Peran Tokoh Utama Dalam Penyebaran Islam Di Indonesia
Peran Tokoh Utama Dalam Penyebaran Islam Di Indonesia
Peran Tokoh Utama Dalam Penyebaran Islam Di Indonesia
Disusun oleh
Nama: FAUZAN DZAKI PRAMONO
Kelas: X-2
Absen: 8
Jakarta,maret 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Walisongo
B. Peran Walisongo di Berbagai Bidang
1. Peran Walisongo di Bidang Pendidikan
2. Peran Walisongo di Bidang Politik
3. Peran Walisongo di Bidang Dakwah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah
Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara
Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam
budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka
adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu
banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang
sangat besar dalam mendirikan Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa,
juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta
dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak
disebut dibanding yang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian Walisongo?
2. Siapa saja nama-nama Walisongo?
3. Bagaimana peranan Walisongo dalam berbagai bidang?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Walisongo
Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali
yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau
sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata
songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti
mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa
Jawa, yang berarti tempat.
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis
dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Para Walisongo adalah
pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan
dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa,
mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian,
kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Para sembilan Wali itu ialah Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua.
Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah
keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel.
Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan
Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria
anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung
Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang
lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan
abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya, Gresik, Lamongan di
Jawa Timur, Demak, Kudus, Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa
Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu
masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk
peradaban baru, mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga,
kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Mereka
mendapat gelar susuhunan (sunan), yaitu sebagai penasihat dan
pembantu Raja. Para Wali melakukan dakwahnya dengan sangat tekun,
mereka mampu memahami kondisi masyarakat Jawa pada saat itu.
B. Saran
Dengan mengetahui sejarah singkat Walisongo, mari kita bersama-sama
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Setelah mengetahui
cara Walisongo menyebarkan Islam pada umat Islam terdahulu, marilah
kita juga menyiarkan agama Islam dengan cara yang disenangi oleh
masyarakat zaman sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-walisongo/
https://www.academia.edu/44243003/
MAKALAH_TENTANG_WALI_SONGO
https://www.studocu.com/id/document/sekolah-menengah-atas-hang-
tuah-2/sosial-study/makalah-tentang-wali-songo/28284933