertama;
2). Satu kali pelayanan pada trimester kedua;
3). Dua kali pelayanan pada trimester ketiga;

Dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan usia kehamilan, yang secara


keseluruhan mencakup 10 T ;
1). Pengukuran berat badan
2). Pengukuran tekanan darah
3). Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
4). Pengukuran tinggi puncak rahim (Fundus Uteri)
5). Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
6). Pemberian Imunusasi sesuai dengan status imunisasi.
7). Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8). Tes laboratorium
9). Tatalaksana/Penanganan kasus
10). Temu Wicara (Konseling)

Penangan ibu hamil sesuai standar dilakukan oleh tenaga kesehatan


difasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan Jejaringnya), Praktik
mandiri Bidan, Klinik Pratama, Klinik utama dan Rumah sakit) mengikuti
acuan asuhan persalinan normal dan buku saku pelayanan kesehatan ibu
difasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
- Frekuensi Setiap 1 Bulan
Pengumpulan Data

- Priode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
diwilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil diwilayah kerja kabupaten/kota tersebut yang
telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 18


sama,

Sumber Data Registrasi Kohort ibu, buku KIA

Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggumg jawab upaya kesehatan Ibu dan Anak


Pengumpul Data

Langkah-Langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil atau patut diduga hamil perlu
Kegiatan dipastikan yang bersangkutan status kehamilannya.

b. Setiap Ibu yang dipastikan bahwa hamil, maka memperoleh


pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan
kualitas barang atau jasa pelayanan kesehatan ibu hamil, jika
dinyatakan tidak hamil, maka diberikan promosi kesehatan yang
sesuai;

c. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikatagorikan sebagai ibu hamil


mengalami penyulit, maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;

d. Dilakakuan pencatatan dan pelaporan

Monitoring dan evaluasi Sistem Infomasi Puskesmas

Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan), Bidan,
Perawat serta tenaga Kesehatan penolong

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin di Puskesmas

Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD Puskesmas dalam Upaya Penanganan ibu


bersalin sesuai standar diwilayah dipuskesmas,

Definisi Oprasional kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas


dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama,

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 19


klinik utama, Rumah Sakit) mengikuti acuan Asuhan
Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pelayanan meliputi 5 (lima) Aspek Dasar Pelayanan
Pertolongan Persalinan kepada Ibu bersalin, yaitu:
1) Membuat keputusan klinik
2) Asuhan sayang Ibu dan sayang bayi
3)Pencegahan infeksi
4) Pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan, dan
5) Persalinan dilakukan dengan standar Asuhan Persalinan Normal,yaitu:
a) asuhan kebidanan pada persalinan normal yang
mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir serta
upaya pencegahan komplikasi.
b) proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan(37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi,
baik pada Ibu maupun pada janin.
Ibu dengan penyulit / komplikasi persalinan, dilakukan
rujukan, mengacu kepada Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
- Frekuensi Setiap 1 Bulan
Pengumpulan Data

- Priode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan


persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun.
Denumerator umlah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber Data Registrasi Kohort ibu, buku KIA

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 20


Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggumg jawab upaya kesehatan Ibu dan Anak


Pengumpul Data

Langkah-Langkah 1) Setiap ibu yang telah memperoleh pelayanan Kegiatan kehamilan,


Kegiatan mengetahui perkiraan persalinan, dan mengetahui tanda-tanda awal
persalinan, bahkan mengetahui perlengkapan yang diperlukan
menghadapi kelahiran bayinya, diharapkan Ibu hamil datang ke
Fasyankes pada saat yang tepat untuk bersalin dengan perlengkapan
yang cukup, sehingga bisa melahirkan dengan lancar dan selamat
dengan pertolongan tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar.

2) Setiap Ibu menjelang persalinan, yang dijumpai di Fasilitas pelayanan


kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai
standar.

3) Ibu dengan penyulit / komplikasi persalinan, dilakukan rujukan,


mengacu kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan.

4) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan evaluasi Sistem Infomasi Puskesmas

Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan), Bidan,
Perawat serta tenaga Kesehatan penolong

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas

Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD Puskesmas dalam Upaya Penanganan Bayi


Baru Lahir sesuai standar diwilayah dipuskesmas,

Definisi Oprasional Delayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 hari sesuai standar

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 21


mengacu kepada Pelayanan Neonatal Essensial oleh tenaga kesehatan
(bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di fasilitas pelayanan
kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,
Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah Sakit) serta di
Posyandu dan kunjungan rumah.

Standar 1: Pelayanan neonatal esensial saat lahir, diberikan kepada bayi


saat lahir sampai dengan 6 Jam (0-6 jam), yaitu:
1) pemotongan dan perawatan tali pusat;
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
3) Injeksi Vitamin K;
4) Pemberian salep/ tets mata antibiotik;
5) Pemberian imunisasi (injeksi) vaksin Hepatitis-BO.
Standar 2:Pelayanan neonatal esensial setelah lahir, diberikan kepada
bayi setelah lahir (Usia 6 Jam-28 hari), meliputi:
1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM
3) Pemberian Vitamin K bayi yang lahir tidak di fasyankes atau belum
mendapatkan injeksi Vitamin K
4) Imunisasi Hebatitis B injeksi untuk bayi <24 jam, yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
- Frekuensi Setiap 1 Bulan
Pengumpulan Data

- Priode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan
standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Register Posyandu, Buku KIA

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 22


Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggumg jawab upaya kesehatan Ibu dan Anak


Pengumpul Data

Langkah-Langkah a. Berdasarkan data kependudukan yang selalu Kegiatan diupdate, dapat


Kegiatan diketahui ibu yang hamil, dan akan melahirkan pada tahun ini, sehingga
dapat perhitungkan siapa saja yang pada tahun ini akan menjadi
Sasaran Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir.

b. Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada


pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat.

c. Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya


yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;

d. Setiap Bayi Baru Lahir diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan


dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir,

e. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Bayi Baru


Lahir mengalami penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat/ besar,
maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh
pelayanan rujukan;

f. Dilakukan Pencatatan dan Pelaporan

Monitoring dan evaluasi Sistem Infomasi Puskesmas

Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis anak), Bidan serta Perawat.

4. Pelayanan Kesehatan Kesehatan Balita

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 23


Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas

Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD Puskesmas dalam Upaya Penanganan Bayi


Baru Lahir sesuai standar diwilayah dipuskesmas,

Definisi Oprasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan
oleh tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di
fasilitas
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah
Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah (termasuk oleh tenaga /
kader kesehatan terlatih).
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada setiap Balita,yaitu:
1) Standar-1 bagi Balita Usia 0-11 bulan;
2)Standar-2 bagi Balita Usia 12-35 bulan;
3) Standar-3 bagi Balita Usia 36-59 bulan.

Standar-1, meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
f) Pemberian Edukasi dan informasi.
Standar-2,meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
f) Pemberian Edukasi dan informasi
Standar-3:
a) Penimbangan minimal 8 kali
b)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 24


c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e) Pemantauan perkembangan balita.
f) Pemberian kapsul vitamin A.
g) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
h)Pemberian imunisasi lanjutan.
i) Pengukuran berat badandan panjang/tinggi badan.
j) Pemberian Edukasi dan informasi.
- Frekuensi Setiap 1 Bulan
Pengumpulan Data

- Priode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah Balita usia12-23 bulan yang mendapat


Pelayanan Kesehatan sesuai Standar 1 + Jumlah Balita
usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar 2 + Balita usia 36-59 bulan mendapakan
pelayanan sesuai standar 3
Denumerator Jumlah semua balita 0-59 bulan di wilayah puskesmas
selama periode waktu 1 tahun yang sama.
Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja
Kabupaten/kota tersebut pada kurun waktu satu
tahun yang sama.
Sumber Data Register Kohort Anak, Register Posyandu, Buku KIA

Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggumg jawab upaya kesehatan Ibu dan Anak


Pengumpul Data

Langkah-Langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya Kegiatan tercantum


Kegiatan tanggal lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat
diperhitungkan siapa saja yang pada tahun ini termasuk Balita, sebagai
Sasaran Pelayanan Kesehatan Balita; Persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk
mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 25


pelayanan kesehatan

Balita; Peta juga memperhitungkan terjadinya penambahan sasaran


pelayanan, yaitu bayi yang lahir pada tahun ini.

2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada


pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat Pelayanan terdekat.

3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya


yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;

4) Setiap Balita diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam


Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Balita;

5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Balita


mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;

6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.


