PROPOSAL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

DIAGNOSA STROKE NON HEMORAGIC


KOTA CIREBON
TAHUN 2023

PROPOSAL KTI

SITI JULAEHA
NIM. 42010420047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes) CIREBON
2023

i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DIAGNOSA STROKE NON HEMORAGIC
KOTA CIREBON
TAHUN 2023

PROPOSAL KTI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Program


Pendidikan Diploma III Keperawatan

SITI JULAEHA
NIM. 42010420047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes) CIREBON
2023

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN DIAGNOSA STROKE NON

HEMORAGIC DIRUANG STROKE UNIT

KOTA CIREBON 2023

PENYUSUN : SITI JULAEHA

NIM : 42010420047

Cirebon , April 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(rokhmatul hikmah s,kep.ners M.kes ida.rochmati,skp

Menyetujui,

Program Studi D III Keperawatan

Ketua,

(Nuniek Tri Wahyuni, S.kep.,Ners.,M.kep)

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

ini dengan tepat waktu.

Proposal ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program studi

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pada pasien dengan Diagnosa Stroke Non Hemoragic Di

Ruang Stroke Unit”

Untuk menyelesaikan Proposal ini adalah suatu hal yang sulit untuk

dilakukan apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerja sama dari

berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs.H.E Djumhana Cholil, MM Selaku Ketua Yayasan RISE Indonesia

Cirebon.

2. Dr. Awis Hamid Dani,ST.,M.MPD.,M.K.M Sebagai Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon.

3. Nuniek Tri Wahyuni, S.Kep.,Ners.M.Kep Sebagai Ketua Program Studi

Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Cirebon.

4. Rokhmatul Hikmah,S.Kep.,Ners.M.kes. Selaku dosen pembimbing utama

yang telah memberikan Motivasi, Serta Arahan dan Bimbingannya.

5. Ida Rochmiati,S.Kp. Selaku pembimbing lapangan

ii
6. Keluarga dari pasien dan pasien Selaku responden yang telah bersedia

untuk membantu memberikan data dan informasi dalam pembuatan

proposal

7. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan semangat

dukungan baik secara moral, material, dan spiritual selama proses

pembuatan proposal penelitian..

8. Semua pihak yang ikut serta terlibat dalam penyusunan proposal penelitian

ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Proposal ini bermanfaat bagi semua pihak dan

bila terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini penulis akan melakukan

perbaikan, karena penulis menyadari Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan

Cirebon, Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup..................................................................................................3
1.4.1 Sasaran...............................................................................................3
1.4.2 Tempat...............................................................................................3
1.4.3 Waktu.................................................................................................3
1.4.4 Metode Memperoleh Data.................................................................5
1.4.5 Sistematika.........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8
2.1 Konsep Stroke Non Hemoragic .......................................................................8
2.1.1 Definisi Stroke Non Hemoragic ........................................................8
2.1.2 Etiologi Storke Non Hemoragic.........................................................9
2.1.3 Patofisiologi.....................................................................................10
2.1.4 Pathway ...........................................................................................12
2.1.5 Manifestasi Klinis............................................................................13
2.1.6 Penatalaksanaan Medis ...................................................................13
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang..................................................................14
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan........................................................................14
2.2.1 Pengkajian.......................................................................................14
2.2.2 Implementasi...................................................................................28
2.2.3 Evaluasi...........................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................29
3.1 Pendekatan/ Desain Penelitian.......................................................................29
3.2 Subjek Penelitian............................................................................................29
3.3 Batasan Istilah (Definisi Operasional).............................................................29
3.3.1 Asuhan Keperawatan.......................................................................30
3.3.2 Pasien ..............................................................................................30
3.3.3 Diagnosa...........................................................................................30
3.4 Stroke Non Hemoragic.....................................................................................30
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data...........................................................32
3.7 Analisa Data.....................................................................................................32
3.8 Etika Penelitian................................................................................................33
3.8.1 Inform Conset...................................................................................33
3.8.2 Anonimity.........................................................................................34
3.8.3 Confidentiality 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I Latar Belakang

Stroke adalah keadaan darurat medis yang disebabkan oleh aliran darah

yang buruk atau tersumbat otak dan kematian.Dalam upaya upaya untuk

menurunkan angka kematian terkait stroke mendorong peningkatan kualitas

kesehatan masyarakat,pengetahuan dan pemahaman tentang

definisi,risiko,tanda dan gejala yang terkait dengan stroke.(1)

Penyakit stroke pada umumnya adalah penyebab kematianyang

menempati urutan ketiga setalah penyakit jantung dan kanker namun,stroke

menyebabakan orang menjadi cacat pada kelompokusia di atas 60 tahun.

