Template Dokumen Persyaratan Administratif - SPM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum,
pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja
tinggi.
UPT Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
(perorangan dan masyarakat) tingkat pertama (FKTP).
Disamping pelayanan yang berkualitas, pelayanan publik juga dituntut untuk
memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak terjadi sesuatu
tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan, oleh karena
itu perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya kejadian
yang tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko,
evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan
komunikasi. Untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan
adanya indikator (tolok ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau
dipenuhi.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan
menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standarisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat
ditunjukkan dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target
pencapaian untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan
sebagai acuan.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus, maka UPT
Puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang juga
merupakan salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM)
memuat Batasan minimal mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
harus dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD.
Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan,
kemudahan dan kalitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Puskesmas mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena
Puskesmas sebagai bagian dari Pemerintah Daerah yang harus memenuhi
hak-hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang menerapkan
BLUD. Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah jenis
pelayanan dasar (JPD) SPM Kesehatan, juga melaksanakan SPM Pelayanan
lain, dan SPM Pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
BLUD tersebut. Dalam menyusun SPM Puskesmas BLUD tersebut, harus
mempergunakan Bahasa mudah dimengerti dan dipahami sehingga
Puskesmas dan masyarakat penerima pelayanan memiliki pemahaman
tentang ukuran kinerja yang sama. SPM Kesehatan dapat diuraikan secara
sederhana ke dalam butir-butir sebagai berikut:
1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
2. Hak setiap warga negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan Dasar uang
ditetpkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM;
3. Sebagai bagian dari alat ukur kinerja Kepala Daerah;
4. Semua Daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
5. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah menjalankan kewajibannya menyediakan Pelayanan Dasar
Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai
kemampuan Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara
keseluruhan Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-
puskesmas tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan
Dasar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
7. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;
8. Diutamakan untuk pelayanan Preventif promotive, sebagaimana
dirumuskan dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis
mengikuti perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal
ini yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
pada SPM Bidang Kesehatan;
9. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik,
cakupan layanan masing-masing Puskesmas;
10. Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan
lain yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan
oleh konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya)
sebagai pendukung layanan utamanya;
11. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
12. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing-masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pembangunan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bias dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
13. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan
kepada masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan puskesmas.

C. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
SPM di Puskemas menjadi acuan Puskesmas dalam mencapai standar kinerja,
membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:
1. SPM Kesehatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
2 Tahun 2018, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019,
adalah:
a. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal.
b. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara.
c. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangkan
penyediaan barang dan/jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh
oleh setiap Warga Negara secara minimal.
d. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup lebih layak.
e. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.
2. SPM BLUD, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 adalah Standar pelayanan minimal memuat
Batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD, untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan, kesetaraan, kemudahan dan kualitas layanan umum yang
diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah/Badan Daerah yang
menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. SPM BLUD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, SPM BLUD
Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP
/25lM.P AN/212012 Tentang Pelayanan Publik.
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
7/PER/25IM.PAN/2/2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik.

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT
Puskesmas adalah sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standat Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM.
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Pencapaian SPM
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta Pengukuran
capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP
Lampiran

F. CARA MENYUSUN DOKUMEN SPM PUSKESMAS BLUD


1. Puskesmas mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang saat ini telah mampu
disediakan bagi semua warga yang berada di wilayah kerja Puskesmas,
atau pengguna Puskesmas. Jenis Pelayanan itu mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi Puskesmas BLUD, yaitu Fungsi Pelayanan dan Fungsi
Pendukung. Untuk semua jenis pelayanan tersebut agar dituliskan
Standar Pelayanan Minimal-nya, yaitu penjelasan bagaimana
prosedur/langkah-langkah bagaimana setiap pelaksanaan tersebut
dilaksanakan.
2. Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum
Daerah (sesuai SE Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1010/SJ dan Nomor
981/101l/SJ) tertanggal 6 Februari 2019, dimana Surat Edaran ini
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang BLUD, maka bagian SPM ini agar memperhatikan
adanya:
a. Penjelasan Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas PERATURAN
PEMERINTAH BLUD:
 Fokus mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
 Terukur merupakam kegiatan yang pencapaiannya dapat
dinilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
 Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung
tingkat pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan
dan tingkat pemanfaatannya;
 Relevan dan dapat di andalkan merupakan kegiatan yang
sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang
tugas dan fungsi BLUD;
 Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaian
jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan
di Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan
dan Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala
Daerah.
Seluruh unsur diatas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen
Puskesmas (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun
2016).
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra
Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan mengikuti pedoman
tersebut.
3. Puskesmas juga mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang akan
dikembangkan untuk dapat disediakan bagi semua warga di wilayah
kerja puskesmas di masa mendatang. lenis pelayanan ini yang akan
dimasukkan ke dalam Renstra Puskesmas sebagai Rencana
Pengembangan dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
4. Puskesmas memilih lenis Pelayanan angka 1, yang dapat dipastikan
pelaksanaannya dengan kualitas terbaik, untuk ditetapkan sebagai SpM
Puskesmas BLUD. Pemilihan ini dilaksanakan dengan pendampingan
oleh Dinas Kesehatan setempat.
5. Puskesmas menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah (perkada),
dan mengusulkannya untuk diterbitkannya Perkada tentang SpM
puskesmas BLUD. Proses ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat.
6. Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Perkada untuk
semua atau beberapa Puskesmas BLUD. Dalam Perkada tersebut
diuraikan dengan jelas SPM masing-masing Puskesmas.
7. Kepala Daerah melakukan kajian yang diperlukan dalam menerbitkan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) SPM Puskesmas BLUD.
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehiatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Ljngkungan.
c. Pelayanan Kesehafan Keluarga.
1) Pelayanan Kesehatan reproduksi.
2) Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia pendidikan
dasar).
3) Pelayanan kesehaten usia produktif.
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut.
5) Keluarga Berencana.
d. Pelayanan Gizi.
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pelayarian pencegahan clan pengendalian penyakit menular.
2) Pelayanan pencegahan dan pengendallan penyakit tidak menular.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.
Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat
inovatif dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, dan potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas.
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dilaksanakan
dalam bentuk:
1. Rawat Jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
2. Pelayanan gawat darurat.
3. Perawatan di rumah (home care).
4. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus
menyelenggarakan kegiatan:
1. Manajemen Puskesmas.
2. Pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
4. Pelayanan laboratorium.
5. Kunjungan keluarga.

B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen Tata kelola yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas.
SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas. Tujuan penyusunan Standar
Operasional Prosedur di puskesmas adalah agar berbagai proses kerja rutin
terlaksana dengan efisien, efektit konsisten/seragam dan aman dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat SOP bagi puskesmas adalah memenuhi persyaratan standar
pelayanan puskesmas, mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf puskesmas memahami bagaimana melakukan
pekerjaannya.
Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan
kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan di puskesmas.
Terdapat beberapa alur pelayanan yang berlaku di Puskesmas.

C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minlmal Bidang Kesehatan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.

Capaian
Jenis Layanan Mutu Layanan Penerima Pernyataan Capaian
No Target JKL
Dasar Dasar Layanan Dasar Standar Puskesmas
20XX
Setiap ibu hamil
Pelayanan Sesuai standar
mendapatkan
1 Kesehatan ibu Pelayanan Ibu Hamil 100% …% …%
Pelayanan antenatal
hamil antenatal
sesuai standar
Setiap ibu bersalin
Pelayanan Sesuai standar
Mendapatkan
2 Kesehatan ibu Pelayanan Ibu bersalin 100% …% …%
pelayanan persalinan
bersalin persalinan
sesuai standar
Sesuai standar Setiap bayi baru
Pelayanan
pelayanan Lahir mendapatkan
3 kesehatan bayi Bayi baru lahir 100% …% …%
kesehatan bayi Pelayanan kesehatan
baru lahir
baru lahir sesuai standar
Setiap balita
Sesuai standar
Pelayanan mendapatkan
4 Pelayanan Balita 100% …% …%
Kesehatan balita Pelayanan kesehatan
Kesehatan balita
sesuai standar
Setiap anak pada
Pelayanan Sesuai standar
Anak pada usia pendidikan
Kesehatan pada Skrining kesehatan
5 Usia pendidikan dasar mendapatkan 100% …% …%
usia Pendidikan usia
dasar skrining kesehatan
dasar Pendidikan dasar
sesuai standar
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara 100% …% …%
Kesehatan pada Skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 15
usia produktif usia 15 s.d. 59 s.d. 59 tahun
produktif tahun mendapatkan
skrining kesehatan
Capaian
Jenis Layanan Mutu Layanan Penerima Pernyataan Capaian
No Target JKL
Dasar Dasar Layanan Dasar Standar Puskesmas
20XX
sesuai standar
Setiap warga negara
Warga Negara Indonesia usia 60
Pelayanan Sesuai standar
Indonesia usia tahun ke atas
7 Kesehatan pada skrining kesehatan 100% …% …%
60 tahun ke mendapatkan
usia lanjut usia lanjut
atas skrining kesehatan
sesuai standar
Setiap penderita
Pelayanan Sesuai standar
hipertensi
Kesehatan pelayanan Penderita
8 mendapatkan 100% …% …%
penderita Kesehatan Hipertensi
pelayanan kesehatan
hipertensi penderita hipertensi
sesuai standar
Sesuai standar Setiap penderita
Pelayanan
pelayanan penderita Diabetes Melitus
Kesehatan
9 Kesehatan Diabetes mendapatkan 100% …% …%
penderita
penderita Diabetes Melitus pelayanan kesehatan
Diabetes Melitus
Melitus sesuai standar
Setiap orang dengan
Pelayanan
gangguan jiwa
Kesehatan Sesuai standar Orang dengan
(ODGI) berat
10 orang dengan pelayanan gangquan jiwa 100% …% …%
mendapatkan
gangguan jiwa kesehatan jiwa (ODGJ) berat
pelayanan kesehatan
berat
sesuai standar
Pelayanan Setiap orang dengan
Sesuai standar
Kesehatan Orang dengan TB mendapatkan
11 pelayanan 100% …% …%
orang dengan TB pelayanan TB sesuai
kesehatan TB
TB standar
Orang berisiko Setiap orang berisiko
terinfeksi HIV terinfeksi Hry (ibu
(ibu hamil, hamil, pasien TB,
pasien TB, pasien IMS,
Pelayanan
pasien IMS, waria/transgender/
kesehatan Sesuai standar
warial pengguna napza, dan
12 orang dengan Mendapatkan 100% …% …%
transgender, warga binaan
risiko terinfeksi pemeriksaan HIV
pengguna Lembaga
HIV
napza/ dan pemasyarakatan)
warga binaan mendapatkan
Lembaga pemeriksaan HIV
pemasyarakat) sesuai standar

Tabel 1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten JKL.


Profil Indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 meliputi 12 (dua belas) indikator
yang harus dipenuhi puskesmas. Selain itu terdapat 7 (tujuh) indikator SPM
untuk puskesmas BLUD di Kabupaten JKL sebagai berikut:

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4)


Judul Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
pemeriksaan antenatal ibu hamil di puskesmas
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas mlnimal 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali
selama kehamilan trimester pertama, satu kali selama kehamilan
trimester kedua dan dua kali pada trimester ketioa oleh tenaoa
kesehatan meliouti kegiatan 10 T yaitu:
1. Timbang Berat Badan dan ukur Tinggi Badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur LILA/Lingkar Lengan Atas)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Definisi Operasional
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) jika diperlukan
7. Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan Hemoglobulin
(Hb), pemeriksaan golongan darah jika belum diperiksa
sebelumnya, pemeriksaan protein urin jika ada Indikasi,
yang pemberian pelayanan disesuaikan dengan umur
kehamilan
9. Tata laksana kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konselino)
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa 1 tahun
Jumlah ibu hamil diperiksa sesuai standar di wilayah puskesmas
Numerator
selama periode waktu 1 tahun
Jumlah seluruh ibu hamil di wilayah puskesmas selama periode
Denumerator
waktu 1 tahun yanq sama
Sumber Data Reqister Kohort ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Judul Pelayanan kesehatan ibu Bersalin di Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya penanganan
Tujuan
ibu bersalin sesuai standar di wilayah puskesmas
Persalinan sesuai standar yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan. dokter, dokter spesialis kebidanan) di fasilitas pelayanan
kesehatan (Polindes, Poskesdes, puskesmas, Bidan Praktek
Definisi Operasional Swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
kesehatan ibu dan anak, Rumah Sakit) mengikuti acuan Asuhan
Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Rujukan
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah ibu bersalin sesuai standar di wilayah puskesmas
Numerator
selama periode waktu 1 tahun
Jumlah semua ibu bersalin di wilayah puskesmas selama
Denumerator
periode waktu l tahun yang sama
Sumber Data Reqister Kohort ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KN Lengkap)
Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya penanganan
Tujuan
bayi baru lahir sesuai standar di wilayah puskesmas
Pelayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 hari sesuai
standar mengacu kepada Pelayanan Neonatal Essensial oleh
tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak)
Definisi Operasional di fasilitas pelayanan Kesehatan (Polindes, Poskesdes,
puskesmas, Bidan Praktek Swasta, klinik pratama, klinik utama,
kllnik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, Rumah Sakit,
Posyandu, kuniungan rumah)
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah bayi baru lahir dilayani sesuai standar di wilayah
Numerator
puskesmas selama periode waktu 1 tahun
Jumlah semuabayi baru lahir di wilayah puskesmas selama
Denumerator
periode waktu I tahun yanq sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Reqister Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan)


Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
balita sesuai standar di wilayah puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59
bulan oleh tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter
spesialis anak) di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes,
poskesdes, puskesmas, Bidan Praktek Swasta, klinik pratama,
klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak,
Rumah Sakit, Posyandu, kunjungan rumah) meliputi:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran
panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun;
2. Pemberian vitamin A 2 kali setahun;
3. Pemberian imunisasi dasar lenqkap.
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah balita 0-59 bulan mendapat pelayanan Kesehatan balita
Numerator sesuai standar di wilayah puskesmas selama periode waktu I
tahun
Jumlah semuabalita 0-59 bulan di wilayah puskesmas selama
Denumerator
periode waktu 1 tahun yanq sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Reqister Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (penjaringan kelas 1 dan


7)
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
pada Usia Pendidikan Dasar sesuai standar di wilayah puskesmas
Penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia
pendidikan dasar minimal 1 kali pada kelas l dan kelas 7 meliputi:
1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis
anemia)
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan
Definisi Operasional
nafas)
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poste
Snellen
5) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas l dan 7 yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar di
wilayah puskesmas selama periode waktu 1 tahun
Jumlah semuaanak usia pendidikan dasar kelas l dan 7 di wilayah
Denumerator
puskesmas selama periode waktu 1 tahun yang sama
Sumber Data Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab upaya Kesehatan Anak Sekolah
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (15 – 59 tahun)


Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 15 – 59 tahun di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan pada Usia Produktif 15 – 59 tahun sesuai standar di wilayah
puskesmas
Pelayanan skrining kesehatin usia tS-59-tahun oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, perawat, nutrisionis, petugas Posbindu
PTM) di puskesmas dan jaringan Posbindu di wilayah puskesmas
minimal 1 tahun sekali meliputi:
1) Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa
tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut
2) Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai
Definisi Operasional pencegahan primer
3) Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes
cepat gula darah
4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku
5) Pemeriksaan ketajaman penglihatan
6) Pemeriksaan ketajaman pendengaran
7) Deteksi dini kanker melalui pemeriksaan payudara klinis dan
pemeriksaan IVA khusus untuk waniia usia 30-59 tahun
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas selama
periode waktu 1 tahun
Jumlah penduduk usia 15-59 tahun yang ada di wilayah
Denumerator
puskesmas selama periode waktu 1 tahun yang sama
Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register IVA, Register
Sumber Data
Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Surveilans PTM
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia (>60 tahun)


Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut > 60 tahun di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
pada Usia Lanjut > 60 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas
Pelayanan skrining kesehatan usia >60 tanun oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, perawat, nutrisionis, kader posyandu
lansia/posbindu) di puskesmas dan jaringan Posbindu di wilayah
puskesmas minimal 1 tahun sekali meliputi:
1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah
2) Deteki diabetes melitus dengin pemeriksaan kadar gula
Definisi Operasional darah
3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
termasuk kepikunan menggunakan mini cog atau Minl
Mental Status Examination (MMSE/Test Mental Mini atau
Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression
Scale (GDS)
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan
Numerator skrining kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas selama
periode waktu 1 tahun
Denumerator Jumlah penduduk usia 15-59 tahun yang ada di wilayah
puskesmas selama periode waktu 1 tahun yang sama
Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register Posyandu
Sumber Data
Lansia
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Surveilans PTM
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
penderita hipertensi sesuai standar di wilayah puskesmas
Pelayanan kesehatan sesuai standar pada penduduk usia > 15
tahun yang menderita hipertensi esensial atau hipeftensi tanpa
komplikasi di wilayah puskesmas meliputi:
1) Mengikuti Panduan Praktik Klinik lagi Dokter di FKTP
2) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan pada
penderita hipertensi di FKTP meliputi: pemeriksaan dan
monitoring Tekanan Darah, edukasi, pengaturan diet
seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis
Definisi Operasional 3) Pelayanan kesehatan sesuai standar bertujuan untuk
mempertahankan TD pada < 140190 mmHg untuk usia di
bawah 60 tahun dan < 150/90 mmHg untuk penderita 60
tahun ke atas dan untuk mencegah komplikasi jantung,
stroke, diabetes melitus dan gagal ginjal kronis
4) Jika TD penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan
sebagaimana dimaksud pada poin sebelumnya atau
mengalami komplikasi, maka penderita perlu dirujuk ke
FKTL yanq berkompeten
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
Numerator sesuai standar di wilayah puskesmas selama periode waktu 1
tahun
Jumlah seluruh penderita hipertensi yang ada di wilayah
Denumerator
puskesmas selama periode waktu 1 tahun yanq sama
Sumber Data Register Rawat Jalan, Register Posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Surveilans PTM
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes


Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
penderita diabetes sesuai standar di wilayah puskesmas
Pelayanan kesehatan penyandang Diabetes Melitus di wilayah
kefa Puskesmas sesuai standar oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya (dokter, perawat, nutrisionis) meliputi 4 (empat)
pilar penatalaksanaan yaitu:
1) Edukasi
2) Aktivitas Fisik
3) Terapi nutrisi medis
Definisi Operasional
4) Intervensi farmakologi
Penderita DM dengan komplikasi perlu dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan.
Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai standar termasuk
pemeriksaan HbA1c.
Penderita DM yang belum menjadi peserta JKN diwajibkan
menjadi peserta JKN.
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah puskesmas selama periode waktu 1 tahun
Jumlah seluruh penderita DM yang ada di wilayah puskesmas
Denumerator
selama periode waktu 1 tahun yanq sama
Sumber Data Register Rawat Jalan, Register Posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Surveilans PTM
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Ganggunan Jiwa
Judul
(ODGJ) Berat di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di wilayah
puskesmas
Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan promotive preventif
yang bertujuan meningkatkan kesehatan ODGJ berat dan
mencegah kekambuhan pada penderita ODGJ berat di wilayah
Puskesmas yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (dokter dan
perawat) meliputi:
1) Edukasi dan evaluasi tentang tanda dan gejala gangguan
jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait
Definisi Operasional
obat, mencegah tindakan pemasunqan, kebersihan diri,
sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja
sederhana dan/atau
2) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
Dalam melakukan pelayanan promotif preventif
diperlukan penyediaan materi KIE dan buku kerja
sederhana
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
Numerator promotif preventif sesuai standar di wilayah puskesmas selama
periode waktu I tahun
Jumlah semua ODGI berat di wilayah Puskesmas selama periode
Denumerator
waktu 1 tahun yang sama
Sumber Data Register harian rawat jalan, register kesehatan jiwa
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Kesehatan Jiwa
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis (TB)


Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tukerkulosis di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
penderita TB di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan pada penderita TB di wilayah Puskesmas
oleh tenaga kesehatan sesuai Pedoman Penanggulangan TB yang
berlaku antara lain:
1) Penegakan diagnosis secara bakteriologis dan klinis serta
dapat didukung dengan pemeriksaan penunjang lainnya
2) Dilakukan pemerlksaan pemantauan kemajuan
pengobatan pada akhir pengobatan intensif, bulan ke-S
dan akhir pengobatan
3) Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) dengan panduan OAT standar
Gejala utama TB adalah batuk berdahak selama 2 minqqu atau
lebih. Battuk dapat diikuti dengan dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, berkeringat malam hari, tanpa aktivitas fisik dan
badan meriang lebih dari satu bulan.
Kegiatan promotif preventif antara lain penemuan kasus secara
dini, penemuan kasus secara aktif, pemberian KIE untuk
pencegahan penularan dengan penerapan etika batuk,
pengendalian faktor risiko dan pemberian obat pencegahan.
Prinsip pelayanan TB adalah penemuan penderita TB sedini
mungkin, ditatalaksana sesuai standar sekaligus pemantauan
hingga sembuh atau "TOSS TB" (Temukan, Obati Sampai
Sembuh).
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanan
Numerator kesehatan sesuai standar di wilayah puskesmas selama periode
waktu 1 tahun
6 x target orang terduga TB di wilayah Puskesmas selama periode
Denumerator
waktu 1 tahun yang sama
Sumber Data Register harian rawat jalan, register TB
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab P2 TB
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV


Judul Pelayanan Kesehatan Orang Risiko Terinfeksi HIV
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
orang dengan risiko terinfeksi HIV di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, pasien TB,
pasien Infeksi menular seksual (IMS), warla/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan,
oleh tenaga kesehatan sesuai Pedoman Pengendalian HIV AIDS
yang berlaku antara lain:
1) Pemberian Informasi terkalt HIV AIDS
2) Pemeriksaan HIV menggunakan tes cepat HIV sesuai
standar
3) Orang dengan hasil pemeriksaan hasil HIV positif, diberi
pengobatan ARV dan dilakukan konseling
4) Orang dengan hasil pemeriksaan IMS negatif, perlu di
periksa ulang minimal 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dari
pemeriksaan pedama
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Persentasi orang beresiko terinfeki HIV mendapatkan
Indikator SPM
pemeriksaan HIV sesuai standar
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
Numerator
pemeriksaan HIV sesuai standar 1 tahun
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas
Denumerator
selama periode waktu 1 tahun yanq sama
Sumber Data Register harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab P2 HIV
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

13. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelyanan Puskesmas


Judul Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelyanan Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
Tujuan
pelayanan pasien
Hasil pengukuran darl kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat
yang berupa angka.
Survey Kepuasan Masyarakat Kegiatan pengukuran secara
Definisi Operasional
komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Nilai indeks Kesehatan masyarakat
Sumber Data Kuesioner Survey Kesehatan Masyarakat
Standar 80%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Administrasi Manajemen
Data
Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

14. Pencapaian Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Judul Pencapaian desa/kelurahan UCI
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewujudkan desa
Tujuan
UCI
Desa/kelurahan dimana > B0o/o dari jumlah bayi yang ada di
desa tersebut sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap.
Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi meliputi:
 Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi 0-7 hari
 Imunisasi BCG dan Polio diberikan pada bayi usia 1 bulan
 Imunisasi DPT-HB-Hib l dan Polio 2 diberikan pada bayi
Definisi Operasional
usia 2 bulan
 Imunisasi DPT-HB-H|b 2 dan Polio 3 diberikan pada bayi
usia 3 bulan
 Imunisasi DPT-HB-H|b 3 dan Polio 4 dan IPV diberikan
pada bayi usia 4 bulan
 Imunisasi Campak/MR diberikan pada bayi usia 9 bulan
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi desa yang mencapai UCI
Numerator Jumlah desa/kelurahan yanq mencapai UCI
Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja
Denumerator
Puskesmas
Sumber Data Register imunisasi, kohort bayi
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab Imunisasi
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

15. Pencapaian desa/kelurahan siaga aktif PURI (Purnama Mandiri)


Judul Pencapaian desa/kelurahan siaga aktif PURI
Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewujudkan
Tujuan
desa/kelurahan siaga aktif PURI
Desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri dengan kriteria sebagai berikut:
Purnama:
 Forum desa/kelurahan berjalan setiap bulan
 Kader kesehatan 6-8 orang
 Ada kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
 Ada posyandu dan 3 UKBM lainnya aktif
 Ada dana dari pemerintah desa/kelurahan sefta dua
sumber dana lainnya
 Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dua ormas
 Ada peraturan Kepala Desa/kelurahan atau peraturan
bupati yang sudah direalisasikan
Definisi Operasional
 Pembinaan PHBS minimal dari 4Oo/o rumah tangga yang
ada
Mandiri:
 Forum desa/kelurahan berjalan setiap bulan
 Kader kesehatan 9 orang atau lebih
 Ada kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
 Ada posyandu dan 4 UKBM lainnya aktif
 Ada dana dari pemerintah desa/kelurahan serta dua
sumber dana lainnya
 Ada peran serta aktif masyarakat dan peran aktif lebih
dari dua ormas
 Ada peraturan kepala desa/kelurahan atau peraturan
bupati yang sudah direalisasikan
 Pembinaan PHBS minimal 70olo rumah tangga yang ada
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi desa/kelurahan siaga aktif PURI
Numerator Jumlah desa/kelurahan siaga aktif PURI
Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja
Denumerator
Puskesmas
Sumber Data Formulir Strata UKBM
Standar 50%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab UKBM
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

16. Pencapaian desa/ kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


dan PHBS
Judul Pencapaian desa/kelurahan STBM dan PHBS
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewujudkan
Tujuan
desa/kelurahan STBM
Desa yang melaksanakan kegiatan STBM 5 (lima) pilar yaitu:
- Stop Buang Air Besar sembarangan
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Definisi Operasional - Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Dan melaksanakan kegiatan PHBS
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi desa/kelurahan STBM dan PHBS
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM dan
Numerator
PHBS
Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja
Denumerator
Puskesmas
Sumber Data Laporan keslinq, laporan PHBS
Standar 15%
Penanggung Jawab Pengumpul Penanggung jawab kesehatan lingkungan, penanggung jawab
Data Promosi Kesehatan

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

17. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) < 24 jam


Judul Penanggulangan KLB < 24 jam
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam menaggulangi KLB
< 24 jam
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit menular (Difteri,
DBD, Campak, Tetanus, dll) kurang dari 24 jam sejak laporan W1
diterima sampai penyelidikan dengan catatan selain formulir W1
Definisi Operasional dapat juga berupa faximili, email, telepon, dll.
Penanggulangan berupa upaya untuk menemukan penderita atau
tersangka penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan
peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB.
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase Kejadian Luar Biasa ditangani <24 jam
Jumlah Kejadian Luar Biasa ditangani < 24 jam dalam perlode
Numerator
satu tahun
Jumlah seluruh Kejadian Luar Biasa yang ada di wilayah keria
Denumerator
Puskesmas dalam perlode tahun yang sama
Sumber Data Laoran KLB, ….
Standar 90%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab surveilans
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

18. Case Fatality Rate DBD (Demam Berdarah Dengue)


Judul Case Fatality Rate DBD
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam menurunkan CFR
Tujuan
DBD
Definisi Operasional Penderita DBD yang meninggal dibanding seluruh jumlah
penderita DBD yang ditemukan dan ditangani.
Diagnosis DBD menurut krlteria WHO sebagai berikut:
Kriteria Klinis
1) Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas
berlangsung terus menerus 2-7 hari
2) Terdapat manlfestasi perdarahan ditandai dengan:
 Uji bendung positif
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
 Hematemesis dan atau melena
3) Pembesaran Hati
4) Syok, ditandai dengan nadi cepat dan lemah sampai tak
teraba, penyempitan tekanan nadi (20 mmHg), hipotensi
sampai tidak terukur, kaki tangan dingin, kulit lembab,
waktu pengisian kapiler memanjang (>2 detik) dan
pasien tampak gelisah

Kriteria Laboratorium
1) Trombositopenia (100.000/ul atau kurang)
2) Adanya kebocoran plasma karena peningkatan
permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai
berikut:
 Peningkatan hematokrit >- 20o/o dad. nilai
standar
 Penurunan hematokrit > 200lo setelah mendapat
terapi cairan
 Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia

Diagnosis ditegakkan dengan dua kriteria klinis pertama ditambah


satu kriteria laboratorium.
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase Case Fatality Rate DBD
Numerator Jumlah penderita DBD yang meninggal dalam periode satu tahun
Jumlah seluruh penderita DBD yang ditemukan dan ditangani
Denumerator yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam oeriode tahun yang
sama
Sumber Data Laporan Surveilans DBD
Standar Kurang dari 0,5%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab P2 DBD
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

19. Fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional


memiliki ijin
Judul Fasyankes dan Fasyankestrad memiliki ijin
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam memenuhi
Tujuan
pemantauan ijin tenaga fasyankes dan fasyankestrad
Fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Rumah Sakit) memiliki ijin
operasional yang masih berlaku dan fasilitas pelayanan kesehatan
Definisi Operasional
tradisional memiliki ijin termasuk oenyehat tradisional memiliki
STPT atau SIPT
Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 tahun
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase fasyankes dan fasyankestrad yang memiliki ijin
Jumlah fasyankes dan fasyankestrad memiliki ijin dalam periode
Numerator
satu tahun
Jumlah seluruh fasyankes dan fasyankestrad dalam periode tahun
Denumerator
yanq sama
Sumber Data Laporan pendataan fasyankes dan fasyankestrad
Standar 100%
Penanggung Jawab Pengumpul
Penanggung jawab jejaring dan jaringan
Data

Langkah-langkah Keqiatan

Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas


Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter

BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM


Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten JKL tahun 2016-2021 untuk
mencapai target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Capaian
No Indikator PKM 20XX 20XX 20XX 20XX
20XX
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) …… % …… % …… % …… % …… %
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin …… % …… % …… % …… % …… %
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir …… % …… % …… % …… % …… %
(KN Lengkap)
4 Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 …… % …… % …… % …… % …… %
bulan)
5 Pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar (penjaringan pada …… % …… % …… % …… % …… %
kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia …… % …… % …… % …… % …… %
produktif (15-59 thn)
7 Pelayanan kesehatan pada usia laniut …… % …… % …… % …… % …… %
(>60 th)
8 Pelayanan kesehatan penderita …… % …… % …… % …… % …… %
hioertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita …… % …… % …… % …… % …… %
Diabetes meellitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan …… % …… % …… % …… % …… %
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang terduoa …… % …… % …… % …… % …… %
Tuberkulosis fiBC)
12 Pelayanan kesehatan orang dengan …… % …… % …… % …… % …… %
risiko terinfeksi HIV
13 Kepuasan masyarakat terhadap …… % …… % …… % …… % …… %
Pelayanan Puskesmas
14 Pencapaian desa/kelurahan UCI …… % …… % …… % …… % …… %
15 Pencapaian desa/kelurahan siaga …… % …… % …… % …… % …… %
aktif PURI
16 Pencapaian desa/kelurahan STBM …… % …… % …… % …… % …… %
17 Penanggulanqan KLB < 24 tam …… % …… % …… % …… % …… %
18 CFR Demam Berdarah Dengue …… % …… % …… % …… % …… %
19 Fasyankes dan fasyankestrad …… % …… % …… % …… % …… %
memiliki ijin

Tabel 2. Rencana Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang


Kesehatan Kabupaten lKL.

B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS


Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang
disusun dalam Rencana strategis puskesmas. Keseuaian Rencana strategis
puskesmas dengan SPM sebagaimana dalam Lampiran.

C. RENCANA ANGGARAN BIAYA


TAHUN
NO JENIS LAYANAN DASAR SATUAN
20XX 20XX 20XX

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah

2 Pelayanan kesehatan bu bersalin Rupiah

3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Rupiah


4 Pelavanan kesehatan balita Rupiah

5 Pelayanan kesehatan pada usia Rupiah


Pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan Dada usia Produktif Rupiah

7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Rupiah

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Rupiah

9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Rupiah


Melitus
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan Rupiah
gangguan iiwa berat
11 Pelayanan kesehatan oranq dengan TB Rupiah

12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko Rupiah


terinfeksi HIV
TOTAL

Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasar

TAHUN (Rp)
NO JENIS BELANJA
20XX 20XX 20XX
1 Belanja pegawai / Jaspel dan Honor
(PNS)
2 Belanja Barang dan Jasa (Jaspel Non
PNS)
3 Belanja Modal
Jumlah

Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja

BAB IV
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah


kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat terlaksananya
kebijakan dalam Standar Pelayanan Minimal perlu mendapat dukungan dan
partisipasi seluruh pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan
Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Standar Pelayanan Minimal puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai