Bahan Ajar Ketel Uap - Ok
Bahan Ajar Ketel Uap - Ok
Bahan Ajar Ketel Uap - Ok
PENDAHULUAN
1. Tinjauan umum.
Sampai saat ini di kapal-kapal masih banyak kita jumpai instalasi tenaga uap, baik itu
sebagai instalasi induk maupun untuk penggunaan pesawat bantu. Sebagai instalasi induk
dipergunakan untuk menggerakan turbin-turbin uap yang memutar baling-baling, sehingga
kapal dapat bergerak maju atau mundur. Pemakaian mesin uap torak sebagai penggerak baling-
baling pada saat ini tidak pernah digunakan lagi.
Sebagai instalasi bantu dipergunakan untuk menggerakkan pompa-pompa, terutama
pompa-pompa muatan pada kapal tanker, dan yang penting adalah dipergunakan sebagai
pemanas bahan bakar, pemanas minyak lumas, pemanas ruangan, pemanas air, ataupun untuk
keperluan dapur dll.
Namun apapun kegunaan uap ini dikapal, yang pasti adalah harus ada suatu pesawat
yang dapat menghasilkan uap tersebut, sehingga bisa memenuhi segala kebutuhan dikapal.
Pesawat yang menghasilkan uap inilah yang kita namakan KETEL UAP.
KETEL UAP yaitu sebuah bejana yang tertutup yang dapat membentuk uap
dengan tekanan lebih besar dari 1 atmosfer, dengan jalan memanaskan air
ketel yang berada didalamnya dengan gas-gas panas dari hasil pembakaran
bahan bakar.
Sebuah ketel uap harus cukup kuat supaya dapat bekerja dengan aman pada tekanan
tertentu dan karenanya juga harus dilengkapi dengan alat-alat, pesawat-pesawat keamanan.
Sebuah ketel uap harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Dalam waktu tertentu harus dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dan tekanan
lebih besar dari 1 atmosfer.
2. Uap yang dihasilkan harus dengan kadar air yang sedikit mungkin.
3. Kalau dipakai alat pemanas lanjut, maka pada pemakaian uap yang tidak teratur, suhu
uap tidak boleh berubah banyak dan harus dapat diatur dengan mudah.
4. Pada waktu olah gerak dimana pemakaian uap berubah-ubah maka tekanan uap tidak
boleh berubah banyak.
5. Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahan bakar yang serendah mungkin.
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa sehingga bahan bakar dapat
dibakar dengan tidak memerlukan ongkos dan tenaga yang terlalu besar.
1
dihemat, maka uap bekas dari pesawat-pesawat uap tersebut harus diusahakan diembunkan lagi
didalam kondensor agar air kondensatnya dapat digunakan lagi didalam ketel.
Untuk jelasnya dibawah ini dibuatkan skema dari instalasi uap yang menunjukkan suatu siklus
perjalanan uap mulai dari ketel sampai kemesin induk, untuk kemudian kembali lagi keketel
sebagai air pengisian
Pada gambar diatas A adalah sebuah dapur api ketel, dimana bahan bakar ( minyak )
dibakar oleh sebuah alat pembakar E ( burner ). Dari pembakaran ini diperoleh panas yang akan
dipakai untuk memanasi air yang berada didalam pipa-pipa C. Uap yang dihasilkan
dikumpulkan ditromol uap B, kemudian dengan sebuah pipa uap uap dialirkan ke alat pemanas
lanjut D ( superheater ), yaitu untuk mendapatkan uap panas lanjut yang kemudian akan dipakai
untuk menggerakkan Turbin G.
Putaran dari turbin karena terlalu tinggi, maka tidak mungkin dipakai langsung memutar baling-
baling. Karena itu putarannya harus diturunkan dulu melalui roda gigi reduksi H. Putaran roda
gigi H diteruskan ke baling-baling K melalu bantalan pendorong I dan poros antara J.
Uap bekas dari turbin tidak dibuang begitu saja ke atmosfir, sebab kalau hal ini kita
lakukan, berarti sama saja kita membuang air. Sedangkan pemakaian uap untuk turbin uap juga
tidak sedikit. Kalau kta misalkan pemakaian uapnya 10 ton/jam, maka dalam 1 hari kita akan
menggunakan air sebanyak 240 ton. Ini berarti selama kita berlayar dari Indonesia ke Eropa
kira-kira 25 hari, sekurang-kurangnya kapal harus membawa air sebanyak 25 x 240 = 6000 ton.
Jadi sebagian besar ruangan kapal akan dipergunakan untuk menyimpan persediaan air ketel.
2
Hal ini jelas tidak menguntungkan bagi perusahaan pelayaran. Oleh karena itu agar uap bekas
tadi bisa dipergunakan lagi diketel, maka harus diembunkan ( dikondensasikan ) lagi menjadi
air. Sebab tidak mungkin kita bisa memompakan uap kedalam ketel.
Sebagai tempat untuk mengembunkan uap bekas tadi dipergunakan kondensor M. Air
kondensat yang dihasilkan kemudian dihisap oleh pompa kondensat O , untuk dialirkan
ketempat penampungan yaitu bak air panas ( hotwell ) P. Pompa sirkulasi L dipergunakan untuk
menghisap air laut yang dipakai untuk mendinginkan kondensor dan kemudian dibuang kelaut
lagi.
Ejector udara N berguna untuk membuat tekanan dalam kondensor lebih kecil dari
tekanan atmosfir ( vacuum ), sehingga tekanan lawan dari uap bekas menjadi berkurang. Air
pengisi dari bak air panas P kemudian dihisap oleh pompa pengisian Q yang akan diteruskan ke
ketel melalui pemanas pendahuluan R dan Ekonomiser F. Pemanas pendahuluan dan
ekonomiser keduanya adalah sama-sama pemanas untuk air pengisian. Perbedaannya adalah
terletakpada zat pemanasnya. Pada pemanas pendahuluan sebagai zat pemanas biasanya
dipergunakan uap bekas, sedang pada ekonomiser sebagai pemanasnya adalah gas bekas dari
hasil pembakaran bahan bakar.
Dalam penataan susunan poros untuk dikapal, kita tidak boleh melupakan bantalan
pendorong I. Karena bantalan pendorong inilah yang akan menampung gaya-gaya axial akibat
putaran dari baling-baling. Kalau baling-baling berputar maka timbulah suatu gaya yang
mendorong poros kedepan atau kebelakang. Dan karena baling-baling ini dihubungkan dengan
mesin penggeraknya melalui poros, maka gaya-gaya tadi akan diteruskan kedepan sampai
kemesin penggerak. Untuk mengatasi hal-hal inilah pada susunan poros ditempatkan bantalan-
bantalan pendorong yang akan menampung semua gaya-gaya aksial tadi, sehingga kerusakan-
kerusakan besar dapat dicegah.
3
BAB II
UAP DAN SIFAT-SIFATNYA
Q = G x pj x t
……… 1
Q = banyaknya panas yang dikandung suatu benda dalam satuan kkal
G = berat benda dalam satuan kg.
pj = panas jenis benda dalam satuan kkal/kg°C
t = suhu benda dalam satuan °C
4
Macam skala thermometer
Besarnya suhu suatu benda dapat dinyatakan dengan °C, °F, °R dan °K, Prinsip dasarnya
perhitungan dan masing-masing thermometer sebenarnya tidak berbeda, yaitu dimulai dari es
sedang mencair sampai air mendidih pada tekanan 1 atm.
Perbedaannya dapat dibedakan sbb :
Penunjukan skala thermometer °C °F °R
Air mendidih pada 1 atm 100 212 80
Es mencair pada 1 atm 0 32 0
Rumus-rumus yang menunjukkan hubungan antara °C, °F, °R adalah sebagai berikut :
Satuan panas :
Satuan metric : kilokalori ( kkal ).
Satuan Inggris : British Thermal Unit ( BTU )
Satuan Internasional : KJ ( Kilo joul ).
1 kkal : ialah banyaknya panas yang diperlukan oleh 1 kg air murni untuk menaikkan suhunya
1°C
1 BTU : ialah banyaknya panas yang diperlukan oleh 1 lb air murni untuk menaikkan suhunya
1°F
1 kkal = 4,186 KJ
Panas Jenis.
Jika kita mempunyai 2 macam benda dengan berat yang sama kemudian dipanaskan
dengan suhu yang sama, maka ternyata banyaknya panas yang diterima oleh kedua zat tadi
berlainan. Jadi dengan kata lain jumlah pertambahan panas tiap kg, tiap °C untuk masing-
masing benda adalah berlainan.
Jadi yang dimaksud dengan panas jenis suatu zat, ialah banyaknya panas yang
diperlukan oleh 1 kg zat tersebut untuk menaikkan suhunya 1°C.
Berat jenis dan voleme jenis.
Berat jenis : ialah berat ( Kg ) dari sesuatu zat tiap m³ volume zat itu. Satuan = kg/m³
5
Volume Jenis : ialah volume ( m³ ) dari sesuatu zat tiap kg berat zat itu. Satuan = m³/kg;
Dengan demikian kita dapatkan persamaan : bj x vj = 1
Untuk uap mempunyai volume yang lebih besar dari pada volume air, pada berat yang sama.
Harga-harga vj dan bj untuk uap tidak tetap, tergantung juga pada tekanannya. Uap dengan
tekanan yang tinggi mempunyai bj yang lebih besar, tetapi pada tekanan yang lebih rendah
mempunyai bj yang lebih kecil.
Tekanan Suhu ( t ) Volume Berat jenis Panas zat Panas Isi panas
( P )/ atm °C jenis m³/kg kg/m³ cair ( q ) penguapan (I)
kkal/kg (r) kkal/kg
kkal/kg
0,1 45,5 14,5 0,067 45,4 571,6 617,0
0,5 80,9 3,30 0,303 80,8 550,8 631,6
1 99,1 1,725 0,58 99,1 539,4 638,5
5 151,1 0,382 2,62 152,1 503,7 655,8
10 179,0 0,198 5,05 181,2 481,8 663,0
15 197,3 0,134 7,45 200,6 466,0 666,6
20 211,4 0,102 9,85 215,8 452,7 668,5
Titik didih :
Kalau kita tempatkan sejumlah air dalam bejana terbuka pada suhu dan tekanan yang
sama dengan udara luar, maka air tersebut mempunyai kecenderungan untuk menguap.
Penguapan ini hanya terjadi pada permukaan saja. Tetapi kalau penguapan itu terjadi pada
seluruh masanya, maka air tersebut dikatakan mendidih.
Suhu pada saat air itu mendidih, disebut suhu didih. Besarnya titik didih ini tergantung
pada besarnya tekanan yang bekerja pada permukaan air tadi. Makin besar tekanannya, maka
besar juga titik didihnya, sebaliknya makin kecil tekannnya makin rendah juga titik didihnya.
Hubungan antara tekanan pada permukaan air dan titik didihnya dapat kitagambarkan dengan
diagram seperti dibawah ini :
suhu °C 250°C
200
150
100
50
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Tekanan kg / cm²
Gambar 2 : Diagram yang menunjukkan hubungan antara tekanan dan titik didih air
6
Keadaan Agregasi :
Yang dimaksud dengan keadaan agregasi adalah perubahan bentuk dari suatu zat ( padat-cair-
gas). Air dapat berbentuk :
- Benda padat = Es
- Benda cair = Air
- Benda gas = Uap
Bila sejumlah es dengan suhu - 10° C kita panaskan terus menerus pada tekanan atmosfir, maka
akan terjadilah hal-hal sebagai berikut :
Suhu °C
100°C D E
0°C B C
-10
Penambahan panas
Gambar 3 : Keadaan agregasi air, waktu dipanaskan pada tekanan atmosfir.
1. Sejak es -10°C itu mulai kita panaskan, maka akan terjadi kenaikan suhu sampai
ketitik B, yaitu dengan suhu 0°C
2. Mulai dari titik B ini penambahan panas selanjutnya tidak menyebabkan kenaikan
suhu, sampai dititik C, karena itu B – C horizontal. Hal ini disebabkan karena
penambahan panas tadi hanya dipakai untuk merubah bentuk Es menjadi cair, yang
disebut panas pencairan, panas pencairan latent.
3. Dari titik C setelah es menjadi cair semua, barulah pada penambahan panas
selanjutnya akan mengakibatkan lagi kenaikan suhu, lihat garis C – D.
4. Mulai pada titik D yang disebut suhu didih, penambahan panas berikutnya juga tidak
akan mengakibatkan kenaikan suhu, sampai dititik E, sebab panas tadi akan dipakai
untuk merubah bentuk dari air menjadi uap, yang disebut panas penguapan atau
panas penguapan latent.
Jadi panas penguapan ialah : Banyaknya uap panas yang diperlukan untuk
merubah 1 kg air menjadi uap seluruhnya atau sebagian pada suhu tetap
(mulai dari titik didih ).
5. Setelah air tadi sudah menjadi uap semua dititik E, maka pada penambahan panas
berikutnya, barulah suhu uap akan naik lagi.
Penambahan panas yang tidak mengakibatkan kenaikan suhu disebut “ Panas Latent “.
7
Jenis-jenis uap, enthalpy dan panas pembentukannya :
Keadaan uap ada beberapa macam. Dilihat apakah uap itu masih mengandung air apa
tidak, maka uap ada 2 macam yaitu :
1. Uap basah, uap yang masih mengandung butir-butir air.
2. Uap kering, uap yang tidak mengandung butir-butir air.
Uap kering dapat dibagi 2 bagian yaitu :
a. Uap jenuh / uap kenyang.
b. Uap panas lanjut
A B C D
P P
P P
0°C t°C
q r Q
Gambar 4 : Pemanas air dari 0°C hingga menjadi uap panas lanjut dalam bejan tertutup .
Pada gambar diatas terdapat sebuah bejana yang terbuka yang kedalamannya telah dimasukkan
air 1 kg dengan suhu 0°C . Diatas permukaan air tersebut ditempatkan sebuah penutup dengan
berat tertentu yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan dan dianggap tidak ada kebocoran uap
keluar. Bejana tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu t uj °C di B, yaitu suhu didihnya
pada tekanan yang sesuai dengan berat penutupnya, Dengan demikian panas yang diperlukan
dari A – B ialah sebesar ( t uj – 0 ) kkal. Jumlah panas ini disebut panas zat cair yang besarnya
sama dengan q kkal.
Sekarang pemanasan dilanjutkan sehingga 1 kg air tadi seluruhnya berubah menjadi uap ( di
C ). Volume uap lebih besar dari volume air, karena itu tutup bejana akan naik. Karena selama
ini tekanan uap selalu tetap yaitu sesuai dengan berat penutup., maka dapat dikatakan tekanan
ini merupakan tekanan maximum dan karenanya uap yang terjadi dalam bejana disebut uap
jenuh pada suhu t uj °C.
Selama pemanasan antara B dan C sedikit demi sedikit air yang ada dalam bejana akan berubah
menjadi uap. Jadi antara B dan C ada bagian yang masih air dan sebagian lagi sudah berubah
menjadi uap. Dengan demikian masih terdapat campuran antara air dan uap, Oleh karena itu
uapnya disebut uap basah, Tepat pada titik C semua air telah menjadi uap dan disebut uap
8
kenyang/ jenuh, Panas yang diperlukan dari B ke C kita sebut panas penguapan, yang biasa
dinyatakan dalam r.
Jika dari keadaan jenuh ( di C ) penambahan panas kita teruskan, maka suhu uap akan naik
menjadi lebih tinggi dari suhu t uj °C tadi, sehingga tekanannya masih tetap sama dengan
tekanan uap jenuh. Keadaan ini disebut uap panas lanjut.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sbb :
1. Uap kenyang ialah uap yang mempunyai tekanan tertinggi pada suhu tertentu.
2. Uap basah ialah campuran dari uap kenyang dengan butir-butir air, atau uap yang
masih mengandung beberapa prosen kadar air.
3. Uap panas lanjut ialah uap yang tekanannya tidak sebanding dengan suhunya,
atau uap yang suhunya lebih tinggi dari suhu uap kenyang pada tekanan yang
sama.
Tempat kedudukan dari keadaan uap tersebut diatas dalam diagram dapat diuraikan dengan
gambar dibawah ini :
Kenaikan suhu °C
Type D
Type B C
xr ( 1-x ) r penambahan
q r panas (kkal / kg)
I ub
I uj Q
I upl
9
Keterangan :
- Tempat kedudukan uap kenyang ialah dititik C
- Tempat kedudukan uap basah ialah antara titik B dan titik C
- Tempat kedudukan uap panas lanjut ialah sesudah titik C ke atas sampai ke suatu titik ,
misalnya di D.
- I upl = Isi panas uap panas lanjut.
- I uj = Isi panas uap jenuh.
- I ub = Isi panas uap basah.
- q = panas zat cair.
- r = panas penguapan.
- x = kadar uap.
- -x = kadar air
10
BAB III
PEMBAGIAN KETEL UAP
Ketel uap banyak macamnya, dan perkembangannya dapat mengikuti kemajuan teknologi masa
kini. Dari sekian banyak macam ketel perlu dikelompokkan menjadi beberapa bagian, sesuai
kegunaannya, konstruksinya dll.
Dibawah ini akan diuraikan pengelompokan tersebut secara garis besar.
A. Pembagian menurut undang-undang uap :
Karena tempat penggunaannya berbeda-beda, maka menurut Undang-undang uap pasal 9,
ketel uap dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Ketel tetap atau ketel darat, yaitu ketel-ketel yang dipakai didarat seperti pabrik-pabrik,
PLTU dan lain-lain yang memunyai pondasi yang tetap.
2. Ketel kapal, yaitu ketel-ketel yang dipakai dikapal. Disini perlengkapan alat-alat
keselamatan ketel biasanya mempunyai konstruksi yang sedikit berbeda dengan ketel-
ketel lainnya, mengingat keadaan kapal-kapal yang selalu oleng selama berlayar.
3. Ketel-ketel yang dapat bergerak, yaitu ketel-ketel yang tidak termasuk dalam kedua
golongan ketel tsb diatas, seperti ketel kereta api dll.
B. Pembagian menurut konstruksinya :
Ketel dibuat untuk menghasilkan uap dengan jalan memanasi air yang ada didalamnya
oleh gas panas hasil pembakaran bahan bakar. Ketel harus bekerja seefisien mungkin,
artinya harus dapat menghasilkan uap sebanyak-banyaknya dengan pemakaian bahan bakar
yang seminimal mungkin. Oleh karena itu konstruksi ketel harus sedemikian sehingga panas
dari bahan-bakar harus sebanyak-banyaknya dapat diserap oleh air ketel guna menghasilkan
uap. Untuk mencapai hal tersebut maka konstruksi ketel dibuat dari susunan pipa-pipa yang
memisahkan antara air dan gas-gas panas yang memanaskan air tersebut. Dilihat dari
kedudukan pipa tersebut ada yang horizontal, vertical atau ada yang miring.
Dilihat dari zat yang mengalir di dalam pipanya, ketel dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Ketel pipa Api
Pada ketel ini gas-gas panas mengalir didalam pipa, sedangkan air yang dipanasi berada
diluar pipa.
Contoh : ketel Schots, Ketel Cochran, dll.
2. Ketel Pipa Air.
Pada ketel ini air yang mengalir di dalam pipa, sedangkan gas-gas pemanasnya berada di
luar pipa. Pada masa kini ketel-ketel pipa air ini lebih pesat perkembangnnya.
Contoh : Ketel Babcock dan Wilcox, Ketel Foster Wheeler, ketel Yarrow, dll.
3. Ketel Gabungan Pipa Api dan Pipa Air.
Pada ketel ini terdapat dua macam jenis pipa, yaitu pipa api dan pipa air. Konstruksinya
pada umumnya seperti ketel Schots. Dan nampaknya dibuat ketel ini adalah untuk
11
memperbaiki kekurangan yang terdapat pada ketel Schots, seperti kurang baiknya sirkulasi
air didalam ketel.
Contoh : ketel Werkspoor, ketel Howden-Johnson, ketel Proudhon-Capus, dll.
C. Pembagian menurut fungsinya di kapal :
Pada suatu instalasi uap, mutlak harus ada suatu pesawat yang akan menggunakan uap hasil
dari ketel. Penggunaan uap dikapal tergantung juga pada jenis mesin penggerak dari kapal,
apakah kapal uap ataukah kapal motor.
Pada kapal motor menggunakan uap sudah barang tentu hanya untuk pesawat bantu saja.
Sedang pada kapal-kapal uap, penggunaan utama dari uap adalah untuk menggerakkan
mesin induk, sedangkan penggunaan lain adalah untuk keperluan pesawat-pesawat bantu.
Maka dari itu menurut fungsinya dikapal, ketel dibagi menjadi dua golongan.
1. Ketel induk.
Yaitu ketel yang menghasilkan uap yang dipergunakan untuk menggerakkan mesin
induk. Pada masa kini ketel-ketel yang dipergunakan sebagai ketel induk pada umumnya
ketel pipa air, seperti ketel Foster Wheeler, Babcock and Wilcok, dll.
2. Ketel Bantu,
Yaitu ketel yang menghasilkan uap yang dipergunakan untuk keperluan pesawat bantu,
seperti pompa-pompa, pemanas dll. Jenis-jenis ketel yang biasanya dipergunakan
sebagai ketel bantu misalnya ketel Schots, ketel Cochran dll.
D. Perpindahan panas.
Energi panas merambat melalui 3 cara yakni :
1. Konduksi.
Perpindahan panas karena rambatan, sehingga pada logam yang dapat merambat
panas jika dipanasi maka energi panas yang diterimanya akan merambat ke
bahagian lainnya yang lebih dingin sehingga lama kelamaan seluruh logam
tersebut menjadi panas.
2. Konveksi.
Perpindahan panas terjadi karena perbedaan Berat Jenis pada sesuatu cairan
karena dipanasi, sehingga molekul-molekul cairan yang lebih dulu panas, akan
naik ke permukaan cairan, sedangkan cairan di permukaan, mengalir ke dasar,
maka terjadilah aliran dalam cairan terutama ketika titik didih tercapai. Hal ini
dapat dilihat pada saat memasak air.
3. Radiasi.
Perpindahan panas karena pancaran melalui gelombang elektro magnetis (pada
kecepatan kurang lebih 300.000 km/detik) .
Energi panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar di ruang bakar
Ketel uap, diberikan pada air ketel melalui ketiga cara tersebut.
12
E. Jenis-jenis Ketel Uap.
13
2) Ketel pipa air : air berada didalam pipa Ketel
14
BAB IV
1. Bahan bakar
Untuk pembentukan uap dalam ketel uap diperlukan panas, yang didapatkan dari
pembakaran salah satu zat yang disebut bahan bakar.
Banyak sekali jenis bahan bakar itu namun demekian untuk pembakaran dalam ketel
uap hanya digunakan bahan bakar yang memenuhi syarat sbb :
a. Nilai pembakaran yang tinggi, maksudnya adalah jumlah kalor yang didapat dari
pembakaran sempurna dari 1 kg bahan bakar
b. Prosentase bahan bakar yang tidak terbakar hendaknya kecil. Yang dimaksud
adalah bahwa bahan bakar yang tinggal sebagai abu ini, sebenarnya tidak
menghasilkan panas.
c. Bahan bakar hendaknya murah, mudah didapat dan tidak membahayakan pada
waktu berlangsungnya pembakaran dalam ketel.
d. Bahan bakar itu hanya dapat mengambil sedikit ruang.
Proses pembakaran
Pembakaran :
Dalam ilmu kimia, yang dimaksud dengan pembakaran adalah oksidasi, yang berlangsung
pada temperatur tertentu, dengan kecepatan reaksi yang tinggi dan menghasilkan panas.
Proses pembakaran yang biasa kita sebut sehari - hari, adalah proses dari gas air (water
gas), yang terdiri dari CO dan H2
Pembakaran Bahan Bakar Cair.
Sebelum pembakaran yang sebenarnya berlangsung, maka terlebih dahulu bahan bakar cair
tersebut diuapkan dan diuraikan menjadi gas-gas. Bahan bakar cair umumnya terdiri dari
Carbon ( C ) dan Hidrogen ( H ) saja.
15
Dalam hal ini karena kandungan hidrogen yang cukup tinggi, maka pada saat penguraian
dengan temperatur yang cukup tinggi, Carbon dan Hidrogen, lama masih dalam keadaan
terikat.
Untuk selanjutnya jumlah kecil C akan terurai pada temperatur yang kira-kira sama atau
diatas temperatur reaksi, sehingga dengan demikian pada pembakaran bahan bakar cair,
dapat dicapai bentuk bunga api yang hampir-hampir sempurna, seperti halnya pada
pembakaran bahan bakar yang berupa gas.
100 Kg udara
Jadi udara yang diperlukan = x(2⅔C+8H+S-O)
23 Kg bb
16
NILAI PANAS :
Nilai panas batas atas h.c.v [ NP ] ( high calorivic value )
= 33,7 C + 144,4 ( H2 - O2 / 8 ) + 9,32 S
Nilai panas batas bawah l.c.v ( NO ) ( low calorivic value )
= h.c.v – 2,465 ( H2O )
Contoh:
Analisa bahan bakar : Carbon 88 %, Hydrogen 10 %, Sulphur 1,2 %, Oxygen 0,4 %
Nilai panas bahan bakar h.c.v : 43 MJ/kg. Temperatur udara sekitar 38⁰C.
Temperatur gas cerobong 116⁰C. Panas jenis gas buang 1,06 kJ/kg ⁰C. Kelebihan udara
suplly 5 %
Ditanya : udara yang dibutuhkan dan effisiensi ketel.
Jawab :
Udara yang dibutuhkan untuk pembakaran Carbon = 0,88 x 2 ⅔
= 2,35 kg
Udara yang dibutuhkan untuk pembakaran Hydrogen = 0,1 x 8
= 0,8 kg
Udara yang dibutuhkan untuk pembakaran Carbon = 0,012 x 1
= 0,012 kg
Total Oxygen yang dibutuhkan = 2,35 + 0,8 + 0,012 – 0,004
= 3,158 kg
Udara yang dibutuhkan teoritis = 3,158 x 100/23
( udara terdap[at 23 % O2 ) = 13,7 kg / kg bb
Udara praktis yang diperlukan = 1,05 x 13,7
= 14,39 kg/kg bb
Jumlah gas/kg dalam bahan bakar = 14,39 + 1 = 15,39 kg
Panas terbentuk oleh gas = 15,39 x 1,06 ( 116 – 38 )
= 1270 kJ/kg ( 1,27 MJ/kg )
Kelembaban didalam gas cerobong = 0,1 x 9
= 0,9 kg/kg bb
Panas yang diambil dalam kelembaban = 0,9 x 2,465
= 2,22 MJ/kg
Balance panas = 43 – ( 1,27 + 2,22 )
= 39,51 MJ/kg
Efisiensi ketel = 39,51/43 x 100 %
= 92%
Burner adalah alat pembakaran bahan bakar ke dalam ruang bakar Ketel Uap.
Terdapat beberapa type Burner
1. Simple pressure jet
17
2. Lihat pada gambar diagram prinsip dari pembakar Simple pressure jet, tekanan
bahan bakar tidak kurang dari 8 bar yang disupply dari bagian yang tersusun secara
tangensial, dimana didalamnya jatuh tekanan, mengakibatkan banyak berputar-
putar disekitar kecepatan tinggi didalam ruang bakar. Semakin besar tekanan turun
semakin besar viscositasnya, namun pada umumnya memasok tekanan minyak
tidak akan lebih besar 25 bar, tekanan tinggi membuat pemompaan menjadi
masalah.
16 -
% O2 14 --
and 12 - % CO2
% CO2 10 -
8 --
6- % O2
4-
2-
0 10 20 30 40 50 60
% exceess air
Dari tempat pengeluaran dari lubang berujung tajam harus ada perawatan agar tidak merusak
lubang pada saat membersihkan
18
3. Berbagai macam ukuran untuk satu tekanan’
4. Maksimum pengeluaran kira-kira 3200 kg/jam.
Burner adalah alat pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar Ketel Uap.
Terdapat beberapa type Burner
19
Gbr.
Rotary
or
Pada alat ini motor menggerakkan kipas, pompa dan cawan bahan bakar. Cawan bahan bakar
berputar antara 70 – 100 putaran perdetik dan mensupply minyak dengan tekanan 1,7 – 4,5 bar
dari pompa yang dipakai untuk mengontrol pengeluaran.
Ciri utamanya :
1. Kemungkinan pengeluaran tinggi diatas 3600 kg/jam.
2. Pensupplyan tekanan minyak rendah.
3. Pada pengeluaran penyemprotan rendah menurunkan ketebalan memperbaiki film
minyak
4. Wide turn down ratio diatas 20 : 1 mungkin
5. Viscosity minyak membutuhkan hanya menurunkan ke 400s Redwood number 1 untuk
bekerja baik
20
Gbr. Steam Jet Burner Ketel Uap.
21
..
Air Register terdiri dari pelbagai komponen antara lain flaper, blower, Electoda
pengapian, nozel, diffuser, flame eye
22
BAB V
BOILER SEDERHANA
Prinsip
Ketel adalah sebuah bejana/tabung tertutup di mana uap dihasilkan dari air melalui aplikasi
panas.
Ketel sederhana seperti drum, yang terdiri dari cangkang baja silinder, dengan ujungnya ditutup
oleh kepala baja datar. Sebagian diisi dengan air dan kemudian disegel, setelah itu api mulai
dinyalakan di bawahnya. Api dan gas panas meningkat di sekitar bagian luar bawah cangkang,
panas dilakukan melalui baja ke dalam air. Ini memanaskan air di bagian bawah ketel terlebih
dahulu. Air panas menjadi lebih ringan dari air dingin, naik, sedangkan air yang lebih dingin di
bagian atas, lebih berat, tenggelam untuk menggantikannya dan pada gilirannya dipanaskan. Ini
adalah arus konveksi, dan prosesnya dikenal sebagai sirkulasi, yang berlangsung terus-menerus
saat boiler sedang beroperasi. Sirkulasi air baik dan buruknya pada beberapa boiler, tergantung
pada desainnya.
Air secara bertahap mencapai suhu di mana uap dilepaskan, yang menumpuk di ruang di atas air
yang dikenal sebagai ruang uap. Ketika uap menumpuk, tekanan terbentuk yang akan membuat
sangat berbahaya kondisi dengan boiler sederhana. Karena tekanan diberikan ke segala arah,
kepala datar akan menonjol keluar karena permukaan datar tidak dapat menopang dirinya
sendiri. Ketel akan menahan sedikit tekanan dan tidak akan berguna.
Hal pertama yang harus dilakukan dengan ketel ini adalah menguatkan kepala datar agar tidak
terdorong oleh tekanan. Ini dilakukan dengan menempatkan batang baja berat, yang disebut
stayrods, dari kepala ke kepala seperti yang ditunjukkan pada tampilan berikutnya dari ketel
sederhana, sehingga mengikat kepala bersama-sama.
Ketel sekarang dapat dengan aman membawa lebih banyak tekanan, tetapi itu masih tidak
memuaskan ketel karena area pemanas kecil. Perbaikan dilakukan untuk memungkinkan lebih
banyak area permukaan ketel untuk bersentuhan dengan gas panas dari api dengan membuat
beberapa batang penahan berlubang dan mengarahkan gas panas melalui mereka setelah
melewati bagian bawah cangkang. Air di sekitarnya dipanaskan.
Stayrods berlubang ini disebut tabung/pipa dan ketika api melewatinya, mereka disebut
firetube(pipa api), oleh karena itu namanya, ketel pipa api. Semua tabung berada di bawah
permukaan air sehingga terlindung dari panas.
23
KONSTRUKSI KETEL SCOTCH
24
Furnaces
Tungku-Bahan bakar di ketel Scotch dibakar di tungku baja silinder yang terletak di dalam
ruang air ketel. Tungku diamankan oleh paku keling ke kepala depan dan bergelombang untuk
kekuatan untuk menahan efek menghancurkan dari tekanan ketel dalam air yang
mengelilinginya. Jumlah tungku tergantung pada ukuran boiler, biasanya ada tiga atau empat.
Ini adalah praktik yang biasa untuk memiliki ruang pembakaran terpisah untuk setiap tungku,
meskipun boiler Scotch telah dibangun dengan semua tungku terbuka ke dalam satu ruang
pembakaran umum yang besar. Ada juga boiler Scotch ujung ganda di mana tungku terpisah
dari setiap ujung boiler masuk ke dalam satu ruang pembakaran.
Tabung (pipa)
Tabung terbuat dari baja yang ditarik mulus, ukuran populer adalah 3 1/4 inci diameter luar
yang merupakan cara semua pipa-pipa ketel diukur.
Ketika tabung dipasang mereka didorong masuk melalui lubang di kepala depan yang sedikit
lebih besar dari luar tabung, dan kembali melalui ruang air dan melalui lubang tabung yang
sesuai di lembar tabung ruang bakar. Tabung dibuat ketat di lubang dengan menggulungnya di
bagian dalam di setiap ujungnya, dengan tabung expander yang bekerja berdasarkan prinsip
baji. Ini meremas tabung keluar ketat terhadap bagian dalam lubang. Jika diperluas dengan
benar, sambungan tidak akan bocor kecuali tabungnya terlalu panas, atau terganggu oleh
pemanasan yang tidak tepat pada boiler atau menjadi tipis karena usia dan keausan. Setelah
tabung diperluas, ujung yang diproyeksikan ditekuk ke luar dan kembali ke lembaran tabung.
Ini disebut beading manik-manik dan dilakukan untuk melindungi ujungnya agar tidak terbakar
25
karena panasnya api. Beading Manik-manik juga mencegah tabung menarik keluar dari lubang
jika mereka harus melonggarkan.
Karena jumlah tabung dalam ketel besar, mereka memberikan jumlah terbesar permukaan
pemanasan.
Staytubes-Sebagian kecil dari tabung, tersebar di antara pipa api, adalah staytubes. Mereka
adalah tabung yang lebih berat dan dimasukkan ke dalam lembaran tabung untuk memberikan
dukungan tambahan pada lembaran dan kepala tabung yang datar.
Operasi-Oil burner dan register udara terletak di ujung depan tungku. Minyak disemprotkan ke
tungku, bercampur dengan udara dan terbakar. Dalam operasi beberapa panas dari bahan bakar
yang terbakar melewati dinding tungku ke dalam air. Sisanya dibawa oleh draft ke ruang bakar,
di mana lebih banyak melewati sisi ke dalam air di sekitarnya. Gas-gas itu, masih pada suhu
tinggi, selanjutnya masuk ke dalam tabung-tabung di mana bagian terbesar dari panas memasuki
air. Gas-gas masih mengandung aliran panas keluar dari ujung depan tabung dan berputar ke
atas melalui kotak asap, serapan dan tumpukan, dari mana mereka hilang ke laut.
Sirkulasi-Sirkulasi dalam boiler Scotch buruk sehingga memerlukan perawatan ketika memulai
dari dingin. Panah menunjuk ke atas dalam sketsa di halaman 25, menunjukkan kenaikan air
yang dipanaskan di sekitar tungku, ruang bakar dan tabung. Seperti yang bisa dilihat, ini
menyisakan sedikit ruang bagi air dingin di bagian atas untuk turun. Konflik arus ini
memperlambat sirkulasi.
Saat menyalakan ketel Scotch dingin, air di bawah tungku cenderung berbaring di sana dan
tetap dingin. Jika ini tidak dicegah, air di bagian atas ketel akan mendidih sementara bagian
bawahnya akan tetap dingin. Kondisi ini menyebabkan tekanan pada boiler, menyebabkan
kebocoran pada sambungan. Untuk mencegah hal ini, api kecil dinyalakan dalam satu tungku.
Setelah sepuluh atau lima belas menit itu dimatikan dan api menyala di tungku lain dan
seterusnya. Pergeseran api ini cenderung memanaskan seluruh boiler secara merata dan
memulai sirkulasi air.
Jangan pernah berasumsi bahwa karena ketinggian air sudah terlihat beberapa detik sebelum itu
tidak bisa turun cukup jauh di dalam ketel untuk membuka lembaran mahkota.
Jangan pernah mencoba membuat permukaan air kembali terlihat dengan membuka katup
periksa umpan lebar-lebar, yang memungkinkan air mengalir ke boiler. Jika lembaran mahkota
kepanasan, air yang masuk menabraknya dapat menyebabkannya retak atau gagal, yang
mengakibatkan ledakan ketel uap.
Selalu matikan pembakar minyak segera setelah menemukan kondisi air rendah dan beri tahu
engineer.
26
Kelebihan-Ketel Scotch memiliki keunggulan tertentu dibandingkan ketel watertube.
Karena jumlah air yang jauh lebih besar yang terkandung dalam boiler Scotch, ada jumlah panas
yang jauh lebih besar yang disimpan untuk menghasilkan tekanan uap dan level air yang stabil.
Ketel Scotch agak lebih murah untuk dibuat dan dapat menggunakan air yang lebih kotor,
bahkan air laut jika perlu.
Boiler Scotch umumnya membutuhkan perbaikan yang lebih sedikit daripada watertube karena
tidak ada tembok bata di dalam tungku untuk diperbaiki.
Kerugian-Kerugian dari boiler Scotch adalah seperti telah menyebabkan penggantian dengan
boiler watertube dalam konstruksi baru kapal-kapal Amerika selama beberapa tahun.
Ukuran dan beratnya yang besar mencegah pengangkutan sebanyak mungkin dengan boiler
watertube.
Karena jumlah air yang banyak dan sirkulasi yang buruk, uap tidak dapat dinaikkan dengan
cepat.
Semua energi panas yang tersimpan yang terkandung dalam satu cangkang besar membuat
kemungkinan ledakan boiler lebih besar.
Karena ada batas ketebalan pelat baja yang dapat dibentuk, boiler Scotch tidak dapat dibangun
untuk tekanan kerja yang jauh lebih tinggi dari 250 pound per inci persegi yang melarang
penggunaannya dengan turbin modern.
Perlengkapan dan alat tambahan ketel uap FITTING DAN LAMPIRAN BOILER
Semua boiler, terlepas dari jenis atau desainnya, memerlukan sejumlah alat kelengkapan dan
attachment agar aman untuk dioperasikan. Posisi relatif dari fiting dan attachment ini
ditunjukkan dalam sketsa tampilan depan boiler Scotch.
27
Alat kelengkapan dan tambahan serta tujuannya adalah:
Ujung atas kaca terhubung ke bagian atas ruang uap boiler dengan pipa garis sementara ujung
bawah gelas terhubung ke ruang air dengan cara yang sama. Ketika level air naik di boiler, air
akan mengalir melalui koneksi bawah dan naik di gelas ke level yang sama dengan air di boiler.
Operator dapat menentukan level air dalam boiler dengan melihat gelas pengukur. Posisi gelas
pengukur sedemikian rupa sehingga ketika permukaan air berada pada bagian terendah yang
terlihat dari gelas, masih akan ada beberapa inci air di atas bagian atas lembaran mahkota atau
pada jenis boiler lainnya, permukaan pemanas tertinggi.
Ketinggian air seharusnya tidak boleh tidak terlihat di kaca pengukur. Jika ini terjadi kapan saja,
semua pembakaran harus dimatikan sekaligus, dan insinyur segera memberi tahu.
Bagian atas kaca pengukur dianggap sebagai titik ketinggian air dalam boiler di mana bahaya
air terbawa dengan uap muncul.
Pada sebagian besar kapal, ketinggian air harus dilakukan di tengah kaca, namun, ketinggian air
yang benar harus ditentukan saat naik di atas kapal masing-masing.
Bergulirnya kapal memiliki pengaruh terhadap ketinggian air yang akan diangkut.
Katup pemutus yang dioperasikan dari pelat dek ruang api oleh rantai kuningan kecil terletak di
bagian atas dan bawah kaca pengukur. Ketika gelas pecah berfungsi, katup ini ditutup dengan
28
menarik ke bawah di rantai kanan. Ini akan menghentikan uap dan air agar tidak masuk ke
dalam perapian.
Kaca pengukur baru kemudian dapat dipasang dengan menyokong dari gland mur, mengambil
gland dan paking ring karet lembut bersama dengan sisa potongan gelas pengukur. Kaca
pengukur baru lengkap dengan ring baru dipasang dan gland mur dikencangkan dengan hati-
hati. Perawatan harus dilakukan untuk memastikan ujung bawah gelas tidak menempel pada
pemasangan dasar, jika tidak gelas akan pecah dan pecah ketika uap dan air masuk ke gelas.
Ketika kaca baru telah dipasang, rantai kontrol kiri ditarik ke bawah. Ini membuka katup
penutup atas dan bawah dan air dan uap mengalir ke gelas, sekali lagi menunjukkan ketinggian
air.
Untuk menghilangkan akumulasi lumpur dan sedimen yang pada saatnya akan menyambungkan
sambungan ke kaca, terutama yang bawah, katup pembuangan disediakan dari bagian bawah
gelas. Pipa pembuangan dari katup biasanya mengarah ke lambung kapal. Setidaknya satu kali
setiap jaga membuka katup pembuangan selama beberapa detik, yang memungkinkan aliran
kecil uap dan air untuk meniup ke lambung kapal di mana itu mudah didengar. Ini dikenal
sebagai meniup gelas pengukur, dan merupakan tugas yang sangat penting yang tidak boleh
diabaikan jika pembacaan level air yang benar selalu bisa didapat. Ketika katup pembuangan
ditutup, permukaan air harus segera kembali ke gelas. Pengembalian yang lambat adalah
indikasi setidaknya sebagian hambatan dalam hubungan antara boiler dan kaca pengukur
Untuk memastikan bahwa koneksi atas dan bawah jelas, prosedur berikut ini dalam urutan. Saat
meniup gelas, pertama-tama katup penutup atas ditutup. Jika suara tiup terdengar dari saluran
pembuangan, jelas koneksi bawahnya jelas. Katup atas kemudian dibuka dan bagian bawah
ditutup. Jika suara hembusan masih terdengar, sudah pasti koneksi atas juga jernih. Katup
penutup bawah kemudian dibuka dan tiriskan ditutup.
Kaca pengukur bulat polos akan pecah karena menjadi menipis dari tindakan gerusan uap dari
banyak blowdowns.
Kaca pengukur tipe prismatik yang dilengkapi dengan sebagian besar boiler baru sangat kecil
kemungkinannya untuk pecah dan lebih mudah dibaca, karena air tampak hitam di dalam gelas
sementara uapnya berwarna putih.
Gelas pengukur air harus dilihat secara teratur setiap beberapa detik, karena ketinggian air dapat
berubah dengan cepat, terutama di boiler watertube.
Setidaknya diperlukan satu gelas pengukur pada setiap boiler. Jika hanya satu yang disediakan,
tiga keran percobaan akan diperlukan; tetapi jika dua gelas pengukur dipasang, try cocks tidak
diperlukan, meskipun beberapa boiler mungkin juga memilikinya.
Try Cocks-Metode lain untuk memeriksa ketinggian air di boiler adalah dengan "try cocks"
yang ditunjukkan dalam sketsa penampang kolom air.
29
Keran coba adalah katup kecil di bagian luar boiler. Yang terendah dari ketiganya ditempatkan
pada ketel pada titik dua inci di atas bagian terendah yang terlihat dari gelas pengukur, pusat
mencoba keran di tengah gelas, dan yang teratas pada titik tentang tingkat dengan bagian atas
gelas pengukur. Dengan membuka keran percobaan satu per satu dan mencatat air atau uap
mana yang keluar, level air ditentukan.
Water Column
Kolom Air-Digunakan ketika gelas ukur tidak terhubung langsung ke boiler.
Terdiri dari silinder baja vertikal, bagian atas terhubung ke ruang uap dan bagian bawah ke
ruang air.
Gage glass dan try cocks menghubungkan ke kolom di tingkat yang tepat.
Pressure Gage
Pressure Gage (I) -Untuk menunjukkan tekanan di boiler setiap saat, gage tekanan dipasang. Ini
tidak harus dipasang pada ketel yang tepat, tetapi harus ditempatkan pada titik di ruang api yang
menyala dengan baik dan mudah terlihat oleh operator
Beberapa pengukur tekanan dilengkapi dengan tangan merah stasioner yang menunjuk ke
tekanan operasi yang diinginkan. Jarum penunjuk atau penunjuk biasanya tidak boleh berada di
atas ini, karena hal itu dapat menyebabkan katup pengaman terangkat.
Safety Valves (D) -Jika tekanan dalam boiler dibiarkan meningkat tanpa batasan, itu akan
menjadi sangat hebat sehingga bahkan dengan boiler yang terkuat sekalipun, ledakan akan
terjadi. Untuk mencegah hal ini terjadi, katup pengaman diatur untuk terbuka pada tekanan jauh
di bawah tekanan meledak dari boiler.
30
SIMPLE SAFETY VALVE
Sketsa penampang adalah katup pengaman sederhana untuk menunjukkan prinsip operasi.
Katup pengaman terpasang pada bagian atas shell boiler (F). Uap di bawah tekanan dari boiler
mendorong ke atas terhadap bagian bawah cakram katup (A). Ketegangan pada pegas koil (B)
menekan ke bawah pada bagian atas dari disk yang memegangnya pada dudukannya yang
menghubungkan lubang.
Ketika tekanan di boiler mendorong bagian bawah disc menjadi lebih besar daripada
ketegangan pegas, disc mengangkat, meninggalkan lubang di mana uap keluar ke udara terbuka.
Selama tekanan dalam boiler dipertahankan pada saat ini, katup akan tetap terbuka sehingga uap
keluar dari boiler secepat yang dibuat. Ini, tentu saja, mencegah tekanan menumpuk lebih
tinggi.
Ketika tekanan di dalam ketel turun, pegas katup kemudian lebih kuat dari tekanan ketel dan
mendorong katup ke bawah pada dudukannya, yang menutup bukaan, menghentikan aliran uap
dari ketel.
Tekanan di mana katup pengaman akan terbuka ditentukan dengan menyesuaikan tegangan
pegas dengan mur pengatur (C). Semakin besar ketegangan pada pegas, semakin tinggi tekanan
boiler sebelum katup terbuka dan sebaliknya.
Untuk memungkinkan pembukaan katup pengaman dengan tangan pada tekanan apa pun, roda
gigi yang melepaskan tangan disediakan. Sebuah kabel baja mengarah dari gigi pelepas pada
katup pengaman ke jangkauan yang mudah dari petugas pemadam kebakaran pada pelat dek
ruang api sehingga dalam keadaan darurat, katup pengaman dapat dibuka dengan hanya menarik
ke bawah kabel-kabel ini dengan memutar sekrup roda (E) .
Tidak seorang pun harus mengutak-atik katup pengaman. Ini ditetapkan oleh inspektur boiler
dan merupakan satu-satunya asuransi terhadap tekanan boiler berlebih.
Katup pengaman telah dikenal menempel pada posisi tertutup yang dalam beberapa kasus
mengakibatkan ledakan boiler. Untuk mencegah hal ini, dua katup pengaman diwajibkan oleh
31
hukum, yang biasanya dibangun dalam satu badan katup dan dikenal sebagai katup pengaman
dupleks. Satu katup membuka beberapa pon sebelum yang lain.
Katup pengaman modern agak lebih kompleks daripada katup sederhana yang diperlihatkan,
meskipun prinsip operasinya tetap sama. Dengan menambahkan ruang pop dan cincin blow-
down, katup pengaman modern mampu tetap terbuka sampai tekanan di boiler turun beberapa
kilogram. Ini mencegah celoteh katup karena pembukaan dan penutupan berulang.
Main Stop Valve - Untuk mengontrol aliran uap ke saluran uap utama yang menuju ke mesin
utama. Itu terletak di atas boiler dan biasanya dari tipe globe sudut non-return (tidak-balik) yang
ditunjukkan.
Ketika katup jenis ini dalam posisi terbuka, uap dapat mengalir dari boiler tetapi tidak bisa
kembali. Ini mencegah kemungkinan uap memasuki ketel melalui saluran uap utama dari ketel
lain saat idle.
Sangat penting bahwa kehati-hatian dilakukan saat membuka katup penghenti utama atau katup
penghenti lainnya pada boiler. Saat membuka, roda katup harus diputar ke kiri cukup untuk
menaikkan disk sedikit dari tempat duduknya. Begitu uap mulai mengalir, ia bisa didengar. Ini
dikenal sebagai crack stop. Biarkan katup dalam posisi ini sampai uap yang cukup telah lewat
untuk membangun tekanan di saluran dingin. Katup berhenti kemudian dapat dibuka perlahan
ke posisi terbuka penuh. Kecerobohan dalam membuka katup-katup ini dapat menyebabkan
sebagian air di boiler terbawa uap ke saluran, yang menyebabkan water hammer (ketukan palu
air), yang merupakan tindakan memalu yang parah di saluran pipa. Jika cukup parah, hal itu
dapat menyebabkan kegagalan yang tiba-tiba dan bencana pada saluran uap.
Air Cock –
32
Untuk memungkinkan udara keluar saat mengisi boiler dan mendapatkan uap dan membiarkan
udara masuk ke boiler saat pengeringan, cock udara dipasang di bagian atas boiler. Ini bisa
berupa katup kecil atau ayam jantan.
Feed Lines
Garis Umpan-Dua cara memasok air ke boiler diperlukan dan dikenal sebagai jalur air pengisi
utama dan tambahan. Mereka identik, saluran air pengisi utama sedang digunakan secara
teratur, dengan tambahan sebagai siap siaga untuk masuk ke layanan instan jika masalah harus
berkembang dengan saluran umpan utama.
Biasanya kedua lini dilengkapi dengan internal pipa air pengisi yang membuang air dari
permukaan pemanas.
Skin Valve
Skin Valve-Meskipun tidak terpasang langsung ke boiler, katup kulit harus dipertimbangkan,
karena digunakan bersama dengan permukaan dan katup blowoff bawah. Garis blowoff dari
semua boiler mengarah ke katup kulit. Itu selalu dari tipe globe. Itu melekat langsung ke bagian
dalam lambung kapal, maka katup kulit nama.
33
Saat meniup boiler, katup kulit dibuka terlebih dahulu dan ditutup terakhir. Tujuannya adalah
untuk mencegah banjir kapal jika pipa blowoff eksternal antara boiler dan lambung kapal harus
putus.
Salinometer Cock
Salinometer Cock-Terletak di boiler di bawah permukaan air untuk mengeluarkan sedikit air
boiler untuk keperluan pengujian. Namanya diambil dari Salinometer, alat kasar untuk
menentukan jumlah garam dalam air, yang pada satu waktu merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk menguji air boiler untuk garam.
Belly Plug
Belly Plug - Sumbat logam kecil yang diulir dari luar ke dalam lubang di bagian bawah
cangkang ketel uap Scotch.
Dilepas saat membersihkan ketel, untuk memungkinkan sejumlah kecil air yang berada di dasar
ketel mengalir ke got
Jangan sekali-kali berusaha mengencangkan jika terjadi kebocoran saat beroperasi. Ulir
mungkin aus yang menyebabkan sumbat keluar, sehingga air mendidih keluar.
Hydrokineter-
Hydrokineter-Dalam beberapa boiler Scotch, hydrokineter dipasang di dekat bagian bawah
untuk membantu sirkulasi saat menghidupkan boiler dingin. Uap dari pantai atau ketel lainnya
diumpankan ke hydrokineter yang terdiri dari serangkaian nozel di dalam ruang air. Uap
mengambil kecepatan yang melewati nosel ke dalam air. Ini mendorong air di depannya dari
bawah tungku. Uap dapat dinaikkan jauh lebih cepat pada boiler yang diperlengkapi.
Fusible Plug
Fusible Plug-Untuk memberi peringatan kondisi air rendah di Scotch Boiler diperlukan fusible
plugs. Terbuat dari perunggu, dengan diameter sekitar satu inci dan panjang tiga inci. Lubang
meruncing di tengah memanjang dari ujung ke ujung diisi dengan timah yang memiliki suhu
leleh sekitar 450 ° F.
Steker yang dapat melebur dimasukkan ke dalam lubang di lembar mahkota dari setiap ruang
pembakaran dari sisi api. Jika permukaan air ketel jatuh di bawah lembaran mahkota, sumbat
pelebur akan tidak terlindung oleh air dan kaleng banca akan meleleh, meninggalkan lubang di
mana uap akan berhembus ke ruang bakar dan tungku, memberikan peringatan operator
Jika plug melebur meleleh, tutup langsung padamkan pembakaran. Fusible plug biasanya
diperbarui setiap tahun sekali.
34
WATERTUBE TYPE BOILERS
Prinsip operasi boiler watertube adalah kebalikan dari firetube di mana air dan uap berada di
dalam tabung sementara api mengalir di sekitar luar.
Ada beberapa jenis boiler watertube kapal laut tergantung pada tekanan yang diinginkan, jumlah
uap yang dibutuhkan, dan jenis kapal. Jenis yang sangat populer, yang telah dipasang di
sebagian besar kapal tua yang memiliki boiler watertube, dan dalam praktis semua Kapal baru
dan banyak lainnya, adalah B & W "pipa lurus, cross drum."
Drum uap dan air terdiri dari shell baja silinder dengan diameter sekitar 42 inci dan beberapa
kaki panjang, ujungnya ditutup dengan kepala baja dished. Downtake nipples (short tubes)-
(tabung pendek) –tersusun dari bagian bawah drum ke bagian atas header depan. Ratusan
tabung dalam posisi miring mengarah dari sisi depan tajuk depan ke sisi depan tajuk belakang.
Bagian atas tajuk belakang terhubung ke sisi setelah uap dan drum air oleh tabung kembali. Di
bawah tabung terletak tungku yang terdiri dari empat dinding bata dan lantai bata.
35
36
Jenis boiler ini digunakan di semua kapal Victory.
Dua unit tersebut digunakan di setiap instalasi. Boiler adalah sinuous header type(tipe sundulan
berliku) dan dilengkapi dengan superheater interdeck. Peralatan lainnya termasuk economizer
tabung pejantan, desuperheater untuk memasok uap suhu rendah untuk alat bantu; dan dinding
air yang didinginkan.
Jenis boiler ini beroperasi pada tekanan sekitar 450 lbs. per inci persegi dan pada 750 ° F. suhu
uap.
37
Ketika pembakar minyak ditempatkan dalam operasi, api dan gas panas yang diproduksi di
tungku pembakaran melewati bagian belakang tabung seperti yang ditunjukkan oleh panah,
diarahkan dalam perjalanan mereka oleh baffle yang tidak lebih dari partisi antara tabung . Gas-
gas panas melewati ke atas, di sekitar tabung superheater dan kemudian berputar melewati
bagian tengah tabung. Gas-gas pada saat menyerang bagian atas baffle horisontal yang
bertumpu pada bagian atas barisan tabung bawah, berbelok di bawah bagian bawah baffle
vertikal kedua dan kemudian mengalir ke atas di sekitar bagian depan tabung, dari sana
melewati ke pengambilan dan cerobong asap .
Ini dikenal sebagai boiler tiga lintasan, karena gas panas melewati tiga arah yang berbeda di atas
tabung yang menyebabkan gas melambat, memberikan air pada tabung lebih banyak waktu
untuk mengekstrak panasnya.
Ketika api dan gas panas melewati bagian luar tabung, sebagian besar panasnya dilakukan
melalui dinding tabung ke dalam air di dalamnya.
Ketika air dalam tabung miring dipanaskan, ia menjadi lebih ringan dan naik, mengalir ke
header belakang di mana ia naik ke atas dan mengalir ke uap dan drum air melalui tabung
kembali.
Sementara itu, air dingin dalam drum yang lebih berat menenggelamkan puting ke bawah ke
header depan dari mana mengalir ke tabung menggantikan air yang dipanaskan. Air dingin ini
pada gilirannya dipanaskan dan naik. Sirkulasi ini berlangsung terus menerus saat boiler dalam
pelayanan. Karena air semuanya mengalir dalam satu arah, sirkulasi dalam boiler watertube
baik.
Tubes
Tabung-Tabung dikenal sebagai tabung penghasil atau penguapan dan terbuat dari baja yang
ditarik mulus. Meskipun ukurannya bervariasi di berbagai boiler, mayoritas diameter 4 inci di
baris bawah dan 2 inci untuk yang lainnya. Beberapa boiler jenis terbaru ini, memiliki tabung
yang sangat kecil, diameter 1 inci atau 1/4 inci, dipasang sangat berdekatan, yang
memperlambat kecepatan gas yang naik, sehingga memungkinkan untuk beroperasi secara
efisien tanpa baffle. Tabung diperluas untuk kekencangan dalam lubang tabung header dengan
cara yang sama seperti boiler firetube. Namun ujung yang diproyeksikan mengembang atau
membentang ke luar karena ujungnya berada di dalam air dan tidak terpapar api. Pembakaran
mencegah pipa menarik keluar dari header jika melonggarkan.
Headers
Header-Header adalah tipe bagian, yang berliku-liku dari atas ke bawah. Hal ini memungkinkan
posisi tabung yang mengejutkan secara vertikal yang membantu memperlambat aliran api dan
gas. Header terbuat dari baja tempa, bagian melintangnya persegi. Berseberangan ujung tabung
adalah lubang tangan untuk memungkinkan pembersihan dan perbaikan tabung.
Muddrum
Muddrum-Terpasang di bagian bawah header depan dengan nipples pendek adalah muddrum
yang merupakan kotak persegi kecil dari baja tempa yang memanjang seluruhnya di seluruh
boiler di bawah header. Ini menjadi titik terendah dalam sirkulasi ketel, lumpur dan endapan
38
mengendap di dalam lumpur dan untuk melindungi kotak dari pemanasan yang berlebihan, batu
bata dipasang di antara itu dan kotak api. Melekat ke bagian bawah muddrum di satu ujung
adalah katup blowoff bawah dan ke atas ayam salinometer.
Di dalam drum, pipa kering dapat terlihat mengalir di bagian atas dengan katup berhenti utama
dan tambahan serta katup pengaman yang menghubungkannya. Beberapa lubang kecil di mana
uap masuk di sepanjang bagian atas dapat dilihat.
Garis pipa berlubang kecil yang berjalan di sepanjang tengah drum adalah pipa buangan
blowoff permukaan yang menggantikan panci buih. Katup blowoff permukaan yang
ditunjukkan di tengah pipa sebenarnya ada di bagian luar drum.
Katup periksa umpan utama dan katup berhenti ada di bagian luar drum dekat ujung kiri. Katup
periksa dilengkapi dengan batang jangkau untuk memungkinkan penyesuaian dari pelat lantai
oleh petugas pemadam kebakaran. Air umpan masuk ke dalam saluran umpan internal
berlubang yang memperpanjang panjang drum untuk memungkinkan air umpan dibuang ke
bawah ke semua puting pengambilan. Katup feed tambahan dan stop feed tidak ditampilkan,
hubungkan ke ujung kanan dari garis feed internal yang sama.
Salah satu gelas pengukur air lengkap dengan katup penutup sambungan atas dan bawahnya,
ditampilkan di dekat ujung kanan drum. Di sebagian besar boiler, ketinggian air harus dilakukan
di tengah gelas.
Puting pengambilan mengarah keluar dari bagian bawah seluruhnya melintasi drum, masing-
masing puting dikeluarkan ke bagian atas header depan yang terpisah. Hanya tiga di antaranya
yang ditampilkan.
