UMUM - Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2 2
UMUM - Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2 2
UMUM - Buku Petunjuk Teknis Pelayanan TB Bagi Peserta JKN 2015 JKN 2 2
Pengarah
dr. Sigit Prihutomo, MPH dr.
Slamet, MHP
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
Editor
dr. Christina Widaningrum, M.Kes drg.
Dyah Erti Mustikawati, MPH
Kontributor
Dinas Kesehatan
Kementerian Kesehatan
dan Organisasi Profesi :
: 1. dr. Akhmad Akhadi Sinaga, MPH – Dinkes DIY
1. drg. Armansyah, MPPM 2. dr. Andayani Woerjandari., M.Kes – Dinkes DIY
2. Budiarti Setiyaningsih, SKM, MKM 3. dr. Anna Uyainah ZN, SpPD, MARS – PAPDI
3. drg. Dewi Yulia 4. dr. Bambang Sigit – RSUP Sardjito
4. dr. Eka Sulistiany Sari 5. dr. Darmawan B. Selyanto, Sp.A – PB IDAI
5. dr. Endang Lukitosari, MPH 6. dr. Fainal Wirawan – KNCV
6. drg. Erwinas 7. dr. Firdaus Hafidz, MPH, AAK – UGM
7. Drs. Ismiwanto Chayono, MARS 8. dr. Jemfy Naswil - PB IDI
8. dr. Kalsum Komaryani, MPPM 9. dr. Lukman Ade Chandra - KPMAK UGM
9. drg. M. Kamaruzzaman, Msc 10. dr. M. Arifin Nawas Sp.P (K), MARS – PDPI
10. Nurul Badriyah, SKM 11. Muttaqien MPH, AAK – KPMAK UGM
11. Sulistyo, SKM, M, Epid 12. dr. Prasetyo Widhi – PB IDI
12. Totok Haryanto, SKM 13. dr. Setiawan Jatilaksono – WHO
13. dr. Triya N. Dinihari 14. dr. Setyo Budiono - Dinkes Prov Jatim
14. dr. Vanda Siagian 15. dr. Sri Aryanti MM Mkes – Dinkes Prov Lampung
15. dr. Novayanti T 16. dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc - UGM
17. Vera Yulyani, S. Kep – KPMAK UGM
BPJS Kesehatan :
1. dr. Erna Wijaya Kesuma, MM, AAAK
2. dr. M. Edison, MM, AAK
3. Dra. Andayani Budi Lestari, MM, AAK
4. dr. Ari Dwi Aryani
5. dr. Fachrurozi, MM, AAK
6. Surmiyati SKM, MPH, AAAK
7. Candra Nurcahyo, SKM, AAAK
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah tersusun Buku Petunjuk
Teknis Pelayanan Tuberkulosis bagi Peserta JKN pada tahun 2015 ini. Buku ini
disusun sebagai acuan bagi penyedia layanan TB di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) milik
pemerintah maupun swasta yang telah bekerjasama dengan BPJS kesehatan dalam
pelaksanaan JKN.
Buku petunjuk teknis ini disusun berdasarkan amanat dalam peraturan menteri
kesehatan No 28 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan program jaminan
kesehatan. Tujuan penyusunan buku petunjuk teknis ini adalah untuk memperjelas
prosedur, tatalaksana, tata urutan, dan tata pembiayaan pelayanan TB di era JKN.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua, Amin.
PENUTUP 27
DAFTAR PUSTAKA 28
DAFTAR TABEL
Lampiran 1 28
Lampiran 2 29
Lampiran 3 30
Lampiran 4 34
Lampiran 5 36
Lampiran 6 43
Lampiran 7 44
DAFTAR SINGKATAN
Dalam era JKN, fasilitas kesehatan dituntut untuk efisien sesuai kebutuhan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan, namun tetap memperhatikan mutu
pelayanan dan aspek keamanan.Berdasarkan kondisi di atas, JKN mempengaruhi
secara langsung proses pelayanan pasien tuberkulosis di layanan kesehatan baik di
tingkat pertama maupun lanjutan. Dengan demikian, diperlukan pendekatan
komprehensif terkait peran JKN dalam public private mix (bauran layanan
pemerintah-swasta) untuk pelayanan pasien TB dan program pengendalian TB. Hal ini
bertujuan untuk menjamin akses layanan TB yang bermutu sehingga semua kasus TB
dapat terlaporkan dan memperkuat sistem rujukan pasien TB dari FKTP ke FKRTL
atau sebaliknya.
