1532-Article Text-6569-1-10-20220329
1532-Article Text-6569-1-10-20220329
1532-Article Text-6569-1-10-20220329
KONSUMSI DI INDONESIA
Riyan Apriadi1
Magister Akuntansi, Universitas Tarumanagara
Rima Pricillia Angelina2,
Magister Akuntansi, Universitas Tarumanagara
Amrie Firmansyah3
Politeknik Keuangan Negara STAN
Estralita Trisnawati
Magister Akuntansi, Universitas Tarumanagara
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
pengaruh pertumbuhan penjualan, financial leverage, profitabilitas,
dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Data penelitian ini
menggunakan data laporan keuangan tahun 2018 sampai dengan
tahun 2020 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data penelitian diperoleh dari www.idx.co.id. Sampel yang
digunakan dalam penelitian berjumlah 93 dengan menggunakan
purposive sampling. Metode pengujian hipotesis menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan data panel. Hasil dari penelitian
ini membuktikan bahwa pertumbuhan penjualan dan financial
leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Sementara
itu, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap manajemen laba. Penelitian ini menunjukkan bahwa Otoritas
Jasa Keuangan perlu membuat kebijakan dalam menurunkan aktivitas
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan yang listed di Bursa
Efek Indonesia.
Page | 305
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
Page | 306
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
dalam laporan keuangan. Adanya masalah keagenan dari laporan keuangan. Oleh karena itu, karakteristik
antara manajer dan pemegang saham, perusahaan tertentu dapat mencerminkan aktivitas
mengakibatkan informasi asimetri di antara keduanya manajemen laba. Berdasarkan mapping penelitian
(Jensen & Meckling, 1976). Manajer memiliki sebelumnya, karakteristik perusahaan dalam
informasi yang lebih komprehensif dibandingkan penelitian ini menggunakan komponen-komponen
pemegang saham karena manajer menjalankan yang sudah banyak dilakukan dalam pengujian
perusahaan. Manajer dapat mempengaruhi angka- sebelumnya. Selain itu, adanya inkonsistensi dari hasil
angka dalam laporan keuangan melalui direksinya. Di pengujian sebelumnya, komponen dari karakteristik
sisi lain, tindakan manajemen laba tidak melanggar perusahaan tertentu dapat diuji kembali dalam
ketentuan dalam standar akuntansi keuangan. penelitian ini.
Manajer hanya menggunakan pilihan-pilihan yang ada Karakteristik perusahaan yang digunakan
dalam standar akuntansi keuangan dalam dalam penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan,
menyesuaikan motif tertentu dari manajer (Jadi et al., financial leverage, profitabilitas, dan ukuran
2021; Saksessia & Firmansyah, 2020). Oleh karena itu, perusahaan. Terdapat beberapa penelitian
ulasan manajemen laba perlu untuk diinvestigasi lebih sebelumnya yang menemukan bahwa pertumbuhan
lanjut. penjualan berpengaruh positif terhadap manajemen
Pengujian manajemen laba dalam penelitian laba (Astari & Suryanawa, 2017; Yunietha & Palupi,
sebelumnya dilakukan dengan menggunakan 2017). Di sisi lain, pengujian tersebut berbeda dengan
karakteristik perusahaan seperti free cash flow temuan Fahmie (2018) bahwa pertumbuhan
(Almalita, 2017; Firnanti et al., 2019; Florencia & penjualan tidak berpengaruh terhadap manajemen
Susanty, 2019; Pradipta, 2019), umur perusahaan laba. Penelitian lainnya menemukan bahwa
(Bassiouny, 2016; Chandra & Djashan, 2018; Yunietha pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif
& Palupi, 2017), pertumbuhan penjualan (Astari & terhadap manajemen laba (Firnanti et al., 2019;
Suryanawa, 2017; Fahmie, 2018; Yunietha & Palupi, Rahnama, 2016). Adanya inkonsistensi hasil pengujian
2017), financial leverage (Almalita, 2017; Asitalia & sebelumnya, pengujian pertumbuhan penjualan
Trisnawati, 2017; Bassiouny, 2016; Chandra & terhadap manajemen laba perlu dilakukan kembali.
Djashan, 2018; Dewi & Priyadi, 2016; Dimarcia & Pengujian yang dilakukan Asitalia &
Krisnadewi, 2016; Firnanti, 2017; Firnanti et al., 2019; Trisnawati (2017), Dewi & Priyadi (2016), Firnanti et al.
Kodriyah & Fitri, 2017; Nahar & Erawati, 2017; (2019) menunjukkan bahwa financial leverage
Pradipta, 2019; Utari & Sari, 2016), profitabilitas berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hasil
(Almalita, 2017; Chandra & Djashan, 2018; Ramadhan, pengujian ini berbeda dengan Chandra & Djashan
2017; Saleem & Alzoubi, 2016), ukuran perusahaan (2018), Dimarcia & Krisnadewi (2016), Kodriyah & Fitri
(Arifin & Destriana, 2016; Astari & Suryanawa, 2017; (2017), Nahar & Erawati (2017), dan Pradipta (2019)
Chandra & Djashan, 2018; Firnanti et al., 2019; bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap
Florencia & Susanty, 2019; Sulaksono, 2019). manajemen laba. Semantara itu, Almalita (2017),
Selain itu, manajemen laba dalam penelitian Bassiouny (2016), Firnanti (2017), Utari & Sari (2016)
sebelumnya telah diuji dengan komponen tata kelola berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
perusahaan seperti kepemilikan institusional Pengujian kembali financial leverage terhadap
(Almalita, 2017; Arifin & Destriana, 2016; Asitalia & manajemen laba perlu dilakukan kembali karena
Trisnawati, 2017; Firnanti et al., 2019; Florencia & adanya inkonsistensi dalam pengujian sebelumnya.
Susanty, 2019; Pradipta, 2019; Sulaksono, 2019), Penelitian yang dilakukan oleh Saleem &
kepemilikan manajerial (Arifin & Destriana, 2016; Alzoubi (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas
Asitalia & Trisnawati, 2017; Chandra & Djashan, 2018; berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Arifin
Firnanti et al., 2019; Pradipta, 2019; Sulaksono, 2019; & Destriana (2016), Firnanti (2017), Firnanti et al.
Yunietha & Palupi, 2017), komite audit (Almalita, (2019), Yunietha & Palupi (2017) menemukan bahwa
2017; Asitalia & Trisnawati, 2017; Chandra & Djashan, profitabilitas berpengaruh positif terhadap
2018; Firnanti et al., 2019; Florencia & Susanty, 2019; manajemen laba. Sementara itu, Almalita (2017),
Pradipta, 2019; Sari et al., 2021), komisaris Chandra & Djashan (2018), dan Ramadhan (2017)
independen (Sari et al., 2021). Pengujian manajemen menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak
laba lainnya dilakukan dengan kualitas audit (Arifin & berpengaruh terhadap manajemen laba. Inkonsistensi
Destriana, 2016; Chandra & Djashan, 2018; Firnanti et hasil pengujian dalam penelitian sebelumnya
al., 2019; Florencia & Susanty, 2019; Yunietha & mengakibatkan pengujian profitabilitas terhadap
Palupi, 2017), beban pajak (Prabawa et al., 2020). manajemen laba perlu dilakukan kembali. Penelitian
Karakteristik perusahaan merupakan yang dilakukan oleh Astari & Suryanawa (2017)
indikator yang dapat menangkap aktivitas manajemen menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
laba yang dilakukan oleh manajer. Secara kasat mata, berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
aktivitas manajemen laba tidak dapat terdeteksi. Temuan ini berbeda dengan Firnanti (2017), Prasetya
Indikasi-indikasi yang dapat menangkap aktivitas & Gayatri (2016), Susanto (2016), dan Susanto et al.
manajemen laba dapat dilakukan melalui informasi (2019) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan
Page | 307
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Tingkat asimetri informasi yang tinggi dapat
Arifin & Destriana (2016), Chandra & Djashan (2018), menyebabkan manajemen laba. Dari asimetri
Firnanti et al. (2019), Florencia & Susanty (2019), dan informasi yang tinggi tersebut maka memicu untuk
Sulaksono (2019) yang menyimpulkan bahwa ukuran terjadinya akibat suatu tindakan manipulasi diantara
perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen investor dan manajemen. Bagi investor yang tidak
laba. Inkonsistensi hasil pengujian sebelumnya punya akses informasi atas laporan keuangan
mengakibatkan pengujian ukuran perusahaan perusahaan tersebut. Atas rendahnya informasi dari
terhadap manajemen laba perlu dilakukan kembali. perusahaan tersebut maka investor punya kelemahan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memonitor manajemen. Monitoring (pengawasan)
mendapatkan bukti empirisi dalam menganalisis yang begitu kurang terhadap manajemen maka
pengaruh pertumbuhan penjualan, financial leverage, semakin besar peluang bagi pihak manajemen dengan
profitabilitas, ukuran perusahaan terhadap tindakan manajemen laba. Manajemen yang
manajemen laba. Penelitian ini diharapkan dapat melakukan hal itu bertujuan agar dapat
memberikan kontribusi kepada Otoritas Jasa mensejahterakan kepentingan pribadi agen
Keuangan (OJK) dalam cara memonitoring dibandingan meningkatkan kinerja perusahaan. Atas
pelaksanaan prinsip cara tata kelola perusahaan oleh tindakan tersebut, yang di lakukan manajemen
perusahaan Consomer Goods Industry dan dapat dengan memanfaatkan informasi-informasi dari
meningkatkan kebijakan dalam hal perlindungan para laporan keuangan ini dapat terjadinya suatu kerugian
investor di pasar modal indonesia. Selain itu Ikatan bagi para pemegang saham (Rahmawati et al. 2017).
Akuntan Indonesia (IAI) dapat mengatur kebijakan
atas pengungkapan yang lebih baik bagi perusahaan 2.2. Pengembangan Hipotesis
dalam pelaporan keuangan untuk meminimalisir Pertumbuhan penjualan adalah informasi
informasi asimteri. Penelitian ini juga dapat sebagai kemajuan suatu proses dari penjualan periode
pelengkap literature riset akuntansi keuangan yang sebelumnya sampai periode yang akan datang.
sudah pernah ada terkait dengan topik manajemen Penjualan yang mengalami suatu peningkatan akan
laba. membuat perusahaan membutuhkan biaya
operasional yang tinggi untuk menjalankan kegiatan
2. KERANGKA TEORI DAN usahanya. Pertumbuhan penjualan menunjukkan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kondisi perusahaan dalam kondisi yang baik, sehingga
kondisi ini memberikan peluang perusahaan untuk
2.1. Teori Keagenan mendapatkan pinjaman dari kreditur.
Dalam teori keagenan, terdapat hubungan Adanya perkembangan penjualan yang besar
antara pemegang saham (principal) yang memberikan mengakibatkan dorongan dan motivasi manajer untuk
wewenang sedangkan manajemen (agent) sebagai melakukan tindakan manajemen laba dengan
penerima wewenang (Jensen & Meckling, 1976). mempertahankan tren penjualan dan tren laba yang
Manajer menjalankan perusahaan atas nama dicapai oleh perusahaan (Astari & Suryanawa, 2017;
pemegang saham, namun dalam perjalanannya Yunietha & Palupi, 2017). Pertumbuhan penjualan
manajer memiliki motif pribadi yang berbeda dengan berkaitan dengan peningkatan laba sehingga
kepentingan pemegang saham. Kondisi ini mendorong manajer untuk meningkatkan kinerja yang
mengakibatkan adanya konflik kepentingan di antara lebih optimal (Anindya et al., 2020).
keduanya (Jensen & Meckling, 1976). Selain itu, (Astari & Suryanawa, 2017; Yunietha &
manajer yang lebih memahami kondisi perusahaan Palupi, 2017) menemukan bahwa pertumbuhan
dibandingkan dengan pemegang saham mengakibat penjualan berpengaruh positif terhadap manajemen
adanya informasi asimetri di antara keduanya (Jensen laba. Perusahaan melakukan manajemen laba untuk
& Meckling, 1976). mencapai kestabilan pertumbuhan penjualan.
Masalah keagenan dapat terjadi akibat Pertumbuhan penjualan yang tinggi dan stabil
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajer tidak dianggap sebagai indikasi usaha manajer dalam
sejalan dengan kepentingan pemegang saham. mencapai kinerja operasi yang optimal. Dengan
Manajer menjalankan perusahaan dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini
mendahulukan kepentingan pribadi yang hanya adalah:
memikirkan kesejahteraan dirinya sendiri daripada H1: Pertumbuhgan penjualan berpengaruh positif
kesejahteraan pemegang saham. Salah satu tindakan terhadap manajemen laba.
manajer dalam menjalankan motif pribadi dilakukan
Financial leverage menggambarkan seberapa
melalui manajemen laba (Pradipta, 2019). Aktivitas
besar aset yang dimiliki perusahaan yang dibiayai atau
manajemen laba bertujuan untuk memenuhi
diperoleh dari utang (Brigham & Houston, 2019).
kebutuhan manajer sendiri dan tidak sejalan dengan
Perusahaan menggunakan sumber pendanaan dari
kepentingan pemegang saham (Wijaya & Firmansyah,
utang dengan tujuan mendapatkan pendanaan yang
2021).
