Analisis Teknikal
Analisis Teknikal
Analisis Teknikal
Disusun oleh :
Manajemen Investasi Kelas C
Nadya Ulfa Widjaya 145030200111038
Stevanie Asdelina 155030201111052
Pratiwi Ivany Amalia 155030200111057
Nadiny Salwaa Alamsah 155030207111041
Annisha Rahma Anggraeni 155030207111013
Dalam hal ini tentunya analis teknikal harus mempunyai data dan grafik
harga. Data-data historis yang digunakan dalam Analisa teknikal antara
lain seperti informasi harga pembukaan, penutupan, tertinggi, terendah,
serta volume perdagangan.
Seperti hutan yang tidak bisa ditebak, pasar pun sama, apapun bisa terjadi
karena besarnya volume perdagangan dan banyaknya trader aktif di
pasar. Analisis teknikal dapat membantu Anda memperkirakan
pergerakan harga, seperti kompas yang dapat menunjukkan arah.
Untuk mendeteksi Trend dari suatu harga instrumen trading, maka ada beberapa
indikator yang dapat digunakan. Contoh indikator yang bisa digunakan untuk
mendeteksi trend pergerakan harga adalahMoving Average dan MACD.
Trader umumnya mengikuti trend yang terjadi. Misalnya saat harga cenderung
naik, trader membuka posisi beli. Sebaliknya saat harga cenderung
turun, trader membuka posisi jual.
2 Membantu Memberikan Sinyal Beli Atau Jual
Analisis teknikal dapat membantutrader untuk menentukan keputusan jual atau
beli. Biasanya menggunakan bantuan indikator. Pada analisis teknikal, lebih
menentukan waktu untuk bertransaksi, sesuai dengan sinyal yang ditunjukkan
oleh indikatornya.
Banyak indikator yang dapat digunakan untuk menentukan kapan waktunya beli
dan kapan waktunya menjual. Indikator seperti Moving Average,
MACD,Fibonacci Retracements, Pivot Point,Stochastic, Relative Strength
Index, dan lain-lainnya dapat memberikan sinyal jual beli bagitrader.
2. Asumsi-Asumsi Dasar
1) Market Actions Discount Everything
Kritik utama dari analisis teknikal adalah bahwa ia hanya menganggap
pergerakan harga, mengabaikan faktor fundamental perusahaan. Namun, analisis
teknikal mengasumsikan bahwa, pada waktu tertentu, harga saham mencerminkan
segala sesuatu yang telah atau dapat mempengaruhi perusahaan – termasuk faktor
fundamental. Teknikal analis percaya bahwa fundamental perusahaan, bersama
dengan faktor ekonomi yang lebih luas dan psikologi pasar, semua harga ke saham,
menghilangkan kebutuhan untuk benar-benar mempertimbangkan faktor-faktor secara
terpisah. Ini hanya meninggalkan analisis pergerakan harga, yang memandang teori
teknikal sebagai produk dari penawaran dan permintaan untuk saham tertentu di pasar.
2) Price Moves in Trends
Dalam analisis teknikal, pergerakan harga diyakini mengikuti tren. Ini berarti
bahwa setelah tren telah ditetapkan, pergerakan harga masa depan adalah lebih
mungkin untuk berada dalam arah yang sama sebagai tren daripada harus
melawannya. Strategi perdagangan yang paling teknikal didasarkan pada asumsi ini.
e) Bollinger Band
Dikembangkan oleh John Bollinger dan merupakan indikator yang digunakan
untuk mengukur volatilitas market. Garis garis dalam Bollinger Band terbagi
dalam 3 garis, yakni garis bawah, tengah dan atas. Kita juga dapat menggunakan
garis garis ini sebagai garis Support dan Resistance.
Garis garis Bollinger Band ini bisa mengecil dan membesar, hal ini terjadi
dikarenakan volatilitas market itu sendiri, dimana jika pergerakan harga dalam
kondisi tidak bergairah atau kurang kuat (sideways) biasanya garis Bollinger Band
ini merapat dan bahkan mengecil dan jika pergerakan harga mulai berfluktuasi
maka garis Bollinger Band akan bergerak membesar.
Pada akhirnya tidak semua indikator tersebut harus digunakan dan tidak ada
indikator yang 100 % sempurna. Semuanya berpaling pada trading style masing
masing trader, ada yang suka menggunakan beberapa indikator dalam menganalisa
pergerakan harga bahkan ada yang tidak menggunakan indikator sama sekali.
Semakian banyak menggunakan indikator terkadang bisa membuat kita tidak fokus
dalam trading dan terkadang malah membingungkan. Sekali lagi Tidak ada benar atau
salah dalam hal ini, yang ada hanyalah, THE MARKET IS ALWAYS RIGHT.
Pola Grafik per Batang, untuktrading jangka pendek. Contoh pola ini
antara lain seperti polaDoji, Hammer, Morning Star, dan lain-lain.
Pola Grafik yang lebih panjang, untuk jangka yang lebih panjang. Contoh
pola ini antara lain seperti Cup and Handle, Head and Shoulder,
Ascending Triangle, dan lain-lain.
Seperti halnya hujan lebih sering terjadi di musim hujan, maka penurunan harga
lebih sering terjadi bila pergerakan harga sedang dalam trend turun. Bagaimana
cara mengidentifikasi hujan tersebut? cara mengidentifikasinya dengan melihat
tanda-tanda perubahan cuaca, atau yang dalam analisis teknikal kita sebut
sebagai indikator.
Support Level.
Support level berarti tingkat harga atau kisaran harga, pada saat para analis
teknikal mengharapkan akan terjadinya peningkatan yang signifikan atas
permintaan saham di pasar. Biasanya terjadi ketika banyak investor melakukan
tindakan “ambil untung” dengan melakukan penjualan saham-saham karena
tertarik pada harga jual yang cukup tinggi, dan biasanya diikuti oleh penurunan
harga saham. Dampak selanjutnya adalah banyak pembeli saham yang tertarik
untuk melakukan pembelian-pembelian saham sehingga permintaan saham
kembali meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan penawaran, peningkatan
permintaan saham ini nantinya diharapkan menjadi support level yang menjaga
agar harga saham bergerak naik.
Resistance Level
Resistance level berarti kisaran harga di mana para analis teknikal berharap
akan terjadi peningkatan yang signifikan atas jumlah saham yang ditawarkan di
pasar. Dengan kata lain, resistance level menggambarkan batas atas tingkat harga
(upper boundary) yang dapat membuat para penjual saham segera menjadi
penahan atas gerakan naik harga saham karena jika banyak pihak yang ingin
menjual saham di pasar maka diharapkan harga akan bergerak turun, dan tidak
melewati batas atas harga. Hal ini biasa terjadi ketika harga saham turun terus
setelah mencapai harga tertinggi. Investor yang memiliki saham tentunya tidaka
akan mau rugi akibat harga sahamnya selalu turun. Mereka akan menunggu
waktu yang tepat untuk menjual sahamnya agar kerugian berkurang. Biasanya
BAB III
PENUTUP
Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode analisis instrumen investasi yang
menggunakan data-data historis mengenai perubahan harga saham maupun instrumen
lainnya, volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk melahirkan rekomendasi
keputusan investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham, pasar valuta asing, bursa
komoditas atau pasar apapun yang pergerakan harga dagangannya dipegaruhi oleh
permintaan dan penawaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.belajarinvestasi.net/saham/analisis-teknikal-saham-perubahan-harga,
diunduh pada tanggal 14 Mei 2018 pada Pukul 13.15
https://nanopdf.com/download/bahan-ajar-digunakan-sebagai-materi-penunjang-mata-
kuliah_pdf, diunduh pada tanggal 14 Mei 2018 pada Pukul 13.55