Penderitanya banyak yang cacat menjadi infalid tidakmampu mencari

nafkah,menjadi tergantung pada orang lain dan menjadi beban pada

keluarga,dan beban ini berupa beban tenaga,perasaan,dan beban ekonomi.(2)

Stroke merupakan kondisi ketika aliran darah menuju otak terputus

karena terdapat sumbatan atau pecah pembuluh darah yang menyebabkan

terjadinya kematian sel-sel pada sebagian area di otak,penyakit ini di

klasifikasikan menjadi 2 kelompok,yaitu stroke non hemoragic dan stroke

hemoragic.Stroke non hemoragic terjadi ketika suplai darah ke otak

berkurang atau berhenti karena adanya sumbatan.Sedangkan stroke

hemoragic disebabkan karena pembuluh darag di otak pecah.(3)

1
2

Provinsi jawabarat memiliki prevalensi stroke sebesar 11,4%,atau

diperkirakan sebanyak 131.846 orang.jumlah penderita stroke terbanyak

pada tahun 2018 adalah pasien berusia 75 tahun keatas sebanyak 50,2%dan

terendah pada rentang umur 15-24 tahun yaitu sekitar 0,6% berdasarkan

angka kejadian pasien laki-laki lebih banyak dibadingkan pasien perempuan

yaitu sebesar 11% dan 10,9% (4)

Berdasarkan hasil study pendahuluan ditemukan bahwa pada periode

bulan januari-desember 2022 ditemukan kasus stroke di RSD Gunung Jati

sebanyak 288 kasus,sedangkan kasusdi stokr unit pada bulan februari 2023

ditemukan sebanyak 36 kasus. Berdasarkan hal tersebut diataspenulis

tertarik untuk mengambil Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Stroke

Non Hemoragic sebagai judul proposal dan KTI.

BAB II Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non

hemoragic di ruang stroke unit RSD Gunung Jati Kota Cirebon

BAB III Tujuan Penulisan

BAB IV Tujuan Umum

Mampu memperoleh pengalaman secara nyata dan mampu

melaksanakan serta memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Dengan Diagnosa Stroke Non Hemoragic Di Ruang Stroke Unit.


3

BAB V Tujuan Khusus

1. Dapat melakukan pengkajian pada pasien di ruang stroke unit.

2. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan dengan menganalisa

data yang diperoleh dari pengkajian.

3. Dapat membuat rencana intervensi keperawatan terhadap semua

permasalahan yang ditimbulkan oleh stroke non hemoragic RSD

Gunung Jati Kota Cirebon.

4. Dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun dengan

kasus stroke non hemoragic di rumah sakit RSD

Gunung Jati Kota Cirebon.

5. Dapat melakukan evaluasi tindakan yang sudah dilakukan pada

pasien Stroke Non Hemoragic di Ruang Stroke Unit RSD Gunung

jati Kota Cirebon.

6. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien Stroke

Non Hemoragic di Ruang Stroke Unit RSD Gunung Jati Kota

Cirebon.

BAB VI Ruang Lingkup

1.4.1 Sasaran

Asuhan keperawatan ini dilakukan pada pasien dengan Stroke

Non Hemoragic di Ruang Stroke Unit RSD Gunung Jati Kota Cirebon
4

1.4.2 Tempat

Tempat pengambilan studi kasus pada pasien dengan Stroke

Non Hemoragic di Ruang Stroke Unit RSD Gunung Jati Kota

Cirebon.

1.4.3 Waktu

Kegiatan asuhan keperawatan stroke hemoragic di rencanakan

pada bulan februari 2023.

Manfaat penelitian

Karya tulis diharapkan dapat bermanfaat berbagai pihak

diantaranya yaitu:

1. Manfaat teoritis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman dalam memberikan

asuhan keperawatan pada pasien Stroke Non Hemoragic Bagi

Institusi

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang

akan dating

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam

menjalankan asuhan keperawatan pada pasien Stroke Non

Hemoragic di Ruang Sroke.


5

b. Bagi Pasien dan Keluarga

Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan

tentang cara mengatasi dan memberikan perawatan pada pasien

Stroke Non Hemoragic di Ruang Stroke Unit

Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya

tenaga perawat dalam rangka meningkatkan mutu pemberian

asuhan keperawatan pada pasien Stroke Non Hemoragic di

Ruang Stroke Unit.

c. Manfaat Teori

Selain manfaat praktis yang telah dikemukakan diatas, ada

pula manfaat teori yaitu untuk memberikan landasan bagi para

pembuat karya tulis lainnya dalam melakukan penulisan yang

lain yang sejenis dalam rangka meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah siswa.

