Ketel Uap Pipa Air
Ketel Uap Pipa Air
Ketel Uap Pipa Air
OLEH:
RINO RICKY MARTHIN MANULLANG
2102130
TEKNIK MEKANIKA
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum yang
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Praktek Teknik Pengolahan Kelapa Sawit. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
Medan, 2023
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau uap. Komponen penting pada boiler adalah burner, ruang bakar, penukar
panas dan sistem kontrol. Komposisi yang tepat dalam pencampuran antara bahan bakar dan
udara di ruang bakar akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. Panas yang dihasilkan
ditransfer ke air melalui penukar panas. Air panas atau uap pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk proses produksi. Dalam proses produksi dari air menjadi uap, dapat terjadi
kehilangan
panas atau rugi seperti kehilangan panas berupa udara berlebih dan temperatur yang tinggi pada
gas buang dicerobong. Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan
dan penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar (Einstein, 2001). Untuk
Namun saat ini ketersedian sumber energi tersebut semakin menipis sehingga
memanfaatkan energi tersebut seacra efektif dan efisien yakni dengan memanfaatkan limbah oli
bekas (waste oil) sebagai sumber panas. Untuk mengetahui kinerja oli bekas dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar maka pada penelitian ini sebagai objek digunakan water tube boiler hasil
rancang bangun skala pilot plant dengan kapasitas uap 50 kg/jam dengan maksimum tekanan
operasi 10 bar.
Ketel uap yang akan dikembangkan dan diterapkan nanti termasuk bagian dari teknologi
tepat guna. Teknologi tepat guna (appropriate technology) sering disebut teknologi madya
(intermediate technologi), karena harus berada di tengah-tengah di antara ujung-ujung ekstrim
yaitu antara teknologi primitif dan teknologi maju. Teknologi ini harus berskala kecil, lebih
sederhana dan murah, dan lebih mudah diterapkan, tetapi harus lebih baik daripada teknologi
Berdasarkan kriteria di atas, penerapan dan pengembangan ketel uap (steam boiler) pada
industri pengolahan tahu termasuk bagian dari teknologi tepat guna (TTG). Dalam kegiatan ini
diawali dengan pembuatan desain atau perancangan alat TTG. Desain dirancang sedemikian
rupa sehingga alat tersebut dapat berfungsi sesuai harapan. Sebagaimana dikemukakan Hurst
(2006:4),