Makalah Analisis Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu
Makalah Analisis Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu
Makalah Analisis Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. MUHAMMAD RIDHO (20612011652)
2. MUHAMAD NURHASAN F.H (20612011650)
3. WAWAN SUSILAWANTO (20612011662)
4. JULIANTO SAPUTRA (20612011646)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
keagungan Keagungan dan Kemudahan-Nya dengan tujuan agar makalah ini
dapat kami susun dengan baik dan tepat waktu. Dalam makalah ini kami mengkaji
tentang "ANALISIS NASI BAKAR SIMPANG RINDU "
Penyusun
KELOMPOK 1
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen.................................................. 4
2.2 Biaya Bahan Baku.......................................................................... 5
2.3 Biaya Tenaga Kerja........................................................................ 6
2.4 Biaya Overdead Pabrik................................................................... 7
2.5 Laporan Laba Rugi......................................................................... 7
2.6 Neraca............................................................................................. 8
2.7 Harga Pokok Produk....................................................................... 8
2.8 Full Costing.................................................................................... 9
2.9 Variable Costing............................................................................. 9
2.10 Break Event.................................................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Lokasi............................................................................................. 11
3.2 Tenaga Kerja................................................................................... 11
3.3 Proses Produksi............................................................................... 11
3.4 Proses Pemasaran............................................................................ 12
3.5 Bahan Baku..................................................................................... 12
3.6 Analisis Harga Pokok Produksi...................................................... 13
3.7 Analisis Laporan Laba/Rugi........................................................... 17
3.8 Analisis Brea Event Point............................................................... 17
iii
iv
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN............................................................................... 18
LAMPIRAN.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
iv
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan
cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus
memiliki:
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan
mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang
harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi
tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill
(kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus
bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan
tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat
bertahan lama.
5. Tempat
v
vi
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan
oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
vi
vii
1.3 Tujuan
Penelitian ini kami lakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
yaitu menambah wawasan, memiliki sikap kritis dan inovatif serta pemahaman
penulisan mengenai pembahasan dalam Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu
ini. Dan sebagai bahan masukan serta informasi bagi pengusaha Angkringan Nasi
Bakar Simpang Rindu.
vii
viii
viii
ix
ix
x
Pada tahun 2022, Angkringan Simpang Rindu membeli bahan baku seharga Rp
700.000 secara kredit. Ayat jurnalnya adalah:
x
xi
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para
pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja
adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk
membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga
kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan,
bulanan dan lain sebagainya. Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya
tenaga kerja langsung, dan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead
pabrik.
Komponen Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja merupakan salah satu
dari tiga elemen biaya produksi. Elemen biaya produksi:
1. Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang digunakan ke
dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja adalah besarnya nilai tenaga kerja yang terjadi untuk
penggunaan tenaga kerja dalam rangka mengolah bahan baku menjadi
barang jadi.
3. Biaya overhead pabrik adalah nilai sumber daya produksi selain bahan
baku dan tenaga kerja langsung.
Biaya overhead juga diterapkan pada tenaga kerja tidak langsung, serta
biaya-biaya tidak mudah diidentifikasi atau dibebankan secara langsung pada
suatu pekerjaan. Sama dengan hasil produksi, atau tujuan akhir dari biaya tertentu,
misalnya kontrak-kontrak dengan pemerintah.
Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss
Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
xi
xii
Laporan laba rugi bisa dibuat dalam periode satu bulan, satu tahun, atau
berdasarkan konsep perbandingan (matching concept) yang disebut juga konsep
pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait. Laporan ini
masuk ke dalam empat laporan keuangan utama perusahaan dan sebagai
penghubung antara dua laporan neraca.
Selain itu, laporan laba rugi juga bermanfaat untuk hal bisnis lainnya
seperti bahan evaluasi pihak manajemen badan usaha dalam hal menentukan
strategi bisnis kedepannya, komparasi dengan laporan sebelumnya, hingga
mengetahui total pajak pada periode selanjutnya.
2.6 Neraca
Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial dalam
akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak
terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.Dari laporan
ini, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis Anda
kedepannya.
xii
xiii
Harga Pokok Produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan
bahan baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya. Cara
Menentukan Harga Pokok Produksi adalah sebagai berikut :
Nilai dari Harga Pokok Penjualan ini bisa didapat dari harga pokok
produksi dijumlah dengan persediaan barang awal lalu dikurangi dengan
persediaan barang akhir, dengan rumus: harga pokok produksi + Persediaan
barang awal – persediaan barang akhir.
xiii
xiv
Menurut beberapa ahli seperti Garrison dan Noreen, BEP adalah jumlah
penjualan yang harus dicapai untuk menutupi seluruh biaya operasional yang
dikeluarkan perusahaan. Nilai penjualan tersebut pun belum terkena pajak dan
bunga.
xiv
xv
3.1 Lokasi
Adapun praktek penelitian dilaksanakan di Angkringan Simpang Rindu,
Wilayah Kampung raja depan toko nirwana, Kabupaten Kotawaringin Barat.
- Tempat : Angkringan Simpang Rindu
- Alamat : Jl.PRA.Kesumayudha, Kampung Raja
- Telp. 082199711715, Owner ( Wawan )
Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan 4 Januari 2023 :
1) Wawan (Owner)
2) Farhan (Penyaji)
3.3 Proses Produksi
proses produksi adalah merupakan cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,mesin,bahan-bahan,dana) yang ada.
Langkah – langkah Menyajikan Nasi bakar :
1. Masukkan beras ke rice cooker. Masukkan semua bahan lain, masak sampai
matang. Sisihkan.
2. Tumis bawang putih sampai harum, masukkan bawang merah, lengkuas,
daun salam, cabai, tomat, garam, gula, penyedap, lalu tambah air secukupnya.
xv
xvi
3. Masukkan teri masak sampai air menyusut, tambahkan kemangi. Koreksi rasa
4. Siapkan daun, masukkan nasi, pipihkan nasi beri isian teri, pepes.
5. Lakukan sampai habis. Bakar nasi bolak-balik, angkat. Nasi bakar teri siap
disajikan.
3.4 Proses Pemasaran
Proses pemasaran atau yang biasa orang sebut dengan marketing adalah
sebuah kegiatan yang harus diimbangi dengan tim pendukung yang siap dalam
bekerja keras untuk menarik minat masyarakat agar terpengaruh. Masyarakat
diajak dan dipengaruhi untuk memakai atau membeli. produk atau jasa yang
ditawarkan. Juga lekat kaitannya dengan sebuah strategi untuk menginformasikan
sebuah produk kepada pembeli.
Proses Pemasaran yang dilakukan oleh pemilik Angkring Simpang Rindu ini,
yaitu:
Bahan nasi:
- 350 gr beras
xvi
xvii
Bumbu halus:
Bumbu iris:
Pelengkap:
Gerobak Rp 5.000.000
Sendok Rp 50.000
xvii
xviii
Termos Rp 75.000
Pemanggan Rp 150.000
Biaya Variabel
Rp 700.000
Bahan Baku
xviii
xix
= Rp 800.000 + Rp 4.000.000
= Rp 4.800.000
Pendapatan Rata – Rata Per Bulan
a. Penjualan Per Cup Coffee Rata – Rata :
= 100 nasi bakar/ Hari x Rp 10.000 x 30 Hari
= Rp 30.000.000
b. Total Pendapatan Per Bulan
= Rp30.000.000
Keuntungan Per Bulan
= Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
= Rp 30.000.000 – Rp 4.800.000
= Rp 25.200.000
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
a) Biayan Bahan Baku
Total Rp 140.000
xix
xx
231.000
e) Biaya Yang Di Serap Per bungkus =
10.000
= Rp 23,1
f) Laba Yang Di Harapkan 75% X Rp 23,1= Rp 17.325
g) Harga Jual Per Bungkus = Rp 10.000
xx
xxi
Pendapatan...........................................................................................................
Rp 30.000.000
Biaya :
LabaBersih...........................................................................................................
Rp 23.469.000
xxi
xxii
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Apapun Hasilnya didalam sebuah usaha pasang surut sebuah penghasilan
baik laba / rugi harus tetap di perhitungkan karna di dalam sebuah usaha rugi dan
untung merupakan hal yang wajar, yang terpenting bagaimana kita menyikapi
usaha tersebut dan bagaimana kita mengolah nya dengan baik.
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam
berwirausaha itu harus memiliki kemauan yang tinggi dan tetap fokus supaya bisa
mencapai keberhasilan yang diinginkan. Selain itu, kita juga harus bisa
memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen dan tentunya tidak
mengecewakan konsumen. Sebenarnya menjadi pengusaha itu memiliki peluang
yang besar dan mendapatkan laba yang lumayan bahkan maksimal. Menjadi
seorang wirausaha itu tidaklah sulit jika kita memiliki semangat untuk berkarya,
kemauan yang kuat, doa, dan juga usaha tanpa putus asa demi mencapai
keberhasilan. Dan juga kita bisa mendapat banyak teman, kenalan, lebih tepatnya
mempererat hubungan dengan orang-orang baru. Ketika kita mau bekerja keras
pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan juga dalam berusaha kita
harus sabar dan jangan takut rugi.
xxii
xxiii
LAMPIRAN
xxiii
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, D., Saepuloh, D., & Susetyo, D. P. (2020). AKuntansi
Manajemen. Informasi dan Alternatiif Untuk Pengambilan Keputusan.
xxiv