Komunikasi Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas

pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu: Mahyudin, S.E., M.Ak

Oleh

Rahmad Arisandi (2018010097)

Kelas : AK 6 C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

POLITEKNIK UNGGUL LP3M

TAHUN 2023M/1443H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penganggaran Perusahaan” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam atas Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat-Nya hingga akhir
zaman.

Dalam Makalah ini kami membahas mengenai Penganggaran Perusahaan. Adapun


tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penganggaran
Perusahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada
pembaca mengenai Penganggaran Perusahaan.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk menjadi pelajaran
kami dalam menulis makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
baik penulis itu sendiri maupun pembaca.

Medan, 12 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Pengertian Komunikasi Bisnis....................................................................................6
B. Tujuan Komunikasi Bisnis..........................................................................................7
C. Manfaat dari Komunikasi Bisnis.................................................................................8
D. Komponen-komponen Dalam Komunikasi.................................................................9
E. Jenis-jenis Komunikasi Bisnis...................................................................................10
F. Permasalahan Dalam Komunikasi................................................................................12
G. Membangun Komunikasi yang Efektif dan Efisien..................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
A. Simpulan....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan, maka
menjadi penting kemudian untuk memahami dinamika dalam penganggaran. Penyusunan
anggaran merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang dan penerapannya
harus optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode
perusahaan berjalan.
Anggaran pada dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian
jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi
waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Definisi Anggaran
2. Memaparkan Hakikat Anggaran
3. Syarat untuk penyusunan anggaran yang baik
4. Menganalisis Hubungan dengan Perencanaan Strategis
5. Menjelaskan Perbedaan anggaran dengan Prediksi
6. Menjelaskan Kegunaan Anggaran
7. Jenis Anggaran
8. Isi dari Anggaran Operasi
9. Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
10. Proses Penyusunan Anggaran

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi anggaran
2. Untuk mengetahui apa hakikat anggaran
3. Untuk mengetahui syarat penyususnan anggaran yang baik
4. Untuk menganalisis Hubungan dengan Perencanaan Strategis
5. Untuk mengetahui Perbedaan anggaran dengan Prediksi
6. Untuk mengetahui Kegunaan Anggaran
7. Untuk mengetahui jenis anggaran
8. Untuk mengetahui Isi dari Anggaran Operasi
9. Untuk mengetahui Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
10. Untuk mengetahui Proses Penyusunan Anggaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Anggaran dan Ramalan

Anggaran adalah rencana manajemen, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif


akan diambil oleh pelaksaan anggaran untuk merealisasi rencana yang telah disusun
sedangkan ramalan semata-mata merupakan prediksi tentang apa yang mungkin terjadi,
tanpa ada usaha dari peramal untuk mempengaruhu apa yang akan terjadi agar sesuai
dengan ramalannya.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.Anggaran
merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk
periode satu tahun.
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan dan
sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana
kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran.
Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6),
adalah sebagai berikut :

“Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung


jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.

Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu
mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana
saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan
keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 : 438),
anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa
perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan.  Tanpa
anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah
sebagai berikut :“Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa
anggaran merupakan hasil kerja (output) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan
dilaksanakan di waktu yang akan datang. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja
(output), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara
teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan proses
kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :

1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran


2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan
taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
3. Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .
4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
6. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan
memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap
kerja yang telah dilaksanakan.

B. Hakikat Anggaran

Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka


pendek yang efektif dalam organisasi.  Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter ) ,walaupiun angka- angka moneter ini
didukung dengan satuan bukan keuangan (misalnya, unit terjual atau diproduksi).
2. Umunnya mencakup kurun waktu satu tahun
3. Mengandung komitmen manajemen ,artinya manejer setuju menerima tangggung
jawab pencapaian sasaran yang dianggarkan.
4. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana
anggaran.
5. Setelah disetujui, anggaran dapat diubah dalamn keadaan-keadan khusus
6. Secara berkala unjuk kerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varian
(penyimpangan) yang ada dianlisis dan  dijelaskan.

C. Hakikat Anggaran

Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi.  Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu
tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter ) ,walaupiun angka- angka moneter ini
didukung dengan satuan bukan keuangan (misalnya, unit terjual atau diproduksi).
2. Umunnya mencakup kurun waktu satu tahun
3. Mengandung komitmen manajemen ,artinya manejer setuju menerima tangggung
jawab pencapaian sasaran yang dianggarkan.
4. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana
anggaran
5. Setelah disetujui, anggaran dapat diubah dalamn keadaan-keadan khusus
6. Secara berkala unjuk kerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varian
(penyimpangan) yang ada dianlisis dan  dijelaskan.

