Catatan Kritis
Catatan Kritis
Catatan Kritis
OLEH
Kelas :D
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan, cara dan sarana untuk mencapainya. Kebijakan publik diperuntukkan bagi
bemegara. Segala peraturan dan tindakan pemerintah yang disusun serta dilaksanakan
Dengan kata lain pemahaman terhadap prosedur pembuatan kebijakan menjadi sangat
penting bagi aktor kebijakan. Saat ini, produk kebijakan publik di Indonesia masih
memiliki wajah yang memprihatinkan yang ditandai antara lain adanya tumpang
tidak tepat dalam pembuatan kebijakan publik, serta minimnya naskah akademik
para pembuat kebijakan akan berbeda pada . setiap tingkatan sesuai dengan
melewati siklus yang merupakkan kegiatan atas sistem yang berjalan dengan tahapan
publik, selain melihatnya melalui metode system dengan input, konversi, output dan
feedback, kita juga dapat melihat kebijakan publik sebagai siklus atau tahapan
tahapan yang pasti dan berulang kembali. Adapaun tahapantahapan tersebut adalah:
masalah dan apa kebutuhan masyarakat? Dampak apa yang mungkin timbul
apabila masalah tidak dipecahkan dan kebutuhan tidak dipenuhi? Siapa dan
untuk memperoleh masukan dan tanggapan. Rencana ini dapat pula diajukan
untuk menentukan pendekatan, metoda dan strategi yang paling efektif dan
7. Membangun Dukungan dan Legitimasi Publik: Tugas pada tahap ini adalah
telah ditetapkan dalam suatu keputusan. Tindakan ini berusaha untuk mengubah
kebijakan tersebut, namun juga menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan
dasar. Proses tersebut terdiri atas beberapa tahapan yakni: 1) Tahapan pengesahan
keputusan baik yang dikehendaki atau tidak; 5) dampak keputusan sebagaimana yang
diharapkan instansi pelaksana; 6) upaya perbaikan atas kebijakan atau peraturan
perundangan.
Menurut Richard Rose dalam Edi Suharto (2005:7), Sebagai seorang pakar
konsekuensinya bagi mereka yang bersangkuta dari pada sebagai suatu keputusan
tersendiri. Kebijakan menurutnya dipahami sebagai arah atau pola kegiatan dan
ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya, ide dasarnya adalah
5. Pelaksanaan program.
Model Grindle ini lebih menitik beratkan pada konteks kebijakan, khusnya
yang menyangkut dengan implementor, sasaran dan arena konflik yang mungkin
praktis, yang dibedakan dari formulasi kebijakan dan pada dasarnya bersifat teoritis.
publik dan merupakan bagian paling penting, sebaik apapun proses kebijakan
tersebut disusun, diagendakan dan diformulasikan akan kurang berarti tanpa proses
krusial karena bagaimanapun baiknya suatu kebijakan kalau tidak dipersiapkan dan
direncanakan secara baik dalam implementasinya, maka tujuan kebijakan tidak bisa
diwujudkan (Widodo:2013:17).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEMBAHASAN
mengenai korupsi secara yuridis, sebagaimana tertulis dalam pasal 2 ayat (1) UU
No.20 Tahun 2001, yang merupakan revisi dari UU No.31 Tahun 1999 tentang
dipersempit menjadi: “Setiap orang, baik pejabat pemerintah maupun swasta yang
Image mengenai pelaku korupsi, atau yang biasa disebut dengan koruptor,
kasus korupsi yang kerap kali terjadi di Indonesia terbukti dilakukan oleh para wakil
rakyat. Beberapa contoh kasus korupsi oleh pejabat pemerintahan misalnya kasus Al
Amin Nasution tentang keterlibatannya dalam kasus suap dengan Sekda Binta
Azirwan dalam proyek hutan lindung. Selain itu, mantan Ketua Komisi IV DPR
Yusuf Emir Faishal juga pernah tersandung kasus aliran dana dari alih fungsi hutan
bakau Tanjung Api-api. Atau kasus korupsi yang terjadi beberapa tahun lalu, yaitu
Palembang, Sumatera Utara, yang menyeret beberapa nama penting `di pemerintahan.
Proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang saat ini tengah menjadi
sorotan publik, karena wisma atlet dibangun dengan tujuan untuk menyambut
penyelewengan dana pembangunan proyek oleh beberapa pihak. Dalam kasus ini,
utama yang menjadi dalang dari tindak pidana korupsi proyek bernilai Rp 191,6
miliar tersebut. Mereka adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid
Negeri Mindo Rosalina Manulang, serta Anggota Badan Anggaran DPR RI,
tahun 2010, kemudian Mindo Rosalina akhirnya ditangkap pada bulan Juni 2011, dan
Muhammad Nazaruddin yang masih menjadi buron (Koran Tempo edisi 22 Juni
2011).
1.3 KRITIK DAN SARAN
1.3.1 Kritik
beberapa aktor pebuat kebijakan sangat prihatin dengan tindakan yang mereka
lakukan, yang dimana tugas mereka sebagai wakil rakyat sangat jauh berbeda dengan
tindakan atau kelakuan yang mereka perbuat. Jika saya pandang dari sudut pandang
Antropologi, tindakan korupsi atau kasus korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya
yang tidak bisa lepas dari dalam diri beberapa orang yang dipercayai rakyat.
Terkadang saya bertanya dalam diri, kenapa mereka harus melakukan tindakan
korupsi ? Jawaban yang saya dapat adalah “karna pada dasarnya manusia adalah
makhluk yang tidak perna puas dengan apa yang dia dapatkan”.
1.3.2 Saran
1. Saran saya untuk pemerintahan yang ada di Indonesia, korupsi akan hilang
jika orang-orang yang dipilih itu tepat, jika hanya memilih seseorang hanya
Bandung.
Van Meter dan Van Horn Dalam Djaelangkara Rizali, 2011, Studi
www.kpk.go.id,