Desa Kota

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Desa Kota

Kelompok desa kota :


Aida Tsabita
Asqia Tsabita
Fira Nurul
Maritsa Nur

 pengertian desa :
Menurut R. Bintarto membedakan pengertian desa berdasarkan arti secara umum dan secara
administratif. Secara umum adalah unit pemusatan penduduk bercorak agraris dan jauh dari
kota. Secara administrative adalah kelurahan dipimpin oleh lurah.
 Pengertian kota :
Kota menurut Bintarto, kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi heterogen serta coraknya
lebih matrealistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

 Ciri-ciri desa :
Menurut Rouceck dan Warren
1. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan.
2. Mobilitas penduduknya rendah.
3. Keluarga di pedesaan masih tradisional
4. Komunikasi keluarga terjadi secara langsung, mendalam, dan informal.
 Ciri-ciri kota :
1. Masyarakat heterogen
2. Individualis dan meterialistis
3. Corak kehidupan bersifat gesselschaft
4. Terdapat gedung gedung tinggi

 Bentuk dan pola desa :


1. Desa terpusat
Desa yang umumnya terdapat di pegunungan yang tempat tinggalnya menusat karena
didorong sikap kegotongroyongan serta factor keturunan atau kerabat. Pemekaran terjadi
bila jumlah anggota masyarakat bertambah dan arah pemekaranya kesegala penjuru.

2. Desa mengelilingi fasilitas tertentu


Banyak terdapat di dataran rendah, dimana fasilitas umum yang ada dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fasilitas yang dikelilingi sudah pasti berada di tengah-
tengah pemukiman, dan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan
industry maupun sehari-hari.

3. Desa menyusur sepanjang pantai


Dapat dikenali dengan pola pembangunannya yang memanjang pada suatu garis. Garis
tersebut bukan garis biasa, melainkan menjadi sumber penghidupan atau kemudahan
mobilitas penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Umumnya pola ini terdapat di pantai
yang landau. Mata pencaharian nya dibidang perikanan, perkebunan kelapa dan
perdagangan. Perkembangan desanya menyusur sepanjang pantai dan dapat
mempertemukan satu desa dengan desa di pantai lain.

4. Desa linear di dataran rendah


Terbentuk karena pemukiman di dataran rendah cenderung memanjang sejajar jalan raya.
Contohnya ring road mempengaruhi pola pemukiman di sekitarnya. Selain jalan, bentuk
desa dapat linear sepanjang sungai.

 Unsur-unsur desa :
1. wilayah
Daerah atau wilayah berarti berupa tanah-tanah yang produktif serta tidak produktif serta
penggunaannya, termasuk pula unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan
geografis setempat.

2. Penduduk
Aspek-aspek yang termasuk dalam unsur penduduk meliputi jumlah, pertambahan,
kepadatan, persebaran, dan matapencaharian

3. Perilaku
Merupakan pola tata pergulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut
seluk-beluk kehidupan masyarakat desa (rural society)

 Perkembangan desa :
1. Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang masih memiliki berbagai situasi yang terbatas seperti
penduduk yang jarang, peri kehidupan yang masih terikat dengan adat-istiadat, lembaga-
lembaga masyarakatnya masih sangat sederhana dan tingkat pendidikan warganya masih
sangat rendah.

Desa swadaya berada didaerah terpencil namun tidak berhalaman

2. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang lebih maju dari desa swadaya maupun desa tradisional

Desa swakarsa nasyarakatnya mulai melakukan peralihan mata pencaharian dari sektor
primer ke sektor lainnya

Dalil yang berkaitan dengan desa swakarya adalah


Q.S An-Nisa’ ayat 100
Yang artinya “ dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan
mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian
kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya
telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

3. Desa Swasembada
Desa Swasembada merupakan desa yang pernah disentuh oleh pengaruh dari luar. Desa
ini termasuk desa yang sudah maju karena sedikit pengatuh adat istiadat terhadap
kegiatan ekonomi.

Ciri ciri desa swasembada:


• Kebanyakan berlokasi di ibu kota kecamatan.
• Telah memiliki fasilitas fasilitas yang memadai dan lebih maju dari desa lain.
• Partisipasi masyarakat sudah lebih efektif.

 Teori perkembangan kota


a. Teori konsentris
Dikemukakan oleh Ernest W . Burgess, perkembangan kota kota di suatu wilayah dimulai
dari pusat atau inti kotanya

b. Teori pola keruangan


Zona kota ( urban ) dan zona perdesaan ( rural )
Zona 1 : City / Urban masyarakat yang modern
Zona 2 : Sub-Urban dekat dengan city / pusat. Wilayah ini bekerja di kota pada pagi hari
dan pada sore hari mereka kembali kewilayah suburban
Zona 3 : Sub-Urban Fringe wilayah peralihan antara kota ke desa
Zona 4 : Urban Fringe
Zona 5 : Rural Urban Fringe
Zona 6 : Rural

c. Teori Sektoral
Dikemukakan oleh Hoty, proses pertumbuhan seuatu kota lebih ditekan kan pada zona-
zona yang ada.
Zona 1 : daerah pusat kegiatan/CBD
Zona 2 : daerah grosir dan maufaktur/industri
Zona 3 : daerah pemukiman kelas rendah
Zona 4 : daerah pemukiman kelas menengah
Zona 5 : daerah pemukiman kelas atas

d. Teori Poros
Oleh Babcock (1932), peran transportasi yang mempengaruhi struktur keruangan.
Zona 1 : CBD/ pusat kegiatan
Zona 2 : perpindahan/transisi
Zona 3 : penduduk kelas rendah, jalur kereta
Zona 4 : penduduk kelas menengah

e. Teori Inti Berganda


Oleh Harris dan Ullman (2010), perkembangan pusat kota dipengarui oleh munculnya
daerah dan bangunan baru yang memiliki fungsi sebagai kutub pertumbuhan.
Zona 1 : CBD/pusat kegiatan
Zona 2 : daerah grosir dan manufaktur
Zona 3 : daerah permukiman kelas rendah
Zona 4 : daerah kelas menengah
Zona 5 : daerah kelas tinggi
Zona 6 : daerah industry berat
Zona 7 : daerah bisnis baru
Zona 8 : daerah tempat tinggal pinggiran
Zona 9 : daerah industry pinggiran

f. Teori Historis
Oleh Alonso, sejarah dan perubahan tempat tinggal penduduk di dalam kota.
Zona 1 : CBD/ pusat kegiatan
Zona 2 : daerah transisi
Zona 3 : daerah status rendah
Zona 4 : daerah status menengah
Zona 5 : daerah status tinggi

 Factor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota :


- Edward Ulman (1987) memberikan penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi
interaksi desa – kota adalah :
a. Intervening Opportunity (kesempatan berintervensi)
b. Regional complementary (wilayah yang saling melengkapi)
c. Kemudahan pemindahan ruang, baik barang, jasa, maupun manusia.

 Faktor Urbanisasi
Pendorong :
- Lahan pertanian di desa semain sempit.
- Penduduk mulai merasa tidak cocok dengan kebudayaan di tempat tinggal.
- Sempitnya lapangan pekerjaan.
- Terbatasnya sarana prasaran.
- Pengaruh cerita orang sebelumnya.
Penarik :
- Kota lebih modern dan mewah.
- Sarana prsarana kota lengkap.
- Banyak lapangan pekerjaan.
- Adanya sekolah/PTN
- Kesempatan kerja lebih bagus.

Anda mungkin juga menyukai