Fisafat Patristik Timur Dan Patrtistik Barat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

FISAFAT PATRISTIK TIMUR DAN PATRTISTIK BARAT

MAKALAH

Mata Kuliah Filsafat Umum

Dosen Pengampu: Salamah Eka Susanti M.S.I

Di Susun Oleh: KELOMPOK 3

Kuni Zakiyah M. (7281)

Lya Ayu Firnanda (7286)

Himmatul Aliyah (7264)

KELAS 2/B PAI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya
kami bisa menjelaskan penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam tetap
kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Tidak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Salamah Eka Susanti M.S.I
selaku dosen pengampu Filsafat Umum yang senantiasa membingbing kami.

Makalah yang berjudul “Filsatat Patristik Timur Dan Patristik barat’’


ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Studi Filsafat
Umum Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai pedoman bagi pembaca.

Harapan kita semoga makalah ini dimanfaatkan untuk menambah


pengetahuan bagi para pembaca. Makalah ini kita akui masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kita harapkan kepada pembaca untuk memberi
saran dan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
yang kita susun ini.

Kraksaan,18 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3

A. Definisi Patristik Timur ........................................................... 3


B. Definisi Patristik Barat ............................................................ 4
C. Perkembangan Patristik Timur Dan Barat ............................... 6
D. Tokoh-Tokoh Patristik Timur dan Barat ................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................... 13

A. Kesimpulan .............................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................ 13

DAFTAS PUSTAKA ............................................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat lahir karena perdebatan akal dengan hati tentang segala


sesuatudidalam alam semesta tentang asal muasal segala sesuatu yang ada
didunia.Bahkan filsafat menanyakan akan asal muasal manusia. Filsafat
muncul dan berkembang sejak berabad-abad lalu. Perkembangan filsafat tidak
hanya dalam satu wilayah, melainkan meluas sampai keseluruh negeri dengan
masa kejayaanyang berbeda-beda. Para filsuf muncul dengan pemikiranya
tentang asal muasal segala sesuatu yang ada didunia ini.

Dua filsafat yang berkembang pesat dan bertolak belakang yaitu filsafat
barat dan filsafat timur. Keduanya memiliki waktu tertentu dalam
mencapaimasa keemasanya, sehingga mempengaruhi pemikiran- barat maupun
timur sesuai dengan periodesasinya. Sehingga, antarafilsafat Barat dan Timur
terdapat perbedaan yang mencolok. Dan penting untuk para penikmat filsafat
dalam menelaah lebih dalam lagi akan konsep-konsepyang diterima sebelum
akhirnya dijadikan landasan dalam berfikir.pemikiran yang berkembang pada
masa itu sampai pada masa sekarang. Ada beberapa tokoh penting yang turut
menyumbang pemikirannya dalam mendominasi konsepfilsafat

Pemikiran Timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak


rasional,tidaksistematis, dan tidak kritis.ini yang menyebabkan pemikiran timur
dianggap bukanfilsafat. Sifat-sifat pengetahuan yang secara konvensional
dipandang hars ada dalam filsafat, sering kali dinilai tidak terkandung dalam
pemikiran Timur. Pemikiran- pemikiran tersebut lebih dianggap sebagai agama
ketimbang filsafat. Memang banyakdari para penganutnya yang
memperlakukan pemikiran timur sebagai agama, sehingga cukup bukti bahwa
apa yang sering disebut sebagai filsafat timur adalah kepercayaan religius atau
agama. Jika pemikiran timur dianggap sebagai agama, maka pemikiran itu
tidak dapatdisebut filsafat, mengingat keduanya memiliki sifat-sifat yang

1
bertolak belakang, Meskipun sama-sama bertujuan menemukan kebenaran,
keduanya memiliki perbedaan mendasar. Agama mengajarkan kepatuhan,
filsafat mengandalkan kemampuan berpikirkritis yang sering tampil dalam
perilaku meragukan, mempertanyakan,dan membongkar sampai ke
akarakarnya. Meskipun cukup banyak pihak mengakui pemikiran Timur
sebagai fisafat yang penting, tetap saja ada yang memandagnya sebagai
kepercayaan, Perdebatan-perdebatan yang mempertanyakan apakah pemikiran
Timur dapat disebut sebagai filsafat atau hanya kepercayaan religius, masih
terus berlangsung hingga akhir abad 20, dan tampaknya akan terus berlanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Patristik Timur ?
2. Apa Definisi Patristik Barat ?
3. Bagaimana perkembangan Patrsistik Timur Dan Barat ?
4. Siapa Tokoh Tokoh dalam patristik Timur dan patristik barat ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Definisi Patristik Timur
2. Untuk mengetahui Definisi Patristik Barat
3. Untuk mengetahui perkembangan Patristik Timur Dan Barat
4. Untuk mengetahui Tokoh-Tokoh Patristik Timmur Dan Barat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Patristik Timur