D.

Komunikasi bisnis harus melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak
bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif bersama para pekerja dengan dunia luar. Dengan demikian,
diharapkan bisnis dan komunikasi dapat berjalan bersamaan.

1. Tujuan Umum
Tujuan komunikasi bisnis secara umum adalah mendukung tujuan bisnis, agar bisnis
menjadi lebih efektif dan efisien. Juga membantu memperbaiki pengelolaan bisnis
sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari komunikasi bisnis yaitu menciptakan interaksi ataupun hubungan
dalam perusahaan; baik hubungan antar perusahaan dengan karyawan, hubungan
perusahaan dengan konsumen, dengan pemerintah, atau dengan pihak eksternal
lainnya.

Selain itu, terdapat tiga poin yang menjadi tujuan adanya komunikasi bisnis, di
antaranya sebagai berikut :

1. Persuasi
Persuasi yang dimaksud di sini adalah komunikasi yang dilakukan untuk
memengaruhi dan meyakinkan seseorang, terutama yang memiliki hubungan bisnis
dengan perusahaan Anda. Misalnya, perusahaan Anda sedang melakukan negosiasi
dengan calon kandidat, sehingga Anda membutuhkan komunikasi untuk mencapai
kesepakatan yang baik, dan mempersuasi calon kandidat untuk melakukan
kesepakatan yang Anda inginkan.

2. Memberi Informasi
Dengan komunikasi yang baik, perusahaan bisa memberikan informasi baik kepada
perusahaan ataupun kepada pihak eksternal. Misalnya, ketika perusahaan Anda
memerlukan pegawai baru. Anda bisa melakukan komunikasi dengan membuat poster
pencarian karyawan dan menyebarkannya melalui media rekrutmen seperti LinkedIn.

3. Menciptakan Kolaborasi
Tujuan terakhir dari sebuah komunikasi bisnis adalah menciptakan kolaborasi. Di
mana ini akan berfungsi ketika perusahaan Anda berhasil melakukan komunikasi
bisnis yang baik untuk menjalin kolaborasi kerja yang baik dan berguna bagi
kemajuan perusahaan. Untuk itu, Anda perlu memilih sarana dan melakukan
komunikasi bisnis yang baik.

E. Manfaat dari Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis tidak hanya bermanfaat bagi pemilik perusahaan


ataumanajer-manajer di perusahaan, melainkan juga untuk komersial dan
keberlangsungan bisnis. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda
dapatkan dengan adanya komunikasi bisnis, di antaranya sebagai berikut :

1. Saling Mengerti
Hal pertama yang akan Anda dapatkan dengan memiliki komunikasi bisnis yang baik
adalah sikap saling pengertian antar unsur-unsur yang terkait, terutama bagi sumber
daya manusia yang ada, baik dari pihak internal maupun eksternal.

2. Mendukung Tujuan Perusahaan


Komunikasi bisnis juga bisa mendukung tujuan perusahaan. Dengan adanya interaksi
yang baik antar pihak yang terlibat, atau antar perusahaan yang terikat dalam satu
hubungan bisnis akan lebih baik. Sehingga dapat mempermudah gerak perusahaan
untuk mencapai tujuannya.

3. Memperoleh Informasi
Dengan komunikasi yang baik, pesan dan informasi akan semakin banyak yang
tersalurkan dan didapatkan. Sehingga, manajer atau pihak perusahaan akan mendapat
berbagai informasi yang diperlukan.

4. Optimalisasi Sumber Daya


Anda bisa mendapatkan sumber daya yang optimal dan membuat perusahaan dapat
mengambil keputusan dengan baik, sehingga kerja perusahaan atau sumber daya
manusianya akan lebih efektif.

F. Komponen-komponen Dalam Komunikasi

Dalam komunikasi sehari-hari, ada beberapa komponen yang menjadi dasar


pembentuk terciptanya proses komunikasi, antara lain :
1. Komunikator
Yaitu subyek / pihak yang mengirim ide, pesan, gagasan kepada pihak lain
( penerima / receiver / komunikan ) untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
2. Ide, pesan, atau gagasan (Message)
Yaitu informasi berupa huruf, angka, gambar, yang disampaikan oleh pihak
komunikator ( pengirim ) kepada pihak komunikan ( penerima ) untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu ( untuk menarik minat, mempromosikan, mempresentasikan
sesuatu hal, barang ataupun jasa kepada pihak penerima ide, pesan atau gagasan
tersebut / komunikan ).

3. Komunikan
Yaitu pihak yang menerima ide, pesan atau gagasan dari komunikator ( pengirim ).

4. Feedback (Respon/Umpan Balik)


Yaitu tanggapan atas ide, pesan atau gagasan yang diterima ( perbedaan reaksi atau
respon antara suatu pesan ).

5. Channel (Media)
Yaitu alat atau sarana yang dipergunakan dalam menyampaikan informasi.Pada
dasarnya ada dua bentuk, yaitu :
 Media cetak ( surat kabar, majalah )
 Media elektronik ( telepon, radio, televisi, dan lainnya )
Dimana dalam penyampaian suatu ide, pesan atau gagasan, perlu diperhatikan
kompleksitas ( kerumitan ) dari ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan.
Apabila ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan bersifat sederhana dan dari
pribadi ke pribadi ( personal ), maka media yang digunakan dapat berupa telephon,
handphone, surat ( pos ), maupun text. Namun apabila ide, pesan atau gagasan yang
akan disampaikan bersifat kompleks dan kepada banyak orang ( umum ), maka media
yang digunakan dapat berupa telavisi, radio, suratkabar, majalah, dan lain sebagainya.

6. Effect (Pengaruh)
Yaitu perbedaan antara yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan.

7. Lingkungan
Yaitu pengaruh lingkup sosial budaya yang meliputi kepribadian, tingkah laku,
pendidikan, adat istiadat, pergaulan, usia, kebiasaan ( tradisi ) dan lainnya.

G. Jenis-jenis Komunikasi Bisnis

Jenis komunikasi bisnis ada banyak. Setiap bisnis perlu mentransfer informasi
dari satu orang ke orang lain, dari satu departemen ke departemen lain, dari atasan ke
bawahan dan sebaliknya, maupun dari dalam internal perusahaan ke pihak eksternal.
Inilah yang disebut sebagai komunikasi bisnis.
Dari ulasan singkat di atas, Anda bisa simpulkan bahwa secara garis besar ada 4 jenis
komunikasi bisnis. Kalau begitu, apa saja ya keempatnya? Simak penjelasannya
berikut ini.

1. Komunikasi Bisnis Internal ke Atas


Jenis komunikasi internal dalam bisnis yang satu ini mengacu pada aliran
informasi dari bawah ke atas. Jadi, informasi disampaikan dari seseorang kepada
orang lain yang jabatannya berada di atasnya.

Sebagai contoh, karyawan dari Divisi SDM sedang mempersiapkan laporan


yang akan disampaikan kepada Manajer SDM, misalnya laporan atrisi. Di dalam
laporan tersebut, terdapat informasi mengenai perputaran (turnover) karyawan
tahunan atau bulanan beserta alasan atau faktor penyebabnya. Dengan begitu, Manajer
SDM bisa memahami apa penyebab atrisi dan melakukan tindakan perbaikan untuk
mengurangi turnover karyawan.
Secara garis besar, karakteristik jenis komunikasi bisnis internal ke atas adalah
sebagai berikut:

 Pendekatan dari bawah ke atas, sehingga aliran informasi terjadi dari level
bawah ke level atas.
 Bersifat partisipatif.
 Bertujuan utama untuk menyediakan feedback, saran, permintaan, atau
penyampaian masalah di divisi kepada atasan.

2. Komunikasi Bisnis Internal ke Bawah


Sedangkan jenis yang satu ini adalah kebalikan dari komunikasi bisnis internal
ke atas, di mana informasi mengalir dari atas ke bawah. Penyampaian informasinya
bisa secara tertulis, tatap muka, telepon, meeting, dan sebagainya.

Karena aliran informasi dari atas, biasanya komunikasi bisnis internal ke


bawah dilakukan oleh individu dengan jabatan lebih tinggi untuk mengomunikasikan
tujuan, prosedur dan kebijakan, keputusan, instruksi, panduan, dan sebagainya kepada
bawahan.

Contohnya instruksi dari manajemen level atas kepada masing-masing kepala


divisi mengenai aturan dan regulasi perusahaan yang baru. Media penyampaiannya
bisa lewat broadcast pesan, email, atau memo tertulis.

Karakteristik komunikasi bisnis internal ini meliputi:

 Pendekatan dari atas ke bawah, sehingga aliran informasi terjadi dari level atas
ke level bawah.
 Bersifat mengarahkan.
 Bertujuan utama untuk mengomunikasikan tujuan organisasi, instruksi,
rencana dan prosedur, dan informasi lainnya kepada bawahan.

3. Komunikasi Bisnis Lateral (Horizontal)


Jenis yang satu ini mengacu pada komunikasi di antara para karyawan dengan
jabatan yang setara baik di dalam divisi masing-masing maupun antar divisi.
Penyampaian informasi bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan.

Sebagai contoh, Manajer Pemasaran berkoordinasi dengan Manajer Produk


mengenai tren pasar, kebutuhan dan ekspektasi konsumen, skenario permintaan
produk, maupun informasi lain yang relevan untuk proses desain produk yang sesuai.
Contoh lainnya adalah Manajer SDM yang berkoordinasi dengan para manajer
dari divisi lain untuk kebutuhan rekrutmen, training karyawan, penilaian kinerja, dan
sebagainya.

4. Komunikasi Bisnis Eksternal


Yang berikutnya adalah komunikasi bisnis eksternal, yang dilakukan untuk
menyampaikan informasi kepada pihak-pihak eksternal yang ada di luar perusahaan.
Contohnya supplier, pelanggan, pemegang saham, partner bisnis, aparat pemerintah,
dan sebagainya.

Contohnya Manajer Purchasing berkomunikasi dengan vendor untuk


bernegosiasi soal harga bahan baku. Atau saat staf Divisi Penjualan berkomunikasi
pelanggan dalam kegiatan penjualan barang atau jasa.

Jenis komunikasi bisnis yang satu ini dilakukan untuk mendorong peningkatan
volume penjualan, aktivitas bisnis yang efektif, peningkatan profit perusahaan, dan
sebagainya. Dan pada akhirnya, citra dan performa perusahaan meningkat.

H. Permasalahan Dalam Komunikasi

Didalam suatu proses komunikasi, sering ditemukan adanya faktor-faktor


penghambat komunikasi antara sipengirim dan sipenerima pesan, yang dapat
mengakibatkan penafsiran yang salah oleh si penerima pesan atas pesan yang
diterima, sebagaimana yang sebenarnya dimaksudkan oleh sipengirim pesan pada
awal proses komunikasi.Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut,
dikelompokkan kedalam empat masalah utama, yaitu :

1. Masalah dalam Mengembangkan Pesan


Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam
memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat
mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa
dengan situasi yang ada, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam
mengekspresikan suatu ide atau gagasan. Jika seseorang gagal dalam
mengembangkan pesan, proses komunikasi akan dimulai dengan sesuatu yang salah,
yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan berkelanjutan atau terus
menerus.

2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan


Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah penyampaian pesan dari
pengirim ke penerima. Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik dari media
komunikasi tersebut. Misalnya, terdapat sambungan kabel yang kurang baik pada
sound systemnya ( antara tersambung atau tidak ), kualitas suara sound system yang
kurang baik, lampu yang tiba-tiba padam, dan lain sebagainya. Masalah lain yang
muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang
disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda.Bila dua
buah pesan disampaikan sekaligus, atau bila sebuah pesan disampaikan melalui
saluran penghubung yang cukup panjang, akan muncul gangguan dalam arus
komunikasi dan bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi bertentangan dengan pesan
aslinya.

3. Masalah dalam Menerima Pesan


Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, menerima pesan pun tidak luput
dari masalah. Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang
kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus, masalah penerimaan pesan dapat muncul berkaitab dengan
kesehatan sipenerima pesan. Misalnya, pendengaran yang kurang baik, penglihatan
yang kabur atau bahkan sakit kepala. Meskipun tidak menghambat jalur komunikasi
secara keseluruhan, tetapi hal-hal tersebut dapat mengurangi kesempurnaan
penerimaan pesan.

4. Masalah dalam Menafsirkan Pesan


Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan, masalah
terbesar terletak pada mata rantai terakhir, saat suatu pesan ditafsirkan oleh penerima
pesan. Permasalahan saat penafsiran pesan tersebut dapat muncul akibat dari beberapa
faktor berikut :
o Perbedaan latar belakang kehidupan

o Perbedaan penafsiran kata

o Perbedaan reaksi emosional

I. Membangun Komunikasi yang Efektif dan Efisien

Dalam melakukan komunikasi, ada kalanya hasilnya tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang dilakukan tidak berjalan secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif
dan efisien, diperlukan beberapa persyaratan, yaitu :
1. Persepsi
Seorang komunikator yang baik harus dapat memprediksi apakah pesan yang
disampaikannya dapat diterima oleh komunikan atau tidak. Bila prediksinya tepat,
audiens akan dapat membaca dan menerima tanggapannya dengan benar sehingga
dapat mengantisipasi reaksi komunikator dalam menyusun umpan balik, dengan tetap
melakukan penyesuaian untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi
tersebut.
2. Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar
komunikasi dapat mencapai sasaran, seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai
dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila hal tersebut diabaikan,
yang muncul adalah kesalahan komunikasi ( miscommunications ).
3. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan dan optimisme
yang tinggi bahwa audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya, dan juga
bahwa substansi atau inti pesan yang ingin disampaikan, benar-benar akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Disamping itu, komunikator juga harus memahami dengan
baik apa maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut.
4. Pengendalian
Dalam berkomunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan
terhadap pesan yang disampaikan. Hal ini ditentukan oleh intensitas reaksi yang
dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya,
reaksi audiens bergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan
audiensinya saat melakukan komunikasi.
5. Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
baik dengan audiens sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai
tujuannya. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil
memberi kesan yang baik kepada audiensnya.

Komunikasi yang efektif dan efisien dapat mengatasi berbagai hambatan yang
dihadapi dalam komunikasi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut, yaitu :

a. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-Hati


Langkah utama yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah memperhatikan
maksud dan tujuan berkomunikasi dan audiens yang dituju. Sampaikan pesan dengan
bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Jelaskan hal-hal
yang penting dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang butir-butir tersebut.
b. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Melalui pemilihan saluran komunikasi yang hati-hati, komunikator dapat membuat
audiensnya lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan.
c. Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima pesan
Agar pemberian umpan balik ( feedback ) dapat memberikan suatu manfaat yang
berarti, cara dan waktu penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Kalau
komunikator menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana komunikasi
yang cepat. Misalnya, melalui tatap muka atau melalui telepon. Akan tetapi, apabila
umpan balik yang cepat tidak terlalu dipentingkan, sarana tertulis dapat menjadi
alternatif yang baik dalam menyampaikan pesan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada


seorangpun dalam keseharian tugasnya tanpa  berkomunikasi. Baik itu bertema
masalah pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan, seperti masalah keluarga,
politik, sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti dilakukan lewat komunikasi.
Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal ( atasan-bawahan ) maupun jalur
horisontal ( kolega setingkat ).
Seberapa jauh proses berkomunikasi itu berhasil dengan baik sangat
ditentukan oleh kondisi dan perilaku komunikator sebagai pengirim gagasan atau
pesan, penerima  pesan, media yang dipakai, teknologi informasi yanga ada, isi pesan
dan cara pesan yang disampaikan serta suasana komunikasi itu sendiri. Keberhasilan
itu akan dicerminkan oleh tidak adanya kesenjangan pemahaman antara pengirim dan
penerima pesan sehingga para komunikator merasa senang dan puas, begitu juga para
komunikan ( audiens ). 

Oleh karenanya, komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting


dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan
sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana
kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya
sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap
dan ekspresi kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter
kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.

Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah


tim atau seberapapun unggulnya kualitas sebuah produk, keberhasilan tidak akan
diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan
melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung
pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

Paluo M.P. Harianja, 2012, Makalah Komunikasi Bisnis (Online)


http://www.scribd.com/doc/113698925/Makalah-Komunikasi-Bisnis, diakses 04 April 2023

Universitas Ciputra, 2022, 4 Jenis Komunikasi Bisnis dan Contohnya yang Ada di Semua
Perusahaan (Online) http://www.uc.ac.id/4-jenis-komunikasi-bisnis-dan-contohnya-yang-
ada-di-semua-perusahaan/ diakses 4 April 2023
Dr.Joseph Teguh Santoso, M.kom, 2021, Tujuan Komunikasi Bisnis (Online)
http://stekom.ac.id/artikel/apa-tujuan-komunikasi-bisnis#:~:text=Tujuan%20khusus%20dari
%20komunikasi%20komunikasi%20bisnis,atau%20dengan%20pihak%20eksternal
%20lainnya, diakses 04 April 2023

Dr.Joseph Teguh Santoso, M.kom, 2021, Manfaat Komunikasi Bisnis (Online)


http://alumni.stekom.ac.id/artikel/manfaat-komunikasi-bisnis, diakses 04 April 2023

Anda mungkin juga menyukai