lebih mudah (Firmansyah, Fauzi, et al., 2020). Namun,
manajer dapat melakukan manajemen laba ketika
Page | 308
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
utang perusahaan tinggi dengan tujuan agar terhindar yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja operasi
dari pelanggaran perjanjian utang (Dimarcia & maupun kinerja pasar (Firmansyah, Febrian, et al.,
Krisnadewi, 2016; Pradipta, 2019). Penggunaan 2021), termasuk penggunaan aset. Selain itu,
pendanaan dengan utang oleh manajer dilakukan perusahaan besar memiliki kepercayaan dari kreditur
dengan tujuan untuk menurunkan monitoring yang karena memiliki sistem yang lebih baik dalam
dilakukan oleh pemegang saham (Firmansyah, Fauzi, mengelola utang perusahaan (Firmansyah,
et al., 2020; Scott, 2015). Sihombing, et al., 2020). Di sisi lain, perusahaan perlu
(Almalita, 2017; Bassiouny, 2016; Firnanti, menjaga kondisi dan kestabilan perusahaan. Namun,
2017; Utari & Sari, 2016) Bassiouny et al. (2016), Utari perusahaan tidak selalu mengalami kondisi dan
dan Sari (2016), Firnanti (2017), dan Almalita (2017) kestabilan yang baik. Oleh karena itu, perusahaan
menyimpulkan bahwa financial leverage berpengaruh dapat melakukan manajemen laba untuk menjaga
positif terhadap manajemen laba. Kondisi ini ini kondisi dan kestabilan kinerja perusahaan (Chandra &
menjelaskan bahwa semakin besar tingkat utang Djashan, 2018).
perusahaan mendorong manajer melakukan Astari & Suryanawa (2017) menunjukkan
manajemen laba untuk menghindari pelanggaran bahwa ukuran perusahaan yang besar erat kaitannya
perjanjian utang. Manajer berusaha semaksimal dengan praktek manajemen laba. Kestabilan kinerja
mungkin untuk menghindari pelanggaran perjanjian dan kondisi perusahaan yang baik mengakibatkan
utang dengan melakukan manajemen laba (Anindya kepercayaan investor dan calon investor meningkat.
et al., 2020). Tindakan ini dilakukan dengan dengan Selain itu, perusahaan yang besar dianggap mampu
tidak melanggar ketentuan dalam standar akuntansi untuk mencapai kestabilan kinerjanya. Di sisi lain,
keuangan (Anindya et al., 2020). Dengan demikian, adanya tuntutan dari investor dan calon investor
hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah: mengakibatkan perusahaan besar untuk melakukan
H2: Financial leverage berpengaruh positif terhadap manajamen laba dalam mendapatkan kestabilan laba.
manajemen laba. Dengan demikian, hipotesis keempat dalam penelitian
Profitabilitas adalah suatu perbandingan ini adalah:
pengukuran kemampuan perusahaan dalam H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
menghasilkan laba dari aset atau modal yang dimiliki manajemen laba.
oleh perusahaan (Arifin & Destriana, 2016; Chandra &
Djashan, 2018). Laba adalah salah satu elemen 3. METODE PENELITIAN
terpenting yang sangat mempengaruhi suatu tindakan Data yang digunakan dalam penelitian yaitu
dalam manajemen laba karena komponen ini menjadi
data dan informasi yang bersumber dari laporan
suatu komponen utama dalam penilaian terhadap
kinerja para manajemen secara menyeluruh di keuangan perusahaan consumer goods industry yang
perusahaan (Sulaksono, 2019). Laba yang diperoleh terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut
dalam satu periode dapat menjadi suatu faktor yang diperoleh dari www.idx.co.id dengan periode
sangat berpengaruh pada proses manajemen laba penelitian tahun 2018 sampai dengan tahun 2020.
yang dilakukan manajemen untuk melakukan Teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan
kecurangan atau memanipulasi laporan keuangan penilitian ini adalah purposive sampling. Adapun
didalam perusahaan (Arifin & Destriana, 2016).
kriteria sampling dalam penelitian ini dapat dilihat
Arifin & Destriana (2016), Firnanti (2017),
pada Tabel 1.
Firnanti et al. (2019), dan Yunietha & Palupi (2017)
menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif Tabel 1
terhadap manajemen laba. Perusahaan yang memiliki Prosedur Pemilihan Sampel
tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung No. Kriteria Jumlah
melakukan manajemen laba karena perusahaan 1. Perusahaan consumer good industry 44
berusahaan untuk manjaga kestabilan laba. Tindakan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ini bertujuan agar kinerja perusahaan terlihat lebih selama tahun 2017-2020.
baik karena laba yang tidak stabil menunjukkan 2. Perusahaan consumer good industry (0)
perusahaan yang lebih beresiko (Firmansyah, Utami, yang tidak menerbitkan laporan
et al., 2020a). Selain itu, tingkat profitabilitas yang keuangan dengan tahun buku yang
tinggi menjadi tujuan bagi manajer dalam berakhir pada 31 Desember selama
mendapatkan bonus pada level tertentu (Jadi et al., tahun 2017-2020.
2021; Saksessia & Firmansyah, 2020). Dengan 3. Perusahaan consumer good industry (13)
demikian, hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah: yang tidak melaporkan laba setelah
H3: Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap pajak secara konsisten selama tahun
manajemen laba. 2018-2020.
Ukuran perusahaan berkaitan dengan total 4. Total perusahaan consumer good 31
aset yang dimiliki oleh perusahaan (Firmansyah, Jadi, industry yang digunakan sebagai
et al., 2021). Perusahaan menggunakan sumber daya sample penelitian
Page | 309
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
Page | 310
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
tahun 2018, nilai rata-rata sebesar 0,000000215 dan Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang
deviasi standar sebesar 0,130141. Pertumbuhan laba tinggi memiliki prospek masa depan yang baik. Pilihan
(SG) memiliki nilai terendah sebesar -0,470921 dimiliki perusahaan dalam melakukan manajemen laba tidak
dilakukan karena hanya menggunakan diskresi manajer
oleh MERK pada tahun 2018, nilai tertinggi sebesar
dalam mempengaruhi laporan keuangan. Selain itu,
0,504026 dimiliki oleh SKBM pada tahun 2020, nilai manajamen laba yang dilakukan pada perusahaan
rata-rata sebesar 0,058284 dan deviasi standar sebesar pertumbuhan penjualan yang tinggi tidak sejalan
0,160519. Financial leverage (LEV) memiliki nilai dengan keinginan dari pemegang saham. Pertumbuhan
terendah sebesar 0,115158 dimiliki oleh CAMP pada penjualan yang tinggi juga dapat menjadi motivasi bagi
tahun 2020, nilai tertinggi sebesar 0,759559 dimiliki manajer dalam memperoleh bonus yang lebih besar
oleh UNVR pada tahun 2020, nilai rata-rata sebesar dibandingkan hanya mengandalkan kebijakan akrual.
Financial leverage berpengaruh positif
0,358337 dan deviasi standar sebesar 0,156664.
terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan
Profitabilitas (ROA) memiliki nilai terendah sebesar dengan penelitian Almalita (2017), Bassiouny (2016),
0,000500 dimiliki oleh CINT pada tahun 2020, nilai Firnanti (2017), dan Utari & Sari (2016), namun tidak
tertinggi sebesar 0,920997 dimiliki oleh MERK pada sejalan dengan Asitalia & Trisnawati (2017), Chandra &
tahun 2018, nilai rata-rata sebesar 0,116377 dan Djashan (2018), Dewi & Priyadi (2016), Dimarcia &
deviasi standar sebesar 0,126078. Ukuran perusahaan Krisnadewi (2016), Firnanti et al. (2019), Kodriyah &
(FS) memiliki nilai terendah sebesar 25,95468 dimiliki Fitri (2017), Nahar & Erawati (2017), Pradipta (2019).
Perusahaan melalukan manajemen laba ketika
oleh PYFA pada tahun 2018, nilai tertinggi sebesar
perusahaan memiliki utang yang besar pada struktur
32,72561 dimiliki oleh INDF pada tahun 2020, nilai rata- modalnya. Perusahaan dengan utang yang besar di
rata sebesar 28,98730 dan deviasi standar sebesar satu sisi memiliki kewajiban untuk memenuhi
1,563117. kewajibannya, di sisi lain juga harus menyediakan
Selanjutnya, berdasarkan uji Chow, uji informasi yang meyakinkan atas kinerja yang dihasilkan
Lagrange Multiplier dan uji Hausman, model yang oleh perusahaan kepada kreditor. Manajer lebih
paling sesuai dengan data penelitian ini adalah fixed menghindari monitoring yang ketat oleh pemegang
effect model. Adapun ringkasan hasil uji hiptesis adalah saham dibandingkan monitoring yang dilakukan oleh
sebagai berikut: kreditor. Kinerja yang baik oleh perusahaan melalui
Tabel 3 manajemen laba dianggap kreditor bahwa perusahaan
Ringkasan Uji Hipotesis tersebut mampu memenuhi kewajiban-kewajibanya di
t- masa mendatang. Selain itu, manajemen laba
Variable Coefficient Prob. dilakukan untuk menjaga kestabilan laba sehingga
Statistic
C 1.840218 2.369194 0.0212 perusahaan dapat memperoleh pendanaan dari
SG - sumber utang walaupun perusahaan memiliki utang
-0.052601 2.051019 0.0448 yang besar. Oleh karena itu, manajemen laba yang
LEV 0.495454 7.098221 0.0000 dilakukan oleh manajer pada perusahaan yang
ROA 0.503065 4.926555 0.0000 memiliki utang yang tinggi dianggap oleh kreditor
FS - bahwa perusahaan mampu mengelola utang dengan
-0.071522 2.618576 0.0112 baik dan tetap memiliki kinerja operasi yang baik.
R 2
0.894118 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Adj R2 0.832050 manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan
F-stat. 14.40536 Arifin & Destriana (2016), Firnanti (2017), Firnanti et al.
Prob (F- (2019), dan Yunietha & Palupi (2017), namun tidak
stat.) 0.000000 sejalan dengan Almalita (2017), Alzoubi (2019),
Sumber: data diolah Chandra & Djashan (2018), dan Ramadhan, 2017).
Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas yang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tinggi tidak semata-mata akibat pencapaian kinerja
menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan operasional yang tinggi, namun terdapat dugaan
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hasil manajemen laba yang dilakukan oleh manajer.
penelitian ini sejalan dengan penelitian Firnanti et al. Manajer cenderung untuk menjaga kestabilan laba
(2019), dan Rahnama (2016), namun tidak sejalan karena pemegang saham lebih menghindari
dengan Astari & Suryanawa (2017), Fahmie (2018), dan perusahaan yang memiliki volatilitas laba yang tinggi.
Yunietha & Palupi (2017). Perusahaan yang Selain itu, perusahaan dengan volatilitas laba yang
mempunyai penjualan yang tinggi kemungkinan akan tinggi dianggap memiliki risiko yang tinggi (Firmansyah,
menurunkan motivasi manajer untuk melakukan Utami, et al., 2020a). Oleh karena itu, manajer
manajemen laba. Perusahaan yang memiliki berusaha untuk menjaga kepercayaan investor dengan
pertumbuhan penjualan menunjukkan telah tetap menjaga tingkat profitabilitas yang tinggi. Invetor
menjalankan strategi bisnis perusahaan dengan baik. juga menganggap perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi memiliki prospek masa depan
Page | 311
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
yang lebih baik. Selain itu, tingkat profitabilitas yang 6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
tinggi juga menjadi tujuan bagi manajer dalam
memperoleh bonus pada level tertentu (Jadi et al., 6.1. Implikasi Teoritis
2021; Saksessia & Firmansyah, 2020). Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
Ukuran perusahaan berpengaruh negatif antara lain penelitian ini hanya menggunakan periode
terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan penelitian 2018-2020 dan data perusahaan yang
dengan penelitian Firnanti (2017), Prasetya & Gayatri digunakan dalam penelitian hanya perusahaan
(2016), Susanto (2016), dan Susanto et al. (2019), consumer good industry. Penelitian selanjutnya
namun tidak sejalan dengan Arifin & Destriana (2016), diharapkan dapat menambah periode penelitian lebih
Astari & Suryanawa (2017), Chandra & Djashan (2018), panjang dan menggunakan data perusahaan dengan
Firnanti et al. (2019), Florencia & Susanty (2019), dan sektor yang lebih luas untuk mendapatkan hasil
Sulaksono (2019). Perusahaan besar biasanya lebih pengujian yang lebih baik daripada penelitian ini.
menggunakan strategi-strategi bisnis untuk
mendapatkan keunggulan bersaingnya dan 6.2. Implikasi Praktis
meningkatkan kinerja operasinya dibandingkan Penelitian ini mengindikasikan bagi Otoritas
dengan melakukan manajemen laba. Perusahaan yang Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan kebijakan
besar biasanya memiliki sistem yang lebih kompleks terkait dengan aktivitas manajemen laba yang
dalam menjalankan strategi bisnisnya (Aryotama & dilakukan oleh perusahaan yang dapat merugikan
Firmansyah, 2019, 2020). Selain itu, perusahaan besar investor dalam penggunaan laporan keuangan. Selain
juga dapat menggunakan sumber daya yang dimilikinya itu, penelitian ini menyarankan kepada Ikatan Akuntan
untuk meningkatkan kinerja operasi (Damayanti & Indonesia untuk mengatur pengungkapan yang lebih
Firmansyah, 2021) dan kinerja pasarnya (Firmansyah, lengkap atas laporan keuangan dan pengaturan dalam
Febrian, et al., 2021). Selanjutnya, perusahaan besar standar akuntansi keuangan yang dapat mengurangi
umumnya cenderung mengurangi praktik manajemen tindakan manajer dalam melalukan manajemen laba.
laba karena pemegang saham dari pihak luar
perusahaan besar bersikap lebih kritis, sehingga DAFTAR PUSTAKA
strategi penggunaan manajemen laba bukan Almalita, Y. (2017). Pengaruh corporate governance
merupakan pilihan terbaik bagi perusahaan besar dan faktor lainnya terhadap manajemen laba.
dalam mencapai kinerja perusahaan yang tinggi. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(2), 183–194.
https://doi.org/10.34208/jba.v19i2.271
5. KESIMPULAN DAN SARAN Alzoubi, E. S. S. (2019). Audit committee, internal audit
function and earnings management: evidence
Penelitian ini membuktikan bahwa financial from Jordan. Meditari Accountancy Research,
leverage dan profitabilitas berpengaruh positif 27(1), 72–90. https://doi.org/10.1108/MEDAR-
terhadap manajemen laba. Kebijakan struktur 06-2017-0160
pendanaan dengan utang merupakan indikasi atas Anindya, W., Nur, E., & Yuyetta, A. (2020). Pengaruh
manajemen laba yang dilakukan oleh manajer. Selain leverage, sales growth, ukuran perusahaan dan
itu, terdapat kontribusi manajer melalui disreksi akrual profitabilitas terhadap manajemen laba.
dalam angka-angka laporan keuangan yang disajikan Diponegoro Journal of Accounting, 9(3), 1–14.
untuk menentukan tingkat keuntungan yang diperoleh https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accoun
perusahaan dalam satu periode. Sementara itu, ting/article/view/29136
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan Arifin, L., & Destriana, N. (2016). Pengaruh firm size,
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. corporate governance, dan karakteristik
Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang perusahaan terhadap manajemen laba. Jurnal
tinggi membuktikan bahwa perusahaan memiliki Bisnis Dan Akuntansi, 18(1), 84–93.
strategi dalam meningkatkan kinerja operasi melalui https://doi.org/10.34208/jba.v18i1.41
aktivitas penjualan secara alamiah, tanpa harus Aryotama, P., & Firmansyah, A. (2019). The effect of
mempengaruhi angka-angka laporan keuangan secara corporate diversification, customer
akrual. Perusahaan dengan aset yang besar lebih concentration on tax avoidance in Indonesia.
memiliki strategi bisnis yang baik dalam menjaga Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, 19(2), 117–125.
keberlangsungan perusahaan di masa depan, sehingga https://doi.org/10.20961/jab.v19i2.475
strategi manajemen laba dalam laporan keuangan Aryotama, P., & Firmansyah, A. (2020). The effect of
bukan merupakan strategi yang dipilih oleh manajer. business strategy on tax avoidance in Indonesia’s
Selain itu, perusahaan besar tetap menjaga consumer goods industry. In Public Sector
kepercayaan investor dalam menyajikan informasi Accountants and Quantum Leap: How Far We
laporan keuangan yang andal. Can Survive in Industrial Revolution 4.0? (pp.
235–239). Routledge.
https://doi.org/10.1201/9780367822965
Asitalia, F., & Trisnawati, I. (2017). Pengaruh good
corporate governance dan leverage terhadap
Page | 312
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
manajemen laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, sebelum dan setelah pandemi covid19 di
19(1), 109–119. Indonesia? Bina Ekonomi, 24(2), 31–51.
https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-2.305 https://doi.org/10.26593/be.v24i1.5075.87-106
Astari, A. A. M. R., & Suryanawa, I. K. (2017). Faktor- Firmansyah, A., Fauzi, I., & Rizal Yuniar, M. (2020).
faktor yang mempengaruhi manajemen laba. E- Biaya utang dari sudut pandang kebijakan
Jurnal Akuntansi, 20(1), 290–319. dividen, volatilitas laba, dan kualitas akrual.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/arti Akurasi : Jurnal Studi Akuntansi Dan Keuangan,
cle/view/29819 3(2), 109–129.
Bassiouny, S. W. (2016). The impact of firm https://doi.org/10.29303/akurasi.v3i2.54
characteristics on earnings management : an Firmansyah, A., Febrian, W., Jadi, P. H., Husna, M. K., &
empirical study on the listed firms in Egypt. Putri, M. A. (2021). Respon investor atas
Journal of Business and Retail Management tanggung jawab sosial tata kelola perusahaan di
Research, 10(3), 34–45. Indonesia: perspektif resource based view. E-
https://jbrmr.com/details&cid=227 Jurnal Akuntansi, 31(8), 1918–1935.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2019). Fundamentals of https://doi.org/10.24843/EJA.2021.v31.i08.p04
Financial Management. Cengage Learning. Firmansyah, A., & Irawan, F. (2018). Adopsi IFRS,
Chandra, S. M., & Djashan, I. A. (2018). Pengaruh manajemen laba akrual dan manajemen laba riil.
leverage dan faktor lainnya terhadap manajemen Assets: Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 7(2),
laba pada perusahaan non keuangan. Jurnal 81. https://doi.org/10.25273/jap.v7i2.3310
Bisnis Dan Akuntansi, 20(1), 13–20. Firmansyah, A., Jadi, P. H., Febrian, W., & Sismanyudi,
https://doi.org/10.34208/jba.v20i1.403 D. (2021). Pengaruh tata kelola perusahaan dan
Damayanti, N., & Firmansyah, A. (2021). Peran tata ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
kelola perusahaan dalam kinerja operasional dan emisi karbon. Jurnal Informasi, Perpajakan,
kinerja pasar di Indonesia. Jurnal Ekonomi, 26(2), Akuntansi, Dan Keuangan Publik, 16(2), 303–320.
196–212. https://doi.org/10.24912/je.v26i2.746 https://doi.org/10.25105/jipak.v16i2.9420
Detik.com. (2011). Skandal penipuan korporasi Firmansyah, A., Sihombing, P., & Kusumastuti, S. Y.
terbesar Jepang oleh Olympus. (2020). The determinants of idiosyncratic
https://finance.detik.com/berita-ekonomi- volatility in Indonesia banking industries. Jurnal
bisnis/d-1763010/skandal-penipuan-korporasi- Keuangan Dan Perbankan, 24(2), 175–188.
terbesar-jepang-oleh-olympus https://doi.org/10.26905/jkdp.v24i2.3851
Dewi, R. P., & Priyadi, M. P. (2016). Pengaruh free cash Firmansyah, A., Utami, W., Umar, H., & Mulyani, S. D.
flow, kinerja keuangan terhadap earnings (2020a). Do derivative instruments increase firm
management dimoderasi corporate governance. risk for Indonesia non-financial companies?
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(2), 1–24. International Journal of Business, Economics and
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/j Management, 7(2), 81–95.
ira/article/view/1570 https://doi.org/10.18488/journal.62.2020.72.81
Dewiiriani, M., & Stephanus, D. S. (2021). Bedah dan .95
analisis kasus pada olympus corporation. Firmansyah, A., Utami, W., Umar, H., & Mulyani, S. D.
https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jiakes/article/ (2020b). The role of derivative instruments on
view/139 risk relevance from emerging market non-
Dimarcia, N., & Krisnadewi, K. (2016). Pengaruh financial companies. Journal of Governance and
diversifikasi operasi, leverage dan kepemilikan Regulation, 9(3), 45–63.
manajerial pada manajemen laba. E-Jurnal Firnanti, F. (2017). Pengaruh corporate governance dan
Akuntansi, 15(3), 2324–2351. faktor-faktor lainnnya terhadap manajemen
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/arti laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(1), 66–80.
cle/view/20324/13969 https://doi.org/10.34208/jba.v19i1.66
Fahmie, A. (2018). Pengaruh profitabilitas, leverage, Firnanti, F., Pirzada, K., & Budiman, B. (2019). Company
struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan characteristics, corporate governance, audit
dan komisaris independen terhadap manajemen quality impact on earnings management.
laba (studi empiris pada perusahaan industri Accounting and Finance Review, 4(2), 43–49.
barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstr
2012-2014). Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, act_id=3438238
6(2), 119–131. Florencia, F., & Susanty, M. (2019). Tate kelola
Falbo, T. D., & Firmansyah, A. (2021). Penghindaran perusahaan, aliran kas bebas dan manajemen
pajak di Indonesia: multinationality dan laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 21(2), 141–
manajemen laba. Bisnis-Net Jurnal Ekonomi Dan 154. https://doi.org/10.34208/jba.v21i2.615
Bisnis, 4(1), 94–110. Jadi, P. H., Firmansyah, A., Wijaya, S., Irawan, F.,
https://doi.org/10.46576/bn.v4i1.1325 Dinarjito, A., & Qadri, R. A. (2021). The role of
Firmansyah, A., & Ardiansyah, R. (2020). Bagaimana corporate social responsibility disclosure in
praktik manajemen laba dan penghindaran pajak Indonesia : how do bonus, debt covenant, tax
Page | 313
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
Page | 314
MANAJEMEN LABA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN SEKTOR Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.305-315
BARANG KONSUMSI DI INDONESIA
https://doi.org/https://www.abacademies.org/a
rticles/Earnings-Management-ESOP-and-
Corporate-Governance-1528-2635-23-SI-1-
348.pdf
Utari, N. P. L. A., & Sari, M. M. R. (2016). Pengaruh
asimetri informasi, leverage, kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional pada
manajemen laba. E-Jurnal Akuntansi, 15(3),
1886–1914.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/arti
cle/view/16390
Wardani, D. K., & Santi, D. K. (2018). Pengaruh tax
planning, ukuran perusahaan, corporate social
responsibility (CSR) Terhadap manajemen laba.
Jurnal Akuntansi, 6(1), 11–24.
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/akunta
nsi/article/view/536
Wijaya, D. B., & Firmansyah, A. (2021). Apakah
pengungkapan tata kelola perusahaan dapat
mereduksi manajemen laba pada perusahaan
perbankan di Indonesia? Keberlanjutan : Jurnal
Manajemen Dan Jurnal Akuntansi, 6(1), 27–41.
https://doi.org/10.32493/keberlanjutan.v6i1.y2
021.p27-41
Yunietha, Y., & Palupi, A. (2017). Pengaruh corporate
governance dan faktor lainnya terhadap
manajemen laba perusahaan publik non
keuangan. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(1),
292–303. https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-
4.298
Page | 315