1. Tujuan Umum
Sebagai petunjuk teknis bagi para pelaksana program JKN dalam rangka
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan TB bagi peserta JKN,
agar dapat terhindar atau sembuh dari TB, sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat meningkat.
2. Tujuan Khusus
• Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan TB di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan lanjutan melalui pembiayaan
JKN.
• Meningkatnya kualitas pelayanan TB yang terstandar bagi peserta JKN
di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, lanjutan, melalui
pembiayaan JKN.
• Menjamin terlaksananya rujukan pelayanan TB dilakukan secara benar.
• Mencegah terjadinya fraud dan moral hazard dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan melalui sisem pembiayaan pelayanan kesehatan
C. Sasaran Pengguna
D. Ruang Lingkup
1. Pelayanan Tuberkulosis
2. Mekanisme Pelayanan Rujukan
3. Tatakelola Logistik
4. Monitoring dan Evaluasi
E. Pengertian
Berikut beberapa batasan/ pengertian dalam upaya mencapai kesamaan
pemahaman
6. Memberikan PP INH
pada anak sehat yang
kontak erat dengan
pasien TB menular.
NO JENIS FTKP FKRTL
8. TB HIV 1. Melakukan 1. Menerima rujukan bagi
skrining batuk pada pasien HIV positif untuk
pasien HIV yang penegakan diagnosis TB
dikelola di FKTP melalui pemeriksaan
dan melakukan radiologi dan GeneXpert
skrining HIV pada (FKRTL yang memiliki
pasien TB yang fasilitas tersebut).
sedang diobati.
2. Melakukan tatalaksana
2. Melakukan rujukan TB HIV sesuai PNPK.
bagi pasien HIV Melakukan rujuk balik
positif ke FKRTL ke FKTP untuk
untuk penegakan memperoleh
diagnosis TB pengobatan TB.
melalui pemeriksaan
radiologi dan
GeneXpert.
3. Melakukan
rujukan
pengobatan bagi
pasien TB dengan
tes HIV reaktif
untuk memperoleh
pengobatan ARV ke
FKRTL atau FKTP
yang memiliki
fasilitas pengobatan
ARV.
4. Melakukan
tatalaksana
pengobatan TB
Catatan :
Seluruh pasien TB di FKRTL sesuai hak peserta tidak dikenakan iur biaya.
Pembiayaan untuk penanganan pasien Tuberkulosis Resistan Obat menjadi tanggungjawab Pemerin
C. Alur Klinis
A15.9 TB Saluran nafas yang tidak TB Saluran nafas yang tidak bisa
spesifik dengan konfirmasi masuk pada penggolongan
bakteriologis dan histologis sebelumnya
A15.8 TB Saluran nafas yang tidak TB Saluran nafas yang tidak bisa m
spesifik tanpa menyebutkan asuk padapenggolongan
hasil konfirmasi sebelumnya. Hasil konfirmasi tidak
bakteriologis dan histologis disebutkan
A19.0 TB Milier Akut site tunggal TB bentuk milier akut di satu site/
tempat saja
FKTP satelit yakni DPM, klinik swasta dan puskesmas satelit yang sudah terlatih TB yang
tidak memiliki fasilitas mikroskopis wajib merujuk pasien terduga TB tanpa penyulit
baik pasiennya sendiri, spesimen atau fiksasi spesimen ke FKTP mikroskopis untuk
penegakan diagnosisnya.
Berikut ini adalah alur rujukan pasien TB untuk penegakan diagnosis dari FKTP
ke Rumah Sakit :
Rumah Sakit
Poin 1,3,4
Poin 1,2,3,4,5
FKTP
Kriteria rujukan :
1. TB dengan kondisi khusus seperti TB dengan kehamilan, TB dengan hepatitis, TB
dengan gangguan fungsi ginjal dan TB dengan DM
2. TB Paru sputum negatif dengan kriteria: klinis tidak membaik setelah pemberian
antibiotik spektrum luas, terduga HIV, dan kondisi klinis berat.
3. Terduga TB ekstra paru. TB ekstra paru dapat dirujuk balik ataupun diberikan
tatalaksana pengobatan di rumah sakit. Kriteria berikut ini perlu diperhatikan
dalam rujuk balik, yaitu: diagnosis sudah ditegakkan, sudah memulai pengobatan
OAT, tidak ada komplikasi, tidak ada efek samping OAT dan kondisi klinis baik.
4. Terduga TB Anak di FKTP yang tidak memiliki tuberkulin. Pasien TB anak dapat
dirujuk balik apabila tidak disertai dengan malnutrisi.
5. TB dengan HIV
Penjelasan alur rujukan :
1. FKTP merujuk untuk penegakan diagnosis pasien dengan kondisi sesuai poin
1,2,3,4 dan 5 diatas ke rumah sakit.
2. Rumah sakit melakukan rujuk balik untuk kondisi pasien yang tertera
dalam poin 1, 3 dan 4.
3. Surat rujukan pasien dari FKTP ke rumah sakit berlaku selama
periode pengobatan
4. Rujukan pasien menggunakan formulir TB 05 dan atau TB 09
5. Pasien TB ekstra paru dan TB anak dapat dirujuk balik ke FKTP
semula untuk tatalaksana pengobatan.
C. Alur Rujukan Pasien Terduga TB Resistan Obat
FKTP dan rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas untuk mendiganosis pasien TB
resistan obat wajib merujuk pasien ke pusat rujukan atau sub rujukan TB resistan obat.
Berikut ini adalah alur rujukan diagnosis pasien terduga TB resistan obat :
Pusat Rujukan/Sub
Rujukan Tb Resistan Obat
FKTP/FKRTL Satelit
TB Resisten Obat
Rumah Sakit
FKTP
Keterangan Bagan :
1. FKTP merujuk pasien terduga TB resistan obat ke pusat rujukan/sub rujukan TB
resistan obat.
2. Rumah sakit merujuk pasien terduga TB resistan obat ke pusat rujukan/sub
rujukan TB resistan obat
3. Pusat rujukan/sub rujukan TB resistan obat dapat merujuk balik untuk tatalaksana
pengobatan ke FKTP atau FKRTL satelit TB resistan obat.
4. FKTP dan rumah sakit yang merujuk pasien terduga TB resistan obat
mendapatkan laporan hasil pemeriksaan TB resistan obat dari pusat rujukan/sub
rujukan TB resistan obat.
5. Tatalaksana pengobatan TB resistan obat hanya dapat dilaksanakan di pusat
rujukan/sub rujukan, FKTP dan FKRTL satelit TB resistan obat.
TATA KELOLA LOGISTIK
BAB IV
A. Alur OAT
Permintaan Distribusi
Permintaan Distribusi
PUSKESMAS
Berikut ini alur pengambilan OAT TB resistan obat oleh pasien di FKRTL :
Kemenkes/Subdit TB
Keterangan
Permintaan OAT TB resistan obat
Penyerahan OAT TB resistan obat
Pengambilan Obat Dinkes Provinsi Dinkes Kab./Kota
Rujukan Pasien TB resistan obat
Informasi Distribusi
Pasien
x 100
x 100
x 100
x 100
Dokter Praktek Mandiri dan dokter yang praktik di klinik pratama yang ingin
melakukan tatalaksana TB harus mendapatkan sertifikasi dari PB IDI sesuai dengan
surat keputusan Nomor 317/PB/A.4/04/2013 tentang sertififkasi dokter praktik mandiri
dalam penatalaksanaan pasien tuberkulosis.
26
PENUTUP
BAB VI
Penyusun menyadari petunjuk teknis pelayanan TB bagi peserta JKN masih jauh
dari sempurna, maka penyusun berharap seluruh pihak yang menggunakan petunjuk
teknis ini dapat memberikan masukan untuk penyempurnaannya. Hal- hal yang belum
diatur didalam petunjuk teknis ini dan ditemukan dalam pelaksanaan layanan TB akan
diatur kemudian dalam petunjuk teknis cetakan berikutnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN 1
29
LAMPIRAN 2
30
31
LAMPIRAN 3
32
33
LAMPIRAN 4
PROGRAM TB NASIONAL
TB.05
FORMULIR PERMOHONAN LABORATOROIUM TB UNTUK PEMERIKSAAN DAHAK
Kabupaten / Kota :
Provinsi :
Jenis Teduga / Pasein TB
TB TB ANAK
TB HIV TB MDR
...................., ..................................20.....
(.....................................................)
Nama jelas dokter perngirim
34
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(...................................) (...................................)
Kriteria Suspek MDR Tulis no kriteria suspek sesuai di bawah ini 1 : gagal Kat 2
: tidak konversi kat 2
: pengobatan non DOTS 4 : gagal Kat 1
: tidak konversi kat 1
: kambuh (kat1 atau kat2)
: pengobatan setelah default
: kontak erat pasien MDR/XDR 9 : TB - HIV
35
36
TB.06
TB
TB MDR
Bulan : Tahun :
Uji Kepekaan Xpert MTB/RIF LPA (Line Probe Assay) Rujukan Pengobatan TB/ TB Tanggal Mulai
Hasil Kriteria
No.Reg. Lab Status MDR Pengobatan TB/
Pemeriksaan Suspek Keterangan
Tanggal Tanggal Hasil Tanggal Hasil (TB.04) Foto Toraks HIV Tidak Dirujuk TB MDR (Tgl/
Hasil H R Z E S Km Anak Ofx ... ... Diperoleh Hasil Diperoleh Hasil MDR Bln/Thn)
Diperoleh Dirujuk Ke
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
37
(35) Penulisan Hasil Xpert MTB/Rif Tulis (39) Penulisan Hasil Pemeriksaan Foto Toraks Tulis 8 untuk Pasien TB dengan riwayat kontak erat
Neg: MTB NOT DETECTED Tulis TD jika pemeriksaan Tidak dilakukan pasien TB MDR
Tulis Rif Sen: MTB DETECTED, RIF RESISTANCE NOT DETECTED Tulis Pos jika hasil pemeriksaan Positif kesan TB Tulis Tulis 9 untuk Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak
Neg jika hasil pemeriksaan tidak ada kesan TB respon terhadap pemberian OAT
Tulis Rif Res: MTB DETECTED, RIF RESISTANCE DETECTED
(40) Kriteria Suspek MDR (41) Status HIV
Tulis Rif Indet: MTB DETECTED, RIF RESISTANCE INDETERMINATED
Tulis 1 untuk Pasien TB yang gagal pengobatan kategori 2 Tulis Pos = Hasil tes HIV reaktif dengan 3 metode
Tulis INVALID: Invalid
Tulis 2 untuk Pasien TB tidak konversi pada pengobatan kategori 2. pemeriksaan
Tulis ERROR: Error
Tulis 3 untuk Pasien TB dengan riwayat pengobatan TB di faskes Non DOTS. Tulis Neg = Hasil tes HIV Non Reaktif
Tulis NO RESULT: No Result
Tulis 4 untuk Pasien TB gagal pengobatan kategori 1. Tulis TD= Tidak Diketahui (42,43) Rujukan Peng. TB
(37) Penulisan Hasil LPA
Tulis 5 untuk Pasien TB tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan kategori 1 MDR
Tulis MTB Neg Tulis tanda rumput (√) pada kolom Tidak Dirujuk
Tulis INH Sen, Rif Sen Tulis 6 untuk Pasien TB kambuh.
jika pasien tidak dirujuk pengobatan TB MDR
Tulis INH Sen Rif Res Tulis 7 untuk Pasien TB yang kembali berobat setelai lalai/default. Tulis Nama Faskes tempat rujukan jika pasien
Tulis INH Res, Rif Res dirujuk pengobatan TB MDR.
Tulis INH Res Rif Sen
Petunjuk Pengisian Daftar Suspek (Terduga) Pasien TB Pengisian Judul
(2) No identitas sediaan dahak Diisi nomor identitas sediaan dahak, sesuai
dengan isian formulir TB.05
(4) Nomor Identitas Diisi nomor identitas yang ada di KTP atau KK (bila
Kependudukan (NIK) belum mempunyai KTP) Diisi nomor identitas yang ada
di KTP atau KK (bila belum mempunyai KTP)
(8) Jenis Kelamin (P/L) “Tuliskan salah satu kode Jenis Kelamin (L atau P)
sesuai dengan formulir TB.05 yang diterima.
Keterangan kode:
L = Laki-laki
P = Perempuan”
38
(9) Alamat lengkap Diisi alamat lengkap terduga TB (pasien) selama
pasien berobat
(10) Asal Rujukan Terduga TB Diisi dengan yang merujuk terduga TB mis.
Puskesmas, RS, DPM, Klinik (Lapas, Work Place,
LSM), Kader, dll.
(13) Total skoring TB Anak Hanya berlaku untuk terduga pasien TB pada anak ( <
15 Tahun). Diisi angka total skoring yang dilakukan (0
- 13).