Monitoring dan evaluasi Sistem Infomasi Puskesmas

Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter anak), Bidan, Perawat serta ahli Manusia gizi dan
tenaga kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)

5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar

Judul Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD Puskesmas dalam Upaya Pelayanan


Pemeriksaan antenatal ibu hamil dipuskesmas,

Definisi Oprasional Pelayanan skrining/penjaringan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan


berkala kepada setiap peserta didik kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 9

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 26


(sembilan) pendidikan dasar (di lembaga pendidikan SD/MI, SMP/MTs,
dan Jenis Lain yang sederajat), dan kepada anak usia 7 (tujuh) tahun
sampai dengan 15 (lima belas) tahun di luar lembaga pendidikan dasar
seperti pondok pesantren, panti/ LKSA, lapas/ LPKA, dan lainnya, yang
dilakukan satu kali per tahun, yaitu meliputi :
a. Skrining kesehatan,dan
b. Tindak lanjut sesuai hasil skrining kesehatan.

Skrining kesehatan, meliputi :


1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia);
dan
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); dan
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; dan
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster Snellen, garpu
talla; serta Tindak lanjut sesuai hasil skrining, meliputi :

1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan;


2) Melakukan rujukan jika diperlukan;
3) Memberikan penyuluhan kesehatan

KIE disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi setiap murid, sehingga setiap


murid memperoleh informasi tentang bagaimana mengatasi masalahnya,
dan memelihara kesehatannya; termasuk pelayanan tindak lanjut sesuai
kondisinya; Pelayanan dilakukan oleh Dokter/Dokter Gigi,Perawat,
Tenaga Kesehatan Gizi,Tenaga Kesehatan Masyarakat serta tenaga
kesehatan terlatih tertentu (Guru, Kader Kesehatan/dokter kecil/ peer
counselor)
- Frekuensi Setiap 1 Bulan
Pengumpulan Data

- Priode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 27


kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran.

Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun

ajaran yang sama.

Sumber Data Registras Anak Sekolah

Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggumg jawab upaya kesehatan Ibu dan Anak


Pengumpul Data

Langkah-Langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau atau Kegiatan lembaga
Kegiatan DikDas (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs) termasuk pondok
pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat lainnya, dapat
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Udiksar pada
Lembaga-lembaga pendidikan dasar tersebut. Berdasarkan data
kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun sampai dengan 15
tahun pada tahun ini, dan jika terdapat anak-anak yang tidak terdaftar
pada lembaga-lembaga pendidikan dasar, maka dipetakan juga di
mana anak-anak tersebut berada, untuk mengerahkan pelayanan.

2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada


pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat,
kepala sekolah atau pimpinan pondok pesantren, panti/LKSA,
lapas/LPKA dan tempat lainnya serta pihak lain yang terkait) dan jadual
pelayanan ke lembaga pendidikan; dan agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran pelayanan (anak-anak yang tidak
berada pada lembaga pendidikan dasar) pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.

3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya


yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;

4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 28


Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Udiksar;

5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Udiksar


mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;

6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan;

Monitoring dan evaluasi Sistem Infomasi Puskesmas

Sumber Daya Manusia Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih
(Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer counselor).

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif


Judul Pelayanan Kesehatan pada usia produktif di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya pelayanan pada


usia produktif 15-59 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Pelayanan Standar-1, diberikan kepada semua warga negara usia produktif
Operasional (diatas 15 tahun sampai dengan 59 tahun), meliputi
1) Edukasi kesehatan yang berisi tentang:
a) Cara meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pola
hidup sehat (olah raga dan aktivitas fisik, gizi yang baik dan sesuai,
istirahat cukup, manajemen stres, tidak merokok dan minum minuman
beralkohol);
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan;
d) Imunisasi pada usia produktif;
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia produktif serta Tanda dan gejala
penyakit tersebut;
f) Infeksi dan penyakit menular seksual termasuk HIV dan AIDS

g) Perkembangan dan pertumbuhan badan di usia produktif dan usia


reproduksi;
h) Kesenatan gigi dan mulut;
i) Kesehatan reproduksi dan hidup;

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 29


j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba dan zat adiktif lainnya);
k) Persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga;
I) Kontrasepsi;
m) Informasi kesehatan lain yang diperlukan

2) Paket Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 tahun, yang terdiri dari :
a) Deteksi Obesitas dengan cara penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan (penilaian Indeks Massa Tubuh) dan
pengukuran lingkar perut
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan memeriksa tekanan darah,
dan
c) Deteksi Diabetes Melitus, yang dilakukan dengan pemeriksaan gula
darah puasa atau sewaktu;
d) Pelayanan tindaklanjut hasil skrining : (1) merujuk jika diperlukan, dan
(2) pemberian penyuluhan pendekatan siklus

