Jenis Latihan
Jenis Latihan
Jenis Latihan
Disusun Oleh:
WAWAN APRIANTO
Jalan cepat, lari, bersepeda (stasioner maupun sepeda biasa), dan berenang merupakan
contoh latihan yang melibatkan hampir semua otot utama, sehingga dapat memacu kerja
jantung. Jika waktu Anda terbatas, maka cobalah untuk melaksanakannya dengan intensitas
kemungkinan cedera otot dan sendi. Untuk mencegah timbulnya cedera, diperlukan
pemanasan (warming-up) yang sangat optimal. Pilihan lainnya adalah dengan “memilah”
latihan menjadi dua bagian, sebagian dilaksanakan pagi hari dan sebagian lagi dilaksanakan
sore/malam hari.
Salah satu teknik melaksanakan latihan kekuatan otot adalah dengan menggunakan beban
yang sangat ringan dan diulang secepat-cepatnya (repetisi maksimal) selama 30 detik. Setelah
beristirahat selama ± 30 detik, latihan dilanjutkan dengan cara yang sama untuk otot yang
lain.
Keseluruhan latihan kekuatan otot yang optimal melibatkan 8 - 10 jenis latihan untuk otot
besar tubuh. Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah jika anda belum terlatih,
maka periode istirahat antar set latihan harus diperpanjang. Namun, demikian untuk melatih
kekuatan otot anda harus diingat bahwa secara bertahap periode istirahat tersebut harus
c. Latihan Kelenturan
dilakukan di manapun dan dalam posisi apapun. Peregangan dapat dilakukan sambil berdiri
maupun duduk, dan berbagai benda dapat digunakan sebagai alat bantu latihan, misalnya
Namun, jika anda belum mampu melakukan latihan lengkap, berikut ini berbagai cara
Pertama, Gunakan tangga sebanyak mungkin dan hindari lift maupun elevator. Sebagai
Kedua, berjalanlah sebanyak anda bisa. Banyak cara dapat Anda lakukan, misalnya
dengan memarkir kendaraan agak jauh dari tujuan, dan hindari berbelanja secara drive-
through. Jika anda memindahkan barang-barang, jangan lakukan sekaligus sehingga anda
d. Latihan Kecepatan.
1. Interval training, jarak yang dilarikan adalah sedemikian rupa sehingga factor daya tahan
tidak berpengaruh terhadapa kecepatan lari jadi sekitar 40 - 60 m.
2. lari interval ekselarasi mulai lambat makin lama makin cepat.
3. ari akselerasi dengan diselingi oleh lari deselerasi: contohnya akselerasi 50 m – deselerasi
30 m akselerasi 50 m – deselerasi 30 m dan seterusnya.
4. Uphill : lari naik bukit, untuk mengembangkan dynamic streng dalam otot-otot tungkai.
5. Downhill : lari menurun bukit, untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki, lebih baik
lagi kalau ada angin dari belakang.
JENIS LATIHAN KONDISI FISIK
a. Latihan Kecepatan.
6. Interval training, jarak yang dilarikan adalah sedemikian rupa sehingga factor daya
tahan tidak berpengaruh terhadapa kecepatan lari jadi sekitar 40 - 60 m.
7. lari interval ekselarasi mulai lambat makin lama makin cepat.
8. lari akselerasi dengan diselingi oleh lari deselerasi: contohnya akselerasi 50 m –
deselerasi 30 m akselerasi 50 m – deselerasi 30 m dan seterusnya.
9. Uphill : lari naik bukit, untuk mengembangkan dynamic streng dalam otot-otot
tungkai.
10. Downhill : lari menurun bukit, untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki, lebih
baik lagi kalau ada angin dari belakang.
d. Latihan Kekuatan.
a. PRESS adalah beban di dada, dorong keatas sehingga lengan lurus, lalu dikembalikan
lagi ke dada.
Otot-otot yang terlatih : otot bahu, dan pundak, pezius, serratus anterior, deltoid,
triceps.
b. High pull adalah berdiri tegak, beban pada paha dan dipegang dengan telapak
tangan menghadap kedalam. Angkat siku setinggi mungkin sehingga tiang besi
berada kira-kira dekat dagu.
Otot-otot yang terlatih : bahu dan pundak deltoid, trapezius, serratus anterior,
biceps, brachialis, brachioradialis.
c. Curl adalah berdiri tegak, lengan lurus kebawah, siku disamping badan, beban
dipegang dengan telapak tangan menghadap kedepan, bengkokkan lengan pada
pada siku dengan siku tetap disamping badan.
Otot-otot yang terlatih : biceps, brachialis, brachioradialis.
d. Reverse Curls adalah sama dengan nomor 3, kecuali bahwa telapak tangan
menghadap kedalam.
Otot-otot yang terlatih : ekstensor pergelangan tangan.
d. Heel Raise adalah beban dipundak, kemudian angkat tumit setinggi mungkin.
e. Dead Lift adalah berdiri tegak, lengan lurus ke bawah dengan beban pada paha.
bungkukkan badan sampai beban kira-kira 5 cm dari lantai, kemudian tegakkan
badan kembali.
Otot-otot yang terlatih : otot-otot punggung.
f. Bench Press adalah berbaring pada punggung dengan beban di atas dada, kemudian
dorong beban tegak lurus hingga lengan lurus.
Otot-otot yang terlatih : otot-otot dada.
g. Rowing adalah bukkukkan badan hingga punggung lurus sejajar dengan lantai,
beban bergantung ke bawah dengan lengan lurus, kemudian bawa beban ke dada
dengan siku ke luar dan segaris dengan bahu.
Otot-otot yang terlatih : otot bahu, otot lengan, dan ototpunggung.
h. snatch adalah beban di lantai. peganglah tiang dengan pegangan kira-kira selebar
bahu. kemudian angkatlah besi langsung diatas kepala.
Otot-otot yang terlatih : otot tungkai, otot pinggang, otot bahu, dan otot lengan.
i. Shoulder Shrug adalah berdiri tegak.beban dipaha, putarkan bahu dengan cara
mengangkat dan menurunkannya.
Otot-otot yang terlatih : otot bahu, uuper back, dan leher belakang.
j. Step-Up adalah naik turun bangku dengan beban di pundak.
Otot-otot yang terlatih otot tungkai.
k. Squat Jump adalah dengan beban di pundak lompat-lompat ditempat, dilakukan
dengan kedua kaki berganti-ganti kedepan dan kebelakang.
Otot-otot yang terlatih : otot-otot tungkai.
l. Triceps Stretch adalah beban dipegang di belakang leher, kedua siku yang bengkok
berada dekat di samping kuping.kemudian angkatlan beban dengan cara meluruskan
lengan.
Otot-otot yang terlatih : otot trceps.
m. Trunk Tuming adalah dengan beban dipundak, putar badan kekanandan kekiri.
Otot-otot yang terlatih : otot gluteal, dan fleksibilitas togok.
n. Wrist Roll adalah duduk di bangku, letakkan lengan bawah pada paha dengan
telapak tangan menghadap keatas dan lewat lutut. kemudian gelundungkan beban
melalui ujung-ujung jari ke telapak tangan dengan membengkokkan pergelangan
tangan keatas.
Otot-otot yang terlatih : untuk memperkuat jari-jari, pergelangan tangan, lengan
bawah dan lengan atas.