Toni Faisal - Tugas 8 Desain Sistem Termal C

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

Tugas 8 Desain Sistem Termal C

Toni Faisal
2010912017 Instalasi Ketel
& turbin uap
Instalasi Ketel dan turbin Uap

Ketel uap yaitu sebuah bejana yang tertutup yang


dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar
dari 1 atmosfir

Di dalam pembagian mesin-mesin pembakaran


pada umumnya, instalasi uap adalah termasuk
“mesin pembakaran luar” ( External Combustion
Engine )
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin

Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap yang
terdiri atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate Pressure,
dan Low Pressure).
Klasifikasi Instalasi Ketel dan turbin Uap

BERDASARKAN FLUIDA YANG MENGALIR DALAM PIPA

Ketel Pipa Api ( fire tube boiler )


Ketel Pipa Air ( water tube boiler )
KLA
BERDASARKAN PEMAKAIAN
SIFI Ketel Stasioner ( stasionary boiler ) / ketel tetap
KASI  Ketel Mobil ( mobile boiler ) / ketel pindah
KETEL
UAP BERDASARKAN LETAK DAPUR

Ketel Dengan Pembakaran Di Dalam


 Ketel Dengan Pembakaran Di luar
Berdasarkan Fluida Yang Mengalir Dalam
pipa

Ketel Pipa Air ( water tube boiler )

Ketel Pipa Api ( fire tube boiler )


Berdasarkan Pemakaian

Ketel Stasioner ( stasionary boiler ) / ketel tetap

Ketel Mobil ( mobile boiler ) / ketel pindah


Berdasarkan Letak Dapur

Ketel Dengan Pembakaran Di Dalam


Ketel Dengan Pembakaran Di luar
BERDASARKAN TINGKAT TEKANAN

Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang
biasaya berkapasitas kecil
Turbin impuls dan reaksi bertingkat

KLA BERDASARKAN ARAH ALIRAN KHUSUS

SIFI Turbine aksial


Turbine Radial

KASI
 Turbine tangensial

TURBIN BERDASARKAN JUMLAH SILINDER


UAP
Turbin silinder-tunggal;
Turbin silinder-ganda;
Turbin empat silinder;
Turbin tiga-silinder, dan
Komponen Instalasi Ketel dan Turbin Uap
1.  Ruang Pembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk
pembakaran,
2.  Drum Air dan Drum Uap
Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat
Kom yang dipanaskan dalam daerator,
3.  Pemanas Lanjut (Super Heater)
po Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas
uap, dari saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).
Nen 4. Air Heater
Ketel Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
5. Dust Collector
uap Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada
sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
6. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau
abu yang menempel pada pipa-pipa.
Kom
po
Nen
Ketel
uap
1. Poros
Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram
sepanjang sumbu.
2. Sudu turbin atau deretan sudu
Berfungsi sebagai alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap
Kom melalui
3. Cakram
nosel.

po  Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.


4.   Nosel
Nen Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial
Turbin menjadi energi kinetik.
5.   Bantalan (bearing)
uap Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros
dan banyak menerima beban.
6.   Perapat (seal)
Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang
mengelilingi poros
Kom
po
Nen
Turbin
uap
Cara Kerja Instalasi Ketel dan Turbin Uap
CA
RA
KER
JA
Ketel
uap
CA
RA
KER
JA
TURBIN
UAP
Gambar Instalasi Ketel dan Turbin Uap
Animasi Instalasi Ketel dan Turbin Uap
Siklus Ideal Instalasi Ketel dan Turbin Uap

Siklus Rankine merupakan siklus tenaga uap paling sederhana yang merupakan
modifikasi dari siklus Carnot
Keterangan Proses Rankine

Siklus termodinamika dari siklus rangkine digambarkan pada diagram T-S


sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas yang terdiri dari proses :

1-2 Proses pemompaan fluida dengan sifat adiabatic reversible yang terjadi di
pompa
2-3 Proses perpindahan panas pada tekanan konstan yang terjadi di boiler
3-4 Proses ekspansi reversible adiabatis yang terjadi di turbin.
4-1 Proses pemindahan panas dengan tekanan konstan yang terjadi di
kondensor
Contoh Soal 1:

Tentukan efisiensi dari siklus rankine pada siklus uap dengan tekanan kondensor
10 Kpa. Tekanan uap keluar boiler ialah 2 Mpa. Uap keluar dari boiler sebagai uap
jenuh.

Penyelesaian.
Mengacu pada gambar 2.1 dan 2.2, sebagai bantuan pemecahan soal 

Kondisi 1. 
Pada kondisi ini, fluida kerja diaasumsikan sebagai kondisi cair jenuh. Karenanya
kita dapat mengetahui sifat termodinamika pada kondisi 1. 
P1 = 10 Kpa (parameter diketahui dari soal)
v1 = 0,00101 m3/kg (Kondisi uap jenuh ; tabel tekanan) 
h1 = 191,8 Kj/Kg (Kondisi uap jenuh ; tabel tekanan)
Kondisi 2. 
Dalam kondisi ini, tekanan kerja dari fluida kerja telah meningkat dan fluida
kerja mengalami perubahan fasa dari kondisi cair jenuh menjadi kondisi cair.
Hal ini dapat dilakukan dengan memompa fluida kerja sebelum fluida tersebut
masuk ke boiler. Dikarenakan fluida kerja tidak dalam kondisi jenuh, maka kita
dapat mengetahui sifat termodinamik dari fluida kerja daengan menggunakan
persamaan pada tabel 2.1
P2 = 2 Mpa (Parameter diketahui dari soal)
v1 = v2 = 0,00101 m3/kg (Karena pada kondisi ini fluida kerja memiliki volume
spesifik yang tidak berubah dari kondisi cair jenuh menjadi kondisi cair).

Enthalpi dari fluida kerja tidak dapat langsung diperoleh dari tabel uap jenuh.
Kita dapat memperoleh entalphy dengan menggunakan bantuan hukum I
thermodinamika untuk proses pemompaan. Kerja pompa dinyatakan dengan :

Wp = v (P2-P1) Wp = h2 + h1
= 0,00101 (2000 – 10) h2 = Wp + h1
= 2,0 Kj/Kg =2,0 + 191,8 = 193,8 Kj/Kg 
Kondisi 3. 
Pada kondisi ini, fluida kerja telah dipanaskan dalam ketel hingga mencapai
kondisi uap jenuh. Karena uap berada dalam kondisi jenuh, maka kita dapat
mengetahui sifat termodinamik dari fluida kerja dalam tabel termodinamika
untuk sifat uap.
P3 = 2 Mpa (Parameter diketahui dari soal)
s3 = 6,3409 Kj/KgOK (kondisi uap jenuh ; didapat dari tabel uap air)
h3 = 2799,5 Kj/Kg (kondisi uap jenuh ; didapat dari tabel uap air)

Perlu diketahui, bahwa adalah penting untuk memperoleh harga entropy


dari fluida kerja pada kondisi ini. Hal ini dikarenakan jika kita
memperhatikan ke proses selanjutnya, fluida kerja tersebut akan
diekspansikan ke turbine dan akan berubah sifat dari uap jenuh menjadi uap
campuran (uap dan cairan). Sehingga kita tidak dapat mengetahui sifat
termodinamika dari fluida kerja dalam tabel uap. Kita akan menggunakan
persamaan yang terdapat pada tabel 2.1 . Kita juga akan memerlukan harga
dari kualitas (fraksi) dari fluida kerja sebelum kita dapat menggunakan
persamaan yang terdapat pada tabel 2.1. Kita dapat memperoleh kualitas
dari fluida kerja pada kondisi 4 dengan menentukan besarnya entropi
terlebih dahulu. Proses yang terjadi pada turbin ialah proses ekspansi
adiabatik reversible, sehingga entropy dari kondisi 4 sama dengan entropi
Kondisi 4. 
P4 = 10 Kpa (Parameter diketahui dari soal; tekanan kondensor)
s4 =s3 = 6,3409 Kj/KgOK (Ekspansi Adiabatik reversible di turbin)
sf4 = 0, 6493 Kj/KgOK (Kondisi Uap Jenuh : didapat dari tabel uap air)
sfg4 = 7, 5009 Kj/KgOK (Kondisi Uap Jenuh : didapat dari tabel uap air)
hf4 = 191, 8 Kj/KgOK (Kondisi Uap Jenuh : didapat dari tabel uap air)
hfg4 = 2392.8 Kj/KgOK (Kondisi Uap Jenuh : didapat dari tabel uap air)

Kualitas uap pada kondisi 4 dapat dihitung menurut persamaan berikut :

s4 = sf4 + x sfg4
6,3409 = 0, 6493 + x (7, 5009) 
x = 0,7588
Enthalpi dari uap pada kondisi 4 dapat dihitung dengan 
persamaan berikut :

h4 = hf4 + x hfg4
h4 = 191, 8 + (0,7588)( 2392,8)
= 2007,5 Kj/Kg

• Panas yang dipindahkan oleh boiler sebesar :

qi = h3 - h2
= 2799,5 – 193,8
= 2605,7 Kj/Kg 

• Panas yang diserap oleh Kondensor sebesar :

qo = h4 - h1
= 2007,5 – 191,8
= 1815,7 Kj/Kg

• Kerja turbine sebesar :


wt = h3 - h4
= 2799,5 – 2007,5
= 792 Kj/Kg
Thank yau

Anda mungkin juga menyukai