Revisi Makalah Msi Kel.1 PDF
Revisi Makalah Msi Kel.1 PDF
Revisi Makalah Msi Kel.1 PDF
Disusun oleh :
Kelompok 1 ( ESY 2)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah -Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Di dalam makalah ini, kami telah berusaha menguraikan sebaik
mungkin semua hal yang berkaitan dengan islam dan kebudayaan dan studi islam.
Besar harapan kami agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Akan tetapi, kami menyadari bahwa
di dalam makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan yang tentunya
mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh dari sempurna.
Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi kritik
dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik di masa yang
akan datang.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………..………………………i
Daftar Isi……………...………….…………………………..……………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………….…………………..…...………….………......1
A. Latar belakang…………….…………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………….………………………………………………2
C. Tujuan………………………………………….……………………………..2
BAB II PEMBAHASAN…………….…………………..…………………………...3
A. Definisi Islam…………….…....………………..…………………...………..3
B. Definisi Kebudayaan……………………….......….....……………………….3
A. Kesimpulan..……………………………………..……………………………9
B. Saran…………………………………………..………………………………9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………......…………………10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Islam ?
2. Apa definisi dari kebudayaan?
3. Bagaimana konsep Islam tentang kebudayaan?
4. Apa definisi dan bagaimana asal usul studi kawasan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Islam.
2. Untuk mengetahui definisi dari kebudayaan.
3. Untuk mengetahui konsep Islam tentang kebudayaan.
4. Untuk mengetahui definisi dan asal usul studi kawasan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Islam
Istilah Islam merupakan kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan,
keta’atan, kepatuhan (kepada kehendak Allah). Istilah Islam berasal dari kata
aslama-yuslimu-islaam artinya patuh atau menerima dan memeluk Islam; kata
dasarnya adalah salima yang berarti selamat dan sejahtera.1 Makna kata Islam
intinya adalah berserah diri, tunduk, patuh dan ta’at dengan sepenuh hati kepada
kehendak Ilahi. Kehendak ilahi yang wajib dita’ti dengan sepenuh hati oleh
manusia. Manfaatnya bukan untuk Allah sendiri, tetapi untuk kemaslahatan
manusia itu sendiri. Sebagai agama wahyu yang terakhir, syari’at Islam memberi
bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek kehidupan.
Agama Islam merupakan satu sistem aqidah, syari’ah, dan akhlak yang
mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Oleh karena
itu, Islam adalah agama yang menyatakan keta’atan kepada Tuhan, dengan kitab
al-Qur’an sebagai panduan dan tuntunan yang keasliannya di jaga oleh Allah
SWT.2 Islam ibarat istana yang sempurna; berfondasi aqidah dan bertiang ibadah
yang ikhlas. Keduanya berfungsi membentuk perilaku dan akhlak yang mulia.
Islam mempunyai konsep keseimbangan antara kepentingan duniawi dan
ukhrawi, sehingga syari’at dan undang-undangnya berfungsi menguatkan dan
menjaga bangunan Islam demi kemaslahatan dunia dan akhirat.3
B. Kebudayaan
3
4
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kata budaya merupakan
bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. kebudayaan
adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat.
4
A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn, Cultural: A Critical Review of Concepts and Definitions,
(Massachusset: The Museum, 1952), h. 43
5
(religi) berdasar pandangan di atas, maka Islam merupakan hasil dari keseluruhan
gagasan dan karya manusia.
Islam pun dapat pula berubah jika bersentuhan dengan peradaban lain
dalam sejarah. Islam lahir dalam sebuah kebudayaan dan berkembang (berubah)
dalam sejarah. Islam merupakan produk kebudayaan. Islam tidaklah datang dari
langit, ia berproses dalam sejarah.
Dimasa bani Abbasiyah terjadinya asimilasi arab dengan non arab dan
perluasan wilayah telah melahirkan kemajemukan warga Negara. Warga Negara
terdiri dari berbagai suku, bangsa, dan agama. Apa terjadi dalam unsur bangsa,
terjadi pula dalam unsur kebudayaan. Dalam perkembangan kebudayaan,
berkembang corak kebudayaan, yang berasal dari beberapa bangsa.
Ada empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi pembangunan dan
kebudayaan pada masa Abbasiyah, yaitu:
1. Kebudayaan Persia: pengaruh kebudayaan Persia terjadi diantaranya karena
dua factor:
Pembentukan lembaga wizarah
Pemindahan ibu kota pemerintahan
2. Kebudayaan India: pengaruh india dalam mebentuk kebudayaan islam terjadi
dengan dua cara:
Secara langsung kaum muslimin berhubangan dengan orang-orang
india diantaranya melalu perdagangan
Secara tidak langsung kebudayaan india masuk kedalam kebudayaan
islam lewat kebudayaan Persia.
3. Kebudayaan Yunani: pusat-pusat kebudayaan yunnani setelah berada
ditangan kaum muslimin dilakukan perubahan dan pengembangan
diantaranya:
Jundaisabur, sekolah tinggi kedokteran berbahasa yunani
Harran, pusat pertemuan berbagai peradaban
Istandariyyah, ibu kota mesir waktu menjadi jajahan yunani
6
5
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Beberapa Aspek , (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), 33.
6
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 2.
7
7
Asep Fifin Finarsih Lestari Hendiana, “Makalah Studi Kawasan Islam” (Academia.Edu, 2014).
8
8
Ahmad Akrim Rizki, “Studi Kawasan Islam” (Academia.Edu).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
Daftar Pustaka
al-Syâthibiy, Abu Ishak, 1424 H/2003 M, al-Muwâfaqât fî Ushûl alSyari’ah,
Juz II, Cet. III; Beirut: Dar al-Kutub ‘Ilmiyah.
Dahlan, Abdul Aziz, [et al.], 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid V, Cet. I;
Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Hasan, M. Thalhah, 2005, Islam dalam Perspektif Sosial Kultural, Cet. III;
Jakarta: Lantabora Press.
Hitti, K Philip, 2006, History of The Arabs, Cet. II: Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Muhaimin, [et al]., 2005, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Cet. I; Jakarta:
Kencana.
Thaha Muhammad, Inti sari Ajaran Islam (terj. M. Nur Hasan), (Bandung: Irsyad
Baitussalam, 2003), cet. I, h. 15.
10