TIP 06 Technical Analysis Part 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 48

Create by And I Andana

SAK-1606
Teori Investasi dan Portofolio

Technical Analysis
(Part 1)

R. Rita Avianty, SE., M. Ak., CHRM, CET


Semester Genap 2022 - 2023
Fakultas Ekonomi, Universitas Sangga Buana
Agenda
https://landx.id/blog/behavioral-finance-pengertian-dan-contohnya/

Pengertian

Dow Theory

Moving Average

Chart
Technical Analysis
Pengertian
Analisis Teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga
saham dan indicator pasar saham lainnya, berdasarkan data pasar historis
(harga saham dan volume perdagangan saham).
Atau cara menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan
perangkat statistik, contohnya seperti grafik dan rumus matematis
Penganut konsep ini meyakini bahwa pada kenyataannya harga saham
bergerak dalam suatu trend/pola tertentu, dan hal tersebut terjadi berulang.
Ibarat gelombang yang bergerak ke pantai, pergerakan trend/pola juga
terjadi dalam riak-riak kecil.
Technical Analysis

Perbedaan antara Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal


❑ Analisis Fundamental dilakukan secara top-down berdasarkan faktor-
faktor fundamental internal perusahaan yang dipengaruhi faktor
eksternal (ekonomi makro dan kondisi industri).

❑ Analisis Teknikal dilakukan berdasarkan pola pergerakan harga saham


dari waktu ke waktu (historical data).
Technical Analysis

Bukti dalam Analisis Teknikal disajikan dalam bentuk indikator berupa:


❑ Pola/patern.
❑ Garis kecenderungan/trend line.
❑ Rata-rata pergerakan
❑ Momentum harga

Prinsip dasar Analisis Teknikal:


❑ Sekali suatu trend muncul, maka diasumsikan trend tersebut akan
berlanjut / berulang hingga terdapat sinyal yang merupakan kebalikannya
❑ Tidak mengidentifikasi suatu titik puncak atau titik bawah tapi area
puncak atau area bawah.
Technical Analysis
Asumsi dasar Analisis Teknikal antara lain:
❑ Nilai pasar barang/jasa ditentukan oleh interaksi permintaan dan
penawaran.
❑ Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh faktor rasional dan
irasional yang mencakup variabel:
❖ Ekonomi
❖ Fundamental
❖ Opini yang beredar
❖ Mood investor
❖ Ramalan investor
❑ …
Technical Analysis

Asumsi dasar Analisis Teknikal antara lain:


❑ ...
❑ Harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan
cenderung bergerak mengikuti suatu trend untuk jangka waktu yang
relatif panjang
❑ Trend perubahan harga dan nilai pasar berubah karena perubahan
hubungan permintaan dan penawaran dan dapat terlihat pada diagram
reaksi pasar
Technical Analysis
Kelebihan Analisis Teknikal:
❑ Analisis teknikal dapat diaplikasikan bukan hanya saham, namun ke
seluruh instrumen, market dan timeframe.
❑ Analisa teknikal membuat observasi risiko menjadi lebih mudah karena
Volatilitas (tingkat pergerakan) lebih jelas terlihat pada chart daripada
angka.
❑ Analisis teknikal memberikan gambaran tingkat usaha dari pelaku pasar
bereaksi secara signifikan dan secara jelas pada harga sehingga
memudahkan para pelaku pasar membentuk reaksi yang dibutuhkan pada
suatu transaksi.
❑ Analisa teknikal memberikan penafsiran secara visual dari pola tingkah
laku pasar secara jelas.
❑ ...
Technical Analysis
Kelebihan Analisis Teknikal:
❑ Analisis teknikal dapat diaplikasikan ke seluruh instrumen pasar modal
(bukan hanya saham), market dan timeframe dimana harga, pola grafik,
oscillator, dan bebagai indikator ditafsirkan dengan cara yang sama.
❑ Tidak perlu mempelajari berita fundamental dari pasar yang ditradingkan
karena analisa teknikal mempercayai bahwa semua informasi yang
mempengaruhi harga saham atau pasar tertentu telah tergambar jelas
dalam grafik
❑ Analisa teknikal memberikan penafsiran secara visual dari pola tingkah
laku pasar secara jelas.
❑ Analisa teknikal memberikan gambaran indikasi potensi bullish dan
bearish karena harga sesuai dengan time frame secara jelas.
❑ …
Technical Analysis

Kelebihan Analisis Teknikal:


❑ …
❑ Analisa teknikal mempermudah observasi risiko karena volatilitas (tingkat
pergerakan) lebih jelas terlihat dalam bentuk chart daripada angka.
❑ Analisis teknikal memberikan gambaran tingkat usaha dari pelaku pasar
bereaksi secara signifikan dan secara jelas pada harga sehingga
memudahkan para pelaku pasar bereaksi atas suatu transaksi.
Technical Analysis
Kekurangan Analisis Teknikal:
❑ Analisis teknikal merupakan suatu hal yang bias, bukan sesuatu yang pasti
karena sifatnya menghitung suatu kemungkinan.
❑ Analisa teknikal bersifat sangat subyektif, menimbulkan penafsiran
/interpretasi yang beragam atas informasi yang sama.
❑ Asumsi dasar dari analisa teknikal bahwa pola harga mempunyai
kecenderungan untuk berulang membuat analisa teknikal jadi tidak valid
bila terjadi hal fundamental tak terduga di pasar seperti geopolitikal,
ekonomi dll.
❑ Grafik menyajikan histori pergerakan harga. Untuk dapat mengidentifikasi
dengan baik terhadap pola grafik klasik pada grafik diperlukan latihan dan
pengalaman yang cukup.
❑ …
Technical Analysis

Kekurangan Analisis Teknikal:


❑ ...
❑ Random walk theory menilai bahwa menggunakan analisa teknikal seperti
pola grafik pada grafik adalah hal yang mengada-ada atau tebakan belaka
Technical Analysis

Beberapa teknik penggunaan grafik (charting) dalam Analisis Teknikal antara


lain:
❑ The Dow Theory
❑ Chart pola harga saham
❑ Analisis rata-rata bergerak (Moving Average)
❑ Analisis Relative Strength
Technical Analysis

7 indikator Analisis Teknikal yang popular:


❑ Support - Resistance.
❑ Moving Average.
❑ Moving Average Convergence Divergence (MACD).
❑ Relative Strength Index (RSI).
❑ Stochastic.
❑ Volume Trading.
❑ Fibonacci Retracement.
Technical Analysis
Dow Theory

Dikenalkan oleh Charles H Dow tahun 1800-an.


Charles Dow merupakan seorang wartawan sekaligus editor di Wall Street
Journal. Ia juga merupakan seorang pendiri Dow Jones and Company.
tahun 1902, William P. Hamilton menggantikan posisi Charles Dow sebagai
Editor di Wall Street Journal. William mulai mengembangkan ilmu ini
menjadi sebuah teori melalui bukunya yang berjudul “The Stock Market
Barometer: Sebuah Studi tentang Nilai Perkiraan (prediksi)”.
Seiring Berjalannya waktu, teori Charles dan William mulai disempurnakan
kembali oleh Robert Rhea dalam bukunya yang berjudul “The Dow Theory”.
Teori ini bertujuan mengidentifikasi trend harga saham dalam jangka panjang
menggunakan data historis harga saham masa lalu.
Technical Analysis
Dow Theory
5 Prinsip Dasar Teori Dow :
1. Pasar Menyerap Segalanya
Segala informasi atau berita, baik segi ekonomi, politik, dan lain-lain akan
tercermin langsung dalam pasar. Kepanikan atau keoptimisan pelaku pasar
secara langsung dapat dilihat dari grafik, baik pada masa lalu atau pada masa
sekarang.
Technical Analysis
Dow Theory
2. Pasar Memiliki 3 Jenis Trend
pergerakan harga saham dapat dibagi jadi 3 kelompok:
❑ Primary Trend: pergerakan harga saham dalam jangka waktu lama
(beberapa tahun)
❑ Secondary (intermediate) Trend: merupakan pergerakan penyimpangan
dari trend primer, biasa terjadi dalam beberapa minggu atau bulan.
❑ Minor Trend (day-to-day move): fluktuasi harga saham harian
Technical Analysis
Dow Theory
Teori Dow mengenal 2 istilah
kondisi pasar, yaitu.
❑ Pasar bullish: pasar dalam
kondisi bergairah, pergerakan
saham pada primary trend
cenderung naik
❑ Pasar bearish: pasara dalam
kondisi lesu, pergerakan saham
pada primary trend cenderung
turun.
Technical Analysis
Dow Theory
Dow Theory
3. Tren memiliki 3 Fase :
❖ Fase Pertama : merupakan fase Akumulasi, yaitu fase ketika trader melakukan aksi beli
atau aksi jual secara aktif karena mempunyai suatu informasi pasar. Akan tetapi,
trader ini merupakan minoritas dan berlawanan dengan opini umum yang sedang
terjadi di pasar, sehingga, dampaknya tidak terlalu besar untuk pasar.
Pembelian awal: dilakukan oleh para pakar investasi (para innovator)

❖ Fase kedua : adalah Ketika pasar mulai peka terhadap aksi trader minoritas yang
terdapat pada fase pertama. Di fase ini, trader lain mulai mengikut trader minoritas
tersebut karena informasi yang didapatkan ternyata benar. Fase ini menyebabkan
perubahan harga yang besar di pasar.
Pembelian oleh publik: dilakukan publik mengikuti kegiatan para pakar (para imitator)

❖ Fase ketiga adalah ketika trader minoritas mulai melepas aset yang dipegangnya pada
saat trader-trader lain baru mulai ramai mengikuti aksinya
Penjualan oleh pakar dilakukan pd saat harga ada di posisi puncak (fase profit taking)
Technical Analysis
Dow Theory
4. Tren Dikonfirmasi oleh Volume Perdagangan
Menurut Dow, volume merupakan faktor yang sangat penting untuk
menentukan momentum. Jika suatu tren sedang bergerak dan dikonfirmasi
dengan volume yang besar, maka dapat dipastikan tren tersebut akan terus
berlangsung. Sebaliknya, jika suatu tren bergerak dan dikonfirmasi dengan
volume yang menurun, maka dapat dipastikan bahwa tren tersebut akan
berpotensi mengalami perubahan.
Technical Analysis
Dow Theory
5. Percaya pada Trend Sampai Muncul Sinyal
Menurut Dow, tren akan terus berlangsung hingga terdapat sinyal-sinyal
pembalikan arah. Jika belum terdapat informasi valid yang dapat
mengkonfirmasi pembalikan arah, maka Dow menyarankan untuk mengikuti
terus tren tersebut.
❑ Ada hubungan inter market: pergerakan satu jenis pasar mempengaruhi
pasar lain.
❑ Hubungan trend dan volume perdagangan: kekuatan trend selalu
dikonfirmasi dengan jumlah volume perdagangan
❑ …
Technical Analysis
Dow Theory

Beberapa metoda pasar menurut Teori Dow.


❑ Ada hubungan inter market: pergerakan satu jenis pasar mempengaruhi
pasar lain.
❑ Hubungan trend dan volume perdagangan: kekuatan trend selalu
dikonfirmasi dengan jumlah volume perdagangan
❑ Arah pergerakan trend: trend akan terus bergerak hingga ada sinyal
isyarat reversal. Umumnya jika terjadi penurunan 20% (pada saat
uptrend), arah trend akan cenderung berbalik (menjadi bearish)

Teori Dow lebih cocok untuk investasi jangka panjang, bukan untuk trading
jangka pendek
Technical Analysis
Dow Theory
Technical Analysis
Dow Theory
Technical Analysis
Moving Average
Moving average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset
dalam periode waktu tertentu, yang kemudian dihubungkan ke dalam bentuk
garis.
Nilai rata-rata ini bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan
(close), tertinggi (high), terendah (low), dan pertengahan (median).
Dan salah satu teknik yag dipakai untuk mendeteksi dan menganalisis
pergerakan harga saham di pasar modal.
Technical Analysis
Moving Average
Tujuan: untuk mendeteksi arah pergerakan harga saham dan besarnya tingkat
pergerakan tersebut.
Cara perhitungan: menghitung nilai rata-rata bergerak dari harga penutupan
selama periode tertentu, dihitung secara terus menerus sehingga
menghasilkan suatu garis trend yang menunjukan trend pergerakan harga
saham
Technical Analysis
Moving Average
Fungsi Moving Average
1. Mengidentifikasi Tren Nilai Saham
Untuk mengidentifikasi tren nilai saham. Grafik harga beserta garis moving
average akan membantu trader untuk mengenali tren nilai saham yang
sedang berlaku.
Jika harga berada di bawah garis moving average, maka tren harga
cenderung turun atau bearish. Sebaliknya, ketika harga berada di atas
garis moving average, maka tren harga cenderung naik atau bullish.
Technical Analysis
Moving Average
Fungsi Moving Average
2. Mengetahui Waktu Pembalikan Tren
Dapat membantu menentukan kapan pembalikan tren akan terjadi. Cara yang
bisa dilakukan ialah dengan melihat saat harga menembus moving average.
Jika yang ditembus adalah garis MA periode jangka pendek, maka pembalikan
arahnya pun untuk jangka pendek. Begitu pun sebaliknya ketika yang
ditembus adalah garis MA periode jangka panjang, di mana pembalikan
arahnya pun untuk jangka panjang.
Technical Analysis
Moving Average
Fungsi Moving Average
3. Menentukan Posisi Support dan Resistence
Support dan resistence adalah titik ketika harga dipantulkan kembali dan
meneruskan tren. Di mana posisi support adalah titik terbawah dari
pergerakan harga sebuah aset dalam jangka waktu tertentu, sementara
posisi resistance adalah kebalikannya.
Dalam hal ini, peran moving average adalah menentukan letak kedua titik
tersebut. Cara yang digunakan ialah dengan menggabungkan dua
macam moving average, yakni umumnya MA20 dan MA50.
Technical Analysis
Moving Average
Berdasar metoda ini, investor disarankan membeli saham bila:
❑ Garis Moving Average bergerak mendatar dan harga pasar saham berada di
atas garis.
❑ Harga saham berada di bawah garis Moving Average yang sedang menaik
❑ Harga saham berada di atas garis Moving Average yang cenderung turun,
namun kembali naik sebelum menyentuh garis tersebut
Berdasar metoda ini, investor disarankan menjual saham bila:
❑ Harga saham berada di bawah garis Moving Average yang mendatar.
❑ Harga saham bergerak naik di atas garis Moving Average yang sedang
menurun
❑ Harga saham cenderung naik (ada di bawah garis Moving Average), tapi
kembali turun sebelum menyentuh garis Moving Average
Technical Analysis
Moving Average
Jadi..
Moving average adalah indikator yang memperlihatkan tren harga rata-
rata suatu aset dari waktu ke waktu. Indikator ini berkaitan dengan
momentum sehingga berguna bagi investor ataupun trader dalam
memperkirakan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual suatu
aset.
Technical Analysis
Chart
Pada chart/grafik umumnya menggunakan sumbu vertikal Y
untuk data harga dan sumbu horizontal X untuk data waktu.
❑ Bar Chart: mencerminkan kisar perdagangan (trading
range) pada periode analisis tertentu (harian, mingguan
dll). Ujung Atas menunjukan harga tertinggi, ujung
bawah menunjukan harga terendah, garis horizontal kiri
menunjukan harga buka dan garis horizontal kanan
menunjukan hara tutup.
Makna harga buka: mencerminkan psikologis pelaku pasar pada awal sesi
perdagangan
Makna harga tutup: mencerminkan perdagangan dan investor yang
bersedia mengambil posisi overnight
Technical Analysis
Chart
❑ Point and Figure Chart: menggambarkan perubahan harga yang berubah
secara signifikan (volume perdagangan saham tidak dimasukan dalam
chart ini). Perubahan harga signifikan bisa dilihat dalam bentuk angka
yang memperlihatkan perubahan harga saham.
Technical Analysis
Chart
Point and Figure Chart
menggunakan sumbu horizon-
tal (sumbu X) untuk data
jumlah perdagangan (bukan
waktu).
Grafik digambarkan dengan
ikon O (mencerminkan penu-
runan harga) dan X (men-
cerminkan kenaikan harga).
Setiap O atau X ditetapkan besar kelipatan tertentu (misal 10 poin). Apabila
terjadi kenaikan 11 poin maka muncul poin X baru, sebaliknya bila terjadi
penurunan 11 poin maka muncul poin O baru
Technical Analysis
Chart
❑ Line Chart: menggambarkan perubahan harga penutupan. Garis disusun
dalam bentuk kontinyu yang menghubungkan harga penutupan antar
interval secara berurutan.
Technical Analysis
Chart
Line Chart berguna dalam hal:
❑ Mengeliminasi kegaduhan data perdagangan harga tertinggi dan harga
terendah selama sesi perdagangan
❑ Penggunaan data harga penutupan, mempermudah analis dalam melihat
trend yang terjadi.
❑ Penggunaan data harga penutupan mencerminkan para pelaku yang
benar-benar dipersiapkan untuk memegang saham overnight atau over
weekend
❑ Memungkinkan ploting untuk rentang waktu yang lebih lama
Technical Analysis
Chart
Line Chart, pro-con’s:
Kelebihan/Pro Kekurangan/Con’s
Membantu identifikasi atau proyeksi level support Bagi beberapa investor atau trader, informasi
dan resistance harga saham dan trennya harga pada grafik saham garis tidak cukup
membantu atau tidak sesuai dengan
strategi trading mereka
Mempermudah investor atau trader mengambil Mereka memerlukan informasi harga yang lebih
keputusan trading, karena grafik saham garis rinci, seperti harga pembukaan, harga terendah,
hanya menggunakan harga penutupan dan harga tertinggi. Contoh, trader bisa membeli
saham bila harga saham ditutup dengan harga
tertinggi selama 10 hari.
Lebih sederhana untuk investor pemula

Sebagai pelajaran awal dalam membaca grafik


saham dasar sebelum belajar grafik saham yang
lebih kompleks, seperti candlestick chart atau
candlestick saham
Technical Analysis
Chart
❑ Candle Chart: popular di Jepang dan bagi
para trader. Mencerminkan fenomena dalam
periode jangka pendek (kurang dari 10 hari).
Menginformasikan harga buka dan penutupan
Komponen Candle Chart:
❖ Body: menunjukkan harga pembukaan
dan penutupan pada waktu tertentu.
❖ Shadow/Wick: menunjukkan harga ter-
tinggi dan terendah saham pada titik
waktu tertentu
Technical Analysis
Chart
Cara baca Candle Chart:
❑ Melihat panjang pendek body: semakin panjang body, maka semakin besar
tekanan jual beli saham.
❑ Melihat panjang pendek shadow: semakin panjang shadow
memperlihatkan seberapa jauh fluktuasi pergerakan aktivitas
perdagangan dari harga buka/tutup
❑ Shadow atas lebih panjang dari shadow bawah: pembeli mendominasi
trading dengan bidding di harga tinggi dan penjual berusaha menekan
harga lebih rendah.
❑ Shadow atas lebih pendek dari shadow bawah: pembeli mendominasi
trading dengan bidding di harga rendah dan penjual berusaha menekan
harga lebih tinggi.
Technical Analysis
Chart
Pola dasar Candle Chart:
Morning Star: pola candlestick yang dapat memprediksi terjadinya
pembalikan arah, dari bearish ke bullish
Evening Star: kebalikan dari Morning Star
Technical Analysis
Chart
Pola dasar Candle Chart:
Shooting Star: pola candlestick bersifat bearish yang biasanya muncul dekat
puncak harga tertinggi dalam suatu uptrend yang telah berlangsung hingga
saat itu
Inverted Hammer: kebalikan dari Shooting Star
Technical Analysis
Chart
Pola dasar Candle Chart:
Hammer: candle dalam grafik yang muncul ketika aset diperdagangkan
secara signifikan lebih rendah dari pembukaannya
Technical Analysis
Chart
Pola dasar Candle Chart:
Doji: pola candlestick, yang digunakan trader untuk mengetahui pembalikan
tren, di mana candle terbentuk ketika harga saham pembuka dan penutup,
hampir sama pada jangka waktu tertentu
Tugas

Jelasakan masing-masing ke 7 indikator Analisis Teknikal yang popular:


❑ Support - Resistance.
❑ Moving Average.
❑ Moving Average Convergence Divergence (MACD).
❑ Relative Strength Index (RSI).
❑ Stochastic.
❑ Volume Trading.
❑ Fibonacci Retracement.

Anda mungkin juga menyukai