Tanggal Pengambilan Dahak “Terdiri dari 3 kolom yang harus di isi tanggal
dilakukan pengambilan dahak, yaitu:
kolom (14) A = tanggal pengambilan dahak
sewaktu pertama
kolom (15) B = tanggal pengambilan dahak pagi kolom
(16) C = tanggal pengambilan dahak
sewaktu kedua”
39
Biakan Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan
pemeriksaan biakan:
Kolom (21) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal
yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05
Kolom (22) Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan
yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05. Penulisan hasil pemeriksaan biakan sbb:
Neg : tidak ada koloni yang tumbuh
Tulis jumlah koloni : bila jumlah koloni 1-19
1+ : 20 - 100 koloni
2+ : >100 -200 koloni
3+ : >200 - 500 koloni
4+ : >500 koloni
NTM : apabila dit em ukan kuman non
tuberkulosis
Kontaminasi : apabila terjadi kontaminasi”
Uji Kepekaan “terdiri dari 11 kolom yang harus diisi bila dilakukan
uji kepekaan:
Kolom (23) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal
yanng ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05 Kolom (24)-(33) = salin hasil yang ditulis oleh
petugas lab pada bagian bawah TB. 05.
Penulisan hasil uji kepekaan sbb:
R = Resistan, S = Sensitif, TD = Tidak dilakukan”
Xpert MTB/RIF Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan
pemeriksaan Xpert MTB/RIF
Kolom (34) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal
yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05
Kolom (35) Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan
yang ditulis oleh petugas
Penulisan hasil Xpert MTB/RIF sbb:
Neg : MTB tidak ditemukan
Rif Sen : MTB ditemukan, Rif Sensitif Rif
Res : MTB ditemukan, Rif Resistan
Rif Indet : MTB ditemukan, Rif Resistan
Indeterminated
Invalid : Invalid
Error : Error
No result : Tidak ada hasil”
LPA (Line Probe Assay) “Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan
pemeriksaan LPA
Kolom (36) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal
yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05
Kolom (37) Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan
yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah
TB.05 Penulisan hasil LPA sbb:
40
MTB Neg : MTB Tidak ditemukan
INH Sen, Rif Sen : Isoniazid Sensitif, Rifampisin
Sensitif
INH Sen, Rif Res : Isoniazid Sensitif, Rifampisin
Resistan
INH Res, Rif Res : Isoniazid Resistan, Rifampisin
Resistan
INH Res, Rif Sen: Isoniazid Resistan, Rifampisin
Sensitif”
(38) No Reg Lab (TB.04) salin nomor register lab yang ditulis oleh petugas lab pada
bagian bawah TB.05
(39) Hasil pemeriksaan foto “Tuliskan hasil foto thorax bila dilakukan
thorax pemeriksaan X-ray:
TD = Tidak dilakukan
Pos = Gambaran mendukung TB
Neg = Gambaran tidak mendukung TB”
(40) Kriteria suspek MDR “Tuliskan nomor kriteria suspek MDR, bila pasien di
duga TB MDR
1.Pasien TB yang gagal pengobatan kategori 2 2.Pasien
TB tidak konversi pada pengobatan
kategori 2
3. Pasien TB dengan riwayat pengobatan TB di
fasyankes Non DOTS
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1 5.Pasien TB
tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan kategori 1 6.Pasien
TB kambuh
7. Pasien TB yang kembali berobat setelah
lalai/default
8. Pasien TB dengan riwayat kontak erat pasien TB-
MDR
9.Pasien Ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon
terhadap pemberian OAT”
(41) Status HIV “Tuliskan status HIV pasien di duga TB, dengan
penulisan sbb:
R = Reaktif
NR = Tidak Reaktif I
= Indeterminate
TD = Tidak diketahui”
41
(44) Tanggal mulai Tuliskan tanggal mulai pengobatan pasien yang
pengobatan TB dinyatakan sakit TB. tanggal ini sama dengan tanggal
yang tertulis di TB.01
(45) Keterangan tuliskan bila ada hal penting yang belum tercatat di
kolom yang telah disediakan, contoh: “Pasien tidak
datang kembali untuk berobat”
42
LAMPIRAN 6
PROGRAM TB NASIONAL
TB.09
Jumlah dosis (obat) yang sudah diterima : Jumlah dosis (obat yang sudah dibawa : Tahap awal : dosis
Tahap awal : dosis
Tahap lanjutan : dosis Tahap lanjutan : dosis
, Tgl.
( )
Nama pasien :
Jenis kelamin : L P umur thn
Tgl. pasien melapor : - -
Nama Fasyankes (tempat berobat baru)
, Tgl.
( )
43
LAMPIRAN 7
No reg Kab/
Kota asal pasien(sesuai dengan TB.09)
keterangan :
,tgl.
()
Kepada Yth.
di
44
View publication stats
Tipe Spesimen
Dahak
Lainnya