1.4.4 Metode Memperoleh Data

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulisan menggunakan

metode pengumpulan data dalam bentuk study karna dengan

pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian ,perumusan

diagnosa, keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Teknik penulisan yang digunakan meliputi :

1. Wawancara
Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data,

dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian secara luas


6

dari seseorang sasaran penelitian atau bercakap cakap dengan

seseorang melalui face to face atau berhadapan langsung pada

keluarga tentang keluhan atau permasalahan yang sedang dihadapi

2. Pengamatan (observasi)
Pengamatan untuk mencapai hal-hal yang berhubungan dengan

keadaan pasien dengan melaksanakan tindakan secara langsung pada

pasien sesuai dengan masalah yang dihadapi

3. Dokumentasi
Mempelajari catatan medik pasien sebagai salah satu sumber

data dan laporan harian mengenai keadaan pasien

4. Study Kepustakaan
Penulisan mempelajari buku buku pustaka,jurnal, untuk dijadikan

pedoman teoritisnya

5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ini yang dilakukan penulis meliputi inspeksi,

perkusi, palpasi, auskultasi.

1.4.5 Sistematika

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penyuluhan

Karya Tulis Ilmiah disusun dengan sistematika penulisan terdiri dari 5

bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang

lingkup, dan sistematika penulisan


7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi tinjauan teori medis yang berisi tentang pengertian, etiologi,

patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang,

penatalaksanaan medis, pengkajian khusus, diagnosa, fokus intervensi.

BAB III : METODE PENELITIAN


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stroke Non Hemoragic

2.1.1 Definisi Stroke non hemorogic

Stroke Non Hemoragic adalah stoke yang di sebabkan karena

penyumbatan pembuluh darah di otak oleh trombosis walaupun

emboli sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan

terjadi kematian sel atau jaringan otak yang di suplai.(5)

Penyakit stroke pada umumnya adalah penyebab kematianyang

menempati urutan ketiga setalah penyakit jantung dan kanker

namun,stroke menyebabakan orang menjadi cacat pada kelompokusia

di atas 60 tahun. Penderitanya banyak yang cacat menjadi infalid

tidakmampu mencari nafkah,menjadi tergantung pada orang lain dan

menjadi beban pada keluarga,dan beban ini berupa beban

tenaga,perasaan,dan beban ekonomi.(6)

Stroke non hemoragic merupakan serangan pada jaringan otak

yang terjadi secara mendadak dan menyebabkan kelumpuhan atau

cacat menetap pada bagian tubuh.Apabila stroke menyerang otak kiri

maka akan mengenai pusat bicara. Salah satu cara dalam

mengembalikan kemampuan bicara dapat dilakukan terapi komunikasi

verbal dengan menyebut huruf vokal yaitu huruf A,I,U,E,O.(7)


9

2.1.2 Etiologi Storke Non Hemoragic

Disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini :

1. Trombotik merupakan stroke yang terjadi ketika gumpalan darah

(trombus) terbentuk disalah satu arteri yang memasok darah ke

otak. Gumpalan darah tersebut disebabkan oleh deposit lemak

(plak) yang menumpuk diarteri dan menyebabkan aliran darah

berkurang (aterisklerosis). Arteriklerosis serebral adalah penyebab

dari terjadinya stroke yang mana stroke terjadi secara tiba-

tiba,kehilangan bicara sementara,hemiplagia atau paresthesia pada

setengah tubuh dapat mendahului paralisis berat pada beberapa jam

atau hari.

2. Embolik merupakan stroke yang terjadi ketika gumpalan darah

atau debris lainnya menyebar dari otak dan tersapu melalui aliran

darah. Jenis gumpalan darah ini disebut embolus. Stroke embolik

berkembang setelah oklusi arteri oleh embolus yang terbentuk di

luar otak. Sumber utama embolus yang menyebabkan stroke adalah

jantung setelah infarkmi okardium atau fibrilasi atium,dan embolus

yang meusak arteri karotis komunis dan aorta.


10

3. Hemoragic merupakan sroke yang terjadi ketika pembulu darah di

otak 9 bocor atau pecah. Pendarahan otak disebabkan oleh banyak

kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah seperti tekanan darah

tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol,overtreatment dengan

antikoagulan (pengencer darah) dan melemahnya dinding

pembuluh darah (aneurisma). Stroke hemoragic dibagi menjadi 2

yaitu perdarahan intra serebral atau pemuluh darah di otak pecah

dan menyebar ke jaringan otak disekitarnya,sehingga merusak sel-

sel otak.Perdarahan subaraknoid yang disebabkan oleh aneurisma

serebral atau kelainan arteri pada dasar otak.

4. Serangan Iskemik Transien (TIA) merupakan periode sementara

dari gejala yang mirip dengan gejala stroke. Penurunan sementara

pasokan darah kebagian otak menyebabkan TIA dan biasanya

berlangsung kurang lebih 5 menit. Seperti stroke iskemik,TIA

terjadi ketika bekuan darah atau depris menghalangi aliran darah ke

bagian sistem saraf. Namun pada kasus TIA tidak ada kerusakan

jaringan permanen dan tidak ada gejala menetap.(8)

2.1.3 Patofisiologi

Bagian tubuh yang sangat sensitif oksigen dan glukosa adalah


otak. Karena jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan
oksigen dan glukosa seperti otot. Meskipun berat otak sekitar 2%
dari berat badan,namun hanya menggnakan sekitar 25% suplai
oksigen dan 70% glukosa. Jika aliran darah ke otak terhambat
maka akan terjadi iskemia dan terjadi gangguan metabolisme
11

otak yang kemudian terjadi gangguan perfusi serebral. Penyumbatan


otak disebabkan oleh okulasi cepat dan mendadak pada pembuluh darah otsk
sehingga aliran darah terganggu. Jaringan otak yang kekurangan oksigen
selama lebih darah dari 60-90 detik akan menurun fungsinya. Trombus atau
penyumbatan seperti aterosklerosis menyebabkan iskemia pada jaringan otak
dan membuat kerusakan jaringan neuoron 11 sekitarnya akibat proses hipoksia
dan anoksia.Sumbatan emboli yang terbentuk didaerah sirkulasi dalam sistem
perederan darah yang biasa terjadi di dalam jantung atau sebagai komplikasi
dari fibrilasi atrium yang terlepas dan masuk ke sirkulasi darah otak dapat pula
mengganggu sirkulasi darah ke otak. Okulasi pada pembuluh darah serebri
oleh embolus menyebabakan edema dan nekrosis diikuti trombosis. Jika
terjadi infeksi sepsi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan
terjadi abses atau enfasilitis atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah
yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisme pecah atau ruptur.
Perdarahan pada otak lebih di sebabkan oleh ruptur arterioskleroti dan
hipertensi pembuluh darah. Perdarahan intraserebri yang sangat luas akan
menyebabkan kematian dibanding dari keseluruhan penyakit
serebrovaskular,karena perdarahan yang luas terjadi destruksi masa otak dan
peningkatan tekanan intracranial. Tekanan intracranial dapat menyebabkan
hilangnya suplai darah kejaringan yang terkena dan pada akhirnya dapat
menghasilkan infark. Selain itu,darh yang keluar selama ekstravansasi
memiliki efek toksik pada jaringan otak peradangan jaringan otak ini
berkontribusi terhadap cedera otak sekunder setelahnya. Proses dan onset yang
cepat pada stroke perderahan yang cepat,penanganan yang cepat dan tepat
menjadi hal yang penting.(8)
12

2.1.4 Pathway

Stroke non hemoragic

Penurunan Adanya Proses

kekuatan lesi metabolisme di

otot serebral otot terganggu

Kelemahan fisik Penurunan suplai


Terjadinya
darah dan O2 ke
Gangguan afasia
otak
mobilitas fisik
Gangguan
Risiko perfusi Defresi saraf
Dafisit perawatan komunikasi
serebral tidak kardiovaskuler
diri verbal
efektif

Penekanan saluran Kegagalan


Pola nafas tidak
pernafasan kardiovaskuler
efektif
dan pernafasan

Bagan 2.1

Pathway Stroke Non Hemoragic (9)


13

2.1.5 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang muncul tiba tiba dan berkembang

dengan cepat dari gangguan fungsi otak fokal (atau global),jam

atau lebih,atau menyebabkan kematian,tanpa penyebab yang jelas

selain dari asal vaskular.

1. Hipertensi

2. Merokok

3. Tiba tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separuh

badan

4. Bicara cadel atau pelo ( )

2.1.6 Penatalaksanaan Medis

1. Posisikan kepala dan badan atas 20-30 derajat,posisi lateral

dekubitus bila disertai muntah.Boleh dimulai mobilitas berharap

bila hemodinamik stabil.

2. Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat bila perlu

berikan oksigen 1-2liter/menit bila ada hasil gas darah.

3. Kandung kemih yang penuh dikosongkan dengan kateter.

4. Kontrol tekanan darah,dipertahankan normal.

5. Suhu tubuh harus di pertahankan.

6. Nutrisi peroral hanya boleh diberikan setelah tes fungsi

menelan baik,bila terdapat gangguan menelan atau pasien yang

kesadarannya menurun dianjurkan pasang NGT.


14

2.1.7 Pemeriksaan penunjang

1. Ct scan (computer Tromografi Scan)

Modalitas ini dapat membedakan stroke hemoragic dan

stroke non hemoragic secara tepat dan cepat karena pasien stroke

non hemoragic memerlukan pemberian trombolotik sesegera

mungkin.Selain itu,pemeriksaan ini juga berguna untuk

menentukan distribusi anatomi dari stroke dan menyingkirkan

diagnosis banding stroke (hematoma,neoplasma,abses)

2. Pemeriksaan foto thoraks

Dapat memperlihatkan keadaan jantung,apakah terdapat

pembesaran vartikel kiri yang merupakan salah satu tanda

hipertensi kronis pada penderita storke.

3. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah yang dapat dilakukan mencakup

pemeriksaan darah lengkap,kolestrol,serta pemeriksaan gula darah.

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan


15

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian adalahpemikiran dasar dari proses keperawatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang

pasien,agar dapat mengidentifikasi,mengenali masalah-

masalah,kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien,baik

fisik,mental,sosial dan lingkungan.

Pemeriksaan fisik head toe toe :

1) Kepala :

1. Inspeksi : Mengamati kebersihan kepala,dilihat apakah ada

edema,dan mengamati pertumbuhan rambut.

2. Palpasi : Untuk menentukan adanya nyeri tekan atau

pembengkakan pada kepala pasien,raba dan tentukan apakah ada

lesi hangat atau dingin turgor kuli dan elastis kulit.

2) Mata

1. Inspeksi : Mengamati reflex berkedip,warna

konjungtiva,screla,keadaan pupil.

2. Palpasi : Raba dan tentukan apakah ada nyeri tekan atau

tidak.

3) Telinga

1. Inspeksi : Amati kesimetrisan telinga,bentuk

telinga,kebersihan.

2. Palpasi : Raba dan tentukan adanya nyeri atau tidak.


16

4) Mulut

1. Inspeksi : Amati mukosa bibir,kebersihan gigi dan mulut

serta ada pembesaran tonsil atau tidak.

2. Palpasi : Raba dan tentukan adanya nyeri tekan atau tidak.

5) Leher

1. Kaji bentuk leher,kaku,duduk,adanya pembesaran kelenjar

tiroid pada leher pasien.

6) Dada

2. Kaji bentuk,irama nafas,suara nafas.

7) Abdomen

3. Inspeksi : Kaji bentuk,lingkar perut,tali pusar,dan gerak

nafas,stoma pada abdomen pasien.

8) Genetalia

4. Kaji apakah adanya kelainan pada organ

genetelia,kebersihan area genetalia.

9) Ekstremitas atas

5. Kaji akral kekuatan otot,edema,crt pasien,pergerakan.

10) Ekstremitas bawah

6. Kaji bentuk,edema,pergerakan,dan adanya varises.

Pemeriksaan Nervus

11) Nervus Olfactorius (N.I)

7. Untuk mendeteksi fungsi penciuman hidung pasien.


17

8. Cara pemeriksaan : Anjurkan pasien memejamkan

mata,dan anjurkan pasien membedakan bau (minyak kayu

putih,dll)

12) Nervus Optikus (N.II)

9. Untuk mendeteksi fungsi penglihatan pasien.

10. Cara pemeriksaan : dengan snelend card,dan periksa lapang

dada

13) Nervus Okulomotoris (N.III)

11. Untuk mengangkat kelopak mata keatas,kontriksi pupil,dan

gerakan ekstrakuler.

12. Cara pemeriksaan : tes putaran bola mata,menggerakan

konjungtiva,refleks pupil,dan inspeksi kelopak mata.

14) Nervus Trochlearis (N.IV)

13. Untuk mendeteksi saraf motorik,gerakan mata kebawah dan

kedalam.

14. Cara pemeriksaan : sama seperti nervus III

15) Nervus Trigeminus (N.V)

15. Untuk mendeteksi saraf motorik,gerakan mengunya,sensai

wajah,lidah,dan gigi,refleks koronea dan refleks kedip.


18

16. Cara pemeriksaan : anjurkan pasien menggerakan rahang

kesemua sisi pasien,memejamkan mata,sentuh dengan kapas pada

dahi dan pipi.

16) Nervus abdusen (N.VI)

17. Untuk mendeteksi saraf motorik,deviasi mata ke lateral.

18. Cara pemeriksaan : sama seperti nervus III

17) Nervus fasialis (N.VII)

19. Untuk mendeteksi ekspresi wajah.

20. Cara pemeriksaan : anjurkan pasien untuk

senyum,bersiul,mengangkat alis mata,menutup kelopak mata

dengan tahanan,menjulurkan lidah untuk membedakan gula dan

garam.

18) Nervus Verstibulocochelearis (N.VIII)

21. Untuk mendeteksi pendengaran dan keseimbangan.

22. Cara pemeriksaan : tes webber dan rinne.

19) Nervus Glosafaringeus (N.IX)

23. Untuk mendeteksi saraf sensorik dan motorik,untuk sensasi

rasa.

24. Cara pemeriksaan : Anjurkan pasien membedakan rasa

manis dan asam.

20) Nervus esovagus (N.X)

1. Untuk mendeteksi saraf sensorik dan motorik,refleks

muntah dan menelan.


19

2. Cara pemeriksaan : menyentuh faring posterior,pasien

menelan saliva,dan anjurkan pasien mengucap ah.

21) Nervus Asesoris (N.XI)

25. Untuk menggerakan bahu.

26. Cara pemeriksaan : Anjurkan pasien untuk menggerkan

bahu dan lakukan tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.

22) Nervus Hipoglosus (N.XII)

27. Unutuk mendeteksi pergerakan lidah

28. Cara pemeriksaan : Anjurkan pasien menjalurkan lidah dan

mennggerakan dari sisi ke sisi.(10)

Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai

seseorang,keluarga,atau masyarakat sebagai akibat dari masalah

kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosis

keperawatan sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam

mengumpulkan data-data saat melakukan pengkajian keperawatan

yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosa keperawatan ditinjau dari

keadaan penyakit dalam diagosa medis.

Diagnosa :

1. Gangguan mobilitas fisik (D0054)

2. Defisit perawatan diri (D0109)

3. Gangguan komunikasi verbal (D0119)

4. Risiko perfusi serebral tidak efektif (D0017)


20

5. Pola nafas tidak efektif (D0005)

Intervensi

Intervensi adalah perencanaan atau pengembangan strategi

desain untuk mencegah,mengurangi dan mengatasi masalah-

masalah yang telah di identifikasi dalam diagnosis keperawatan.

Perencanaan menggambarkan sejauh mana anda mampu

menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif dan

efesien. Tujuan intervensi adalah untuk administasi,tujuan klinik

kegiatan dalam tahap perencanaan. Kegiatan yang di lakukan

pada intervensi keperawatan antara lain menentukan prioritas

masalah keperawatan,menetapkan tujuan dan kriteria

hasil,merumuskan rencana tindakan keperawatan.

Intervensi :

Tabel 2.1
21

Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi

hasil

Gangguan Tujuan : mobilitas Observasi :

mobilitas fisik meningkat 1. Identifikasi adanya

Fisik Kriteria hasil : nyeri atau keluhan

D0054 1. Kekuatan otot fisik lainnya

meningkat 2. Identifikasi toleransi

2. Nyeri menurun fisik melakukan

3. Kaku sendi pergerakan

menurun 3. Monitor frekuensi

4. Keluhan fisik jantung dan tekanan

menurun darah sebelum

memulai mobilisasi

4. Monitor kondisi

umum selama

melakukan

mobilisasi

Terapeutik :

1. Fasilitasi aktivitas

mobilisasi dengan

alat bantu

2. Fasilitasi

melakukan
22

pergerakan,jika

perlu

3. Libatkan keluarga

untuk membantu

pasien dalam

meningkatkan

pergerakan

Edukasi :

1. Jelaskan tujuan

dan prosedur

mobilisasi

2. Anjurkan

melakukan

mobilisasi dini

3. Ajarkan mobilisasi

sederhana yang

harus dilakukan

(mis: Duduk di

tempat tidur)
23

Defisit Tujuan : Perawatan Observasi :

perawatan diri meningkat 1. Identifikasi

diri Kriteria hasil : kebiasaan aktivitas

(D0109) 1. Kemampuan perawatan diri

mandi seseuai usia

meningkat 2. Monitor tingkat

2. Kemampuan kemandirian

megenakan 3. Identifikasi

pakaian kebutuhan alat

3. Kemampuan bantu kebersihan

toilet diri,berpakaian,ber

(BAB/BAK) hias,dan makan

4. Verbalisasi Terapeutik :

keinginan 1. Sediakan

melakukan lingkungan yang

perawatan diri terapeutik

5. Mempertahank 2. Siapkan keperluan

an kebersihan pribadi

mulut 3. Dampingi dalam

6. Kemampuan melakukan

makan perawatan diri

meningkat sampai mandiri

4. Fasilitasi untuk
24

menerima keadaan

ketergantungan

5. Jadawalkan

rutinitas perawatan

diri

Edukasi :

1. Anjurkan

perawatan diri

secara konsisten

sesuai kemampuan
25

Gangguan Tujuan : komunikasi Observasi :

komunikasi verbal meningkat 1. Monitor proses

verbal Kriteria hasil : kognitif,anatomis,

(D0119) 1. Afasia dan fisiologis yang

menurun berkaitan dengan

2. Disfasia bicara

menurun Terapeutik :

3. Apraksia 1. Gunakan metode

menurun komunikasi

4. Pelo menurun alternatif

2. Modifikasi

lingkungan untuk

meminimalkan

bantuan

3. Ulangi apa yang di

sampaikan pasien

gunakan juru

bicara,jika perlu

Edukasi :

1. Anjurkan bicara

perlahan

Kolaborasi :

1. Rujuk ke ahli
26

patologi atau

terapis
27

Risiko Tujuan : Tidak terjadi Observasi :

perfusi risiko perfusi serebral 1. Identifikasi

serebral tidak efektif penyebab

tidak Kriteria hasil : peningkatan TIK

efektif 1. Tekanan 2. Monitor tanda atau

(D0017) intrakranial gejala peningkatan

menurun TIK

2. Sakit kepala 3. Monitor MAP

menurun Terapeutik :

3. Gelisah 1. Berikan posisi

menurun semi fowler

4. Kecemasan 2. Hindari pemberian

menurun cairan hipotonik

5. Agitasi 3. Cegah terjadinya

menurun kejang

Kolaborasi :

1. Kolaborasi dalam

pemberian sedasi

dan

antikonvulsan,jika

perlu

2. Kolaborasi

pemberian
28

dieuretik,jika perlu
29

Pola nafas Tujuan : Inspirasi dan Observasi :

tidak atau ekspirasi yang 1. Monitor pola

efektif tidak memberikan nafas,monitor

(D0005) ventilasi adekuat saturasi oksigen

membaik 2. Monitor

Kriteria hasil : frekuensi,irama,ke

1. Dispnea dalaman dan upaya

menurun napas

2. Penggunaan 3. Monitor adanya

otot bantu sumbatan jalan

napas nafas

3. Frekuensi Terapeutik :

napas 1. Atur interval

membaik pemantauan

4. Kedalaman respirasi sesuai

napas kondisi pasien

membaik Edukasi :

1. Jelaskan tujuan

dan prosedur

pemantauan

2. Informasikan hasil

pemantauan,jika
30

perlu

Terapi oksigen

Obervasi :

1. Monitor

kecepatan

aliran oksigen

2. Monitor posisi

alat terapi

oksigen

3. Monitor tanda-

tanda

hipoventilasi

4. Monitor

integritas

mukosa hidung

akibat

pemasangan

oksigen

Teapeutik :

1. Bersihkan sekret

pada mulut,hidung

dan trakea,jika

perlu
31

2. Pertahankan

kepatenan jalan

nafas

3. Berikan oksugen

jika perlu

Edukasi :

1. Anjurkan keluarga

cara menggunakan

02 di rumah

Kolaborasi :

1. Kolaborasi dengan

dokter pemberian

oksigen dan obat


32

2.2.2 Implementasi

Adalah serangkaian kegiatan yang dlakukan perawat untuk

membantu pasien dari masalah status kesehatan yang di harapi menuju

status kesehatan yang bail/optimal.pelaksaan ini tindakan merupakan

realisasi dari rencana/intervensi jeperawatan yang mencakup

perawatan langsung atau tidak langsung.

2.2.3 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahapan akhir yang bertujuan untuk

mengevaluasi apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan

tercapai atau tidaknya mengatasi suatu masalah.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan/ Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus

untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien stroke non

hemoragic. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan,

perencanaan, pelaksaan dan evaluasi.


33

1.

2.

3.

3.2 Subjek Penelitian

Subyek penelitian merupakan responden yang akan diteliti. Subyek

penelitian pada studi kasus ini adalah dua pasien dengan diagnosa yang

sama.

3.3 Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

diamati/diteliti bisa menggunakan batasan yang disebut “definisi

oprasional”. Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan

kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrumen.

3.3.1 Asuhan keperawatan


34

Merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien

diberbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan

kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan

ilmuan kiat keperawatan,bersifat hmanistic,dan berdasakan pada

kebutuhan objektif pasien untuk mengatasi masalah yanng dihadapi

pasien.

3.3.2 pasien

Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang di perlukan (14)

3.3.2 Diagnosa

Diagnosa berarti penentuan sesuatu penyakit dengan menilik atau

memeriksa gejalanya.

3.4 Stroke Non Hemoragic

Stroke Non Hemoragic adalah stroke yang disebabkan karena

penyumbatan pembuluh darah di otak oleh trombosis walaupun emboli

sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan terjadi

kematian sel atau jaringan otak yang di suplai (5)

1. Responden

Responden pada studi kasus ini adalah pasien yang memiliki riwayat

stroke.

a. Lokasi dan waktu


35

1. Lokasi Penelitian

Penilitian ini dilakukan di wilayah kerja RSD Gunung Jati Kota

Cirebon.

2. Waktu

Penelitian dilakukan pada tanggal 06 februari – 21 maret.

a. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam suatu

cara pengumpulan data. Bisa interview,bisa dilengkapi dengan

observasi,atau sebaliknya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini

berupa wawancara,observasi,dan format pengkajian.

i. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan tentang

sifat,keadaan,kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data

dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan

dalam mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan 3 cara berikut merupakan uraian yang

digunakan :

1. Wawancara

Merupakan salah satu tehnik pengumpulan data yang

dilakukan melalui tatap muka langsung dengan narasumber dengan

cara tanya jawab langsung.

2. Observasi
36

Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati langsung,melihat dan mengambil suatu data yang

dibutuhkan ditempat penelitian itu dilakukan. Observasi juga di

artikan sebagai proses yang kompleks. Pengumpulan data yang

dilakukan di RSD Gunung Jati Cirebon.

3. Studi dokumentasi

Hasil dari pemeriksaan diagnostik.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian pasti terdapat pengumpulan data yang di

dalamnya terdapat suatu alat yang selalu di perlukan yaitu

instrumen pengumpulan data menggunakan format pengkajian

Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku.

3.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan sejak peneliti di lapangan,sewaktu pengumpulan


data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta,selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada
kemudian dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan
dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang di peroleh dari
hasil interprestasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi
oleh penelitian dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya
diinterprestasikan oleh peneliti dibandingkan teori yang sebagai bahan untuk
memberikan rekomendasi dalam intervesni tersebut.
37

3.8 Etika Penelitian

Dalam kehidupan sehari hari di lingkungan atau kelompok manusia tidak

terlepas dari etika atau moral. Demikian juga dalam kegiatan keilmuan yang

berupa penelitian,manusia sebagai pelaku penelitian tidak lepas dari etika

atau sopan santun. Di cantumkan etika yang mendasari penyusunan studi

kasus,terdiri dari :

3.8.1 Inform Consent

Penelitian harus mempertimbangkan hak dan kewajiban penelitian dan

subyek penelitian. Penelitian harus menghormati hak subyek penelitian

berupa bersedia memberikan informasi. Oleh sebab itu peneliti

mempersiapkan formulir persetujuan subyek (inform consent) yang

mencakupi :

1. Penjelasan manfaat peneltian.

2. Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang

di timbulkan.

3. Penjelasan manfaat yang didapatkan.

4. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian.

5. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri sebagai objek

penelitian kapan saja.

6. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan

informasi yang diberikan oleh responden.


38

3.8.2 Anonimity

Adalah tindakan menjaga kerahasiaan subyek penelitian dengan

tidak mencantumkan nama pada informemd consent cukup dengan

inisial dan memberi nomor atau kode pada masing-masing lembar

tersebut

3.8.3 Confidentiality

Adalah menjaga semua kerahasiaan semua informasi yang didapat

dari subyjek penelitian. Beberapa penemuan kelompok data yang

diperlukan akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Data yang

dilaporkan berupa data yang menunjang hasil penelitian. Selain

itu,semua data dan informasi yang telah terkumpul di jamin

kerahasiannya oleh peneliti.


39

DAFTAR PUSTAKA

1. Jessyca Fransisca.Kristina Poppy,Hubungan Tingkat Pendidikan dan

Pengalaman Terkait Stroke Dengan Pengetahuan Stroke (2021)

2. Sitohang, Belakesita. Profil Penderita Stroke Iskemik di RSUP.H.Adam

Malik,Universitas Sumatra Utara (2016)

3. Utomo Yudo Tranggono Karakteristik Faktor Risiko Stroke Hemoragic di

RSUD Kota Bekasi,Syintax Literate:Jurnal Ilmiah Indonesia 7 (9) 2548-

1398,2022

4. Riskesdas,kabupaten cirebon-Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Barat,https://diskes.jabarprov.go.id/informasipublik/unduh/d2VsYTIrM3pkU

VhDakRydVhWUHVkdz09,2018

5. Ngebu, Juan.Poltekes Kemenkes Kupang,2019 .Asuhan

Keperawatanpadapasien stroke non hemoragik RSUD prof Dr WZ Johannes

6. Aryati ,Dwi .Penerapan miror terapi untukkekuatan otot lansia dengan

strokenon hemoragikdikeluarga.Magelang (2021)

7. Ayu ,melinda .Komunikasi verbal pada strokenon hemoragik di UPT

pelayanan lanjut usia Binjai

8. Budi,H.,surayarinilsih., &padang,p,k(2019).Pengaruhlatihan range of motion

menggenggam bola terhadap kekuatan otot eksteremitasatas pasien stroke

iskemik14 (2) 79-86

9. Soekanties,arif. Pathway stroke non hemoragic.(2016)

10. Dr Kariadi .Penatalaksanaan strokenbagi perawat .(2022)


40

11. Tim pookja SDKI DPP PPNI,(2018).Standar diagnosa keperawatan indonesia

(SDKI)Edisi1Jakarta :Dewan pengurus pusat persatuan perawat indonesia

12. Tim pookja SLKI DPP PPNI,(2018).Standar luaran keperawatan indonesia

(SDKI)Edisi1Jakarta :Dewan pengurus pusat persatuan perawat indonesia

13. Tim pookja SIKI DPP PPNI,(2018).Standar intervensi keperawatan indonesia

(SDKI)Edisi1Jakarta :Dewan pengurus pusat persatuan perawat indonesia

14. ValeriM.P.Siringoringo,dewi hendrawati,R.Suharto.”hak-hak

pasien .”pengaturan perlindungan hukum hak-hak pasien dalam (2017)

Anda mungkin juga menyukai