Blud Template SPM
Blud Template SPM
Blud Template SPM
BLUD PUSKESMAS
[DATE]
HOME
[Company address]
KATA PENGANTAR
Dokumen SPM BLUD Puskesmas, merupakan salah satu syarat administrasi yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 untuk tujuan
kelengkapan pengusulan penerapan BLUD pada Pengelolaan Puskesmas.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada tim Penyusun yang telah berupaya
menyiapkan dokumen SPM BLUD Puskesmas.
Kabupaten/Kota .....
(Nama)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Maksud dan Tujuan SPM BLUD Puskesmas
D. Pengertian dan Singkatan
BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL BLUD PUSKESMAS
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standart Pelayanan Minimal Puskesmas
BAB III RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Pencapaian SPM
BAB IV PENUTUP
A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum.
Pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja tinggi.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari Dinas
Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan yang merupakan sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan
masyarakat) strata pertama.
Disamping pelayanan yang berkualitas, pelayanan publik juga dituntut
untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak terjadi
sesuatu tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan, oleh
karena itu perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya
kejadian yang tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko,
evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan
komunikasi. Untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan
adanya indikator (tolak ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau
dipenuhi.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan
menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standardisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan
dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian
untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus, maka UPTD
Puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang merupakan
salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 3
dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar pelayanan minimal
memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD.
Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Puskesmas mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena
Puskesmas sebagai bagian dari Pemerintah Daerah yang harus memenuhi hak-
hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang menerapkan BLUD.
Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah Jenis Pelayanan Dasar
SPM Kesehatan, juga melaksanakan SPM Pelayanan lain, dan SPM Pendukung
yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD tersebut. Dalam
menyusun SPM Puskesmas BLUD tersebut, harus mempergunakan bahasa
awam dan mudah dimengerti dan dipahami sehingga Puskesmas dan
masyarakat penerima pelayanan memiliki pemahaman tentang ukuran kinerja
yang sama. SPM Kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-
butir sebagai berikut:
1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
2. Hak setiap warga Negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM;
3. Sebagai bagian dari Alat ukur kinerja Kepala Daerah;
4. Semua Daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
5. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah menjalankan kewajibannya menyediakan Pelayanan Dasar
Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai kemampuan
Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara keseluruhan
Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas tersebut harus
mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah dimaksud;
6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018;
7. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat dilakukan
B. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan kepada
masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
puskesmas.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 6
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang Pelayanan Publik.
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas adalah sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
D. Jenis Pelayanan
E. Prosedur Pelayanan
F. Standart Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM.
C. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
D. Strategi Pencapaian SPM
Bab IV : PENUTUP
Lampiran
A. JENIS PELAYANAN
Ada dua jenis pelayanan yang dilakukan di puskesmas yaitu Pelayanan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana.
1) Keluarga Berencana.
2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang.
3) Kesehatan Reproduksi.
d. Upaya Gizi.
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pencegahan Penyakit Tuberkulosis.
2) Pencegahan Penyakit Kusta.
3) Imunisasi.
4) Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue.
5) Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS.
6) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
7) Surveilans.
8) Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare.
9) Kesehatan Jiwa.
f. Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis.
b. Kesehatan Usia Lanjut.
c. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.
d. Usaha Kesehatan Sekolah.
e. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.
f. Pengobatan Tradisional Komplementer.
g. Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
h. Kesehatan Indera.
i. Kesehatan Matra/Haji.
Catatan:
a) Nominator yang dihitung adalah ibu hamil yang telah selesai menjalani masa
kehamilannya (bersalin) di akhir tahun berjalan.
b) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masa kehamilannya pada akhir tahun
berjalan tidak dihitung sebagai nominator akan tetapi dihitung sebagai
nominator dan denominator pada tahun berikutnya.
c) Ibu yang mengalami abortus atau partus prematurus dan meninggal saat
hamil tidak dihitung sebagai sasaran (nominator dan denominator).
LANGKAH
KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME
Pendataan Ibu Jumlah Petugas x
Hamil Jumlah Desa x
Biaya transport Biaya Transport x
Petugas petugas/BBM frekuensi pendataan
1. Pendataan Ibu (Terintegrasi dengan
Hamil PIS PK)
Pengadaan 1 Form x Kegiatan
Formulir paket Pendataan x Jumlah
Pendataan Puskesmas
2. Pemeriksaan
Antenatal
Pengadaan Set
Alat 1 Paket x Jumlah
Pemeriksaan
b. Pelayanan Puskesmas, jaringan
luar gedung kesehatan Kehamilan
dan jejaringnya
(Antenatal)
Pengadaan Terintegrasi dengan
Tablet Fe (90 paket pengadaan
Obat
tablet) Tablet Fe pelayanan
dalam gedung
Pengisian dan
3. Pengisian dan pemanfaatan Terintegrasi dengan
pemanfaatan Petugas Buku KIA pelayanan Antenatal
Buku KIA
Capaian
No Indikator 20XX 20XX 20XX 20XX
Pkm 20XX
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil …% …% …% …% …%
(K4)
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin …% …% …% …% …%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru …% …% …% …% …%
Lahir (KN Lengkap)
4 Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 …% …% …% …% …%
bulan)
5 Pelayanan kesehatan pada usia …% …% …% …% …%
pendidikan dasar (penjaringan
pada kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia …% …% …% …% …%
produktif (15-59 thn)
7 Pelayanan kesehatan pada usia …% …% …% …% …%
lanjut (>60 th)
8 Pelayanan kesehatan penderita …% …% …% …% …%
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita …% …% …% …% …%
Diabetes Mellitus
10 Pelayanan kesehatan orang …% …% …% …% …%
dengan gangguan jiwa (ODGJ)
berat
11 Pelayanan kesehatan orang …% …% …% …% …%
terduga Tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang …% …% …% …% …%
dengan risiko terinfeksi HIV
TAHUN (Rp)
NO JENIS LAYANAN DASAR SATUAN
20XX 20XX 20XX
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Rupiah
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Rupiah
4 Pelayanan kesehatan balita Rupiah
Pelayanan kesehatan pada usia
5 Rupiah
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif Rupiah
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Rupiah
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Rupiah
Pelayanan kesehatan penderita Diabetes
9 Rupiah
Melitus
Pelayanan Kesehatan orang dengan
10 Rupiah
gangguan jiwa berat
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB Rupiah
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko
12 Rupiah
terinfeksi HIV
JUMLAH
Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasar
INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
A
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ...
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4), Cakupan Persentase ibu hamil KEK
1 AKI, 1 1
Pelayanan kesehatan ibu bersalin pelayanan nifas ditemukan
2 Persentase Ibu Hamil K4
Persentase ibu hamil mendapatkan
3
TTD 90 hari
Persentase ibu hamil KEK
4
mendapatkan makanan tambahan
Cakupan komplikasi kebidanan
5
yang ditangani
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Pelayanan KN Persentase bayi baru lahir
2 AKB 3 9
(KN Lengkap) Lengkap mendapat IMD
Persentase
Mutu Pelayanan Pustu dan Persentase alat kesehatan
19 30 ponkesdes sesuai 72
Ponkesdes Ponkesdes terpenuhi
standar