Makalah Analisis Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ANALISIS ANGKRINGAN NASI BAKAR SIMPANG


RINDU

Drs. Bakhtiar HM., MM


MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. MUHAMMAD RIDHO (20612011652)
2. MUHAMAD NURHASAN F.H (20612011650)
3. WAWAN SUSILAWANTO (20612011662)
4. JULIANTO SAPUTRA (20612011646)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2022
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
keagungan Keagungan dan Kemudahan-Nya dengan tujuan agar makalah ini
dapat kami susun dengan baik dan tepat waktu. Dalam makalah ini kami mengkaji
tentang "ANALISIS NASI BAKAR SIMPANG RINDU "

Kami juga sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, baik dari segi struktur kalimat maupun dalam
pembahasan materi. Dengan cara ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
berguna dari pembaca untuk mengatasi kesalahan dengan tepat.

Akhirnya, kami percaya bahwa makalah tentang " ANALISIS NASI


BAKAR SIMPANG RINDU " ini dapat memberikan manfaat dan informasi bagi
para pembaca makalah ini.

Pangkalan Bun, 4 Januari 2023

Penyusun

KELOMPOK 1

ii
iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen.................................................. 4
2.2 Biaya Bahan Baku.......................................................................... 5
2.3 Biaya Tenaga Kerja........................................................................ 6
2.4 Biaya Overdead Pabrik................................................................... 7
2.5 Laporan Laba Rugi......................................................................... 7
2.6 Neraca............................................................................................. 8
2.7 Harga Pokok Produk....................................................................... 8
2.8 Full Costing.................................................................................... 9
2.9 Variable Costing............................................................................. 9
2.10 Break Event.................................................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Lokasi............................................................................................. 11
3.2 Tenaga Kerja................................................................................... 11
3.3 Proses Produksi............................................................................... 11
3.4 Proses Pemasaran............................................................................ 12
3.5 Bahan Baku..................................................................................... 12
3.6 Analisis Harga Pokok Produksi...................................................... 13
3.7 Analisis Laporan Laba/Rugi........................................................... 17
3.8 Analisis Brea Event Point............................................................... 17

iii
iv

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN............................................................................... 18
LAMPIRAN.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

iv
v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan
cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus
memiliki:

1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan
mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang
harus dimiliki dalam berwirausaha.

2. Tekad (kemauan)

            Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi
tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill
(kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.

3. Modal

            Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.

4. Target dan Tujuan

            Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus
bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan
tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat
bertahan lama.

5. Tempat

v
vi

            Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan
oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

            Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.

            Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.

            Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.


Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan
tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan
dalam perekonomian nasional.

vi
vii

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
a) Mahasiswa/Mahasiswi mampu memahami dan mengerti bagaimana
analisis biaya produksi dari usaha Angkringan Nasi Bakar.
b) Mahasiswa/Mahasiswi mampu memahami dan mengerti bagaimana
laporan laba/rugi dari usaha Angkringan Nasi Bakar.
c) Mahasiswa/Mahasiswi mampu memahami dan mengerti bagaimana
analisis BEP dari usaha Angkringan Nasi Bakar.

1.3 Tujuan
Penelitian ini kami lakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
yaitu menambah wawasan, memiliki sikap kritis dan inovatif serta pemahaman
penulisan mengenai pembahasan dalam Angkringan Nasi Bakar Simpang Rindu
ini. Dan sebagai bahan masukan serta informasi bagi pengusaha Angkringan Nasi
Bakar Simpang Rindu.

vii
viii

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi Manajamen


Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis
dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat daya untuk membantu
pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan
digunakan oleh semua tingkatan dalam lingkup manajemen, informasi akuntansi
manajemen membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan
aktivitas perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajer
menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja, informasi akuntansi
manajemen dihasilkan melalui pengelolaan dalam suatu sistem yang disebut
sistem informasi akuntansi manajemen.
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah suatu sistem informasi yang
menghasilkan output dengan menggunakan input dan memprosesnya untuk
mencapai tujuan khusus manajemen. Memang tidak ada suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat masukan (input) atau pengelolaan atau proses (process), bahkan
keluaran (output) dari sistem informasi akuntansi manajemen. Kriteria tersebut
fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang hendak dicapai oleh
manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan
utama, yaitu:
1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk, dan objek lain yang
menjadi kebutuhan atau kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya
informasi akuntansi manajemen ini, para manajer dan pengguna lainnya harus
memahami dan mengetahui bagaimana cara penggunaannya. Apapun bentuk
organisasinya, baik perusahaan manufaktur maupun peruahaan jasa, manajer
harus memiliki kemampuan yang cukup dan pemahaman yang luas dalam
menggunakan informasi akuntansi manajemen.

