Manusia, Keragaman Dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman Dan Kesetaraan
Manusia, Keragaman Dan Kesetaraan
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar yang Dibimbing Oleh Bapak
Erfan Roebiakto, S.KM., M.S
Oleh :
Juleha
NIM :
P07134121020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya
Dasar tentang Manusia, Keragaman dan Kesetaraan. Maksud dan tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui penjelasan tentang Manusia,
Keragaman dan Kesetaraan dan semua yang berhubungan dengan Manusia,
Keragaman dan Kesetaraan tersebut.
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Namun tentu saja makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran saran positif yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada
khususnya. Sekian dan terima kasih.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan KBBI ragam
berarti:
1. Tingkah, cara
2. Jenis, macam
3. Musik, lagu, langgam
4. Warna, corak
5. Laras (tata Bahasa)
Merujuk pada arti nomor dua di atas, ragam berarti jenis, macam.
Keragaman menunjukkan adanya banyak macam, banyak jenis.
Keragaman manusia yang dimaksud disini yakni manusia memiliki
perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu
yang setiap individu memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaan itu
terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak,
kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu terdapat juga
keragaman sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan
secara individu atau perorangan sedangkan keragaman sosial terletak
pada keragaman dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
b. Kesetaraan
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan
juga dapat disebut kesederajatan. Menurut KBBI, sederajat artinya
sama tingkatan (kedudukan, pangkat). Dengan demikian, kesetaraan
atau kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama,
kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara
satu sama lain.
1
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk
Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau
kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua
manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang
sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya disbanding
makhluk lain. Dihadapan Tuhan, semua manusia adalah sama derajat,
kedudukan atau tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah
tingkatan ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan
B. Tujuan
1. Menjelaskan hakikat keragaman dan kesetaraan dalam diri manusia.
2. Menganalisis kemajemukan yang terdapat di masyarakat.
3. Mengidentifikasi kemajemukan dan kesetaraan dalam diri bangsa
Indonesia.
4. Memberi contoh problematika yang muncul dari adanya keragaman
dan kesetaraan serta solusinya.
C. Manfaat
1. Agar dapat menjelaskan hakikat keragaman dan kesetaraan dalam diri
manusia.
2. Agar dapat menganalisis kemajemukan dalam masyarakat.
3. Agar dapan mengidentifikasi kemajemukan dan kesetaraan dalam diri
bangsa Indonesia.
4. Agar dapat memberi contoh problematika yang muncul dari kergaman
dan kesetaraan, serta bisa memberikan contoh solusinya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
kekeliruan, karena perlakuan merendahkan martabat orang atau bangsa
lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan, sementara
semua orang dan semua bangsa adalah sama dan sederajat. Sehingga
keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi masyarakat
dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama
suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan
serta situasi ekonomi.
Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis, antara
lain ditandai oleh keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan.
Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki keragaman
suku bangsa yang begitu banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa,
mulai dari sabang hingga Merauke, ada suku Batak, suku Minang,
suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat, dan masih banyak
lainnya. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal yang lebih
dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari
satu itu berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan.
Keragaman Indonesia terlihat dengan jelas pada aspek-aspek geografis,
etnis, sosiokultural dan agama serta kepercayaan.
2. Makna Kesetaraan
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk
Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau
kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua
manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang
sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding
makhluk lain.
Persamaan kedudukan atau tingkatan manusia ini berimplikasi
pada adanya pengakuan akan kesetaraan atau kesederajatan manusia.
Jadi, kesetaraan atau kesederajatan tidak sekedar bermakna adanya
persamaan kedudukan manusia. Implikasi selanjutnya adalah perlunya
jaminan akan hak-hak ituagar setiap manusia bisa merealisasikannya
4
serta perlunya merumuskan sejumlah kewajiban-kewajiban agar semua
bisa melaksanakan agar tercipta tertib kehidupan.
Berkaitan dengan dua konsep diatas, maka dalam keragaman
diperlukan adanya kesetaraan atau kesederajatan. Artinya, meskipun
individu maupun masyarakat adalah beragam dan berbeda-beda, tetapi
mereka memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan kewajiban
yang sama sebagai sesama baik dalam kehidupan pribadi maupun
bermasyarakat. Terlebih lagi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, jaminan akan kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
dari berbagai ragam mamsyarakat didalamnya amat diperlukan.
7
a) Jumlah penduduk yang besar
Indonesia yang jumlah penduduknya sekitar 220 juta jiwa
dapat menjadi potensi yang besar dalam pengadaan tenaga besar.
Namun karena kemampuannya rendah maka tenaga kerja indonesia
itu hanya berda pada sektor-sektor yang tidak begitu
menguntungkan dari segi upah. Sebagian besar tenaga kerja
indonesia, khususnya wanita banyak yang bekerja sebagai
pembantu rumah tangga.
b) Wilayah yang luas
Indonesia memiliki wilayah seluas 1.922.570 km2 yang
menduduki urutan 15 terbesar didunia.
c) Posisi silang
Indonesia terletak diantara dua samudra (samudra hindia
dan samudra pasifik) dan dua benua (asia dan australia). Karena
posisi silang ini, maka indonesia menjadi tempat pertemuan
berbagai budaya dunia. Sehingga hal ini memunculkan varian
budaya dari berbagai negara.
d) Kekayaan alam dan daerah tropis
Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah, namun
kekayaan ini masih merupakan kekayaan yang potensial, belum
bersifat efektif.
e) Jumlah pulau yang banyak
Pulau di indonesia berjumlah lebih dari 17.000 pulau. f.
Persebaran pulau Persebaran pulau yang dikelilingi lautan
menjadikan sebagai wilayah kepulauan.
9
e) Scape goating, mengemukakan kalu individu tidak bisa menerima
perlakuan tertentu yang tidak adil, maka perlakuan itu dapat
ditanggungkan kepada orang lain.
2. Problem kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
Problema yang terjadi dalam kehidupan, umunya adalah
munculnya sikap dan perilaku untuk mengakui adanya persamaan
derajat, hak, dan kewajiban antarmanusia atau antarwarga. Perilaku
yang membeda- bedakan orang disebut diskriminasi.
Diskriminasi merupakan tindakan yang melanggar hak asasi
manusia. Diskriminasi juga merupakan bentuk ketidakadilan. Perilaku
diskriminatif tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan, karena
itu perlu dihapuskan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Penghapusan diskriminasi dilakukan melalui pembuatan
perundangan-undangan yanng antidiskriminitif serta
pengimplementasiannnya dilapangan. Contohnya adalah undang-
undang nomor 7 tahun 1984 tentang ratifikasi atas konvensi
internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan (International Convention On The Elimination Of All
Forms Of Discrimination Againts Women). Contoh lain adalah dengan
diberlakuan undang-undang nomor 29 tahun 1999 yang merupakan
ratifikasi atas konvensi internasinal tentang penghapusan segala bentuk
diskriminasi rasial.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keragaman berasal dari kata ragam yg berarti macam atau berjeni-
jenis. Manusia dikatakan beragam bukan berarti seperti hewann dan
tumbuhan yang bermacam jenis dan bentuknya, tetapi memiliki keragaman
dalam hal kepribadian, budaya, sikap, dan lain-lain. Dalam kata lain
manusia itu adalah pribadi yang unik dan beragam. Kesetaraan
menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak
lebih tinggi atau tidak lebih rendah anatara satu sama lain.
Keragaman atau kemajemukan masyarakat terjadi karena unsur-unsur
seperti ras, etnik, agama, pekerjaan, penghasilan, pendidikan, dan
sebagainya.
Keragaman juga dapat menjadi suatu konflik jika cenderung pada hal-
hal negatif seperti akan munculnya sikap prasangka buruk, diskriminasi,
scape goating, dan rasisme.
Kesetaraan manusia iyalah manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki
tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama
itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan
adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk
mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.
B. Saran
Diharapkan manusia dalam bermasyarakat dapat mengembangkan
kegiatan yang mendukung identitas individunya secara bebas, bermartabat,
berguna, dan berkeadilan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto dan winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Solo
MAKALAH TENTANG "“MANUSIA , KERAGAMAN DAN KESETARAAN”"
~ Jingga Senja (viapurwawisesasiregar.blogspot.com)
https://yudihartono.wordpress.com/
https://catarts.wordpress.com/2012/04/13/bab-iv-manusia-keragaman-dan-
kesetaraan
manusia, keragaman dan kesetaraan – sucitriana59 (wordpress.com)
12