Askep Maternitas Kelompok 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA

PASIEN POST OPERASI CAESAREA

Diajukan untuk memenuhi tugas proses keperawatan dan berfikir kritis

Disusun oleh :
Ai Susilawati Fauziah Nadiva Aulia Zahra
Astrid Mandiri Andini Niken Awalia Alvia
Della Siti Aida Putri Yasmin S.S
Fazrin Ramdani N Riska Sazlena F
Karina Diana Agustin Siti Julia M
Maya Angelina Riki Firmansyah

S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA
TAHUN 2022/2023
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN

1. Nama klien : Ny. M


2. Usia : 25 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : IRT
5. Pendidikan Terakhir : S1
6. Alamat : Majalengka
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri perut pada luka bekas post section caesarea.
Klien mengatakan nyeri bertambah jika bergerak. Klien mengatakan rasanya
seperti ditusuk – tusuk. Klien mengatakan nyeri di perut bagian bawah. Skala
nyeri 6 (1-10). Nyeri hilang timbul saat klien bergerak terasa sangat nyeri.
2. Riwayat kehamilan sekarang :
1) Berapa kali periksa kehamilan : 10 kali
2) Masalah kehamilan : Sering mual dan pusing.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu :
No. tahun Jenis penolong Jenis Keadaan bayi Masalah
persalinan kelamin waktu lahir kehamilan
1. 2021 SC Dokter Perempu Sehat Pusing
an

4. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada 13 Desember 2022 di ruang Aisyah pasien post oprasi sectio caesarea
mengeluh nyeri di bagian bawah perut pada luka bekas oprasi, pasien meringgis
kesakitan. Pasien mengatakan merasa tidak nyeri jika hanya berbaring. Dengan
kesadaran composmentis, TD : 110/70 MmHg, Nadi : 71x/menit, RR : 20x/menit,
SpO2 : 98%, Suhu : 36oC. Pasien mengatakan rasanya seperti di tusuk tusuk
segala Aktivitas yang dilakukan pasien dibantu oleh suami dan ibunya. Bayi
pasien lahir dengan berat 2.700 gr dengan Panjang badan 50cm dengan Nadi :
124x/menit, SpO2 : 99%, suhu : 35,2oC dirawat satu ruangan Bersama sang ibu,
pasien mengatakan saat menyusui ASI yang keluar hanya sedikit.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Obstetri : P2A0
2. Keadaan umum : Composmentis
3. TTV :
TD : 110/70 MmHg R : 20x/menit
S : 36oC N : 71x/menit
SpO2 : 98%
4. Kepala
a. Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba,kelenjar tiroid tidak teraba
b. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan,
penyebaran rambut merata berwarna hitam
c. Mata : simetris kanan kiri, seklera putih, kornea jernih, reflek cahaya positif,
pupil isokor kanan kiri, tidak ada kelainan
d. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret dan polip,
pasien dapat membedakan bau
e. Mulut ; Mukosa bibir kering dan pucat, ada pembengkakan vaskuler pada
gusi, ukuran tonsil normal, letak upula simetris di tengah
f. Telinga : simetris kanan kiri sejajar kontus mata, ketajaman pendengaran klien
berfungsi dengan baik.
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi : tak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak bekas pemasangan
face maker, tidak ada bekas pemasangan WSD
Perkusi : Bunyi pekak
Palpasi : tidak terjadi pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi jantung 1 : lup, bunyi jantung 2 : dup, tidak ada bunyi
jantung tambahan.
b. Paru
Inspeksi : Pengembangan dan pengempisan dada kanan dan kiri seimbang dan
tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Perkusi : Bunyi sonor
Palpasi : focal fremitus kanan dan kiri seimbang
Auskultasi : suara nafas vesikuler tida ada bunyi tambahan seperti ronkhi
maupun wheezing.
c. Payudara : bersih, simetris, padat, hiperpigmentasi areola, putting susu
menoonjol, pengeluaran ASI sedikit
6. Abdomen :
a. Infolusio uterus : uterus lunak, TFU 2 jari
b. Kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih
c. Diastasis rektun abdominalis : 3x3 cm
d. Fungsi pencernaan : klien belum BAB
e. Bila dilakukan SC : Kondisi luka kering tidak ada nanah maupun darah
7. Perineum dan Genitalia :
a. Vagina : terpasang kateter dengan produksi urine 500cc, pasien memakai
pempes dewasa, integritas kulit normal, tidak ada endema
b. Perineum : utuh tidak ada tanda tanda REEDA
c. Hemorroid : tidak ada hemorroid
8. Ekstremitas :
a. Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm di sebelah kiri tidak ada edema
b. Ekstremitas Bawah : tidak ada edema pada kaki
D. FOLA FUNGSIONAL ( GORDON )
1. Pola manajemen dan persepsi Kesehatan :
Klien mengatakan selalu memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan
agar pasien mengetahui perkembangan dan Kesehatan bayi, klien
memeriksakan kandungan 10 kali selama kehamilan ini.
2. Pola nutrisi dan metabolisme :
- Selama hamil, Ny. M mengatakan makan 3-4 kali sehari dengan lauk pauk
nasi serta buah-buahan, tidak ada alergi untuk makan. Minum sekitar 2 L
sehari dengan air putih disertai susu formal untuk ibu hamil.
- Setelah melahirkan klien makan 3x dengan porsi sedikit tapi sering
yang disediakan dari RS dan memakan makanan ringan dan klien
mengatakan membutuhkan energi banyak selama menyusui anaknya,
minum 8-9 gelas perhari
3. Pola eliminasi
- Klien mengatakan kebiasaan BAK 5-6 kali sehari dan BAB 1 kali sehari
- Setelah melahirkan, klien sudah BAK sebanyak 500cc dan belum BAB
setelah persalinan.
4. Pola istirahat dan tidur
- Klien mengatakan selama dirumah tidak ada gangguan tidur dan istirahat
tidur cukup.
- Setelah melahirkan, klien mengatakan tidurnya kurang nyenyak di siang
hari maupun malam hari karena nyeri di bagian perut bawah
5. Pola aktifitas dan Latihan
- Klien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas secara mandiri.
- Setelah melahirkan, aktivitas pasien dibantu sepenuhnya dengan keluarga.
Saat ini pasien mengatakan belum bisa menggerakkan ekstremitas bawahnya,
belum bisa miring kanan kiri
6. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan sebelum sakit melakukan aktivitas secara mandiri.
Semenjak melahirkan, aktivitasnys dibantu sebagian dengan keluarga
7. Pola kognitif dan sensori
Klien mengatakan mengetahui kondisinya saat ini, klien juga mengatakan
harus segera pulih agar dapat merawat anaknya dan Kembali ke rumah. Tidak
ada keluhan gangguan sensori. Klien hanya merasa masih lemas dan
merasakan nyeri jika bergerak.
8. Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien mengatakan menerima keadaannya sekarang, klien ingin cepat pulang
bersama bayinya. Klien juga mengatakan harus lebih bertanggung jawab
dalam perannya sekarang sebagai ibu.
9. Pola seksual dan reproduksi
Klien mengatakan ini adalah pernikahan pertama dan anak kedua
pasien, klien menggunakan KB IUD setelah menjalani operasi SC anak
kedua.
10. Pola mekanisme koping
Klien mengatakan ketika memiliki masalah selalu berdiskusi dengan suami
dan keluarga dalam mencari jalan keluar.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam, sebelum melahirkan klien selalu menjalankan
kewajibanya sebagai seorang muslim. Setelah melahirkan klien bersyukur
anaknya dapat lahir di dunia dengan sehat.

E. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 13 desember 2022 pukul 09.50 WIB
Nama Test Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 12.8 g/DI 10,7-14,7
Hematokrit 38.0 % 31-43
Lekosit 22.710 /mm^3 5.000-14,500
Trombosit 155.000 /mm^3 150.000-450.000
Eritrosit 4,53 Juta/uL 3.8-5.2
Indeks Eritrosit
MCV 83,9 FI 80-100
MCH 28,2 Pg 26-34
MCHC 33,6 g/DI 32-36
RPW 15,9 % 9.0-13.0
MPV 9,2 fL 7.9-11.1
Hitung jenis (diff)
Eosinofil 0 % 2-4
Basofil 0 % 0-1
Limfosit 5 % 20-40
Monosit 6 % 2-8
Nitrofil batang 5 % 3-5
Nitrofil segmen 68 % 50-70
Koagolasi
PPT 16,3 Detik 12-19
APTT 36,8 Detik 27-42
Imunologi
HBsAg kualitatif Negatif Negatif
HIV Non Reaktif Non Reaktif
Syphilis Negatif Negatif
Kimia Klinik
Glukosa Darah 105.7 75-200
Sewaktu
F. TERAFI
 Infus RL 20tpm
- Manfaat : Mempertahankan hidrasi pada pasien dan mengembalikan cairan
tubuh setelah kehilangan darah yang signikan atau luka bakar yang parah.
 Dolgesik : 50g/8jam/Oral
- Manfaat: Untuk meredakan nyeri akut dan kronis serta meringankan nyeri pasca
operasi.
 Paracetamol : 500mg/8jam/Oral
- Manfaat : Untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam.
II. ANALISA DATA
Data/Simptom Etiologi Problem
DO: Luka post operasi Nyeri akut
• Pasien tampak meringis kesakitan
• Terpasang infus RL 20tpm
• Diberikan:
Dolgesik 50g/8jam Jaringan terputus
Paracetamol 500mg/8jam
• TTV
• TD : 118/61 mmHg merangsang area
• Nadi : 71x/menit sensorik motorik
• Suhu :36℃
• Pernafasan : 20x/menit
• SPO2 : 98% nyeri akut
DS:
Pasien mengeluh nyeri di bagian bawah perut
pada luka bekas operasi, Pasien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak, Pasien mengatakan
rasanya seperti ditusuk tusuk, Pasien mengatakan
nyeri di perut bagian bawah, Skala nyeri 6, Nyeri
hilang timbul saat pasien bergerak terasa sangat
nyeri

DO: Nifas Intoleransi Aktivitas


Aktivitas pasien dibantu keluarga

DS: kontraksi uterus


Pasien mengatakan belum bisa menggerakan
ekstremitas bawahnya. Belum bisa miring kanan
kiri tidak adekuat

pendarahan
anemi

HbO2 menurun

Merabolisme anaerob

Asam laknat meningkat

Kelelahan

Intoleransi Aktivitas

DO: luka post op Resiko Infeksi


• Terdapat luka post sc kurang lebih 10cm.
• Tanda-tanda infeksi
• Rubor : Skala nyeri 6 (nyeri sedang) jaringan terbuka
• Kalor : Suhu pada luka 36℃
• Dolor : tidak terdapat kemerahan
• Fungsi laesa : Nyeri saat bergerak proteksi kurang
DS:
Pasien mengatakan merasa gatal pada luka post sc
inovasi bakteri

Resiko Infeksi

Diagnosa keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik : terputusnya kontinuitas jaringan sekunder
terhadap luka operasi ( D.0077)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas ( D. 0056)
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasi (D.0142)

III. RENCANA KEPERAWATAN

Ta
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisas TTD
keperawatan

ng
ga
l/
ja
m
Tanggal
/jam
1. 13 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Desemb pencedera fisik : asuhan keperawatan (I.08238)
er terputusanya 1x8jam diharapkan Observasi
2022/16 kontinuitas jaringan kriteria hasil : Tingkatan 1 .Identifikasi
.00 sekunder terhadap nyeri menurun lokasi,
luka operasi (L.08066) karakteristik,
(D.0077) durasi, frekuensi,
1. Identifikasi kualitas, intensitas
lokasi, nyeri
karakteristik, 2. Identifikasi skala
durasi, nyeri
frekuensi, 3. Identifikasi
kualitas, faktor yang
intensitas nyeri memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
4. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis, suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
5. Fasilitas istirahat
dan tidur
Edukasi
6. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
7. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal DX.Kep Tindakan Keperawatan Respon TTD


/jam Perawat
13 Desember 2022
16.10 DX 1 Mengidentifikasi lokasi, DS:
karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri dibagian bawah
frekuensi, kualitas, perut pada luka bekas operasi
intensitas nyeri P: Pasien mengatakan nyeri bertambah jika
bergerak
Q: Pasien mengatakan rasanya seperti
ditusuk tusuk
R: pasien mengatakan nyeri diperut bagian
bawah
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri hilang timbul saat pasien bergerak
terasa sangat nyeri
DO:
• Pasien terlihat meringis kesakitan
• Terdapat luka bekas jahitan operasi
SC di perut bagian bawah
• Terpasang infus RL 20tpm
• TTV
TD : 110/70mmHg
Nadi : 71x/menit
Suhu : 36℃
Pernapasan : 20x/mwnit
SPO2 : 98%
16.30 DX 1 Mengidentifikasi factor DS:
yang memperberat dan Pasien mengatakan merasa tidak nyeri saat
memperingan nyeri pasien hanya berbaring di Kasur dan terasa
nyeri sakit saat pasien melakukan Aktivitas
DO:
Pasien terlihat hanya berbaring di kasur
16.35 DX 1 Mengontrol lingkungan DS :
yang memperberat rasa Pasien mengatakan ingin tirainya ditutup
nyeri saja
DO:
Ketika tirai ditutup pasien lebih tenang dan
bisa istirahat
17.00 DX 3 Memonitor tanda-tanda DS:
infeksi Pasien mengatakan gatal pada luka bekas
opersai SC
DO:
Terdapat luka post SC kurang lebih 10cm
Tanda-tanda infeksi
Rubor: Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
Dolor: Tidak terdapat kemerahan
Fungsi laesa : Nyeri saat bergerak
17.15 DX 3 Menjelaskan tanda dan DS:
gejala infeksi Pasien mengatakan paham tentang apa
yang dijelaskan
DO:
Pasien tampak memperhatikan saat
dijelaskan
18.30 DX 2 Mengidentifikasi DS:
gangguan fungsi tubuh PAsien mengatakan belum bisa
yang mengakibatkan menggerakan ekstremitas bagian
kelelahan bawahnya, belum bisa miring kanan kiri
DO:
Pasien terlihata hanya berbaring di tempat
tidur
18.45 DX 2 Menyediakan DS:
lingkungan nyaman dan Pasien mengatakan ingin tidak banyak
rendah stimulus orang yang melakukan kunjungan
DO:
PAsien terlihat lebih tenang jika tidak
banyak orang yang berkunjung
18.50 DX 2 Menganjurkan DS:
melakukan Aktivitas Pasien mengatakan belum bisa
secara bertahap dari menggerakkan ekstremitas bagian
menggerakkan kaki bawahnya
terlebih dahulu DO:
Pasien tampak brusaha untuk
menggerakkan kakinya
19.30 DX 1 Mengajarkan Teknik DS:
non farmakologis untuk Pasien mengatakan nyerinya dapat
mengurangi nyeri terkontrol setelah melakukan Teknik
dengan tektik relaksasi relaksasi nafas dalam
nafas dalam DO:
Pasien tampak mengerti penjelasan dari
perawat
19.45 Dx 1 Memonitor kebersihan DS:
terapi komplementer Pasien mengatakan akan melakukan Teknik
yang sudah diberikan nafas dalam saat nyeri terasa
dengan melakukan DO:
Teknik nafas dalam Pasien tampak mengerti penjelasan dari
perawat
20.30 DX 1 Mengkolaborasi DS:
pemberian dolgesek Pasien mengatakan sudah pernah
50g secara oral mengkonsumsi obat tersebut
DO:
Tidak ada tanda-tanda efek samping obat
14 Desember 2022
15.00 DX. 1 Mengevaluasi DS:
kebersihan terapi Pasien mengatakan sudah menerapkan
komplementer yang Teknik napas dalam saat nyeri terasa
sudah diberikan dengan DO:
melakukan Teknik Pasien tampak memahami penjelasan dari
napas dalam perawat
15.15 DX. 1 Mengidentifikasi nyeri DS:
Paasien mengatakan nyeri berkurang
menjadi 3
DO:
• Pasien tidak lagi terlihat meringis
kesakitan
• Skala nyeri 3
15.40 DX. 3 Mengobservasi keadaan DS:
luka post sc Pasien mengatakan gatal pada luka post sc
sudah berkurang
DO:
Luka terlihat baik dan bersih
16.00 DX. 3 Mengajarkan cara DS:
memeriksa kondisi luka Pasien mengatakan paham tentang apa
atau luka oprasi yang diajarkan
DO:
Pasien tampak memperhatikan saat sedang
dijelaskan
17.00 DX. 2 Memonitor pola dan DS:
jam tidur Pasien mengatakan setelah melahirkan
tidurnya kurang nyenyak di siang hari
maupun malam hari karena nyeri dibagian
perut bawah
DO:
Pasien terlihat berusaha tidur tetapi tidak
bisa
17.30 DX.2 Memfasilitasi duduk DS:
disisi tempat tidur Pasien mengatakan baru berusaha untuk
duduk
DO:
Pasien terlihat berusaha duduk
19.00 DX. 3 Menganjurkan DS:
meningkatkan asupan Pasien mengatakan mengerti dan akan
nutrisi meningkatkan asupan nutrisi
DO:
Pasien tampak kooperatif
19.10 DX. 1 Kolaborasi pemberian DS:
dolgesek 50g secara Pasien mengatakan akn meminum obatnya
oral setelah ini
DO:
• Pasien pergi ke kamar mandi
terlebih dahulu lalu meminum
obatnya
• Tidak ada efek samping setelah
pasien meminum obat tersebut

V. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/ Diagnosa keperawatan SOAP TTD


jam Perawat
13 Nyeri akut berhubungan S:
Desembe dengan agen pencedera  Pasien mengatakan nyeri dibagian
r 2022/ fisik : terputusnya bawah perut pada luka bekas operasi
jam 20.30 kontinuitas jaringan  Pasien mengatakan terasa tidak nyeri
sekunder terhadap luka saat pasien hanya berbaring dikasur
operasi ( D.0077 ) dan tersa nyeri sakit saat pasien
melakukan aktifitas
 Pasien mengatakan akan melakukan
Teknik relaksasi untuk meredakan
nyeri apabila timbul
P : Pasien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak
Q ; Pasien mengatakan rasanya seperti
ditusuk-tusk
R : Pasien mengatakan nyeri diperut
bagian bawah
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul saat pasien
bergerak terasa sangat nyeri
O:
 Tidak terdapat nanah maupun darah
pada luka
 Pasien terlihat meringis kesajitan
 Terdapat luka bekas jahitan operasi
SC diperut bagian bawah
 Terpasang infus RL 20 tpm
 TTV
TD 110/70 mmHg
Nadi 71x/menit
Suhu 36o C
RR 20x/menit
SPO2 : 98%
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 Identifikasi skla nyeri evaluasi Teknik
nafas dalam

13 Intoleransi aktivitas S:
Desembe berhubungan dengan  Pasien mengatakan belum bisa
r 2022/ imobilitas ( D.0056) menggerakkan ekstremitas bagian
jam 20.30 bawahnya, belum bisa miring kanan
kiri
O:
 Pasien terlihat hanya berbaring
ditempat tidur
 Pasien tampak berusaha
menggerakkan kakinya
A : Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 Monitor pola dan jam tidur
 Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
13 Risiko infeksi S:
Desembe berhubungan dengan  Pasien mengatakan merasa gatal pada
r 2022/ efek prosedur invasi luka post sc
jam 20.30 ( D.0029) O:
 Terdapat luka post sc kurang lebih
10cm.
Tanda-tanda infeksi
Rubor : Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
Kalor : Suhu pada luka 36oc
Dolor : Tidak terdapat kemerahan
fungsi laesa : nyeri saat bergerak.
A : Masalah resiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

14 Nyeri akut berhubungan S:


Desembe dengan agen pencedera  Pasien mengatakan sudah menerapkan
r fisik : terputusnya Teknik napas dalam saat nyeri terasa
2022/jam kontinuitas jaringan  Pasien mengatakan nyeri berkurang
20.00 sekunder terhadap luka O:
operasi ( D.0077 )  Pasien tidak lagi terlihat meringis
kesakitan
 Skala nyeri 3
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 Menerapkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri dengan
Teknik relaksasi napas dalam
 Kolaborasi pemberian analgenik
14 Resiko infeksi S:
Desembe berhubungan dengan Pasien mengatakan terdapat luka pada daerah
r efek prosedur invasi bekas operasi SC dan mengatakan gatal sudah
2022/jam (D.0142 ) berkurang
20.00 O:
Balutan luka terlihat baik, bersih dan kering
A : Resiko infeksi belum teratasi
P : Intervesi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai