Pengaruh Manajemen Laba Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak
Pengaruh Manajemen Laba Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak
Pengaruh Manajemen Laba Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak
SKRIPSI
Oleh
Risma Cahyani
NIM : 1112082000077
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M
PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
Skripsi
Oleh
Risma Cahyani
NIM : 1112082000077
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin Tanggal Sembilan Bulan Mei Tahun Dua Ribu Enam Belas telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Mei 2016 telah dikalsanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
Kalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
(Risma Cahyani)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Risma Cahyani
2. Tempat, Tanggal Lahir: Magetan, 05 September 1994
3. Alamat : Jl. Cabe IV RT. 001 RW. 003 No. 7A,
Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan
Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15418
4. Telepon : 085782918739
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
No. Nama Sekolah Tahun Ajaran
1. TK Islam Santhosa 1999-2000
2. SD Negeri Pondok Pinang 12 Pagi 2000-2006
3. SMP Negeri 87 Jakarta 2006-2009
4. SMK Negeri 20 Jakarta 2009-2012
5. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah 2012-2016
Jakarta
vi
THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT AND
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON TAX
AGGRESSIVENESS
ABSTRACT
vii
PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta Salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran,
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang ditemui. Namun berkat kerja keras, bimbingan,
masukan-masukan yang positif, do’a dan dorongan dari berbagai pihak, segala
macam kendala yang dihadapi dapat diatasi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si., Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., CA., MM., Sekretaris Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Reskino, SE., M.Si., Ak., CA., selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu meluangkan waktu untuk memberikan motivasi, nasihat dan saran
dalam menjalani perkuliahan.
5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu serta tak pernah lelah memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Husnul Khotimah, SE., M.S.Ak., selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu serta tak pernah lelah memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
ix
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan. In sya Allah ilmu yang telah Ibu dan Bapak
berikan dapat bermanfaat dan diberikan keberkahan dari Allah SWT.
8. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah membantu dalam berbagai kegiatan akademik.
9. Keluarga tercinta Ayahanda Sumarni dan Ibunda Tinem yang tak hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang serta memberikan dukungan moril
dan materil. Adik Devi Safitri yang selalu mendoakan dan mendorong penulis
untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Semoga kita selalu
berada dalam lindungan-Nya.
10. Seluruh anggota keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan untuk kesuksesan penulis.
11. Ghufron Kamil, S.Pd yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a
selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi. Terimakasih atas waktu
dan perhatiannya.
12. Sahabatku tersayang Sista Choiriyah, Tria Melani, Liska Damiati dan Fadillah
Rahmatun S. yang selalu memberikan masukan positif, semangat, motivasi
dan menjadi tempat berbagi cerita selama menjalani perkuliahan. Semoga kita
diberi kesuksesan dan tetap terjalin hubungan silaturahim yang baik diantara
kita.
13. Teman-teman seperjuangan Jurusan Akuntansi Angkatan Tahun 2012,
terkhusus teman-teman kelas C. Terimakasih untuk semangat dan
kebersamaannya. Semoga tetap terjalin hubungan silaturahim yang baik
diantara kita.
14. Teman-teman KKN Lentera 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terimakasih untuk semangat dan kebersamaannya. Semoga tetap terjalin
hubungan silaturahim yang baik diantara kita.
15. Senior-senior jurusan akuntansi yang telah memberikan arahan dan nasihat
selama proses perkuliahan. Terimakasih atas dukungannya.
x
Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan,
motivasi dan do’a yang telah diberikan dapat menjadi pintu datangnya ridho dan
kasih sayang Allah SWT di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa robbal’alamin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa betapapun penulis telah berusaha
untuk menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
berbagai kekurangan dan kelemahan. Karena itu kritik dan saran dari pembaca
akan penulis terima dengan hati terbuka. Penulis berharap skipsi ini dapat
membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Risma Cahyani
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
ABSTRACT.........................................................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR..........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah...............................................................................11
C. Tujuan Penulisan...................................................................................11
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 11
1. Manfaat Akademis 12
2. Manfaat Praktis 12
A. Landasan Teori......................................................................................13
1. Teori Agensi 13
2. Teori Stakeholders 14
3. Teori Legitimasi 15
xii
4. Pajak 16
a. Definisi dan Unsur Pajak 16
b. Fungsi Pajak 18
c. Sistem Pemungutan Pajak 18
5. Manajemen Laba (Earnings Management) 19
a. Manajemen Laba Riil 20
b. Manajemen Laba Akrual 21
6. Corporate Social Responsibility (CSR) 22
7. Agresivitas Pajak (Tax Aggressiveness) 23
B. Perumusan Hipotesis.............................................................................25
1. Penelitian Relevan 25
2. Hipotesis Penelitian 31
a. Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap
Agresivitas Pajak 31
b. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Agresivitas Pajak 32
C. Kerangka Pemikiran..............................................................................34
xiii
1) Uji Normalitas...................................................................................48
2) Uji Multikolonieritas.........................................................................49
3) Uji Autokorelasi................................................................................50
4) Uji Heterokedastisitas....................................................................... 50
b. Analisis Regresi Linier Berganda 51
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) 52
d. Pengujian Hipotesis 52
1) Uji Statistik F....................................................................................52
2) Uji Statistik t..................................................................................... 53
BAB V PENUTUP................................................................................................81
A. Kesimpulan........................................................................................... 81
B. Saran......................................................................................................82
xiv
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara dibiayai dari pajak. Pemungutan pajak sudah ada sejak lama dari
adanya upeti wajib kepada penguasa berupa hasil tanam pada masa kerajaan,
Pemungutan pajak yang semula berdasarkan aturan penguasa atau raja tanpa
Sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang terbesar, pajak merupakan
hal yang krusial baik dari segi pelaksanaan, pemungutan, maupun peraturan
yang begitu besar terhadap sektor pajak dengan melakukan berbagai reformasi
1
dalam pemungutan pajak dan penggunaan sistem e-filing untuk pelaporan
triliun atau 94 persen dari rencana dalam APBN-P 2014 yang sebesar
mencapai 94,3% dari target, sedikit meningkat di tahun 2011 menjadi 97,2%,
2015).
2
jenis ini mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan guna
perusahaan.
mencari cara untuk meminimalkan biaya pajak yang harus dibayar, karena
mereka menganggap pajak sebagai faktor pengurang laba bersih. Oleh karena
bagian dari fungsi manajemen pajak yang meliputi proses pengumpulan dan
3
“downward management of taxable income trough tax planning activities”.
may not be considered fraudulent tax evation”. Definisi dari berbagai peneliti
peneliti lain seperti Mangunsong (2002), Mangoting (2009) dan Harari, dkk.,
dengan dua cara yaitu, tax avoidance (legal) dan tax evasion (illegal)
(Purwanggono, 2015).
Asian Agri Group. Salah satu cara perusahaan menghindar dari membayar
pajak adalah dengan menyuap pegawai pajak. Gayus Tambunan adalah nama
yang sudah tidak asing lagi. Ia dipidana karena telah terbukti menerima suap
dollar Amerika dari Alif Kuncoro terkait kepengurusan pajak tiga perusahaan
4
melakukan tindak pencucian uang dari tiga perusahaan Bakrie Group senilai 7
juta dollar AS, lalu membagikannya ke Alif Kuncoro, Imam Cahyo Maliki,
(Siregar, 2014).
Kasus yang serupa dengan kasus Gayus Tambunan terjadi di tubuh Bank
mengajukan surat keberatan wajib pajak dengan nilai yang cukup fantastis
performance loan (NLP) kepada direktorat PPH Ditjen Pajak pada 17 Juli
pajak yang diajukan BCA ditolak, namun oleh Hadi Poernomo selaku Dirjen
BCA sehari sebelum masa jatuh tempo pemberian keputusan final. Oleh
Selain dua kasus tersebut, kasus lain juga menimpa PT Asian Agri
yang terbesar dalam sejarah Indonesia. PT Asian Agri Group terbukti kurang
5
terjadinya tindakan penggelapan pajak yang berupa penggelapan pajak
telah menyatakan terdakwa Suwir Laut alias Liu Che Sui alias Atak terbukti
Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap
yang dibongkar oleh Vincentius Amin Sutanto (whistle blower) yaitu melalui
transfer pricing dan transaksi lindung nilai alias hedging fiktif (Riau
Corruption Trial).
triliun sudah dilunasi perusahaan dengan mencicil dan lunas pada Oktober
2014. Selain berurusan dengan Mahkamah Agung, Asian Agri Group juga
berurusan dengan Direktorat Jenderal Pajak yang menagih piutang pajak dan
denda terhadap 14 anak usaha Asian Agri sebesar Rp.1,959 triliun. Dalam
pengadilan pajak. Hingga kini tercatat ada tujuh anak perusahaan lain yang
belum diputus oleh pengadilan pajak yang meliputi: PT Dasa Anugerah Sejati,
PT Hari Sawit Jaya, dan PT Inti Indosawit Subur. Empat perusahaan lainnya
6
terjadi di Indonesia. Dari kasus-kasus tersebut, kita dapat melihat beberapa
cara yang dilakukan Wajib Pajak Badan untuk mengurangi besarnya pajak
penggelapan pajak seperti PT Asian Agri Group dan bahkan sampai menyuap
petugas pajak seperti yang dilakukan Bakrie Group dan PT BCA. Selain kasus
perusahaan dan telah menimbulkan banyak kerugian bagi negara karena usaha
mereka untuk menekan biaya pajak yang merupakan sumber pendapatan bagi
negara.
laba yang dihasilkan perusahaan maka akan semakin besar pula kewajiban
pajak yang harus dibayarkan, begitu pun sebaliknya. Semakin kecil laba yang
dihasilkan maka akan semakin kecil kewajiban pajak yang harus dibayarkan.
Menurut Scott (2009) dalam Putri (2014), salah satu motivasi manajemen laba
yang dipilih dalam menyajikan informasi laba kepada publik yang telah
perusahaan.
7
perusahaan melakukan manajemen laba, maka dapat dikatakan bahwa tingkat
agresivitas pajak perusahaan juga tinggi karena beban pajak semakin kecil.
perusahaan.
dapat dilakukan melalui cara yang legal maupun illegal, tetapi tetap saja
triple bottom line yaitu aspek lingkungan, aspek sosial dan aspek ekonomi.
Selain aspek lingkungan dan aspek sosial, aspek ekonomi juga harus
8
memberikan kompensasi terhadap karyawannya dan membayar pajak untuk
sosial atau memiliki tingkat CSR yang lebih tinggi. Sebagaimana yang telah
apa saja yang memengaruhi tindakan agresif perusahaan terhadap pajak yang
yaitu manajemen laba dan corporate social responsibility yang dianggap dapat
9
menggunakan proksi Effective Tax Rate (ETR) untuk menghitung agresivitas
sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kamila dan Martani (2014)
dilakukan Amril, dkk. (2015) dan Putri (2014) yang menunjukan bahwa
perusahaan.
karena adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti
sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan Lanis dan Richardson (2012) dan
Namun hasil yang berbeda ditunjukan pada penelitian Jessica dan Toly
(2014), Winarsih, Prasetyo dan Kusufi (2014) dan Landry et.al. (2013) yang
10
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka judul yang diambil
B. Perumusan Masalah
perusahaan?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penelitian
berikut:
11
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Agensi
pemilik perusahaan dengan manajemen dan hal ini juga disebut dengan
Agency Confllict.
13
yang cenderung akan mengambil kebijakan secara sepihak yang dapat
cara, salah satunya agresivitas pajak dan hal ini terjadi karena pemisahan
2. Teori Stakeholders
nya. Hal ini bertolak belakang dengan teori keagenan (agency theory)
pejabat pemerintah.
14
Teori stakeholder dianggap sebagai tanggung jawab perusahaan
dan pihak lain. Oleh karena itu, CSR harus dilakukan oleh perusahaan jika
3. Teori Legitimasi
(2004) menyatakan:
15
sesuai dengan teori legitimasi yang menjelaskan bahwa perusahaan
perusahaan kecil.
4. Pajak
16
Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam
Mardiasmo (2011) :
Definisi pajak menurut Prof. Dr. PJA Andriani dalam Bouty (2010) :
17
b. Fungsi Pajak
ekonomi.
18
5. Manajemen Laba (Earnings Management)
dilaporkan.
19
Penelitian Rahman dan Hutagol (2008) dalam Setyamurti (2015)
yaitu:
cara:
20
berlebihan dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan serta
laba perusahaan.
lain-lain.
21
akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengeluaran
sebagai komitmen dari dunia bisnis atau usaha untuk berperilaku etis dan
(TBL). Ketiga faktor ini berkaitan satu sama lain. Masyarakat tergantung
22
UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, UU Nomor
Peraturan Pemerintah. Hal ini berarti semakin banyak biaya terkait CSR
perusahaan besar saat ini. Hal ini tidak sesuai dengan aturan yang telah
23
Bagi masyarakat, dampak yang akan didapatkan adalah mereka tidak
cara menggunakan proksi Effective Tax Rate (ETR) ataupun Cash Effective
Tax Rate (CETR). Lanis dan Richadson (2012) menjelaskan bahwa ETR
semakin tinggi agresivitas pajak dari perusahaan tersebut. ETR yang rendah
24
B. Perumusan Hipotesis
1. Penelitian Relevan
terdahulu yang digunakan sebagai poin penting dan dijadikan dasar dalam
25
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Pengaruh Manajemen Laba (X 1) dan Corporate Social Responsibility
(X2) terhadap Agresivitas Pajak (Y1)
No. Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
1. Amril, dkk. (2015) Sampel : 60 perusahaan, tahun Variabel : Manajemen laba Manajemen laba berpengaruh
“Pengaruh Manajemen 2011-2013 dan agresivitas pajak positif tetapi tidak signifikan
Variabel Lain : Komisaris Jenis : Kuantitatif terhadap agresivitas pajak.
Laba dan Corporate independen dan kepemilikan Sumber : Sekunder Sedangkan komisaris independen
Governance terhadap institusional Sampel : perusahaan dan kepemilikan institusional
Agresivitas Pajak manufaktur, purposive berpengaruh negatif dan signifikan
Perusahaan Manufaktur sampling terhadap agresivitas pajak.
yang Listing di Bursa Metode analisis : Multiple
Efek Indonesia (BEI) regression
Periode 2011-2013”. Lokasi : Indonesia
2. Issam, dkk. Sampel : 24 perusahaan, tahun Variabel : Corporate social CSR Social Dimension memiliki
(2015) 2003-2011 responsibility dan hubungan positif dan signifikan
“Does Corporate Social Metode analisis : Partial Least agresivitas pajak dengan Agresivitas Pajak. CSR
Square (PLS) regression Jenis : Kuantitatif Economic Dimension memiliki
Responsibility Affect Variabel Lain : CSR dibagi Sumber : Sekunder hubungan negatif dan signifikan
Corporate Tax menjadi 4 dimensi, yaitu Sampel : purposive sampling dengan Agresivitas Pajak.
Aggressiveness?” social, ecomonics, Sedangkan CSR Governance
governance dan Dimension dan CSR Enviromental
environmental. Dimension tidak memiliki
Lokasi : Perancis hubungan yang sigifikan dengan
agresivitas pajak.
Bersambung ke halaman berikutnya
26
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
3. Putri (2014) Sampel : tahun 2008-2012 Variabel : Manajemen laba Likuiditas berpengaruh negatif
“Pengaruh Likuiditas, Variabel Lain : Likuiditas, dan agresivitas pajak dan tidak signifikan terhadap
Corporate Governance. Jenis : Kuantitatif terhadap agresivitas pajak.
Manajemen Laba dan Sumber : Sekunder Manajemen laba berpengaruh
Corporate Governance Sample : Perusahaan positif dan tidak signifikan
terhadap Agresivitas manufaktur dari tahun, terhadap agresivitas pajak.
Pajak Perusahaan” purposive sampling Corporate Governance
Analisis Data : Multiple berpengaruh negatif dan
regression signifikan terhadap agresifitas
Lokasi : Jakarta, Indonesia pajak perusahaan.
4. Jessica dan Toly (2014) Sampel : 56 perusahaan, tahun Variabel : Corporate social Tidak adanya pengaruh signifikan
“Pengaruh Pengung- 2012-2013 responsibility dan antara pengungkapan CSR
Variabel Lain : ukuran agresivitas pajak terhadap agresivitas pajak.
kapan Corporate Social perusahaan, leverage, Jenis : Kuantitatif Namun, jika pengungkapan CSR
Responsibilty terhadap capital intensity, research & Sumber : Sekunder diuji bersamaan dengan variabel
Agresivitas Pajak” development intensity, Sampel : perusahaan kontrol lain terdapat pengaruh
return on assets (kontrol). manufaktur, purposive yang signifikan terhadap
sampling. agresivitas pajak.
Metode analisis : Multiple
regression
Lokasi : Indonesia
Bersambung ke halaman berikutnya
27
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
5. Winarsih, dkk. (2014) Sampel : 20 perusahaan, tahun Variabel : Corporate social Ukuran dewan komisaris
2009-2012 responsibility dan berpengaruh terhadap agresivitas
“Pengaruh Good Variabel Lain : Ukuran dewan agresivitas pajak pajak. Sedangkan ukuran dewan
Corporate Governance komisaris, ukuran dewan Jenis : Kuantitatif direksi, ukuran komite audit dan
dan Corporate Social direksi dan ukuran komite Sumber : Sekunder CSR tidak berpengaruh terhadap
Responsibility terhadap audit. Sampel : perusahaan agresivitas pajak perusahaan.
Tindakan Pajak Agresif” manufaktur, purposive
sampling.
Metode analisis : Multiple
regression
Lokasi : Indonesia
6. Kamila dan Martani Sampel : 113 perusahaan, Variabel : Manajemen laba Terdapat hubungan positif antara
(2014) tahun 2008-2011 dan agresivitas pajak manajemen laba dengan
“Analisis Hubungan Variabel Lain : - Jenis : Kuantitatif manajemen pajak dan sebaliknya.
Sumber : Sekunder Terdapat pula hubungan
Agresivitas Pelaporan Sampel : perusahaan resiprokal yang kuat antara kedua
Keuangan dan Agresivitas manufaktur, purposive variabel.
Pajak” sampling
Metode analisis : Multiple
regression
Lokasi : Indonesia
7. Landry, dkk. (2013) Sample : 168 perusahaan, Variabel : Corporate social Perilaku perpajakan perusahaan
tahun 2004-2008 responsibility dan tidak dipengaruhi oleh kegiatan
Bersambung ke halaman berikutnya
28
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
“Tax Agggressiveness, Variabel Lain : Struktur agresivitas pajak CSR-nya dan struktur
Corporate Social kepemilikan Jenis : Kuantitatif kepemilikan dapat memoderasi
Responsibility, and Lokasi : Kanada Sumber : Sekunder hubungan antara CSR dan
Ownership Structure” Metode analisis : Multiple agresivitas pajak.
regression
8. Zhang et.al. (2013) Sampel : 2.620 perusahaan Variabel : Corporate social Perusahaan yang lebih tidak
“Is Corporate Social tahun 2003-2009 responsibility dan bertanggung jawab terhadap
Variabel Lain : - agresivitas pajak aktivitas CSR, lebih agresif dalam
Responsibility (CSR) Lokasi : Amerika Jenis : Kuantitatif penghindaran pajak.
