ADITYA - 22050520123 - EN-4D - Laprak Kualitas Uap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN FLUIDA DAN

KALOR
KUALITAS UAP PADA BOILER

Dosen Pengampuh: Abdul Razak, S.T., M.T

DISUSUN OLEH:

Nama : ADITYA
NIM 2205052023
Kelas : EN – 4D

PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2024
BAB 1
PENDAHULUA
N

1.1. Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan:
1. Agar mahasiswa dapat mengerti fungsi suatu boiler dan prinsip kerjanya.
2. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan boiler.
3. Agar mahasiswa dapat mengenal bagian-bagian mekanikal, elektrikal, dan
instrumentasi dari boiler.
4. Agar mahasiswa dapat membuat urutan/prosedur pelaksanaan percobaan.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara membaca alat ukur boiler.
6. Agar mahasiswa dapat membuat daftar simbol setiap parameter dan satuan-
satuannya.
7. Agar mahasiswa dapat mengukur kebutuhan bahan bakar boiler.
8. Agar mahasiswa dapat mengukur laju air pengisian dan menghitung
kapasitas produksi uap.
1.2 Dasar Teori
Boiler atau Ketel Uap atau Steam Generator adalah suatu alat konversi energi
yang dapat mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi
potensial uap. Hal ini terjadi dikarenakan adanya perpindahan panas dari bahan
bakar dan air yang terjadi didalam tabung yang tertutup rapat.
Boiler atau ketel uap merupakan suatu peralatan penghasil uap meliputi
untuk pemanasan/pembentukan uap dari fluida cair, pemanasan lanjut
(superheating), dan pemanasan ulang (reheating) terhadap uap tersebut sehingga
disebut juga “Steam Generator”. Fluida kerja boiler secara umum adalah air (H2O)
karena harganya yang murah. Air dalam ketel memperoleh energi panas dari hasil
pembakaran suatu bahan bakar dengan oksigen (udara) melalui proses heat
transfer.
Fungsi ketel uap (Boiler) adalah untuk mengkonversikan energi pembakaran
bahan bakar menjadi energi potensial uap. Steam yang dihasilkan dari ketel ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti berikut :
1. Untuk external combustion engine
Contoh : untuk mesin uap reciprocating dan turbin air
2. Untuk keperluan proses di dalam boiler
Contoh : untuk steam injeksi pada kolom fraksinasi
3. Untuk pemanas
Contoh : untuk pemanas produk minyak dalam penyimpanan.
Adapun bagian-bagian utama yang terdapat dari pada sebuah ketel antara lain :
1. Dapur / Ruang Bakar
Bagian ketel yang sangat penting untuk menimbulkan panas adalah dapur
(furnance). Disini terjadi proses perubahan energi kimia bahan bakar menjadi energi
panas. Untuk proses pembakaran ini membutuhkan udara dan bahan bakar yang
pencampurannya langsung dalam bahan bakar.
2. Drum Uap
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan yang sangat tinggi, maka bagian yang
tak kalah pentingnya adalah bejana-bejana yang mempunyai kekuatan terhadap tekanan
tinggi, yang umumnya bagian ini disebut drum ketel.
Bagian-bagian ketel yang ada didalam ketel itu sendiri juga ikut menentukan
kelancaran operasi dan performansinya, seperti susunan pipa, superheater, header, kotak
lumpur, ekonomizer dan lain sebagainya. Peralatan pengaman dan penunjang selalu
diikutsertakan untuk dipasang pada sebuah ketel dengan maksud agar ketel dapat bekerja
dengan aman dan sesuai dengan opersi yang dikehendaki. Bahkan peralatan yang terpisah
dari ketel ini sendiri seperti peralatan pemurnian air umpan ketel juga sangat diperlukan
dan besar sekali pengaruhnya terhadap kerja ketel.
3. Feed Water Tank
Feed water tank berfungsi sebagai penampungan air yang berasal dari water, yang
selanjutnya disiapkan untuk air umpan ketel.
4. Pompa Air Pengisian Boiler
Pompa air pengisian boiler berfungsi memompakan air dari feed water tank ke
ekonomizer yang selanjutnya masuk ke ketel uap. Pompa ini digerakkan oleh uap yang
dihasilkan dari ketel uap.
5. Pipa – pipa Api
Ini berfungsi sebagai tempat laluan gas asap dan dipasang di darat drum ketel.
Pipa- pipa ini merupakan permukaan perpindahan panas yang utama, dimana
perpindahan
panas ini menyebabkan pembentukan uap di dalam drum ketel.
6. Cerobong Asap
Cerobong asap berfungsi sebagai saluran untuk membuang gas asap, ini juga
berfungsi untuk menjaga polusi udara, karena gas mengambang di dekat permukaan
tanah tempat instalasi dan pemukiman.
7. Manometer
Manometer dapat digunakan untuk mengetahui besar tekanan uap yang berada di
dalam ketel.
1.3 Alat-alat yang dipergunakan

1. Oil fired boiler No. P7600


2. Additional boiler instrumentation No. P7602
3. Separating and throttling exalorimeter No. P7672
4. Suplai energi listrik
5. Suplai air utilitas laboratorium

1.4 Prosedur Percobaan


Adapun langkah yang harus dilakukan dalam praktikum operasi sistem energi
boiler adalah sebagai berikut :
1. On-kan MCB.
2. On-kan Cold Water Unit dan On-kan Steam Turbin.
3. Jalankan pompa dan Cek air di dalam boiler apakah sudah cukup.
4. Lihat posisi katup-katup air dan kemudian sesuaikan pada posisi masing-masing.
5. Jalankan boiler sampai tekanan 2 bar dan jaga tekanan tersebut. Selang beberapa
waktu hidupkan kembali boiler sampai pada tekanan 5 bar guna mendapatkan uap
yang diinginkan, tunggu hingga kondisi operasi stabil.
6. Jalankan pompa condenser.
7. Catat semua jumlah keseluruhan bahan bakar dan jumlah Feed Water dalam
waktu yang sama selama boiler dioperasikan dengan beban tertentu.
8. Untuk memperoleh hasil perhitungan yang lebih tepat lakukan percobaan
minimal satu jam pada kondisi stabil.
9. Jangan meninggalkan boiler selama pengoperasian karena dapat
mengakibatkan kebakaran dan ledakan jika terjadi suatu kelalaian.
BAB 2
DATA
PERCOBAAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diambil beberapa data yaitu sebagai
berikut:

Waktu Bahan Bakar Air Umpan (m3)


10.00 L = 75,8 168,6291

B = 73,20 cm

11.00 t = 4,0 cm 168,5074


Tekanan (Bar) 7 bar

Temperatur udara 28 C
Temperatur umpan air 28 C
Temperatur bahan bakar 28 C
Uap (steam) 6 bar
Temperatur gas buang 298 C
Stack draft 26 Pa
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Data-data pendukung :
1. Lama percobaan : 1 jam
2. Jumlah bahan bakar yang dipakai : 30,0284 Kg/jam
3. Jumlah air umpan yang masuk boiler : 129.4368 – 129.1212 = 0,3156 m3/jam
4. Density : ρ = 0,82 Kg/Liter
5. Kandungan energi : E = 45.700 KJ/Kg
6. Air umpan density : ρ = 1 Kg/Liter = 1000 Kg/m3

Q
B  m˙ u  ha 
Qs 
hu E

Dimana :
ṁu = laju aliran massa uap (Kg/jam)
hu = entalphi uap keluar boiler (KJ/Kg)
ha = entalphi air umpan boiler (KJ/Kg)
ṁ = laju aliran massa bahan bakar (Kg/jam)
E = kandungan energi bahan bakar (KJ/Kg)
ηB = Efisiensi boiler

Waktu pengujian = 1 jam

1. Jumlah air umpan


Vfw = 137,6550 – 137,9160( m3/jam )
= 0,261 m3/jam
Density air umpan = fw = 1000 kg/m3
Maka laju aliran massa :
ṁfw = Vfw x fw
= 0,261 m3/jam x 1000 kg/m3
= 261 kg/jam
Maka :
ṁu = ṁa = 261kg/jam (steady-state)
2. Konsumsi bahan
bakar Vf = B x L x T
= 0,758 x 0,732 x 0,042
= 0,023304 cm3/jam
= 23,30 L/jam
Density solar ρ= 0,82 kg/L
Maka :
ṁf = Vf x ρf
= 23,30 L/jam x 0,82 kg/L
= 19,106 kg/jam
3. .Kondisi uap yang dihasilkan boiler
: Tekanan : 6.0 bar (gauge)
7.0 bar (abs)
4. Kualitas uap yang dihasilkan boiler :
X = 92.1 % (diperoleh dari percobaan kualitas uap)
5. Temperatur air umpan
: Ta = 28 C
6. Bahan bakar yang digunakan adalah solar (diesel)
: Kandungan energi LHV (E) = 45.700 kJ/kg
Density (ρ) solar = 0,82 kg/ltr
Energi penguapan :
Ialah energi panas untuk merubah air menjadi uap, dengan kata lain jumlah energi
yang diserap fluida H2O dari sumber panas pembakaran yang menjadikan air
menjadi uap.
Q = ṁu ( huap – hair )
Dimana :
ṁu = 315,6 kg/jam
hu = hf +
ha = hf pada 28 0C
Pada P = 7.0 bar (abs), maka dari tabel uap
: hf = 697.00 KJ/Kg
hfg = 2065.8KJ/Kg
hu  hf  x.hfg

 697.00 0,921x 2065.8


 2599,60 ( huap )
Untuk Ta = 28 C
Menggunakan interpolasi
:
1. T = 30 °C; hf= 125,74KJ/Kg
2. T = 25 °C; hf= 104,83KJ/Kg

T(28C )  T(25C hf (28C )  hf (25C )


) h  hf
f (30C )
T(30C )  T(25C (25C )

28  25 h f (28C )  104.83

30  25 125.74  104.83
3
hf (28C  104,83  125,74  104,83  117.37 KJ
)
5 Kg

hf  ha  117.37KJ ( hair )

Kebutuhan bahan bakar :


Vbb = 36,06Liter/Jam
m˙  vbb 
  36,06 0,82
Kg
 29.5692 Liter

7. Effisiensi Boiler :
Q m˙ u ( hu - ha )
B = Qs  m˙ E

B = Energi Penguapan 100%


Energi Bahan bakar

m˙ u ( huap  hair )
=
100%
m˙  E
kg
315.6 / jam (2599.60 117.37)kJ / kg
= 
100%
29.5692kg / jsm 45700kJ /

783391.788
= 1372297,88kJ /
100%
= 0,5797100%

B = 57.97 %
BAB 4

PENUTU

4.1 Kesimpulan

1. Fungsi suatu boiler adalah untuk merubah air menjadi uap. Dan prinsip
kerjanya adalah memanaskan suatu fluida cair pada suatu tempat dengan
menggunakan bahan bakar.
2. Cara pengoperasian boiler ini terdapat pada prosedur percobaan.
3. Pada bagian mekanikal boiler adalah sistem pemipaannya, yaitu nyala api
dan gas panas yang dihasilkan pembakaran dilewatkan melalui pipa-pipa
yang disekitar dinding dalamnya di kelilingi oleh air dan lain-lain.
Sedangkan pada bagian electrical boiler yaitu energi yang dibutuhkan
untuk pembakaran awal diambil dari sumber lain atau dari PLN. Bagian
instrumental boiler adalah alat ukur temperatur tekanan yang digunakan
untuk mengukur temperatur air masuk dan temperatur uap keluar dan
tekanan uap.
4. Satuan yang digunkan dalam tekanan adalah bar gauge dan dalam analisa
datanya menjadi bar absolute.
5. Kebutuhan bahan bakar yang digunakan dalam pengoperasian boiler
adalah solar, dan selama percobaan menghabiskan 30,0284 kg/liter
selama satu jam.
6. Tekanan uap keluar boiler adalah 7 bar serta temperature air masuk 28°C.
7. Efisiensi boiler setelah dilakukan analisa data adalah 57,79 %.
8. Dapat kita ketahui dengan praktikum ini kita dapat mengetahui bahwa
berapa jumlah uap yang ada, apakah masih ada dengan air atau sudah penuh
menjadi uap seutuhnya

4.2 Saran
Dalam melakukan percobaan ini, diperlukan ketelitian dan konsentrasi
dalam pembacaan alat ukur yang ada. Jika telah selesai melakukan percobaan,
pastikan rangkaian telah terangkai dengan benar dan agar lebih mengerti bisa
ditanyakan pada pembimbing(instruktur). Dalam praktikum ini diperlukan SOP
(Standar Operasonal Prosedur) dalam pemakaian alat-alat agar tidak terjadi
kerusakan atau invalid data. Sebaiknya perawatan boiler lebih diperhatikan lagi
dan dilakukan secara berkala, bila perlu disertifikasi kembali. Sebaiknya instalasi
pipa-pipa pada boiler diganti, sebab pada saat melakukan percobaan atau
pengambilan data selalu terjadi kebocoran pada instalasi perpipaan boiler yang
mengakibatkan gedung laboratorium digenangi air, sehingga kegiatan praktikum
menjadi terhambat. Mahasiswa/i yang mengikuti praktikum sebaiknya lebih serius
dalam mengikuti kegiatan praktikum dan seharusnya lebih menaati peraturan
selama berada di laboratorium teknik energi.

Medan, 03 Maret 2024

( ADITYA )

Anda mungkin juga menyukai