Askep Maternitas Kelompok 3
Askep Maternitas Kelompok 3
Askep Maternitas Kelompok 3
Disusun oleh :
Ai Susilawati Fauziah Nadiva Aulia Zahra
Astrid Mandiri Andini Niken Awalia Alvia
Della Siti Aida Putri Yasmin S.S
Fazrin Ramdani N Riska Sazlena F
Karina Diana Agustin Siti Julia M
Maya Angelina Riki Firmansyah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Obstetri : P2A0
2. Keadaan umum : Composmentis
3. TTV :
TD : 110/70 MmHg R : 20x/menit
S : 36oC N : 71x/menit
SpO2 : 98%
4. Kepala
a. Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba,kelenjar tiroid tidak teraba
b. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan,
penyebaran rambut merata berwarna hitam
c. Mata : simetris kanan kiri, seklera putih, kornea jernih, reflek cahaya positif,
pupil isokor kanan kiri, tidak ada kelainan
d. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret dan polip,
pasien dapat membedakan bau
e. Mulut ; Mukosa bibir kering dan pucat, ada pembengkakan vaskuler pada
gusi, ukuran tonsil normal, letak upula simetris di tengah
f. Telinga : simetris kanan kiri sejajar kontus mata, ketajaman pendengaran klien
berfungsi dengan baik.
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi : tak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak bekas pemasangan
face maker, tidak ada bekas pemasangan WSD
Perkusi : Bunyi pekak
Palpasi : tidak terjadi pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi jantung 1 : lup, bunyi jantung 2 : dup, tidak ada bunyi
jantung tambahan.
b. Paru
Inspeksi : Pengembangan dan pengempisan dada kanan dan kiri seimbang dan
tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Perkusi : Bunyi sonor
Palpasi : focal fremitus kanan dan kiri seimbang
Auskultasi : suara nafas vesikuler tida ada bunyi tambahan seperti ronkhi
maupun wheezing.
c. Payudara : bersih, simetris, padat, hiperpigmentasi areola, putting susu
menoonjol, pengeluaran ASI sedikit
6. Abdomen :
a. Infolusio uterus : uterus lunak, TFU 2 jari
b. Kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih
c. Diastasis rektun abdominalis : 3x3 cm
d. Fungsi pencernaan : klien belum BAB
e. Bila dilakukan SC : Kondisi luka kering tidak ada nanah maupun darah
7. Perineum dan Genitalia :
a. Vagina : terpasang kateter dengan produksi urine 500cc, pasien memakai
pempes dewasa, integritas kulit normal, tidak ada endema
b. Perineum : utuh tidak ada tanda tanda REEDA
c. Hemorroid : tidak ada hemorroid
8. Ekstremitas :
a. Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm di sebelah kiri tidak ada edema
b. Ekstremitas Bawah : tidak ada edema pada kaki
D. FOLA FUNGSIONAL ( GORDON )
1. Pola manajemen dan persepsi Kesehatan :
Klien mengatakan selalu memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan
agar pasien mengetahui perkembangan dan Kesehatan bayi, klien
memeriksakan kandungan 10 kali selama kehamilan ini.
2. Pola nutrisi dan metabolisme :
- Selama hamil, Ny. M mengatakan makan 3-4 kali sehari dengan lauk pauk
nasi serta buah-buahan, tidak ada alergi untuk makan. Minum sekitar 2 L
sehari dengan air putih disertai susu formal untuk ibu hamil.
- Setelah melahirkan klien makan 3x dengan porsi sedikit tapi sering
yang disediakan dari RS dan memakan makanan ringan dan klien
mengatakan membutuhkan energi banyak selama menyusui anaknya,
minum 8-9 gelas perhari
3. Pola eliminasi
- Klien mengatakan kebiasaan BAK 5-6 kali sehari dan BAB 1 kali sehari
- Setelah melahirkan, klien sudah BAK sebanyak 500cc dan belum BAB
setelah persalinan.
4. Pola istirahat dan tidur
- Klien mengatakan selama dirumah tidak ada gangguan tidur dan istirahat
tidur cukup.
- Setelah melahirkan, klien mengatakan tidurnya kurang nyenyak di siang
hari maupun malam hari karena nyeri di bagian perut bawah
5. Pola aktifitas dan Latihan
- Klien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas secara mandiri.
- Setelah melahirkan, aktivitas pasien dibantu sepenuhnya dengan keluarga.
Saat ini pasien mengatakan belum bisa menggerakkan ekstremitas bawahnya,
belum bisa miring kanan kiri
6. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas secara mandiri.
Semenjak melahirkan, aktivitasnys dibantu sebagian dengan keluarga
7. Pola kognitif dan sensori
Klien mengatakan mengetahui kondisinya saat ini, klien juga mengatakan
harus segera pulih agar dapat merawat anaknya dan Kembali ke rumah. Tidak
ada keluhan gangguan sensori. Klien hanya merasa masih lemas dan
merasakan nyeri jika bergerak.
8. Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien mengatakan menerima keadaannya sekarang, klien ingin cepat pulang
bersama bayinya. Klien juga mengatakan harus lebih bertanggung jawab
dalam perannya sekarang sebagai ibu.
9. Pola seksual dan reproduksi
Klien mengatakan ini adalah pernikahan pertama dan anak kedua
pasien, klien menggunakan KB IUD setelah menjalani operasi SC anak
kedua.
10. Pola mekanisme koping
Klien mengatakan ketika memiliki masalah selalu berdiskusi dengan suami
dan keluarga dalam mencari jalan keluar.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam, sebelum melahirkan klien selalu menjalankan
kewajibanya sebagai seorang muslim. Setelah melahirkan klien bersyukur
anaknya dapat lahir di dunia dengan sehat.
pendarahan
anemi
HbO2 menurun
Merabolisme anaerob
Kelelahan
Intoleransi Aktivitas
Resiko Infeksi
Diagnosa keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik : terputusnya kontinuitas jaringan sekunder
terhadap luka operasi ( D.0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas ( D. 0056)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasi (D.0142)
Ta
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisas TTD
keperawatan
ng
ga
l/
ja
m
Tanggal
/jam
1. 13 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Desemb pencedera fisik : asuhan keperawatan (I.08238)
er terputusanya 1x8jam diharapkan Observasi
2022/16 kontinuitas jaringan kriteria hasil : Tingkatan 1 .Identifikasi
.00 sekunder terhadap nyeri menurun lokasi,
luka operasi (L.08066) karakteristik,
(D.0077) durasi, frekuensi,
1. Identifikasi kualitas, intensitas
lokasi, nyeri
karakteristik, 2. Identifikasi skala
durasi, nyeri
frekuensi, 3. Identifikasi
kualitas, faktor yang
intensitas nyeri memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
4. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis, suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
5. Fasilitas istirahat
dan tidur
Edukasi
6. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
7. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
V. CATATAN PERKEMBANGAN
13 Intoleransi aktivitas S:
Desembe berhubungan dengan Pasien mengatakan belum bisa
r 2022/ imobilitas ( D.0056) menggerakkan ekstremitas bagian
jam 20.30 bawahnya, belum bisa miring kanan
kiri
O:
Pasien terlihat hanya berbaring
ditempat tidur
Pasien tampak berusaha
menggerakkan kakinya
A : Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor pola dan jam tidur
Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
13 Risiko infeksi S:
Desembe berhubungan dengan Pasien mengatakan merasa gatal pada
r 2022/ efek prosedur invasi luka post sc
jam 20.30 ( D.0029) O:
Terdapat luka post sc kurang lebih
10cm.
Tanda-tanda infeksi
Rubor : Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
Kalor : Suhu pada luka 36oc
Dolor : Tidak terdapat kemerahan
fungsi laesa : nyeri saat bergerak.
A : Masalah resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan