Kuliah 12. Prediksi Erosi Tanah Dan Hasil Sedimen - Print
Kuliah 12. Prediksi Erosi Tanah Dan Hasil Sedimen - Print
Kuliah 12. Prediksi Erosi Tanah Dan Hasil Sedimen - Print
PREDIKSI EROSI
Prediksi erosi
Prediksi erosi dari sebidang tanah adalah
metoda untuk memperkirakan laju erosi
yang akan terjadi dari tanah yang
dipergunakan dalam penggunaan lahan
dan pengelolaan tertentu
1
Prediksi erosi
-Laju erosi yang terjadi (A) Tindakan
konservasi
-Laju erosi yang ditoleransi (T)
2
Metode Penetapan Nilai T
3
Contoh soal:
Suatu tanah mempunyai kedalaman efektif (hasil survey): 1250
mm sub ordernya Undult, umur guna 400 tahun (jangka waktu
yang cukup untuk memelihara kelestarian tanah).
Maka:
Nilai faktor kedalaman tanah: 0,8
Kedalaman ekuivalen = 1250 mm x 0,8 = 1000 mm
Besarnya erosi yang masih dapat dibiarkan (T)
= 1000 mm / 400 th = 2,5 mm/th
Jika berat volume tanah = 1,2 g/cc, maka nilai T tanah ini
= 2,5 x 1,2 x 10 = 30 ton/ha/th
4
Contoh soal:
Suatu tanah mempunyai kedalaman efektif (hasil survey): 250
mm sub ordernya Undult, umur guna 400 tahun (jangka waktu
yang cukup untuk memelihara kelestarian tanah).
Maka:
Nilai faktor kedalaman tanah: 0,8
Kedalaman ekuivalen = 250 mm x 0,8 = 200 mm
Besarnya erosi yang masih dapat dibiarkan (T)
= 200 mm / 400 th = 0,5 mm/th
Jika berat volume tanah = 1,2 g/cc, maka nilai T tanah ini
= 0,5 x 1,2 x 10 = 6 ton/ha/th
5
(2) Thompson (1957)
11
6
(2) MODEL KOTAK KELABU
Dimana:
Qs = Hasil sedimen (kg)
DUR = Waktu hujan (jam)
Qw = Laju puncak aliran (liter/detik)
Qq = Laju puncak aliran di atas permukaan tanah (liter/detik)
QQ = Jumlah aliran di atas permukaan tanah (mm)
Qap = Laju aliran sungai sebelum hidrograf naik (liter/detik)
DY = Jumlah hari dari satu tahun, dinyatakan Sin 2d/365.
d = hari dihitung mulai 1 januari.
7
(b) Model Kotak Kelabu untuk bidang tanah
8
The universal soil loss equation (USLE)
R = Indeks erosivitas hujan
9
The universal soil loss equation (USLE)
K = Faktor erodibilitas tanah
19
20
10
Soil-erodibility (K) nomograph
21
22
11
The universal soil loss equation (USLE)
S = 0,43+0,3s+0,043s2/6,613
Ket :
s = kecuraman lereng (%)
23
12
Faktor LS (Topographic LS factor)
Faktor LS
dapat juga
ditentukan
dengan
mengguna-
kan
nomograf
(Gambar 7.4)
25
Faktor C (crop/management)
• Faktor C adalah nisbah
antara besarnya erosi
dari tanah yang
betanaman dg
pengelolaan tertentu
terhadap besarnya erosi
tanah yg tidak ditanami
dan diolah bersih
• Beberapa hasil
penelitian faktor C
dapat dilihat dalam
Tabel 7.9
26
13
Faktor P (conservation practices)
• Faktor P adalah nisbah
besarnya erosi dari
tanah dengan suatu
tindakan konservasi
tertentu terhadap
besarnya erosi dari
tanah yang diolah
menurut arah lereng
27
28
14
Nilai faktor K bbrp tanah di Indonesia (Tabel 3.14)
29
15
Contoh perhitungan prediksi erosi dg USLE
Penyelesaian:
P = karena tidak ada tindakan konservasi
maka P = 1,0
A=RxKxLxSxCxP
A = 1200 x 0,32 x 1,0 x 2,2 x 0,357 x 1,0
A = 301,5 ton ha-1 tahun-1
31
32
16
Contoh perhitungan prediksi erosi dg USLE
• Untuk menjaga agar kerusakan tanah tidak terjadi dan tanah
tersebut dapat digunakan secara lestari, nilai A harus ditekan
menjadi sama atau lebih kecil dari nilai T yaitu < 30 ton ha-1
thn-1, CARANYA:
Dg mencari dan menerapkan tanaman/pola tanam (C) dan
tindakan konservasi (P) yang sesuai dengan cara :
RKLSCP ≤ T (A ≤ T)
CP ≤ T/RKLS
CP ≤ 30/1200x0,32x1,0x2,2
CP ≤ 30/844,8
CP ≤ 0,036
• Jadi untuk menekan erosi menjadi sama atau lebih kecil dari 30
ton ha-1 thn-1 harus diusahakan dg pola tanam yg mempunyai
nilai C ≤ 0,036, atau tindakan konservasi tanah dg nilai P ≤
0,036, atau kombinasi keduanya (CP) ≤ 0,036
Jika pada tanah tersebut dengan pola tanam semula dan dibuat
teras bangku dengan konstruksi baik (P=0,04), maka besarnya erosi
yang terjadi (A):
Jadi besarnya erosi yang akan terjadi dari tanah tersebut yang di
terras dg pola tanam semula akan mengalami erosi 12,1 ton ha-1
thn-1 yang jauh lebih kecil dari 30 ton ha-1 thn-1 (A < T)
34
17
Kelemahan Model USLE
Model USLE kurang akurat yakni seringkali terlalu
overestimate
Salah satu faktor yang seringkali kurang disadari oleh
para pengguna model ini adalah berhubungan dengan
skala penggunaan, misalnya menggunakan USLE
untuk memprediksi erosi pada skala DAS
Tarigan dan Sinukaban (2001) USLE berfungsi baik
untuk skala plot, skala DAS menjadi over estimate,
salah satunya karena faktor filter sedimen tidak
terakomodasi, namun USLE bermanfaat dalam
hubungannya dengan on-site effect dari erosi.
Dengan demikian USLE masih tergolong layak
digunakan untuk perencanaan teknik konservasi
untuk skala usahatani dimana on-site effect dari erosi
menjadi pertimbangan utama.
35
18
Pengukuran Erosi di Lapangan
37
22.1m long
9% slope
2 or 4m wide
19
Pengukuran Erosi di Lapangan
Pengukuran petak kecil
Kelemahan :
1. Sering run-off mengalir sepanjang sekat
2. Setelah terjadi beberapa kali hujan tanah
akan terkikis dan akan mengurangi
kemiringan lereng walau sedikit
3. Karena ukuran kecil, dg demikian
pengolahan tanah harus dilakukan
dengan hati-hati dan cermat
39
20
Pengukuran Erosi di Lapangan
Contoh pengukuran aliran permukaan:
1. Diukur byknya air dalam bak penampungan
= 200 liter
2. Dihitung byknya air dalam drum
penampungan:
a. luas permukaaan drum, apabila diameternya =
70 cm, yaitu: 22/7 x 35 x 35 cm2 = 3.850 cm2
b. Diukur tinggi air dengan penggaris, misal 30
cm
c. Maka volume air dlm drum= 3.850 cm2 x 30
cm = 115.500 cm3 atau 115,5 liter
41
42
21
Pengukuran Erosi di Lapangan
Contoh pengukuran berat tanah tererosi:
a. Timbang semua tanah yang masih basah,
dengan cara tanah dari bak penanpungan
diangkat terus dikeringkan sehari dalam
tampah, selanjutnya ditimbang, sama
halnya perlakuan terhadap tanah dlm drum
b. Diambil contoh tanah dengan berat tertentu,
selanjutnya dikering ovenkan untuk
penentuan kadar airnya
43
44
22
Contoh pengukuran erosi dan run-off di lapangan
23
24
25
Surface Run-off Collection
Fallow Sudex
52
26
Terima kasih
27