Superheater-
Superheater tipe konveksi yang diperlihatkan di bagian belakang belakang boiler terdiri dari
sejumlah tabung 2 inci yang ditekuk dalam bentuk huruf U, yang memungkinkan tabung untuk
mengembang dan berkontraksi sesuai keinginan. Uap jenuh dari uap dan drum air melewati
jalur steam ke header inlet superheater, kemudian melalui pipa U ke header outlet dari mana ia
39
mengalir ke jalur steam utama. Uap yang melewati pipa U mengambil panas yang cukup dari
gas panas yang mengalir di sekitar luar pipa. Panas tambahan ini memberi uap lebih banyak
energi tanpa meningkatkan tekanannya. Di outlet superheater, katup penghenti uap utama dan
tambahan serta termometer dan sambungan pengukur tekanan disediakan.
Jenis superheater lainnya adalah interdeck, dipasang sekitar tengah antara tepi tabung penghasil
boiler; dan radiasi yang terletak di dekat panas radiasi dari kotak api. Semakin dekat ke api
superheater dipasang, semakin panas akan menjadi uap super panas.
Ketika menjalankan perawatan boiler watertube dingin harus dilakukan untuk tidak
menempatkan api terlalu besar di tungku, jika tidak pipa pemanas super akan menjadi rusak
karena terlalu panas karena fakta bahwa tidak ada uap mengalir melalui pipa untuk
melindunginya sampai uap terbentuk di ketel.
Firebox
Firebox-Dinding firebox adalah bata tahan api suhu tinggi untuk menahan dan menahan di
dalam suhu 2000 ° F atau lebih dari bahan bakar yang terbakar. Dinding depan di sekitar
pembakar minyak dibentuk dengan bahan tahan suhu tinggi berbentuk kerucut khusus. Jika batu
bata itu tidak dirawat dengan benar, maka akan segera retak, hancur dan mulai runtuh. Ini
berarti pekerjaan perbaikan. Bahkan sedikit nyala api balik (ledakan pembakaran) karena
penanganan yang tidak hati-hati terhadap pembakar minyak dapat menyebabkan kerusakan pada
batu tahan api. Membiarkan udara dingin masuk ke dalam batu bata panas saat mematikan
boiler juga akan menyebabkan kerusakan.
Ketika boiler jenis ini dibangun untuk beroperasi pada tekanan tinggi, maka perlu untuk
melindungi bata kotak api dari peningkatan suhu kotak api. Ini dilakukan dengan memasang
pipa waterwall. Pipa-pipa ini memiliki tipe umum yang sama dengan Pipa-pipa penghasil tetapi
terletak pada posisi miring atau vertikal di depan atau di dalam dinding bata tahan api. Tabung
terhubung ke sirkulasi boiler dan dipasang sangat berdekatan. Dengan cara ini praktis seluruh
batu bata dilindungi dari panas oleh dinding air. Air panas dalam tabung naik ke steam dan
drum air dan kembali ke tabung dari drum dengan koneksi pipa luar. Selain melindungi bata,
tabung waterwall menyediakan permukaan pemanas tambahan, memungkinkan boiler
menghasilkan lebih banyak uap.
Baffles
Baffles-Bertindak sebagai partisi antara tabung untuk memperlambat gas panas dan
mengarahkan mereka ke semua permukaan Pipa-pipa pemanas. Yang di dekat kotak api terbuat
dari bahan tahan api suhu tinggi untuk menahan panas sementara yang di antara pipa mungkin
dari besi cor.
Baffle juga bisa rusak oleh sedikit suar balik.
Sootblowers
Sootblower-Dengan pembakaran terbaik, membakar bahan bakar minyak menghasilkan
beberapa jelaga, yang bergerak dengan gas panas dan pondok-pondok di bagian luar tabung.
Biasanya ini harus dihilangkan setiap hari, jika tidak panas akan sulit masuk ke tabung, yang
mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Saat ini hampir semua boiler pembakaran minyak
40
dilengkapi dengan jelaga yang membuat pekerjaan mudah untuk menghilangkan jelaga. Empat
elemen sootblower biasanya dipasang di tabung lurus jenis watertube boiler drum ditunjukkan
dalam dua tampilan. Elemen jelaga terdiri dari pipa panjang yang memanjang melalui satu sisi
dinding boiler, antara dua baris tabung hampir ke dinding sisi yang berlawanan. Lubang terletak
di sepanjang satu sisi pipa. Steam kering diterima dari boiler melalui katup kontrol sootblower
di ujung pipa di luar dinding samping boiler. Ketika pipa perlahan-lahan diputar dari luar, uap
keluar melalui lubang-lubang, meniup jelaga dari luar tabung. Sejumlah besar draft paksa
digunakan selama operasi ini untuk membawa jelaga yang kendur melewati celah dan
menumpuk tumpukan ke laut.
Ketika beroperasi harus dipastikan bahwa uap kering digunakan, karena uap basah akan
bercampur dengan jelaga, menyiapkan kondisi yang akan menyebabkan korosi cepat pada
tabung.
Sootblower harus tetap dalam pengaturan, jika tidak, uap yang keluar dapat dengan cepat
memotong lubang di tabung
Skala dan Minyak - Salah satu hal terpenting dalam operasi boiler watertube yang sukses, bebas
masalah, adalah menjaga sisi air boiler tetap bersih. Setiap pembentukan skala atau lumpur
dalam tabung yang langsung di atas api hampir pasti menyebabkan panas berlebih dengan
kegagalan tabung yang dihasilkan. Metode modern dalam mengolah air dalam boiler praktis
menghilangkan kemungkinan ini jika perawatannya dilakukan dengan benar.
Minyak dan lemak hampir pasti menyebabkan kegagalan tabung, terutama jika boiler dipaksa.
Advantages
Keuntungan-Karena diameter drum yang relatif kecil, boiler watertube dapat dibangun untuk
tekanan yang sangat tinggi, setidaknya satu boiler dibangun untuk 2.000 pound per inci persegi.
Karena mereka lebih kecil dan lebih ringan dari boiler Scotch, adalah mungkin bagi kapal untuk
mengangkut lebih banyak kargo.
Uap dapat naik dengan cepat di boiler dingin. Jika perlu, dapat dilakukan dengan aman dalam
satu jam dengan sebagian besar boiler.
Ketel pipa air mungkin dibuat tanpa merugikan.
Air dan uap dipisahkan menjadi bagian-bagian yang relatif kecil mengurangi kemungkinan
bahaya ledakan.
Ketel pipa air dapat dirakit di kapal, membuat instalasi lebih mudah dalam banyak hal.
41
Kekurangan-Karena sedikit jumlah air yang terkandung dan uap yang disimpan, lebih sulit
untuk mempertahankan tekanan uap yang stabil dan tingkat air, terutama ketika mesin utama
sedang bermanuver. Operator harus bertindak cepat saat ini, ketika mematikan dan mematikan
pembakar dan menyesuaikan feed check valves.
Ketel pipa air harus memiliki air yang lebih baik daripada ketel Scotch.
Karena tungku pembakaran dibuat dari batu bata, ada kemungkinan lebih banyak pekerjaan
perbaikan.
Pembakar minyak terletak di depan tungku di sebelah kiri. Dinding kotak api dilapisi dengan
tabung-tabung waterwall, yang ujung atasnya masuk ke dalam steam dan drum air. Ujung
bawah adalah info yang diperluas header, yang terhubung ke muddrum oleh tabung lantai.
Tabung superheater adalah tipe bercahaya, yang terletak di dekat kotak api, di antara tabung
penghasil vertikal.
Tabung economizer berada di sudut kanan bawah dan di atasnya adalah tabung preheater udara.
Dalam operasi api dan gas panas melewati ke atas di sekitar tabung waterwall dan menghasilkan
tabung terdekat dengan kotak api. Sebuah penyekat vertikal mengarahkan gas panas ke bawah
di sekitar bagian kanan tabung penghasil. Dari sini mereka berputar ke atas di sekitar
economizer dan tabung pemanas udara ke serapan dan tumpukan.
Gas-gas terpanas berada di kotak api, menyebabkan air di tabung di sekitarnya naik ke atas dari
muddrum ke drum uap. Dari sana ia meletakkan tabung penghasil pendingin di sisi kanan.
42
BAB VI
KONSTRUKSI DAN MATERIAL KETEL UAP
Ketel pipa api Scotch
Konstruksi
Tiga jenis konstruksi telah digunakan (1) semuanya tertutup, (2) dilapisi dengan pengelasan, (3)
semua dilas. Mayoritas boiler Scotch yang lebih modern terutama adalah jenis hibrida dari
konstruksi reveted dan welded, karena semua typee yang dilas lebih mahal untuk diproduksi,
hal ini disebabkan oleh persyaratan untuk kapal tekanan fusi kelas I yang dilas.
Bahan
Baja perapian terbuka karbon rendah biasa berkualitas baik yang memiliki kekuatan tarik
tertinggi antara 430 MN / m2 hingga 540 MN / m2. Baja yang diproduksi oleh "Kaldo" atau
"LD", atau proses oksigen lainnya akan diterima. Sebagian besar pabrik penghasil baja
menghapus konverter Bessemer mereka dan tungku perapian terbuka, tetapi beberapa tungku
perapian terbuka telah dikonversi menjadi ledakan oksigen.
Semua flens plating dan tetap, dll, yang memiliki ujungnya harus dipanaskan hingga 600⁰C dan
kemudian dibiarkan dingin perlahan untuk menghilangkan stres.
Tungku
Bergelombang untuk kekuatan, ini juga memberikan peningkatan luas permukaan pemanas.
Tidak boleh lebih tebal dari 22 mm (ketebalan bahan yang terlalu tebal akan menyebabkan
perpindahan kepala yang buruk dan mungkin menyebabkan bahan yang berlebihan terbakar)
Kebanyakan tungku boiler Scotch adalah jenis suspensi bohlam suspensi, karena, untuk tekanan
kerja dan diameter tungku yang diberikan, ketebalannya akan lebih kecil daripada jenis kerut
lainnya. Ini memberikan transfer kepala dan efisiensi yang lebih baik.
Tungku harus diatur dan dipasang untuk memastikan bahwa pembaruan tungku dapat dilakukan
dengan ketidaknyamanan seminimal mungkin. Dengan objek ini dalam pikiran tungku terpaku
memiliki flensa, yang terhubung ke pelat tabung ruang bakar, sehingga dirancang sehingga
dengan manipulasi yang sesuai flensa dapat melewati lubang pada pelapisan depan boiler.
Ruang pembakaran
Ini terutama terdiri dari pelapisan tipis yang rata dan karenanya harus diberi dukungan dengan
tetap, penggiling dan tabung. Tabung boiler, selain membawa gas dari ruang bakar ke
penyerapan boiler, mendukung pelat tabung depan boiler dan pelat depan ruang bakar. Tabung
tetap dan tetap memberi dukungan ke boiler belakang dan pelapisan depan antara ruang
pembakaran selain memberi dukungan pada pelapisan ruang pembakaran. Ginder ruang
pembakaran yang menopang bagian atas ruang bakar dapat berupa tipe bilt up atau welded.
Pelat dasar ruang pembakaran tidak memerlukan dukungan dengan tetap, dll, karena
melengkung dan karenanya merupakan bentuk ideal untuk dengan tekanan berdiri.
Uji Hidrolik
Ketika perbaikan telah dilakukan pada boiler, sudah lazim untuk menguji boiler pada Hidrolik.
Sebelum pengujian, boiler harus disiapkan. Allequipment dan benda asing harus dikeluarkan
dari ruang air boiler dan perbaikan harus diperiksa dengan cermat.
43
Setiap perbaikan yang dilas harus dipukul berulang kali dengan palu untuk melihat apakah ada
kesalahan berkembang, kejutan tiba-tiba meningkat saat tekanan yang mungkin ada di las dan
kesalahan kemudian dapat muncul dalam bentuk retak.
Katup pengaman ketel harus disumbat dan semua dudukan ketel, terlepas dari katup periksa
umpan dan kokang udara, ditutup. Ketel kemudian dapat diisi dengan air bersih dan dibersihkan
dari udara. (Seringkali boiler diisi dengan air yang dimasukkan melalui pintu atas oleh selang
kanvas dan ketika diisi pintu atas dipasang dan boiler ditutup melalui saluran umpan).
Menggunakan unit hidrolik yang dihubungkan dengan tipe bore kecil ke boiler langsung atau ke
saluran umpan, tekanan dapat diterapkan secara bertahap. Tekanan pengujian biasanya 1 ½ kali
tekanan kerja, diterapkan setidaknya 30 menit.
Saat boiler berada di bawah tekanan, sekarang dapat diperiksa apakah ada kebocoran dan
kesalahan. Perbaikan las harus kembali diberikan pukulan berulang dengan palu untuk melihat
apakah suara tersebut baik
Pertimbangan creep mendominasi dalam hal tabung superheater karena mereka mengalami suhu
tertinggi dan tekanan boiler. Temperatur logam yang sebenarnya akan tergantung pada (a) laju
aliran uap dan suhu. (B) laju aliran gas dan temperture, (c) tickness tabung dan kondisi material
(d) permukaan tabung secara eksternal dan internal. Untuk kondisi normal, perbedaan suhu
antara di dalam dan di luar tabung mungkin dari urutan, atau kurang dari, 38 ⁰C
Uji creep biasanya dilakukan selama 20.000 jam untuk tabung superheater untuk memastikan
laju creep dan regangan maksimum. Kecepatan creep kira-kira 10 - 4 m / mh dan regangan
maksimum 0,02.
Untuk tabung ketel lainnya, yaitu tabung air, bahan yang digunakan umumnya baja karbon
rendah biasa karena suhu operasinya akan menjadi suhu saturasi sesuai dengan tekanan boiler.
Pendukung elemen pemanas super dan baffle harus memiliki ketahanan terhadap creep dan
44
korosi. Paduan dan Nikel dan Chrome atau baja yang mengandung proporsi tinggi dari elemen-
elemen ini cocok.
Konstruksi drum.
Untuk drum uap dan air, pengelasan pelapisan awal adalah metode yang paling umum. Ketel
bertekanan rendah memiliki seragam pelapisan drum uap, dengan lapisan las memanjang
tunggal. Boiler bertekanan tinggi dapat menggunakan dua pelat, pelat tabung dan pelat
pembungkus, dengan dua lapisan yang dilas memanjang.
Pelat tabung lebih tebal dari pelat pembungkus dan itu mesin untuk ketebalan pelat wapper di
wilayah lasan.
Potongan uji yang terbuat dari bahan yang sama seperti drum akan dijepit ke drum dan
menggunakan proses pengelasan mesin dari jenis busur yang dilindungi, logam las akan terus
disimpan ke drum dan potongan uji. Ketika jahitan longitudinal atau jahitan selesai, potongan
uji kemudian dilepas dan ujung drum yang telah dibentuk sebelumnya akan dilas ke posisinya.
Pada titik ini, lapisan yang dilas, memanjang dan melingkar, diradiografi. Gambar bayangan
yang diperoleh akan menunjukkan cacat apa pun seperti porositas, inklusi terak, dan retakan,
dll. Kerusakan ini akan diperbaiki dengan memahat atau menggiling lalu mengelas.
Bukaan untuk pemasangan boiler, dll, kemudian akan dibuat dan semua perlengkapan yang
diperlukan akan dilas ke posisinya, yaitu, cabang, flensa casing, pakan, dll. Ketika semua
pengelasan ke drum telah selesai dan radiografi drum dan benda uji akan kemudian dianil
dengan memanaskan secara perlahan di dalam tungku hingga sekitar 600 ⁰C dan kemudian
membiarkannya menjadi dingin secara perlahan.
46
a. Tebal drum dihitung berdasarkan kemungkinan belah :
P = L x D x p ( Newton )
47
Gaya sebesar P Newton tersebut ditahan oleh dinding drum ketel yang luas irisannya F ( m2 ).
F = [ 2 x L x t + 2 x t x ( D + 2,t ) ] m2
= ( 2.L.t + 2.t.D + 4 t2 ) m2
Lx Dx p
Atau t ¿ meter
2 x Tt x( L+ D)
π 2
F= x ¿ + 2t )2 - D2 m2
4
π 2 π
F= x ¿ + 4.D.t + 4.t2 ) - D2 m2 = x ¿ 4.D.t + 4.t2 ) m2
4 4
Bila harga 4.t2 diabaikan karena dianggap kecilterhadap 4.D.t, maka tegangan Tt yang timbul
π
x D2x p
K 4
Tt= =
F π
x4Dxt
4
48
Dxp
Tt = Newton / m2
4 .t
Dxp
atau t = meter
4 . Tt
Jadi : tebal drum bila dihitung berdasarkan kemungkinan belah ( = t b ) adalah lebih besar atau lebih
tebal dibanding dengan bila dihitung berdasarkan kemungkinan putus ( = t p )
Dengan demikian, untuk perhitungan-perhitungan tebal drum ketel, selanjutnya hanya dihitung
terhadap kemungkinan belah karena lebih aman atau lebih tebal.
Adapun harga-harga Tt tidak hanya tergantung terhadap macamnya bahan drum ketel, namun
juga tergantung dari temperatur kerja dinding drum.
49
BAB VII
KETEL-KETEL BANTU
3) Ketel pipa api : Api (gas panas) berada didalam pipa Ketel
50
Gbr. Penampang Ketel pipa api
51
52
53
Ketel Cochran dengan beberapa cara pengopakan
54
55
BAB VIII
Appendase Ketel Uap merupakan klep-klep dan peralatan tertentu yang dipasang pada
Ketel Uap untuk menjaga keamanan bekerjanya Ketel Uap.
Klep-klep dan peralatan termaksud adalah :
1) Klep keamanan (dua buah)
Gunanya untuk menjaga keamanan Ketel Uap. Apabila tekanan uap dalam Ketel
melampaui tekanan kerja yang diperkenankan maka klep keaman terbuka untuk
melepas tekanan lebih, setelah itu menutup sendiri jika tekanan dalam Ketel
sudah berkurang.
Jumlah klep keamanan harus 2 buah
56
Gbr. 4. Klep keamanan Ketel Uap.
57
Gbr.6. Gelas duga Ketel Uap
5) Manometer (satu buah).
58
Gbr.8. Klep cerat udara Ketel Uap
8) Klep Blowdown (satu buah) untuk mencerat kotoran dari dasar Ketel Uap
Ada 2 type Blow down yakni Manual dan Otomat
(Automatic bottom blowdown)
59
Gambar katup keamanan
Semua katup pengaman harus diatur agar beroperasi di bawah uap sedikit di atas tekanan kerja
tidak lebih besar dari 3% di atas tekanan kerja boiler.
60
1. Pengaturan tekanan katup pengaman dapat dilakukan dari tekanan tinggi ke rendah atau
sebaliknya.
2. Ambil tindakan pencegahan keamanan pribadi yang diperlukan dan atur alat-alat mis.
Alat tersedak dan alat pengukur utama.Alat Gaging
3. Perlahan-lahan naikkan tekanan boiler dan lepas katup pengaman secara manual
beberapa kali untuk ekspansi termal dan untuk mengurangi tekanan termal pada katup.
4. Kemudian sekrup semua katup pengaman lebih tinggi dari tekanan pengaturan di mana
Anda akan mengatur.
5. Naikkan tekanan uap boiler 2-3% lebih dari tekanan yang dirancang dari boiler,
kemudian berhenti menembak dan melepaskan katup pertama perlahan, ketika itu
meledak di 2-3% lebih dari tekanan yang dirancang kemudian perhatikan pembukaan
dan penutupan ini tekanan dari katup dan akhirnya muntah.
6. Naikkan tekanan ketel pada tekanan ketel yang dirancang dan lepaskan katup ke-2,
ketika katup itu lepas pada tekanan yang dirancang kemudian perhatikan tekanan
pembukaan ini dan periksa juga tekanan penutup. Periksa kembali tekanan pengaturan
dan sumbat katup.
7. Kemudian atur katup pengaman superheater lebih rendah dari tekanan boiler yang
dirancang dalam prosedur yang sama.
8. Akhirnya, keluarkan alat tersedak. Kunci atau gembok yang longgar disediakan untuk
memastikan penutupan katup yang tepat.
9. Pin longgar disediakan untuk mengamankan tutup katup dan memungkinkan ekspansi
termal.
10. Cincin kompresi dipasang setelah penyesuaian akhir untuk memastikan tidak ada
pergerakan lebih lanjut.
11. Penutup kemudian dipasang di atas mur kompresi dan bagian atas spindel katup, pasak
dilewati dan digembok untuk mencegah gangguan oleh orang yang tidak berwenang.
12. Jarak antara tutup ini, poros spindel dan pasak sedemikian rupa untuk mencegah katup
ditekan secara eksternal.
13. Gigi pelepas dipasang sehingga jika terjadi keadaan darurat, katup dapat dibuka dengan
tangan ke lift penuh ¼ D untuk melepaskan tekanan boiler.
Katup pengaman yang dipasang untuk economizers dapat disesuaikan oleh insinyur yang
berkualifikasi penuh, memegang sertifikat kompetensi Kelas Satu, berlayar di pangkat Kepala
Insinyur. Dalam hal ini, insinyur yang bersangkutan harus memberi tahu surveyor yang
disetujui secara tertulis di pelabuhan panggilan berikutnya setelah penyesuaian katup.
Prosedur berikut harus diikuti untuk katup pengaman gas buang.
1. Pastikan bahwa ketika katup dirombak sehingga bisa diangkat oleh D / 4 ketika
ketegangan pegas dilepas.
2. Pastikan saluran pembuangan jelas.
3. Pastikan pengukur terkalibrasi baru-baru ini terhubung ke economiser. Biasanya
menghubungkan dua alat pengukur untuk memastikan pengaturan yang akurat.
4. Tekanan yang ditetapkan dari katup pengaman akan diberikan kepada Chief engineer
berdasarkan kelas. Tekanan ini harus serupa dengan tekanan katup sebelumnya.
61
5. Pastikan bahwa mesin utama dioperasikan di atas 50% untuk memastikan bahwa boiler
berbahan bakar gas menghasilkan uap untuk memungkinkan pengujian berlanjut.
6. Gagal salah satu dari 2 katup pengaman sehingga hanya satu katup yang bisa diangkat.
7. Tutup katup outlet uap Boiler Gas Ketel untuk menaikkan tekanan di ketel hingga
tekanan yang disetel.
8. Jika katup tidak terangkat pada tekanan yang benar, kurangi tekanan dan sesuaikan
ketegangan pegas.
9. Lakukan prosedur yang disebutkan di atas sampai katup terangkat pada tekanan yang
benar. Buka katup uap sepenuhnya saat katup pengaman diangkat.
10. Ukur jarak antara cincin kompresi dan badan katup.
11. Ubah gag untuk mengatur katup pengaman lainnya menggunakan prosedur yang
disebutkan di atas.
12. Setelah kedua katup disetel, lepaskan tekanan dan pasang cincin pengatur di bawah
cincin kompresi.
13. Ganti pelonggaran gigi dan kunci penutup atas untuk mencegah penyesuaian pegas.
14. Catat katup katup pengaman dalam buku catatan engine dan siapkan pernyataan untuk
masyarakat Klasifikasi.
Setelah katup pengaman ditetapkan, kepala kamar mesin harus meneruskan pernyataan berikut
ke kantor dan Lembaga Klasifikasi -
1. Nomor identifikasi kapal.
2. Nomor identifikasi katup disesuaikan.
3. Tanggal penyesuaian.
4. Tekanan pembukaan katup.
5. Menutup tekanan katup (blow down Pressure).
6. Nama kepala kamar mesin dan tanda tangan.
63
Gbr. Metode Capacitance
64
Steam Pressure Reducing Valve
Dapat cenderung mengurangi jumlah uap yang dihasilkan oleh boiler karena entalpi
penguapan yang lebih tinggi pada uap bertekanan rendah.
Akan mengurangi hilangnya uap panas yang dihasilkan dari ventilasi terbuka pada
tangki pengumpul kondensat.
Sebagian besar katup penurun tekanan saat ini tersedia dapat dibagi menjadi dua
kelompok utama berikut -
65
Cara kerja
Pada saat start-up dan dengan penyetelan pegas yang rileks, tekanan di bagian aliran
naik, dibantu oleh pegas yang kembali, menahan kepala katup pada dudukan pada posisi
tertutup. Memutar handwheel searah jarum jam menyebabkan gerakan ke bawah, yang
menekan pegas kontrol dan memperluas bellow untuk mengatur tekanan aliran bawah.
Gerakan ke bawah ini ditransmisikan melalui pushrod, yang menyebabkan katup utama
terbuka.
Uap kemudian melewati katup terbuka ke pipa aliran bawah dan mengelilingi bellow.
Dengan meningkatnya tekanan aliran bawah, ia bertindak melalui bellow untuk
menangkal gaya pegas penyesuaian, dan menutup katup utama ketika tekanan yang
ditetapkan tercapai. Sumbat katup memodulasi dalam upaya mencapai tekanan konstan.
Untuk menutup katup, harus ada penumpukan tekanan di sekitar bellow. Ini
membutuhkan peningkatan tekanan aliran bawah di atas tekanan yang disetel sesuai
dengan aliran uap.
Tekanan aliran bawah akan meningkat ketika beban turun dan akan menjadi tertinggi
saat katup ditutup. Perubahan tekanan ini relatif terhadap perubahan beban berarti bahwa
tekanan hilir hanya akan sama dengan tekanan yang diset pada satu beban. Tekanan
aliran bawah aktual dibandingkan dengan titik setel adalah offset proporsional; itu akan
meningkat relatif terhadap beban, dan ini kadang-kadang disebut sebagai 'droop'.
Tekanan total yang tersedia untuk menutup katup terdiri dari tekanan aliran bawah yang
bekerja pada bagian bawah bellow ditambah tekanan saluran masuk yang bekerja di
bagian bawah katup utama itu sendiri dan gaya kecil yang dihasilkan oleh pegas balik.
Oleh karena itu gaya pegas kontrol harus lebih besar dari tekanan tereduksi dan tekanan
masuk dan pegas balik untuk tekanan hilir yang akan ditetapkan.
Setiap variasi dalam tekanan saluran masuk akan mengubah gaya yang dihasilkannya
pada katup utama dan dengan demikian mempengaruhi tekanan aliran bawah.
66
Jenis katup pengurang tekanan ini memiliki dua kelemahan utama yaitu -
1. Tahan mengimbangi proporsional saat aliran uap berubah
2. Memiliki kapasitas yang relatif rendah.
Namun demikian sangat memadai untuk berbagai aplikasi sederhana di mana kontrol
akurat tidak penting dan di mana aliran uap cukup kecil dan cukup konstan.
Katup penurun tekanan aksi langsung kapasitas yang lebih besar (Gambar 7.3.2)
Katup penekan tekanan kerja langsung kapasitas yang lebih besar juga tersedia untuk
digunakan pada pembangkit berkapasitas lebih besar, atau pada saluran distribusi uap.
Mereka sedikit berbeda dengan katup kapasitas yang lebih kecil karena gaya aktuator
disediakan oleh tekanan yang bekerja terhadap diafragma fleksibel di dalam aktuator
daripada bellow.
Karena ini bukan dioperasikan pilot, mereka akan mengalami perubahan tekanan aliran
bawah karena perubahan aliran uap, dan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati
ketika memilih dan mengukur katup.
Jenis katup ini dipasang dengan aktuator di bawah pipa ketika digunakan dengan uap,
dan memiliki pot segel air untuk menghentikan suhu uap tinggi mencapai dan merusak
diafragma fleksibel aktuator, yang biasanya terbuat dari neoprene. Instalasi tipikal untuk
pengurangan tekanan pipa uap ditunjukkan pada Gambar 7.3.3.
67
Di mana kontrol akurat tekanan atau kapasitas aliran besar diperlukan, katup penurun
tekanan yang dioperasikan pilot dapat digunakan. Katup seperti itu ditunjukkan secara
skematis pada Gambar 7.3.4. Katup pereduksi tekanan yang dioperasikan pilot biasanya
akan lebih kecil dari katup kerja langsung dengan kapasitas yang sama.
68
Steam Trap
Penggunaan steam trap biasanya pada drain line dari suatu sistem, yang mana sistem tersebut
hanya sewaktu-waktu membuang uap yang ada di dalamnya. Gambar berikut adalah bagian-
bagian umum pada steam trap.
Alat ini sederhana, namun memiliki fungsi yang penting. Yaitu menjaga agar sistem tersebut
tetap berisikan uap air. Setiap air yang terakumulasi akan secara periodik dibuang oleh steam
trap. Gambar berikut adalah contoh lebih dekat dari steam trap.
69
Steam Trap
Sistem kerjanya simpel. Steam trap ini menggunakan sistem pelampung, apabila uap air
terkondensasi di dalamnya, secara otomatis air dalam jumlah tertentu akan membuat pelampung
tersebut terangkat dan mengalirkan air yang ada melewati steam trap tersebut. Sebenarnya
steam trap tidak hanya menggunakan pelampung. Namun jenis ini memang yang paling banyak
digunakan. Jenis lain dari steam trap antara lain temperature steam trap, thermodynamic steam
trap, venturi (orifice) steam trap, dan smart steam trap.
Pada steam power plant, steam trap banyak dipasang pada sistem2 drain untuk main steam
sistem.
Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan. Oleh karena
kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system maka kondensat
harus dibuang dari sistem.
Udara. udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur dengan steam
maka akan menurunkan temperatur steam dan akan mengurangi efektifitas dari keseluruhan
steam system. Untuk alasan tersebut udara HARUS secara kontinyu dikeluarkan dari sistem
dengan menggunakan steam trap agar dapat beroperasi secara efisien dan hemat energi.
Fluida non-kondensibel. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO 2) yang dapat
memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan.
70
Dalam setiap steam system ada 4 (empat) fasa operasi dimana steam trap memainkan peran penting:
1. Start-Up. Selama “strat-up”, ketika steam system mulai diaktifkan, udara dan fluida non-
kondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem.
2. Heat-up. Selama “heat-up”, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang
diinginkan kondensat harus dikeluarkan dari sistem.
3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai, valve harus
ditutup untuk mempertahankan steam.
4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika kondensat
terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat dan akan segera menutup
kembali tanpa membuang steam.
71
BAB IX
AIR PENGISI KETEL
72
73
74
75
76
77
78
79
Gambar. Pemanas awal permukaan.
80
Berdasarkan kandungan garam-garam kimia yang berasal dari Calcium dan Magnesium
dalam air tawar, maka dikenal dua macam air tawar yakni :
a. Air lunak (soft water) adalah air tawar yang kandungan garam-garam kimia yang
berasal dari Calcium dan Magnesium sangat sedikit, seperti air dari Glasgow
tersebut diatas.
b. Air keras (hard water) adalah air tawar yang kandungan garam-garam kimia yang
berasal dari Calcium dan Magnesium cukup banyak
Lapisan terak ada dua macam yakni lapisan lunak dan lapisan keras.
Lapisan lunak terjadi apabila kekerasan (kesadahan) air bersifat sementara sedangkan
lapisan keras terjadi kalau kesadahan air bersifat tetap.
81
a. Kekerasan sementara (temporary hardness).
Kekerasan sementara disebabkan oleh adanya garam-garam kimia Calcium
bicarbonat Ca (HCO3)2 dan Magnesium bicarbonate Mg (HCO3)2 Calcium
bicarbonat yang terkandung dalam air ketel, bilamana dipanaskan maka pada suhu
65OC akan terurai menjadi Calcium Carbonat (CaCO3), gas (CO2) dan air (H2O).
Calcium Carbonat (CaCO3) tidak larut dalam air akan tetapi merupakan deposit
lunak sehingga dapat dicerat melalui katup cerat bawah sebagai endapan lumpur.
b. Kekerasan tetap ( permanent hardness )
Kekerasan tetap disebabkan oleh adanya garam-garam kimia seperti Calcium
Chlorida (CaCl2), Magensium Chlorida (MgCl2), Magnesium Sulfat (MgSO4),
Calcium Sulfat (CaSO4) Magnesium Silicat (MgSiO 3) dan Calcium Silicat
(CaSiO3).
Garam-garam kimia tersebut bilamana terdapat di dalam air ketel maka pada saat
dipanasi akan terbentuk suatu lapisan keras pada dinding dalam pipa air.
Lapisan ini makin lama bertambah tebal dan akan menghambat penyerapan panas
kepada air ketel pada saat ketel kerja, sehingga pipa ketel menjadi panas.
Akibatnya pipa ketel bisa pecah karena tidak dapat menahan tekanan uap walaupun
tekanan uap masih berada di bawah tekanan kerja ketel.
82
Atom-atom H yang menutupi permukaan besi akan melepas diri sehingga lapisan
tersebut hilang.
Dalam kondisi demikian besi yang telah kehilangan electron sehingga bermuatan
positip Fe+ bereaksi dengan ion-ion OH- membentuk Fe (OH) 2 ,
yang kemudian Fe (OH) 2 terurai menjadi Fe OOH ( karat )
c) Gas Carbon dioksida (CO2)
Gas Carbon dioksida dalam air ketel berasal dari air yang diterima
ketika diadakan pengisian di pelabuhan atau bilamana air ketel mengandung
Natrium bicarbonat dan Natrium Carbonat. Kedua macam garam kimia tersebut
akan terurai menjadi Natrium Hydroksida dan gas Carbon dioksida, yang
kemudian bereaksi dengan air sehingga terbentuk asam Carbonat.
Reaksi kimianya adalah : CO2 + H2O → H2CO3 ( asam carbonat )
Asam Carbonat akan menyebabkan turunnya nilai pH sehingga air ketel
bersifat asam, akibatnya terjadilah korosi pada pipa ketel.
83
Air ketel sebaiknya mempunyai pH antara 10,5 sampai 11,0. Bilamana air ketel
bersifat basa, maka pada pH 13,2 terjadi gelembung-gelembung uap pada
permukaan air ketel, yang disebut foaming. Sedangkan pH 13,7 pembentukan terak
bertambah.
Jika air ketel mengandung partikel-partikel keras (solids) yang cukup banyak, maka
gelembung-gelembung uap akan terkontaminasi oleh partikel-partikel tersebut,
kemudian ikut terbawa oleh uap (carry over) ke saluran uap dan Turbin sehingga
dapat terjadi kerusakan pada sudu-sudu Turbin.
Keadaan darurat (Emergency)
Apabila air tawar pengisian Ketel tidak mencukupi maka dapat digunakan air laut
untuk sementara. Tindakan yang perlu diperhatikan adalah secara kontinyu, adakan
blow down air ketel melalui klep cerat di bagian bawah Ketel dan juga surface blow
down melalui klep cerat di bagian atas Ketel). Disamping itu, dosis pemberian bahan
kimia (Chemical) tertentu ditambah jika persediaan di kapal mencukupi. Bilamana
sudah memperoleh suply air tawar maka kosongkan Ketel lalu dibilas beberapa kali
sampai bersih.
84
Shell WT WT WT WT WT
TEST PPM <17.5b <17,5b <32b <42b <60b <85b
Hardness CaCO3 <=5 <=5 <=5 <=1 <=1 <=1
P.Alk CaCO3 150-300 150-300 150-300 100-150 50-100 50-80
T.D.S. CaCO3 <=7000 <=1000 <=1000 <=500 <=500 <=300
Cl CaCO3 <=1000 <=300 <=150 <=100 <=50 <=30
PO4 PO4 30-70 30-70 30-70 30-50 30-50 20-30
N2H4 N2H4 -- -- -- 0.1 -1.0 0.1 - 1.0 0.1 - 1.0
SO3 SO3 50-100 50-100 50-100 20-50 -- --
SiO2 SiO2 -- -- -- -- -- <=6.0
Fe Fe -- -- -- -- -- <=0.05
Cu Cu -- -- -- -- -- <=0.02
pH pH 10.5-11 10.5-11 10.5-11 10.5-11 10.5-11 10.3-11
Keterangan : P. Alk = P Alkalinity, T.D.S = Total Disolved Solid. PPM = Part Per
Million, Shell untuk Ketel pipa api dan WT = (Water Tube) Boiler = Ketel pipa air, b =
bar (misalnya 17.5b artinya Ketel yang tekanan kerjanya 17,5bar). pH air ketel antara
10.5 dengan 11 adalah nilai yang direkomendasikan.
Perawatan Ketel meliputi dua kelompok yakni perawatan air Ketel dan perawatan
Ketel.
1. Perawatan air Ketel
Contoh air yang diambil dari Ketel dan bak air pengisian Ketel dilakukan secara
berkala sesuai dengan petunjuk Maker, biasanya tiap hari.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Boiler water test kit.
Sesuai dengan hasil pemeriksaan dapat dilakukan beberapa tindakan yakni :
1) Diberikan bahan-bahan kimia untuk perawatan air Ketel (Boiler water treatment
Chemicals)
2) Cerat air Ketel dari permukaan air dalam Ketel atau dari dasar Ketel (Surface
blow down atau Bottom Blow down)
3) Mengganti sebahagian atau seluruh air Ketel (kalau tercemar oleh minyak, air
laut atau bahan lain)
2. Perawatan Ketel
1) Perawatan rutine pada Ketel dilakukan sesuai dengan petunjuk Maker untuk
program PMS (Planned Maintenance System).
2) Perawatan batu tahan api didalam Ruang bakar Ketel.
85
3) Overhaul untuk Boiler Survey, dilakukan sesuai dengan ketentuan Biro
Klasifikasi yakni antara lain meliputi :
1. Semua apendase Ketel.
2. Ruang bakar Ketel mengenai kondisi batu tahan api.
3. Bagian-bagian Ketel lainnya.
4. Hydraulic pressure test.
5. Test berfungsinya klep keamanan (popping test) yakni tes buka tutup secara
otomatis sesuai dengan tekanan kerja yang disyaratkan).
6. Test sistem otomat meliputi auto start/stop, High level/Low level air dalam
Ketel, miss fire dan lain-lain, dilakukan sesuai dengan urutan tes yang
berlaku pada system otomat Ketel.
7. Pemeriksaan oleh Surveyor Biro Klasifikasi kapal dijelaskan pada
petunjuk dibawah ini.
3. Suku cadang Ketel
Selain Suku cadang biasa, Suku cadang wajib sesuai dengan ketentuan Biro
Klasifikasi harus dirawat agar siap pakai.
4. Boiler Water Treatment Chemicals
(Bahan Kimia untuk perawatan air ketel)
Tiap pabrik pembuat bahan kimia untuk perawatan air ketel memberi nama merek
dagang tersendiri sehingga untuk bahan kimia yang sama, nama merek dagangnya
lain-lain.
Tergantung pabrik pembuatnya misalnya : Perolin, Ashland Drew Ameroid atau
produklainnya.
Berikut ini adalah produk Ashland Drew Ameroid:
1) ADJUNCT-B
Digunakan untuk mengontrol pembentukan terak (scale) pada pipa-pipa ketel,
yang disebabkan oleh kekerasan air ketel. Bahan kimia ini mengandung Phospat
yang susunan kimianya berupa Na2HPO4 atau Na3PO4.
Apabila air ketel mengandung garam-garam kimia Calcium tertentu penyebab
terbentuknya terak, maka jika diberikan ADJUNCT-B, akan terjadi reaksi kimia
sehingga tidak terjadi terak keras akan tetapi terjadi endapan lunak berupa
lumpur, sehingga dapat dicerat (dibuang) melalui klep “Bottom blowdown”.
Reaksi kimianya adalah :
2Na3PO4 + 3CaCO3 (terak keras)→ Ca3(PO4)2 + 3Na2CO3 (endapan lunak berupa
lumpur).
2) LIQUID COAGULANT.
Digunakan bersama-sama dengan ADJUNCT-B untuk membantu agar endapan
lumpur terurai (tidak menggumpal pekat) sehingga mudah dicerat. Disamping itu
kalau terdapat kotoran lain atau molekul-molekul minyak dalam air ketel , maka
terjadi reaksi kimia sehingga membantu terbentuknya endapan lumpur.
86
3) GC.
Bahan kimia ini digunakan untuk mengontrol / menaikkan pH air ketel.
4) AMERZINE.
Bahan kimia ini akan bereaksi dengan gas Oksigen yang terkandung dalam air
ketel, sehingga menghambat terjadinya korosi pada pipa-pipa saluran uap dan
kondensor.
Reaksi kimianya adalah : N2H4 + O2 → 2H2O + N2.
Selain gas O2, gas-gas lain yang dapat menyebabkan korosi adalah gas Hydrogen
(H2) dan gas Carbondioksida (CO2).
5) SLCC-A. Bahan kimia ini digunakan untuk menghindari korosi pada saluran
uap / pipa-pipa uap dan kondensor.
Sesuai dengan perkembangan tehnologi maka dewasa ini Ashland Drew
Ameroid telah memproduksikan bahan kimia yang namanya agak berbeda,
namun fungsinya sama dengan produk tersebut diatas.
5. Perawatan/Perbaikan batu tahan api Ruang bakar Ketel
Apabila pada pemeriksaan rutin terhadap Ruang bakar Ketel terdapat kerusakan
pada batu tahan api, maka prosedur perbaikannya adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan PLISTIX 14
Perbaikan batu tahan api yang permukaannya terbakar sebahagian
1) Bersihkan permukaan batu tahan api, jangan dengan air agar tidak basah
2) Campur 20 kg PLISTIX 14 dengan air 3 – 3,5 Liter. Jika jumlah PLISTIX
tidak sampai 20 kg maka patokannya adalah 16% - 17% air dengan 84% -
83% PLISTIX 14, diaduk sampai campuran merata.
3) Plester adukan tersebut secara merata pada permukaan batu tahan api.
4) Tunggu beberapa saat sampai kering (sekitar 1 jam kemudian) tergantung
tebal tipisnya lapisan adukan yang diplester
5) Jika hendak memulai pembakaran Ketel maka secara bertahap naikkan suhu
pembakaran yakni sekitar 600C tiap jam, namun sangat tergantung pada
tebal- tipisnya lapisan adukan yang diplester.
2. Perbaikan batu tahan api yang sudah rontok seluruhnya
1) Bersihkan bekas batu tahan api pada seluruh permukaan yang akan
diplester dengan adukan, jangan dengan air supaya tidak basah
2) Jika batang besi penahan batu tahan api (anchorage) sudah rusak maka
dipotong dan diganti dengan yang baru
3) Campur PLISTIX 14 dengan air seperti cara diatas.
4) Plester adukan tersebut secara merata pada permukaan dinding atau lantai
bekas batu tahan api
5) Tunggu beberapa saat sampai kering (sekitar 1 jam kemudian) tergantung
tebal tipisnya lapisan adukan yang diplester
6) Jika memulai pembakaran Ketel maka lakukan sama seperti 1.5 diatas.
87
3. Selain PLISTIX 14 ada material lain untuk perbaikan batu tahan api yang
rusak.
1) Fire Clay Powder, semacam serbuk berfungsi seperti semen untuk batu tahan
api, dapat menahan panas sampai 12000 C.
Cara permintaan : 1 Bag Fire -Clay Powder, 30kgs/sac Code No. 81 24 35
2) Plastic refactories yakni bata tahan api produksi dari Cookson Plibrico Ltd.
Cara permintaan: 1 Carton Plibrico Super AB, 25 kgs / Ctn, Code No. 81 24
42. Biasanya produk ini pasangannya serbuk Castable Refactiries yakni
Plicast #31, Code No. 81 24 48, #34 Code No. 81 24 47, #38 Code No. 81
24 46 dan #40 Code No.81 24 45.
3)
Contoh Repair List Ketel Bantu saat kapal naik Dok (2011)
Oleh penulis buku ini untuk pemeriksaan (Survey Class BKI)
Data Spesifikasi Ketel :
1. Maker : Miura Co., Ltd. Matsuyama, Japan.
2. Type : VWN-5600E
3. Test Number : NK 506 ① 58-783
4. Tahun pembuatan : 1983
5. Tekanan kerja : 7.0 kg/cm2 , Hydraulic test press : 15.0 kg/cm2
6. Heating surface : 72.5 m2, Volume Combustion Chamber : 3.58 m3
Keter
No. Item Ketel Bantu Macam Pekerjaan angan
Miura Z-Boiler Type
VWN-5600 tekanan
-kerja 7.0kg/cm2
Pemeriks
① Ruang bakar Ketel Angkat tutup atas dari Wind box dan Burner aan tahunan
(Combustion Assy agar akses masuk ke Ruang Bakar. Survey Class
Chamber) Adakan pembersihan Ruang bakar, sisi luar BKI
pipa dari jelaga.
Periksa semen (Castable) jika ada yang rontok
supaya disemen ulang.
Periksa pipa-pipa ketel/ditest jika ada
kebocoran supaya diperbaiki/disumbat atau
ganti pipa jika ada spare pipa.
Selesai pekerjaan, tutup lagi seperti semula.
Pemeriksaa
② Manhole Ruang Uap Dibuka untuk pemeriksaan dan pembersihan. n tahunan
(atas) dan Ruang air Selesai pekerjaan supaya ditutup kembali Survey Class
88
(bawah) BKI
③ Appendase Ketel Semua klep Appendase Ketel dilepas, diskir Survey Class
(Lihat Lampiran (Lapping) sudah itu dipasang kembali. BKI
tersendiri pada Khusus klep keamanan supaya poping test
nomer urut ⑧) membuka pada tekanan yang ditentukan
89
3. Klep-klep yang berhubungan dengan gelas duga overhaul, dibersihkan, skir
5. Surface blow down valve (Klep blow down permukaan air ketel)
Overhaul, dibersihkan untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
6. Bottom blow down valve (Klep blow down bawah)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
7. Salinometer cock (KLep salinometer)
Overhaul, sibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
8. Main feed-water stop valve (Klep pokok air pengisian)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
9. Auxiliary feed-water valve (Klep bantu air pengisian)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
10. Main feed-water suction valve (Klep pokok non return air pengisian pada pompa)
Overhaul, dibersihkan untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
11. Auxiliary feed-water suction valve (Klep bantu non return air pengisian pada pompa)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI.
12. Air vent valve (Klep ventilasi udara)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
13. Overboard blow down valves (Klep-klep blow down pada lambung kapal) ada 2 units
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
14. Soot blow unit (Unit pembersih jelaga) pipa Economiser ada 2 units
Overhaul, dibersihkan, pemeriksaan dan tes berfungsi dengan baik
15. Pipa drain pada bagian bawah Economiser yang berhubungan dengan cerobong
Pipa drain dilancarkan jika tersumbat jelaga
16. Klep drain pada water header Economizer
Overhaul, dibersihkan, skir dan pemeriksaan
17. Safety vave Economizer
Overhaul, dibersihkan, skir, test tekanan kerja untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
18. Suction valve for Circulating pump (Klep isap pompa sirkulasi)
Overhaul, dibersihkan, skir untuk pemeriksaan/Survey Class BKI
19. Semua pekerjaan tersebut diatas termasuk penggantian packing, baut pengikat
dan lain-lain.
( J. A. Bessie )
Chief Engineer
90
BAB X
MENGOPERASIKAN KETEL UAP
91
3. Mematikan Ketel Bantu
1) Jika tekanan uap dalam Ketel sudah mencapai tekanan kerja normal (sesuai dengan
tekanan yang di-setting), maka tekan tombol stop untuk mematikan Ketel.
2) Selanjutnya letakkan posisi start Ketel ke posisi ‘Auto’ agar supaya Ketel akan
bakar secara otomat jika tekanan uap turun sampai batas yang sudah di-setting lalu
akan stop secara otomat jika tercapai tekanann kerja sesuai dengan yang di-setting
4. Beberapa catatan teknis
1) Pada saat pengoperasian Ketel, kadang-kadang jika tekanan Ketel saat dijalankan
‘Manual’ jika mencapai sekitar 3 kg/cm2 maka tombol start dioper ke posisi ‘Auto’
sehingga Ketel bekerja secara otomat.
2) Flame eye (detektor penyalaan) akan mendeteksi kondisi pembakaran, sehingga
beberapa saat kemudian, jika pembakaran sudah normal maka percikan api oleh
Electrode secara otomatis stop.
Akan tetapi jika gagal pembakaran maka terjadi alaram gagal bakar (miss firing)
lalu ulangi lagi pembakaran. Jika ber-ulang2 gagal bakar maka Overhaul burner
untuk pemeriksaan/penyetelan Electrode, kondisi Nozel, penyetelan jarak ujung
Electrode satu sama lain dan jaraknya dengan sumbu nozel, posisi Blower selalu
angin kecil (saat pengapian).
3) Dewasa ini pengoperasian Ketel Uap sudah diprogram di Komputer sehingga
menjalankan/mematikan Ketel Uap cukup mengklik pada layar monitor dengan
mouse.
92
6. Rasio bahan bakar udara regulator senyawa minyak harus disesuaikan dengan
benar untuk mempertahankan pembakaran yang tepat dan lengkap.
7. Pilot burner harus dijaga dalam kondisi baik sehingga nyala api saat start tidak
terjadi.
8. Penyala atau transformator penyalaan, ujungnya, dll. Untuk diisolasi dan
dikencangkan dengan benar.
9. Bahan bakar minyak dimasukkan ke boiler untuk diperlakukan dengan baik
sesuai rekomendasi pabrikan.
10. Jika economizer atau pra-pemanas dipasang di knalpot ketel, sama untuk dicuci
dengan air dan diperiksa secara teratur untuk menghindari tekanan balik gas.
11. Melakukan inspeksi tungku secara berkala untuk memeriksa kondisi di dalam.
12. Saat terjadi kegagalan nyala, temukan dan ralat penyebab utamanya. Jangan
mencoba menyalakan lagi dan lagi.
Tidak memakai bahan bakar padat tapi menggunakan bahan bakar cair yakni :
1. MDO (Marine Diesel Oil) untuk pembakaran awal atau jika Ketel akan distop untuk
perawatan maka pembakaran dengan MFO diganti dulu dengan MDO supaya pipa /
saluran MFO dalam burner (brander) tidak buntu saat MFO mengental karena dingin
2. MFO untuk pembakaran selanjutnya setelah pembakaran awal.
MFO dipanasi lebih dulu sampai suhu tertentu dengan cara sirkulasi melalui
pemanas supaya encer, sehingga dapat mengabut pada saat disemprot melalui
burner kedalam ruang bakar ketel.
Untuk itu perlu tersedia uap untuk memanaskan MFO.
Dewasa ini telah dibuat Ketel uap yang langsung menggunakan MFO sejak
pembakaran awal karena MFO terus -menerus disirkulasikan melalui heater. Namun
sebelum mematikan Ketel untuk perawatan maka pemakaian MFO diganti dengan
MDO, supaya pipa bahan bakar dan saluran burner tidak tersumbat oleh sisa MFO
yang mengental, saat MFO menjadi dingin.
93
4. Sistem bahan bakar Ketel Uap
94
SOAL – SOAL UKP
Rendemen Ketel
Yang dimaksud dengan rendemen ketel ialah perbandingan antara jumlah panas yang
diberikan bahan bakar dengan satuan tertentu, atau dapat ditulis :
Jumlah panas
jumlah panas yang berguna
ղ ketel =
jumlah panas yang diberikan
= G uap kg/jam x ( hupl kJ/kg – q am kJ/kg )
G bb kg/jam x NO kJ/kg
Atau :
Contoh soal :
Suatu instalasi turbin uap menggunakan uap 5,4 kg/kw jam pada tekanan uap dan
temperatur masing-masing 50 bar dan 350 °C. rendemen ketel 82 % dengan temperature
pengisian air ketel 150 °C. Nilai pembakaran bahan bakar adalah 30000 kJ/kg bb. Dari
daftar uap, entalphi uap pada tekanan dan temperature tersebut adalah 3068,4 kJ/kg,
entalphi air pengisi ketel pada temperature 150 °C tersebut adalah 627 kJ/kg.
Hitunglah kebutuhan pemakaian bahan bakar pada kw jam tersebut.
95
Jawab :
Diketahui :
Uap yang dibutuhkan : 5,4 kg/kw jam.
P : 50 bar temperature : 350 °C -------- h upl : 3068,4 kJ/kg,
1. In a low pressure, auxiliary boiler, water tests show that the p-alkalinity is 50 ppm
CaCO3. What action should be taken if it?
a. No action is necessary because this is a normal reading.
b. Increase the dosage of boiler water treatment.
c. Blow down the boiler and reduce dosage of boiler water treatment,
d. Reduce dosage of boiler water treatment.
2. Boiler water tests on a low pressure steam boiler show the chloride content to be 50
ppm. What action should be taken if it?
a. Increase the dosage of treatment chemical.
b. Blow down the boiler and reduce the dosage of treatment chemical.
c. No action is necessary.
d. Shut down the boiler and drain the water out before filling with fresh feed water.
3. What action should be taken if boiler water tests show that the pH value in the boiler
water is slightly over 11,5.?.
a. No action is required this is the normal level.
b. Blow down the boiler and increase the dosage of boiler water treatment chemicals.
c. Raise the boiler water level above normal to dilute the contents.
96
d. Blow down the boiler and decrease the dosage of boiler water treatment
chemicals.
4. What is the purpose of an economizer as often fitted in a steam boiler plant ?
a. To desuperheat the steam.
b. To heat the fuel oil.
c. To heat the combustion air.
d. To heat the feed-water.
5. Feed check valve for the main and auxiliary boilers are normally of the double shut off
type with one screw lift valve and one screw down non-return valve. What is the main
function of the non-return valve ?.
a. To allow fine tuning of feed water flow to the boiler.
b. To prevent the steam and water in the boiler from discharging out through the
feed line if the feed line fractures or a joint in the line blows.
c. To allow overhaul of the screw lift valve when the non-return valve is shut and the
boiler is steaming.
d. To prevent back pressure on the boiler feed pump.
6. What is the correct range for the pH-value for the water in an oil fired steam boiler.?
a. 7-9
b. 4,5-7.
c. Below 4,5.
d. 9-11
7. From the statements given in the answer option, choose the one which is most accurate
in relation to the operation of water tube boiler and fire tube boilers.
a. Water-tube boilers are more efficient and generally contain less water than fire
tube boilers. They are prone to major damage when run dry during operation.
b. A fire-tube boiler has a much better capability to work at higher steam pressure.
c. A water-tube boiler can tolerate a short period of time without any water when the
burner is operating.
d. A fire-tube boiler does not require a non-return valve in the feedwater line.
8. In a low pressure auxiliary boiler, what would be considered to be the maximum
allowable chloride level of the boiler water?
a. 50 ppm.
b. 600 ppm.
c. 1000 ppm
d. 300 ppm.
9. How often should boiler water tests be carried out on a steam boiler?.
a. Every hour
b. Every day.
c. Every week
d. Every month
97
10. Tests on the water in a low pressure boiler show the chloride level is 500 ppm. What
action should be taken ?
a. Increase dosage of treatment chemical.
b. Increase feed water temperature.
c. Decrease dosage of treatment chemical
d. Blow down boiler and check the condenser for leakage.
11. Under what load condition would sootblowing of the boiler tubes be most benefical?
a. When the boiler burner is off.
b. When the boiler is firing on low rate
c. When the boiler is firing on medium rate.
d. When the boiler is firing on high rate.
12. What action is required if boiler water tests confirm a pH value of less than 9.?
a. Blowdown the boiler and refill with good feedwater.
b. No action is required.
c. Increase the dosage of alkalinity treatment chemicals until pH value is back
within normal range.
d. Reduce the dosage of alkalinity treatment chemicals until the pH is back within
normal range.
13. What is an effective means of measuring the total dissolved solids in boiler water.
a. Conductivity test.
b. Alkalinity test.
c. Chloride test.
d. pH test
14. What is the main problem associated with oil in steam boiler water system ?/
a. It from an insulating film on heat transfer surfaces with the risk of
overheating..
b. It causes corrosion of steel in the boiler.
c. It increases scale deposits in the boiler.
d. It causes the gauge glasses to become dirty preventing the operator from seeing the
water level.
15. What is the main purpose of having a daerator in boiler feed water system ?..
a. To reduce the total dissolved solids in the feed water.
b. To remove oxygen and other dissolved gases from the feed water.
c. To provide dosage point for feed water treatment.
d. To act as the primary feed heater.
16. What is the main purpose of the superheater vent on a high pressure steam boiler ?.
a. To remove air from the superheater.
b. To remove water from the superheater.
c. To control the superheater pressure during operation.
d. To ensure a flow of steam through the superheater when raising steam pressure
or when the boiler is not on-line.
98
17. What is the potential effect on a steam boiler or having calcium based compounds
present in boiler water and proper water treatment is not caaied out ?
a. It will form passive layers on the meatal surfaces in the boiler.
b. It will reduce the TDS in the boiler.
c. It will cause corrosion and scale deposits in the boiler.
d. No negative effect are likely.
18. What is the purpose of a scum valve often fitted to a steam boiler ?
a. To allow removal or any oil or impurities which collect on the surface of the
water in the boiler steam drum.
b. To allow removal impurities from the boiler feed-water.
c. To allow removal of sludge and mud which may collect in the bottom of the boiler
water dru,m.
d. To allow removal of oil from the surface of the feed-water tank.
19. What is the purpose of refractory lining in an oil fired steam boiler furnace ?
a. To give added strength to the furnace.
b. To prevent excessive furnace heat losses and protect tubes and other fitting from
overheating.
c. To support the steam drum.
d. To ignite the burner during automatic operation.
20. What is the purpose of the flame scanner or “magic eye” fitted to the burner unit of oil
or gas fired steam boiler ?
a. To check that the flame is present during start up or normal operation of the
burner ; if not than fuel is shut off automatically.
b. To check the colour of the flame.
c. To control the combustion air supply to the boiler.
d. To check the colour of the exhaust gas from the furnace.
21. What temperature should a water sample be at before carrying out boiler water test ?
a. As hot as possible.
b. It makes no difference.
c. At room temperature.
d. At less than room temperature.
22. What would the effect of a faulty steam trap on a fuel oil heater causing condensate to
build up in the head exchanger ?
a. Reduced heating capacity of the heater.
b. An increase in fuel oil temperature.
c. Excess pressure on the shell of the heat exchanger.
d. Low water level in the boiler.
23. Where should a sample for boiler water test purposes be taken from ?
a. From the boiler steam space.
b. From the boiler feed system.
c. From the blowdown line.
d. From the boiler water space.
99
24. The boiler water tests show a high and increasing level of chlorides in the boiler water.
What is the most likely cause of this problem?
a. Sea water leakage from the condenser.
b. Insufficient dosage of treatment chemicals.
c. Excess dosage of treatment chemicals.
d. Sea water leaking back through blowdown valve.
25. What would be the considered as an acceptable range for the p-alkalinity in alow
pressure auxiliary boiler.
a. 0-100 ppm CaCO3.
b. 100-300 ppm CaCO3.
c. 300-600 ppm CaCO3.
d. 600-1000 ppm CaCO3.
100
LAIN-LAIN
101
Gbr. Menjalankan Ketel pipa api (horizontal)
102
Gbr. Pengoperasian Ketel Uap pipa air.
103
Ketel Uap pipa api (Marine Steam Boiler)
104
GB. TURBIN UAP
105
Daftar Pustaka:
1. Ir. M.J. Djokosetyardjo, KETEL UAP, PT Pradnya Paramita Jakarta 1993
2. KETEL UAP untuk STRATA –A, PLAP Jakarta.
3. PESAWAT TENAGA KALOR / KETEL UAP Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
1978
4. T. D Morton, MOTOR ENGINEERING KNOWLEDGE FOR ENGINEERS, 2nd Ed.
London, Thomas Reeds.
5. T. D Morton, REED’S STEAM ENGINEERING KNOWLEDGE FOR ENGINEER
VOL. 9 Thomas Reeds Publication Ltd 1994
106