Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengeritan Perencanaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Robins dan Coulter (2002), Planning is a proces that involves defining
thr organization’s goals, estabilishing an overall strategy for achieving those goals,
and develoving a comperensive set of plans to integrate and coordinate
organizational work. Artinya, Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisai hingga
tercapainya tujuan organisasi. Penulis mencoba melihat pengertian perencanaan ini
dari tiga hal, yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan
keputusan. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan
untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujmuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan
dan kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan
pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan
datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan
siapa yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai,
hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kenmudian hari.
George R. Terry menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik
atau tidak , dapat dijawab melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai
perencanaan yaitu :
3
- WHAT (apa), terkait dengan misalnya apa yang sesungguhnya yang menjadi tujuan
perusahaan dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
· WHY (mengapa), terkait dengan pertanyaan seputar mengapa tujuan tersebut harus
dicapai dan mengapa tujuan yang terumuskan dalam jawaban atas pertanyaan What
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
·WHEN (kapan), kapan kegiatan tesebut akan dilaksanakan dan kapan kegiatan
tersebut harus dimulai dan diakhiri.
2. Fungsi Perencanaan,
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa fungsi perencanaan ada empat yaitu
Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yasng dihadapi perusahaan.
4
Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka
perencanaan tersebut bisa dijalankan.
c. Fleksibel
d. Komitmen.
e. Komprehensip
B. Melakukan Perencanaan
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih
atau dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh orgaisasi. Dalam bahasa
Inggris kadang dibedakan antara objectives dan goals. Objectives sering
diartikan sebagai tujuan, dan goals diartikan sebagai target. Tetapi biasa kedua
istilah tersebut digantikan dengan istilah purpose, aims, destination, tetapi
artinya semua sama yaitu tujuan.Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep
dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan
bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses
pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.
5
- Tujuan Strategis, Yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
jangka waktu yang relatif lama, biasanya antara 3 hingga 5 tahun, bahkan
lebih.
- Tujuan taktis, Yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
jangka waktu menengah, relatif lebih singkat dari tujuan strategis, biasanya
antara 1 hingga 3 tahun.
- Tujuan Operasional, Yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam satu periode
kegiatan perusahaan, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun.
6
- Rencana Direktif, adalah rencana yang dirumuskan untuk mencapai
tujuan tertentu, akan tetapi pada pencapaiannya memberikan
keleluasaan dan fleksibilitasuntuk pencapaiannya.
Ada dua jenis pendekatan yaitu pendekatan tradisional (traditional goal setting)
dan pendekatan dengan menggunakan MBO (Management by Objectives) :
1. Pendekatan Tradisional
7
diterjemahkan sebagai manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen
berdasarkan tujuan dilakukan berdasarkan asumsi mendasar apa yang terjadi
di lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang dipahami oleh pimpinan.
Agar proses MBO dapat tercapai ,ada empat faktor yang perlu disepakati
oleh pimpinan dan bawahan dalam hal :
8
- Perencanaan dengan Flow Chart
Pada dasarnya, pendekatan ini lebih sering digunakan bagi mereka yang
mendalami teknik komputer, dan sistem informasi. Flow Chart adalah model
grafis yang menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang
berkesinambungan (sequencial) dan keputusan ya atau tidak.
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang
merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran
rencana kerja secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya
tidak rutin, berskala besar dan kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami
dalam PERT yaitu :
- Event atau Kejadian, adalah indikator dari ferforma pekerjaan baik sebelum
maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu
pekerjaan lain dapat dialakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini.
Contoh, bagian produksi menerima bahan baku.
- Activity atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang
dalam pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
- Time atau Waktu, menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan
kegiatan sebagaimana diatur dalam PERT.
- Critical Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan
kegiatan dalam rangka path yang dapat diterima.Contoh PERT
a. Pengertian Masalah
Memahami keputusan
9
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari
beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang tepat pada dasarnya yaitu
keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh
fakta-fakta yang akurat sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta
yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan
dapat tidak bersifart rasioanal karena faktor-faktor yang terkait dengan
emosi, hubungan antarmanusia, faktor tradisi, lingkungan, dll.
b. Pengambilan Keputusan
10
2) Proses Pengambilan Keputusan Tahap-tahap pengambilan keputusan :
a) Investigasi Situasi
§ Evaluasi dan penilaian alternatif yang ada ialah penilaian berbagai alternatif
yang muncul kemudian di ambil satu atau lebih alternatif yang dianggap
terbaik.
Implementasi sebagai satu Tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan
setelah perencaaan sudah dianggap sempurna, dan dalam aktifitasnya
pengawasan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh rangkaian kegiatan untuk
mengendalikan dalam mencapai tujuan
11
c. Keterbatasan Pengambilan Keputusan.
è Faktor lingkungan yang berisiko ialah salah satu faktor dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan yang kita jalankan.
d. Memperbaiki Keputusan
Contohnya ketika menentukan lokasi investasi maka ada beberapa kriteria yang
diperlukan misalnya:fasilitas air,listrik,transportasi,jarak dari pemasok,dll.
v Kriteria umum , untuk kriteria ini setiap alternatif keputusan yang akan diambil
haruslah memenuhi syarat minimun yang telah ditetapkan untuk memastikan
keputusan yang diambil dapat memenuhi tujuan
Pengujian ini dapat dilakukan dengan melakukan simulasi atas skenario dari
alternatif- alternatifyang mungkin dilakukan
12
Melaksanakan Keputusan.
