Naskah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep / 500 / VII / 2015


Tanggal 29 Juli 2015

PETUNJUK TEKNIS

tentang

PENYUSUNAN PRODUK LATIHAN


(DIREKTIF LATIHAN, RGB, RENLAT, RENLAP, DAN LAPORAN LATIHAN)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Petunjuk Teknis tentang Penyusunan Produk Latihan merupakan jabaran


dari Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan, berisi uraian
tata cara penyusunan produk latihan, yang meliputi Direktif Latihan, Rencana Garis
Besar (RGB), Rencana Latihan (Renlat), Rencana Lapangan (Renlap), dan
Laporan Latihan yang dibuat oleh penyelenggara latihan pada setiap
penyelenggaraan latihan.

b. Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan Nomor


Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012 yang merupakan pedoman
dalam menyusun Produk Latihan (Direktif Latihan, RGB, Renlat, Renlap, dan
Laporan Latihan) belum menjelaskan secara terinci bagaimana tata cara
penyusunannya sehingga perlu disusun petunjuk teknis yang mengatur tentang
tata cara penyusunan Produk Latihan.

c. Untuk memperoleh keseragaman dan kesamaan serta tindakan dalam


pembuatan produk latihan, maka perlu disusun petunjuk teknis Produk Latihan
(Direktif Latihan, RGB, Renlat, Renlap, dan Laporan Latihan) sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman guna mendukung latihan serta sebagai sumber
bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan


kepada setiap penyelenggara latihan tentang tata cara penyusunan Produk Latihan
(Direktif Latihan, RGB, Renlat, Renlap, dan Laporan Latihan).

b. Tujuan. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk dijadikan pedoman bagi


penyelenggara latihan dalam menyusun Produk Latihan (Direktif Latihan, RGB,
Renlat, Renlap, dan Laporan Latihan), guna tercapainya tujuan dan sasaran latihan
yang telah ditetapkan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan Petunjuk Teknis tentang


Penyusunan Produk Latihan (Direktif Latihan, RGB, Renlat, Renlap, dan Laporan
Latihan) meliputi latihan perorangan dan satuan yang bersifat teknis dan taktis
sesuai program latihan di satuan jajaran TNI AD.
4

b. Tata Urut. Petunjuk teknis ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Kegiatan Yang Dilaksanakan.
4) Bab IV Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan.
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Dasar:

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/70/VII/2011 tanggal 29 Juli 2011 tentang


Buku Petunjuk Induk tentang Latihan;

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat;

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 Tanggal 27


Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Latihan;

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal 31


Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan
Buku Petunjuk Angkatan Darat; dan

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat.

5. Pengertian. (Sublampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Dalam kegiatan penyusunan Produk Latihan (Direktif Latihan, Rencana


Garis Besar, Rencana Latihan, Rencana Lapangan, dan Laporan Latihan) diperlukan
suatu ketentuan umum berupa tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas dan
tanggung jawab, penanggung jawab pembuatan produk, syarat personel, sarana
prasarana, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

7. Tujuan. Meningkatkan kemampuan penyelenggara latihan, menyeragamkan/


menyamakan persepsi dan tindakan dalam menyusun Produk Latihan (Direktif Latihan,
Rencana Garis Besar, Rencana Latihan, Rencana Lapangan, dan Laporan Latihan).
5

8. Sasaran:

a. tercapainya standar tingkat kemampuan penyelenggara latihan (menguasai


dan mahir) dalam membuat Produk Latihan meliputi Direktif Latihan, Rencana
Garis Besar, Rencana Latihan, Rencana Lapangan, dan Laporan Latihan; dan

b. diperolehnya kesamaan persepsi dan tindakan dalam menyusun produk


latihan yang meliputi Direktif Latihan, Rencana Garis Besar, Rencana Latihan,
Rencana Lapangan, dan Laporan Latihan.

9. Sifat. Produk Latihan ini bersifat teknis yang menguraikan secara detail tentang
tata cara penyusunan Produk Latihan (Direktif Latihan, Rencana Garis Besar, Rencana
Latihan, Rencana Lapangan, dan Laporan latihan) dan merupakan bagian dari sistem
pembinaan latihan yang saling berkaitan dan berhubungan serta harus ada pada setiap
penyelenggaraan latihan.

10. Peranan. Produk Latihan (Direktif Latihan, Rencana Garis Besar, Rencana
Latihan, Rencana Lapangan, dan Laporan latihan) ini berperan sebagai penuntun, alat
kendali, acuan, administrasi latihan, dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan
latihan.

11. Organisasi.

a. Struktur Organisasi Latihan. Dalam pembuatan struktur organisasi latihan


disesuaikan dengan macam dan jenis latihan yang dilaksanakan.

1) Struktur Organisasi Latihan Teknis (Bujukmingarlat nomor


Perkasad 35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012).

PIMUMLAT

TIM WASEV DANLAT


WADANLAT

STAF LAT SIMALAT


SIPAMOPS SIMINLOG
KOORD MATERI
PELATIH

PELAKU
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Pelatih
6

2) Struktur Organisasi Latihan Taktis tingkat Ki ke bawah


(Bujukmingarlat Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27
Desember 2012).
PIMUMLAT

TIM WASEV
DANLAT
WADANLAT

STAF
LAT SIMALAT
SIPAM SIOPS SIMINLOG

KOORD MAT

Keterangan: PELATIH BULSI


: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Pelatih PELAKU

b. Susunan Organisasi.

1) Susunan organisasi pada latihan teknis.


a) Pimpinan Umum Latihan.
b) Tim Pengawasan dan Evaluasi Latihan.
c) Komandan Latihan.
d) Wakil Komandan Latihan.
e) Sipamops.
f) Siminlog.
g) Simalat.
h) Koordinator materi.
i) Pelatih.
j) Pelaku.

2) Susunan organisasi pada latihan taktis.


a) Pimpinan Umum Latihan.
b) Tim Pengawasan dan Evaluasi Latihan.
c) Komandan Latihan.
d) Wakil Komandan Latihan.
e) Sipamops.
7

f) Siminlog.
g) Simalat.
h) Koordinator materi.
i) Pelatih.
j) Bulsi.
k) Pelaku.

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pimpinan Umum Latihan:

1) menerbitkan direktif sesuai program latihan;

2) menentukan tim pengawasan dan evaluasi latihan;

3) menerima paparan Rencana Garis Besar (RGB) dari Danlat;

4) menerima paparan rencana kesiapan evaluasi dan penilaian latihan


dan laporan hasil pelaksanaan latihan dari tim Evlat;

5) menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan latihan dari


Danlat;

6) menerima laporan evaluasi latihan; dan

7) bertanggung jawab langsung kepada Komando Atas.

b. Tim Pengawasan dan Evaluasi Latihan:

1) mengoordinir dan meneliti serta mengoreksi jalannya latihan;

2) mengoordinir semua laporan hasil latihan;

3) melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggara dan pelaku


selama latihan;

4) memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi latihan kepada


Pimpinan Umum Latihan; dan

5) bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan Umum Latihan.

c. Komandan Latihan:

1) menyusun staf perancang latihan;


2) memberi petunjuk kepada staf perancang latihan;
3) membuat RGB tentang latihan, yang akan dilaksanakan;
4) memberi petunjuk secara umum kepada staf latihan;
5) membuat Renlat atau rencana penyelenggaraan;
8

6) menerima paparan rencana lapangan dari koordinator materi, Katim


penguji;

7) memberikan briefing pelaku dan penyelenggara latihan;

8) melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada Pimpinan Umum


Latihan;

9) membuat laporan pelaksanaan latihan; dan

10) bertanggung jawab kepada Pimpinan Umum Latihan.

d. Wakil Komandan Latihan:

1) mengoordinir pekerjaan staf;


2) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Komandan Latihan;
3) bertindak sebagai Komandan Latihan apabila Komandan Latihan
berhalangan; dan
4) bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

e. Sipamops:

1) membuat rencana pengamanan dalam rangka latihan;

2) memelihara keamanan dan ketertiban sebelum, selama dan sesudah


latihan;

3) melaporkan semua perkembangan situasi keamanan yang


berhubungan dengan latihan;

4) memeriksa tempat latihan dan menghitung kerusakan daerah latihan


untuk memberikan ganti rugi (jika menggunakan daerah latihan milik
masyarakat/pihak lain);

5) koordinasi dengan aparat setempat tentang penggunaan daerah


latihan;

6) menyusun jadwal kegiatan latihan;

7) menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti lunak maupun


peranti keras yang dibutuhkan;

8) membantu Komandan Latihan dalam menyusun Rencana Garis


Besar, Rencana Latihan dan mengendalikan serta mengawasi kelancaran
latihan sesuai dengan rencana latihan;

9) membuat dan menata pos Komando Latihan, penyelenggaraan;

10) melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf penyeleggara


latihan lainnya; dan

11) bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.


9

f. Siminlog:

1) menyiapkan personel yang diperlukan untuk latihan;

2) membuat konsep kebutuhan personel dan materiil yang digunakan


dalam latihan;

3) koordinasi dengan Sipamops tentang penyiapan penyelenggaraan


latihan; dan

4) bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

g. Simalat:
1) membantu komandan dalam urusan dalam, dukungan bantuan
administrasi dan logistik serta ketertiban;

2) mengawasi para pembantu latihan agar latihan berjalan lancar sesuai


dengan rencana;

3) koordinasi dengan komando kewilayahan setempat dalam rangka


membantu terjaminnya kelancaran latihan;

4) koordinasi dengan staf operasi latihan dalam mendukung kebutuhan


fasilitas Komando Latihan; dan

5) bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

h. Koordinator Materi:
1) membuat Rencana Lapangan;
2) memaparkan Renlap kepada Danlat;
3) menyempurnakan Renlap;
4) mengoordinasikan jalannya latihan antara pelaku dan pelatih;
5) memberikan materi latihan sesuai tanggung jawab;
6) memberikan koreksi-koreksi jalannya latihan; dan
7) bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

i. Penimbul Situasi:
1) melaksanakan semua ketentuan dan perintah yang diberikan oleh
pelatih/koordinator materi;

2) selama latihan berperan sebagai musuh, tokoh maupun pejabat di


lingkungan latihan;

3) membantu memperlancar jalannya latihan;

4) untuk latihan dengan metode geladi peta, geladi model, geladi medan
penimbul situasi dipraanggapkan; dan

5) bertanggung jawab kepada Kawasdal.


10

j. Pelaku:

1) melaksanakan tugas/kegiatan sesuai instruksi/perintah yang


dikeluarkan oleh Komandan Latihan dan pelatih;

2) menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan/materi yang


diberikan oleh pelatih; dan

3) tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh pelatih.

13. Penanggung Jawab Pembuatan Produk.

a. Direktif Latihan. Direktif latihan merupakan suatu bentuk petunjuk latihan


tertulis yang dikeluarkan oleh Komando Atas kepada penyelenggara latihan
(Komandan Latihan) dalam rangka menyelenggarakan latihan di satuan. Yang
bertujuan sebagai petunjuk dan pedoman dalam menyelenggarakan latihan
sehingga dicapai keseragaman, kesatuan langkah, efektif dan efisiennya
pelaksanaan latihan untuk mencapai sasaran latihan yang telah ditentukan dalam
program latihan. Sebagai penanggung jawab pembuatan direktif adalah
Pimpinan Umum Latihan selaku penanggung jawab latihan, serendah-rendahnya
satuan setingkat Batalyon dan Detasemen serta satuan yang menerima otorisasi
anggaran yang tertuang dalam PPPA tahun anggaran yang berlaku. Adapun
tataran kewenangan penanggung jawab pembuatan produk direktif latihan
disesuaikan dengan tingkat latihan yang diselenggarakan.

1) Mabesad.

a) Kasad. Mengeluarkan direktif latihan taktis tanpa pasukan dan


dengan pasukan tingkat Divisi (Kostrad)/Brigade (Kodam).

b) Dandenma Mabesad. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan tingkat peleton.

2) Kodiklat TNI AD.

a) Dankodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan pembinaan


Petembak Mabesad II, dan direktif latihan taktis tanpa pasukan dan
dengan pasukan, antar kecabangan tingkat Brigade di lembaga
pendidikan jajaran Kodiklat TNI AD.

b) Para Danpussen Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif


latihan perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton untuk
personel organiknya.

c) Dandenma Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton.

d) Kaajen Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan Satsikmil tipe B.

e) Kadopusalins Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan kelompok.
11

f) Dandenjasa Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton.
g) Danpusdik Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan
perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton organiknya dan
direktif latihan taktis tanpa pasukan dan dengan pasukan untuk siswa
di lembaga pendidikannya.

h) Danpussimpur Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan satuan sesuai fungsi.

i) Danpuslatpur Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan dan satuan sampai dengan tingkat Kompi.

j) Kalemjiantek Kodiklat TNI AD. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan satuan sesuai fungsi.

3) Puscabfung.

a) Sespuscabfung. Mengeluarkan direktif latihan perorangan


untuk personel organik satuannya.

b) Danpusterad, Danpusintelad, dan Danpuspenerbad.


Mengeluarkan direktif latihan taktis tanpa pasukan dan dengan
pasukan untuk siswa di lembaga pendidikannya dan mengeluarkan
direktif latihan perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton
untuk personel organiknya.

c) Danpuspomad. Mengeluarkan direktif latihan setingkat


Yonpom dan UST tingkat Kompi Pom.

4) Lemdikpus. (Akmil, Seskoad, Secapaad).

a) Gub/Dan. Mengeluarkan direktif latihan taktis tanpa pasukan


dan dengan pasukan untuk siswa di lembaga pendidikannya.

b) Dandenma Seskoad, Akmil, dan Secapa AD. Mengeluarkan


direktif latihan perorangan, Latniscab/fung, dan Latihan tingkat regu
sampai dengan Ton Demlat bagi personel organik satuannya.

c) Dan/Ka Balak Akmil. Mengeluarkan direktif latihan perorangan,


Latniscab/Fung bagi personel organik satuannya.

5) Kotama.

a) Kostrad.

(1) Pangkostrad. Mengeluarkan direktif latihan taktis tanpa


pasukan dan dengan pasukan tingkat Brigade/Resimen
sampai dengan Yonintelpur dan BTP tingkat Batalyon.

(2) Dandenma Kostrad. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan satuan Kiwal organik
(Mako dan Denma Kostrad).
12
13

(3) Pangdivif. Mengeluarkan direktif latihan tingkat


Batalyon Infanteri, Denpom, Kompi Kavtai, Kompi Intel, Kompi
Banpur, dan Kompi Banmin, serta direktif UST Kompi Infanteri,
UST Baterai Armed, UST Peleton Arhanud, UST Peleton
Kavaleri, UST Peleton Kavtai, UST Ton Banpur, dan UST Ton
Banmin.

(4) Danbrigif:

(a) mengeluarkan direktif latihan tingkat Kompi dan


UST tingkat Peleton;

(b) mengeluarkan direktif latihan Penerjunan


penyegaran (Jungar) dan Penerjunan taktis (Juntis)
satuan Linud; dan

(c) mengeluarkan direktif latihan pemantapan


(Lattap) Raider.

(5) Danmenarmed Divif. Mengeluarkan direktif latihan


tingkat Baterai dan UST tingkat Peleton.

(6) Danyonarhanud Divif. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton dan UST
tingkat Regu.

(7) Dandenma Divif. Mengeluarkan direktif latihan


perorangan sampai dengan latihan satuan Tonwal organik
(Mako dan Denma Divisi).

(8) Dandenma Brigif/Dandenma Menarmed. Mengeluarkan


direktif latihan perorangan sampai dengan latihan tingkat
Peleton (Mako dan Denma).

(9) Danyon. Mengeluarkan direktif latihan perorangan


sampai dengan latihan satuan tingkat Peleton dan direktif UST
tingkat Regu.

(10) Danden. Mengeluarkan direktif latihan perorangan


sampai dengan latihan satuan tingkat Peleton dan direktif UST
tingkat Regu.

b) Kodam.

(1) Pangdam. Mengeluarkan direktif latihan taktis tingkat


Batalyon dan Kodim, BTP Yonif dan UST Ki/Rai serta
mengeluarkan direktif latihan perorangan dan UST Ru Kompi/
Baterai BS.

(2) Dandenma. Mengeluarkan direktif latihan perorangan


sampai dengan tingkat Peleton untuk organik Makodamnya.
14

(3) Kabalak. Mengeluarkan direktif latihan perorangan


sampai dengan Latniscab.

(4) Danrem/Danbrig/Danmen. Mengeluarkan direktif


latihan perorangan untuk satuan organiknya dan direktif latihan
tingkat Kompi serta UST tingkat Peleton satuan jajarannya.
(5) Danrindam. Mengeluarkan direktif latihan perorangan
untuk satuan organiknya dan direktif latihan untuk Peserta
Didik (Serdik).
(6) Dandim. Mengeluarkan direktif latihan perorangan
sampai dengan direktif Latnister/Inteldim.
(7) Danyon. Mengeluarkan direktif latihan perorangan
sampai dengan latihan satuan tingkat Peleton dan direktif UST
tingkat Regu serta latihan pemeliharaan (Lathar) Raider.
(8) Dandeninteldam/Kav/Arhanud/Zeni. Mengeluarkan
direktif latihan perorangan sampai dengan Latnis/tis untuk
organik satuannya.
c) Kopassus.

(1) Danjen Kopassus. Mengeluarkan direktif latihan


penataran terpusat dan latihan satuan tingkat Yon.
(2) Dandenma Kopassus. Mengeluarkan direktif latihan
perorangan sampai dengan latihan satuan tingkat Ton.
(3) Dangrup. Mengeluarkan direktif latihan perorangan
sampai tingkat Tim di Mako dan mengeluarkan direktif latihan
setingkat Kompi.
(4) Dansat 81 Kopassus. Mengeluarkan direktif latihan
perorangan sampai tingkat Tim di Mako dan mengeluarkan
direktif latihan setingkat Kompi.
(5) Danpusdikpassus. Mengeluarkan direktif latihan
perorangan sampai dengan latihan tingkat Peleton/Tim dan
latihan untuk Peserta Didik (Serdik).
(6) Danyon. Mengeluarkan direktif latihan perorangan
sampai dengan latihan satuan tingkat Peleton.

b. Rencana Garis Besar (RGB). Rencana Garis Besar adalah suatu produk
penyelenggaraan latihan yang memuat tentang Rencana Garis Besar
penyelenggaraan latihan, perincian isi materi latihan serta pentahapan waktu,
sasaran yang ingin dicapai dan metode latihan yang digunakan, berpedoman pada
Direktif Latihan, dimana penanggung jawab pembuatan RGB adalah
penyelenggara latihan dalam hal ini adalah Komandan Latihan yang ditunjuk
beserta staf latihan.
c. Rencana Latihan (Renlat). Suatu bentuk tulisan yang dibuat oleh
Komandan Latihan pada saat perencanaan latihan, memuat petunjuk tentang
pelaksanaan penyelenggaraan latihan dan penjelasan tentang materi latihan yang
akan dikembangkan oleh koordinator materi latihan dalam membuat Rencana
15

Lapangan (Renlap). Dengan tujuan sebagai pertanggungjawaban dari komando


penyelenggara latihan dalam perencanaan latihan dan sebagai pedoman bagi
koordinator materi latihan dalam membuat Rencana Lapangan (Renlap). Dimana
pejabat pembuat Renlat adalah Komandan Latihan dan pembuatan Renlat
dilaksanakan setelah RGB disetujui oleh Pimpinan Umum Latihan.

d. Rencana Lapangan (Renlap). Suatu bentuk tulisan yang dibuat


koordinator materi latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi latihan
beserta dukungannya secara rinci yang akan dioperasionalkan oleh pelatih dengan
tujuan sebagai alat kendali/pedoman pelatih dalam mengoperasionalkan kegiatan
latihan dan sebagai pertanggungjawaban Komandan Latihan, koordinator materi
latihan dan pelatih dalam menyelenggarakan latihan serta sebagai arsip
penyelenggaraan latihan bagi satuan. Adapun pejabat pembuat Renlap adalah
Koordinator Materi. Khusus untuk latihan taktis tanpa pasukan dengan
menggunakan metode Geladi Posko I, Geladi Posko II, Geladi Posko Simpur
Komputer, dan latihan yang bersifat uji (UTP dan UST) tidak perlu membuat
Renlap.

e. Laporan Latihan. Suatu bentuk tulisan yang memuat hasil kegiatan dari
penyelenggaraan latihan yang disampaikan oleh penyelenggara latihan dalam hal
ini Komandan Latihan kepada Komando Atas (Pimumlat) dengan tujuan sebagai
pertanggungjawaban dan bahan masukan kepada pimpinan tentang hasil yang
diperoleh dari kegiatan latihan yang telah dilaksanakan guna kepentingan
penentuan kebijakan dalam bidang pembinaan latihan yang akan datang. Adapun
pejabat pembuat Laporan latihan adalah Komandan Latihan.

14. Syarat Personel.

a. Persyaratan Umum:

1) menguasai Bujukmin tentang Garlat Perkasad/35-02/XII/2012


tanggal 27 Desember 2012;

2) menguasai Juknis tentang Lat Peta Nomor Kep Kasad/237/VI/2014


tanggal 2 Juni 2014;

3) menguasai Juknis tentang Lat Model Nomor Kep Kasad/238/VI/2014


tanggal 2 Juni 2014;

4) menguasai Juknis tentang Lat Medan Nomor Kep Kasad/239/VI/2014


tanggal 2 Juni 2014;

5) menguasai Juknis tentang Dril Nis, Tis dan Pur Nomor Kep
Kasad/130/IV/2014 tanggal 14 April 2014;

6) menguasai Juknis tentang Evlat Nomor Perkasad/30-02/XII/2010


tanggal 17 Desember 2010;

7) menguasai Bujuknik tentang USJM Nomor Perkasad/55-02/XII/2012


tanggal 28 Desember 2012;

8) menguasai Juknis tentang BPUP/PUP, BPKU/PKU, BPKJ/PKJ,


BPPKKJ/ PPKKJ 1 s.d. 7 sesuai kecabangan;
16

9) menguasai Bujuk tentang BPPP UTP U/J sesuai kecabangan;

10) menguasai Bujuknik tentang Lakbakjatri Nomor Skep/19/II/2006


tanggal 3 Februari 2006;

11) menguasai Bujuknik tentang Lakbakjatri Nomor Perkasad/260/XII/


2007 tanggal 28 Desember 2007;

12) menguasai Nasem Juknis tentang Uji Hirbak Kep Danpusenif Kodiklat
TNI AD Nomor Kep/32/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014;

13) menguasai Bujuklak tentang Latnister Nomor Perkasad/81/XI/2012


tanggal 20 November 2012;

14) menguasai program latihan Bela Diri Militer (BDM) sampai tingkat
sabuk hitam Dan I untuk Satpur/Banpur dan Satbanmin sesuai program
latihan Bela Diri Militer dari Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat bulan
Desember 2014;

15) menguasai petunjuk tentang Peraturan baris berbaris Perpang/47/


XII/2014 tanggal 31 Desember 2014;

16) menguasai petunjuk tentang Peraturan Penghormatan Militer


Perpang/45/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014;

17) menguasai buku petunjuk teknik tentang penyelenggaraan latihan


satuan intelijen di kotama kewilayahan angkatan darat nomor Perkasad/39-
02/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012; dan

18) menguasai buku petunjuk pembinaan tentang Jasmani Militer nomor


Perkasad/19-02/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012.

b. Persyaratan Khusus:

1) berdedikasi, sehat jasmani dan rohani serta mempunyai nilai


integritas yang tinggi dan mempunyai sikap mental/moral yang baik;

2) mampu menjelaskan mekanisme latihan yang sedang dilaksanakan;

3) menguasai teknik dan taktik kecabangan sesuai LKT;

4) menguasai dan mahir ilmu kepelatihan/CMI; dan

5) mampu mengoperasionalkan Komputer.

15. Sarana dan Prasarana.

a. Sarana:
1) komputer, laptop, dan printer;
2) kalkulator;
3) kertas A4;
17

4) LCD Proyektor;
5) layar/screen;
6) meja dan kursi;
7) peta latihan;
8) referensi;
9) alins/alongins;
10) transportasi;
11) senjata; dan
12) mountaineering.

b. Prasarana:
1) ruang kerja;
2) ruang rapat;
3) ruang kelas;
4) aula;
5) lapangan apel/lapangan upacara;
6) lapangan olahraga;
7) lapangan tembak;
8) lapangan HR;
9) menara serbaguna;
10) medan latihan; dan
11) rumah PJD.

16. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

a. Internal:

1) naskah dan referensi latihan. Disiapkan untuk menentukan macam


dan jenis latihan yang akan dilaksanakan dalam latihan, hal ini akan
berpengaruh terhadap kualitas produk latihan;

2) penyelenggara. Kualitas produk latihan sangat tergantung terhadap


kemampuan penyelenggara di dalam menyusun produk, diharapkan
penyelenggara memiliki pengalaman dan wawasan dalam bidang latihan;

3) pelatih. Pemilihan pelatih dalam penyusunan produk latihan harus


yang memiliki kemampuan dan penguasaan tentang materi latihan yang
akan dilaksanakan;

4) pendukung; Pemilihan personel sebagai pendukung latihan harus


dapat membantu didalam penyusunan produk latihan;

5) pelaku. Penjabaran produk latihan yang disusun disesuaikan dengan


tingkat kemampuan pelaku;
18

6) sarana dan prasarana latihan. Penyiapan kebutuhan dukungan


sarana dan prasarana dalam penyusunan produk latihan harus sesuai
dengan kebutuhan latihan;

7) metode. Dalam penyusunan naskah pemilihan metode latihan yang


tepat sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan dan sasaran latihan;

8) wasdallat. Dalam penyusunan naskah produk latihan kegiatan


pengawasan dan pengendalian sangat diperlukan guna menjamin
penyusunan produk latihan yang berkualitas dan tidak asal jadi; dan

9) anggaran. Dalam penyusunan naskah produk latihan sangat


dibutuhkan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan latihan.

b. Eksternal.

1) tempat. Dalam pembuatan produk latihan pemilihan/penentuan


tempat harus dapat memberikan situasi yang kondusif;

2) waktu. Dalam pembuatan produk latihan harus memiliki ruang


waktu yang cukup dihadapkan dengan waktu pelaksanaan kegiatan latihan
sehingga hasil yang dicapai maksimal;

3) kegiatan protokoler. Dalam menyusun produk latihan personel yang


terlibat dalam penyusunan tidak dilibatkan dalam kegiatan protokoler; dan

4) bencana alam. Dalam pembuatan produk latihan sangat dipengaruhi


oleh kondisi alam khususnya bencana alam gunung meletus, gempa bumi,
banjir, dan lain-lain.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Setiap kegiatan latihan dapat mencapai hasil yang diharapkan apabila
mekanisme kerja dari kegiatan tersebut direncanakan, dipersiapkan, dan dilaksanakan
serta diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Oleh karena itu dalam pembuatan Direktif
Latihan, RGB, Renlat, Renlap, dan Laporan Latihan dilaksanakan melalui pentahapan
yang dimulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan tahap pengakhiran.

18. Pembuatan Direktif Latihan.

a. Perencanaan:
1) mempelajari program latihan bidang Binlat sesuai yang tertuang
dalam PPPA Tahun anggaran berjalan;
2) mempelajari surat telegram dari Komando Atas;
3) menyiapkan dan mempelajari referensi pendukung;
4) mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan materi pokok; dan
5) menerbitkan Surat Perintah.
19

b. Persiapan:

1) penunjukan peserta latihan;


2) menentukan waktu dan tempat latihan;
3) menentukan anggaran yang digunakan dalam latihan;
4) menentukan sarana dan prasarana yang digunakan dalam latihan;
dan
5) koordinasi dengan satuan terkait.

c. Pelaksanaan. Pembuatan Direktif Latihan harus disusun secara berurutan


sesuai dengan yang telah ditentukan sehingga semua pokok permasalahan
tentang pelaksanaan latihan menjadi jelas dan tidak ada yang terlewatkan. Tata
cara pembuatan direktif latihan dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian kepala, inti,
dan penutup, sebagai berikut:

1) Bagian Kepala.

a) Kopstuk.

(1) Tulis pada bagian kiri atas kopstuk satuan yang


mengeluarkan direktif latihan dengan tulisan huruf kapital/arial.

(2) Tulis pada bagian kanan atas lampiran surat perintah


Komandan Satuan, nomor sprin, tanggal, bulan, dan tahun.

b) Judul. Direktif latihan dan judul latihan ditulis ditengah-


tengah dengan huruf kapital. Apabila direktif berdiri sendiri bukan
merupakan lampiran surat perintah maka dibuat nomor/bulan/
tahun.

(1) Direktif latihan yang merupakan lampiran surat perintah


tidak memiliki nomor direktif tersendiri.

(2) Direktif latihan yang bukan merupakan lampiran surat


perintah memiliki nomor direktif tersendiri dan ditulis di bawah
judul (direktif ini biasa digunakan bagi LKT sesuai fungsinya
dengan tujuan memberikan petunjuk tentang materi-materi
latihan yang akan dilaksanakan pada satu tahun anggaran).

(3) Metode latihan tidak boleh menjadi judul latihan.

c) Nama Latihan. Ditulis di bawah kata direktif dengan diawali


kata “tentang”.

d) Judul materi latihan yang akan dilaksanakan, TW, TA Latihan.

2) Bagian Isi/Inti.

a) Pendahuluan (ditulis disebelah kiri dengan huruf kapital).


20

(1) Pasal 1. Umum. Berisikan tentang latar belakang


penyelenggaraan latihan sebagai berikut:

(a) Point a. Berisi tentang uraian latar belakang


pentingnya penyelenggaraan latihan yang akan
dilaksanakan.

(b) Point b. Berisi tentang uraian latihan program


yang akan dilaksanakan.

(c) Point c. Berisi tentang pentingnya dibuat Direktif


sebagai pedoman dalam penyelenggaraan latihan.

(2) Pasal 2. Dasar. Memuat ketetapan/keputusan maupun


kebijakan yang mendasari diselenggarakannya latihan dari
Komando Atas satu tingkat dari program satuan tersebut.

(a) Program kerja Komando Satu tingkat di atasnya.

(b) Surat telegram dari Komando Atas tentang


pelaksanaan latihan.

(c) Program kerja satuan yang bersangkutan dalam


bidang latihan tertuang dalam ketentuan latihan.

(3) Pasal 3. Maksud dan Tujuan.

(a) Maksud. Sebagai petunjuk dan arahan bagi


penyelenggara latihan dalam menyelenggarakan latihan
pada triwulan dan tahun anggaran.

(b) Tujuan. Agar penyelenggaraan latihan dapat


berjalan sesuai dengan waktu dan mencapai sasaran
yang telah ditentukan.

b) Petunjuk umum penyelenggaraan latihan (ditulis disebelah kiri


dengan huruf kapital).

(1) Pasal 4. Penanggung jawab latihan. Penanggung


jawab ditulis siapa yang mengeluarkan direktif (Komandan
Satuan) atau sesuai tataran kewenangan latihan yaitu satuan
yang menerima otorisasi dana latihan.

(2) Pasal 5. Tema latihan.

(a) Untuk latihan perorangan tidak menggunakan


tema, karena masih bersifat meningkatkan kemampuan
teknis perorangan belum dikaitkan dengan skenario
tugas satuan, sehingga pasal 5 tentang Tema dapat
dihilangkan.

(b) Tema latihan digunakan untuk latihan satuan


tingkat Batalyon ke atas dengan rumusan SI-A-DI-ME.
21

(3) Pasal 6. Tujuan latihan. Memuat perumusan sesuai


dengan tujuan latihan yang akan dicapai meliputi memberi,
meningkatkan, memelihara, dan menguji dengan penjelasan
sebagai berikut:

(a) memberi apabila materi yang akan dilatihkan


belum pernah didapatkan oleh personel yang dilatih;

(b) meningkatkan apabila kemampuan personel/


satuan yang dilatih belum mencapai standar yang
ditentukan dalam Proglatsi sesuai fungsi/kecabangan;

(c) memelihara apabila kemampuan personel/


satuan yang dilatih sudah memiliki atau mencapai
standar kemampuan yang telah ditentukan dalam
Proglatsi sesuai fungsi/kecabangan; dan

(d) menguji digunakan untuk mengukur tingkat


kemampuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan
latihan.

(4) Pasal 7. Sasaran latihan, meliputi sasaran kuantitatif


dan kualitatif.

(a) Sasaran kuantitatif:


i. untuk latihan perorangan memuat
penjelasan tentang jumlah personel pelaku
latihan dengan rincian Pa, Ba, dan Ta berapa
orang yang akan berlatih, khusus untuk latihan
perorangan sesuai dengan tingkat keterampilan 1
s.d. 7, jumlah pelaku latihan dirinci sesuai tingkat
keterampilannya; dan
ii. untuk latihan satuan memuat penjelasan
tentang berapa jumlah satuan yang akan dilatih
seperti berapa Regu, Peleton atau berapa
Kompi.

(b) Sasaran kualitatif. Memuat penjelasan tentang:

i. Standarisasi tingkat kemampuan latihan


baik dari aspek pengetahuan maupun
keterampilan pada tiap-tiap materi latihan.

i) pengetahuan:
(i) mengetahui = 40-64,9.
(ii) mengerti = 65-74,9.
(iii) memahami = 75-84,9.
(iv) menguasai = 85-100.
22

ii) keterampilan:
(i) dapat terbatas = 40-64,9.
(ii) dapat = 65-74,9.
(iii) mampu = 75-84,9.
(iv) mahir = 85-100.

ii. Sasaran latihan harus terukur dan


merupakan penjabaran dari tujuan latihan.
iii. Sasaran latihan harus ada kaitannya
dengan materi latihan yang dilaksanakan.

iv. Untuk latihan satuan harus disebutkan


kemampuan satuan sesuai dengan tingkatnya
Regu, Peleton, dan Kompi.

(5) Pasal 8. Materi latihan. Untuk materi latihan


disesuaikan dengan materi latihan pada Buku Petunjuk yang
digunakan sebagai referensi latihan dan ada kaitannya dengan
sasaran latihan. Misalnya untuk latihan perorangan dasar
umum untuk materi latihannya menggunakan BPUP/PUP
sesuai tingkat kecakapannya serta disesuaikan dengan
sasaran kualitatif (pengetahuan dan keterampilan), sedangkan
untuk latihan satuan materinya disesuaikan dengan materi
dalam Proglatsi atau sesuai tugas operasi yang akan
dilaksanakan.

(6) Pasal 9. Macam, metode, sifat, bentuk, dan tingkat


latihan:

(a) Macam. Memuat macam latihan yaitu latihan


teknis atau latihan taktis dengan pasukan atau tanpa
pasukan.

(b) Metode. Memuat satu atau lebih dari metode


latihan baik latihan perorangan maupun latihan satuan
sesuai Jukmingarlat.

i. Metode Latnis diantaranya: ceramah,


audio visual, diskusi, peninjauan (pengamatan),
peragaan (demonstrasi), praktek lapangan dan
aplikasi.

ii. Metode latihan taktis tanpa pasukan


diantaranya: Geladi Peta, Geladi Model, Geladi
Medan, Geladi Posko I, Geladi Posko Simpur
Komputer, Geladi Posko II, Manuver Peta dan
Geladi Mako.

iii. Metode Latihan taktis dengan pasukan


diantaranya: Dril Teknis, Dril Taktis, Dril Tempur,
Geladi Lapangan dan Manuver Lapangan.
23

(c) Sifat.

i. Untuk latihan perorangan yang bersifat


teknis tidak mencantumkan sifat latihan cukup
macam dan metode saja sehingga Pasal
tentang sifat latihan tersebut dapat dihilangkan.

ii. Untuk latihan satuan menggunakan sifat


satu pihak dikendalikan/tidak dikendalikan, dua
pihak dikendalikan/tidak dikendalikan.

(d) Bentuk. Untuk latihan perorangan/latihan yang


bersifat teknis tidak menggunakan bentuk latihan
sehingga Pasal tentang bentuk latihan tersebut dapat
dihilangkan.

(e) Tingkat.
i. Untuk latihan perorangan yang bersifat
teknis tidak menggunakan tingkat latihan
sehingga Pasal tentang tingkat latihan tersebut
dapat dihilangkan.

ii. Untuk latihan satuan tingkat latihan


digunakan hanya pada latihan Posko.

(7) Pasal 10. Tempat Latihan. Memuat tempat dimana


latihan tersebut akan diselenggarakan, dapat di satu tempat
ataupun beberapa tempat latihan disesuaikan dengan materi
latihan.

(8) Pasal 11. Waktu Latihan. Sesuai dengan alokasi


waktu pelaksanaan latihan yang telah ditentukan, dengan
menyebutkan tanggal pelaksanaan latihan tanggal berapa
sampai dengan tanggal berapa.

(9) Pasal 12. Peserta Latihan. Terdiri dari penanggung-


jawab penyelenggara, dan pelaku. Memuat keterangan
tentang siapa penyelenggara latihan dan pelaku latihan serta
asal satuannya. Penyelenggara latihan disebutkan nama dan
jabatannya, untuk pelaku latihan disebutkan jumlah pelaku dan
satuannya.

(10) Pasal 13. Referensi. Memuat keterangan tentang judul,


nomor Skep, tanggal pembuatan buku petunjuk yang
digunakan dan berkaitan dengan materi latihan yang akan
dikembangkan diuji setiap satu materi latihan minimal
mempunyai satu buku petunjuk/referensi.

(11) Pasal 14. Dukungan Latihan. Memuat jumlah


anggaran yang dialokasikan terdiri dari dukopslat, dukloglat
dan serpas. Untuk latihan perorangan/latihan yang bersifat
teknis dukungan latihan berupa dukops saja.
24

(12) Pasal 15. Penekanan Khusus. Berisi tentang


optimalisasi penyelenggaraan latihan memuat hal-hal penting
yang perlu mendapatkan perhatian khusus biasanya
menyangkut pembatasan, prosedur tetap serta upaya-upaya
yang perlu diambil untuk mencapai keberhasilan serta
penjelasan menghindari kesalahan latihan masa lalu agar tidak
terulang lagi.

3) Bagian Penutup.
a) Hal-hal yang belum tercantum dalam direktif ini agar
dikoordinasikan dengan pejabat terkait.
b) Agar dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
c) Tempat mako, tanggal, dan waktu pembuatan serta nama,
pangkat, korps, dan NRP dari Pang/Dan/Dir/Ka yang mengeluarkan
direktif dicantumkan di bagian kanan bawah.

d. Pengakhiran:
1) pendistribusian direktif latihan; dan
2) pengawasan pelaksanaan penjabaran direktif latihan.

19. Pembuatan Rencana Garis Besar.

a. Perencanaan:
1) mempelajari direktif latihan;
2) mempelajari referensi sesuai materi latihan;
3) menyusun organisasi latihan;
4) koordinasi dengan satuan/instansi terkait;
5) mempelajari peta; dan
6) peninjauan medan;

b. Persiapan:
1) penunjukan staf perancang latihan;
2) menyiapkan ATK; dan
3) menyiapkan sarana/perlengkapan;

c. Pelaksanaan. Agar setiap kegiatan dalam penyusunan Rencana Garis


Besar terjadi keseragaman dan sesuai dengan ketentuan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan, maka perlu diatur tata cara penyusunannya, pada Juknis
ini pembahasan akan dibatasi pada tata cara penyusunan RGB untuk latihan
perorangan dan satuan (organisasi latihan Kompi ke bawah) yang bersifat latihan
teknis dan taktis sesuai program latihan di satuan jajaran TNI AD sebagai berikut:
1) Bagian Kepala.

a) Klasifikasi. Klasifikasi tidak perlu dicantumkan.


25

b) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan
dengan menggunakan huruf kapital/arial.

c) Judul. Rencana Garis Besar latihan dan nama latihan, ditulis


ditengah-tengah dengan huruf kapital.

2) Bagian Isi/Inti.

a) Bab I Pendahuluan. Ditulis ditengah-tengah dengan huruf


kapital, berisi:

(1) Umum.

(a) Uraian yang mengantar isi naskah.

(b) Hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang


penyelenggaraan latihan dan sasaran yang akan
dicapai.

(c) Hal-hal yang perlu diutarakan sebagai pengantar


untuk mempermudah pembaca memahami isi naskah.

(2) Maksud dan Tujuan.

(a) Maksud. Pembuatan RGB untuk memberikan


gambaran tentang penyelenggaraan latihan yang akan
dilaksanakan.

(b) Tujuan. Pembuatan RGB untuk mendapatkan


persetujuan/keputusan dan arahan dari pimpinan umum
latihan tentang penyelenggaraan latihan yang akan
dilaksanakan.

(3) Ruang Lingkup dan Tata Urut.

(a) Ruang Lingkup. Pembatasan tentang


permasalahan yang merupakan muatan pokok naskah
RGB latihan ini.

(b) Tata Urut. Urut-urutan bahasan pada naskah


yang disajikan dalam bab-bab secara berurutan dan
mengalir sesuai dengan format.

i. Bab I Pendahuluan.
ii. Bab II Pokok-Pokok Penyelenggaraan
Latihan.

iii. Bab III Rencana Penyelenggaraan


Latihan.
iv. Bab IV Komando dan Perhubungan.
26

v. Bab V Penutup.

(4) Dasar. Surat Keputusan, Surat Perintah/Direktif


Latihan, Surat Telegram dan sebagainya.

b) Bab II Pokok-Pokok Penyelenggaraan Latihan. Ditulis


ditengah-tengah yang berisi:

(1) Tujuan latihan. Memuat tujuan yang telah dirumuskan


dalam direktif latihan yang diterima sesuai dengan tujuan
latihan yang akan dicapai meliputi memberi, meningkatkan,
memelihara, dan menguji dengan penjelasan sebagai berikut:

(a) memberi apabila materi yang akan dilatihkan


belum pernah didapatkan oleh personel yang dilatih;

(b) meningkatkan apabila kemampuan personel/


satuan yang dilatih belum mencapai standar yang
ditentukan dalam Proglatsi sesuai fungsi/kecabangan;

(c) memelihara apabila kemampuan personel/


satuan yang dilatih sudah memiliki atau mencapai
standar kemampuan yang telah ditentukan dalam
Proglatsi sesuai fungsi/kecabangan; dan

(d) menguji digunakan untuk mengukur tingkat


kemampuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan
latihan.

(2) Sasaran latihan. Terdiri dari sejumlah tingkat


kemampuan yang ingin dicapai sesuai standarisasi
kemampuan latihan dalam rangka mencapai tujuan latihan
dan diambil dari sasaran latihan yang terdapat pada direktif
latihan meliputi sasaran kuantitatif dan kualitatif.

(a) Sasaran kuantitatif:

i. untuk latihan perorangan memuat


penjelasan tentang jumlah personel pelaku
latihan dengan rincian Pa, Ba, dan Ta berapa
orang yang akan berlatih, khusus untuk latihan
perorangan sesuai dengan tingkat keterampilan 1
s.d. 7, jumlah pelaku latihan dirinci sesuai tingkat
keterampilannya; dan

ii. untuk latihan satuan memuat penjelasan


tentang berapa jumlah satuan yang akan dilatih
seperti berapa Regu, Peleton atau berapa
Kompi.

(b) Sasaran kualitatif. Memuat penjelasan tentang:


27

i. Standarisasi tingkat kemampuan latihan


baik dari aspek pengetahuan maupun keteram-
pilan pada tiap-tiap materi latihan.

i) pengetahuan:
(i) mengetahui = 40-64,9.
(ii) mengerti = 65-74,9.
(iii) memahami = 75-84,9.
(iv) menguasai = 85-100.

ii) keterampilan:
(i) dapat terbatas = 40-64,9.
(ii) dapat = 65-74,9.
(iii) mampu = 75-84,9.
(iv) mahir = 85-100.

ii. Sasaran latihan harus terukur dan


merupakan penjabaran dari tujuan latihan.
iii. Sasaran latihan harus ada kaitannya
dengan materi latihan yang dilaksanakan.

iv. Untuk latihan satuan harus disebutkan


kemampuan satuan sesuai dengan tingkatnya
Regu, Peleton, dan Kompi.

(3) Materi Latihan. Merupakan sejumlah materi yang akan


dilatihkan/diuji sesuai dengan direktif latihan dan ada kaitannya
dengan sasaran latihan.

(4) Macam dan Metode Latihan.

(a) Macam. Salah satu dari latihan teknis atau


latihan taktis dan diambil dari direktif latihan.

(b) Metode. Menggunakan salah satu atau lebih dari


metode latihan yang digunakan dan diambil dari direktif
latihan.

c) Bab III. Rencana Penyelenggaraan Latihan. Ditulis di tengah-


tengah yang berisi:

(1) Organisasi Latihan. Merupakan organisasi yang terlibat


dalam pelaksanaan latihan meliputi:

(a) Penyelenggara. Sejumlah personel yang


berperan sebagai penyelenggara.
(b) Pelaku. Sejumlah personel yang berperan
sebagai pelaku dalam latihan.
28

(2) Pelaksanaan Latihan.

(a) Tahap Perencanaan. Merupakan rangkaian


kegiatan awal dan rangkaian kegiatan lanjutan yang
dilaksanakan oleh staf perancang latihan, staf latihan
dan koordinator materi.

(b) Tahap Persiapan. Merupakan rangkaian kegiatan


yang dilaksanakan oleh penyelenggara dan pelaku
dalam rangka kesiapan latihan meliputi personel,
materiil, sarana prasarana dan anggaran.

(c) Tahap Pelaksanaan. Merupakan urutan


pelaksanaan latihan mulai dari sejak latihan dibuka
sampai ditutup meliputi:

i. Pembukaan/Briefing latihan.

i) Hari/Tanggal :
ii) Tempat :
iii) Peserta :
iv) Pakaian :
v) Perlengkapan :

ii. Pentahapan latihan. Berisi tentang tahap-


tahap pengoperasionalan materi latihan/materi uji
yang akan dilaksanakan. Dapat dilaksanakan
dengan cara:

i) Blok materi. Maksudnya adalah


dengan cara menyelesaikan satu materi
baru berlanjut ke materi berikutnya.

ii) Blok metode. Maksudnya adalah


menyelesaikan seluruh materi pada
metode yang sama baru berlanjut ke
metode berikutnya.

iii) Blok tempat. Maksudnya adalah


menyelesaikan seluruh materi di satu
tempat latihan baru berpindah ke tempat
latihan berikutnya.

iii. Penutupan/Debriefing latihan.

i) Hari/Tanggal :
ii) Tempat :
iii) Peserta :
iv) Pakaian :
29

v) Perlengkapan:

(d) Tahap Pengakhiran. Merupakan rangkaian


kegiatan yang dilaksanakan oleh Komando Latihan
setelah selesai latihan meliputi:

i. Kaji ulang secara keseluruhan dari


Komandan Latihan.

ii. Menghitung ganti rugi.

iii. Mengembalikan Alpal dan Alkap latihan.

iv. Membuat laporan pelaksanaan latihan/


laporan pengujian.

(3) Tempat dan Waktu.

(a) Tempat. Dimana tempat atau daerah latihan akan


dilaksanakan.

(b) Waktu. Waktu pelaksanaan mulai pembukaan


sampai dengan penutupan latihan.

(4) Referensi. Dicantumkan seluruh peranti lunak yang


berhubungan dengan materi latihan.

(5) Dukungan Administrasi.

(a) Berisi tentang kekuatan personel dan materiil


serta anggaran yang meliputi dukungan operasi latihan
dan dukungan logistik latihan serta serpas dimulai sejak
tahap perencanaan sampai dengan pengakhiran.

(b) Tuliskan secara garis besar tentang bagian-


bagian rencana penggunaan administrasi dan logistik
sedangkan perincian dari penggunaan administrasi dan
logistik ditulis pada lampiran.

d) Bab IV. Komando dan Perhubungan. Merupakan penjelasan


tentang sarana perhubungan yang digunakan dalam latihan serta
tempat komando dan pengendalian yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan latihan berisi:

(1) Perhubungan. Menjelaskan tentang sarana


perhubungan berupa jaring komunikasi yang digelar dan
kebutuhan alat komunikasi yang dipergunakan.

(2) Komando. Cantumkan hal-hal yang menyangkut


tentang pejabat yang berwenang untuk memberikan Komando
secara hierarki yang terdapat pada struktur organisasi.

3) Bagian Penutup.
30

a) Bab V Penutup. Ditulis di tengah-tengah dengan huruf kapital,


berisi tentang penjelasan singkat untuk menutup RGB yang dibuat.

b) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan serta Tanda


tangan, Nama, Pangkat, Korps, dan NRP Komandan Latihan,
dicantumkan di bagian kanan bawah.

4) Lampiran. Cantumkan lampiran-lampiran yang diperlukan misalnya


struktur organisasi, diagram waktu, mekanisme, RPL/AL (untuk latihan yang
bukan Proglatsi) dan kebutuhan administrasi yang diperlukan dalam latihan.

Catatan:
a) RGB yang sudah disempurnakan berdasarkan koreksi dan
arahan dari pimpinan umum latihan pada saat paparan, RGB
tersebut menjadi dasar bagi penyelenggara latihan (Komandan
Latihan) dalam membuat rencana latihan.
b) RGB untuk latihan perorangan atau latihan yang bersifat
teknis, penataran, penyelenggaraan lomba di lingkungan TNI AD bisa
menggunakan format RGB latihan satuan tingkat Kompi ke bawah.

d. Pengakhiran.
1) pendistribusian RGB; dan
2) melanjutkan pembuatan naskah latihan.

20. Pembuatan Renlat.

a. Perencanaan:
1) mempelajari direktif latihan dan RGB;
2) siapkan referensi;
3) menyusun organisasi latihan;
4) koordinasi dengan satuan dan unit kerja terkait;
5) menentukan metode latihan yang digunakan;
6) mempelajari peta daerah latihan; dan
7) meninjau medan.

b. Persiapan.
1) menyiapkan sarana/perlengkapan;
2) melengkapi referensi yang diperlukan untuk latihan; dan
3) melaksanakan briefing perencanaan latihan.

c. Pelaksanaan. Sesuai dengan Bujukmingarlat Nomor


Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012 ada dua bentuk Rencana
Latihan yaitu Renlat tingkat Kompi ke bawah dan Renlat tingkat Batalyon ke atas.
Renlat tersebut dibuat oleh penyelenggara latihan setelah RGB mendapat
persetujuan dari pimpinan umum latihan pada saat paparan. Proses/pengerjaan
31

pembuatan Renlat dilaksanakan oleh staf Opslat yang dibantu oleh staf latihan
lainnya, dan pada Juknis ini pembahasan akan diuraikan bagaimana tata cara
penyusunan Renlat untuk latihan perorangan dan satuan yang bersifat teknis dan
yang bersifat taktis sesuai program latihan di satuan jajaran TNI AD sebagai
berikut:

1) Bagian Kepala.

a) Klasifikasi:

(1) Untuk rencana latihan yang sifatnya memberi,


memelihara dan meningkatkan, klasifikasi BIASA (tidak perlu
dicantumkan).

(2) Untuk rencana latihan yang sifatnya menguji yang di


dalamnya terdapat jawaban persoalan yang tidak boleh
diketahui oleh pelaku, klasifikasi RAHASIA (dicantumkan pada
halaman pertama dan terakhir bagian tengah atas dan bawah).

b) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama nama


satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan
dengan menggunakan huruf kapital.

c) Judul. Tulis rencana latihan di tengah atas dengan huruf


kapital dan di bawah rencana latihan tulis judul sesuai dengan materi
latihan dan tahun anggaran.

2) Bagian Isi/Inti.

a) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan meliputi peta,


Kedar, Tahun, dan lembar (satu peta), bila peta yang digunakan lebih
dari satu lembar peta maka ditulis Lembaran peta.

b) Dasar. Diambil dari direktif latihan, Surat Perintah latihan atau


program latihan satuan.

c) Tujuan latihan. Diambil dari program latihan, direktif latihan,


dan RGB untuk latihan dalam satuan dapat dirumuskan oleh Dansat
dengan mempelajari kebutuhan keterampilan/kemampuan satuannya
yang memuat:

(1) Untuk latihan:


(a) Memberi. Untuk materi latihan yang belum
diterima sebelumnya maka tujuan latihan adalah
memberi.

(b) Memelihara. Untuk materi latihan sebelumnya


sudah diterima dan untuk mempertahankan standar
kemampuan maka tujuan latihan adalah memelihara.

(c) Meningkatkan. Untuk materi latihan sebelumnya


sudah diterima dan untuk meningkatkan standar
kemampuan maka tujuan latihan adalah meningkatkan.
32

(2) Untuk uji. Menguji kemampuan terhadap materi latihan


yang sebelumnya sudah diterima dan untuk mengukur tingkat
kemampuan yang sudah dimiliki maka tujuan latihan adalah
menguji dengan hasil lulus dan tidak lulus.

d) Sasaran.

(1) Untuk latihan. Diambil dari program latihan atau direktif


latihan dan RGB, apabila sasaran latihan masih bersifat umum
maka perlu dijabarkan dan dicantumkan sebagai sasaran
latihan pada rencana latihan atau pada lampiran acara latihan.

(a) pengetahuan (mengetahui, mengerti, memahami,


dan menguasai).

(b) keterampilan (dapat terbatas, dapat, mampu, dan


mahir).

(2) Untuk Uji. Lulus dan tidak lulus.

e) Materi latihan. Dirumuskan dengan mempelajari tugas-tugas


pada sasaran latihan yang diambil dari rencana garis besar.

f) Macam, metode, dan sifat latihan. Sesuai dengan macam,


metode dan sifat latihan yang akan dilaksanakan yaitu:
(1) Macam Latihan. Memuat salah satu macam latihan
meliputi latihan teknis atau latihan taktis (diambil dari RGB).
(2) Metode Latihan:
(a) Meliputi metode latihan perorangan dan metode
latihan satuan, penggunaan metode latihan disesuaikan
dengan tujuan dan sasaran latihan dengan memilih
salah satu atau lebih metode latihan (diambil dari
RGB).

(b) Metode latihan untuk UTP/UTJ disesuaikan


dengan BPPP UTP U/J yaitu metode UTP umum
dengan sistim acak, bersama-sama, sirkit kombinasi,
dan gabungan serta metode UTP jabatan dengan
sistem kelompok.

(3) Sifat Latihan. Meliputi satu pihak dikendalikan, dua


pihak dikendalikan, satu pihak tidak dikendalikan, dan dua
pihak tidak dikendalikan, sifat latihan tersebut hanya
digunakan untuk latihan taktis.

(4) Bentuk Latihan. Memuat salah satu bentuk latihan yaitu


seri atau pararel, bentuk latihan tersebut digunakan untuk
33

latihan taktis tanpa pasukan dan latihan taktis dengan


pasukan.

g) Waktu dan Tempat Latihan. Diisi waktu dan tempat/daerah


yang akan digunakan.

h) Organisasi latihan. Memuat tentang struktur organisasi dan


susunan organisasi yang meliputi peserta latihan mulai dari Pimpinan
Umum Latihan, Penasehat Latihan, Tim Wasev, Komandan Latihan,
Staf Latihan, Koordinator Materi/Pelatih, Katim penguji, penguji, dan
Pendukung serta Pelaku, pada penulisan susunan organisasi agar
dicantumkan nama dan jabatannya.

i) Pelaksanaan latihan. Memuat garis besar tahapan


penyelenggaraan latihan yang akan dikembangkan, meliputi tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan tahap pengakhiran
latihan yaitu:
(1) Tahap perencanaan. Berisi kegiatan perencanaan
latihan dengan mencantumkan waktu dan tempat latihan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara sejak menerima direktif
sampai distribusi naskah, meliputi:
(a) mempelajari direktif dan RGB;
(b) mempelajari referensi sesuai materi latihan;
(c) menyusun organisasi latihan;
(d) koordinasi dengan satuan/instansi terkait;
(e) peninjauan medan;
(f) membuat Renlat;
(g) paparan Renlat kepada pimpinan umum latihan;
(h) menyempurnakan Renlat;
(i) membuat Renlap; dan
(j) pendistribusian naskah latihan.

(2) Tahap persiapan. Berisi tentang kegiatan persiapan


yang dilaksanakan oleh penyelenggara dan pelaku meliputi:
(a) Persiapan penyelenggara.
i. penyiapan Komando Latihan;
ii. briefing kepada pelaku dan pelatih/
Wasdal;
iii. penataran pelatih/Wasdal;
iv latihan pendahuluan;
v. penyiapan tempat/medan latihan; dan
vi pengecekan akhir personel sarana dan
prasarana latihan.
34

(b) Persiapan pelaku.


i. menerima briefing dari Komandan Latihan;
ii. pengecekan personel dan perlengkapan
yang akan digunakan dalam latihan;
iii. pengecekan akhir; dan
iv. pemindahan pasukan.

(3) Tahap Pelaksanaan. Berisi urutan pelaksanaan latihan


mulai dari sejak latihan dibuka sampai ditutup (mengambil dari
RGB) meliputi:

(a) Pembukaan latihan/briefing.


i. hari/tanggal :
ii. tempat :
iii. peserta :
iv. pakaian :
v. perlengkapan:

(b) Pentahapan latihan. Berisi tentang tahap-tahap


pengoperasionalan materi latihan/materi uji yang akan
dilaksanakan. Dapat dilaksanakan dengan cara:

i. Blok materi. Maksudnya adalah dengan


cara menyelesaikan satu materi baru berlanjut ke
materi berikutnya.

ii. Blok metode. Maksudnya adalah menye-


lesaikan seluruh materi pada metode yang sama
baru berlanjut ke metode berikutnya.
iii. Blok tempat. Maksudnya adalah menye-
lesaikan seluruh materi di satu tempat latihan
baru berpindah ke daerah latihan berikutnya.

(c) Penutupan latihan/debriefing.


i. hari/tanggal :
ii. tempat :
iii. peserta :
iv. pakaian :
v. perlengkapan:
(4) Tahap pengakhiran. Berisi rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan evaluasi seluruh kegiatan latihan dan
penyusunan laporan, meliputi:

(a) Rapat pelatih dipimpin Danlat.


35

(b) Pemeriksaan personel dan materiil.


(c) Kaji ulang secara keseluruhan tentang
pelaksanaan latihan.
(d) Perhitungan ganti rugi.
(e) Pengembalian alkap dan alpal latihan.
(f) Laporan hasil latihan kepada Pimumlat.

j) Administrasi.

(1) Personel. Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan


sesuai organisasi disertai kekuatannya yaitu meliputi:

(a) Penyelenggara : ….. orang


(b) Pendukung : ….. orang
(c) Pelaku : ….. orang
Jumlah : .…. orang

(2) Logistik. Dibuat kebutuhan dukungan logistik berupa


dukungan operasional latihan dan dukungan logistik latihan
serta serpas.
(a) Dukungan operasional latihan. Dibuat dari hasil
rumusan kebutuhan yang diperlukan oleh Kolat dan
para koordinator materi pada tiap-tiap tahap latihan.
i. kebutuhan Kolat;
ii. perbaikan sarana dan prasarana latihan;
iii. kebutuhan ATK;
iv. honor/uang saku pelatih;
v. dana taktis; dan
vi. ganti rugi kerusakan daerah latihan.

(b) Dukungan logistik latihan. Dibuat dari hasil


kebutuhan yang diperlukan oleh Kolat dan koordinator
materi pada tiap-tiap tahap latihan.
i. uang makan latihan (UML);
ii. uang saku latihan (USL);
iii. bekal kelas II/IV Alkap perorangan,
satuan, khusus;
iv. bekal kelas III/BBM dan pelumas; dan
v. bekal kelas V/munisi latihan.
(c) Serpas.

k) Komando dan Perhubungan. Memuat rencana prosedur,


penggunaan, peranti lunak dan alat komunikasi yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan perhubungan serta tempat posko yang
digunakan.
36

(1) Perhubungan. Memuat rencana dukungan perhubungan


yang akan digunakan dan rencana operasional/gelar
perhubungan yang akan dilaksanakan.

(a) Komunikasi latihan menggunakan Protap


perhubungan latihan.

(b) Penggunaan Alkom.

(2) Komando. Menjelaskan tempat yang akan digunakan.


(a) Komando Utama.
(b) Komando Latihan.

l) Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada rencana latihan


maka disampaikan secara parsiil/tertulis.

3) Bagian Akhir/Penutup.

a) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan serta tanda


tangan, Nama, Pangkat, Korps serta NRP Komandan Latihan,
cantumkan di bagian kanan bawah.

b) Lampiran. Cantumkan lampiran-lampiran yang diperlukan di


bagian kiri bawah, antara lain:
Lampiran Latihan Teknis:
1. Struktur Organisasi Latihan
2. Rangka Pokok Latihan (Latihan Proglatsi)
3. Acara Latihan (Latihan Proglatsi)
4. Diagram Waktu Latihan
5. Mekanisme Latihan
6. Jadwal Kegiatan Latihan
7. Bagan Daerah Latihan
8. Petunjuk Perhubungan
9. Rencana Pengamanan
10. Petunjuk Tata Tertib
11. Rencana Administrasi
12. Daftar peserta latihan
13. Checklist (untuk UTP U/J, USJM)

d. Pengakhiran.
1) distribusi naskah latihan kepada pejabat yang berhak; dan
2) pengarsipan.
37

21. Pembuatan Renlap.

a. Perencanaan.
1) mempelajari Renlat;
2) mempelajari referensi sesuai materi latihan;
3) menentukan metode latihan yang digunakan;
4) menyusun organisasi latihan;
5) koordinasi dengan satuan dan unit kerja terkait; dan
6) mempelajari peta dan meninjau medan latihan;

b. Persiapan.
1) briefing personel;
2) menyiapkan sarana prasarana latihan; dan
3) melengkapi referensi latihan;

c. Pelaksanaan.

1) Ketentuan Umum Pembuatan. Rencana lapangan dibuat oleh


penyelenggara dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah koordinator
materi.

a) Pembuatan Rencana Lapangan.

(1) Dasar.

(a) Renlat yang dikeluarkan oleh Komandan Latihan.

(b) Jadwal kegiatan latihan.

(2) Tujuan pembuatan Renlap.

(a) sebagai alat kendali/pedoman pelatih dalam


mengoperasionalkan kegiatan latihan;

(b) sebagai bahan pertanggungjawaban, koordinator


materi latihan, dan pelatih dalam menyelenggarakan
latihan; dan

(c) sebagai arsip penyelenggaraan latihan bagi


satuan.

(3) Waktu. Rencana lapangan dibuat oleh koordinator


materi setelah Renlat ditandatangani oleh Komandan Latihan.

(4) Penanggung Jawab Pembuatan. Penanggung jawab


pembuatan Renlap adalah Koordinator Materi Latihan.
38

b) Macam-macam Rencana Lapangan.


(1) Rencana Lapangan untuk latihan teknis.
(2) Rencana Lapangan untuk latihan taktis.

2) Teknik penyusunan Renlap.

a) Bagian Kepala.

(1) Klasifikasi. Untuk rencana lapangan klasifikasi BIASA


(tidak perlu dicantumkan), apabila dalam Renlap tersebut ada
jawaban persoalan yang tidak boleh diketahui oleh pelaku
klasifikasi RAHASIA (dicantumkan pada halaman pertama dan
terakhir).

(2) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama


nama satuan yang menyelenggarakan latihan, baris kedua
ditulis Komando Latihan dengan menggunakan huruf kapital.

(3) Judul. Tulis judul Renlap di tengah atas dengan huruf


kapital.

b) Bagian Isi/Inti.

(1) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan tentang


peta, kedar, tahun, dan lembar peta.

(2) Dasar. Diambil dari Renlat, Program Kerja Satuan,


Surat Perintah dan lainnya.

(3) Tujuan dan Sasaran latihan.

(a) Tujuan latihan. Diambil dari acara latihan pada


Renlat yang mendasari atau acara latihan pada
Proglatsi yang menjelaskan tujuan latihan dari satu
materi latihan terkait.

(b) Sasaran latihan. Diambil dari acara latihan pada


Renlat yang mendasari atau dari acara latihan pada
Proglatsi yang menjelaskan tentang standar
kemampuan yang ingin dicapai dari satu materi latihan
terkait.

(4) Waktu dan Tempat Latihan. Diisi waktu dan tempat/


daerah yang akan digunakan.

(5) Materi latihan. Diambil dari acara latihan pada Renlat


Komando Atas atau dari acara latihan yang menjelaskan isi
materi latihan terkait.

(6) Referensi. Buku petunjuk yang digunakan sebagai


pedoman dalam melatihkan materi terkait.
39

(7) Macam, metode, sifat, dan bentuk latihan. Sesuai


dengan macam, metode, sifat, dan bentuk latihan yang akan
dilaksanakan.

(8) Organisasi latihan. Dibuat sesuai kebutuhan, pada


dasarnya meliputi, komandan latihan, staf latihan, koordinator
materi, pelatih, Bulsi dan pendukung serta pelaku dibuat
pengelompokan tugas masing-masing.

(9) Pakaian dan Perlengkapan. Diisi pakaian dan


perlengkapan yang digunakan oleh pelatih, Bulsi, pendukung
dan pelaku.

(10) Pelaksanaan Latihan. Memuat tahapan penyeleng-


garaan latihan yang akan dikembangkan, meliputi tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan tahap pengakhiran
latihan yang disusun secara terperinci.

(11) Administrasi.

(a) Personel. Dibuat pengelompokan kekuatan


sesuai organisasi latihan.

(b) Logistik. Dibuat rencana kebutuhan alat


perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan
latihan secara terperinci.

(12) Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada Renlap


disampaikan secara parsiil/tertulis.

c) Bagian Akhir/Penutup.

(1) Tempat Mako, Tanggal, Waktu pembuatan, Nama,


Pangkat, Korps dan NRP Koordinator Materi Latihan,
cantumkan di bagian kanan bawah sedangkan bagian kiri
bawah mengetahui Komandan Latihan.

(2) Lampiran. Cantumkan lampiran-lampiran yang


diperlukan dibagian kiri bawah, antara lain:
Lampiran Latnis
1. Struktur organisasi
2. Jadwal latihan
3. Pembagian Tugas Pelatih
4. Bagan Daerah Latihan
5. Jaring Komunikasi
6. Rencana Pengamanan
7. Petunjuk Tata tertib
8. Checklist
40

Catatan :
- Lampiran dibuat sesuai kebutuhan.

- Checklist latihan digunakan oleh pelatih untuk


menilai tindakan pelaku dalam pelaksanaan latihan
sesuai prinsip penyelenggaraan latihan bahwa “Setiap
pelaksanaan latihan harus dapat diukur”.

d. Pengakhiran.
1) distribusi kepada seluruh pelatih; dan
2) pengarsipan.

22. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Latihan.

a. Perencanaan.
1) mempelajari direktif latihan, RGB, Renlat dan Renlap;
2) koordinasi dengan seluruh staf latihan dan pelatih; dan
3) membuat checkilst hasil penilaian.

b. Persiapan.

1) membuat konsep laporan latihan sesuai format Jukmingarlat; dan


2) mengumpulkan checklist, data-data/catatan hasil latihan yang
berkaitan dengan materi.

c. Pelaksanaan.

1) Ketentuan Pembuatan. Laporan latihan atau laporan kegiatan


bertujuan sebagai pertanggungjawaban dan bahan masukan kepada
pimpinan tentang data/fakta dari kegiatan yang telah dilaksanakan guna
kepentingan penentuan kebijakan dalam bidang pembinaan latihan atau
kegiatan yang akan datang.

a) Dasar. Sesuai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan


perintah atau direktif dari Komando Atas.

b) Tujuan. Sebagai pertanggung jawaban dari suatu kegiatan


yang telah dilaksankan kepada Komando Atas

c) Waktu. Paling lambat 7 hari setelah kegiatan selesai


dilaksanakan.

d) Penanggung Jawab Pembuatan. Yang diharuskan sebagai


pembuat laporan yaitu penyelenggara latihan (Danlat).

2) Tata Cara Penyusunan.

a) Bagian Kepala.
41

(1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama nama
satuan yang menyelenggarakan latihan, baris kedua ditulis
Komando Latihan dengan menggunakan huruf kapital.

(2) Judul. Judul ditulis ditengah dengan huruf kapital. Nama


laporan latihan.

b) Bagian Isi/Inti.
(1) Pendahuluan.

(a) Umum. Penjelasan secara umum yang


mengantarkan isi laporan latihan, yang memuat 3
Paragraf yaitu:

i. Paragraf a berisikan latar belakang.


ii. Paragraf b berisikan data dan fakta.
iii. Paragraf c berisikan kegunaan/pentingnya.

(b) Maksud dan Tujuan. Menjelaskan tentang


maksud dan tujuan pembuatan laporan, yaitu:

i. Maksud. Sebagai laporan tentang


pelaksanaan latihan yang telah dilaksanakan.

ii. Tujuan. Sebagai bahan masukan dan


pertimbangan oleh Komando Atas dalam
menentukan kebijaksanaan selanjutnya.

(c) Ruang Lingkup. Terdiri dari pokok-pokok


pembahasan dalam laporan sesuai format laporan.

(d) Dasar. Diambil dari direktif latihan, rencana


latihan/naskah latihan, hal-hal tersebut yang menjadi
dasar pelaksanaan latihan dan juga merupakan dasar
dari pembuatan laporan.

(2) Pokok-Pokok Penyelenggaraan Latihan.

(a) Tujuan Latihan. Tujuan yang ingin dicapai pada


pelaksanaan latihan. Diambil dari direktif latihan dan
merupakan kata baku dalam tujuan latihan yaitu:
memberi, memelihara, meningkatkan dan menguji.

(b) Sasaran Latihan. Sasaran kemampuan yang


ingin dicapai, yang terdiri dari sasaran kuantitatif yaitu
jumlah personel latihan sesuai PPPA serta sasaran
kualitatif yaitu standar kemampuan pada bidang
pengetahuan terdiri dari mengetahui, mengerti,
memahami, dan menguasai, dan pada bidang
ketrampilan terdiri dari dapat terbatas, dapat, mampu,
dan mahir.
42

(c) Waktu Latihan. Waktu pelaksanaan latihan yaitu


waktu latihan yang dimulai pada Upacara pembukaan/
briefing sampai dengan Upacara penutupan latihan/
debriefing.

(d) Peserta. Jumlah personel peserta latihan yang


tertuang dalam Direktif latihan sesuai PPPA.

(e) Macam, Sifat, Metode, dan Tingkat Latihan, yang


terdiri dari:
i. Uraian tentang Macam yaitu:
i) Menurut hasil yang ingin dicapai
(i) latihan teknis; dan
(ii) latihan taktis.

ii) Menurut peserta latihannya yaitu:


(i) latihan dengan pasukan; dan
(ii) latihan tanpa pasukan

iii) Menurut tempat:


(i) medan sebenarnya; dan
(ii) medan simulasi.

ii. Uraian tentang sifat yaitu:


i) Latihan teknis seperti latihan
perorangan tidak memakai sifat

ii) Latihan Taktis terdiri dari:


(i) satu pihak dikendalikan;
(ii) satu pihak tidak dikenda-
likan;
(iii) dua pihak dikendalikan; dan
(iv) dua pihak tidak dikendalikan.

iii. Uraian tentang Metode:


i) Metode latihan perorangan yaitu:
(i) ceramah;
(ii) audio visual;
(iii) diskusi;
(iv) peninjauan(pengamatan);
(v) peragaan (demontrasi);
(vi) praktek lapangan; dan
(vii) aplikasi.
43

ii) Metode latihan satuan tanpa


pasukan yaitu:
(i) Geladi Peta;
(ii) Geladi Model;
(iii) Geladi Medan;
(iv) Manuver Peta;
(v) Geladi Posko I;
(vi) Geladi Posko Simpur
Komputer
(vii) Geladi Posko II; dan
(viii) Geladi Mako.

iii) Metode latihan satuan dengan


pasukan yaitu:

(i) Dril Teknis;


(ii) Dril Taktis;
(iii) Dril Tempur;
(iv) Geladi Lapangan; dan
(v) Manuver Lapangan.

iv. Uraian tentang Tingkat Latihan yaitu:


i) satu tingkat;
ii) dua tingkat; dan
iii) tiga tingkat.

Ket: Tingkat latihan hanya digunakan untuk


melatih mako satuan pada metode Geladi Posko.

(f) Materi Latihan. Uraikan tentang materi latihan


yang dilaksanakan sesuai dengan direktif latihan.

(3) Pelaksanaan.

(a) Penjelasan tentang pelaksanaan latihan yang


memuat:

i. mekanisme latihan;
ii. realisme pelaksanaan latihan; dan
iii. kesiapan pelaku/penguasaan materi.

(b) Lain-lain. Tentang hal-hal yang dianggap


perlu dan penting untuk dicantumkan dalam laporan.
44

(4) Hasil yang dicapai.

(a) Berisi hasil pelaksanaan latihan yang diperoleh


dari pencatatan latihan dan temuan Wasdal. Hasil yang
diperoleh apakah dapat mencapai sasaran latihan yang
dikehendaki atau tidak.

i. Sasaran kuantitatif. Pencapaian sasaran


kuantitatif harus menguraikan kekuatan personel
nyata yang melaksanakan latihan baik
perorangan maupun satuan serta disesuaikan
dengan program dan anggaran (PPPA).

i) untuk latihan perorangan menjelas-


kan tentang jumlah personel pelaku latihan
dengan rincian Pa, Ba, dan Ta berapa
orang yang telah melaksanakan latihan,
khusus untuk latihan perorangan sesuai
dengan tingkat keterampilan 1 s.d.7,
jumlah pelaku latihan dirinci sesuai tingkat
keterampilannya; dan
ii) untuk latihan satuan menjelaskan
tentang berapa jumlah satuan yang telah
melaksanakan latihan seperti berapa
Regu, Peleton atau berapa Kompi.
ii. Sasaran kualitatif. Pencapaian sasaran
kualitatif harus menguraikan hasil nyata
latihan yang telah dilaksanakan baik latihan
perorangan maupun latihan satuan sesuai
standar kemampuan (pengetahuan maupun
keterampilan). Adapun standarisasi tingkat
kemampuan latihan pada tiap-tiap materi latihan:
i) pengetahuan:
(i) mengetahui = 40-64,9.
(ii) mengerti = 65-74,9.
(iii) memahami = 75-84,9.
(iv) menguasai = 85-100.

ii) keterampilan:
(i) dapat terbatas = 40-64,9.
(ii) dapat = 65-74,9.
(iii) mampu = 75-84,9.
(iv) mahir = 85-100.

iii. Pertanggungjawaban anggaran (rincian


anggaran yang digunakan dibuat lampiran).
45

iv. Dalam laporan latihan harus disertai


dengan rekap hasil latihan dan dokumentasi
latihan.
(b) Kendala dan upaya untuk mengatasi. Ditulis
kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan
latihan (penyelenggara, pendukung, pelatih, pelaku,
Sarpraslat, dan anggaran) serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasi kendala tersebut.
(c) Hal-hal yang menonjol. Ditulis tentang hal-hal
yang bersifat positif atau negatif yang berpengaruh
pada kegiatan latihan dan dijadikan penekanan/
perhatian pada kegiatan latihan yang akan datang.

c) Bagian Akhir/Penutup.

(1) Kesimpulan. Ditulis kesimpulan dari penyelenggaraan


latihan, apakah tujuan dan sasaran latihan tercapai atau tidak
dihadapkan pada kendala yang ada, sebagai bahan
pertimbangan untuk di evaluasi oleh Komando Atasan
penerima laporan.

(2) Saran. Penyampaian hal-hal yang perlu mendapat


perhatian atas kendala-kendala yang dihadapi sesuai pada
poin kesimpulan untuk ditindaklanjuti oleh Komando Atasan
sebagai bahan pertimbangan pada latihan yang akan datang.

(3) Tempat Mako, tanggal dan waktu pembuatan, Nama,


Pangkat, Korps serta NRP Danlat.

Catatan:

1. Laporan pelaksanaan latihan dibuat oleh Komandan Latihan


paling lambat tujuh hari setelah selesai menyelenggarakan latihan.

2. Pimpinan umum latihan melaporkan hasil pelaksanaan latihan


ke Komando Atas dalam bentuk surat biasa yang dilampiri dengan
laporan pelaksanaan latihan dari komando latihan.

d. Pengakhiran.
1) mengirimkan hasil laporan latihan kepada Komando Atas dan pejabat
yang berhak; dan

2) melaksanakan pengarsipan.
46

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

23. Umum. Untuk menunjang kelancaran dalam pembuatan produk latihan ada hal-
hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai tindakan keamanan dan tindakan administrasi.

24. Tindakan Pengamanan. Tindakan pengamanan dilaksanakan untuk mendukung


keamanan dan kelancaran dalam pelaksanaan latihan, dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:
a. Perencanaan:

1) merencanakan tindakan pencegahan yang dapat menimbulkan


kerugian personel dan materiil;

2) merencanakan tindakan pengamanan terhadap sarana dan


prasarana pendukung; dan

3) merencanakan pengarsipan kegiatan dan dokumen yang penting.

b. Persiapan:

1) menyiapkan langkah cara bertindak dalam mencegah terjadinya


gangguan/hambatan terhadap hal-hal yang dapat merugikan personel dan
materiil;

2) menyiapkan langkah pengamanan terhadap sarana dan prasarana


yang mendukung; dan

3) menyiapkan tempat untuk pengarsipan kegiatan dan dokumen yang


penting.

c. Pelaksanaan.

1) memeriksa alat peralatan pendukung agar tidak menghambat dan


menimbulkan kerugian dalam kegiatan latihan ;

2) mengarsipkan dokumen-dokumen penting di dalam pembuatan


produk latihan (direktif latihan, RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan) ;
dan

3) mengamankan dokumen hasil penyusunan produk latihan (direktif


latihan, RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan).

d. Pengakhiran.

1) mengamankan sarana dan prasarana pendukung yang telah


digunakan untuk dikembalikan pada tempatnya ; dan

2) mengamankan hasil penyusunan produk latihan (direktif latihan,


RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan) .
47

25. Tindakan Administrasi. Tindakan administrasi dilaksanakan untuk mewujudkan


ketertiban, keteraturan dan kelengkapan setiap kegiatan penyusunan produk latihan
(direktif latihan, RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan), dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:

a. Perencanaan.

1) merencanakan penyusunan produk latihan (direktif latihan, RGB,


Renlat, Renlap dan laporan latihan) sesuai dengan materi latihan ;

2) merencanakan kebutuhan logistik untuk kegiatan penyusunan produk


latihan; dan

3) membuat lembar kontrol produk latihan yang telah dibuat.

b. Persiapan.

1) menyiapkan daftar personel yang akan melaksanakan latihan ; dan


2) menyiapkan kebutuhan logistik untuk kegiatan latihan.

c. Pelaksanaan.

1) perlakukan Checklist sesuai dengan ketentuannya (boleh diketahui


atau tidak boleh diketahui oleh objek);

2) mengecek sarana dan prasarana pendukung latihan ;

3) melaksanakan rapat penyusunan produk latihan (direktif latihan,


RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan) ;

4) menyempurnakan konsep penyusunan produk latihan (direktif latihan,


RGB, Renlat, Renlap dan laporan latihan) ; dan

5) menilai produk latihan dan sarana yang digunakan apakah sudah


sesuai standar.

d. Pengakhiran.

1) mengembalikan sarana dan prasarana pendukung yang telah


digunakan untuk dikembalikan pada tempatnya; dan

2) mengarsipkan hasil penyusunan produk latihan (direktif latihan, RGB,


Renlat, Renlap dan laporan latihan).

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

26. Umum. Pada kegiatan pembuatan produk latihan perlu adanya pengawasan dan
pengendalian dalam satu kesatuan komando agar hasil produk sesuai tujuan dan sasaran
latihan yang ingin dicapai.
48

27. Pengawasan.

a. Pimpinan Umum Latihan. Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh


rangkaian kegiatan penyelenggaraan latihan mulai dari tahap perencanaan sampai
dengan tahap pengakhiran.

b. Komandan Latihan. Melaksanakan pengawasan dan mengatur


penyelenggara latihan yang ada di bawahnya, yaitu terhadap unsur staf latihan,
Koordinator Materi dan unsur pendukung latihan.

c. Koordinator Materi. Melaksanakan pengawasan terhadap para Pelatih


dan Pelaku dalam pelaksanaan latihan.

28. Pengendalian.

a. Pengendalian Administrasi. Pengendalian administrasi dan pelaksanaan


program pada pembuatan produk latihan berupa surat telegram tentang perintah
pelaksanaan latihan dari Komando Atas dan Jukmin tentang Garlat.

b. Pengendalian Operasional. Pengendalian langsung oleh pimpinan


umum secara hierarki kepada komandan bawahannya apabila terdapat hal-hal
yang menyimpang dari aturan/referensi.

c. Pengendalian Teknis. Koreksi atau petunjuk langsung yang diberikan


oleh Komandan latihan atau koordinator materi kepada operator komputer apabila
ada hal-hal yang perlu diarahkan.

BAB VI
PENUTUP

29. Keberhasilan. Disiplin yang dilaksanakan oleh para pembina latihan dan
pengguna petunjuk teknis ini akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembinaan
latihan TNI AD.

30. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan petunjuk


teknis ini, akibat adanya perkembangan agar disarankan kepada Kasad melalui
Komandan Kodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme umpan balik.

Autentikasi a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Dankodiklat
u.b.
Dirlat,

Budi Prasetyono tertanda


Brigadir Jenderal TNI
Ganip Warsito, S.E., M.M.
Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai