Kelahiran Dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Filsafat Ilmu

Disusun Oleh:

Rahayu Alam : 30300117005

Dosen Pembimbing:

Dr. Nuryamin, M.Ag.

Dr. Nurbaethy, M.Ag

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang sebagai

konsekuensi dari usaha-usaha manusia baik untuk memahami realitas

kehidupan dan alam semesta maupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup

yang dihadapi, serta mengembangkan dan melestarikan hasil yang sudah

dicapai oleh manusia sebelumnya. Usaha-usaha tersebut terakumulasi

sedemikian rupa sehingga membentuk tubuh ilmu pengetahuan yang

memiliki strukturnya sendiri. Struktur tubuh ilmu pengetahuan bukan barang

jadi, karena struktur tersebut selalu berubah seiring dengan perubahan manusia

baik dalam mengindentifikasikan dirinya, memahami alam semesta, maupun

dalam cara mereka berpikir.1

Ilmu bukan merupakan suatu bangunan abadi, karena ilmu sebenarnya

merupakan sesuatu yang tidak pernah selesai. Kendati ilmu didasarkan pada

kerangka obyektif, rasional, sistematis, logis, dan empiris, dalam

perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan

terhadap koreksi. Dengan kata lain, kebenaran ilmu bukanlah kebenaran mutlak.

Itulah sebabnya manusia dituntut untuk selalu mencari alternatif-

alternatif pengembangan, baik yang menyangkut aspek metodologis, ontologis,

aksiologis, maupun epistemologisnya. Oleh karena itu setiap pengembangan

ilmu yang dilahirkan,validitas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.2

1
Surajiyo, (klasifikasi dan strategi perkembangan ilmu pengetahuan), h. 1.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, muncul pertanyaan bagaimana

sejarah kelahiran ilmu pengetahuan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui kelahiran dan Perkembangan ilmu Pengetahuan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung

secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Maka dari itu, untuk

memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan secara mudah, di sini telah

dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau pembagian secara garis besar. Berikut adalah
uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah perkembangan ilmu

pengetahuan dari masa ke masa. Kalau pengetahuan lahir sejak manusia pertama

diciptakan, maka perkembangannya sejak jaman purba.3

George J. Mouly membagi perkembangan ilmu menjadi tiga (3) tahap yaitu

animisme, ilmu empiris dan ilmu teoritis. menjelaskan bahwa permulaan ilmu dapat

ditelusuri sampai pada permulaan manusia. Tak diragukan lagi bahwa

manusia purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris yang

memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Usaha mula-mula di bidang

keilmuan yang tercatat dalam lembaran sejarah dilakukan oleh bangsa Mesir dimana
banjir Sungai Nil terjadi tiap tahun ikut menyebabkan berkembangnya sistem

almanak, geometri dan kegiatan survey. George J. Mouly menjelaskan bahwa pada

tahap animisme, manusia menjelaskan gejala yang ditemuinya dalam kehidupan

sebagai perbuatan dewa-dewi, hantu dan berbagai makhluk halus.4

Pada tahap inilah pola pikir mitosentris masih sangat kental mewarnai

pemikiran bangsa Yunani sebelum berubah menjadi logosentris. Sebagai contoh,

3
Abdul Karim, Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan, FIkrah 2. No. 1 (Juni 2014), h. 275.
4
George J. Mouly, Perkembangan Ilmu, dalam Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan
Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jujun S. Suriasumantri. h. 87.
gempa bumi pada saat itu tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi

yang sedang menggoyangkan kepalanya. Namun, ketika filsafat diperkenalkan,

fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas

alam yang terjadi secara kualitas. Dari hal tersebut diketahui bahwa proses berpikir

manusia menuntut mereka untuk menemukan sebuah metode belajar dari

pengalaman dan memunculkan keinginan untuk menyusun sesuatu hal secara

empiris, serta dapat diukur.5


Dalam sejarah mencatat bangssa Yunanilah yang pertama diakui oleh dunia

sebagai perintis terbentuknya ilmu karena telah berhasil menyusunnya secara

sistematis. Implikasi dari hal tersebut manusia akan mencoba

merumuskan semua hal termasuk asal-muasal mitos-mitos karena mereka menyadari

bahwa hal tersebut dapat dijelaskan asal-usulnya dan kondisi sebenarnya. Sehingga

sesuatu hal yang tidak jelas yang hanya berupa tahu atau pengetahuan dapat

dibuktikan kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan pada saat itu.

Dari sinilah awal kemenangan ilmu pengetahuan atas mitos-mitos, dan kepercayaan

tradisional yang berlaku di masyarakat.


Secara garis besar, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak

mau harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap

periode menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban

Yunani. Oleh karena itu periodisasi perkembangan ilmu disini dimulai dari

peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer.

5
George J. Mouly, Perkembangan Ilmu, dalam Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan
Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jujun S. Suriasumantri. h. 87.
1. Zaman Pra Yunani Kuno.

Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan :

a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman.

b. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan

sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magis.

c. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan

perkem bangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi.


d. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa

terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.

e. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa

sebelumnyayang pernah terjadi.6

2. Zaman Yunani Kuno.

Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena

pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau

pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat,

karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.
Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap

receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an

inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap

belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.

Sikap kritis inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli pikir terkenal

6
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2001), h.
10
sepanjang masa.Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales, Phytagoras,

Sokrates, Plato,Aristoteles.7

3. Zaman Abad Pertengahan.

Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para theolog di

lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para

theolog,sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan

yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia atau abdi agama.
Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang

terjadi pada masa ini.

4. Zaman Renaissance.

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran

yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika

kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.

Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas.

Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas

campur tangan ilahi. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai


dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada

masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon,

Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.

5. Zaman Modern. ( 17 – 19 M)

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis

sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoph yang terkenal sebagai

7
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Cet: I, PT Penerbit IPB: Bogor), h. 27.
bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya

dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y

dalam bidang4 datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles

Darwin dengan teorinya struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson

dengan temuannya elektron.

6. Zaman Kontemporer (abad 20 – dan seterusnya).

Fisikawan termashur abad keduapuluh adalah Albert Einstein. Ia menyatakan


bahwa alam itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah

status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan

Kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan

kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Disamping teori mengenai fisika,

teori alam semesta, dan lain-lain maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan

penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi

termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan

komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan lain sebagainya. Bidang ilmu

lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu


yang semakin tajam.8

8
Surajiyo, (klasifikasi dan strategi perkembangan ilmu pengetahuan), h. 3-6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung

secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap dan evolutif. Oleh

karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu harus melakukan

pembagian atau klasifikasisecara periodik, karena setiap periode


menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Periodisasi perkembangan ilmu itu bisa dibagi kedalam enam zaman yakni

zaman Pra Yunani Kuno, Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Renaissance,

Modern, dan Kontemporer.

2. Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan

atau perubahan sesuai dengan semangat zaman. Para filsuf menggolongkan

ilmu pengetahuan berbeda-beda .


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim, Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan, FIkrah 2. No. 1 (Juni 2014),
George J. Mouly, Perkembangan Ilmu, dalam Ilmu dalam Perspektif: Sebuah
Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jujun S. Suriasumantri.
George J. Mouly, Perkembangan Ilmu, dalam Ilmu dalam Perspektif: Sebuah
Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jujun S. Suriasumantri.
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Pustaka Pelajar: Yogyakarta,
2001.
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Cet: I, PT Penerbit IPB: Bogor.
Surajiyo, klasifikasi dan strategi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surajiyo, klasifikasi dan strategi perkembangan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai