Skripsi Fajar Hadi (108082000109) PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 99

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI,

KONFLIK PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN


TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
KINERJA AUDITOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:
Fajar Hadi Suryana
NIM: 108082000109

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013

i
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK
PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Fajar Hadi Suryana
NIM: 108082000109

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM.
NIP: - NIP: 19720516 200901 1 006

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 18 April 2012 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Nur Dian Fitriana
2. NIM : 108082000078
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi
Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja
Auditor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 April 2012

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM (______________________)


NIP. 19690203 2001121 1 003 Ketua

2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak (______________________)


NIP. 19800416 200901 2 006 Sekretaris

3. Reskino, Se., M.Si., Ak (______________________)


NIP. 19740928 200801 2 006 Penguji Ahli

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Fajar Hadi Suryana
2. NIM : 108082000109
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi,
Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2013

1. Drs. Herni Ali HT. SE., MM ( _____________________ )


NIDN. 0422 1259 02 Ketua

2. Dr. Rini, SE., M.Si ( _____________________ )


NIP. 19760315 200501 2 002 Sekretaris

3. Prof. Dr. Azzam Jasin. MBA ( ______________________)


NIP. - Pembimbing I

4. Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM ( ______________________)


NIP. 19720516 200901 1 006 Pembimbing II

5. Fitri Damayanti, SE., M.Si ( ______________________ )


NIP. 19810731 20064 2 003 Penguji Ahli

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fajar Hadi Suryana

No. Induk Mahasiswa : 108082000109

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjwabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 3 April 2013


Yang Menyatakan

(Fajar Hadi Suryana)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Fajar Hadi Suryana
2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 22 September 1990
3. Alamat : Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus
Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang
Barat – Tangerang Selatan 15417
4. Telepon : 085718501535
5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN
1. TK Cahaya Agung Tahun 1995-1996
2. SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun 1996-2002
3. SLTP Negeri 01 Pamulang Tahun 2002-2005
4. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Tahun 2005-2008
5. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008-2012

III. LATAR BELAKANG KELUARGA


1. Ayah : Eddy Djunaedy
2. Ibu : Badriyah
3. Kakak : Arya Ardhian Sukmanto
4. Alamat : Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus
Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang
Barat – Tangerang Selatan 15417
5. No. Telp : (021) 7415609

IV. PENGALAMAN ORGANISASI


1. 2009-2010 : Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA),
BEMJ Akuntansi divisi publikasi dan dokumentasi

vi
2. 2009-2010 : Progam Think Act, BEMJ Akuntansi divisi Konsumsi
3. 2010-2011 : Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA),
BEMJ Akuntansi divisi keamanan
4. 2011 : Progam Sportakuler Akuntansi BEMJ Akuntansi cabang
olah raga badminton

V. PELATIHAN DAN SEMINAR YANG DIIKUTI


1. 2008 : ESQ Basic Training Mahasiswa UIN
Jakarta
2. 2008 : General “Prospek dan Tantangan Profesi
Akuntansi Menghadapi Era Globalisasi”
3. 2009 : Seminar Dinar Dirham dengan Tema:
“Meretas Sistem Keuangan Anti Krisis”
4. 2010 : Seminar Nasional dengan Tema: “Peran
Asuransi Dalam Era Globalisasi”
5. 2010 : Seminar Anti Corruption Training Road to
Campus 2010
6. 2010 : Seminar Sehari Di Bank Indonesia dengan
Tema:“Inflation Targeting dan Pengelolaan
Devisa”

vii
THE INFLUENCE OF AUDIT STRUCTURE, ORGANIZATIONAL
COMMITMENT, ROLE CONFLICT, AND EFFECTIVENESS OF USING
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS TECHNOLOGY TO AUDITOR
PERFORMANCE

Fajar Hadi Suryana

ABSTRACT

This study analyzed the influence of audit structure, organizational


commitment, role conflict, and effectiveness of using accounting information
systems technology to auditor performance. Respondents in this study consisted of
auditors working in CPA firms. It’s about 94 questionnaires were distributed to the
respondents, meanwhile 79 questionnaires that returned and can be processed. It
used simple random sampling method to determining the sample. It was examined
by multiple regression analysis using SPSS 17.0 program.
The results of this study indicate that organizational commitment, role conflict,
and effectiveness of using accounting information systems technology affect to
auditor performance, where as audit structure does not affect.

Keywords: Audit structure, organizational commitment, role conflict, effectiveness


of using accounting information systems technology, auditor
performance.

viii
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK
PERAN, DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR

Fajar Hadi Suryana

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur audit, komitmen organisasi,


konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja auditor. Responden dalam penelitian ini terdiri dari para auditor
yang bekerja di kantor akuntan publik. Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 94
buah, sedangkan kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 79 buah.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah simple random
sampling. Penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda menggunakan
program SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, konflik peran, dan
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap
kinerja audior, sedangkan struktur audit tidak berpengaruh.

Kata kunci: Struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, efektivitas


penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kinerja auditor.

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada maha guru, Rasulullah SAW yang
mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah ke zaman penuh ilmu pengetahuan ini.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua, ayahanda Eddy Djunaedy dan ibunda Badriyah yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti-
hentinya kepada penulis.
2. Kakakku Arya Ardhian Sukmanto dan segenap keluarga yang telah
menyemangati dan membantu penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Rini, SE, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan SE, AK, MM .Si selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah berkenan memberikan banyak waktu, ilmu dan solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini, serta bimbingan dan
arahan untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
7. Bapak Hepi Prayudiawan SE, AK, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah bersedia memberikan banyak waktu, ilmu dan solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

x
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
9. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Semua sahabat-sahabat terbaikku Ardiansyah (Jemba), Dian, Fian, Emoth,
Ipul, Kamal, Muth, Raden, Adul, Anggi, Icha, Lala,
11. Teman-teman Akuntansi C 2008 dan teman-teman pengajian Akuntansi C
2008, terima kasih atas informasi, bantuan, semangat, dan doa yang telah
diberikan.
12. Terima kasih seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas doa dan dukungan
yang telah diberikan.
13. Terima kasih kepada seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis sukses
mulia untuk kita semua
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi
dan manajemen.

Jakarta, April 2013


Penulis

(Fajar Hadi Suryana)

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi
ABSTRACT .........................................................................................................viii
ABSTRAK............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ . x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... .9
C. Tujuan Penelitian ………………………………………. ...... 10
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 13
A. Tinjauan Literatur ................................................................... 13
1. Struktur Audit ................................................................... 13
2. Komitmen Organisasi ........................................................ 15
3. Konflik Peran .................................................................... 17
4. Efektivitas..... ..................................................................... 20
5. Teknologi Informasi ......................................................... 21
6. Sistem Informasi Akuntansi ............................................. 22
7. Kinerja Auditor ................................................................. 25
B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 28
C. Kerangka Pemikiran ............................................................... 33

xii
D. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 34
1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor ............................ 34
2. Komitmen Organisasi dengan Kinerja Auditor ................. 35
3. Konflik Peran dengan Kinerja Auditor ............................. 36
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi dengan Kinerja Auditor ................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 39
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 39
B. Metode Pemilihan Sampel ..................................................... 39
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 39
D. Metode Analisis Data ............................................................. 40
1. Statistik Deskriptif ............................................................ 41
2. Uji Kualitas Data .............................................................. 41
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 42
4. Uji Hipotesis ..................................................................... 43
E. Operasionalisasi Variabel ....................................................... 45
1. Struktur Audit .................................................................... 45
2. Komitmen Organisasi ....................................................... 46
3. Konflik Peran .................................................................... 46
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi..... ...................................................................... 47
5. Kinerja Auditor ....................................................................... 47
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 52
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan .................................... 52
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 52
2. Karakteristik Profil Responden ................................................ 54
B. Hasil Uji Instrumen penelitian ........................................................ 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 57
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................ 59
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 63
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................... 72

xiii
A. Kesimpulan ............................................................................ 72
B. Implikasi ................................................................................ 73
C. Saran ...................................................................................... 76
Daftar Pustaka ............................................................................................. 78
Lampiran-Lampiran ............................................................................................. 81

xiv
DAFTAR TABEL

No. Tabel Keterangan Halaman


2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................... .... 29
3.1 Operasional Variabel Penelitian ..................................... .... 48
4.1 Data Sampel Penelitian ................................................... ..... 52
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian .................................. ......52
4.3 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin ............. ..... 53
4.4 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Posisi Terakhir ........... ..... 54
4.5 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Terkahir ........ 55
4.6 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Usia ............................ ..... 58
4.7 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja ...... ..... 56
4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... ..... 57
4.9 Hasil Uji Validitas Struktur Audit .................................. ..... 58
4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi ...................... ..... 59
4.11 Hasil Uji Validitas Konflik Peran ................................... ..... 59
4.12 Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi
Sistem informasi Akuntansi............................................. ......60
4.13 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor ................................ ..... 61
4.14 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................... ..... 61
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................. ..... 62
4.16 Hasil Uji Normalitas ........................................................ ..... 64
4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... ..... 65
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. ..... 66
4.19 Hasil Uji Statistik F ........................................................ ..... 67
4.20 Hasil Uji Statistik t ......................................................... ..... 68

xv
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Keterangan Halaman


2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................ ..... 33

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp. Keterangan Halaman


1 Surat Penelitian Skripsi .................................................. ... 81
2 Surat Penelitian ........ ...................................................... ... 85
3 Surar Keterangan Dari KAP ............................................ ... 89
4 Kuesioner Penelitian ....................................................... ... 99
5 Daftar Jawaban Responden ............................................. ... 109
6 Output Hasil Pengujian Data .......................................... ... 121

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia bisnis mengalami perkembangan pesat. Hal ini tidak

lepas dari tingginya konsumsi dalam kegiatan sehari-hari dan

perkembangan teknologi yang semakin memudahkan bagi perusahaan dan

konsumen untuk memperoleh informasi atau mempermudah pekerjaan

yang tadinya manual sekarang dapat dilakukan dengan berbantuan

komputer.

Perusahaan/entitas sebagai pelaku bisnis akan membuat laporan

keuangan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan

perusahaan/entitas, sebagai acuan dalam pengambil keputusan, selain itu

laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban

pengelolaan manajemen perusahan kepada pemilik perusahaan.

Dengan berkembangnya dunia bisnis membuka peluang bagi Kantor

Akuntan Publik (KAP) untuk menyediakan jasa. Dimana setiap laporan

keuangan perusahaan perlu diaudit oleh pihak ketiga untuk mengetahui

apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar dan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, sekaligus mendapatkan opini yang

menyatakan wajar tidaknya laporan keuangan tersebut, sehingga

perusahaan mempunyai keyakinan atas laporan keuangan yang disajikan

manajemen perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.

1
Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh

banyak hal yang dimiliki ataupun yang dihadapinya baik dari dalam

maupun dari luar. Hal ini dikarenakan auditor adalah manusia yang

memiliki perasaan, emosi, harga diri, hak asasi dan kepribadian yang

dijadikan kekuatan untuk menjalankan setiap pekerjaan. Pengaruh dari

dalam diri seperti profesionalisme dan komitmen menjadi cerminan

karakter auditor yang baik. Sedangkan pengaruh dari luar, tentu kinerja

seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja dan

perkembangan teknologi.

Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.

Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan

yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.

Pengertian kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh auditor

dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan

untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau

sebaliknya. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, bagi klien ataupun

publik dalam menilai hasil audit yang dilakukan (Zainal Fanani et al.,

2007:2)

Seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas

khususnya dibidang auditing. Salah satu sumber peningkatan kinerja

seorang auditor dapat berasal dari pengalaman-penggalaman dalam bidang

audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses

2
yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, intensitas

pelatihan ataupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan kinerja auditor.

Beberapa proses yang dialami tersebut dalam memberikan manfaat

pengembangan pengalaman seorang auditor yang dimiliki agar lebih

memiliki kecakapan yang matang. Pertambahan pengalaman akan

meningkatkan perhatian auditor dalam menemukan pelanggaran-

pelanggaran. Dan pengalaman-pengalaman yang didapat auditor,

memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki auditor melalui

proses-proses yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga potensi

terjadinya kekeliruan di masa mendatang akan semakin berkurang.

Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih.

Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang

tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam tugasnya (Christ, dalam

Yudhi Herliansyah, 2006:2).

Auditor dalam melaksanakan tugasnya, memperoleh kepercayaan dari

klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran

laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat

mempunyai kepentimgam yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan

dengan pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan pemakai

laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai laporan

keuangan lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus bersikap

3
independen terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan,

maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri (Sri Trisnaningsih,

2007:20).

Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat

penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban

oleh auditor. Auditor independen adalah auditor profesional yang

menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang

audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Dalam menjaga

mutu pekerjaan profesionalnya, Akuntan Publik harus berpedoman pada

kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Seorang

akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari kinerja auditor dalam

menjalankan tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan tugasnya, auditor sering dihadapkan oleh potensi

konflik peran (role conflict) sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Role

conflict adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian

birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika, dan

kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya

dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan

pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya

perintah yang lain. Efek potensial dari konflik peran maupun

ketidakjelasan peran sangatlah rawan, baik bagi individual maupun

organisasi dalam pengertian konsekuensi emosional, seperti tekanan tinggi

4
yang berhubungan dengan pekerjaan, kepuasan kerja, dan kinerja yang

lebih rendah (Zaenal Fanani et al., 2007:141).

Tsai dan Shis (2005) dalam Zainal Fanani et al., (2007:3) menyatakan

bahwa konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian antara

pengharapan yang disampaikan pada individual didalam organisasi dengan

orang lain didalam dan diluar organisasi.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor adalah komitmen

organisasi. Komitmen organisasi mengacu kepada komitmen karyawan

terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta

mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai

keputusan. Oleh karenanya komitmen organisasi menimbulkan rasa ikut

memiliki (sense of belong) bagi karyawan terhadap organisasi

Dengan kemajuan teknologi didunia usaha yang terus menerus juga,

akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan

berbantuan komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis

komputer tidak jauh berbeda, yang membedakan dalam berbasis komputer

dilakukan dengan sekali entry (Input) data atau transaksi saja, hal ini

dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat merubah

financial report juga.

Penggunaan internet oleh perusahaan sudah semakin memasyarakat.

Menurut Kristianto (2008:56) bahwa ada beberapa fasilitas internet yang

dapat dimanfaatkan audior dalam rangka mengembangkan kompetensinya,

yaitu: sebagai salah satu perlengkapan internet, e-mail dapat dimanfaatkan

5
untuk mengirim pesan tertentu kepada pihak lain, berbagai informasi,

memecahkan masalah yang dihadapinya, atau sekedar bercakap-cakap.

Menurut Noviari (2007:7) bahwa perubahan proses akuntansi akan

mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik

yang menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem

informasi akuntansi. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam

bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dapat

menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena

imbasnya. Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi

perkembangan proses audit.

Keberhasilan suatu teknologi tergantung pada si pengguna itu sendiri

apabila dia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan

teknologi tersebut maka akan mempermudah pekerjaan yang

dilakukannya, sedangkan jika si pengguna tidak memiliki pengetahuan dan

kemampuan maka teknologi tersebut justru akan mempersulitnya.

Trisnaningsih (2007:9) menjelaskan bahwa, kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil karya yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang

dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan

dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu

yang telah direncanakan.

6
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur audit

terhadap kinerja auditor yang dilakukan Stuart dan Prawitt (2004) hasilnya

menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh secara langsung

terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung interaksi antara

kompleksitas tugas dengan struktur audit yang digunakan dalam

penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak terlalu kompleks,

auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur audit dan tidak

menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang sepadan.

Sebaliknya, pada tugas yang relatif kompleks, auditor dari perusahaan

yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada di bawah perusahaan

yang menggunakan struktur audit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan

Fanani (2007) mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor,

hasilnya struktur audit mempunyai pengaruh positif atau signifikan

terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan struktur

audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi

lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor.

Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh komitmen organisasi

terhadap kinerja auditor yang dilakukan Trisnaningsih (2007) hasilnya

komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap

kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa seorang auditor yang

memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dimana dia bekerja

maka akan menimbulkan rasa memiliki terhadap perusahaan (sense of

belonging) (Trisnaningsih, 2007).

7
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh konflik peran

terhadap kinerja auditor yang dilakukan Fanani (2007) hasilnya konflik

peran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa konflik peran yang merupakan

gejala psikologis yang dialami oleh auditor yang timbul karena adanya dua

rangkaian tuntutan yang bertentangan sehingga menyebabkam rasa tidak

nyaman dalam bekerja secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja,

sehingga bisa menurunkan kineja secara keseluruhan.

Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh efektifitas

penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor

yang dilakukan Sari (2008) hasilnya efektifitas penggunaan teknologi

sistem informasi mempunyai pengaruh positi atau signifikan terhadap

kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

searah antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dengan

kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem

informasi, maka semakin tinggi kinerja individual

Penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini dimotivasi oleh

beberapa alasan. Pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari

penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan Fanani (2007) yang

meneliti tentang pengaruh struktur audit dan konflik peran terhadap kinerja

auditor dimana struktur audit dan konflik peran memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja auditor. Dalam penggunaannya struktur audit

dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik,

8
sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. Sedangkan adanya konflik

peran dapat menyebabkan auditor merasa tidak nyaman dalam bekerja

secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bias

menurunkan kineja secara keseluruhan. Sehinga pada penelitian ini penulis

ingin meneliti struktur audit dan konflik peran berpengaruh terhadap

kinerja auditor dengan menambahkan dua variable yaitu komitmen

organisasi dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi.

Kedua berbagai penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang tidak

konsisten Stuart dan Prawitt (2004) dalam penelitiannya menunjukan

bahwa struktur audit tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor,

berbeda dengan Fanani (2007) yang menunjukan bahwa struktur audit

berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian ini karena cukup penting mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kinerja auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Audit,

Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan

Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor”.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

9
1. Apakah struktur audit memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja

auditor?

2. Apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap

kinerja auditor?

3. Apakah konflik peran memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja

auditor?

4. Apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi

memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor?

5. Apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan

efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara

simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis apakah struktur audit memiliki pengaruh terhadap

komitmen organisasi.

2. Untuk mengenalisis apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh

terhadap komitmen organisasi.

3. Untuk menganalisis apakah konflik peran memiliki pengaruh terhadap

komitmen organisasi.

4. Untuk menganalisis apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem

informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi.

10
5. Untuk menganalisis apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik

peran dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi

secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti / Akademisi

Bagi peneliti guna memperluas wawasan dan menambah referensi

mengenai komitmen organisasi agar diperoleh hasil yang bermanfaat

bagi peneliti di masa yang akan datang dan juga ingin mengetahui

seberapa jauh pengaruh yang terjadi antara struktur audit, komitmen

organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi

akuntasi terhadap kinerja auditor..

2. Kantor Akuntan Publik (KAP)

Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini dapat memberikan

masukan kepada pihak perusahaan, dalam hal ini KAP, mengenai

struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas

penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor.

3. Auditor

Bagi auditor penelitian ini dapat memberikan masukan pada

auditor untuk menambah wawasan bagi diri mereka mengenai struktur

11
audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan

teknologi sistem informasi terhadap kinerja auditor

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Struktur Audit

Muslim A. Djalil (2002:34) menjelaskan bahwa struktur audit

meliputi apa yang harus dilakukan, intruksi bagaimana pekerjaan harus

diselesaikan, alat untuk melakukan koordinasi, alat untuk pengawasan

dan pengendalian audit dan alat penilai kualitas kerja yang

dilaksanakkan. Pemahaman terhadap struktur audit yang baik dapat

meningkatkan kinerja auditor. Hal ini disebabkan karena teknik dan

prosedur audit yang digunakan KAP akan menjadi lebih efektif dan

efisien sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik. Bowrin

(1998:41) menjelaskan bahwa proses audit yang terstruktur

dikarakteristikan dengan memperkenalkan perubahan dari pendekatan

tradisional ke penggunaan kerangka konseptual yang lebih efisien dan

efektif untuk menyusun program audit dalam setiap perikatan dengan

klien. Sedangkan pendekatan audit yang tidak terstruktur

dikarakteristikan dengan kurangnya pendokumentasian dal hal

kerangka kerja, panduan sistematis dalam proses audit. Salah satu

fokus terhadap struktur audit adalah pengembangan dalam proedur,

aturan, dan komunikasi dalam audit (Bowrin 1998:42). Penggunaan

struktur audit merupakan salah satu strategi keputusan dalam hal

13
pengumpulan bukti, struktur audit yang semakin baik akan membantu

auditor dalam pengumpulan bukti sehingga akan berpengaruh terhadap

penilaian atas sebuah pendapat audit, sehingga bukti yang kompeten

dan relevan dapat terpenuhi guna memberikan pendapat terhadap

laporan keuangan.

Peningkatan struktur audit pada KAP akan memberikan dampak

baik secara eksternal maupun internal (Bowrin, 1998:52). Secara

internal dapat meningkatkan kompleksitas lingkungan bisnis yang

dihadapi KAP dan Klien, meningkatkan jumlah peraturan di mana

KAP dan klien harus mematuhinya, meningkatkan persaingan di antara

KAP, dan meningkatkan perhatian KAP terhadap ancaman litigasi.

Secara eksternal KAP dapat meningkatkan kekuatan pasar dengan

diversivikasi dan diferensiasi dalam pelayanannya dan turnover staf

yang tinggi.

Penggunaan struktur audit juga memiliki manfaat dan kerugian

(Bowrin 1998:58). Manfaatnya antara lain, meningkatkan efektivitas

dan efisiensi audit, mengurangi litigasi yang dihadapi KAP,

memberikan pengaruf positif pada sumber daya manusia untuk KAP,

memfasilitasi kualitas diferensiasi layanan. Jika penggunaa struktur

audit ini tidak dijalankan secara maksimal maka dapat mengurangi

efektivitas dan efisiensi audit, meningkatkan litigasi yang dihadapi

KAP, memberikan pengaruh negatif bagi sumber daya manusia di

KAP, dan dapat menurunkan auditor dalam penggunaan judgment.

14
2. Komitmen Organisasi

Sopiah (2008:157) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai

suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan

adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-

nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan tercapainya

kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk

mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Menurut

Karsono (2008:157), Komitmen organisasi adalah komitmen pada

organisasi secara global. Komitmen ini menggambarkan perasaan

untuk tetap bersama organisasi yang diwarnai dengan kesetujuannya

dengan tujuan, dan nilai yang dimiliki organisasi. Selanjutnya menurut

Menurut Sardjito dan Muthaher (2008:41), komitmen organisasi

adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang

kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh

organisasi. Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi

sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah

organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan

hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja

serta mengabdikan diri bagi organisasi (Amilin dan Dewi, 2008:15).

Berkaitan dengan komitmen organisasi Trisnaningsih (2007:10)

mengatakan komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang

15
mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain. Karyawan yang

komitmen terhadap organisasi akan menujukkan sikap dan perilaku

yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk

membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi dan memiliki

keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi.

Komtmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan

terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas

serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai

keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut

memiliki (sense of belonging) bagi karyawan terhadap organisasinya.

Menurut Setiawan dan Ghozalli (2006:193), konsep komitmen

organisasional didasarkan pada premis bahwa individual membentuk

suatu keterikatan (attachment) terhadap organisasi. Secara historis

komitmen organisasional merupakan perspektif yang bersifat

keperlilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku konsisten

dengan aktivitan (consistent lines of activity).

Berdasarkan definisi diatas, maka komitmen organisasi merupakan

tingkat intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya serta

tingkat keterlibatannya dalam organisasi terhadap nilai dan sasaran

yang ingin dicapai organisasi untuk mengusahakan tercapainya

kepentingan organisasi dan untuk mempertahankan kedudukannya

sebagai anggota organisasi.

16
3. Konflik Peran

Konflik peran atau role conflict adalah suatu konflik yang timbul

dari mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan

norma, aturan, etika dan kemandirian profesional. Kondisi tersebut

biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang

diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja

akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Konflik peran

dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan bisa

menurunkan motivasi kerja karena mempunyai dampak negatif

terhadap perilaku individu, seperti timbulnya ketegangan kerja,

banyaknya terjadi perpindahan, penurunan kepuasan kerja sehingga

bisa menurunkan kinerja auditor secara keseluruhan (Zaenal Fanani et

al., 2007:7).

Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan pada seorang sebagai

suatu fungsi dari peran tertentu yang ia jalankan dalam organisasi. Role

conflict menciptakan harapan-harapan yang mungkin sulit untuk

dipenuhi (Robbins dan Judge, 2009:674).

Menurut Ramawati Hanny Yustrianthe (2008:130), role conflict

terjadi ketika seorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan

tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan.

Role conflict yang terjadi pada seseorang akan menyebabkan

17
timbulnya stress yang dapat merusak dan merugikan dalam pencapaian

tujuan seseorang. Apabila stres terjadi secara terus-menerus dan

berkepanjangan, maka akan menyebabkan timbulnya reduced personal

accomplishment, pada akhirnya akan menyebabkan tingkat kepuasan

kerja dan keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan atau institusi

yang rendah.

Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi menurut

Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2006:256) yaitu konflik peran

pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran (itrarole-conflict),

konflik antar peran (interrole conflict), adapun penegasannya adalah

sebagai berikut

1. Konflik Peran Pribadi (Person-Role Conflict)

Konflik peran pribadi terjadi ketika persyaratan peran melanggar

peran dasar, sikap, dan kebutuhan individu yang memegang posisi

2. Konflik Intra Peran (Intrarole Conflict)

Konflik antar peran terjadi ketika individu berbeda mendefinisikan

peran menurut set harapan yang berbeda, sehingga tidak mungkin

bagi seseorang yang memainkan peran dapat memenuhi semuanya.

Hal ini mungkin akan terjadi ketika peran yang ada mempunyai set

peran yang kompleks (banyak kaitan peran yang berbeda)

3. Konflik Antar Peran (Interrole conflict)

Terjadi karena individu secara simultan melakukan banyak peran,

beberapa dengan harrapan yangf saling bertentangan.

18
Mo Koo dan Sim (1997:207) menyatakan bahwa role conflict

terjadi ketika peran yang bertentangan harus dilakukan oleh masing-

masing anggota dalam sebuah organisasi. Dihadapkan dengan harapan

yang terpisah satu sama lainnya, anggota yang mengalami role conflict

dan tidak dapat membuat penilaian yang tepat tentang yang mana yang

harus dipenuhi. Role conflict dan role ambiguity adalah dua

ketegangan psikoloigis yang telah diteliti secara luas dan berhubungan

dengan baik kesehatan mental maupun fisik.

Kondisi role confict terjadi karena kadangkala klien juga meminta

layanan lain yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan. Dalam hal ini, dapat menimbulkan konflik antara tugas

yang diemban oleh KAP dan permintaan yang disampaikan klien

sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Penelitian pada auditor Korea

menunjukan bahwa tekanan ekonomi membuat auditor tidak terlalu

memperhatikan role conflict agardapat memperoleh klien dan kadang-

kadang mereka mengorbankan etika profesionalnya sehingga dalam

bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi (Mo

Koo dan Sim, 1997:215)

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

konflik peran atau role conflict merupakan suatu situasi dimana

individu mengalami ketidaksesuaian antara perintah atau permintaan

yang diberikan dengan komitmen dari satu peran. Kondisi tersebut

biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang

19
diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja

akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Seseorang yang

mengalami role conflict cenderung menimbulkan ketegangan kerja,

ketidaknyamanan dalam bekerja, menurunkan motivasi kerja,

penurunan kepuasan kerja, menyebabkan terjadinya perpindahan kerja,

menimbulkan ketegangan psikologis, mempengaruhi kesehatan mental

maupun fisik, serta dapat menurunkan kinerja secara keseluruhan.

Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi yaitu konflik

peran pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran (itrarole-

conflict), konflik antar peran (interrole conflict)

4. Efektifitas

Menurut Anthony (2004:14) mendefinisikan efektifitas sebagai

berikut:

“Efektivitas adalah hubungan antara output yang dihasilkan oleh


pusat pertanggung jawaban dengan tujuan jangka pendek (objektifitas),
semakin besar ouput yang dikontribusikan terhadap jangka pendek
perusahaan,maka semakin efektif unit tersebut”.

Menurut pendapat Mahmudi (2005:92) dalam bukunya Manajemen

Kinerja Sektor Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:

“Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan,


semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian
tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan”
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat

dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan dengan yang

dikehendaki. Artinya, pencapaian hal yang dimaksud merupakan

20
pencapaian tujuan dilakukannya tindak-tindakan untuk mencapai hal

tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian

suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau

kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut

telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan

suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan

keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut

wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.

5. Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) terdiri atas teknologi komputer dan

teknologi komunikasi. Computer adalah alat elektronik multiguna yang

dapat menerima input data, mengolah data, menyimpan program, dan

hasil pengolahan data (informasi), menyajikan informasi, yang

kerjanya dikendalikan oleh program yang tersimpan penyimpanannya

dan bekerja secara otomatis. Teknologi komunikasi atau teknologi

telekomunikasi terdiri dari system dan peralatan elektromagnetis untuk

berkomunikasi jarak jauh. Dengan adanya gabungan antara teknologi

computer dan teknologi telekomunikasi maka orang dapat go online di

Internet (Suyanto, 2005:11).

Teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk

mengatasi perubahan (Laudon dan Laudon, 2006:14). Definisi TI

secara lengkap dinyatakan oleh Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan

21
Perkins (2002:1), yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk

memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi

yang digunakan untuk megirim informasi.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan

telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,

perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan

telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai

dalam sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi

bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.

6. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan

transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk

merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji,

2002:4)

Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah

sebagai berikut:

“Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang


merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam
organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.”

Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah

sebagai berikut

22
“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi
untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”.

Bodnar, George H, and S. Hopwood William (2005:1)

mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

“Sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang dirancang


untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai
dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”.

Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia,

fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses

tipe transaksi

7. Kinerja Auditor

a. Definisi Kinerja Auditor

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja

(performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Wibowo (2007:2)

pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja

atau pretasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan

hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana

proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

23
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara

mengerjakannya.

Kinerja merupakan istilah yangberasal dari kata job

performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Kinerja adalah pencapaian atastujuan organisasi yang dapat

berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas,

fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan

oleh organisasi (Brahmasari dan Siregar, 2008:242).

Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas

pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun

waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi

(1998:11) dalam Trisaningsih (2007:8) adalah akuntan publik yang

melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara

objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi

lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan

tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi

berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

dan hasil usaha perusahaan.

24
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan

kuantitas dan ketepatan waktu. Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur

melalui pengukuran tertentu (standar) dimana kualitas adalah

berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas

adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu

tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu byang telah

direncanakan.

b. Tingkatan Kinerja

Menurut Mangkunegara (2005:15) dalam trisaningsih

(2007:8), kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan

kinerja organisasi. Adapun penjelasan dari kinerja individu dan

kinerja organisasi adalah sebagai berikut:

1) Kineja Individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah

ditentukan

2) Kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu

dengan kinerja kelompok

25
c. Sumber Penilaian Kinerja

Penialaian prestasi kerja dilakukan dalam rangka

memperoleh masukan yang tepat dan objektif untuk menunjang

keberhasilan dalam mengambil keputusan berkenaan dengan

karyawan bersangkutan. Beberapa prinsip dasar penilaian kinerja

(Umbara, Hidayat, dan Suharli, 2008:29) sebagai berikut:

1) Penilaian prestasi kerja merupakan proses dinamis serta

memerlukan bimbingan atau pengarahan yang aktif, analitis,

dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan

2) Sistem penilaian prestasi kerja harus menjamin bahwa sasaran

set5iap hasil kerja dan standar kerja setiap individu mengacu

pada sasaran unit kerja, sedangkan sasaran setiap unit kerja

harus menyatu atau terintegrasi secara langsung dengan sasaran

perusahaan

3) Pimpinan dan karyawan harus mengetahui sasaran-sasaran dan

standar dari unit yang bersangkutan agar dapat menjadi

pedoman bagi mereka dalam melaksanakan tugas.

4) Memonitor secara periodik perkembangan-perkembangan yang

telah dicapai dan membandingkannya dengan sasaran-sasaran

dan hasil-hasil akhir taun.

5) Penilaian prestasi kerja harus diselenggarakan secara jujur,

konsisten objektif, dan bersikap membantu, serta harus dilihat

atau diletakan sebagai tanggung jawab langsung dari pimpinan.

26
6) Pimpinan harus secara teratur mendorong mereka yang

mempunyai prestasi kerja baik dan sebaliknya, harus secara

tegas memperbaiki mereka yang mempunyai prestasi kerja

kurang baik.

Berbagai pendeketan dilakukan untuk mengukur kinerja.

Tujuan dari digunakannya pendekatan-pendekatan adalah suatu

untuk mencapai suatu pandangan yang lebih lengkap tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari sudut pandang yang

berbeda dan sering kali atas sebuah dasar multi dimensional.

Kegiatan pengukuran dalam proses manajemen adalah

sangat penting. Pengukuran kinerja adalah suatu proses

mengkuantifikasikan secara akurat dan valid tingkat efisiensi dan

efektifitas suatu kegiatan yang telah terealisasi dan

membandingkannya dengan tingkat prestasi yang direncanakan.

Untuk itu seorang atasan perlu mempunyai ukuran kinerja

para karyawan supaya tidak timbul suatu masalah. Informasi

tentang kinerja karyawan juga diperlukan pula bila suatu saat

atasan ingin mengubah sistem yang ada. Kita sering terjebak untuk

menilai seseorang berkinerja buruk, padahal sistem atau peralatan

yang digunakan yang tidak memenuhi syarat.

Seperti telah dijelaskan di muka bahwa yang memegang

peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja

pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan,

27
maka dala diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi

bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila

semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang yang

dibebankan pada dirinya akan lebih cepat dan tepat selesai adalah

merupakan suatu prestasi yang baik.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 2.1.

28
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Metodologi Penelitian


No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
1. Ramadhan Analisa Pengaruh Variabel gaya struktur Metode pemilihan sampel Variabel struktur audit
Syahril Struktur audit, konflik peran dan
menggunakan purposive memiliki pengaruh positif dan
(2011) Audit, Konflik kinerja auditor
Peran, sampling signifikan terhadap kinerja
Ketidakjelasan
auditor. Variabel konflik
Peran Dan
Pemahaman Good peran tidak memiliki
Governance
pengaruh signifikan terhadap
Terhadap Kinerja
Auditor Pada kinerja auditor
KAP Di Jakarta

2. Khan and The Impact of Variabel Independen Obyek penelitian. Komitmen memilki hubungan
Din (2010) Organizational yaitu Organisational
positif dan signifikan
Commitment on Commitment, variabel
Employees Job dependen employees job terhadap kinerja
Performance (A performance
study of oil and
Gas Sektor of
Pakistan)

Bersambung pada halaman selanjutnya 29


Peneliti Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
3. Agustina Pengaruh konflik Variabel independen Sampel auditor junior di Pada ketiga variabel bebas
Lidya peran, konflik peran dan
KAP Jakarta secara simultan berpengaruh
(2008) ketidakjelasan variabel dependen
peran, dan kinerja auditor Alat analisis yang signifikan terhadap kedua
kelebihan peran
digunakanadalah analisis variabel terikat namun
terhadap
kepuasan kerja jalur (path analysis). berpengaruh negative secara
dan kinerja
Dengan pengumpulan data parsial
auditor
menggunakan Tanya jawab

4. Maria M Pengaruh Variabel efektivitas Metode pemilihan sampel Variabel efektivitas


Ratna Sari Efektivitas penggunaan teknologi
menggunakan purposive penggunaan teknologi sistem
(2008) Penggunaan Dan sistem informasi
Kepercayaan akuntansi dan kinerja sampling informasi akuntansi memiliki
Terhadap auditor
pengaruh signifikan terhadap
Teknologi Sistem
Informasi kinerja
Akuntansi
Terhadap Kinerja
Individual Pada
Pasar Swalayan
Di Kota Denpasar

Bersambung pada halaman selanjutnya


30
No Peneliti Metodologi Penelitian
Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
5. Fanani et Pengaruh struktur Variabel Struktur Audit, Populasi yang digunakan Struktur audit dan konflik
al. (2007) audit, konflik konflik peran, kinerja
adalah akuntan public di peran berpengaruh signifikan
peran, dan auditor. Alat pengujian
ketidakjelasan yang digunakan analisis jawa timur dengan terhadap kinerja auditor,
peran terhadap regresi berganda.
penarikan sampel sedangkan ketidakjelasan
kinerja auditor
proportionate stratified peran tidak berpengaruh
random sampling signifikan.

6 Trisnaning Independensi Variabel independen Metode penelitian Terdapat pengaruh positif dan
sih (2007) Auditor dan gaya kepemimpinan,
menggunakan SEM signifikan indepenensi, gaya
Komitmen komitmen organisasi dan
Organisasi variabel dependen kepemimpinan dan komitmen
sebagai Mediasi kinerja auditor, objek
organisasi
Pengaruh penelitian
Pemahaman Good
Governance,
Gaya
Kepemimpinan
dan Budaya
Organisasi
Terhadap Kinerja
Auditor

31
7 Stuart, Iris, The Influence of Variabel struktur auditor Objek penelitian, Metode Tidak terdapat pengaruh yang
and Audit Structure dan kinerja auditor
penelitian signifikan terhadap
Doughlas on Auditors’
F Prawitt Performance In perusahaan dengan
(2004) High and Low
metodologi yang terstruktur
Complexity Task
Setings. dengan yang tidak terstruktur

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

32
C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1.

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor

Variabel Independen Variabel Dependen

Struktur Audit (X1 )

Komitmen Organsasi
(X2)
Kinerja Auditor (Y)

Konflik Peran
(X3)

Efektivitas Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi (X4 )

Metode Analisis :
Model Analisis Regresi Berganda

Model Regresi Linear Berganda (MRA)


Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Katerbatasan dan Saran

33
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor

Penggunaan struktur audit dapat membantu auditor dalam

melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik sehingga meningkatkan

kinerja auditor. Staf audit yang memiliki pengetahuan tentang struktur

audit yang baku cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan

tugasnya. Hal ini berkaitan dengan dengan koordinsi arus kerja,

wewenang yang dimiliki, komunikasi dan kemampuan beradaptasi.

Penggunaan struktur audit memiliki keuntungan, yaitu: dapat

mendorong efektifitas, dapat mendorong efisiensi, dapat mengurangi

litigasi yang dihadapi KAP, mempunyai dampak positif terhadap

konsekluensi sumber daya manusia, dan dapat memfasilitasi

differensiasi pelayanan atau kualitas sehingga diduga dapat

meningkatkan kinerja auditor dalam (Zainal Fanani et al., 2007)

H1: Struktur Audit Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor.

2. Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor

Komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang

dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian

organisasi (Mowday, et al. dalam Vandenberg, 1992). Komitmen

organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai

organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi

dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu,

34
komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of

belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa

jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia

akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat

meningkat.

Meyer et al. (1989) menguji hubungan antara kinerja manajer

tingkat atas dengan komitmen affective dan komitmen continuance

pada perusahaan jasa makanan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

komitmen affective berkorelasi secara positif dengan kinerja,

sedangkan komitmen continuance berkorelasi secara negatif dengan

kinerja. Somers dan Birnbaum (1998) mengemukakan bahwa

komitmen organisasional (affective dan continuance) tidak

berpengaruh terhadap kinerja. Siders et al. (2001) menyatakan bahwa

komitmen internal foci berhubungan dengan kinerja untuk reward

secara organisasional, sedangkan komitmen eksternal foci berpengaruh

terhadap kinerja relevan dengan reward oleh para konsumen.

Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang

pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang

yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang dengan

komitmen serta independensi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi.

Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan

seseorang terhadap suatu hal, seperti: karir, keluarga, lingkungan

pergaulan sosial dan sebagainya. Adanya suatu komitmen dapat

35
menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau

malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan

pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen

yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan

dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Berdasarkan

uraian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, dirumuskan

hipotesis :

H : Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja


2

auditor

3. Konflik peran terhadap kinerja auditor

Khoo dan Sim, 1997 dalam Fanani et al, 2008 meneliti tentang

konfik auditor dengan membahas latar belakang konflik peran auditor

dan me-review secara empiris masalah lingkungan audit di Korea.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab utama dari konflik

auditor di Korea adalah inkonsistensi peranan struktural, konflik peran,

dan jarak pengharapan. Hasil survei menunjukkan bahwa auditor di

Korea mengalami konflik peran yang signifikan, sehingga dalam

bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi dan

kurang memperhatikan etika profesional. Akibatnya, kinerja tidak

menjadi perhatian utama.

Fried, 1998 dalam Fanani et al, 2008 menguji pengaruh konflik

peran dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja pegawai perusahaan

36
industrial Israel. Hasilnya pengujiannya menyatakan bahwa konflik

peran berpengaruh pada level kinerja yang lebih rendah.

Fisher, 2001 dalam Fanani et al, 2008 menyampaikan bahwa

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh

negatif terhadap kinerja auditor dan kepuasan kerja

H3: Konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor

4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

dengan Kinerja Auditor.

Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem

informasi memberikan pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam

pengelolaan bisnis. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan

tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem

itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) menggunakan model

TPC (Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh

Goodhue yang mencoba keberhasilan teknologi sistem informasi yang

diimplementasikan dalam organisasi atau perusahaan dengan

menggunakan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi

terhadap kinerja. Jika teknologi informasi tersedia cocok dengan tugas

yang harus diselesaikan dan kemampuan individu pemakai, maka

pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam

menjalankan tugas yang dibebankannya. Hal ini kan berpengaruh pada

37
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi

yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin

tinggi.

H4: Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor

38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh Struktur Audit,

Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi

Sistem Informasi Akuntasi sebagai variabel independen dan kinerja audit

sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini adalah auditor

eksternal. Penelitian ini dibatasi dengan auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta.

B. Metode Pemilihan Sampel

Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja

pada KAP di Jakarta. Metode pemilihan sampel dilakukan dengan simple

random sampling. Simple random sampling merupakan salah satu metode

penarikan sampel probabilitas yang dilakukan dengan cara acak sederhana

dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih

sebagai responden (Hamid dan Rodoni, 2010:19).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

39
1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang

berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian

ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang bekerja di KAP.

Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP

secara langsung maupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk

mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP sebagai

responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor

masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner

yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai

responden.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

40
1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan kemencengan distribusi

(Ghozali, 2011:19).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-

pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai

di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali,

2011).

b. Uji Reliabilitas

Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).

Penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha untuk membuktikan

reliabilitas.

41
3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasi.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Deteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran

VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari

multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Imam

Ghozali, 2011:105).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksai apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisi grafik dan analisis data. Dalam Uji

normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji

42
statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi

secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu

data dikatakan tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat

signifikansi di bawah 0,05.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2011:160).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang

sudah diketahui besarnya.

Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan:

Y = Kinerja Audit

a = Konstanta

43
b = Koefisien Regresi

X1 = Struktur Audit

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Konflik Peran

X4 = Efektifitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

e = Error

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan

1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

b. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat (Ghozali, 2011:98).

44
c. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98).

E. Operasional Variabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Struktur Audit (X1)

Struktur Audit merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas

kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi, prosedur dan alat-alat

yang digunakan, yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan oleh pemakai laporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi

bukti penilaian dalam sebuah pendapat audit (Hyatt dan Prawitt, 2001).

Struktur audit dapat membantu auditor senior dalam memberikan

perintah kepada staf auditnya mengenai pekerjaan yang harus

dilaksanakan (Fanani et al, 2007). Instrumen pengukuran variabel ini

menggunakan pertanyaan yang diadopsi dari Yunilma (2000). Semua

item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval

scale) , 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai

(5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, dan (1) sangat

tidak setuju.

45
2. Komitmen Organisasi (X2)

Komitmen organisasi adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan

dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai

oleh organisasi (Sardjito dan Muthaher, 2007). Komitmen anggota

organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam

menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk

organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah

perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi

organisasi (Amilin dan Dewi, 2008). Variabel komitmen organisasi

dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang diadopsi dari Mowday

et al. (1979). Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala

interval (interval scale), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat

skor yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,

5= sangat setuju.

3. Konflik Peran (X3)

Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh

anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam

bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga

bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan (Tsai dan Shis, 2005 dalam

Fanani et al, 2008). Konflik peran bisa terjadi ketika seseorang berada

pada situasi tekanan untuk melakukan tugas yang berbeda dan tidak

konsisten dalam waktu yang bersamaan. Variabel konflik peran dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari

46
Rizzo et al (1970) yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan menggunakan

teknik pengukuran skala interval (interval scale). Adapun ukuran untuk

menilai jawaban responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju,

3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju.

4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi

Teknologi informasi merupakan sistem yang meliputi perangkat keras,

perangkat lunak, prosedur, basis data, sumber daya manusia dan fasilitas-

fasilitas untuk memproses informasi pada suatu organisasi, yang mampu

meningkatkann akurasi dan kecepatan dalam pemrosesan informasi serta

mengarahkan perusahaan uuntuk meraih keunggalan bersaing (Amir,

1996 dalam Sudarsono 2004). Sistem informasi akuntansi merupakan

sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran

dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan (Jogiyanto,

2003). Variabel teknologi sistem informasi dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Maria (2008) yang

terdiri dari 9 pertanyaan dengan menggunakan teknik pengukuran skala

interval (interval scale). Adapun ukuran untuk menilai jawaban

responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4=

setuju, 5= sangat setuju.

5. Kinerja Auditor (Y)

Kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

padanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk

47
menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau

sebaliknya (Kalbers dan Fogarty, 1995 dalam Fanani et al, 2008).

Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan instrumen yang diadopsi dari Kalbers dan Fogarty (1995)

yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan menggunakan teknik pengukuran

skala interval (interval scale). Adapun ukuran untuk menilai jawaban

responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4=

setuju, 5= sangat setuju.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Skala
No. Butir Pengukura
Indikator
Pertanyaan
n
Struktur 1. Seberapa rinci prosedur atau Interval
1
Audit (X1) aturan pelaksanaan audit
(Yunilma, 2. Seberapa rinci petunjuk atau
2000 ) intruksi mengenai apa yang
2
harus dilakukan dalam
melaksanakan tugas audit.
3. Dalam melaksanakan tugas
audit, seberapa sering anda
3
harus mengikuti koordinasi
kerja yang telah ditetapkan
4. Dalam melaksanakan tugas
audit, seberapa sering anda
harus mengikuti keputusan yang 4
telah ditetapkan kantor akuntan
publik tempat anda bekerja.
5. Dalam melaksanakan tugas
audit, seberapa sering
menggunakan sekumpulan alat-
5
alat (media transformasi seperti
komputer) dan kebijakan audit
yang komprehensif dan

48
terintegrasi.

Komitmen 1. Membantu kesuksesan organisasi 6 Interval


Organisasi 2. Kebanggaan terhadap organisasi 7
(X2) 3. Kesediaan menerima semua tipe
8
(Mowday et tugas
al., 1979) 4. Merasa nilai yang ingin dicapai
serup dengan nilai-nilai 9
organisasi
5. Merasa bangga menjadi bagian
10
dari organisasi
6. Merasa organisasi menjadi
inspirasi untuk melaksanakan 11
tugas dengan baik
7. Merasa senang bergabung dalam
12
organisasi
8. Merasa bahwa organisasi ini
13
merupakan organisasi terbaik
9. Memperhatikan nasib organisasi
Konflik 1. Saya bekerja dengan dua Interval
Peran kelompok atau lebih yang cara
14
(X3) melakukan pekerjaannya tidak
(Fiedle Rizzo sama.
et al, 1970) 2. Saya pernah melanggar
peraturan atau kebijakan untuk 15
menyelesaikan suatu penugasan.
3. Saya menerima beberapa
permintaan untuk melakukan
16
suatu pekerjaan yang saling
bertentangan satu sama lain.
4. Saya melakukan hal-hal yang
tidak dapat diterima oleh
17
seseorang ataupun oleh orang
lain.
5. Saya melaksanakan hal-hal yang
tidak harus dilakukan seperti 18
biasanya
6. Saya menerima penugasan
didukung material dan sumber
19
daya yang tidak cukup untuk
melaksanakannya.
7. Saya menerima penugasan
didukung dengan tenagakerja
20
(sumber daya manusia) yang
tidak cukup untuk melakukannya.

49
Efektifitas 1. Belajar mengoperasikan teknologi
Teknologi informasi mudah bagi anda 21
Sistem
Interval
Informasi
(X4) 2. Anda menemukan kemudahan
(Sari, 2008) untuk melakukan apa yang ingin
22
anda lakukan melalui teknologi
sistem informasi
3. Dengan teknologi sistem
informasi akuntansi membuat 23
keputusan anda menjadi efektif
4. Teknologi sistem informasi 24
akuntansi memudahkan anda
dalam memberikan penilaian
5. Adalah mudah bagi anda untuk 25
menjadi mahir bila menggunakan
teknologi sistem informasi
akuntansi
6. Dengan menggunakan teknologi
sistem informasi akuntansi, saya
harus berusaha dengan pintar 26
(smart business) dan bukan
bekerja dengan kekuatan
7. Pengetahuan bahasa asing yang 27
kurang memadai menjadi kendala
anda dalam menggunakan
teknologi sistem informasi
8. Kemudahan dalam penggunaan 28
teknologi sistem informasi
9. Saya dapat menggunakan 29
teknologi sistem informasi
dengan baik
Kinerja 1. Saya mampu menyelesaikan 30 Interval
Auditor (Y) lebih banyak pekerjaan dalam
(Kalbers dan suatu priode waktu tertentu
Fogarty,1995 dibandingkan dengan rekan saya
) yang lain.
2. Saya selalu memberikan usulan
konstruktif kepada supervisor
31
mengenai bagaimana seharusnya
pekerjaan audit dilakukan
3. Hasil pekerjaan saya selalu dinilai
32
sangat bagus
4. Saya menemukan cara untuk 33

50
meningkatkan prosedur audit
5. Saya menilai kinerja saya paling 34
tinggi dibandingkan dengan
auditor yang lain yang setingkat
dengan saya
6. Hasil pekerjaan saya
menyebabkan saya dihargai oleh 35
teman-teman saya
7. Mempertahankan dan
memperbaiki hubungan dengan
36
klien merupakan bagian penting
dari pekerjaan saya.

51
BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI

Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner,

manajer, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior yang

melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden, serta secara

tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada

KAP di wilayah DKI Jakarta, serta terdaftar dalam Directory Kantor

Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan

mulai tanggal 15 Desember 2012 hingga 27 Januari 2013.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 11 KAP dari keseluruhan KAP

yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan

berjumlah 94 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak

84 buah kuesioner atau 89,4%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 10

buah atau 10,6%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 79 buah atau

84%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak memenuhi

kriteria sebagai sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh responden

52
sebanyak 5 buah atau 5,3%. Gambaran mengenai data sampel disajikan

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 94 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 84 89,4%
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 10 10,6%
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 79 84%
5. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 5 5,3%
Sumber: Data primer yang diolah

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat

dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
Kuesioner Kuesioner
No. Nama Kantor Akuntan Publik
dikirim dikembalikan
1 Basyiruddin & Wildan 10 6
2 Ishak, Soleh, Soewondo & Rekan 15 14
3 Darmawan, Hendang & Yogi 4 4
4 Riza Adit Syahril & Rekan 15 11
5 Herman Dody Tanumihardja & Rekan 10 9
6 Hertanto, Sidik & Rekan 5 5
7 Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan 5 5
8 Bismar, Muntalib & Yunus 10 10
9 Eddy Kaslim 5 5
10 Abdul Ghonie Abubakar 10 5
11 Amir Hadyi 5 5
Total 94 79

Sumber: Data primer yang diolah

53
2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di DKI Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2010

yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), baik yang

mempunyai Nomor Register Ak maupun tidak, serta pernah melaksanakan

pekerjaan di bidang auditing dan telah memiliki pengalaman kerja

minimal satu tahun. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir,

pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Absolut Persentase
Pria 44 55,7%
Wanita 29 36,7%
Tidak Mengisi 6 7,6
Total 79 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang atau

55,7% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebanyak 29 orang atau 36,7% responden berjenis kelamin perempuan,

serta sebanyak 6 orang atau 7,6% tidak mengisi.

54
b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada

tabel berkut ini:

Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Posisi Terakhir Frekuensi Absolut Persentase
Auditor Junior 41 51,9%
Auditor Senior 26 32,9%
Supervisor 4 5,1%
Manajer 0 0%
Partner 0 0%
Tidak Mengisi 8 10,1%
Total 79 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 41 orang atau sebesar 51,9% menduduki

posisi sebagai auditor junior, 26 orang atau 32,9% sebagai auditor

senior, 4 orang atau 5,1% sebagai supervisor, sedangkan sisanya

sebanyak 8 orang atau 10,1% tidak mengisi.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

pendidikan terakhir.

Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi Persentase
Terakhir Absolut
D3 4 5,1%
S1 63 79,7%
S2 5 6,3%
S3 0 0%
Tidak Mengisi 7 8,9%
Total 79 100%
Sumber: Data primer yang diolah

55
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 63 responden

atau 79,7%. Sebanyak 4 orang atau 5,1% berpendidikan terakhir

Diploma Tiga (D3) dan sebanyak 5 orang atau 6,3% berpendidikan

terakhir Strata Dua (S2). Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan

strata 1 (satu) atau S1 menjadi jenjang pendidikan yang umumnya

ditempuh untuk memasuki dunia kerja sebagai auditor. Pendidikan S1

bisa dikatakan sebagai standar pendidikan yang cukup kompeten bagi

seorang auditor untuk menjadi pekerja profesional mengingat

penguasaan aspek teoritis dan praktis yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan.

d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.6 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

usia.

Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frekuensi
Usia Auditor Persentase
Absolut
Kurang Dari 25 Tahun 25 31,6%
25-30 Tahun 29 36,7%
Lebih Dari 30 Tahun 12 15,2%
Tidak Mengisi 13 16,5%
Total 79 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sekitar 29 orang atau

36,7% responden didominasi oleh auditor yang berumur 25-30 tahun,

sebanyak 25 orang atau 31,6% responden berumur kurang dari 25

56
tahun, sebanyak 12 orang atau 15,2% berumur lebih dari 30 tahun, dan

sisanya sebanyak 13 orang atau 16,5% tidak mengisi.

e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Berikut ini adalah hasil uji responden berdasarkan pengalaman kerja:

Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja Frekuensi Absolut Persentase
Kurang Dari 1 Tahun 17 21,5%
1-3 Tahun 35 44,3%
Lebih Dari 3 Tahun 18 22,8%
Tidak Mengisi 9 11,4%
Total 79 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden sebanyak 35 orang atau sekitar 44,3% memiliki pengalaman

bekerja selama 1-3 tahun, sebanyak 18 orang atau sekitar 22,8%

responden memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun, sebanyak 17

orang atau sekitar 21,5% responden memiliki pengalaman kerja kurang

dari 1 tahun, dan sisanya sebanyak 9 orang atau sekitar 11,4%

responden tidak mengisi.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi struktur audit,

komitmen organisasi, konflik peran, efektivitas penggunaan teknologi

informasi, dan kinerja auditor akan diuji secara statistik deskriptif seperti

yang terlihat dalam tabel 4.8.

57
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
TSA 79 15 25 20.63 2.553
TKO 79 27 45 35.77 3.902
TKP 79 10 31 19.56 4.945
TETI 79 26 45 36.89 3.968
TKA 79 20 35 25.19 3.215
Valid N 79
(listwise)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel struktur audit (TSA)

jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 25,

dengan rata-rata total jawaban 20,63 dan standar deviasi sebesar 2.553.

Selanjutnya pada variabel komitmen organisasi (TKO) jawaban minimum

responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata total

jawaban 35,77 dan standar deviasi sebesar 3,902. Sedangkan untuk

variabel konflik peran (TKP) jawaban minimum responden sebesar 10

dan maksimum sebesar 31, dengan rata-rata total jawaban 19,56 dan

standar deviasi sebesar 4,945. Variabel efektivitas penggunaan teknologi

informasi (TETI) memiliki jawaban minimum sebesar 26 dan maksimum

sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban 36,89 dan standar deviasi

sebesar 3,986. Kemudian, pada variabel kinerja auditor (TKA) jawaban

minimum responden sebesar 20 dan maksimum sebesar 35, dengan rata-

rata total jawaban 25,19 dan standar deviasi sebesar 3,215.

58
Nilai standar deviasi untuk tiap variabel lebih kecil dari nilai mean

mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga

penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti

lebih lanjut.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid (Imam Ghozali, 2011:52). Tabel berikut menunjukkan

hasil uji validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu struktur audit (SA), komitmen organisasi (KO), konflik

peran (KP), efektivitas penggunaan teknologi informasi (ETI), dan

kinerja auditor (KA).

1) Uji Validitas Struktur Audit

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Struktur Audit

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (SA1) 0,789** 0,000 Valid
2 (SA2) 0,785** 0,000 Valid
3 (SA3) 0,799** 0,000 Valid
4 (SA4) 0,615** 0,000 Valid
5 (SA5) 0,484** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

59
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas variabel struktur

audit memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti

bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai

kriteria valid.

2) Uji Validitas Komitmen Organisasi

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
6 (KO1) 0,432** 0,000 Valid
7 (KO2) 0,666** 0,000 Valid
8 (KO3) 0,680** 0,000 Valid
9 (KO4) 0,678** 0,000 Valid
10 (KO5) 0,737** 0,000 Valid
11 (KO6) 0,641** 0,000 Valid
12 (KO7) 0,668** 0,000 Valid
13 (KO8) 0,683** 0,000 Valid
14 (KO9) 0,776** 0,000 Valid

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas variabel komitmen

organisasi memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut

berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai

kriteria valid.

3) Uji Validitas Konflik Peran

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Konflik Peran

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
15 (KP1) 0,401** 0,000 Valid
16 (KP2) 0,825** 0,000 Valid
17 (KP3) 0,759** 0,000 Valid
18 (KP4) 0,796** 0,000 Valid

60
Tabel 4.11 (Lanjutan)

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
19 (KP5) 0,751** 0,000 Valid
20 (KP6) 0,600** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel konflik peran

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

4) Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi
Informasi
Nomor Pearson Sig
Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
21 (ETI1) 0,812** 0,000 Valid
22 (ETI2) 0,771** 0,000 Valid
23 (ETI3) 0,728** 0,000 Valid
24 (ETI4) 0,744** 0,000 Valid
25 (ETI5) 0,806** 0,000 Valid
26 (ETI6) 0,683** 0,000 Valid
27 (ETI7) 0,506** 0,000 Valid
28 (ETI8) 0,675** 0,000 Valid
29 (ETI9) 0,674** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji validitas variabel efektivitas

penggunaan teknologi informasi memiliki nilai signifikansi di

bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan

pada variabel ini mempunyai kriteria valid.

61
5) Uji Validitas Kinerja Auditor

Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
30 (KA1) 0,744** 0,000 Valid
31 (KA2) 0,710** 0,000 Valid
32 (KA3) 0,727** 0,000 Valid
33 (KA4) 0,470** 0,000 Valid
34 (KA5) 0,629** 0,000 Valid
35 (KA6) 0,638** 0,000 Valid
36 (KA7) 0,528** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji validitas variabel kinerja

auditor memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut

berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini

mempunyai kriteria valid.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada di atas 0,60 (Imam Ghozali, 2011:47). Tabel

4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Struktur Audit 0,738 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,841 Reliabel
Konflik Peran 0,812 Reliabel
Efektivitas Penggunaan 0,881 Reliabel
Teknologi Informasi
Kinerja Audit 0,755 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
62
Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

struktur audit sebesar 0,738, komitmen organisasi sebesar 0,841,

konflik peran sebesar 0,812, efektivitas penggunaan teknologi informasi

sebesar 0,881, dan kinerja auditor sebesar 0,755. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel

karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan

mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan

itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constan -4.015 3.099 -1.295 .199
t)
TSA .147 .102 .117 1.446 .152 .851 1.176
TKO .393 .068 .477 5.756 .000 .806 1.241

63
TKP .191 .054 .294 3.530 .001 .798 1.253
TETI .227 .066 .281 3.427 .001 .825 1.212
a. Dependent Variable: TKA
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) di sekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance

untuk struktur audit 0,851, komitmen organisasi 0,806, konflik peran

0,798, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi 0,825. Selain itu

nilai VIF untuk struktur audit 1,176, komitmen organisasi 1,241,

konflik peran 1,253, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi

1,212. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko

apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji

normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal

jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan

64
tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di

bawah 0,05.

Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


TSA TKO TKP TETI TKA
N 79 79 79 79 79
Normal Mean 20.63 35.77 19.56 36.89 25.19
Parametersa,,b Std. 2.553 3.902 4.945 3.968 3.215
Deviation
Most Extreme Absolute .098 .118 .108 .133 .125
Differences Positive .092 .090 .085 .133 .125
Negative -.098 -.118 -.108 -.107 -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .874 1.051 .964 1.179 1.114
Asymp. Sig. (2-tailed) .430 .220 .311 .124 .167
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa hasil uji normalitas untuk

semua variabel memiliki nilai signifikansi di atas 0,05, yaitu struktur

audit sebesar 0,430, komitmen organisasi sebesar 0,220, konflik peran

sebesar 0,311, efektivitas penggunaan teknologi informasi sebesar

0,124, dan kinerja auditor sebesar 0,167. Ini menunjukkan bahwa model

regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

65
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan uji

statistik Glejser.

Tabel 4.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constan 1.899 1.689 1.124 .265
t)
TSA -.106 .055 -.235 -1.923 .058
TKO .041 .037 .137 1.094 .277
TKP .022 .029 .096 .759 .451
TETI .003 .036 .009 .070 .944
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas

memiliki nilai signifikan di atas 0,05 untuk setiap variabel independen.

Nilai signifikan untuk variabel struktur audit 0,058, komitmen

organisasi 0,277, konflik peran 0,451, dan efektivitas penggunaan

teknologi informasi 0,944. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model

regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor berdasarkan

66
variabel yang mempengaruhinya, yaitu struktur audit, komitmen

organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi

informasi.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.

Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .769 .591 .569 2.112
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (R 2)

dengan nilai adjusted R2 sebesar 0,569 atau 56,9%. Hal ini menandakan

bahwa variabel struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan

efektivitas penggunaan teknologi informasi hanya bisa menjelaskan

56,9% variabel kinerja auditor. Sedangkan sisanya, yaitu 43,1%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model seperti ketidak jelasan

peran dan kelebihan peran (Fanani, 2007),.

b. Hasil Uji Statistik F

Berikut ini disajikan hasil uji statistik F terhadap variabel Y, X 1,

X2, X3 dan X4.

67
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 476.205 4 119.051 26.701 .000a
n
Residual 329.947 74 4.459
Total 806.152 78
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP
b. Dependent Variable: TKA

Tabel 4.19 memperlihatkan nilai signifikansi hasil uji F sebesar

0,000, hal ini berarti seluruh variabel independen, yaitu struktur audit,

komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas pengunaan

teknologi informasi secara simultan memiliki perngaruh terhadap

kinerja auditor. Dengan terciptanya struktur audit yang terperinci dan

jelas, komitmen organisasi yang tinggi, konflik peran yang rendah, dan

efektivitas penggunaan teknologi informasi yang baik akan

meningkatkan kinerja auditor.

c. Hasil Uji Statistik t

Berikut ini disajikan hasil uji statistik t terhadap variabel Y, X 1, X2, X3

dan X4.

68
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constan -4.015 3.099 -1.295 .199
t)
TSA .147 .102 .117 1.446 .152
TKO .393 .068 .477 5.756 .000
TKP .191 .054 .294 3.530 .001
TETI .227 .066 .281 3.427 .001
a. Dependent Variable: TKA
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan hasil bahwa variabel

konflik peran memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,152. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak

sehingga dapat dikatakan bahwa struktur audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung

interaksi antara kompleksitas tugas dengan struktur audit yang

digunakan dalam penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak

terlalu kompleks, auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur

audit dan tidak menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang

sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relative kompleks, auditor dari

perusahaan yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada

dibawah perusahaan yang menggunakan struktur audit. Penelitian ini

69
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Stuart (2004) yang

menyatakan bahwa struktur audit tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja auditor.

Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel komitmen

organisasi sebesar 0,000 yang berarti komitmen organisasi memiliki

pengaruh terhadap kinerja auditor. Komitmen organisasi merupakan

salah satu elemen yang penting dalam diri seorang auditor. Dimana

perasaan memilki (sense of belonging) untuk turut serta berpartisipasi

dalam kemajuan organisasi dapat diwujudkan dengan menjaga sikap

dari hal-hal yang dapat menurunkan kepercayaan, atau menimbulkan

pencitraan buruk dari publik. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa H2 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) yang menyatakan bahwa

komitmen organisasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap

kinerja auditor.

Selain itu, konflik peran memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001

yang menunjukkan bahwa konflik peran memiliki pengaruh terhadap

kinerja auditor. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor rentan

menghadapi tekanan dalam menjalankan pekerjaannya dimana efek

potensial yang timbul adalah konflik peran dalam diri auditor itu

sendiri. Dimana nantinya akan menurunkan kinerja auditor itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

70
Fanani et.,al (2008) yang menyatakan bahwa konflik peran memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor.

Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel efektifitas

penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi sebesar 0,001 yang

berarti efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi

memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan kemudahan

teknologi sistem informasi akuntansi dapat memudahkan pemakai

mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas dan

mempercepat kerja auditor sehingga dapat menghasilkan output yang

semakin baik dan kinerja yang dihasilkan meningkat. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Maria M Ratna Sari

(2008), yang menyatakan bahwa efektifitas penggunaan teknologi

sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang signifikan

terhadap kinerja auditor. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa

H1, H2, H3 dan H4 diterima.

Berdasarkan table 4.20 maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Y= -4.015 +0,147 X1+0,393 X2+0,191 X3+0,227 X4

Dimana:

Y = Kinerja Auditor

X1 = Struktur Audit

71
X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Konflik Peran

X4 = Efektivitas penggunaan teknologi system informasi akuntansi

72
BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur audit,

Komitmen Organisasi, Konflik peran dan efektifitas penggunaan teknologi

sistem informasi akuntansi terhadap Kinerja auditor. Responden penelitian

ini berjumlah 79 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

berada di wilayah Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan

dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan

menggunakan analisis regresi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Struktur audit tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Stuart

(2004) yang menyatakan bahwa struktur audit tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja auditor.

2. Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Trisnaningsih. (2007) yang menyatakan bahwa keadilan prosedural

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi.

3. Konflik peran memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanani et.al (2007),

yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja auditor.

73
4. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki

pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Maria M Ratna Sari (2008), yang

menyatakan bahwa efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi

akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor

B. Implikasi

Model teoritis yang diuji dan dikembangkan dalam penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang

struktur audit, konflik peran, komitmen organisasi, dan efektivitas

penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor.

Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting bagi profesi akuntan

publik.

Akuntan publik mempunyai tugas dan tanggung jawab dari manajemen

untuk melakukan pemeriksaan (audit) pada perusahaan yang dikelolanya. Di

satu sisi, manajemen menginginkan agar kinerja perusahaannya terlihat bagus

di mata pihak eksternal. Namun di sisi lain, pihak eksternal perusahaan

menginginkan agar auditor melaporkan sejujurnya mengenai kondisi

perusahaan. Dalam hal ini, adanya dua perintah yang berbeda yang diterima

secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan

mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Dimana efek potensial yang

timbul adalah konflik peran dalam diri internal auditor itu sendiri maupun

bagi organisasi dalam pengaruh yang luas seperti kinerja yang rendah.

Konflik yang ada tidak boleh dibiarkan begitu saja harus ada penanganan

74
yang serius agar konflik peran yang terjadi dapat memberikan kontribusi yang

diharapkan. Di sinilah tingkat profesionalisme seseorang auditor dibutuhkan

agar mampu menghadapi konflik peran tersebut dan mengubahnya kepada

hal-hal positif yang bersifat konstruktif bagi pribadi dan perusahaan seperti:

meningkatnya produktivitas kerja, memanajemen kinerja yang lebih baik.

Karena itu pengelolan konflik yang ditunjang dengan profesionalisme dalam

perusahaan sangatlah penting guna meningkatkan kinerja karyawan.

Dalam meningkatkan kinerjanya, auditor diharapkan menggunakan

pendekatan struktur audit yang dapat membantu auditor dalam melaksanakan

penugasan audit. Dengan demikian, seorang auditor harus memliki

pemahaman yang baik mengenai struktur audit agar tujuan dari terstrukturnya

audit benar-benar tercapai. Setiap kantor akuntan publik akan merasakan

manfaat atas maksimalnya pemahaman dan penggunaan mengenai struktur

audit, diantaranya: dapat mendorong efektifitas dan efisiensi, mengurangi

litigasi yang dihadapi kantor akuntan publik, memberikan dampak positif

terhadap konsekuensi sumber daya manusia

Selain itu, meningkatnya kinerja seseorang auditor dapat dilihat dari

komitmen/loyalitasnya seorang auditor terhadap perusahaaan/organisasi

dimana ia bekerja. Komitmen organisasi perlu juga ditanamkan pada diri

seseorang auditor, dimana perasaan memiliki (sense of belonging) untuk turut

serta berpartisipasi dalam kemajuan organisasi bisa diwujudkan dengan salah

satu cara sederhananya yakni menjaga sikap dari hal-hal yang bisa berakibat

menurunnya kepercayaan, atau menimbulkan pencitraan yang buruk dari

75
publik. Ketika seorang auditor itu merasa ikut bertanggung jawab atas

perkembangan organisasinya, maka penghayatan diri untuk tetap menjaga

sikap penuh moral menjadikannya seolah memiliki pengendalian internal diri

yang baik.

Penelitian ini juga memberikan implikasi teoritis dan praktis bahwa

sebuah permasalahan peran dalam sebuah pekerjaan bagi siapapun terlebih

auditor adalah hal yang penting dan cukup krusial karena banyak

permasalahan yang timbul awalnya terletak pada lemahnya pengendalian diri

dalam situasi dan kondisi kerja, tuntutan untuk memenuhi berbagai macam

kepentingan oleh pihak-pihak terkait namun harus tetap berpedoman pada

aturan profesi yang berlaku dan norma sosial yang memang diakui secara

informal menjadi semacam permasalahan tersendiri bagi auditor. Karena itu

yang dibutuhkan adalah bagaimana kita dapat mengelola konflik,

mengembangkan profesionalisme dan menumbuhkan komitmen terhadap

organisasi sehingga dapat menimbulkan situasi yang kondusif dalam kinerja

organisasi.

Efektivitas penggunaan atas teknologi sistem informasi akuntansi

memberikan dampak yang positif bagi organisasi dan auditor dalam

melakukan tugasnya. Auditor memperoleh manfaat yang besar dari

penggunaan teknologi sitem informasi akuntansi, diantaranya adalah

perolehan data yang jauh lebih cepat bahkan real time, pemerikasaan data

yang juga lebih cepat, analisis yang mudah dan akurat karena integritas

datanya yang terjamin dan mudah diakses dari workstation sehingga

76
mengurangi ketergantungan terhadap personel auditee. Dari manfaat yang

diperoleh tersebut, auditor mampu meningkatkan kinerjanya

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain

yang lebih berpengaruh terhadap kinerja auditor.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode penelitian

yang berbeda seperti metode wawancara langsung atau untuk memperoleh

data yang lebih berkualitas.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, atau

menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian ini, sehingga hasil

penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

4. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar lebih memperhatikan waktu

penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk

kantor. Sehingga tingkat pengembalian (respon rate) kuesoner dapat lebih

tinggi, dan mendapat hasil yang lebih akurat

5. Untuk Organisasi/KAP, disarankan untuk bisa menanamkan rasa sense of

belonging kepada auditor sehingga auditor memiliki rasa bahwa ia

dibutuhkan dalam organisasi, diharapkan juga organisasi/KAP mampu

mengelola konflik peran yang timbul perlunya penetapan standar

profesionalisme yang diberikan kepada auditor dan juga diharapkan

77
organisasi/KAP melakukan pelatihan mengenai teknologi informasi yang

ada hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bagi

auditor yang bekerja di organisasi/KAP tersebut agar mampu

meningkatkan kualitas dan kinerjanya

78
DAFTAR PUSTAKA

Amilin dan Rosita Dewi. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan


Kerja Akuntan Publik Dengan Role Stress Sebagai Variabel Moderating”,
Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol. 12 No. 1 Juni Hal 13-24,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Anthony R. Bowrin. “Review and Synthesis of Auditing Structure Litterature”,
Journal of Accounting Litrature, Volume 17, 1998.
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”.
Salemba Empat, Jakarta, 2005
Bodnar, George H, and S.Hopwood William. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi
Kedelapan. Jilid 1. PT. Indeks, Jakarta, 2005.
Brahmasari, Ida Ayu dan Peniel Siregar. “Pengaruh Budaya Organisasi
Kepemimpinan Situasional Dan Pola Komunikasi Terhadap disiplin Kerja
Dan Kinerja Karyawan Pada PT Central Proteiraprima Tbk”. Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009.
Hyatt, Troy A. Dan Douglas F. Prawit, “Does Congruence between Audit
Structure and Auditor’s Locus of Control Affect Job Performance?”, The
Accounting Review, Vol.76 No.2, pp.263-274, April 2001
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010
Gibson, James L., John M. Ivanchevic, James H. Donnelly, Jr., Robert
Konopaske. “Organizations, Behavior Structure Proses”, Twelfth Edition
Mc Graw Hill, Singapore 2006.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19”.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta, 2011.
Jogiyanto. “Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit andi, Yogyakarta 2003
Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
Dalam Evaluasi Kinerja Individual” Kumpulan Materi Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005.

79
Karsono. “Pengaruh Komitmn Organisasi Terhada Kinerja dengan Motivasi dan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemediasi”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis,
Vol 8, No. 2, Agustus 2008.
Khan and Din. The Impact of Organizational Commitment on Employees Job
Performance (A study of oil and Gas sector of Pakistan). Working Paper
Series. International Islamic University, Islamabad. 2010. Diakses 4
Oktober 2010 dari http://www.SSRN.com
Koesmono, H. Teman. “Pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas Terhadap
Komitmen Organisasi dengan Variabel Moderasi Motivasi Perawat Rumah
Sakit Swasta Surabaya”, Jurnal manajemen dan kewirausahaan Universitas
Kristen Petra Surabaya Vol.9 No.1 Hal.30-40, 2007.
Krismiaji. “Sistem Informasi Akuntansi”. Unit Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN, Yogyakarta, 2002.
Kristianto, Djoko. “Revolusi Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap
Perkembangan SIM dan manfaatnya Bagi Auditor”. Jurnal Akuntansi dan
Sistem Teknologi Informasi. Surakarta. 2008.
Laudon, K. C, dan Jane P. Laudon. “Management Information System” Edition 9.
Pearson Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 2006.
Maharsi, Sri. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang
Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2,
Hal:127-137 November 2000.
Mahmudi. “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Unit Penerbit UPP AMP YKPN.
Yogyakarta. 2005.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, Cetakan Pertama, PT.
Refika Aditama, Bandung, 2005.
Mo Koo, Chi and Ho Seog Sim. “On the Role Conflict of Auditors in Korea”,
Accounting, auditing & Accountability Journal, Vol 12 No.2 pp. 206-219,
MCB University Press, 1997.
Muslim A. Djalil, “Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Struktur Audit dan
Prinsip Organisasiolnal Terhadap Konflik dan Ambiguitas Peran”,
Lembaga Penelitian Universitas Syah Kuala, 2002.

80
Noviari, Naniek. “Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap
Perkembangan Akuntansi.” Fakultas Ekonomi-Universitas Udayana. 2007

Rahmawaty dan Hanny Yustrianthe. “Pengaruh Flexible Work Arrangement


Terhadap Role Conflict, Role Overload, Reduce Personal Accomplishment,
Job Satisfaction dan Intention to Stay”, Jurnal Bisnis Akuntansi, Vol 10 no. 3
Desember Hal 127-138, 2008

Sardjito, Bambang dan Osmad Muthaher. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan


Anggaran Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja
Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005.

Sari, Maria M.Ratna. ”Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan


Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja
Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar”. Buletin Studi
Ekonomi, Universitas Udayana, 2008.
Setiawan, Ivan Aries dan Imam Ghazali. “Akuntansi Keperlilakuan dan kajian
Empiris Akuntan”, Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang,
2006.
Sopiah. “Perilaku Organisasi”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2008.
Stuart, Irish dan Doughlas F.Prawitt, “The Influence of Audit Structure on
Auditors Performance in High and Low Complexity Task Setting”, Journal
of Behavior Research In Accounting, Volume 11, 2004.
Suyanto M. “Pengantar Teknologi Informasi Dalam Audit Sistem Informasi
Komputerisasi Akuntansi”. Majalah ilmiah Unikom. Bandung. 2006.
Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai
Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi X, 2007.
Wahyono, Teguh. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Implementasi”. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakata, 2004.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Yudhi Herliansyah dan Mefida Ilyas. “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap
Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Audit Judgment”, Simposium
Nasional Akuntansi X, Padang, 2006.

81
Zaenal Fanani, Rheny Afriana Hanif, dan Bambang Subroto. “Pengaruh Struktur
Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor”,
The 1st Accounting Conference, Faculty of Economics Universitas
Indonesia, Depok, 2007.

82

Anda mungkin juga menyukai