Rieview Jurnal Yoga Kehamilan - Kalompok 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

LITERATUR REVIEW

PENGARUH YOGA HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Revina Afrianti, S.T.Keb
2. Dewi Jawa S.Tr.Keb

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan sehingga makalah “Literature Review: Pengaruh Yoga Kehamilan terhadap
Lama Persalinan” dapat diselesaikan tepat waktu. Adapun jurnal yang akan ditelaah dalam
makalah ini berjumlah 5buah jurnal yang terdiri dari 2 jurnal internasional terindeks
PubMed dan 3 jurnal nasional terindeks google Scholar. Penugasan makalah ini
merupakan penugasan individu mata kuliah Asuhan Kebidanan Komplementer oleh dosen
pengampu Dwi Hartati, SST, M.Keb.

Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini
bermanfaat.

2
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................ 1
1. Latar Belakang................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
3. Tujuan ............................................................................................................. 2
4. Manfaat ........................................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Teori ....................................................................................... 3
A. Prenatal Yoga ……………………………………………………………… 3
1. Pengertian Prenatal Yoga ............................................................................. 3
2. Manfaat Prenatal Yoga ……………............................................................. 3
3. Syarat Prenatal Yoga ……………................................................................ 3
4. Persiapan Prenatal Yoga ............................................................................... 4
5. Kontra Indikasi Prenatal Yoga ...................................................................... 4
6. Sekuen Prenatal Yoga Pada Ibu Hamil Trimester III ……………………… 4
B. Persalinan ………………………………………………………………….. 11
1. Pengertian Persalinan . ............................................................................ 11
2. Tahap Persalinan ……………….…............................................................. 11
3. Lama Persalinan ………………................................................................... 13
4. Hal – Hal yang Mempengaruhi Persalinan ................................................... 13
5. Macam – Macam Persalinan ........................................................................ 15
BAB III Literature Review ................................................................................ 17
1. Data literatur .................................................................................................. 17
2. Analisis Hasil Tinjauan Literatur .................................................................. 20
BAB IV Penutup ................................................................................................. 21
Referensi .............................................................................................................. 22
Lampiran Artikel

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belankang
Salah satu penyebab dari kematian pada ibu adalah partus lama (JNPK, 2018). Kematian
pada ibu disebabkan oleh persalinan memanjang yang akan membuat infeksi, kelelahan dan
kekurangan cairan pada kepada ibu dan mampu membuat iritasi, cacat dan sulit nafas hingga
kematian pada janin. Berdasarkan data WHO 2019 AKI bahwa ditemukan seorang perempuan
meninggal setiap menitnya dikarenakan adanya kelainan didalam proses kelahiran kehamilan
dan persalinanya. Data di dunia menyatakan bahwa kematian pada ibu disebabkan oleh partus
lama rata-rata 8% sedangkan di Indonesia sebesar 9% (Saifudin, 2019).
Beberapa aktivitas fisik yang diperbolehkan untuk ibu hamil agar melenturkan jalan lahir
yaitu jalan renang, berjalan, sepeda statis, pemanasan, yoga, dan hypnobrithing. Ini akan
mempengaruhi janin, kehamilan, masa lahir mengurangi tingkat nyeri khususnya persalinan lama
(Yessi, 2011). Ibu hamil di Indonesia hanya 41,8% yang melakukan senam hamil maupun yoga
(Yulaisari, 2010).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan,
terdapat 7.389 kematian ibu di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut melonjak 56,69%
dibanding jumlah kematian tahun sebelumnya sebanyak 4.627 jiwa. (Survei Demograsi
Kesehatan Indonesia/SDKI 2019) (Kemenkes RI, 2021). Pada tahun 2021 Kalimantan Timur
Angka Kematiaan Ibu (AKI) sebanyak 26,83% kelahiran hidup, meningkat dibanding tahun
2020 yaitu sebanyak 92/100.000. (Dinkes Provinsi Kaltim, 2021).
Beberapa hal yang mempengaruhi persalinan ialah pengaruh dari power seperti his,
passanger meliputi sikap janin, letak janin, bagian bawah dan posisi janin, passage meliputi:
tulang-tulang panggul dan bagian lunak (otot- otot, jaringan, ligament-ligament), pengaruh dari
penolong, kompeten dari penolong persalinan dan pengaruh psikis dimana meliputi kecemasan,
kelelahan, kehabisan tenaga dan kekhawatiran (Yanti, 2010). Persalinan lama diakibatkan karena
tidak seimbang antara dorongan dalam mengejan dan his yang tidak adekuat. Bisa juga
diakibatkan karena pengaruh janin, jalan lahir seperti malpresentasi atau kelainan letak janin dan
janin terlalu besar. Agar memudahkan ibu ketika persalinan yaitu perlu melenturkan jalan lahir
dengan cara olahraga atau senggama (Oxon, 2010).
Olahraga yang diperuntukan ibu hamil adalah prenatal yoga. Manfaat dari prenatal yoga
untuk memberikan keseimbangan kepada fisik, pemikiran, dan psikologi. Selama kehamilan
berlangsung ibu harus pandai menjaga fisik dn keseimbangan emosi, juga mampu menghasilkan
rasa menenangkan seperti halnya sikap yang berada di yoga bertujuan untuk semakin membuat
panggul pinggul dan tulang punggung menjadi lentur. Selain itu dapat menguatkan tubuh
semakin lentur, dabar dalam emosi dan kuat (Amber Land, 2010).
Prenatal yoga memiliki banyak manfaat fisik meliputi tenaga, kebugaran otot dan
keteraturan sikap, meningkatkan aliran darah, memperbaiki predaran udara dan mengendalikan
pernafasan yang sangat baik. Kelas yoga ini bertujuan meminimalisir keluhan pada ibu hamil
seperti menguatkan otot-otot (Yesie, 2011). Pengendalian pernapasan dan memperkuat otot-otot

1
dibagian pervaginam mampu membantu ibu dalam memperlancar proses persalinanya khususnya
ketika persalinan fase I dan II. Peristiwa yang dialami ibu bersalin di persalinan kala II, ketika
pembukaan sudah lengkap begitupun bayi siap dilahirkan melalui munculnya kontraksi ligamen-
ligamen pada rahim juga rasa mengejan tidak tertahankan. Ibu sulit mengatur pernafasan pada
kala II ketika kepala bayi dilahirkan yang kemungkinan akan terjadi partus lama pada kala II,
robekan jalan lahir, perdarahan infeksi. Agar tidak terjadi komplikasi pada persalianan kala II
sangat diperlukan kelenturan jalan lahir (Manuaba, 2010).
Lima cara latihan fisik yang dimiliki oleh prenatal yoga, pernafasan (pranayama),
position (mudra), meditasi dan deep relaksasi yang mampu digunakan untuk mendapatkan
manfaat selama kehamilan yaitu membantu kelancaran dalam persalinan secara alami dan juga
mampu menolong dalam meyakinkan bayi sehat (Indiarti, 2010). Penelitian pada tahun 2010
yang dilakukan Eli dengan judul mengenai penanganan persiapan fisik dan pisikis ibu hamil
Trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung hasil yang diperoleh menunjukan
bahwa dengan melakukan prenatal yoga ibu sudah siap secara fisik dan pisikis untuk
melahirkan dikarenakan beberapa manfaat dari yoga mampu meningkatkan rasa percaya diri.
Alasan pengambilan artikel ini sebagai rujukan karena didasarkan pada persamaan yang akan
dianalisis yaitu pada variabel penelitian.
B. Rumusan Masalah
Kesimpulan masalah di penelitian ini yaitu mengenai pengaruh prenatal yoga terhadap
persalinan lama.
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memnuhi tujuan antara lain:
a. Menjabarkan konsep teori pengaruh yoga hamil dalam lama persalinan
b. Menelaah (me-review) beberapa jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan
pengaruh yoga hamil dalam lama persalinan.
D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai bahan kajian dan refenrensi bagi seluruh sivitas akademik
terutama dalam peningkatan pengetahuan terhadap pengaruh yoga hamil dalam lama persalinan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Prenatal Yoga
1. Pengertian Prenatal Yoga
Pengetahuan yang mempelajari mengenai keterikatan anatara fisik, psikis, dan
spritual manusia agar mencapi kesejahteraan secara keseluruhan disebut yoga. Union
(kebersamaan) adalah bahasa sanskerta dari kata yoga, ini dibentuk karena adanya
kebudayaan india kuno sekitar 500 tahun yang lalu dengan tujuan memadukan atmab
(diri) bersama brahma (sang pencipta). Dengan adanya penyatuan ini maka seseorang
akan mengenal penciptanya. Prental yoga merupakan modifikasi yoga klasik yang telah
disesuaikan untuk ibu hamil dan dilakukan dengan metode yang lembut dan perlahan.
Latihan yoga pada kehamilan trimester bertujuan sebagai media membantu diri sendiri
mengatasi ketidak nyamanan selama hamil, membantu proses melahirkan, dan juga
menyiapkan mental dimasa awal post partum dan saat membesarkan anak, selain hal itu
juga mengatasi gangguan tidur (Sindhu, 2014).
2. Manfaat Prenatal Yoga
Menurut (Sindhu, 2014) ada beberapa keungtungan prenatal yoga yaitu:
a. Meningkatkan energi atau stamina badan semasa pragnancy
b. Melancarkan peredaran darah dan pemberian O2 pada janin.
c. Menyembuhkan bagian fisik seperti pinggang, panggul, susah tidur dll.
d. Otot dasar panggul berfungsi untuk kelahiran sehingga diminta untuk melatih otot
panggul untuk mempermudah proses persalinan.
e. Mampu mengurangi kecemasan dan mempersiapkan mental ibu untuk menghadapi
persalinan
f. Teknik-teknik yang diajarkan oleh yoga prenatal adalah penguasaan tubuh dan
menekan bahwa otot yang kaku akan memepengaruhi persalinan sehingga yoga sangat
bermanfaat untuk menghasilkan tidur yang berkualitas dan memudahkan proses
kelahiran. Berlatih yoga pragnancy dengan teratur dapat mengenali munculnya
ketegangan seperti ketika tegang pikiran ibu akan tegang dan ibu akan cenderung
menahan nafas, sehingga diperlukan berlatih yoga untuk menjaga agar suasana pikiran
tetap relaks, menjaga napas tetap dalam, dan akhirnya membuat otot menjadi relaks.
g. Ibu membangun komunikasi dengan janin melalui yoga prenatal.
h. Pemulihan fisik yang cepat dan mengatasi stres setelah melahirkan.
3. Syarat Prenatal Yoga
a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
minta nasihat dokter atau bidan

b. Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu

c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas


kemampuan fisik ibu

3
d. Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin

e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan untuk
otot perut dan menghindari posisi tengkurap
f. Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melakukan gerakan
melenting ke belakang atau backbend berlebihan Latihan tidak memutar area
perut (Mandriwati 2011; Suananda, 2018)
4. Persiapan Prenatal Yoga
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berlatih yoga :

a. Gunakan pakaian termasuk bra yang pas(tidak sempit maupun longgar)


serta berbahan katun menyerap keringat.
b. Berlatih tanpa alas kaki dan gunakan matras anti slip agar tidakterpleset
gunakan alat bantu yang mudah ditemui seperti bantaltidur,kursi kayu,ikat
pinggang
c. Lalukan dalam ruangan dan waktu yang sama setiap latihan agarmudah
masuk dalam kondisi yoga
d. Stelah audio yang membuat bunda lebih merasa rilek janganberlatih saat
perut kenyang,dua jam setelah makan berat atau satujam setelah makan
ringan.
Memperbanyak minum air putih,sebelum dan selama setelahlatihan. (wulan
mulya,2018)
5. Kontra Indikasi Prenatal Yoga
Kontra indikasi prenatal yoga pada ibu hamil:
a. Merasakan pening, mulas dan muntah yang berkelanjutan
b. Penglihatan kabur
c. Bagian syimpisis keram
d. Kontraksi
e. Perdarahan atau air ketuban pecah
f. Ekskalasi (oedema) pada tangan dan kaki, tremor (kaki dan tangan gemetar)
g. Produksi urin berkurang dan serangan penyakit tiba-tiba (seizure)
h. Detak jantung yang tidak stabil dan pergerakan janin melemah.

6. Sekuen Prenatal Yoga Pada Ibu Hamil Trimester III (Sindhu, 2014)

1. Pranayama (Pernapasan)

a. Teknik Pernapasan Diafragma

Gerakan dasar pada yoga adalah gerakan pernapasan (pranyama).


Tekni ini bertujuan untuk menghidupkan otot pernafasan dan paru-
paru bagian bawah, memijat perut bagian dalam, melancarkan
pencernaan atau mengatasi sembelit, melatih kesadaran pada otot-
otot dasar panggul, serta meningkatkan ketenangan. Teknik
pernapsan digunakan untuk bermeditasi. Adapun teknik pernapsan

4
diafragma adalah sebagai berikut:

- Teknik I

(a) Menaruh satu tangan pada perut bagian atas, dan tangan
lainya pada perut bagian bawah.
(b) Menarik nafas melalui hidung, merasakan perut
membusung, dan jarak antara kedua tangan semakin
merenggang.
(c) Buang napas, rasakan perut kembali melembut mengempis,
dan jarak antara kedua tangan kembali seperti semula.
(d) Melakukan gerakan tersebut berulang beberapa kali sembari
menutup mata.

Gambar. 2.1 Teknik Pernapasan Diafragma


- Teknik II
a) Letakan kedua tangan diperut bagian bawah, pada lengkungan bawah perut.
b) Tarik napas melalui hidung, dan rasakan perut bagian bawah mengembang
sehingga mendorong tangan ke luar.
c) Buang napas, rasakan perut kembali lembut mengempis.
d) Lakukan selama beberapa putaran dan lakukan sambil memejamkan

mata
Gambar 2.1 Teknik Pernapasan Diafragma

b. Teknik Pernapasan Berdengung (Brahmari)

Teknik pernapasan lebah (bee breath) disebut juga brahmari karena disaat
menghembuskan nafas akan mengeluarkan suara berdengung panjang. Teknik
brahmari ini bermanfaat untuk mengusir kecemasan, mengatasi insomnia,

5
merilekskan pikiran, atau memperbaiki kualitas tidur ibu hamil.

Teknik pernapasan brahmari adalah:


a) Duduk bersimpuh diatas bantal tipis dengan pinggul diatas lutut dan punggung
terangkat.
b) Jari-jari tangan menutup telinga dan menutup mata.

c) Menghela nafas panjang melalui hidung dan sempitkan pita suara diujung
inhalasi.
d) Buang nafas lambat dan lama. Rilekskan pikiran anda sambil mendengarkan
suara dengungan yang semakin sering yang dihasilkan ketika anda dalam pose
tersebut.
e) Melakukan ini beberapa kali sampai ibu merasa nyaman.

Gambar 2.3. Teknik Pernapasan Berdengung (Brahmari) (Shindu, 2014)

2. Latihan Pemanasan

Sebelum beryoga hal wajib yang dilakukan adalah melakukan pemanasan. Tujuan
dilakukanya pemanasan untuk memanaskan tubuh, membuat kelenturan pada otot
dan sendi agar mempermudah melakukan prenatal yoga, serta menghindari cedera
pada otot dan ligamen (jaringan ikat sendi). Pemanasan sederhana yang dilakukan
misalnya:

a. Regangkan leher kedepan dan kebelekang, kemudian lihat ke kiri dan ke kanan,
dan putar leher anda.
b. Putar sendi dibagian bahu, siku, dan pergelangan tangan

c. Lakukan peregangan pada tubuh ke satu sisi

d. Putar tulang belakang dengan lembut

6
e. Melakukan peregangan pada panggul

f. Melakukan peregangan pada lutut

g. Lakukan putaran pada pergelangan kaki

h. Buka jari-jari bagian kaki anda

Gambar 2.4 Latihan Pemanasan (Sindhu, 2014).


3. Postur Yoga (Asana)
a. Postur Anak (Mudhasana)

Mudhasana adalah pose yang restoratif ideal yang merileksasikan pemikran dan
anggota tubuh, yang membuat ibu rileks. Gerakan ini membantu merileksasikan
otot punggung dan organ dalam perut, meredakan mual-muntah, nyeri punggung,
meredakan ketegangan dan mengembalikan kenyamanan. Keahlian mudassana
adalah:

a) Duduklah di tumit anda dan regangkan lutut anda sampai setara dengan
pinggul.

b) Hembuskan napas, majukan tubuh kedepan dan sandarkan dahi anda di alas.

c) Letakan tangan anda disamping tubuh sehingga telapak tangan sejajar dengan
telapak kaki lalu menghadap keatas. Tutup mata anda lalu ambil napas
dalam-dalam. Anda dapat melakukan pose ini selama yang anda inginkan.

d) Tarik napas dan perlahan kembali duduk di tumit

7
Gambar 2.5. Postur Mudhasana (Postur Anak) (Shindu, 2014)

b. Putaran Sufi

Tradisi kundalani memiliki tarian khas yaitu putaran sufi dimana gerakan ini
menyamai para penari sufi. Ini bertujuan untuk sendi pinggul dan merileksasikan
pinggang dan panggul. Teknik putaran sufi adalah:

a) Posisi duduk lalu kedua lutut ditekuk dan telapak kaki di tempelkan. Letakan
kedua tangan di lutut, condongkan tubuh kedepan pastikan punggung tidak
membungkuk.
b) Lakukan gerakan berputar secara perlahan seperti membentuk bundaran besar,
laksanakan selama 5-10 menit putaran, lakukan ke arah yang lainya sembari
lakukan pernafasan secara perlahan.
c) Luruskan kaki kembali dan lakukan gerakan otot kembali

Gambar 2.6. Postur Putaran Sufi (Sindhu, 2014)

c. Bilikasana 1 (Postur Peregangan Kucing)

Teknik gerakan ini mampu menguatkan dan merilekskan otot punggung dan
terbebas dari tekanan yang diakibat pertumbuhan janin, mengatasi nyeri punggung
(back pain), melatih otot dan sendi panggul serta melancarkan sirkkulasi darah ke
janin. Adapaun teknik bilikasana 1 adalah sebagai berikut:
a) Pada posisi meja atau merangka. Letakan telapak tangan anda di lantai setara
dengan pundak sedangkan lutut setara dengan panggul. Letakan telapak
tangan diatas pembaringan sembari melebarkan jari-jari anda.
b) Hembuskan napas perlahan, menarik tulang ekor ke dalam, menekuk tulang
belakang dari pinggang hingga leher, dan gaya dagu menatap ke arah pusat
lalu bernapas santai.
c) Menarik napas, tulang ekor keluar , tulang belakang meregang, dada di
dorong kedepan, dan dagu ditarik keatas. Jauhkan mata anda sedikit diatas
dan bernapas pelan, lakukan putaran hingga 5- 10 putaran.

8
Gambar 2.7 Postur Bilikasana 1 (Shindhu, 2014)

d. Bilikasana 2 ( Postur Peregangan Kucing Variasi 2)


a) Posisi merangkak letakan kedua telapak tangan di matras sejajar dengan bahu
dan renggangkan jari-jari tangan, lutut sejajar dengan panggul.
b) Tarik napas, retangkan tangan kiri kedepan setara dengan bahu dan retangkan
tangan kanan setara dengan panggul, mata kearah depan sembari bernafas
secara santai. Lakukan gerakan ini selama lima belas detik
c) Menari nafas dalam kemudian kembali retangkan lengan dan kaki
d) Hembuskan nafas, turunkan tangan dan kaki, kembali dalam gaya merangkak
e) Pada sisi yang lain juga dilakukan hal yang sama.

Gambar 2.8. Postur Bilikasana 2 (Shindhu, 2014)


e. Postur Berdiri Gunung (Tadasana)
Tadasana adalah gerakan yang mendasar bagi yoga yang bertujuan melatih bentuk
tubuh yang tegang, membiasakan otot kaki, dan sangat membantu ketika proses
persalina kelak. Postur tadasana ialah:
a) Rapatkan kedua kaki dalam posisi berdiri, cengkram lantai dengan telapak
dan jari. Merenggangkan kaki jika tidak nyaman ketika posisi pertama.
b) Kuatkan otot paha bagian depan dan otot bokong, tarik tulang ekor masuk dan
pastikan tulang punggu lurus.
c) Busungkan dada lalu bawa bahu kebelakang dan tarik belikat ke arah bawah.
Biarkan lengan bergantung disamping tubuh dengan telapak tangan
menghadap tubuh.
d) Pertahankan bagian dagu agar sejajar dengan matras, lakukan pernapasan
diafragma pada posisi ini.

9
e) Melakukan hubungan batin dengan buah hati (Meditasi metta) bertujuan
untuk mempererat rasa sayang dan ikatan batin antara ibu dan janin. ini
dilakukan dengan cara meminta pengharapan yang baik dalam hati, ketika
melakukanya akan muncul rasa sayang dan rasa cinta yang menghubungkan
antara batin ibu dan bayi. Adapun teknik meditasi adalah:
(a) Atur posisi dengan nyaman, atur pernapasan dengan cara tarik nafas lalu
hembuskan secara perlahan.
(b) Ketika melakukan pernapasan mengatur alur pikir untuk fokuskan
kedalam otak.
(c) Alihkan semua perhatian kepada tubuh , merasakan aliran pada tangan,
kepala, dan tungkai, rasakan bagain tersebut dan biarkan bagian tubuh
yang merasakan tegang bisa tenang. Pastikan badan merasakan damai.
(d) Ketika badan merasakan damai alihkan pandangan kearah rongga dada.
Tarik nafas panjang lalu munculkan rasa sayang yang menggerogoti
pusat rongga dada. Ibu dapat mengingat masa-masa yang indah untuk
menenangkan pikiran dan menghangatkan perasaan. Biarkan rasa itu
masuk hingga ruang dada sembari tetap memantau stabilisasi pernafasan.
(e) Sampaikan didalam hati dengan penuh keyakinan dan perasaan “semoga
saya bahagia, saya baik, semoga sata terlepas dari kesulitan, dll”.
Lakukan terus-menerus hingga perasaan mulai tenang.
(f) Alihkan perhatian ibu sesekali pada ruang perut, rasakan kehadiranya
pada saat melakukan yoga, ambil nafas panjang lalu hembuskan perlahan
sembari mengalirkan harapan kepada calon anak, Moms bisa meraba
perut untuk merasakan janin. Lakukan meditasi selama mungkin dan jika
ingin mengakhiri meditasi lakukan secara perlahan yaitu membuka mata,
atur pernapasan dan tidak dilakukan tergesa-gesa nikmati kebersamaan
anda dengan calon buah hati beberapa saat.

Gambar 2.9. Postur Tadasana (Sindhu, 2014)

10
B. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dimana janin sudah masuk
PAP (Pintu Atas Panggul). Proses kelahiran normal ialah keluarnya janin ketika
kehamilan sudah mencapai 9 bulan, lahir secara langsung tanpa bantuan alat yang
dimana hasil pemeriksaan presentasi kepala dan tidak memiliki tanda bahaya atau
komplikasi pada ibu maupun janin (Affandi, 2012). Persalinan adalah proses keluarnya
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir secara langsung dengan waktu 18
jam tanpa diiringi komplikasi pada janin maupun ibu ( Anwar, 2011).

2. Tahap Persalinan

Fraser dan Cooper (2019) beberapa tahap persalinan antara lain:

a. Kala I (Kala Pembukaan)

Persalinan pada kala I yaitu dimulai ketika kontraksi persalinan sejati, yang
memiliki kriteria yaitu perubahan servicks yang terus membuka dan diakhiri dengan
pembukaan 10 cm (lengkap) kala I berlangsung untuk primigravida kira-kira 13 jam,
sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam. Pada kala satu terdapat 2 fase yaitu:

a) Fase laten

Merupakan awal persalinan pembukaan mulai sejak kontraksi yang diawalai


dengan pembukaan 1-3 cm atau permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8
jam. Selama fase ini presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama
sekali.

b) Fase Aktif

Fase aktif dikatakan fase transisi dimana fase ini pertanda kemajuan aktif
pembukaan menjadi komplit, dimulai dari pembukaan empat hingga sepuluh
centimeter dan berlangsung hingga enam jam. Selama akhir faase aktif dan
selama kala II persalinan terjadi penurunan presentasi janin yang sangat
progresif. Fase aktif terbagi dalam 3 fase yakni:

(a) Masa sedang, dimana waktu dua jam pembukaan tiga cm menjadi 4 cm
(b) Masa panjang, dimana jangka waktu dua jam pembukaan ssemakin
cepat, dari empat cm menjadi menjadi sembilan cm.
(c) Masa lambat, dimana pembukaan menjadi pelan kembali dalam waktu
dua jam pembukaan sembilan cm menjadi lengkap.
b. Kala II (Pengeluaran Janin)
Jumlah tanda gejala fase II menurut Fraser dan Cooper (2019) yaitu:
a) Pasien ada rasa ingin mengedan ketika kontraksi terjadi;
b) Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectumi atau vagina,
c) Perineum terlihat menonjol;

11
d) Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka;
e) Peningkatan pengeluaran lendir darah.
f) His akan teratur, cepat, kuat dan persalinan pada kala II, diperkirakan 2-3 menit
sekali.
Bagian terendah janin sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul) sampai membuat
tekanan pada otot-otot secara spontan muncul rasa mengedan. Sehingga
terjadinya penekanan di rectum dimana ibu merasakan mau buang air besar
ditandai adanya anus terbuka. Bagian terendah janin sudah nampak pada vulva
sehingga membuka perineum meregang. Munculnya his, ibu akan mengedan
yang terpimpin bahwa lahir kepala yang disusul oleh seluruh badan janin. Primi
pada fase II terdiri satu setengah sampai dua jam sedangkan multigravida ⅟ 2 – 1
jam (Hanifa, 2014). Persalinan fase II yaitu rasa sakit yang semakin menjadi
dirasakan kepada ibu bersalin yang disebabkan tekanan pada otot perineum yang
diakibatkan oleh jaringan yang melebar dan berjarak Perih dirasakan karena
rangsangan struktur somatik superfisial dan digambarkan sebagai nyeri yang
tajam dan terlokalisasi, khususnya pada daerah yang disuplai oleh saraf
pudendus (Mander, 2012).
c. Kala III (Pengeluaran Plasenta)
Tanda-tanda lepasnya plasenta menurut Joseph (2010) ialah:
a) Berubahnya tinggi fundus
Fundus benbentuk bulat sebelum bayi lahir dan fundus akan turun sampai bawah
pusat setelah janin keluar. Fundus berada dipusat dan uterus menjadi bulat
dikarenakan adanya kontraksi sehingga fundus akan turun dan kembali seperti
semula.
b) Tali pusat memanjang
Bagian terkecil janin mamanjang atau menonjol dari vulva dan vagina (tanda
ahfeld).
c) Semburan darah
Berkumpulnya darah dibelakang ari-ari membuat keluarnya plasenta ditambah
dengan bantuan gravitasi. Adanya semburan darah yang tiba-tiba menunjukan
bahwa darah yang terakumulasi antara plasenta yang menempel dan permukaan
ibu, plasenta di keluarkan dari tepi plasenta yang terpisah. Rahim akan
berkontraksi setelah janin lahir. Rahim teraba pada fundus uteri pada tingkat pusat
dan mengandung plasenta dua kali lebih tebal dari sebelumn. Setelah beberapa
saat, pemisahan dan pengeluaran plasenta-Nya terjadi. Plasenta terlepas dalam
waktu 5-10 menit, dan akan lahir secara alami bila didorong kedalam vagina atau
didorong dengan lembut dari atas sendi atau fundus rahim. Seluruh proses
biasanya memakan waktu 5-30 menit setelah bayi lahir. Keputihan disertai
keluarnya darah kurang lebih 100-200 ml (Krisdiani, 2017).
d) Kala IV
Periode pemantauan adalah 2 jam setelah kelahiran plasenta untuk mengamati
kondisi ibu, terutama risiko perdarahan postpartum. Dikatakan perdarahan normal
12
apabila darah yang keluar tidak melebihi 400-500 cc. Beberapa hal yang harus
dipantau di fase ke IV yaitu:
(a) Observasi kesadaran pasien
(b) Periksa TTV: Tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
(c) Uterus berkontraksi atau tidak
(d) Adanya perdarahan atau tidak

3. Lama Persalinan
Persalinan yang berlangsung lama dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan bayi
serta meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Mochtar, 2013). Persalinan
memanjang mengacu pada partus yang sangat lama atau lebih dari dua puluh empat jam
dalam keadaan awal dan bisa melewati delapan belas jam. Sedangkan menurut Harjono
(Mochtar, 2013). Partus lama atau partus temporer merupakan tahap akhir dari
persalinan karena terperangkap dan berlangsung begitu lama sehingga muncul gejala-
gejala sebagi berikut: dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, mati lemas, dan janin yang akan
meninggal di kandungan.
Faktor-faktor penyebab partus lama antara lain:

a. Posisi janin yang tidak normal

b. Pelvis tidak normal

c. Kelainan his

d. Kesalahan pada saat memimpin persalinan

e. Janin besar atau kelainan kongenital

f. Primitua

g. Prendulum abdomen, grandemulti

h. Ketuban pecah dini

i. His persalinan yang tidak efisien, termasuk ke kakuan serviks

j. Disproporsi fetopelvik.

k. Analgesia dan anastesi yang berlebihan selama masa inkubasi


4. Hal – hal yang mempengaruhi perslinan

a. Power (tenaga)

Power adalah tenaga yang mendorong janin keluar. Kekuatan


ini meliputi:
a) His (Kontraksi rahim)
His adalah kontraksi rahim, karena otot polos rahim bekerja dengan
sempurna. Kekuatanya adalah kontraksi simetris, mendominasi fundus,
koordinasi dan relaksasi. Meskipun itu adalah kontraksi fisiologis itu
menyakitkan, bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainya. Setiap his

13
dimulai dengan gelombang dari sudut dimana tabung memasuki dinding
rahim (Nuraisah; 2012:31)
b) Tenaga mengejan
Setelah serviks membuka dengan lengkap, ketuban pecah setengan bagian
terendah sudah masuk panggul. Irama kontraksi berubah yang
diperkenalkan dengan bantuan dorongan ibu atau upaya sukarela (Nurasiah;
2012:31)

b. Passage (Jalan Lahir)


Ada dua bagian jalan lahir, yaitu:
a) Bagian keras seperti tulang panggul, bidang hodge, ukuran panggul
bahkan ruang panggul.
(a) Bagian-bagian tulang panggul

- Os Ischium

- Os Pubis

- Os Sacrum

- Os Illium

- Os Cocsigis

(b) Bagian-bagian bidang hodge

Bidang hodge adalah bidang imajiner yang melewati panggul


ditempat yang berbeda. Bidang ini digunakan untuk menjelaskan proses
persalina. Bidang hodge memiliki empat bagian yang akan menjelaskan
bagaimana proses persalinan yaitu:
- Bidang Hodge I: bidang bagian PAP diatas simfisis dan
promotorium.
- Bidang Hodge II: sejajar dengan hodge I setaara bagian bawah
simfisis.
- Hodge III: sejajar dengan hodge I dan II setinggi spina iskiadika
kanan dan kiri.
- Hodge IV: Sejajar dengan hodge I,II,III setinggi os coccygius (Sari,
2014:47).

(c) Bagian-bagian yang lembek meliputi diafragma pelvis dari dalam ke


luar dan perineum (Nuraisah; 2012:38).
c. Passanger (Janin dan plasenta)
a) Janin
Sepanjang jalan lahir janin merupakan hasil intraksi beberap faktor
yaitu kepala janin, prensentasi letak, postur dan posisi, letak, sikap dan
posisi janin. Karena plasenta melewati jalan lahir maka dianggap sebagai
bagian dari passanger namun jarang plasenta menghambat proses

14
persalinan normal (Sumarah; 2010:35)
b) Plasenta
Plasenta adalah organ yang hebat, plasenta berawal dari
trofopablus sel telur yang telah dibuahi, terhubung ke peredaran ibu, dan
melakukan fungsi yang tidak dapat dilakukan janin dalam kehidupan
intrauterin. Kelangsungan hidup janin tergantung pada integritas dan
efisiensi plasenta (Nuraisa, 2012:44)

d. Psikologi
Psikis ibu sangat berpengaruh tehadap jalanya persalinan. Partus pada ibu
yang didampingi oleh pasangan atau orang yang dicintainya akan membuat
proses persalinan menjadi lancar berrbandding terbalik jika ibu tidak di
dampingi sama sekali. Ini membuktikan bahwa dukungan mental berdampak
positif pada psikis ibu khusunya ketika ingin melahirkan (Asrinah, 2010: 21).
e. Phisicyan (Penolong)
Bidan atau tenaga kesehatan yang lain mempunyai tanggung jawab utama
selama persalinan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengevaluasi perkembangan persalinan dan menginformasikan kepada ibu dan
anggota keluarga tentang perkembangaangan fisiologi dan patologis dengan
bahasa sederhana. Kesalahan yang dilakukan bidan dalam mendiagnosis
persalinan dapat menimbulakn kecemasan bagi ibu dan keluarga (Nuraisah;
2012:49)
5. Macam - macam Persalinan
Sangat dipertimbangkanuntuk melakukan persalinan normal setiap ibu yang hamil
tua, termasuk ibu yang berharap ingin lahiran normal (Prawirohardjo, 2015).
a. Persalinan Normal
Partus normal adalah partus yang dimana bayi lahir melalui vagina yang tidak
dibantu menggunakan alat, tidak meluaki ibu dan janin seperti di episiotomi, dan
lumrahnya dibutuhkan waktu kurang dari 24 jam. Kekuatan mengejan ibu akan
membawa janin ke rongga panggul. Saat janin sudah memasuki PAP kepala pada
posisi menunduk sehingga dagu janin berada dekat dengan dada. Posisi jani tersebut
agar mempermudah keluarnya janin yang diikuti oleh proses persalinan selanjutnya.
Setelah kepala janin keluar maka akan diikuti oleh semua anggota tubuh lainya mulai
dari bahu, tangan hingga kaki.
b. Persalinan dibantu vakum (Ekstraksi Vacum)
Metode partus menggunakan vakum dimana alat di taruh dikepala janin dan
kemungkinan dilakukan penarikan pastinya dengan perlahan. Persalina ini dianjurkan
bagi ibu yang mengalami hipertensi. Dilakukanya vakum pada persalinan jika sudah
masuk PAP, janin idak terlalu besar, panggu yang tidak sempit, dan pembukaan
sudah lengkap.
c. Persalinan Metode Forcep (Ekstraksi Forcep)
Metode forsep yaitu partus yang ditolong menggunakan alat yang terbuat dari

15
metal yang wujudnya seperti capit. Metode forsep bisa digunakan saat ibu tidak
mampu untu mengedan yang diakibatkan oleh keracunan kehamilan dan komplikasi
lainya seperti jantung dan asma. Memang persalinan ini lebih beriko dibanding
vakum, namu bisa jadi alterrnatif apabila persalinan vakum tidak bisa dan anda tidak
ingin di operasi.
d. Persalinan dengan Opersi Sectio Caesarea
Persalinan sectio caesarea (SC) adalah jenis persalinan yang menjadi solusi akhir
ketika metode persalinan secara normal maupun menggunakan alat tidak juga
berhasil untuk mengeluarkan janin. Persalinan dengan metode SC dilakukan dengan
cara menggoret perut dan rahim maka pengambilan janin dibagian goretan tersebut.
e. Partus didalam air (Water Birth)
Partus didalam air adalah metode persalinan yang dibantu dengan air, saat ibu
sudah pembukaan lengkap maka diperintahkan masuk ke dalam bak yang berisi air
dengan suhu 36-370C. ketika bayi sudah keluar maka bayi diangkat secara perlahan
agar tidak terjadi perubahan suhu yang signifikan.

16
17
BAB III
LITERATURE REVIEW

Penyusunan literature review dalam makalah ini dilakukan secara sistematik dengan me-review 5 (enam) buah artikel tentang pengaruh yoga kehamilan terhadap lama
persalinan yang terdiri dari 2 buah artikel dari jurnal internasional terindeks PubMed dan 3 buah jurnal nasional terindeks Google Scholar.
1. DATA LITERATURE
Tabel 3.1 Ektraksi Data Literature
No Nama dan Tahun Tempat Judul Metode Teknik Hasil Kesimpulan
Publikasi, Jurnal, Sampling dan
Index Jumlah
Sampel
1 (Wadhwa, Y., Alghadir, Clinics, Effect of Quasi  Purposiv  terdapat perbedaan skor nyeri  ada pengaruh senam
A. H., & Iqbal, Z. A , Hospital in Antenatal eksperimen e samplin persalinan yang signifikan lebih rendah yoga kehamilan
2020)
- Y Wadhwa; Alghadir and around Exercises, Mental  200 dari kelompok kontrol (9point)(p<0,05) terhadap proses
H; Iqbal Z.A San Diego Including group. A primipar proses persalinan
- 2020
- International journal Yoga, on the retrospective ous
of environmental Course of study was
research and public
health Labor, conducted
- PubMed Delivery and among 200
Pregnancy primiparous
subjects
2 (Yekefallah, L., Namdar, Clinics, The effect of clinical trial  Random  Ada pengaruh senam
P., Dehghankar, L., - Ada perbedaan yang signifikan
Hospital Iran yoga on the study, sampling yoga kehamilan
Golestaneh, F., Taheri,
S., & delivery and control  70 antara skor Apgar pertama bayi di terhadap persiapan

18
Mohammadkhaniha, F. neonatal group pregnant melahirkan dalam
2021). kelompok kontrol dan kelompok
outcomes in women mengurangi
- Leili Yekefallah,
- Peyman Namdar, nulliparous entered yoga (p = 0,010, U =469.500) dan komplikasi
- Leila Dehghankar, pregnant Hatha persalinan
antara skor Apgar kedua bayi pada
- Fereshteh
women in Iran Yoga
Golestaneh,
kelompok kontrol dan kelompok
- Soghra Taheri,
- Frahnaz yoga (p<0,0001,U = 260,500)
Mohammadkhaniha.
- 2021
- BMC pregnancy and
childbirth
- PubMed
3 - (Hutasoit, E.S., Ibu Bersalin Pengaruh case control  Purposive  terdapat hubungan
Hayati,S, 2021) - terdapat hubungan antara status
di kota Yoga dengan sampling antara status
- Eva Santi Hutasoit
- Susani Hayati Pekanbaru Kehamilan pendekatan  5 RB di kecemasan dengan senam yoga kecemasan dengan
- 2021 Dengan studi Pekanbaru senam yoga
kehamilan.
- JOMIS (Journal of
Midwifery Science) Kecemasan observasiona  96 responden kehamilan.
- Kecemasan menunjukkan nilai p
- Google Scholar Dan Lama l
Persalinan value 0,000 < 0,05 (CI 95%)
Kala I Di Kota - persalinan Kala I menunjukkan nilai
Pekanbaru
p value 0,013 < 0,05 (CI 95%)
4 (Evrianasari, N., & BPM Yuli Pengaruh Quasi - Purposive  ada pengaruh
Yantina, Y., 2020) - ditunjukkan dengan p-value 0,000
Artika Yoga Prenatal Eksperimen sampling prenatal yoga
- Nita Evrianasari
- Yuli Yantina Pesawaran terhadap (Eksperimen - 60 responden (<0,05), ada pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri kala I
- 2020 Outcome semu) persalinan
terhadap lama kala II persalinan di
- Jurnal Kesehatan
- Google Scholar Persalinan dengan
19
rancangan
BPS Yuli Artika SST pesawaran
postest only
non- dengan p-value 0,000 (
equivalent
control
Group
Disign
5 ( Ni Wayan N, Ni Wayan Yayasan Pengaruh prospective - Non Probability  ada pengaruh antara
S., 2020) - nilai p-value < 0, 005 yang berarti
Bumi Sehat prenatal yoga study Samping prenatal yoga
- Ni Wayan Noviani,
- Ni Wayan Sukma Ubud Bali terhadap lama dengan jenis bahwa ada pengaruh antara Prenatal terhadap robekan
Adnyani kala II Purposive perinium. Sehingga
- 2020 yoga terhadap lama kala II
persalinan dan Sampling dapat disimpulkan
- Jurnal Kebidanan
sedangkan berdasarkan analisis data
- Google Scholar kejadian - 50 ibu hamil prenatal yoga efektif
robekan yang bersalin dengan menggunakan Chi-squre dalam membantu
perinium di Yayasan kehamilan dan
diperoleh p-value 0, 012 dimana p-
Bumi Sehat persalinan
value < 0, 005

Judul penelitian, penulis, Metode Hasil Diskusi


tahun
The Effect of Yoga on Anxiety in Design randomized clinical trial. Latihan yoga mengurangi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan yoga
Pregnant Women in Their First Populasi 200, Sampel 53 kecemasan saat kehamilan mengurangi kecemasan dalam kehamilan bila dilakukan secara
Pregnancy of Zahedan City in Tehnik Random sampling rutin. Tenaga kesehatan bisa memberikan terapi yoga prenatal

20
2017 (Avin, Khojasteh, and Uji statistic Mann-Whitney test ini untuk mengatasi kecemasan yang timbul
Ansari 2018) saat kehamilan, agar ibu dan bayi mempunyai ikatan batin yang
kuat sehingga timbul rasa percaya diri pada ibu.
Effect Of Prenatal Yoga on Design a quasi-experimental study with Ada efek signifikan dari yoga penelitian ini menunjukkan bahwa ada efek signifikan dari
Anxiety, Blood Pressure, And pretest posttest control group design prenatal pada tingkat kecemasan, yoga prenatal pada tingkat kecemasan ibu hamil primigravida.
Fetal Heart Rate in Populasi 39, Sampel 39 Teknik purposive tekanan darah sistolik, dan detak Yoga prenatal adalah sistem pergerakan dan pernapasan latihan
Primigravida Mothers (Hamdiah sampling Uji statistic One-Way ANOVA jantung janin pada ibu yang mendorong mental, fisik, hubungan emosional dan
et al. 2017) dan MANCOVA test primigravida spiritual. Kecemasan dapat dikendalikan oleh yoga teknik
pernapasan (pranayama), janushirsasana postur dan metta
meditasi, yang dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi
tingkat kecemasan
The Effect of Prenatal Yoga on Design experimental with RCT Intervensi yoga prenatal dapat Yoga adalah kombinasi dari latihan fisik yang berguna untuk
Anxiety and Depression in (randomized controlled-trial) mengurangi kecemasan dan peregangan dan pembentukan postur. bagian terpenting dalam
Kudus, Sampel 102 depresi selama kehamilan yoga yang berguna untuk mengatasi depresi pada kehamilan
Central Java simple random sampling
(Shohani et al. 2018) Uji statistik bivariat, Mann-Whitney test,
Multiple linear regression
The Effect of Pregnancy Yoga Design Randomized control, experimental Prenatal yoga merupakan metode Prenatal yoga adalah metode yang efektif untuk meningkatkan
on the Pregnant’s Psychosocial study (experimental dan control groups) efektif untuk meningkatkan kesehatan psikologis dan ketidaknyamanan kehamilan.
Health and Prenatal Attachment Sampel 63 kesehatan mental
(Akarsu and Rathfisch 2018)
Effects Of Antenatal Yoga on Penelitian menggunakan 2 grup dengan Yoga berguna untuk mengurangi Penelitian ini menunjukkan bahwa satu sesi yoga dapat
Maternal Anxiety and factorial design randomization allocation kecemasan wanita terhadap mengurangi korelasi subyektif dan fisiologis kecemasan dan
Depression: A Randomized ratio. persalinan dan mencegah bahwa efek ini tetap setelah sesi berulang. wanita
21
Controlled Trial (Newham et al. Random sampling peningkatan simtomatologi menggunakan yoga antenatal teknik dapat mengelola elevasi
2014) Sampel 59 depresi. dalam hormon stres,terlepas dari elevasi endogen yang
Uji statistic Mann Whitney test dan chi diendapkan oleh meningkatkan kehamilan
square
untuk mengkategorikan data
Effect of integrated yoga on Design e Randomized control study Yoga mengurangi kecemasan, Studi kontrol acak prospektif ini membandingkan efeknya
anxiety, depression & wellbeing Populasi 200 depresi, dan kehamilan terkait latihan harian program yoga terintegrasi dengan latihan
in normal pregnancy Sampel 96 pengalaman yang tidak nyaman antenatal standar pada wanita hamil normal dari 20 hingga 36
(Satyapriya et al. 2013) Uji statistic Mann Whitney test (between Minggu. Kecemasan dan Depresi berkurang dengan perbaikan
groups) and Wilcoxon’s test (within kehamilan setelah yoga dengan perbedaan signifikan antara
groups) kelompok. Praktik rutin yoga terintegrasi mengarah pada
keadaan pikiran yang seimbang
The Effect of Prenatal Hatha Design a quasi-experimental study with wanita yang berlatih yoga dua kali Penelitian ini meneliti apakah wanita yang berlatih yoga
Yoga on Affect, Cortisol and pretest posttest control group design seminggu atau lebih dalam selama kehamilan akan menunjukkan manfaat kesehatan
Depressive Symptoms Sampel 51 minggu-minggu sebelum wanita yang berlatih yoga selama kehamilan menunjukkan
(Bershadsky, S., Trumpfheller, Uji statistik one-way between-groups penilaian pertama melaporkan kadar kortisol rata-rata yang lebih rendah dan manfaat jangka
Kimble, H. K., Pipaloff D. 2014) analyses of covariance (ANCOVA) were lebih sedikit gejala postpartum panjang yang tercermin oleh berkurangnya gejala depresi
performed comparing symptoms in yoga depression perinatal
and control groups