Pelayanan Standar-2, diberikan kepada wanita usia 30-50 tahun menikah,


dan wanita dengan riwayat seksual berisiko, meliputi :
1) Pemeriksaan Payudara Klinis Sendiri;
2) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya deteksi dini kanker

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 30


Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register IVA, Register Anak
Sekolah.
Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab Surveilans PTM
Jawab
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat
diperhitungkan siapa saja yang pada tahun ini termasuk Usia

Produktif, sebagai Sasaran Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif;


Persebaran sasaran menurut wilayah (Desa/Kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Pada Usia
Produktif;
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desadan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Produktif diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Usia
Produktif mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka
dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperolah
pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih
Daya lainnya. (Gizi, kader kesehatan, peer counselor)
Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 31


7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia
Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut > 60 Tahun di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya pelayanan
pada usia lansia >60 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warga negara Usia Lanjut (usia
Operasional 60 tahun ke atas) oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, nutrisionis,
kader posyandu lansia/posbindu) di puskesmas dan jaringan Posbindu di
wilayah Puskesmas minimal 1 tahun sekali meliputi pelayanan: edukasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan skrining faktor risiko penyakit menular
dan penyakit tidak menular, yaitu:
1) Pelayanan edukasi tentang PHBS yang dilaksanakan pada fasyankes dan
atau UKBM, dan atau saat Kunjungan Rumah;
2) Paket Pelayanan skrining faktor risiko, minimal sekali dalam satu tahun,
yang terdiri dari :
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut;
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan mengukur tekanan darah;
c) Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus dengan menggunakan tes cepat
gula darah;
d) Deteksi gangguan merital emosional dan perilaku, termasuk kepikunan
menggunakan mini cog atau Mini Mental Status Examination
(MMSE/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan
Geriatric Depression Scale (GDS);
e) Deteksi gangguan kognitif;
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut;
g) Amnesia perilaku berisiko.

Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:


a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu wilayah kerja Kota
Pematang Siantar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu
wilayah kerja Kota Pematang Siantar dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register Posyandu Lansia
Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab Surveilans PTM

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 32


Jawab
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal lahir
Kegiatan penduduk, berdasarkan data tersebut dapat diperhitungkan siapa saja
yang pada tahun ini termasuk Usia Lanjut, sebagai Sasaran Pelayanan
Kesehatan pada Usia Lanjut,
Persebaran sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)

dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan


menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Pada Usia Lanjut
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Lanjut diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Lanjut;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Usia Lanjut
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Dokter, Bidan dan Perawat termasuk ahli Gizi, tenaga Kesehatan Masyarakat
Daya dan Kader Kesehatan.
Manusia

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 33


Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya pelayanan


Penderita Hipertensi sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warga negara Penderita


Operasional Tekanan Darah Tinggi dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai upaya
pencegahan sekunder (agar yang bersangkutan tidak mengalami kondisi
kesehatan lebih lanjut), di mana pelayanan kesehatantersebut meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah; dilakukan minimal setiap bulan satu kali, di
fasyankes.
b) Edukasi perubahan gaya hidup (diet seimbang dan aktivitas fisik), dan
kepatuhan minum obat.
c) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan Tekanan Darah
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg.

d) Penderita Hipertensi dengan komplikasi dan tekanan darah tidak bisa


dipertahankan terkendali, maka penderita dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun


Numerator Jumlah Penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun yang berada di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu


Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab Surveilans PTM
Jawab
Pengumpul Data

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 34


Langkah-langkah Kegiatan 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah
daerah (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan), dan data yang
dimiliki oleh Puskesmas dapat diidentifikasi penduduk yang
termasuk dalam sasaran Penderita Hipertensi, Persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan
tempat dan kesehatan Penderita Hipertensi.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan
kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan
Camat, serta pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber
Daya yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan.
4) Setiap Penderita Hipertensi diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau
Jasa Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai
Penderita Hipertensi mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan.
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas

Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat dan Tenaga Kesehatan Masyarakat.


Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 35


9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya


pelayanan
Penderita Diabetes Melitus di puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita Diabetes Melitus
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai upaya pencegahan sekunder
(agar yang bersangkutan tidak mengalami kondisikesehatan lebih
lanjut), di mana pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
1) Pengukuran gula darah sewaktu (GDS); dilakukan setiap bulan satu
kali;
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan atau nutrisi serta aktivitas fisik;
3) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan GDS lebih
dari 200 mg/dl.

Pelayanan kesehatan penyandang Diabetes Melitus di wilayah kerja


Puskesmas sesuai standar oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya (dokter, perawat, nutrisionis).

