Belajar Dan Pembelajaran Teori Pembelajaran Konstruktivistik
Belajar Dan Pembelajaran Teori Pembelajaran Konstruktivistik
Belajar Dan Pembelajaran Teori Pembelajaran Konstruktivistik
Disusun oleh:
Nama NIM
Dika Azkiya Sulaiman 2210116310001
Fitria Maya Sari 2210116220003
Hany Nor Azizah 2210116320012
Haudhi Thahura 2210116120011
Mahdiati 2210116320005
Muhammad Riky Rahman 2210116201028
Rinna Agustina 2210116220012
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Belajar dan Pengajaran, dengan judul: "Teori Belajar
Konstruktivistik".
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Permasalahan.................................................................................................1
C. Metode Penulisan...........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan............................................................................................2
E. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Konstruktivistik............................................................................3
B. Tokoh-tokoh Teori Konstruktivistik..............................................................3
C. Ciri-ciri Teori Konstrivistik...........................................................................6
D. Implementasi Teori Belajar Konstruktivistik.................................................6
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Konstrutivistik.............................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................10
Kesimpulan................................................................................................................10
Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PERMASALAHAN
1. Bagaimana pendekatan teori belajar konstruktivistik?
2. Siapa tokoh-tokoh Teori Konstruktivistik?
1
3. Apa saja ciri-ciri Teori Konstruktivistik?
4. Bagaimana Implementasi Teori Belajar Konstruktivistik?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori belajar konstruktivistik?
C. METODE PENULISAN
D. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik teori belajar
konstruktivisme.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh Teori Konstruktivistik
3. Untuk mengetahu ciri-ciri Teori Konstruktivistik
4. Untuk mengetahui implementasi teori belajar konstruktivistik.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori belajar
konstruktivistik.
E. MANFAAT PENELITIAN
2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstruktivistik
3
1. Jean Piaget
2. Vygotsky
4
mahir, (d) motivasi peserta didik dalam belajar dipengaruhi oleh
pengalaman dan keyakinan diri, (e) dalam proses pembelajaran
pengajar berperan sebagai pembimbing/fasilitator, (f) pembelajaran
dapat berjalan dalam situasi sosial yang aktif atau adanya interaksi
maupun aktivitas, (g) pembelajaran dapat berlangsung dengan adanya
kolaborasi antara pengajar, bahan mengajar, serta peserta didik, dan
(g) pembelajaran berasaskan konteks penting (Wicaksana, 2018).
3. Jerome Bruner
4. John Dewey
5
berbagai konteks. Selain itu teori konstruktivisme memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengidentifikasi
perubahan dari suatu gagasan.
6
Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas yang baik, baik
ruang lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara
individual maupun kelompok. Metode pemberian tugas ini juga dapat
dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lainnya.
c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar
yang sesuai bagi dirinya. Guru hanya berfungsi sebagai mediator,
fasilitator, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk
terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
7
orang ke orang lain melainkan bisa didapatkan melalui diskusi,
pengalaman dan juga bisa di dapatkan dari lingkungan sekitarnya. Kedua,
dapat mendorong peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif serta
mengajarkan mereka untuk selalu berpikir kritis (Cahyo, 2013). Karena
dalam hal ini peserta didik dituntut untuk menemukan titik terang dari apa
yang telah mereka pelajari, peserta didik harus menerapkan pemahaman
saat ini, mencatat elemen yang relevan dalam pengalaman belajar baru
menilai konsistensi pengetahuan sebelumnya dan yang muncul, dan
memodifikasi pengetahuan mereka berdasarkan penilaian itu. Ketiga,
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Menginstruksi informasi dalam
struktur penelitian adalah apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang
bermakna (Cahyo, 2013). Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran,
peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja akan
tetapi mereka juga harus dapat menemukan pengetahuan sendiri dengan
cara menghubungkan pengalaman pribadinya dengan informasi yang dia
dapatkan baik dari temannya, tetangganya, dan sumber lainnya. Keempat,
perbedaan individual menjadi lebih terukur dan dihargai, sehingga
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan cara terbaik (Suhendi et
al.,2021). Pembelajaran kontruktivistik memiliki keunggulan dalam
membangun kebebasan, realitas dan sikap serta persepsi positif belajar
sebagai modal belajar, karena belajar membutuhkan kebebasan, peserta
didik tidak akan dapat belajar secara maksimal tanpa adanya kebebasan,
selanjutnya pembelajaran konstruktivistik juga tidak berpusat pada guru
atau berpusat pada peserta didik. Sebaliknya, konstruktivistik menekankan
kesetaraan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga
memungkinkan terjadinya pengembangan pengetahuan baru melalui
elaborasi ide dan konsep yang dipelajari sebelumnya, oleh karena itu
mengajar harus menghidupkan topik mati sehingga tercipta pengetahuan,
penguasaan, dan hasrat terhadap materi yang diajarkan serta keinginan
untuk terus
mempelajarinya lebih dalam.
8
Kekurangan Teori Belajar Konstruktivistik :
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya tidak ada teori yang
sempurna, maka teori konstruktivistik juga memliki kekurangan
diantaranya: Pertama, terdapat perbedaan antara pendapat peserta didik
dengan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli (Efgivia, Ry, et al.,
2021), hal ini dikarenakan peserta didik menciptakan pengetahuan dengan
idenya sendiri sesuai pemahaman dan pengalaman mereka. Kedua,
penerapan teori ini akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena
teori ini menuntut peserta didik membangun pengetahuannya sendiri
(Efgivia, Ry, et al., 2021). Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya
masing-masing peserta didik memiliki perbedaan masing-masing baik dari
perbedaan dari segi kepribadian, intelektual, kemampuan berbahasa, latar
belakang pengalaman, gaya belajar, bakat, dan juga minat. Perbedaan-
perbedaan tersebut perlu diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan dan
mengelola pembelajaran, sebagai fasilita tor, maka guru harus mampu
memberikan rangsangan yang tepat sesuai dengan perbedaan dari masing-
masing peserta didik, Ketiga, kondisi di masing-masing sekolah juga
berdampak pada aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan dan
aktivitas siswa yang baru (Efgivia, Ry, et al., 2021). Maksudnya, jika tema
pembelajaran yang akan diajarkan tidak didukung oleh lingkungan, maka
teori konstruktivistik ini akan gagal memenuhi tujuannya.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori konstruktivistik adalah teori yang menitikberatkan peserta
didik secara aktif dalam membangun pemahaman mereka terhadap apa
yang telah mereka pelajari dengan cara mengumpulkan informasi dan
menafsirkannya serta mengaitkannya dengan pengalaman mereka
sebelumnya. Para tokoh teori konstruktivistik diantaranya adalah: Jean
Piaget. Vigotsky, Maria Montessori, Jerome Brunner, John Dewey, dan
Tasker, masing-masing tokoh memiliki pandangan yang berbeda-beda
mengenai teori konstruk- tivisme, namun teori yang paling populer adalah
teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget dan Vigotsky. Teori
konstruktivistik menurut Piaget lebih menekankan pada self discovery
learning, artinya bahwa belajar adalah proses penemuan sendiri yang
dialami oleh seseorang karena berinteraksi dan melakukan pengamatan
terhadap lingkungan, Teori Piaget ini ditentang oleh Vigotsky. Teori
Vigotsky lebih menekankan pada assisted discovery learning, artinya
perkembangan kognitif seseorang merupakan sebuah hasil dari
interaksinya dengan lingkungannya dan masyakarakat. la meyakini bahwa
aspek sosial dan kultural seseorang juga ikut membantu membentuk
perkembangan kognitif sese- orang, sehingga teori Vigotsky ini juga
seringkali disebut dengan teori sosio kultural Melihat teori yang
dikemukakan para ahli mengenai prinsip teori konstruktivistik, teori ini
beranggapan bahwa pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika dalam
prosesnya guru melibatkan peserta didik secara aktif.
10
itu, penera- pan teori konstruktivistik ini sebaiknya diterapkan pada
peserta didik yang sudah mampu berfikir secara kritis, kesimpulan dari
peran guru dan peran peserta didik menurut teori konstruktivistik adalah
bahwa peran peserta didik sebagai konsumen ide telah bergeser ke arah
peran produser ide.
B. SARAN
Pembahasan terkait penelitian ini masih sangat terbatas dan
membutuhkan banyak masukan, saran untuk penulis selanjutnya adalah
mengkaji lebih dalam dan secara komprehensif tentang Teori
Konstruktivistik dan Implikasinya dalam Pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Masgumelar, K.N. & Mustafa, S.P. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan
Implikasinya
Hurit, U.R. dkk. (2021). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Media Sains
Indonesia.
Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 5(7). 7-8. Diakses pada 4 Maret
2023 melalui https://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/
666
12
13