11.jafri - Pemeriksaan Foto Toraks

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN KEPERAWATN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

PEMERIKSAAN TORAKS FOTO


LEMBARAN KERJA
Nama : JAFRI SUPRIYANTO BIGA Tanggal : 18 Januari 2023
1. Apa yang anda ketahui tentang pemeriksaan Thorax foto /foto toraks
Jawaban: Pemeriksaan Foto thorax adalah upaya pengkajian pasien dengan gangguan sistem
kardiovaskular dan respirasi. Pemeriksaan ini dengan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik guna menampilkan gambaran bagian dalam dada. Gambaran yang terlihat
adalah gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah dan nodus limfa.
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan foto toraks
Jawaban:
- Untuk mendiagnosa adanya kelainan patologis dari jantunng dan paru serta tlang-tulang di sekitar
rongga thorax
- Untuk melihat dan mengevaluasi letak kedudukan alat-alat invasive
- Untuk melihat ukuran besar jantung (CTR/ Cardio Thorasic Ratio)
- Mengetahui perkembangan suatu penyakit dan respon dari pengobatan
3. Jelaskan indikasi pemeriksaan foto toraks
Jawaban:
- Indikasi Respiratori ( Beberapa indikasi respiratori yang membutuhkan pemeriksaan Rontgen
toraks, antara lain tuberkulosis; pneumonia; benda asing pada saluran napas, PPOK, trauma dada,
untuk menilai adanya kebocoran udara, hemothorax, atau pelebaran
mediastinum; pneumothorax; asthma)
- Indikasi Kardiovaskular ( Beberapa indikasi kardiovaskular yang membutuhkan pemeriksaan
Rontgen toraks adalah gagal jantung, hipertensi, nyeri dada akut pada diseksi aorta, adanya
murmur jantung. Rontgen toraks juga biasa dilakukan setelah prosedur
pemasangan pacemaker jantung)
- Konfirmasi Posisi Endotracheal Tube/ ETT (Penggunaan Endotracheal Tube dilakukan untuk
membantu ventilasi pada pasien-pasien dalam keadaan tertentu seperti gagal napas. Insiden
terjadinya malposisi dan komplikasi akibat posisi yang tidak benar sebesar 3-14%. Posisi ETT
dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan foto Rontgen toraks)
- Kontrol Pemasangan Chest Tube (Pemasangan chest tube paling sering dilakukan pada kasus
pneumothorax dan efusi pleura. Chest tube dipasang melalui ruang interkostal ke-4 di anterior
atau mid-axillary line lalu diarahkan posterior-inferior dalam kasus efusi pleura dan antero-
superior dalam kasus pneumothorax)
4. Adakah kontra indikasi untuk pemeriksaan foto toraks
Jawaban: Kontraindikasi pemeriksaan pada ibu hamil karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek
teratogenic, karsinogenik sehingga memicu kanker.
5. Sebutkan macam – macam posisi dalam pengambilan foto toraks
Jawaban:
- Anterio-posterior (posisi ini paling sering digunakan mis di ruang rawat intensif dan IGD. Cara
pemeriksaan pasien berbaring dengan film diletakkan di punggung dan kamera berada kira-kira
1,5 meter di depan pasien. Akan lebih baik apabila pasien ditidurkan pada posisi 45 derajat dan
pemotretan dilakukan saat inspirasi)
- Posterior-anterior (posisi pengambilan biasanya dilakukan di bagian radiologi. Scapula tidak akan
menutupi daerah paru. Besar jantung dapat diperkirakan dengan mudah)
- Posisi lateral (bisa lateral kiri/kanan. Posisi ini dipakai pada pemeriksaan angiografi untuk
kebocoran septum jantung, aneurisma aorta dan sebagainya)
- Posisi berbaring (dilakukan apabila pasien tidak mampu duduk)
6. Apa yang disebut “Exposure” pada pemeriksaan foto toraks
Jawaban: Exposure adalah foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat melihat
struktur vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer), dapat melihat batas
jantung, aorta, diafragma, juga garis spinal column
7. Informasi klinis apa yang didapat dari pemeriksaan foto toraks
Jawaban: Pemeriksaan ro thorax dapat memberikan informasi klinis tentang kondisi jantung, paru,
diafragma dan costae.
8. Bagimana membedakan jaringan satu dengan yang lainnya pada foto toraks
Jawaban:
Berdasarkan warna :
- Radiolusen/hitam : gas, udara
- Radiolusen sedang : jaringan lemak
- Keputih-putihan : epitel, darah
- Radioopak sedang/keputih putihan sedang : tulang
- Radioopak/putih : logam berat
9. Sebutkan ciri ciri hasil pengambilan foto toraks yang benar
Jawaban: Untuk menilai apakah sebuah foto layak dibaca, ada sebuah mnemonic PIER untuk
memudahkan :
a. Position: melihat posisi dalam pengambilan gambar, apakah foto diambil dalam posisi supine,
posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) atau lateral.
b. Inspiration: foto yang baik dilakukan jika pasien mengambil inspirasi yang cukup dalam. Inspirasi
yang baik akan memperlihatkan iga posterior nomor 10 dan 11 dari pasien.
c. Exposure: foto yang baik akan mempunyai densitas yang baik sehingga dapat melihat struktur
vaskular paru dengan baik (bahkan hingga ke bagian perifer), dapat melihat batas jantung, aorta,
diafragma, juga garis spinal column.
d. Rotation : untuk menilai apakah pasien berdiri tegak lurus, dapat dilihat apakah jarak dari mid
klavikula kanan dan kiri ke vertebra sama dan sejajar. 
10. Bagaimana cara mengukur CTR
- Garis M: garis di tengah-tengah
kolumna vertebra torakalis.
- Garis A: jarak antara M dengan
batas kanan jantung yang terjauh.
- Garis B: jarak antara M dengan
batas kiri jantung yang terjauh.
- Garis C: garis transversal dari
dinding toraks kanan ke dinding
toraks sisi kiri.

11. Hal hal yang harus diperhtikan sebelum pengambilan foto toraks
Jawaban:
- Identitas :nama, nomor RM, tanggal dan jam pembuatan foto thorax
- Posisi Pengambilan foto sesuai kebutuhan
- Foto thorax sebaiknya dalam keadaan inspirasi yang cukup
- Melepas perhiasan seperti kalung
Apa yang anda bisa jelaskan dengan gambar di bawah

Keterangan gambar hasil foto thoraks Gambar rontgen diatas menggambarkan


diatas adalah: kondisi paru dengan Atelaktasis (kolaps),
TR : trachea yaitu hilangnya volume paru, lobus,
SVC : Superio vena cava maupun segmen yang biasanya
PA : Pulmonary Artery disebabkan oleh sumbatan sehingga
RA : Right atrium menyebabkan kolaps pada paru kita.
D : Diafragma Tanda-tanda yang biasanya didapatkan
AA : Aortic arch dari hasil X-Ray adalah radiopacity
PA : Pulmonary artery (warna putih pada paru-paru)
R : Rib
LV : Left Ventricle
CL : Clavicula
L; Liver
CoPhS : Costophrenic Sulcus

Anda mungkin juga menyukai