viii
ix

Akuntansi manajemen (management accounting) adalah proses


mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis,
menginterpretasikan dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan
oleh manajemen (orang yang bertanggungjawab atas operasional perusahaan)
untuk melakukan perencanaan (planning), pengendalian (controlling),
pengambilan keputusan (decision-making), dan penilaian kinerja organisasi atau
perusahaan.
Proses adalah berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran,
penyimpanan, analisis pelaporan dan pengelolaan informasi. Proses manajemen
adalah memberdayakan pekerja untuk terlibat dalam proses manajemen. Artinya:
memberikan kesempatan yang lebih besar untuk berpendapat mengenai cara
menjalankan organisasi/perusahaan/pabrik, sedangkan pemberdayaan adalah
pemberian wewenang pada orang-orang operasional untuk merencanakan,
mengendalikan dan membuat keputusan tanpa adanya otoritas yang ekplisit dari
pihak manajemen tingkat menengah atau yang lebih tinggi.
Hasil dari proses adalah informasi data, dalam akuntansi manajemen
mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran,
laporan kinerja, bahkan komunikasi personal. Informasi tersebut sangat penting
dan bermanfaat bagi para pemakai terutama bagi pemakai intern organisasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
diantaranya para manajer (manajemen) yang merupakan orang-orang dalam
(internal) didalam organisasi dan yang bertanggung jawab untuk mengarahkan
serta mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi.

2.2 Biaya Bahan Baku


Definisi Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah biaya yang
digunakan untuk bahan-bahan yang bisa dengan mudah dan langsung
diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah beras, ayam dll.

Contoh BiayaBahan Baku (Raw Materials)

ix
x

Untuk pencatatan pembelian bahan baku sama dengan perusahaan dagang,


yakni dicatat dalam buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai) dan buku
pembelian (untuk pembelian kredit).  Pelunasan hutang dicatat dalam buku
pengeluaran kas. Pemakaian bahan baku selama satu periode dihitung sebagai
berikut:

Data diperoleh dari Perhitungan contoh


perkiraan
Persediaan bahan baku Persediaan pada awal periode
ditambah
Pembelian
Pembelian selama periode sama
Persediaan bahan baku
dengan bahan baku tersedia untuk
produksi dikurangi persediaan
pada akhir priode sama dengan
pemakaian bahan baku selama
periode.

Catatatan: “perkiraan persediaan bahan baku hanya untuk menampung ayat


jurnal penyesuaian pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun untuk nilai
persediaan yang ada di awal dan akhir periode. Di sisi lain, Jurnal penyesuaian
untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban
pokok produksi.

Pada tahun 2022, Angkringan Simpang Rindu membeli bahan baku seharga Rp
700.000 secara kredit. Ayat jurnalnya adalah:

Tangaal No Keterangan Ref Debet Kredit


Bukti
Sep 2022 – Pembelian bahan baku 700.000
Hutang Dagang 700.000

2.3 Biaya Tenaga Kerja

x
xi

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para
pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja
adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk
membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga
kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan,
bulanan dan lain sebagainya. Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya
tenaga kerja langsung, dan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead
pabrik.
Komponen Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja merupakan salah satu
dari tiga elemen biaya produksi. Elemen biaya produksi:
1. Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang digunakan ke
dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja adalah besarnya nilai tenaga kerja yang terjadi untuk
penggunaan tenaga kerja dalam rangka mengolah bahan baku menjadi
barang jadi.
3. Biaya overhead pabrik adalah nilai sumber daya produksi selain bahan
baku dan tenaga kerja langsung.

2.4 Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi yang dikeluarkan
selain untuk keperluan bahan baku dan biaya tenaga kerja secara langsung.
Dilansir dari jurnal Universitas Atmajaya, biaya overhead pabrik juga diartikan
sebagai bahan tidak langsung.

Biaya overhead juga diterapkan pada tenaga kerja tidak langsung, serta
biaya-biaya tidak mudah diidentifikasi atau dibebankan secara langsung pada
suatu pekerjaan. Sama dengan hasil produksi, atau tujuan akhir dari biaya tertentu,
misalnya kontrak-kontrak dengan pemerintah.

2.5 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss
Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan

xi
xii

pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan


beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.

Laporan laba rugi bisa dibuat dalam periode satu bulan, satu tahun, atau
berdasarkan konsep perbandingan (matching concept) yang disebut juga konsep
pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait. Laporan ini
masuk ke dalam empat laporan keuangan utama perusahaan dan sebagai
penghubung antara dua laporan neraca.

Selain itu, laporan laba rugi juga bermanfaat untuk hal bisnis lainnya
seperti bahan evaluasi pihak manajemen badan usaha dalam hal menentukan
strategi bisnis kedepannya, komparasi dengan laporan sebelumnya, hingga
mengetahui total pajak pada periode selanjutnya.

2.6 Neraca

Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial dalam
akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak
terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.Dari laporan
ini, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis Anda
kedepannya.

Semua jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat


laporan neraca untuk dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan
tersebut.

Baik perusahaan Anda bergerak di bidang perusahaan jasa, perusahaan


manufaktur atau lainnya, memiliki neraca tentu akan mempermudah proses
pengelolaan keuangan pada perusahaan tersebut. Umumnya bentuk laporan
keuangan neraca dalam akuntansi ini terbagi menjadi dua, yaitu skontro
(horizontal) dan stafel (vertikal).

Nilai modal pada balance sheet merupakan nilai yang tercatat dalam laporan


perubahan modal. Keseimbangan yang di dapat pada laporan ini di karenakan
terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat di laporan laba rugi.

xii
xiii

2.7 Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan
bahan baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya. Cara
Menentukan Harga Pokok Produksi adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi didapat dengan cara menjumlahkan total biaya


produksi dengan persediaan barang dalam proses produksi awal dikurangi dengan
persediaan barang dalam proses produksi akhir, dengan rumus: total biaya
produksi + persediaan barang dalam proses produksi awal – persediaan barang
dalam proses produksi akhir.

2. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Nilai dari Harga Pokok Penjualan ini bisa didapat dari harga pokok
produksi dijumlah dengan persediaan barang awal lalu dikurangi dengan
persediaan barang akhir, dengan rumus: harga pokok produksi + Persediaan
barang awal – persediaan barang akhir.

2.8 Full Costing

Full costing adalah suatu metode di dalam dunia akuntansi yang


menjelaskan bahwa seluruh biaya yang dikeluarkan di dalam proses produksi,
seperti biaya variabel, biaya tetap, biaya langsung, biaya investasi, dan seluruh
biaya yang dimanfaatkan untuk proses produksi dimanfaatkan sebagai indikator
penting untuk menghitung total biaya per unit atau harga pokok produksi di dalam
suatu kegiatan bisnis.

2.9 Variable Costing

Pengertian variable costing di dalam akuntansi adalah penentuan harga


pokok produksi yang hanya membebankan berbagai biaya produksi variable saja
kedalam harga pokok produk.

xiii
xiv

Nah, harga pokok produk berdasarkan pengertian variable costing adalah sebagai


berikut:

 Biaya tenaga kerja dengan variabel

 Biaya bahan baku

 Harga pokok produk

 Biaya overhead pabrik variabel

Penentuan terkait harga pokok variable atau variable costing adalah suatu konsep


penentuan harga pokok yang didalamnya hanya memasukkan biaya produksi
variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi ini akan tetap
dianggap sebagai biaya periode atau biaya waktu yang langsung dibebankan di
dalam laba rugi terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.

2.10 Break Event Point

Break Even Point (BEP) adalah yang merupakan titik di mana sebuah


perusahaan dalam kegiatan operasionalnya tidak mendapatkan keuntungan namun
juga tidak mengalami kerugian. Artinya jumlah laba yang didapatkan hasilnya
sama dengan total seluruh biaya perusahaan yang dikeluarkan atau sama-sama
nol.

Menurut beberapa ahli seperti Garrison dan Noreen, BEP adalah jumlah
penjualan yang harus dicapai untuk menutupi seluruh biaya operasional yang
dikeluarkan perusahaan. Nilai penjualan tersebut pun belum terkena pajak dan
bunga.

Sedangkan menurut Henry Simamora, Bambang Riyanto, dan Rony


mereka menyebutkan bahwa BEP adalah jumlah pendapatan
dari volume penjualan yang hasil nominalnya sama dengan seluruh biaya yang
digunakan ketika produksi. Sehingga perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.

xiv
xv

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Lokasi
Adapun praktek penelitian dilaksanakan di Angkringan Simpang Rindu,
Wilayah Kampung raja depan toko nirwana, Kabupaten Kotawaringin Barat.
- Tempat : Angkringan Simpang Rindu
- Alamat : Jl.PRA.Kesumayudha, Kampung Raja
- Telp. 082199711715, Owner ( Wawan )
Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan 4 Januari 2023 :

Waktu pelaksanaan Observasi :

- Pada tanggal 4 Januari 2023.


Waktu Penulisan Laporan :
- Kami membuat laporan pada tanggal 5 Januari 2023
3.2 Tenaga Kerja
Tenaga Kerjaa dalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam
dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.

Dikedai Mr.Coffee Ini Memiliki Tenaga Kerja 2 (Dua) Orang, yaitu :

1) Wawan (Owner)
2) Farhan (Penyaji)
3.3 Proses Produksi
proses produksi adalah merupakan cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,mesin,bahan-bahan,dana) yang ada.
Langkah – langkah Menyajikan Nasi bakar :

1. Masukkan beras ke rice cooker. Masukkan semua bahan lain, masak sampai
matang. Sisihkan.
2. Tumis bawang putih sampai harum, masukkan bawang merah, lengkuas,
daun salam, cabai, tomat, garam, gula, penyedap, lalu tambah air secukupnya.

xv
xvi

3. Masukkan teri masak sampai air menyusut, tambahkan kemangi. Koreksi rasa
4. Siapkan daun, masukkan nasi, pipihkan nasi beri isian teri, pepes.
5. Lakukan sampai habis. Bakar nasi bolak-balik, angkat. Nasi bakar teri siap
disajikan.
3.4 Proses Pemasaran
Proses pemasaran atau yang biasa orang sebut dengan marketing adalah
sebuah kegiatan yang harus diimbangi dengan tim pendukung yang siap dalam
bekerja keras untuk menarik minat masyarakat agar terpengaruh. Masyarakat
diajak dan dipengaruhi untuk memakai atau membeli. produk atau jasa yang
ditawarkan. Juga lekat kaitannya dengan sebuah strategi untuk menginformasikan
sebuah produk kepada pembeli.

Proses Pemasaran yang dilakukan oleh pemilik Angkring Simpang Rindu ini,
yaitu:

1) Melalui lapak yang telah di sediakan bagi yang minat membeli


2) Angkring Simpang Rindu juga menawarkan berbagai jenis aneka hidangan
minuman
3) Angkring Simpang Rindu juga menerima pemasanan online bagi yang
ingin membeli dengan cara menghubungi nomer yang tertera di atas
3.5 Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam usaha
yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali.

Bahan – Bahan baku Yang di Perlukan Angkring Simpang Rindu:

Bahan nasi:

- 350 gr beras

- 1 bungkus (65 ml) santan instan

- 3 butir bawang merah, iris halus

- 2 lembar daun salam

- 1 batang sereh, memarkan

xvi
xvii

- 2 lembar daun jeruk

- 1,5 cm lengkuas, memarkan

Bahan teri cabai hijau:

- 300 gr ikan teri goreng kering, sisihkan

Bumbu halus:

- 10 buah cabai rawit

- 2 siung bawang putih

- 1 batang sereh digeprek

Bumbu iris:

- 1 butir bawang bombay

- 5 butir bawang merah

- 10 buah cabai hijau

- 8 lembar daun jeruk

Pelengkap:

- Gula dan saos tiram

3.6 Analisis Harga Pokok Produksi


 Modal Awal / Investasi

Meja dan Kursi Rp 1.500.000

Gerobak Rp 5.000.000

Gelas Plastik Rp 210.000

Piring Plastik Rp 150.000

Sendok Rp 50.000

xvii
xviii

Termos Rp 75.000

Pemanggan Rp 150.000

Peralatan Tambahan Rp 2.000.000

TOTAL MODAL INVESTASI Rp 9.135.000

 Biaya Operasional Per Bulan

Penyewaan Tempat / Bangunan Rp 500.000

Biaya Listrik Rp 300.000

TOTAL BIAYA TETAP Rp 800.000

 Biaya Variabel

Rp 700.000
Bahan Baku

Biaya Tambahan Dll Rp 1.000.000

TOTAL BIAYA VARIABEL Rp 1.700.000

 Total Biaya Operasional


= Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel

xviii
xix

= Rp 800.000 + Rp 4.000.000
= Rp 4.800.000
 Pendapatan Rata – Rata Per Bulan
a. Penjualan Per Cup Coffee Rata – Rata :
= 100 nasi bakar/ Hari x Rp 10.000 x 30 Hari
= Rp 30.000.000
b. Total Pendapatan Per Bulan
= Rp30.000.000
 Keuntungan Per Bulan
= Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
= Rp 30.000.000 – Rp 4.800.000
= Rp 25.200.000
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
a) Biayan Bahan Baku

7 kg beras X Rp 13.000 Rp 91.000

b) Biaya Bahan Penolong

1kg Ikan teri X Rp 20.000 Rp 20.000

2kg Ayam X Rp 45.000 Rp 90.000

1kg Ikan tongkol X Rp 30.000 Rp 30.000

Total Rp 140.000

c) Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 1.500.000


d) Total Biaya Produk = 800.000

xix
xx

231.000
e) Biaya Yang Di Serap Per bungkus =
10.000
= Rp 23,1
f) Laba Yang Di Harapkan 75% X Rp 23,1= Rp 17.325
g) Harga Jual Per Bungkus = Rp 10.000

Pendekatan Full Costing


Biaya Bahan Baku Rp 231.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.500.000
Taksiran Total Biaya Produksi Rp 1.731.000
Biaya Sewa Rp 500.000
Taksiran Total Biaya Komersial Rp 500.000
Taksiran Biaya Penuh Rp 2.231.000

xx
xxi

3.7 Analisis Laporan Laba / Rugi


Berikut Laporan Laba / Rugi Usaha Kedai Mr.Coffee :

ANGKRINGAN NASI BAKAR


Laporan / Rugi
Per 30 Oktober 2020

Pendapatan...........................................................................................................
Rp 30.000.000

- Penjualan Coffee Per Bulan..........................................Rp 30.000.000 (+)


- Total Pendapatan...........................................................Rp 30.000.000

Biaya :

- Biaya Sewa ..............................................................Rp 500.000


- Biaya Bahan Baku....................................................Rp 231.000
- Biaya Tambahan.......................................................Rp 1.000.000
- Biaya Operasional....................................................Rp 4.800.000
- Total Biaya................................................................................................Rp
6.531.000(-)

LabaBersih...........................................................................................................
Rp 23.469.000

3.8 Analisis Break Even Point


Perhitungan BEP usaha Angkringan Simpang Rindu dengan rincian sebagai
berikut :
 Biaya Tetap Sebulan adalah sebesar Rp 800.000 yang terdiri dari :
- Biaya Sewa Rp 500.000
- Bahan Nasi Bakar Berbagai Jenis Rp 231.000
 Harga jual per Bungkus adalah Rp 10.000

xxi
xxii

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Apapun Hasilnya didalam sebuah usaha pasang surut sebuah penghasilan
baik laba / rugi harus tetap di perhitungkan karna di dalam sebuah usaha rugi dan
untung merupakan hal yang wajar, yang terpenting bagaimana kita menyikapi
usaha tersebut dan bagaimana kita mengolah nya dengan baik.
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam
berwirausaha itu harus memiliki kemauan yang tinggi dan tetap fokus supaya bisa
mencapai keberhasilan yang diinginkan. Selain itu, kita juga harus bisa
memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen dan tentunya tidak
mengecewakan konsumen. Sebenarnya menjadi pengusaha itu memiliki peluang
yang besar dan mendapatkan laba yang lumayan bahkan maksimal. Menjadi
seorang wirausaha itu tidaklah sulit jika kita memiliki semangat untuk berkarya,
kemauan yang kuat, doa, dan juga usaha tanpa putus asa demi mencapai
keberhasilan. Dan juga kita bisa mendapat banyak teman, kenalan, lebih tepatnya
mempererat hubungan dengan orang-orang baru. Ketika kita mau bekerja keras
pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan juga dalam berusaha kita
harus sabar dan jangan takut rugi.

xxii
xxiii

LAMPIRAN

xxiii
xxiv

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, D., Saepuloh, D., & Susetyo, D. P. (2020). AKuntansi
Manajemen. Informasi dan Alternatiif Untuk Pengambilan Keputusan.

I Gusti Putu Darya, M. M. (2019). Akuntansi Manajemen. Uwais Inspirasi


Indonesia.

xxiv

Anda mungkin juga menyukai