Dokumen tersebut membahas tentang proses ventilasi pada sistem pernapasan, yang mencakup pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru akibat perbedaan tekanan udara dan kerja otot-otot pernapasan. Dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses ventilasi serta gangguan yang dapat terjadi pada ventilasi."
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang proses ventilasi pada sistem pernapasan, yang mencakup pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru akibat perbedaan tekanan udara dan kerja otot-otot pernapasan. Dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses ventilasi serta gangguan yang dapat terjadi pada ventilasi."
Dokumen tersebut membahas tentang proses ventilasi pada sistem pernapasan, yang mencakup pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru akibat perbedaan tekanan udara dan kerja otot-otot pernapasan. Dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses ventilasi serta gangguan yang dapat terjadi pada ventilasi."
Dokumen tersebut membahas tentang proses ventilasi pada sistem pernapasan, yang mencakup pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru akibat perbedaan tekanan udara dan kerja otot-otot pernapasan. Dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses ventilasi serta gangguan yang dapat terjadi pada ventilasi."
Disusun Oleh : Nama : Cinta Meilika NIM: 222040 Kelas: 1B Prodi: S1-Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
TAHUN AJAR 2022/2023 Proses Ventilasi Proses ventilasi (keluar masuknya udara) didukung oleh unsur-unsur jalan nafas, jaringan paru, rongga thorax, otot natas dan saraf nafas. Ventilasi : pertukaran udara keluar masuk pada paru- paru. Ventilasi Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dikarenakan adanya selisih tekanan udara di atmosfer dan alveolus dan didukung oleh kerja mekanik otot-ofot, Selama inspirasi, volume rongga dada bertambah besar karena diafragma turun dan tulang iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot. Otot serratus, ofot skaleneus, dan otot interkostalis eksternus berperan mengangkat iga, sedangkan otot sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas. Mekanisme ventilasi adalah dimulai dari proses inspirasi. Selama inspirasi, udara bergerak dari luar ke dalam. trakhea, bronkhus, bronkhiolus, dan alveoli. Selama ekspirasi, gas yang terdapat dalam alveolus prosesnya berjalan seperti inspirasi dengan alur terbalik. Faktor fisik yang memengaruhi keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru merupakan gabungan dari ventilasi mekanik yang terdiri atas: a. Perbedaan tekanan udara Udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Selama inspirasi, pergerakan diafragma dan otot bantu pernapasan lainnya memperluas rongga dada, sehingga menurunkan tekanan dalam rongga dada sampai di bawah tekanan atmosfer. Hal ini menyebabkan udara tertarik melalui trakhea dan bronkhus lalu masuk hingga ke dalam alveoli. Pada saat ekspirasi normal, diafragma relaksasi dan paru-paru mengempis. Hal tersebut menyebabkan penurunan luas rongga dada. Tekanan alveoli kemudian melebihi tekanan di atmosfer, sehingga udara terdesak keluar dari paru-paru menuju atmoster. Perbedaan tekanan udara Udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Selama inspirasi, pergerakan diafragma dan otot bantu pernapasan lainnya memperluas rongga dada, sehingga menurunkan tekanan dalam rongga dada sampai di bawah tekanan atmosfer. Hal ini menyebabkan udara tertarik melalui trakhes dan bronkhus lalu masuk hingga ke dalam alveoli. Pada saat ekspirasi normal, diafragma relaksasi dan paru-paru mengempis. Hal tersebut menyebabkan penurunan luas rongga dada. Tekanan alveoli kemudian melebihi tekanan di atmosfer, sehingga udara terdesak keluar dari paru-paru menuju atmoster. b. Resistensi jalan udara Peningkatan tekanan dari cabang bronkhus dan adanya benda asing dalam saluran napas akan mengakibatkan udara terhambat masuk ke dalam alveolus. c. Komplian paru-paru Komplian paru-paru adalah kemampuan paru-paru untuk mengembang. dan mengempis. Pada saat inspirasi paru-paru mengembang dan saat ekspirasi paru-paru mengempis. Ventilasi Frekuensi nafas normal 12-15 x/menit. Pada orang dewasa setiap satu kali nafas (tidal volume /Vt) udara masuk 500 cc atau 10 ml/kg BB. Sehingga setiap menit udara masuk ke sistem nafas 6-8 liter (minute volume, MV). Udara yang sampai ke alveoli disebut Ventilasi Alveolair /VA) Ventilasi Alveolair lebih kecil dari minute volume, karena sebahagian udara di jalan nafas tidak ikut pertukaran gas (Dead Space = VD). VA normal ± 80 ml/kg/menit. VD Normal 2-3 1m/kg BB. misalnya : Berat Badan 50 kg. MV = VT x f MY = 500 x 12 = 6000 ml/menit VA = (VT-Vd) x f VA = (500 -150) x 4200 ml/menit Frekuensi nafas yang cepat (tacliypnea) pada orang sesak menaikkan MY tetapi VA tidak naik sama banyak bahkan mungkin menurun Contoh Pad a orang normal Pada orang sesak VT = 500 f =12 VT = 250 f = 30 MV = 500 x 12 = 6000 MV = 250 x 30 = 7500 VA = (500 -150) x 12 = 4200 VA = (250 -150) x 30 = 3000 Sehingga pada pasien-pasien yang frekuensi nafasnya tinggi alveolar ventilasi (V A) menurun akibatnya terjadi work of breathing dan oksigen demand meningkat Gangguan Ventilasi Hipoventilasi ===> PO2 turun dan PCO2 naik. Hyperventilasi → turun tetapi PO2 tidak naik Hypoventilasi sering terjadi di klinik karena gangguan pada : -jalan atas : obstruksi, aliran udara terhambat -rongga thorax : gangguan gerak karena nyeri operasi, farktur costae, pleister lebar jaringan ketal. pneumothorax dan pleural effusion -jaringan paru : atelektasis -otot nafas : paralyse diaphragma / otot nafas lain karena obat pelumpuh otot myasthenia gravis -syaraf nafas : kerusakan N-phrenicus, polio, anestesi spinal -pusat nafas : depresi sentral nafas karena obat anestesi, narkotik, sedatif, trauma alkohol Dengan pemberian O2, hipoksia berkurang (PO2 naik) tetapi PCO2 tetap atau naik Pada hipoventilasi ringan ,pemberian O2 bermanfaat. Sedangkan pada hipoventilasi berat jusrtu mengakibatkan paradoxical apnea ==> penderita jadi apnea setelah diberi oksigen Terapi yang benar pada hipoventilasi adalah : 1. Membebaskan jalan nafas 2. Memberikan oksigen 3. Menyiapkan nafas buatan 4. 4 Terapi causal penyebabnya Daftar Pustaka Umar, N. (2008). Sistem Pernafasan dan Suctioning Pada Jalan Nafas. Somantri, I. (2007). Asuhan Keperawatan pd Pasien dgn Gangguan Sistem Pernapasan. Penerbit Salemba. Volume dan kapasitas paru merupakan gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan. Dengan mengetahui besarnya volume dan kapasitas paru dapat diketahui besarnya kapasitas ventilasi maupun ada tidaknya kelainan fungsi paru. a. Volume tidal Merupakan jumlah udara yang masuk ke dalam paru setiap kali inspirasi atau ekspirasi pada setiap pernapasan normal. Nilai rerata pada orang sehat kondisi istirahat adalah 500 ml. b. Volume cadangan inspirasi Merupakan volume udara tambahan pada inspirasi maksimal melebihi volume tidal, digunakan pada saat aktivitas fisik. Volume cadangan inspirasi dihasilkan oleh adanya kontraksi maksimal diafragma, musculus intercostalis eksternus dan otot inspirasi tambahan. Nilai ratarata pada orang sehat sekitar 3.000 ml. c. Volume cadangan ekspirasi Merupakan volume udara tambahan yang dapat secara aktif dikeluarkan dari dalam paru melalui kontraksi otot ekspirasi secara maksimal setelah ekspirasi biasa. Nilai rata-rata pada orang sehat sekitar 1.000 ml. d. Volume residual Merupakan volume udara minimal yang tersisa di dalam paru setelah ekspirasi maksimum. Nilai rata-rata pada orang sehat sekitar 1.200 ml. e. Kapasitas vital Merupakan volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan selama satu kali bernapas setelah inspirasi maksimal, bermanfaat untuk menilai kapasitas fungsional paru. Subyek mula-mula melakukan inspirasi maksimum, kemudian melakukan ekspirasi maksimum. Nilai rata-rata pada orang sehat sekitar 4.500 ml. f. Kapasitas inspirasi Merupakan volume udara maksimal yang dapat dihirup pada akhir ekspirasi biasa. Nilai rata-rata pada orang yang sehat adalah sekitar 3.500 ml. g. Kapasitas residual fungsional Merupakan volume udara dalam paru pada akhir ekspirasi pasif normal. Nilai rata-rata pada orang sehat sekitar 2.200 ml. h. Kapasitas total paru Merupakan volume udara dalam paru sesudah inspirasi maksimal. Kapasitas total paru merupakan penjumlahan dari keempat volume paru 15 atau penjumlahan dari kapasitas vital dengan volume residual Nilai rata-rata pada orang sehat sekitar 5.700 ml.