Laporan Pratikum Jembatan Wheatstone
Laporan Pratikum Jembatan Wheatstone
Laporan Pratikum Jembatan Wheatstone
JEMBATAN WHEATSTONE
2. Nataya Azzahra/101322159
Kelas : PE 2C-1
II. PENDAHULUAN
2. 1. Tujuan
1. Menghitung serta menyimpulkan 𝐿1 /𝐿2 pada 𝑅𝑥1 berdasarkan Rk (Ω) yang
diujikan (50 Ω, 70 Ω, 90 Ω, 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω),
2. Menghitung serta menyimpulkan 𝐿1 /𝐿2 pada 𝑅𝑥2 berdasarkan Rk (Ω) yang
diujikan (50 Ω, 70 Ω, 90 Ω, 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω),
3. Menghitung persamaan garis pada grafik 𝑅𝑘 (Ohm) terhadap 𝐿1 /𝐿2 pada 𝑅𝑥1 ,
4. Menghitung persamaan garis pada grafik 𝑅𝑘 (Ohm) terhadap 𝐿1 /𝐿2 pada 𝑅𝑥2 ,
2. 2. Dasar Teori
Dasar dari Jembatan Wheatstone adalah prinsip bahwa arus listrik akan
mengalir melalui rangkaian dengan resistansi terendah. Jika dua resistansi yang
diketahui dan dua resistansi yang tidak diketahui diatur dalam sebuah jembatan
Wheatstone, dan jika jembatan tersebut seimbang, maka resistansi yang tidak
diketahui dapat dihitung. Komponen utama dalam Jembatan Wheatstone adalah
empat resistansi yang diatur dalam suatu bentuk jembatan atau rangkaian serupa.
Resistansi yang tidak diketahui biasanya ditempatkan di satu lengan jembatan,
sedangkan tiga resistansi yang diketahui ditempatkan di tiga lengannya yang lain.
Selain resistansi, jembatan ini juga menggunakan sumber tegangan DC sebagai catu
daya. Prinsip kerja jembatan ini didasarkan pada perbedaan tegangan di titik tengah
jembatan. Jika jembatan tersebut seimbang, yaitu tidak ada arus yang mengalir di
antara titik tengah jembatan, maka perbandingan antara resistansi yang diketahui
dan resistansi yang tidak diketahui dapat digunakan untuk menghitung nilai
resistansi yang tidak diketahui. (John W. & Sons, 2014)
𝐼𝑎 𝑅1 = 𝐼𝑏 𝑅𝑘 … … … … … … … . (1)
𝐼𝑎 𝑅2 = 𝐼𝑏 𝑅𝑥 … … … … … … … . (2)
Persamaan (1) dapat dibagi dengan persamaan (2) sehingga didapatkan hubungan:
𝐼𝑎 𝑅1 𝐼𝑏 𝑅𝑘
= … … … … … … . (3)
𝐼𝑎 𝑅2 𝐼𝑏 𝑅𝑥
𝑅2
𝑅𝑥 = 𝑅𝑘 … … … … … … . . (4)
𝑅1
𝐿
𝑅 = 𝜌 𝐴 … … … … … … … … . . (5)
Keterangan :
R : Resistansi (Ω)
𝜌 : Resistivitas (Ωm)
𝐿1
𝑅𝑘 = 𝑅𝑥 … … … … … … . . (6)
𝐿2
Melalui persamaan 6 maka dapat ditentukan hambatan dari suatu resistor yang tidak
diketahui nilainya.
2. 3. Daftar Peralatan
Tabel 1. Daftar Peralatan percobaan difraksi dan panjang gelombang cahaya
Nama Alat Jumlah
Jembatan Wheatstone 1
Kotak hambatan 0 – 100 Ω 1
Kotak hambatan 0 – 1kΩ 1
Galvanometer 1
Resistor, Rx 2
Set kabel penghubung 1
Catu daya 1
2. 4. Prosedur Percobaan
a. Persiapan percobaan
1. Disusun rangkaian seperti pada Gambar 2, digunakan Rk sesuai dengan
urutan yang diberikan pada Tabel 2,
2. Diperhatikan jarum Galvano-meter, jarum tersebut harus tepat menunjuk
pada angka nol,
3. Dipastikan catu daya dalam keadaan mati,
4. Dipilih tegangan keluarancatu daya 4V DC,
5. Diperiksakan Kembali rangkaian yang telah dibuat kepada asisten pratikum.
Gambar 2. Rangkaian percobaan Jembatan Wheatstone
b. Langkah-langkah percobaan
1. Dinyalakan catu daya,
2. Ditempelkan ujung steker penunjuk di atas kawat jembatan Wheatstone,
kira-kira ditengah-tengahnya,
3. Diperhatikan jarum penunjuk pada galvanometer. Apakah jarum tersebut
tepat menunjuk angka nol? Jika tidak, digeser steker penunjuk ke kiri atau
ke kanan sehingga jarum tepat menunjuk angka nol
4. Dicatat jaral L1 dan L2 (diperhatikan Gambar 2) pada Tabel 2,
5. Matikan catu daya,
6. Ganti resistor Rk sesuai dengan Tabel 2,
7. Dilakukan langkah 1 sampai 4,
8. Dimatikan catu daya,
9. Dilakukan langkah 1 sampai 8 untuk Rx yang berbeda
Sampel 1
𝐿1 33,2
= = 0,49 𝑐𝑚
𝐿2 66,8
200
150 Y-Values
100 Linear (Y-Values)
50
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
L1/L2
Galat 𝑹𝒙𝟏
−4,61
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑥1 = | | × 100% → 4,65%
99,1
Sampel 2
𝐿1 19,6
= = 0,24 𝑐𝑚
𝐿2 80,4
250
Rk (Ohm)
200
150 Y-Values
Linear (Y-Values)
100
50
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
L1/L2
Galat 𝑹𝒙𝟐
198,4 − 203,48
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑥1 = | | × 100%
198,4
−5,08
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑥1 = | | × 100% → 2,56 %
198,4
IV. PEMBAHASAN
Pada prinsip Jembatan Wheatstone, nilai beda tegangan antara titik A dan B harus
nol, yang mengakibatkan arus bernilai nol pada galvanometer, untuk mencapai kondisi
keseimbangan. Keseimbangan ini dicapai dengan menyesuaikan nilai resistansi pada
elemen jembatan. Pada dasarnya, Jembatan Wheatstone dirancang untuk mengukur
resistansi yang tidak diketahui dengan membandingkannya dengan resistansi yang
diketahui. Dalam konfigurasi Jembatan Wheatstone, terdapat empat resistor yang
membentuk jembatan, yaitu R1, R2, Rx (resistor yang tidak diketahui), dan Rg (resistor
galvanometer). Ketika nilai beda tegangan antara titik A dan B tidak nol, itu menunjukkan
adanya perbedaan potensial yang menyebabkan arus mengalir melalui galvanometer. Hal
ini menandakan bahwa jembatan tidak berada dalam keadaan seimbang, dan resistansi
yang tidak diketahui (Rx) belum sesuai dengan nilai resistansi yang diketahui (R1, R2).
Untuk mencapai keseimbangan, nilai beda tegangan antara titik A dan B harus nol. Ini
dapat dicapai dengan mengatur nilai resistansi pada elemen jembatan. Ketika nilai beda
tegangan menjadi nol, itu berarti arus yang mengalir melalui galvanometer menjadi nol,
sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui elemen pengukur. Pada kondisi ini,
jembatan Wheatstone dikatakan berada dalam keseimbangan. Dalam kondisi
keseimbangan, perbandingan resistansi yang diketahui (R1 dan R2) dengan resistansi yang
tidak diketahui (Rx) dapat dihitung menggunakan persamaan Wheatstone: R1/R2 = Rx/Rg
Dengan mengetahui nilai resistansi R1, R2, dan Rg, serta mengetahui kondisi
keseimbangan, kita dapat menghitung nilai resistansi yang tidak diketahui (Rx). Dengan
demikian, agar arus pada galvanometer menjadi nol dan mencapai keseimbangan, nilai
beda tegangan antara titik A dan B pada prinsip Jembatan Wheatstone harus nol.
V. KESIMPULAN
1. Pada Rx1, L1/L2 hasil yang didapatkan semakin membesar yaitu dari 0,49, 0,69,
0,90, 0,99, 1,97, 2,90. Hasil tersebut semakin tinggi karena disebabkan oleh Rk (Ω)
yang semakin tinggi,
2. Pada Rx2, L1/L1 hasil yang didapatkan juga semakin membesar seiring
bertambahnya Rk (Ω) yaitu dengan hasil 0,24, 0, 34, 0,44, 0,49, 0,98, 1,47,
3. Persamaan garis yang didapatkan pada grafik pertama yaitu Grafik Rk (Ohm)
𝐿1
terhadap L1/L1 untuk Rx1 adalah 𝑦 = 103,70 − 2,24 ,
𝐿1
4. Persamaan garis yang didapatkan pada grafik kedua yaitu Grafik Rk (Ohm) terhadap
𝐿1
L1/L1 untuk Rx2 adalah 𝑦 = 203,48 𝐿1 − 0,702 ,
VI. REFERENSI
Rizkydianita, Isna & Elmianto, Rendy.(2023). Modul 4 Pratikum Fisika Dasar II Universitas
Pertamina
VII. LAMPIRAN
VIII. TES AWAL