Associated with Tax Sumber : Sekunder
Avoidance? Evidence Metode analisis : Multiple
from Irresponsible CSR regression
Activities”
9. Suryanto dan Supramono Sampel : 39 perusahaan, tahun Variabel : Manajemen laba Likuiditas memiliki pengaruh
(2012) 2006-2010 dan agresivitas pajak negatif namun tidak signifikan
“Likuiditas, Leverage, Variabel Lain : Likuiditas, Jenis : Kuantitatif terhadap agresivitas pajak.
Leverage Sumber : Sekunder Komisaris independen
Komisaris Independen Sampel : perusahaan berpengaruh negatif dan
dan Manajemen Laba manufaktur, purposive signifikan terhadap agresivitas
terhadap Agresivitas sampling pajak.
Pajak Perusahaan” Metode analisis: Multiple Manajemen laba berpengaruh
regression positif dan signifikan terhadap
Lokasi : Indonesia manajemen laba.
Bersambung ke halaman berikutnya
29
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
10. Lanis dan Richardson Sample : 408 perusahaan, Variabel : Corporate social Memberikan bukti empiris bahwa
(2012) tahun 2008-2009 responsibility dan semakin tinggi tingkat
“Corporate Social Analisis Data: Ordinary Least agresivitas pajak pengungkapan CSR suatu
Square (OLS) regression Jenis : Kuantitatif perusahaan, semakin rendah
Responsibility and Tax Variabel Lain : - Sumber : Sekunder tingkat agresivitas pajak yang
Aggressiveness” Lokasi : Australia dilakukan.
Sumber : (diolah dari berbagai sumber referensi penelitian)
30
2. Hipotesis Penelitian
Agresivitas Pajak
income decreasing.
Badertscher et. al. (2009) dalam Putri (2014) menunjukan bukti bahwa
penghindaran pajak.
31
begitupun sebaliknya. Berdasarkan uraian berikut, maka dirumuskan
perusahaan.
Agresivitas Pajak
baik juga harus diciptakan dengan pemerintah. Hal tersebut juga dapat
32
dilakukan salah satunya adalah dengan cara membayar pajak sesuai
dari CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Oleh karena
33
C. Kerangka Pemikiran
berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pajak
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Variabel Dependen
(WP) untuk meminimalkan beban pajak yang dibayar dengan cara yang
dalam penelitian ini adalah Cash Effective Tax Rate (CETR) yang dihitung
dari:
yang diperoleh, dilihat dari laporan arus kas perusahaan. Semakin rendah
ETR yang dimiliki perusahaan (mendekati 0), maka semakin agresif suatu
2. Variabel Independen
Responsibility (CSR).
35
a. Manajemen Laba (Earnings Management)
Keterangan :
periode ke t
36
Keterangan :
berikut:
it it 1 it it 1 A
1A
it 1 it 1
PP
it
A
it 1
Keterangan :
37
menunjukan nilai yang positif hal tersebut berarti bahwa manajemen
78 item yang terdiri atas kategori lingkungan (13 item), kategori energi
kategori lain-lain tenaga kerja (29 item), kategori produk (10 item),
38
1) Lingkungan
peraturan polusi.
dikurangi.
reboisasi.
lingkungan.
k) Pengolahan limah.
lingkungan perusahaan.
39
m) Perlindungan lingkungan hidup.
2) Energi
operasi.
ulang.
energi.
atau mental.
40
4) Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja
pendidikan.
membuat kesalahan.
41
p) Mengungkapkan jumlah staf, masa kerja dan kelompok usia
mereka.
tenaga kerja.
dinegosiasikan.
kerja.
5) Produk
termasuk pengemasannya.
42
b) Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
memperbaiki produk.
penerimaan penghargaan.
6) Keterlibatan Masyarakat
mahasiswa/pelajar.
pameran seni.
43
g) Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
7) Umum
44
Keterangan :
lingkungan perusahaan i.
diungkapkan.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama lima periode,
Indonesia.
45
pengambilan sampel secara purposive sampling dalam penelitian ini mengacu
5. Perusahaan yang memiliki nilai aset bersih positif selama tahun penelitian.
proses perhitungan.
yang digunakan merupakan data kuantitatif yaitu data yang disuguhkan dalam
website lainnya.
46
D. Metode Pengumpulan Data
masalah, waktu, tenaga dan biaya yang tersedia. Metode pengumpulan data
1. Dokumentasi
diteliti.
1. Analisis Deskriptif
47
2. Analisis Inferensial a.
1) Uji Normalitas
tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel
kanan maka data tidak tersebar dengan normal. Pada grafik p-plot,
48
H0 : Data residual berdistribusi normal
2) Uji Multikolonieritas
variabel bebas diantara satu sama lain. Model regresi yang baik
2
a) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
multikolineraritas.
49
3) Uji Autokorelasi
4) Uji Heterokedastisitas
50
masing-masing variabel independen di atas 0,05 , begitu pula
Keterangan :
α0 = konstanta
β1 , β2 = koefisien regresi
51
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
2
Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang
d. Pengujian Hipotesis
1) Uji Statistik F
yaitu:
52
b) Ho diterima dan Ha ditolak yaitu bila nilai sig.-F lebih dari
2) Uji Statistik t
53
Tabel 3.1
Operasional Variabel
54
BAB IV
sampel, yaitu :
5. Perusahaan yang memiliki nilai aset bersih positif selama tahun penelitian.
proses perhitungan.
sebanyak 42 perusahaan dengan total data observasi sebanyak 210 sampel (42
5). Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
55
Tabel 4. 1
Tahapan Seleksi Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 123
2010-2014
Laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing 20
Jumlah perusahaan yang mengalami kerugian 42
Jumlah perusahaan dengan CETR yang bernilai negatif 6
Jumlah perusahaan dengan CETR yang bernilai lebih 9
dari 1
Peneliti tidak dapat memperoleh annual report 4
perusahaan
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 42
Jumlah pengamatan (tahun) 5
Jumlah sampel total selama periode penelitian 210
1. Statistik Deskriptif
56
Tabel 4. 2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ML 210 -0,2636 0,3072 0,019689 0,081358
CSR 210 0,0641 0,8974 0,400549 0,205463
AGP 210 0,0156 0,9753 0,291944 0,146263
Valid N 210
(listwise)
Tbk melakukan penurunan laba, yaitu sebesar 26,36% dari total aset tahun
57
Variabel corporate social responsibility diukur dengan
Indonesia Tbk tiga tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2010, 2011 dan
kegiatan CSR, yaitu sebanyak 6,41% dari total item yang telah ditetapkan
sebagai kriteria. Nilai CSRI maksimum sebesar 0,8974 dimiliki oleh Astra
Internasional Tbk pada tahun 2013 dan 2014. Hal ini menunjukan Astra
ditetapkan sebagai kriteria. Hal ini masih belum cukup baik, mengingat
ditetapkan.
58
Variabel agresivitas pajak diukur dengan menggunakan Cash
Effective Tax Rate (CETR), semakin mendekati nol nilai yang dihasilkan
Nilai CETR minimum sebesar 0,0156 atau 1,56% yang dimiliki oleh
Prima Alloy Steel Universal Tbk pada tahun 2012 menunjukan bahwa
Prima Alloy Steel Universal Tbk membayar pajak penghasilan badan pada
tahun 2012 sebanyak 1,56% dari jumlah laba sebelum pajak. Nilai tersebut
97,53% dari jumlah laba sebelum pajak. Hal ini mengindikasikan bahwa
Indospring Tbk tidak cukup agresif terhadap pajak penghasilan yang harus
59
umum membayar pajak penghasilan badannya sebesar 29,19% dari laba
sebelum pajak.
a. Uji Normalitas
dalam uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas signifikansi
data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel
60
Tabel 4. 3
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 210
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,14527415
Most Extreme Absolute ,153
Differences Positive ,153
Negative -,099
Test Statistic ,153
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
probabilitas signifikansi 0,000 dan nilainya jauh dibawah 0,05. Hal ini
kuadrat (sqrt).
data yang dianggap outlier. Outlier adalah kasus atau data yang
2013). Terdapat 2 data outlier dari variabel manajemen laba (ML) dan
61
44 data outlier dari variabel agresivitas pajak (AGP) yang
Tabel 4. 4
Hasil Uji Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah
Transformasi dan Pengurangan Data Outlier
Unstandardized
Residual
N 164
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,06113207
Most Extreme Absolute ,056
Differences Positive ,056
Negative -,047
Test Statistic ,056
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
62
plot pada gambar 4.2. Grafik histogram menunjukan bentuk yang
sekitar diagonal dan hal ini juga menunjukan bahwa residual telah
b. Uji Multikolonieritas
Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Suatu model regresi yang bebas
independennya kurang dari 0,95 serta nilai VIF yang tidak melebihi 10
63
dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10. Hasil uji multikolonieritas
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6.
Tabel 4. 5
Hasil Uji Multikolonieritas Berdasarkan Nilai Korelasi
Variabel Independen
Coefficient Correlations
a
Model CSRsqrt ML
1 Correlations CSRsqrt 1,000 ,013
ML ,013 1,000
a. Dependent Variable: AGP (Agresivitas Pajak)
Tabel 4. 6
Hasil Uji Multikolonieritas Berdasarkan Nilai VIF dan Tolerance
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
1 ML 1,000 1,000 Tidak ada multikolonieritas
CSRsqrt 1,000 1,000 Tidak ada multikolonieritas
a. Dependent Variable: AGP (Agresivitas Pajak)
1,3%. Korelasi ini jauh dibawah 95%, maka dapat dikatakan tidak
kedua variabel independen yaitu sebesar 1,000 atau tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1. Tabel 4.6
(VIF) antar kedua variabel independen yaitu sebesar 1,000 atau tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
64
Bedasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
c. Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4. 7
Hasil Uji Autokorelasi
Variabel Durbin- Lower Upper Keterangan
Watson Bound Bound
AGP 1,959 1,748 1,789 Tidak ada
autokorelasi
AGP: Agresivitas Pajak
65
Gambar 4. 3
Hasil Uji Autokorelasi
Ada Daerah Tidak ada Daerah Ada
autokorelasi ketidakpastian autokorelasi ketidakpastian autokorelasi
dL dU 1,959 4-dU 4-dL
1,748 1,789 2,211 2,252
tabel yang menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 200 (N)
d. Uji Heterokedastisitas
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sedangkan dalam uji Glejser
66
menunjukan probabilitas signifikansi masing-masing variabel
Gambar 4. 4
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot
tabel 4.8.
Tabel 4. 8
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,049 ,012 4,149 ,000
ML ,023 ,042 ,043 ,547 ,585
CSRsqrt -,006 ,018 -,024 -,299 ,765
a. Dependent Variable: AbsUt
67
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa dalam grafik scatterplot titik-
2
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil
68
dan corporate social responsibility. Hasil uji koefisien Adjusted R Square
Tabel 4. 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,208 ,043 ,031 ,061510598
a. Predictors: (Constant), CSRsqrt, ML
b. Dependent Variable: AGP (Agresivitas Pajak)
tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini seperti jumlah
4. Pengujian Hipotesis
69
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
atau signifikansinya (sig.) yang terdapat pada tabel ANOVA. Jika nilai
probabilitas F lebih kecil dari 0,05 maka HA diterima dan menolak H0.
diterima dan menolak HA. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel
4.9.
Tabel 4. 10
Hasil Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression ,027 2 ,014 3,627 ,029b
Residual ,609 161 ,004
Total ,637 163
a. Dependent Variable: AGP (Agresivitas Pajak)
b. Predictors: (Constant), CSRsqrt, ML
Dapat dilihat pada tabel 4.10 bahwa hasil uji statistik F memiliki
nilai probabilitas sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
70
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Uji statistik t dapat ketahui dengan
kecil dari 0,05 maka HA diterima dan menolak H0. Sedangkan jika
nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak
HA. Hasil uji statistik t variabel manajemen laba dan corporate social
Tabel 4. 11
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Statistik t)
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,306 ,018 16,702 ,000
ML ,015 ,065 ,018 ,232 ,817
CSRsqrt -,076 ,028 -,207 -2,680 ,008
a. Dependent Variable: AGP (Agresivitas Pajak)
lebih besar dari 0,05 dengan koefisien beta sebesar 0,015. Tingkat
71
Sedangkan koefisien beta menunjukan nilai yang positif, hal
signifikansi sebesar 0,008 lebih besar dari 0,05 dengan koefisien beta
72
kegiatan corporate social responsibility, semakin rendah agresivitas
C. Pembahasan
Agresivitas Pajak
besar bagi tujuan meminimalisasi biaya pajak. Hasil penelitian ini sesuai
(2015) dan Putri (2014). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kamila dan Martani (2014) serta Suryanto dan
perusahaan.
73
Putri (2014) menyatakan bahwa pengaruh positif manajemen laba
yang diukur dengan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR), pengaruh
dan beban tidak sama, karena memiliki tujuan yang berbeda. Perbedaan
antara pajak dan akuntansi tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
74
akuntansi dan peraturan perpajakan. Sedangkan perbedaan temporer
tangguhan, baik itu berupa aset pajak tangguhan ataupun kewajiban pajak
kecil di tahun berikutnya, maka hal ini disebut aset pajak tangguhan.
perbedaan nilai buku aset dalam laporan posisi keuangan dengan dasar
fiskal atau koreksi fiskal atas laba sebelum pajak untuk menghitung
laba fiskal tersebut. Oleh karena hal tersebut, menyebabkan laba komersial
75
2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Agresivitas Pajak
oleh Jessica dan Toly (2014), Winarsih dkk., (2014) dan Landry et.al.
CSR yang diungkapkan dalam laporan belum tentu sesuai dengan kondisi
mengamati ada tidaknya suatu item informasi yang terdapat dalam laporan
terhadap laporan CSR juga belum tentu ada sehingga kebenaran dari yang
oleh perusahaan.
76
Berbeda dengan hasil penelitian Winarsih, dkk. (2014), hasil
penelitian ini sama dengan dengan hasil penelitian Issam, dkk. (2015)
untuk CSR dimensi ekonomi, Zhang et.al. (2013) dan Lanis dan
dan aturan bisnis) dari elemen dasar kegiatan CSR memiliki dampak
yang lebih erat dengan aktivitas penghindaran pajak dan memiliki lebih
disebabkan mungkin karena adanya gagasan bahwa selama ini CSR dilihat
77
perusahaan lainnya yang lebih bertanggungjawab terhadap kegiatan CSR-
dan biaya terkait kegiatan CSR yang dapat dikurangkan dari penghasilan
Tahun 2010 terdapat biaya CSR yang dapat dikurangkan sampai jumlah
78
tertentu dari penghasilan bruto dalam rangka perhitungan penghasilan
Pemerintah.
Peraturan Pemerintah.
dengan syarat :
79
d. Lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biayamemiliki NPWP,
dan signifikan.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sektor manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama lima
regresi berganda dengan program IBM Statistical Package for Social Science
(SPSS) versi 22. Berdasarkan data yang dikumpulkan, hasil pengujian yang
perusahaan yang diukur dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). Hasil
yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Amril,
agresivitas pajak perusahaan yang diukur dengan Cash Effective Tax Rate
(CETR). Hasil yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan
81
oleh Issam, dkk. (2015) untuk CSR dimensi ekonomi, Zhang et.al. (2013)
B. Saran
keseluruhan.
seperti Effective Tax Rate (CETR) atau Book Tax Difference (BTD). Dapat
agresivitas pajak yang berbeda untuk melihat proksi mana yang lebih baik
82
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. “Bisnis Kotor Korporasi Raja Garuda Mas di Sektor Sumber Daya
Alam”. Riau Corruption Trial. Artikel diakses dari
http://rct.or.id/index.php/berita/opini/78-made-ali, pada tanggal 02
Desember 2015.
Chen, et.al. “Are Firms More Tax Aggressive Than Non-Family Firms?” Journal
of Financial Economics. Vol. 95. Hal. 41-61, 2010.
Frank, M., L.J. Lynch dan S.O. ego. “Tax Reporting Aggressiveness and Its
Relation To Aggressive Financial Reporting”. The Accounting Review
Vol.84, No.2, pp. 467-496, 2009.
Issam, Laguir, Raffaele Stagliano dan Elbaz Jamal. “Does Corporate Social
Responsibility Affect Corporate Tax Aggressiveness?”. Journal of Cleaner
Production Vol.107: 662-675, 2015.
83
Jessica dan Agus Arianto Toly. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibilty Terhadap Agresivitas Pajak”. Tax & Accounting Review,
Vol.4, No.1, 2014.
Putri, Tri Artining . “Banding Anak Usaha Asian Agri Kembali Ditolak”. Artikel
diakses dari http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/03/28/087653560/
banding-anak-usaha-asian-agri-kembali-ditolak, pada tanggal 02 Desember
2015.
Riahi, Ahmed dan Belkoui. “Teori Akuntansi, edisi 5 buku 1”. Jakarta : Salemba
Empat, 2006.
Siregar, Bagja. “Kasus Manipulasi Pajak, Dari Bakrie Hingga B A”. Artikel
diakses dari http://www.kompasiana.com/bagjasiregar/kasus-manipulasi-
pajak-dari-bakrie-hingga-bca_54f97f04a333111a648b4784, pada tanggal 02
Desember 2015.
Suandy, rly. “Perencanaan Pajak disi 5”. Jakarta: Salemba mpat, 2014.
85
Lampiran 1
87
Lampiran 2
89
Lampiran 3
91
Lampiran 4
Agresivitas Pajak
93
Lampiran 5
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
N 210
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation ,14527415
Most Extreme Differences Absolute ,153
Positive ,153
Negative -,099
Test Statistic ,153
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
c
94
3. Hasil Uji Normalitas Residual Kolmogorof-Smirnov Setelah Transformasi dan
Pengurangan Data Outlier
N 164
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation ,06113207
Most Extreme Differences Absolute ,056
Positive ,056
Negative -,047
Test Statistic ,056
Asymp. Sig. (2-tailed) c,d
,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
95
6. Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t) dan Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,306 ,018 16,702 ,000
ML ,015 ,065 ,018 ,232 ,817 1,000 1,000
Model CSRsqrt ML
1 Correlations CSRsqrt 1,000 ,013
ML ,013 1,000
96
9. Grafik Histogram
97
11. Grafik Scatterplot
98