Filsafat timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis yang


berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Cina, Filsafat India, Filsafat
Jepang, Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan sebagainya. Masing-masing
jenis filsafat merupakan suatu sistem-sistem pemikiran yang luas dan
plural. Misalnya saja, filsafat India dapat terbagi menjadi filsafat Hindu dan
filsafat Buddhisme, sedangkan filsafat Cina dapat terbagi
menjadi Konfusianisme dan Taoisme. Belum lagi, banyak terjadi pertemuan
dan percampuran antara sistem filsafat yang satu dengan yang lain, misalnya
Buddhisme berakar dari Hinduisme, namun kemudian menjadi lebih
berpengaruh di Cina ketimbang di India, Di sisi lain, filsafat Islam malah lebih
banyak bertemu dengan filsafat Barat.
Akan tetapi, secara umum dikenal empat jenis filsafat Timur yang terkenal
dengan sebutan "Empat Tradisi Besar" yaitu Hinduisme, Buddhisme, Taoisme,
Konfusianisme.1
Filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat, yang
mana ciri-ciri agama terdapat juga di dalam filsafat Timur, sehingga banyak
ahli berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai
filsafat. Di dalam studi post-kolonial bahkan ditemukan bahwa filsafat Timur
dianggap lebih rendah ketimbang sistem pemikiran Barat karena tidak
memenuhi kriteria filsafat menurut filsafat Barat, misalnya karena dianggap
memiliki unsur keagamaan atau mistik. Akan tetapi, sekalipun di antara filsafat
Timur dan filsafat Barat terdapat perbedaan-perbedaan, namun tidak dapat
dinilai mana yang lebih baik, sebab masing-masing memiliki keunikasendiri.
Selain itu, keduanya diharapkan dapat saling melengkapi khazanah filsafat
secara luas.

1
Darji Darmodiharjo,pokok-pokok hukum filsafat umum,(Jakarta: Gramedia pustaka
utama),68

3
B. Devinisi Patristik Barat

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di


universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno.

Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat


mengalami pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti
Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi
bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah
menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara. Selanjutnya dikatakan bahwa
seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius menjadi sumber perkembangan
filsafat dan ilmu pengetahuan di Eropa, maka John Salisbury, seorang guru
besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali buku Organon
karangan Aristoteles dari terjemahan-terjemahan berbahasa Arab, yang telah
dikerjakan oleh filosof Islam pada dinasti Abbasyah.

Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne
Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx,
Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. Dalam tradisi filsafat Barat di
Indonesia sendiri yang notabene-nya adalah bekas jajahan bangsa Eropa-
Belanda, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema
tertentu. Tema-tema tersebut adalah: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

1. Tema Ontology Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan” sesuatu


yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris (kasat mata), misalnya
tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
2. Tema Epistemology Kata ini berasal dari bahasa Yunani episteme
(pengetahuan) dan logos (kata, pembicaraan, ilmu) adalah cabang filsafat
yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk
salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang
filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya,
macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan.

4
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki
oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal
dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif,
metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode
dialektis.
3. Tema Aksiolgi Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya, Aksiologi
berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori
tentang nilai.2

C. Perkembangan Patristik Timur Dan Barat

Filsafat Timur mempunyai ciri khas yang berbeda dengan Filsafat Barat,
dimana dalam Filsafat Timur kental sekali pemikirannya berkaitan dengan
Agama. Meskipun banyak yang menyangkal terutama kaum postkolonial
keberadaan Keilmuan Timur bukan dianggap sebagai suatu Filsafat, karena
dianggap memiliki unsur keagamaan ataupun mistik. Padangan-pandangan
miring ini sebenarnya mudah dibantah oleh fakta sejarah bagaimana
pemikiran-pemikiran Timur telah menghasilkan Peradaban besar dan
penemuan-penemuan penting keilmuan yang telah memberikan kontribusi
besar bagi kehidupan manusia. Kerangka pemikiran Filsafat Timur inilah yang
telah memunculkan berbagai kemajuan dibidang keilmuan, bahkan Dunia
Barat sempat berguru dan menimbah keilmuan Timur untukdijadikan sebagai
pegangan dunia barat seperti contoh kitab al-Quran fi al-Tibb atau di Barat
dikenal The Canon sebagai salah satu pemikiran besar Filosof Islam Ibnu Sina
atau Avecinna sebagai buku panduan kedokteran yang sampai sekarang masih
digunakan. Bukan hanya Ibnu Sina tetapi juga masih banyak tokoh-tokoh
filosof Timur yang telah mempengaruhi pemikiran Barat, sehingga pandangan
tentang pemikiran Timur bukan bagian dari Filsafat adalah salah besar.

2
K.Bertens,Ringkasan Sejarah filsafat,(Yogyakarta: kanius,1998),21

5
D. Tokoh-Tokoh patristik timur Dan Patristik barat
Patristik timur, Pemikiran filsafat agama Kristen dimulai dari apologit para
pembela agama Kristen diantaranya Aristides, Yustinus, dan Tatianus.Dalam
apologit pembelaanya dari tuduhan-tuduhan non Kristen seperti Kristen itu
munafik, pecundang, melakukan persetubuhan bebas, membenci sesama, tidak
mau menyembah dewa, dan sebagainya. Jawaban apologit itu semua adalah
fitnah, sebab dalam kenyataannya orang Kristen hidup dalam hukum Allah
sehingga mereka tidak jatuh dalam kesalahan-kesalahan seperti yang dilakukan
oleh orang-orang besar Kristen, mereka tidak membuang bayi, mereka tidak
melakukan persetubuhan berlebihan, bahkan mengasihi sesama, mendoakan
pemerintahan, Agama Kristen tidak mau menyembah Dewa tetapi Kristen
percaya Allah Yang Esa dan menyembahnya. Kristen hanya ada satu Allah saja
yang transenden yang secara hakiki berbeda dengan manusia, Akibat dari
munculnya upaya pembelaan agama Kristen , yaitu para Apologis dengan
kesadaran nya membela iman Kristen dari serangan filsafat Yunani.Para
pembela Kristen itu adalah :
1. Justinus Martir
Nama aslinya Justinus Martin, kemudin nama Martin diambil dari istilah “
orang-orang yang rela amati hanya untuk kepercayaannya”. Menurut
pendapatnya agama Kristen bukan agama baru karena Kristen lebih tua
dari filsafat Yunani dan nabi Musa dianggap sebagai awal kedatangan
Kristen. Padahal musa hidup sebelum Socrates dan Plato.Selanjutnya
dikatakan bahwa filsafat Yunani itu mengambil dari kitab
Yahudi.Pandangan ini didasarkan bahwa kristus adalah logos. Dalam
mengembangkan aspek logosnya orang-orang Yunani[10] kurang
memahami apa yang terkandung dan memancar dari logosnya, yaitu
pencerahan sehingga orang orang Yunani dapat dikatakan menyimpang
dari ajaran murni dikarenakan orang orang Yunani terpengaruh oleh demon
atau setan .Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang

6
benar kemudian di palsukan. Jadi agama Kristen menurutnya lebih bermutu
dibanding dengan filsafat Yunani.Demikian pembelaan dari Justinus Martir
2. Klemens (150-215 M)
Klemens lahir pada tahun 150 di Alexander dan meninggal pada tahun
215.Ia juga sebagai dosen di sekolah kateketik di di Aleksandria Ia juga
termasuk pembela Kristen namun tidak membenci filsafat
Yunani.Sedangkan pokok pokok pemikirannya adalah
a. Memberikan batasan batasan terhadap ajaran Kristen untuk
mempertahankan diri dari otoritas (kekuasaan) filsafat Yunani
b. Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan
menggunakan filsafat Yunani.
c. Bagi orang Kristen ,Filsafat dapat dipakai untuk membela iman
Kristen dan memikirkan secara mendalam.
Menurut pendapatnya filsafat merupakan persiapan yang amat baik
dalam rangka mengenal Tuhan.Menurut Klemens, Tuhan itu di luar katagori
ruang dan waktu, jadi Tuhan itu transendens. Karena itu Klemens mengajarkan
bahwa pengetahuan tentang Tuhan haruslah dicapai melalui logos, bukan
dengan akal rasional, Selanjutnya ia mengatakan bahwa hubungan dengan
manusia dengan Tuhan dicapai melalui logos. Melalui logos tuhan
memperhatikan kuasa-Nya, melalui logos pul, Tuhan menciptakan alam
semesta, dan melalui logos juga, manusia dapat mengenal Tuhan.Logos
digunakan oleh Erness sebagai jembatan antara dunia spiritual dan dunia
material.Pangkal pemikiran Klemens adalah Iman, disamping Iman ada hal
yang lebih tinggi yaitu Gnosis,Iman berlaku bagi tiap-tiap orang
Kristen.Gnosis diperlukan bagi orang Kristen yang dapat berpikir mendalam
untuk menerangi Iman.Iman adalah awal awal pengetahuan, oleh karena itu
iman harus berkembang.Pengetahuan harus diusahakan sedemikian rupa
hingga menjadi suatu kecakapan yang terus menerus dan tak terubahkan lagi
Seseorang yang memiliki Gnosis harus mematikan hawa nafsunya dan kembali
kepada Allah dalam satu kasih yang telah dibersihkan dari hawa nafsu.

7
3. Origenes (185-254 M)
Origenes lahir pada tahun dan meninggal tahun 254 M. Ia belajar pada
guru dan guru yang terkenalnya adalah Klemens. Ia menggantikan Klemens
menjadi kepala sekolah kateketik hingga tahun 231, setelah itu ia
memimpin sekolah kateketik di Kesaria. Origenes dadalah orang pertama
yang memberikan sesuatu uraian sistematis tentang teologia.Personal
penting yang di padukan pada waktu itu ialah bagaimana hubungan iman
dan pengetahuan, Tuhan menurut Origenes adalah transendens, tidak
bertubuh, esa, tidak berubah, Tuhan pencipta segala sesuatu, baik bersifat
rohani maupun badani, penciptaan Tuhan kekal abadi, sebelum dunia
diciptakan Tuhan telah menciptakan dunia lain yang mendahului dunia
tampak, setelah zaman dunia ini aka nada dunia yang baru.
4. Gregorius Nazianze (390)
Akal manusia dengan sendirinya dapat mengenal Tuhan dengan
mempelajari hasil penciptaan Tuhan, manusia dengan akalnya dapat
mengetahui bahwa Tuhan ada sekalipun zat dan hakekatnya tersembunyi
bagi manusia.Mengenai zat Tuhan manusia hanya dapat mengungkapkan
secara negative seperti bahwa Tuhan tidak berubah, tidak dilahirkan, tanpa
awal, tidak berubah, tidak binasa.
5. Basilius
Hanya Tuhan yang tanpa awal, sedang dunia berawal-awal dunia juga awal
waktu, dunia dan waktu berhubungan secara timbal balik. Ketika Tuhan
mulai menciptakan dimulai juga waktu, akan tetapi perbuatan Tuhan dalam
menciptakan tidak dikuasai oleh waktu, perbuatan menciptakan itu sendiri
terjadi diluar waktu.
6. Gregorius
Ia adalah bapa greja yang mempunyai jiwa filsafat paling menonjol. Ia juga
menjabarkan perbedaan antara Iman dan pengetahuan, sumber dan isi Iman
berbeda dengan sumber dan isi ilmu pengetahuan, kepastian iman tidak
dapat dijelaskan dengan akal karena hakekatnya lebih tinggi dari kepastian
pengetahuan dan akal. Pengetahuan dengan akal dapat dipakai untuk

8
membaca Iman, untuk menjabarkan Iman.Akal dapat mengenal Tuhan
dengan mempelajari hasil penciptaan tetapi pengetahuan tidak
menyelamatkan.Orang diselamatkan hanya oleh Iman
Patristik barat Adapun tokoh-tokoh yang sebagai berikut :
1. Tertullianus (160-230 M)
Tertullianus lahir pada tahun 160 M dan meninggal tahun 222 M. Ia
dilahirkan bukan dari keluarga Kristen, namun setalah ia melaksanakan
pertobatan ia menjadi pembela Kristen yang gigih. Tertullianus terkenal
sebagai pembela Kristen yang fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat
Yunani, karena filsafat dianggap sesuatu yang tidak perlu.Tertullianus
berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup, dan tidak ada
hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan antara
Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat filsafat), tidak ada
hubungan antara Gereja dengan akademi, tidak ada hubungan antara
Kristen dengan penemuan baru, Selanjutnya ia mengatakan bahwa
dibanding dengan cahaya Kristen, maka segala yang dikatakan oleh para
filosuf Yunani dianggap tidak penting. Hal ini karena apa yang
dikatakan oleh para filosof Yunani tentang kebenaran pada hakekatnya
merupakan kutipan dari kitab suci. Akan tetapi karena, kebodohan para
filosof, kebenaran kitab suci tersebut dipalsukan.Akan tetapi lama
kelamaan, Tertullianus akhirnya menerima juga filsafat Yunani sebagai
cara berpikir yang rasional. Alasannya, bagaimanapun juga berpikir
filsafat yang diharapkan tidak dibakukan.Saat itu dan filsafat hanya
mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli pikir Yunani saja. Akhirnya
Tertullianus melihat filsafat hanya dimensi praktisnya saja, dan ia
menerima filsafat sebagai cara atau metode berpikir untuk memikirkan
kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya
2. Aurelius Agustinus (354-430 M)
Agustinus lahir di Tagasta, Numidia (Algeria) pada tanggal 13
September 354 M dan meninggal tanggal 28 Agustus tahun 430 M.[25]
Ayahnya adalah seorang pejabat kekaisaran Romawi bernama Patricius

9
dan ibunya bernama Monica seorang penganut agama Kristen yang taat.
Agustinus juga sering disebut Aurelius Agustinus.Pendidikan yang
mula-mula diterimanya ialah dalam bidang gramatika dan aritmatika.Ia
sangat benci kepada gurunya yang menggunakan hukuman dalam
metoda mengajarnya. Bahasa Yunani dibencinya sehingga ia tidak
mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang bahasa itu,Sejak
mudanya ia telah memmpelajari bermacam macam aliran antara lain
Platonisme dan Skeptisisme. Ia telah di akui keberhasilannya dalam
membentuk filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad
pertengahan sehingga ia di juluki sebagai guru skolastik yang sejati .
Selain itu ia juga seorang guru besar di bidang teologi3

3
Harun Hadiwijon,Sari Sejarah Filsafat barat,(Yogyakarta:Kanius,1980),70

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

. Filsafat muncul dan berkembang sejak berabad-abad lalu. Perkembangan


filsafat tidak hanya dalam satu wilayah, melainkan meluas sampai keseluruh
negeri dengan masa kejayaanyang berbeda-beda. Para filsuf muncul dengan
pemikiranya tentang asal muasal segala sesuatu yang ada didunia ini, Filsafat
timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis yang berasal dari
dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Cina, Filsafat India, Filsafat
Jepang, Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan sebagainya, Filsafat Barat
adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di
Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi
falsafi orang Yunani kuno, Filsafat Timur mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan Filsafat Barat, dimana dalam Filsafat Timur kental sekali pemikirannya
berkaitan dengan Agama, Patristik timur Pemikiran filsafat agama Kristen
dimulai dari apologit para pembela agama Kristen diantaranya Aristides,
Yustinus, dan Tatianus

B. Saran
Dengan di susun makalah ini dapat kita ketahui bahwa filsafat lahir karena
perdebatan akal dengan hati tentang segala sesuatu di dalam alam semesta,
tentang asal mula segala sesuatu yang ada di dunia bahkan filsafat
menanyakan akan akal manusia dan lebih di kental lagi bahwa filsafat sebagai
alat analisis dalam memecahkan permasalahan dan Filsafat telah berkembang
dan berubah fungsi dari induk ilmu pengetahuan menjadi semacam
pendekatan dan perekat berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah
berkembang pesatdan terpisah satu dengan lainnya (interdisciplinary
approach),

11
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Khaidir,2013,Sejarah perkembangan Filsafat Ilmu Dalam


Fiatjustia Jurnal Ilmu Hukum

Bertens,1998,Ringkasan Sejarah Filsafat,Yogyakarta: Kanius

Darmaodiharjo,2006,Pokok-Pokok Filsafat Umum, Jakarta: Gramedia


Pustaka Umum

Hadiwijono Harun,1980,Sari Sejarah Filsafat,Yogyakarta: Kanius

12

Anda mungkin juga menyukai