Frekuensi Pengumpulan Setiap 1 bulan


Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun di dalam wilayah
kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun yang berada
di dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.
Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah Kegiatan 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah
daerah (Kepala Daerah hingga Desa/ Kelurahan), dan data yang
dimiliki oleh Puskesmas dapat diidentifikasi penduduk yang
termasuk dalam sasaran Penderita Diabetes Melitus, Persebaran

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 36


sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan pelayanan
kesehatan Penderita Diabetes Melitus
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan
kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan
Camat, serta pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Penderita Diabetes Melitus diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai
Penderita penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat/ besar
maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas

Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Kesehatan Gizi dan tenaga kesehatan
Manusia masyarakat (yang terlatih).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 37


10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Berat di Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya


pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat di
wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan oleh dokter atau perawat terlatih atau tenaga
kesehatan terlatih lainnya kepada ODGJ Berat meliputi :
1) pemeriksaan kesehatan jiwa, yang mencakup:
a) pemeriksaan status mental, dan
b) Wawancara;
2) Edukasi kepatuhan minum obat (serta kebersihan diri
3) Melakukan rujukan, jika diperlukan
Frekuensi Pengumpulan Setiap 1 bulan
Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun

Numerator Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan


pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register kesehatan jiwa

Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa


Pengumpul Data

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 38


Langkah-langkah Kegiatan 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah
daerah (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan) dapat
diidentifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat, Persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan
tempat dan tim pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan
kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan
Camat, serta pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-
tempat pelayanan terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber
Daya yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat mengalami penyulit
atau gangguan kesehatan lebih berat besar, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas

Sumber Daya Dokter, Perawat dan Tenaga Kesehatan terlatih (untuk kesehatan
Manusia jiwa).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 39


11. Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB)

Judul Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB) di


puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya
pelayanan
penderita TB di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan berupa pelayanan penapisan bagi orang
terduga tuberkulosis untuk memastikan bahwa yang bersangkutan
mengalami/menderita tuberkulosis atau tidak, yang meliputi :
1) Pemeriksaan Klinis, mencakup pemeriksaan gejala dan tanda,
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup pemeriksaan dahak dan atau
bakteriologis dan atau radiologis;
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan;
4) Pelayanan merujuk orang yang sudah positif Tuberkulosis untuk
memperoleh pengobatan Anti Tuberkulosis (OAT) dan
Pemantauan Pengobatan;
di mana pelayanan tersebut diberikan kepada setiap orang yang
terduga Tuberkulosis, yaitu orang yang menunjukkan tanda-tanda
batuk selama lebih dari 2 (dua) minggu, disertai gejala lainnya.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analis serta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan kompetensinya.

Frekuensi Pengumpulan Setiap 1 bulan


Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar di wilayah puskesmas selama periode waktu 1 tahun.
Denumerator Jumlah seluruh orang terduga TB di wilayah Puskesmas selama
periode waktu 1 tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register TB
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa
Pengumpul Data
Langkah-langkah Kegiatan 1) Berdasarkan data yang dimiliki oleh Puskesmas atas penduduk
yang berada di wilayah kerjanya, diketahui penderita
persebarannya menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW);
berdasarkan data itu dapat dipetakan orang-orang yang kontak
erat dengan penderita Tuberkulosis tersebut, pemetaan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan
tempat dan tim pelayanan kesehatan Orang Terduga
Tuberkulosis.

2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan


kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan
Camat, serta pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat
pelayanan terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber
Daya yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Terduga Tuberkulosis diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Crang Terduga
Tuberkulosis
5) Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah positif
menderita Tuberkulosis, maka dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas

Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam), perawat,
Manusia analis laboratorium, penata rontgen dan tenaga kesehatan masyarakat
(terlatih).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 139


12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV di


Puskesmas

Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas Bahbiakdalam upaya pelayanan


Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV di puskesmas.
Definisi Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi :
Operasional 1) edukasi perilaku berisiko, dan
2) skrining, dengan pemeriksaan tes cepat HIV, minimal satu kali dalan
satu tahun.
Pelayanan tersebut diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus), yaitu:
1) perempuan hamil, sekali selama kehamilan, sebelum kehamilan
berakhir, utamakan ketika kontak pertama dengan petugas;
2) Pasien Tuberkulosis, yang sedang dalam pengobatan
Tuberkulosis;
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), selain HIV, yang sedang dalam
pengobatan IMS tersebut;
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual
dengan orang lain sebagai sumber kehidupan utama maupun
tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang, atau jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) yaitu lelakiyang
pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya; sekali, sesekali atau
secara teratur, apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual
atau biseksual).
6) Transgender/waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya yang
ditunjukkan saat lahir. Kadang disebut juga transeksual.
7) Penggunan napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki
riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya;
8) Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam
pembinaan pemasyarakatan KemKumHAM dan telah mendapatkan
vonis tetap.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analis serta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan kompetensinya.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
Numerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar 1 tahun.
Denumerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas selama periode
waktu 1 tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Penanggung jawab P2 HIV
Jawab
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan dapat dilakukan oleh
Puskesmas identifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV. Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan
kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat,
serta pihak lain yang terkait seperti LSM dan organisasi komunitas) agar
para pihak tersebut membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada
tempat-tempat pelayanan. Informasi tentang sasaran, harus disesuaikan
dengan strategi pelayanan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV, tidak
semua data-informasi disampaikan kepada semua orang.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan lebih berat/besar maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi

Sumber Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam),


Daya perawat, bidan, analis laboratorium, penata rontgen dan tenaga
Manusia kesehatan masyarakat (terlatih).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 141


BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM


Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar untuk mencapai
target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatar Nomor 4 Tahun 2019.

No Indikator Target Capaian 2022 2023 2024 2025


PKM
2021
1 Pelayanan kesehatan ibu 100 72,77 % 77.9% 85% 90% 100%
hamil (K4)
2 Pelayanan kesehatan ibu 100 47% 54% 85% 90% 100%
bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi 100 45,88% 56,8% 85% 90% 100%
baru lahir (KN lengkap)
4 Pelayanan kesehatan balita 100 37,04 % 39,1% 70% 90% 100%
(0-59 bulan )
5 Pelayanan kesehatan 100 80,6 % 100% 90% 95% 100%
pada usia pendidikan
dasar (penjaringan
pada kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada 100 30,5 % 45% .85% 90% 100%
usia produktif (15-59 tahun )
7 Pelayanan kesehatan pada 100 45,98 % 53,1% 80% 100% 100%
usia lanjut (<60 tahun)
8 Pelayanan kesehatan 100 5,64 % 7,8% 100% 80 % 100%
penderita hipertensi
9 Pelayanan kesehatan diabetes 100 91,01 % 78,3% 100% 100 % 100 %
melitus
10 Pelayanan kesehatan orang 100 70 % 100% 100 % 90% 100 %
dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang 100 83 % 90,5% 100 % 100 % 100 %
terduga tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang 100 32,53 % 48,3% 80% 90 % 100%
dengan risiko terinfeksi HIV

Tabel 2. Rencana Pencapain Indikator Standar Pelayanan


Minimal Bidang Kesehatan Kota Pematang Siantar

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS
Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang
disusun dalam Rencana Strategis puskesmas. Kesesuaian Rencana Strategis
puskesmas dengan SPM sebagaimana dalam Lampiran.
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

No JENIS LAYANAN SATUAN TAHUN (Rp)


DASAR 2022 2023 2024
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah 10.650.000 7.200.000
2 Pelayanan kesehatan ibu Rupiah 1.200.000 -
bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Rupiah 1.200.000 -
baru lahir
4 Pelayanan kesehatan balita Rupiah 42.100.000 2.180.000

5 Pelayanan kesehatan Rupiah 12.350.000 2.700.000


pada usia pendidikan
dasar
6 Pelayanan kesehatan Rupiah 3.600.000
pada usia produktif
7 Pelayanan kesehatan Rupiah - 2.700.000
pada usia lanjut
8 Pelayanan kesehatan Rupiah - 8.700.000
penderita hipertensi
9 Pelayanan kesehatan Rupiah - -
diabetes melitus
10 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 5.400.000 2,250.000
dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 3.600.000 5.400.000
terduga tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 3.600.000 7.200.000
dengan risiko terinfeksi HIV

Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasa

No JENIS BELANJA TAHUN (Rp)


2022 2023 2024
1 Belanja Pegawai / Jaspel dan
Honor (PNS)
2 Belanja Barang dan Jasa
(Jaspel non PNS)
3 Belanja Modal

Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja


BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah


kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat terlaksananya kebijakan
dalam Standar Pelayanan Minimal, perlu mendapat dukungan dan partisipasi
seluruh pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Standar Pelayanan Minimal UPTD puskesmas Bahbiak ini akan direvisi apabila
terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola
tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai