ARTIKEL AMRULAH - Rev
ARTIKEL AMRULAH - Rev
ARTIKEL AMRULAH - Rev
Abstrak: Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengaruh Resiliensi terhadap Job
Insecurity Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kotabaru. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu kualitatif. Hasil analisis yang dilakukan membuktikan bahwa Resiliensi berpengaruh
signifikan terhadap Job Insecurity Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotabaru Kabupaten Banjar. Resiliensi
yang tinggi dapat membuat komitmen kerja yang dimiliki pegawai. Pegawai yang memiliki
komitmen yang tinggi akan menganggap pekerjaannya sangat penting dan memiliki kesetiaan
yang tinggi pada organisasi serta menginginkan untuk tetap pada pekerjaannya. Beberapa
aspek di atas merupakan bagian dari job insecurity. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
seorang pegawai memilki resiliensi yang tinggi, yaitu memiliki kompetensi sosial dan standar
yang tinggi, serta keuletan dalam bekerja akan membuat pegawai tersebut memandang
pekerjaannya sebagai hal yang penting dan cenderung memilki kekhawatiran akan
kelangsungan masa depan pekerjaannya atau memiliki tingkat job insecurity yang tinggi
Abstract: This study aims to analyze the effect of resilience on Job Insecurity at the Office of
Women's Empowerment, Child Protection, Population Control and Family Planning
Kotabaru. The research approach used in this research is qualitative. The results of the
analysis carried out prove that resilience has a significant effect on Job Insecurity at the
Office of Women's Empowerment, Child Protection, Population Control and Family
Planning, Kotabaru, Banjar Regency. High resilience can make employee work commitments.
Employees who have high commitment will consider their work very important and have high
loyalty to the organization and want to stay in their jobs. Some of the aspects above are part
of job insecurity. This shows that if an employee has high resilience, that is, has social
competence and high standards, as well as tenacity in work, this will make the employee view
his work as important and tend to have concerns about the future continuity of his work or
have a high level of job insecurity. tall
a. Persamaan Regresi
Secara matematis model fungsi regresi linear berganda dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Interpretasi persamaan tersebut yaitu sebagai berikut:
Y = 3,019 + 0,591.X
Peningkatan terhadap variabel Resiliensi (X) 0,591 yaitu positif, yang berarti
bahwa adanya hubungan searah antara variabel bebas dan variabel terikat,
semakin meningkat nilai pada variabel Resiliensi, maka hubungan Job
Insecurity pegawai juga akan meningkat sebesar 59,1%
b. Hasil Uji-t
Uji t Digunakan untuk menghitung signifikasi pengaruh secara parsial atau
dari masing-masing variabel X terhadap Y. Hasil nilai signifikansi pengujian
(Sig.t) sebagai berikut : Variabel X Resiliensi didapatkan nilai sig. = 0.000
(Nilai Sig. < 0,05) lebih kecil dari 0,05, yang artinya secara parsial variabel
Resiliensi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Job Insecurity.
c. Hasil Uji-F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama sama terhadap variabel dependen atau terikat. Artinya, semua
variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hasil nilai signifikansi pengujian (Sig.F) sebagai
berikut :
Tabel 2
Uji F
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 575.394 1 575.394 288.631 .000b
1 Residual 195.366 98 1.994
Total 770.760 99
Sumber: Data Primer diolah (2022)
Dari Uji Anova atau F test, didapat tingkat signifikansi nilai sig. = 0.000
(Nilai Sig. < 0,05) Karena probabilitas 0,000 maka model regresi bisa dipakai
untuk mengetahui pengaruh terhadap Job Insecurity pegawai. Atau secara
bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
d. Hasil Uji Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan suatu model penelitian dalam menjelaskan variasi variabel
dependen yang ada. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar variabel
dependen dapat diterangkan oleh variabel independen yang ada. Berikut tabel
untuk memprediksi variasi dependen.
Tabel 3
Tabulasi interprestasi nilai R
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,800 – 1,000 Sangat Kuat
2 0,600 – 0,799 Kuat
3 0,400 – 0,599 Sedang
4 0,200 – 0,399 Rendah
5 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Sugiyono (2005)
Tabel 4
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
Tabel model summary terlihat nilai Nilai R dengan nilai sebesar 0,864 atau
86,4% yaitu koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan antara
variabel X terhadap variable Y. Nilai korelasi tersebut menunjukkan tingkat
hubungan sangat kuat karena berada di antara 0,800 sampai dengan 1,000.
Artinya model penelitian mampu menjelaskan dari perubahan Job Insecurity
pegawai sebesar 86,4%. Sedangkan sisanya (100%-86,4% = 13,6%)
dijelaskan oleh faktor lain.
Pembahasan
Variabel Resiliensi didapatkan nilai sig. 0.000 lebih kecil dari 0,05, yang artinya
variabel Resiliensi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Job Insecurity. Resiliensi
memiliki dampak pada banyak hal pada aspek pekerjaan, seperti kinerja karyawan, komitmen
pekerjaan termasuk juga tingkat kepuasan kerja pada karyawan. Resiliensi yang tinggi dapat
membuat karyawan untuk berusaha maksimal melaksanakan tugasnya pada pekerjaan,
karyawan akan berusaha untuk mencapai tujuan baik tujuan pribadinya maupun tujuan
organisasi tempatnya bekerja. Kinerja yang baik inilah yang bisa membuat karyawan tersebut
mendapat reward berupa mendapatkan bonus atau respon positif dari organisasi atau
perusahaannya. Hal tersebut akan membuat karyawan merasa puas bekerja pada perusahaan
tersebut serta menginginkan untuk tetap pada pekerjaannya dan menganggap penting bagian-
bagian (aspek) pekerjaan seperti gaji dan lingkungan kerja yang nyaman dapat mempengaruhi
tingkat keamanan dan kenyamanan individu dalam menjalankan pekerjaan.
Ketika karyawan kontrak menyadari bahwa masa kerjanya akan habis, hal tersebut
tentu saja membuat karyawan merasa insecure karena nantinya karyawan kontrak tidak
berhak untuk mendapatkan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang
penggantian hak apabila masa kerjanya habis. Tingkat resiliensi yang tinggi akan membuat
komitmen karyawan menjadi tinggi dan hal tersebut menyebabkan karyawan tersebut memilki
makna kerja positif pada pekerjaannya. Individu mampu untuk memahami arti pekerjaannya
sehingga dapat mempengaruhi arti dan makna pekerjaanya secara luas. Individu dengan
makna kerja yang positif akan meningkatkan performa kerja yang baik, dapat membangun
motivasi yang tinggi dalam bekerja, dapat meningkatkan produktivitas bagi organisasi serta
menganggap pekerjaannya sebagai sesuatu hal yang penting
Kesimpulan
Resiliensi berpengaruh signifikan terhadap Job Insecurity Dinas Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotabaru
Kabupaten Banjar. Resiliensi yang tinggi dapat membuat komitmen kerja yang dimiliki
pegawai. Pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi akan menganggap pekerjaannya
sangat penting dan memiliki kesetiaan yang tinggi pada organisasi serta menginginkan untuk
tetap pada pekerjaannya. Beberapa aspek di atas merupakan bagian dari job insecurity. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila seorang pegawai memilki resiliensi yang tinggi, yaitu memiliki
kompetensi sosial dan standar yang tinggi, serta keuletan dalam bekerja akan membuat
pegawai tersebut memandang pekerjaannya sebagai hal yang penting dan cenderung memilki
kekhawatiran akan kelangsungan masa depan pekerjaannya atau memiliki tingkat job
insecurity yang tinggi
Saran
Berdasarkan analisis dan penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Pegawai diharapkan dapat menyikapi perubahan yang terjadi pada pekerjaan secara
positif agar tidak timbul kekhawatiran dan membuat tingkat job insecurity menjadi
rendah. Selain itu, pegawai juga diharapkan dapat menjadikan perubahan yang terjadi di
dalam organisasi sebagai suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki
agar dapat mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan kerja sehingga pekerjaan yang
bersifat sementara bukan menjadi permasalahan melainkan menjadi tantangan
2. Pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kotabaru Kabupaten Banjar diharapkan untuk membantu
memberikan pengembangan dan pembelajaran, menyangkut pekerjaan yang sesuai
dengan kepentingan dan kompetensi individu sehingga dapat memberikan nilai kerja
yang positif pada individu tersebut dan mengurangi tingkat job insecurity
3. Bagi peneliti yang selanjutnya, diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran
baru tentang perbandingan job insecurity pada pekerjaan-pekerjaan lainnya. Selain itu
menjadi wawasan baru bagi peneliti lainnya untuk mempertimbangkan variabel-variabel
lain yang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi job insecurity