Modul Mipas Aspek 6
Modul Mipas Aspek 6
Modul Mipas Aspek 6
Menarik simpulan
Seluruh peserta didik dapat mengasosiasi seluruh informasi yang diperoleh
dan bersama Guru menyusun sebuah kesimpulan tentang interaksi dan
institusi sosial, peluang dan tantangannya di likungan masyarakat.
Kegiatan Penutup 1. Mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasilnya serta
(5 menit) manfaat pembelajaran
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
Referensi Buku IPS SMA/SMK yang relevan
Modul Interaksi Sosial yang diperoleh dari https://cdn-
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Interaksisosial.com
Identifikasi masalah
Peserta didik mulai mengidentifikasi dinamika/ problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan keberlanjutan bagi
kemaslahatan manusia dan bumi.
Menarik simpulan
Seluruh peserta didik dapat mengasosiasi seluruh informasi yang diperoleh
dan bersama Guru menyusun sebuah kesimpulan tentang dinamika/
problematika sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi.
Kegiatan Penutup 1. Memberikan penghargaan “ucapan terimakasih, dan harapan hasil yang
(10 menit) memuaskan” kepada semua peserta didik yang telah menyelesaikan
dengan tepat waktu
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
Referensi Buku IPS SMA/SMK yang relevan
Modul Interaksi Sosial yang diperoleh dari
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Interaksisosial.com
https://www.gramedia.com/literasi/dinamika-kelompok-sosial/
A. Pengertian Identitas Diri
Identitas diri adalah proses menjadi seorang individu yang unik dengan peran yang
penting dalam hidup (Papalia, 2008), suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi,
serta keyakinan yang relatif stabil sepanjang rentang kehidupan (Desmita, 2008), dan merupakan
pengorganisasian dorongan-dorongan (drives), kemampuan-kemampuan (abilities), keyakinan-
keyakinan (beliefs), dan pengalaman kedalam citra diri (image of self) yang konsisten yang
meliputi kemampuan memilih dan mengambil keputusan, baik menyangkut pekerjaan, orientasi
seksual, dan filsafah hidup (Woolfolk, dalam Yusuf, 2011). Bila seseorang telah memperoleh
identitas, maka ia akan menyadari ciri-ciri khas kepribadiaanya, seperti kesukuan atau
ketidaksukuannya, aspirasi, tujuan masa depan yang diantisipasi, perasaan bahwa ia dapat dan
harus mengatur orientasi hidupnya (Desmita, 2008).
Menurut Erikson, identitas diri berarti perasaan dapat berfungsi sebagai seseorang yang
berdiri sendiri tetapi yang berhubungan erat dengan orang lain. Ini berarti menjadi seorang dari
kelompok tetapi sekaligus memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan kelompok yang merupakan
kekhususan dari individu itu. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan
siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat. Apakah ia seorang anak atau seorang dewasa?
Apakah nantinya ia dapat menjadi seorang ayah? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar
belakang ras atau agama atau nasionalnya membuat beberapa orang merendahkannya? Secara
keseluruhan, apakah ia akan berhasil atau akan gagal? (Hurlock, 1980). Pertanyaan-pertanyaan ini
tidak begitu penting pada masa anak-anak, namun menjadi kian umum dan intens pada masa
remaja. Tidak jarang ramaja menjadi ragu terhadap eksistensi dirinya sendiri, sehingga pencapaian
identitas diri merupakan salah satu tugas yang penting dan mendasar dalam kehidupan remaja
(Purwandi, 2004).
B. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara
perorangan, antara kelompok dan kelompok manusia, atau antara perorangan dengan kelompok
manusia (Soekanto dan Sulistyowati, 2014:56). Interaksi sosial sangat berguna untuk mempelajari
banyak masalah dalam masyarakat. Interaksi sosial menyebabkan individu/kelompok saling
memengaruhi satu sama lain sepanjang hidupnya.
Ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis sebagai berikut (Setiadi dan
Kolip, 2011: 65-66). (1) Terdapat komunikasi menggunakan simbol- simbol atau
lambang. (2) Jumlah pelaku dua orang atau lebih. (3) Terdapat tujuan yang akan
dicapai. (4) Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
1). Interaksi antara Individu dan Individu Interaksi antara individu dan individu
berarti individu menyampaikan informasi kepada individu lain. Dengan demikian,
subjek dan objek interaksi sosial adalah individu.
2). Interaksi antara Individu dan Kelompok Interaksi antara individu dan
kelompok berarti individu berperan sebagai subjek/ komunikator dan kelompok
berperan sebagai objek (komunikan).
3). Interaksi antara Kelompok dan Individu Interaksi antara kelompok dan
individu berarti kelompok berperan sebagai subjek dan individu berperan sebagai
objek.
4). Interaksi antara Kelompok dan Kelompok Interaksi antara kelompok dan
kelompok berarti kelompok berperan sebagai subjek dan kelompok lain berperan
sebagai objek.
C. Dinamika Sosial
Dinamika sosial adalah salah satu bahan penting dalam objek kajian sosiologi.
Pembahasan tentang dinamika dalam kelompok sosial berhubungan dengan kehidupan
manusia yang hakikatnya terus berjalan secara dinamis. Itulah sebabnya proses sosial dan
interaksi sosial akan terjadi dalam kehidupan yang terkadang tidak semudah
mengembalikan telapak tangan. Ada saja permasalahan sosial yang bisa muncul dalam
sebuah peradaban sosial dari zaman ke zaman. Hal ini menunjukan bahwa dinamika
kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat bisa terwujud, baik bagi masyarakat
demokrasi, masyarakat multikultural, maupun masyarakat modern dan tradisional. Untuk
mengenali gejala tersebut
Dinamika yang menonjol dalam kelompok sosial memiliki karakteristik seperti berikut
ini:
1) Adanya motif yang sama antara individu satu dengan lainnya sehingga dapat
menyebabkan interaksi atau kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama.
2) Muncul akibat-akibat interaksi yang berlainan antara satu individu dengan lainnya
karena timbul rasa ketergantungan rasa dan kecakapan individu yang terlambat.
3) Memiliki bentuk struktur atau organisasi kelompok dan penugasan yang jelas dan
terdiri dari beberapa peran serta kedudukannya masing-masing.
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Formal
4. Kelompok Informal
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
No Indikator Kriteria
(1)
2
pembicaraan ketika teman
dalam kelompok atau guru
sedang menyampaikan
pendapat
Mengerjaka - Mengerjakan tugas sesuai Jika tidak Jika hanya Jika semua
n dengan porsinya dengan ada indikator satu indikator
pembagian serius dan memperhatikan yang indikator terpenuhi.
3 tugas dalam teman dalam satu kelompok terpenuhi. terpenuhi.
kelompok. yang mengerjakan tugas.
- Meyelesaikan tugas tepat
waktu
KONVERSI NILAI
Nilai Kualitas Skor Minimal =1x3=3
80 – 100 Sangat Baik SB Skor Maksimal = 3 x 3 = 9
65 – 79 Baik B
40 – 64 Cukup C
0 – 39 Kurang K Nilai siswa = x 100
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Dilakukan berdasarkan hasil evaluasi selama proses pembelajaran, dengan cara:
Memberikan remedial terhadap soal-soal yang belum bisa dituntaskan
Memberikan remedial berupa diskusi/pemberian materi yang belum tuntas dengan tutor sebaya
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Materi pengayaan dilakukan pada peserta didik yang telah tuntas, dan mendapatkan hasil evaluasi
yang memuaskan. Dilakukan dengan pemberian tugas pembuatan makalah tentang berbagai
macam alat ukur, cara menggunakan, serta manfaatnya.
Referensi