Final Edit SPM Blud-1
Final Edit SPM Blud-1
Final Edit SPM Blud-1
Dokumen Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Bahbiak
3
Bab I : PENDAHULUAN...................................................................................................3
Bab II : STANDAR FELAYANAN MINIMAL.......................................................................8
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM...........................................................................
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP..............................................................................................................
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. LATAR BELAKANG
5
2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM)
memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang
akan menerapkan BLUD.
6
keseluruhan Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas
tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
f. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
g. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;
h. Diutamakan untuk pelayanan Preventif promotif, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM
Bidang Kesehatan;
i. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik, cakupan
layanan masing-masing puskesmas;
Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan lain
yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan oleh
konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya) sebagai
pendukung layanan utamanya;
j. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
k. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing- masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pengembangan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bisa dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
l. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.
B. TUJUAN
7
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut :
C. PENGERTIAN
Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:
8
sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
e. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Namor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolan Keuangan
Badan Layanan Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan
9
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang Pelayanan Publik.
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
7/PER/25/M.PAN /2/2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan
Publik.
14. Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 01 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 4 tahun 2017 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Pematang Siantar;
15. Keputusan Walikota Pematang Siantar Nomor 445/278/V/WK Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan pada Pusat Kesehatan
Masyarakat di Kota Pematang Siantar.
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas Bahbiak adalah sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR FELAYANAN MINIMAL.
. A Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM
10
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP
Lampiran
11
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan dan
Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah.
Seluruh unsur di atas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen Puskesmas
(sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016). Tim Puskesmas yang
menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra Puskesmas perlu memahami
kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.
12
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
A. JENIS PELAYANAN
Puskesmas Bahbiak menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga
1) Pelayanan Kesehatan reproduksi
2) Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar)
3) Pelayanan kesehatan usia produktif
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut
5) Keluarga Berencana.
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2) Pelayanan pencegahan dan perigendalian penyakit tidak menular
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan Laboratorium
5. Kunjungan Keluarga
B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen Tata kelola yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Sasaran: Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV 118 100 57 48.3%
Realisasi: Jumlah orang dengan risiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Definisi Oprasional Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, meliputi :
1). Satu kali pelayanan pada trimester pertama;
2). Satu kali pelayanan pada trimester kedua;
3). Dua kali pelayanan pada trimester ketiga;
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
diwilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil diwilayah kerja kabupaten/kota tersebut yang
telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang
Standar 100%
Langkah-Langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil atau patut diduga hamil perlu
Kegiatan dipastikan yang bersangkutan status kehamilannya.
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan), Bidan,
Perawat serta tenaga Kesehatan penolong
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan), Bidan,
Perawat serta tenaga Kesehatan penolong
Definisi Oprasional Delayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 hari sesuai standar
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan
standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Register Posyandu, Buku KIA
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis anak), Bidan serta Perawat.
Definisi Oprasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan
oleh tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di
fasilitas
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah
Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah (termasuk oleh tenaga /
kader kesehatan terlatih).
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada setiap Balita,yaitu:
1) Standar-1 bagi Balita Usia 0-11 bulan;
2)Standar-2 bagi Balita Usia 12-35 bulan;
3) Standar-3 bagi Balita Usia 36-59 bulan.
Standar-1, meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
f) Pemberian Edukasi dan informasi.
Standar-2,meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
f) Pemberian Edukasi dan informasi
Standar-3:
a) Penimbangan minimal 8 kali
b)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
Standar 100%
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter anak), Bidan, Perawat serta ahli Manusia gizi dan
tenaga kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja
Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun
Standar 100%
Langkah-Langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau atau Kegiatan lembaga
Kegiatan DikDas (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs) termasuk pondok
pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat lainnya, dapat
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Udiksar pada
Lembaga-lembaga pendidikan dasar tersebut. Berdasarkan data
kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun sampai dengan 15
tahun pada tahun ini, dan jika terdapat anak-anak yang tidak terdaftar
pada lembaga-lembaga pendidikan dasar, maka dipetakan juga di
mana anak-anak tersebut berada, untuk mengerahkan pelayanan.
Sumber Daya Manusia Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih
(Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer counselor).
2) Paket Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 tahun, yang terdiri dari :
a) Deteksi Obesitas dengan cara penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan (penilaian Indeks Massa Tubuh) dan
pengukuran lingkar perut
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan memeriksa tekanan darah,
dan
c) Deteksi Diabetes Melitus, yang dilakukan dengan pemeriksaan gula
darah puasa atau sewaktu;
d) Pelayanan tindaklanjut hasil skrining : (1) merujuk jika diperlukan, dan
(2) pemberian penyuluhan pendekatan siklus
Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register Posyandu Lansia
Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab Surveilans PTM
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita Diabetes Melitus
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai upaya pencegahan sekunder
(agar yang bersangkutan tidak mengalami kondisikesehatan lebih
lanjut), di mana pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
1) Pengukuran gula darah sewaktu (GDS); dilakukan setiap bulan satu
kali;
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan atau nutrisi serta aktivitas fisik;
3) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan GDS lebih
dari 200 mg/dl.
Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Kesehatan Gizi dan tenaga kesehatan
Manusia masyarakat (yang terlatih).
Standar 100%
Sumber Daya Dokter, Perawat dan Tenaga Kesehatan terlatih (untuk kesehatan
Manusia jiwa).
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam), perawat,
Manusia analis laboratorium, penata rontgen dan tenaga kesehatan masyarakat
(terlatih).