Makalah Manajemen Satuan Pendidikan Dasar & Menengah
Makalah Manajemen Satuan Pendidikan Dasar & Menengah
Makalah Manajemen Satuan Pendidikan Dasar & Menengah
Dosen:
Dedek Kamaruddin M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 3:
Ayu Lassandari (12110322205)
Sahrul Ramadan (12110312688)
Puji syukur kehadiran Allah, SWT; karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tenaga
Pendidik dan Kependidikan“ dengan baik meskipun terdapat banyak
kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Tenaga Pendidik dan Kependidikan “.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Kinerja Guru dan Kinerja Pegawai...................................................3
B. Faktor-Faktor Kinerja Guru dan Kinerja Pegawai..............................................4
C. Aspek-Aspek Kinerja Guru dan Kinerja Pegawai...............................................6
D. Pengertian Pemberhentian Pegawai......................................................................6
E. Pengertian Pensiun Pegawai.................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam
penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan
pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur
tenagakependidikan adalah tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas
utamanya adalah mengajar. Tenaga pendidik yang dimaksud penulis adalah
guru. Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan, karena
guru menjadi tokoh teladan bagi siswa. Oleh sebab itu, guru harus memiliki
perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan kemampuan
yang dimiliki oleh siswa.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kinerja Guru dan Kinerja Pegawai?
2. Bagaimana Proses Pensiunan dan Pemberhentian Guru dan karyawan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kinerja Guru dan Kinerja Pegawai
2. Untuk Mengetahui tentang Pensiunan dan pemberhentian Guru dan
Karyawan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Supardi, Kinerja Guru, ( Jakarta: Grafindo, 2014 ), h. 45
3
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.2
kinerja pegawai adalah hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing dalam sebuah pekerjaan untuk mencapai tujuan instansi.
2
Sekretariat Negara RI, Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Sekratariat Negara RI, Jakarta, 2003, hal. 15.
3
Sekretariat Negara RI, Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, Sekratariat Negara RI, Jakarta, 2005, hal. 10.
4
Sekretariat Negara RI, Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2007, hal. 2.
5
Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Bumi aksara,
Jakarta, 2007, hal. 2.
4
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan dan dukungan yang memberikan manajer dan Team
Leader
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim,
kekompakkan dan keeratan anggota tim.
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja, atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam
organisasi.
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan
lingkungan eksternal dan internal.
5
3. Faktor Lingkungan Eksternal Organisasi. Faktor-faktor lingkungan
eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di
lingkungan eksternal organisasi yang memengaruhi kinerja karyawan.
1. Kuantitas adalah ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai.
2. Kualitas adalah ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai.
3. Waktu adalah ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai.
4. Biaya adalah besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja.
6
mampu lagi bekerja pada organisasi dengan baik. Namun, ada pula karena
kondisi perusahaan yang memburuk.
2. Menurut Manullang (1972) pemberhentian pegawai adalah pemutusan
hubungan kerja antara suatu badan usaha dengan seseorang atau beberapa
orang pegawai karena suatu sebab tertentu.
3. Pemberhentian didefinisikan sebagai pemutusan hubungan kerja antara
seorang atau beberapa orang pegawai dengan perusahaan yang
timbul/terjadi karena perjanjian kerja mengakibatkan yang bersangkutan
kehilangan statusnya sebagai pegawai (IG Wursanto, 1988:187).
4. Hasibuan mendefinisikan pemberhentian sebagai pemutusan hubungan
kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan, artinya
keterikatan kerja karyawan terhadap suatu perusahaan berakhir. Dari
beberapa definisi di atas terdapat kata kunci yang sama, yaitu pemutusan
hubungan kerja atau berhenti bekerja. Diketahui pula, bahwa istilah
pemberhentian sebenarnya hanya lazim dipakai dalam konteks
Pemberhentian dan Pensiun pegawai atau karyawan suatu perusahaan.
7
dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian apabila berdasarkan surat
keterangan tim penguji kesehatan dinyatakan sebagai berikut.
a) Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri karena
kesehatannya.
b) Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri
dan atau lingkungan kerjanya.
c) Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali.
2. Pemberhentian PNS Tidak Dengan Hormat Pemberhentian PNS tidak
dengan hormat akan mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan hak
pensiun. Pemberhentian tidak dengan hormat dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti berikut ini.
a) Melanggar sumpah/janji/peraturan disiplin.
b) Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak
pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara setinggi-tingginya
empat tahun atau yang lebih berat.
c) Melakukan usaha yang bertujuan mengubah Pancasila dan atau UUD
1945 atau terlibat melakukan kegiatan yang menentang negara atau
pemerintah.
d) Meninggalkan tugasnya secara tidak sah selama enam bulan terus-
menerus. Dilihat dari status dan jabatan, pemberhentian PNS ada dua
macam. Pertama, pemberhentian sebagai PNS, yaitu pemberhentian
yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai
PNS. Kedua, pemberhentian dari jabatan negeri, yaitu pemberhentian
yang menyebabkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada satu-
satuan organisasi negara, tetapi tetap berstatus sebagai PNS. Di
samping itu, dikenal istilah “pemberhentian sementara”, yaitu
pemberhentian PNS karena dituduh melakukan suatu tindak pidana dan
belum dapat dipastikan apakah yang bersangkutan salah atau tidak.
Pemberhentian sementara adalah pemberhentian yang dilakukan
terhadap pegawai negeri jika ada kepastian bahwa ia (telah) berbuat:
8
1) yang harus dicela;
2) suatu pelanggaran atau melalaikan suatu kewajiban yang
bertentangan dengan kepentingan jawatan atau negara;
3) disangka (telah) melakukan kejahatan dan berhubung dengan
dakwaan itu dimasukkan dalam tahanan oleh yang berwajib. Jika
kemudian terdapat bukti-bukti yang meyakinkan, pemberhentian
sementara itu menjadi pemberhentian dari jabatan negeri (apabila ia
pegawai tetap) dan pemberhentian dari pekerjaannya (apabila ia
pegawai sementara) (PP Nomor 8 Tahun 1952).
9
h) Alasan-alasan yang dianggap besar, misalnya: mencuri/menggelapkan
barang milik perusahaan, merusak dengan sengaja barang milik
perusahaan, mabuk di tempat kerja, memberikan keterangan palsu,
dan membocorkan rahasia perusahaan;
i) Karena putus demi hukum. Pemberhentian karena putus demi hukum
umumnya terjadi pada karyawan yang bekerja di perusahaan
berdasarkan perjanjian kerja untuk waktu tertentu atau sering disebut
dengan karyawan kontrak. Pemberhentian kepada karyawan kontrak
dilaksanakan perusahaan dengan memberitahukan bahwa pihak
pengusaha tidak bermaksud memperpanjang perjanjian kerja tersebut;
dan pegawai meninggal dunia.
4. Penyebab Pemberhentian PNS
Beberapa sebab pemberhentian PNS adalah:
a) Atas permintaan sendiri;
b) Mencapai batas usia pensiun;
c) Adanya penyederhanaan organisasi;
d) Melakukan pelanggaran, tindak pidana, atau penyelewengan;
e) Tidak cakap jasmani atau rohani;
f) Meninggalkan tugas;
g) Meninggal dunia atau hilang; dan
h) Karena hal-hal lain, seperti tidak melaporkan diri kembali kepada
instansi induknya setelah habis menjalankan cuti di luar tanggungan
negara.
10
2. Tunjangan balas jasa yang diterima seorang bekas pejabat, karena
dianggap telah melakukan tugas pekerjaan dengan baik selama masa aktif
bekerja.
UU Nomor 20 Tahun 1952 menyebutkan sebagai berikut.
1. Pegawai Negeri yang diberhentikan dari jabatan negeri berhak menerima
pensiun, jika:
a) Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 25 tahun dan telah
mencapai umur 50 tahun dalam jabatan negeri; atau
b) Dianggap tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena
keadaan jasmani dan/atau rohani disebabkan oleh dan dalam ia
menjalankan kewajiban jabatannya;
c) Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya empat tahun dan
dianggap tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, karena
keadaan jasmani dan atau rohani tidak disebabkan oleh dan dalam ia
menjalankan kewajiban jabatannya; atau
d) Telah mencapai umur 50 tahun dalam jabatan negeri dan mempunyai
masa kerja sekurang-kurangnya 15 tahun dengan ketentuan, bahwa
jumlah umur dan masa kerja tidak kurang dari 75 tahun; atau
e) Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 25 tahun, dengan
ketentuan bahwa jumlah masa kerja dan umur tidak kurang dari 75
tahun;
2. Pegawai Negeri yang diberhentikan dari jabatannya setelah mempunyai
masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun karena penghapusan jabatan atau
perubahan dalam susunan pegawai sehingga tenaganya tidak diperlukan
lagi, kemudian hingga ia mencapai umur 50 tahun tidak ada kemungkinan
untuk ditempatkan kembali, berhak menerima pensiun, setelah
diberhentikan dari jabatan negeri;
3. Pegawai Negeri yang setelah memangku jabatan presiden, wakil presiden
atau menteri negara, hingga mencapai umur 50 tahun tidak bekerja
kembali dalam sesuatu jabatan negeri dan diberhentikan dari jabatan
negeri, berhak menerima pensiun jika mempunyai masa kerja sebagai
pegawai sekurang-kurangnya 10 tahun;
11
4. Pensiun yang dimaksudkan dalam ayat (1) di atas tidak diberikan apabila
pegawai yang bersangkutan diberhentikan karena sesuatu pelanggaran
jabatan yang mengakibatkan dituntutnya di muka hakim dan dijatuhi
hukuman.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat
dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki
oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud
adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan kinerja
guru, UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 39
ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
kinerja pegawai adalah hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing dalam sebuah pekerjaan untuk mencapai tujuan instansi.
13
B. Saran
Dengan adanya makalah mengenai Tenaga Pendidik dan Kependidikan,
penulis berharap pembaca dapat memahami dan menambah wawasan pembaca.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu untuk memperkuat pemahaman dan wawasan pembaca bisa mencari
sumber sumber lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
15