Akl
Akl
Akl
Nim : 200902502001
Pada saat posisi keuangan masing – masing seperti tersebut di atas para
pemegang saham bersepakat untuk mengadakan penggabungan badan usaha.
PT Danny yang akan tetap meneruskan usaha – usahanya bersedia membeli
kekayaan bersih PT Hanny dan PT Sanny. Sebagai alat pembayaran PT Danny
akan mengeluarkan modal sahamnya yang pada tanggal tersebut mempunyai
harga pasar @ Rp 50.000/lembar. Penilaian kembali terhadap harta kekayaan
PT Hanny dan PT Sanny sesuai dengan persetujuan bersama mengakibatkan
kenaikan kekayaan bersih PT Hanny sebesar Rp 11.250.000 dan kekayaan
bersih PT Sanny sebesar Rp 7.500.000
Jumlah saham PT Danny yang akan dikeluarkan sesuai dengan kontribusi
kekayaan bersih setelah diadakan penilaian kembali, untuk para pemegang
saham PT Hanny dan PT Sanny dihitung sebagai berikut :
Jurnal untuk mencatat pemilikan aktiva dan pengakuan hutang PT Hanny dan
PT Sanny serta pengeluaran 2.625 lembar saham oleh PT Danny dan
penerimaan modal saham serta pembagiannya kepada para pemegang saham
PT Hanny dan PT Sanny, menurut penggabungan badan usaha yang
dinyatakan sebagai by purchase sebagai berikut :
PT Sanny: tiap
pemegang 1 lbr
dengan 1.50 lbr
saham PT
Danny
diserahkan
Jumlah saham
yang harus
dikeluarkan 1.875 lembar 1.500lembar 1.125 lembar 4.500 lembar
(kekayaan
bersih dibagi
50.000)
Contoh 3 :
Apabila pada contoh no. 1 dinyatakan bahwa penggabungan pt Danny, pt
Sanny sebagai suatu penyatuan kepentingan, maka jurnal yang harus dibuat
oleh pt Danny untuk mencatat pemilikan harta kekayaan pt Hanny sebesar Rp.
93.750.000,00 dan pt Sanny sebesar Rp. 75.000.000,00 dan pengakuan
hutang-hutangnya masing-masing sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp.
26.250.000,00 serta pengeluaran modal saham sebanyak 2.625 lembar adalah
sebagai berikut:
“PT Danny”
Neraca, per 1 Juli 1979
Aktiva
Aktiva lain-lain Rp. 318.750.000
Danny, pt Hanny, pt Sanny Modal Saham Rp. 112.500.000 K Modal Saham Rp. 112.500.000 K
Agio Saham Rp. 82.500.000 K Agio Saham Rp. 112.500.000 K
oleh pt Satria serta
Laba yg ditahan Rp. 11.250.000
pengeluaran 4.500 lembar
K
saham nominal @ Rp. 25.000
per lembar
A. Pada transaksi A terjadi kenaikan modal statuatir sebesar: Rp. 52.500.000 dari hasil
perhitungan sbb:
Modal Statuatir, pt Satria terdiri dari :
4.500 lembar saham nominal @ Rp.45.000 Rp. 202.500.000
Modal Statuatir, sblm terjadi penggabungan :
o Pt Danny Rp. 75.000.000
o Pt Hanny Rp. 37.500.000
o Pt Sanny Rp. 37.500.000
Rp. 150.000.000
Jumlah modal statutair yang baru: (4.500 lembar @ Rp. 45.000 Rp. 202.500.000
Jumlah Modal Statuatir yang lama:
(Rp. 75.000.000 + Rp. 37.500.000 + Rp. 37.500.000) Rp. 150.000.000
Selisih Kurang Rp. 52.500.000
Ditutup dengan:
Kapitalisasi agio saham:
(Rp. 26.250.000 + Rp. 11.250.000
+ Rp. 7.500.000) = Rp. 45.000.000
Kapitalisasi sebagian laba yang ditahan Rp. 7.500.000
Rp. 52.500.000
0
Dengan demikian saldo laba yang ditahan pada perusahaan yang baru tinggal Rp. 3.750.000
(Rp. 11.250.000 – Rp. 7.500.000) seperti nampak pada jurnal tsb di muka.
B. Pada transaksi B modal stratuatir perusahaan yang baru naik sebesar Rp. 75.000.000
dibanding dengan modal stratuatir sebelumnya. Oleh sebab itu, kekurangan tsb cukup
ditutup dengan hanya sebagaian dari saldo Agio Saham.
Dengan demikian dalam perusahaan yang baru komponen modalnya akan terdiri dari
Modal saham, 4.500 lembar nominal @ Rp. 35.000 Rp. 157.500.000
Agio Saham (Rp. 45.000.000 – 7.500.000) Rp. 37.500.000
Laba yg ditahan Rp. 11.250.000
Jumlah Rp. 206.250.000
C. Sedang pada transaksi C di mana terjadi pengurangan modal stratuair (sebelumnya
Rp. 150.000.000 menjadi Rp. 112.500.000 berakibat harus pula dikurangkannya saldo
modal stratuair untuk kemudian ditambahkan kepada komponen modal lainnya yang
berasal dari para pemilik, dalam hal ini Agio saham. Dengan demikian sesuai pula
dengan jurnal pada contoh no. 7C; saldo hak-hak para pemegang saham dalam
perusahaan yang baru (pt Satria) akan terdiri dari:
Modal Saham Rp. 112.500.000
Agio Modal Saham ( Rp. 45.000.000 + Rp.37.500.000 Rp. 82.500.000
Laba yg ditahan Rp. 11.250.000
Jumlah Rp. 11.250.000