Ada dua variabel utama yang mempengaruhi cara manajer dalam membuat
keputusan, yakni : Tingkat Kepastian situasi, serta tingkat kerumitan masalah karena
keduanya mempengaruhi jenis keputusan yang dibuat. Jenis-jenis Keputusan tersebut
adalah : Keputusan yang telah terprogram; Keputusan Analitis; Keputusan
berdasarkan penilaian;
dan keputusan adaptif Berikut ini adalah jenis keputusan manajerial berdasarkan
kedua variabel tersebut yang dikutip dari Chung & Megginson
1. Keputusan Terprogram
Jenis keputusan ini adalah jenis keputusan yang termudah karena informasinya
berdasarkan kejadian-kejadian rutin dan berulang sehingga dapat dibuat Standard
Operating Procedurnya (SOP). Misalnya seorang pengusaha kue akan dapat
memperkirakan berdasarkan pengalamannya berapa banyak pesanan untuk masing-
masing jenis kue pada hari biasa; berapa banyak pada hari-hari libur dan barepa
banyak saat mendekati hari Raya, sehingga mudah baginya untuk memutuskan
tingkat produksi kuenya pada konisi-kondisi tersebut.
2. Keputusan Analitis
13
Keputusan-keputusan yang bersifat analitis ini adalah keputusan yang melibatkan
banyak variabel namun hasil dari setiap variabel relatif pasti sehingga dapat
dikomputerisasikan. Pada masa kini sudah cukup banyak software komputer yang
disusun berdasarkan informasi rutin dan berulang, yang dapat digunakan oleh para
manajer untuk membuat keputusan atau mengantisipasi masalah sebelum masalah
tersebut terjadi, misalnya yang berkaitan dengan urusan kepegawaian. Urusan
kenaikan gaji; promosi jabatan, permohonan cuti, dll yang bisa dikaitkan dengan
variabel masa kerja sangat bisa dibuatkan program softwarenya.
Teknik program Linier; Analisis Jaringan kerja; model persediaan barang, model
antrian, dan berbagai teknik statistik lainnya adalah contoh program komputer yang
dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk membuat solusi yang paling optimal dari
sejumlah variabel permasalahan yang dapat diperkirakan hasilnya
4. Keputusan Adaptif
14
yang diambil banyak bertumpu pada kemampuan kreatifitas (imajinasi dan intuisi)
sang manajer serta kerjasama tim dari berbagai keahlian yang dibutuhkan.
Analisis ini digunakan ketika situasi yang dihadapi mengandung resiko sehingga
untuk memutuskan sesuatu manajer harus mempertimbangkan semua alternatif-
alternatif yang memberikan kemungkinan pengembalian terbaik di masa
15
mendatang. Misalnya seseorang yang memiliki kelebihan uang Rp. 100.000.000,-
dan ingin agar uang tersebut memberikan hasil terbesar di masa mendatang. Ia
punya pilihan : Ditabung, didepositokan atau diinvestasikan. Jika ditabungkan
atau didepositokan ia harus memilih bank yang memberikan bunga tertinggi
disamping harus memperhitungkan reputasi bank tersebut. Jika diinvestasikan ia
juga harus
3. Simulasi
Teknik simulasi dalam pengertian yang paling luas adalah membuat model yang
persis dengan kondisi atau permasalahan yang dihadapi lalu membuat
perhitungan- perhitungan lengkap dengan konsekuensi-konsekuensi yang bisa
terjadi. Dengan membuat model ini, manajer dapat mengubah-mengubah setiap
variabel yang mempengaruhi untuk memperoleh alternatif yang paling
menguntungkan karena dapat memperkirakan secara nyaris pasti konsekuensi-
konsekuensi dari setiap alternatif tersebut dalam situasi nyata.
Dalam pembuatan keputusan tak pelak bahwa gaya pribadi sang manajer sangat
mempengaruhi keputusan yang diambil. Ada manajer yang banyak bersandar pada
pertimbangan rasional dan logis; ada manajer yang lebih mempercayai pengalaman
dan intuisinya; dan ada manajer yang mencari jalan aman dengan keputusan yang
asal
cukup memuaskan atau yang disebut oleh Herbert Simon sebagai “satisficing
behavior’.
16
keputusan, hasil penelitian, dll) dan mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan tersebut.
3. Model Keputusan Jalan Aman, adalah model keputusan yang diambil oleh
manajer yang cenderung menghindari resiko. Dalam proses pembuatan
keputusan mereka tidak menggali alternatif sebanyak mungkin, cukup asal telah
memperoleh alternatif yang dianggap memuaskan dan bisa diterima oleh banyak
orang. Manajer tipe ini banyak dijumpai pada instansi pemerintah, baik karena
alasan politis maupun karena alasan pribadi.
17
BAB III
KESIMPULAN
18
4. Gaya dalam pengambilan keputusan
Referensi:
http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perencanaan-dan-
pengambilan.html
http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pengertian-fungsi-perencanaan-dan.html
19