Ayub - RESUME Fungsi Perencanaan
Ayub - RESUME Fungsi Perencanaan
Ayub - RESUME Fungsi Perencanaan
Disusun oleh :
Mata Kuliah :
Manajemen
Dosen pengampu :
DEYANTI, M.E.
SEMESTER 1
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2023
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen
1. Pengertian Perencanaan (Palanning)
Menurut Robins dan Coulter (2002), Planning is a proces that involves defining thr
organization’s goals, estabilishing an overall strategy for achieving those goals, and
develoving a comperensive set of plans to integrate and coordinate organizational
work. Artinya, Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisai hingga
tercapainya tujuan organisasi.
Penulis mencoba melihat pengertian perencanaan ini dari tiga hal, yaitu dari sisi
proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan.
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujmuan tersebut akan dicapai. Dari sisi
fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan
kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan
pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan
datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
dan siapa yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu
sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kenmudian hari.
George R. Terry menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik
atau tidak dapat dijawab melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai
perencanaan yaitu :
• WHAT (apa), terkait dengan misalnya apa yang sesungguhnya yang menjadi
tujuan perusahaan dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa fungsi perencanaan ada empat
yaitu :
Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yasng dihadapi perusahaan.
Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka
perencanaan tersebut bisa dijalankan.
c. FLEKSIBEL.
d. KOMITMEN.
e. KOMPREHENSIP.
B. Melakukan Perencanaan
dibedakan antara objectives dan goals. Objectives sering diartikan sebagai tujuan
dan goals diartikan sebagai target. Tetapi biasa kedua istilah tersebut digantikan
dengan istilah purpose, aims, destination, tetapi artinya semua sama yaitu tujuan.
- Tujuan Strategis, Yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam
jangka waktu yang relatif lama, biasanya antara 3 hingga 5 tahun, bahkan lebih.
- Tujuan taktis, Yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka
waktu menengah, relatif lebih singkat dari tujuan strategis, biasanya antara 1 hingga
3 tahun.
- Tujuan Operasional, Yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam satu periode
kegiatan perusahaan, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun.
- Rencana sfesifik, adalahg rencana yang rumusannya sudah jelas dan tidak
memerlukan interpretasi. Sebagai contoh, manajer yang menetapkan adanya
peningkatan pangsa pasar sebesar 30 persenmungkin akan membuat rencana yang
sangat jelas seperti prosedur kerja yang sfesifik, alokasi anggaran yang ketat, dan
penjadwalan yang sudah jelas dan ketat.
- Rencana sekali pakai (single use plan), biasanya dilakukan untuk organisasi
yang sifat kegiatannya temporal, seperti kepanitiaan.
Ada dua jenis pendekatan yaitu pendekatan tradisional (traditional goal setting) dan
pendekatan dengan menggunakan MBO (Management by Objectives) :
1. Pendekatan Tradisional
Pada dasarnya proses MBO dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar
berikut.
Agar proses MBO dapat tercapai ,ada empat faktor yang perlu disepakati oleh
pimpinan dan bawahan dalam hal :
• MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkat atas hingga
tingkatan manajemen
• MBO memfokuskan pada hasil akhir dariapada niat baik maupun faktor
personal
• MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap langkah manajemen dalam penentuan tujuan.
• MBO secara cepat akan ditolak oleh manajer yang memiliki gaya otoriter dan
oleh mereka yang menerapakan birokrasi yang tidak fleksibel dan ketat
• MBO dapat menjadi tantangan bagi manajer yang kurang memiliki kualifikasi
yang baik.
Pada dasarnya, pendekatan ini lebih seribg digunakan bagi mereka yang mendalami
teknik komputer, teknik, dan sistem informasi. Flow Chart adalah model grafis yang
menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan
(sequencial) dan keputusan ya atau tidak.
- Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network)
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang
merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran
rencana kerja secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak
rutin, berskala besar dan kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam
PERT yaitu :
• Event atau Kejadian, adalah indikator dari ferforma pekerjaan baik sebelum
maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu
pekerjaan lain dapat dialakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini. Contoh,
bagian produksi menerima bahan baku.
• Activity atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang
dalam pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
• Critical Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan
kegiatan dalam rangka path yang dapat diterima.
a. Pengertian Masalah
Masalah pada dasarnya adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang
semestinya terjadi atau tercapai.
Ø Memahami keputusan
Keadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi
berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan
yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.
Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang atau
sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah
organisasi tersebut idak memilikii informasi mengenai masalah yang dihadapi.
a) Investigasi Situasi
§ Evaluasi dan penilaian alternatif yang ada ialah penilaian berbagai alternatif yang
muncul kemudian di ambil satu atau lebih alternatif yang dianggap terbaik.
§ Penetuan altrernatif terbaik ialah kepastian yang dipilih dapat memberikan dampak
alternatif yang positif atau tidak.
Menurut WILIAMS (2000) keterbatasan ialah yang terkait dengan kesalahan umum
dalam pengambilan keputusan, keterbatasan, dan risiko dari faktor lingkungan.
è Faktor lingkungan yang berisiko ialah salah satu faktor dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan yang kita jalankan.
d. Memperbaiki Keputusan
v Kriteria umum untuk kriteria ini setiap alternatif keputusan yang akan diambil
haruslah memenuhi syarat minimun yang telah ditetapkan untuk memastikan
keputusan yang diambil dapat memenuhi tujuan
Pengujian ini dapat dilakukan dengan melakukan simulasi atas skenario dari
alternatif- alternatifyang mungkin dilakukan
Melaksanakan Keputusan.
aturan, atau kebijakan agar dapat menjadi alat bantu bagi karyawan dalam proses
pemecahan masalah.
Ada dua variabel utama yang mempengaruhi cara manajer dalam membuat
keputusan, yakni : Tingkat Kepastian situasi, serta tingkat kerumitan masalah karena
keduanya mempengaruhi jenis keputusan yang dibuat. Jenis-jenis Keputusan
tersebut adalah : Keputusan yang telah terprogram; Keputusan Analitis; Keputusan
berdasarkan penilaian; dan keputusan adaptifBerikut ini adalah jenis keputusan
manajerial berdasarkan kedua variabel tersebut yang dikutip dari Chung &
Megginson
1. Keputusan Terprogram
Jenis keputusan ini adalah jenis keputusan yang termudah karena informasinya
berdasarkan kejadian-kejadian rutin dan berulang sehingga dapat dibuat Standard
Operating Procedurnya (SOP). Misalnya seorang pengusaha kue akan dapat
memperkirakan berdasarkan pengalamannya berapa banyak pesanan untuk
masing- masing jenis kue pada hari biasa; berapa banyak pada hari-hari libur dan
barepa banyak saat mendekati hari Raya, sehingga mudah baginya untuk
memutuskan tingkat produksi kuenya pada konisi-kondisi tersebut.
2. Keputusan Analitis
Teknik program Linier; Analisis Jaringan kerja; model persediaan barang, model
antrian, dan berbagai teknik statistik lainnya adalah contoh program komputer yang
dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk membuat solusi yang paling optimal dari
sejumlah variabel permasalahan yang dapat diperkirakan hasilnya.
Analisis ini digunakan ketika situasi yang dihadapi mengandung resiko sehingga
untuk memutuskan sesuatu manajer harus mempertimbangkan semua alternatif-
alternatif yang memberikan kemungkinan pengembalian terbaik di masa mendatang.
Misalnya seseorang yang memiliki kelebihan uang Rp. 100.000.000,- dan ingin agar
uang tersebut memberikan hasil terbesar di masa mendatang. Ia punya pilihan :
Ditabung, didepositokan atau diinvestasikan. Jika ditabungkan atau didepositokan ia
harus memilih bank yang memberikan bunga tertinggi disamping harus
memperhitungkan reputasi bank tersebut. Jika diinvestasikan ia juga harus
mempertimbangkan bentuk investasi yang paling menguntungkan, resiko dari
masing-masing kondisi ekonomi yang mungkin terjadi (Baik, stabil, atau buruk), dan
keseluruhannya harus dipertimbangkan expected value (EV) dari setiap
kemungkinan dan memilih yang memberikan pengembalian balik tertinggi.
EV(R) = (70 milyar x 0,25) + (38 milyar x 0,25) + (12 milyar x 0,50) = 33 milyar
EV(K) = (40 milyar x 0,25) + (40 milyar x 0,25) + (40 milyar x 0,50) = 40 milyar
3. Simulasi
Teknik simulasi dalam pengertian yang paling luas adalah membuat model yang
persis dengan kondisi atau permasalahan yang dihadapi lalu membuat perhitungan-
perhitungan lengkap dengan konsekuensi-konsekuensi yang bisa terjadi. Dengan
membuat model ini, manajer dapat mengubah-mengubah setiap variabel yang
mempengaruhi untuk memperoleh alternatif yang paling menguntungkan karena
dapat memperkirakan secara nyaris pasti konsekuensi-konsekuensi dari setiap
alternatif tersebut dalam situasi nyata.
Dalam pembuatan keputusan tak pelak bahwa gaya pribadi sang manajer sangat
mempengaruhi keputusan yang diambil. Ada manajer yang banyak bersandar pada
pertimbangan rasional dan logis; ada manajer yang lebih mempercayai pengalaman
dan intuisinya; dan ada manajer yang mencari jalan aman dengan keputusan yang
asal cukup memuaskan atau yang disebut oleh Herbert Simon sebagai “satisficing
behavior’.
Model keputusan rasional Logis, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang mementingkan hubungan sebab akibat logis dalam pembuatan keputusannya
dan dalam mengambil keputusan ia akan mengikuti proses pembuatan keputusan
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Ia juga akan banyak menggunakan
berbagai alat bantu untuk menganalisis alternatif (perhitungan, simulasi, pohon
keputusan, hasil penelitian, dll) dan mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan tersebut. Di sisi lain, watak dasar sang manajer juga mempengaruhi
keputusan yang diambil. Mengambil contoh analisis payback di atas, manajer yang
bersifat optimis dan bersifat enterpreuner akan mengambil aternatif yang
berkemungkinan memberikan keuntungan terbesar: membangun perumahan (70
milyar) meski probabilitasnya hanya 25%. Manajer yang pesimistik akan mengambil
alternatif yang paling aman dari situasi terburuk yang mungkin terjadi, yakni
membangun gedung perkantoran.
Model Keputusan Intuitif adalah model keputusan yang diambil oleh kebanyakan
manajer kawakan. Mereka bisanya menghindari hitungan statistik dan pembuatan
model analisis karena lebih meyakini intuisinya. Meski demikian bukan berarti
keputusan mereka ngawur, intuisi mereka tumbuh dan menjadi tajam karena diasah
oleh praktek dan pengalaman selama bertahun-tahun. Model keputusan intuitif ini
pada masa belakangan ini banyak dikembangkan meski tidak ada metode khusus
untuk itu kecuali melalui penumbuhan kesadaran dan hati nurani. Mereka lebih
mempercayai hati nurani daripada logika otak dalam membuat keputusan, dan
karenanya keputusan mereka terkesan lebih berani, lebih beda dan lebih kreatif.
Model Keputusan Jalan Aman, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang cenderung menghindari resiko. Dalam proses pembuatan keputusan mereka
tidak menggali alternatif sebanyak mungkin, cukup asal telah memperoleh alternatif
yang dianggap memuaskan dan bisa diterima oleh banyak orang. Manajer tipe ini
banyak dijumpai pada instansi pemerintah, baik karena alasan politis maupun
karena alasan pribadi.
Referensi:
http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perencanaan-dan-
pengambilan.html
http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pengertian-fungsi-perencanaan-dan.html