Tugas 1 (Etik Keperawatan) - Anggi Ulfah Mawaddah (215121227)
Tugas 1 (Etik Keperawatan) - Anggi Ulfah Mawaddah (215121227)
Tugas 1 (Etik Keperawatan) - Anggi Ulfah Mawaddah (215121227)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika, Hukum dan Aspek Legal dalam
Keperawatan
Disusun Oleh:
215121227
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah
terhadapmereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh
etik untuk meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak klien
terancam.
klien dan keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan. Selain
dari pada itu penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang
paradgima sehat yang lebih holistic yang melihat penyakit dan gejala sebagai
informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996), maka perawat berada
pada posisi kunci dalam reformasi kesehatanini. Hal ini ditopang oleh kenyataan
(Gillies, 1994), Swansburg dan Swansburg, 1999) dan hampir semua pelayanan
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun ditatanan
diPuskesmas, ternyata lebih dari 75% dari seluruh kegiatan pelayanan adalah kegiatan
pelayanan keperawatan (Depkes, 2005) dan 60% tenaga kesehatan adalah perawat
jam sehari, 7hari seminggu, merupakan kontak pertama dengan sistem klien.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
keperawatan.
keperawatan.
keperawatan.
keperawatan.
f. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami contoh kasus terkait dengan
TINJAUAN TEORITIS
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hakhak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
1. Otonomi (Autonomy)
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai dan
tidak dipengaruhi atau intervensi profesi lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap klien, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Setiap kali perawat
bertindak atau bekerja senantiasi didasari prinsip berbuat baik kepada klien.
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan
3. Keadilan (Justice)
perawat, perawat bersikap yang sama dan adil terhadap orang lain dan menjunjung
memberikan asuhan keperawatan ketika perawat bekerja untuk yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan keperawatan.
Prinsip tidak merugikan harus di pegang oleh setiap perawat, prinsip ini berarti
tidak menimbulkan bahaya, cedera atau kerugian baik fisik maupun psikologis
pada klien akibat praktik asuhan keperawatan yang diberikan kepada individu
maupun kelompok.
5. Kejujuran (Veracity)
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu
saling percaya.
Prinsip fidelity dibutuhkan oleh setiap perawat untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali
negara. Setiaporang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk
seorang perawat :
1. Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan cara
cedera.
2. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah karena
mencuri. Jikaanda tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang tidak
3. Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang
tersebut,anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda
4. False imprisonment
mengancam akanmelakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk
dalam false imprisonment. Penyokong dan restrein harus digunakan sesuai dengan
perintah dokter.
menyentuh oranglain tanpa ijin. Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien
atau informed consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui apa
6. Pelanggaran privasi
7. Penganiayaan
untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan pasien. Setiap orang dapat
dianiaya, tetapi hanyaorang tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya
ini. Mungkin sulit dimengerti mengapa seseorang menganiaya ornag lain yang
lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapa orang merasa puas bisa
perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat perlu menjaga
Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik
kesehatan hanya kewenangan yang bersifat umum saja yang diatur oleh Departemen
Sementara itu, kewenanganyang bersifat khusus dalam arti tindakan kedokteran atau
yang melahirkan hak dan kewajiban. Dalam kehidupan manusia, baik secara
manusia yang satu denganyang lain, antar kelompok manusia, maupun antara manusia
“Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu”. Yang mana berdasarkan pasal ini keperawatan
berkelanjutan. Dalam hal ini proses pemberian asuhan keperawatan sebagai inti dari
danketerampilan serta sikap yang diperoleh melalui pendidikan dimana hal ini semua
bertujuan untuk keamanaan pemberian asuhan bagi pemberi pelayanan dan juga
1. Proses Keperawatan
2. Tindakan keperawatan
3. Informed Consent
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien perlu
ditetapkan dengan jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat agar tidak
Nomor Y.M.00.03.2.6.956.
1. Definisi Legislasi
penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan
dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya. Untuk itu perlu
ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang untuk terkait
dengan pekerjaan/profesi.
perawat.
ketetapan.
yang diberikan.
Surat ini merupakan bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
keperawatan.
6. Pemberian lisensi
melakukan pekerjaan dan prakteknya yang telah ditetapkan. Tujuan lisensi ini:
7. Registrasi
badan resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah. Perawat yang telah
perawat harus telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari
badan pendaftaran dengan nilai yang diterima. Izin praktik maupun registrasi
harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun. Dalam masa transisi profesional
saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan SPK, akademi,
8. Sertifikasi
seperti kesehatan ibu dan anak, pediatric, kesehatan mental, gerontology dan
pendidikan.
9. Akreditasi
organisasi atau badan pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi struktur,
proses dan kriteria hasil. Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan
Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan suatu sistem akrteditasi rumah
PENUTUP
A. Kesimpulan
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang
untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah. Perawat tidak
perlutakut hukum, tetapi lebih melihat hukum sebagai dasar pemahaman terhadap
profesional.
B. Saran