22
2. ANALISIS HASIL TINJAUAN LITERATURE
a. Penelitian Y Wadhwa, Alghadir H dan Iqbal Z.A (2020) yang berjudul Effect of Antenatal
Exercises, Including Yoga, on the Course of Labor, Delivery and Pregnancy bertujuan untuk
mengidentifikasi adakah pengaruh latihan Yoga kehamilan pada persalinan dan kehamilan.
Penelitian ini meyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan yoga kehamilan
pada proses persalinan dan kehamilan dengan hasil terdapat perbedaan skor nyeri persalinan
yang signifikan lebih rendah dari kelompok kontrol (9 point)(p<0,05).
b. Penelitian Leili Yekefallah, Peyman Namdar, Leila Dehghankar, Fereshteh Golestaneh, Soghra
Taheri, dan Frahnaz Mohammadkhaniha (2021) yang berjudul The effect of yoga on the delivery
and neonatal outcomes in nulliparous pregnant women in Iran bertujuan mengidentifikasi adakah
pengaruh senam yoga kehamilan terhadap persiapan melahirkan dalam mengurangi komplikasi
persalinan. Penelitian ini menyimpulkan ada pengaruh senam yoga kehamilan terhadap persiapan
melahirkan dalam mengurangi komplikasi persalinan dengan hasil perbedaan yang signifikan
antara skor Apgar pertama bayi di kelompok kontrol dan kelompok yoga (p = 0,010, U
=469.500) dan antara skor Apgar kedua bayi pada kelompok kontrol dan kelompok yoga
(p<0,0001,U = 260,500).
c. Penelitian Eva Santi Hutasoit dan Susani Hayati (2021) yang berjudul Pengaruh Yoga
Kehamilan Dengan Kecemasan Dan Lama Persalinan Kala I Di Kota Pekanbaru berujuan untuk
mengindetifikasi apakah terdapat hubungan antara status kecemasan persalinan dengan senam
yoga kehamilan. Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara status kecemasan
dengan senam yoga kehamilan dengan hasil kecemasan menunjukkan nilai p value 0,000 < 0,05
(CI 95%), persalinan Kala I menunjukkan nilai p value 0,013 < 0,05 (CI 95%).
d. Penelitian Nita Evrianasari dan Yuli Yantina (2020) yang berjudul Pengaruh Yoga Prenatal
terhadap Outcome Persalinan yang bertujuan mengidentifikasi adakah pengaruh prenatal yoga
terhadap nyeri kala I persalinan. Penelitian ini menyimpulkan ada pengaruh prenatal yoga
terhadap nyeri kala I persalinan dengan hasil p-value 0,000 (<0,05), ada pengaruh prenatal yoga
terhadap lama kala II persalinan di BPS Yuli Artika SST pesawaran dengan p-value 0,000
(<0,05).
e. Penelitian Ni Wayan Noviani dan Ni Wayan Sukma Adnyani (2020) yang berjudul Pengaruh
prenatal yoga terhadap lama kala II persalinan dan kejadian robekan perineum yang bertujuan
mengindentifikasi adakah pengaruh antara prenatal yoga terhadap robekan perinium. Sehingga
dapat disimpulkan prenatal yoga efektif dalam membantu kehamilan dan persalinan. Penelitian
ini meyimpilkan ada pengaruh antara prenatal yoga terhadap robekan perinium. Sehingga dapat
disimpulkan prenatal yoga efektif dalam membantu kehamilan dan persalinandengan hasil nilai
p-value < 0, 005 yang berarti bahwa ada pengaruh antara Prenatal yoga terhadap lama kala II
sedangkan berdasarkan analisis data dengan menggunakan Chi-squre diperoleh p-value 0, 012
dimana p-value < 0, 005.

23
BAB IV
PENUTUP

Dari penjelasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh yoga kehamilan terhadap

lama persalinan terbukti efektif dalam proses persalinan. Latihan senam yoga kehamilan (Prenatal

Yoga) ini juga memberikan rasa ketenangan, mengurangi kecemasan an memberikan rasa relaksasi

bagi ibu bersalin yang memungkinkan untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan. Selain itu, secara

psikologis prenatal yoga akan membuat perasaan ibu lebih tenang dan bahagia selama kehamilan.

24
REFERENSI

Wadhwa, Y., Alghadir, A. H., & Iqbal, Z. A. (2020). Effect of Antenatal Exercises, Including Yoga, on
the Course of Labor, Delivery and Pregnancy: A Retrospective Study. International journal of
environmental research and public health, 17(15), 5274. https://doi.org/10.3390/ijerph17155274
Yekefallah, L., Namdar, P., Dehghankar, L., Golestaneh, F., Taheri, S., & Mohammadkhaniha, F.
(2021). The effect of yoga on the delivery and neonatal outcomes in nulliparous pregnant women
in Iran: a clinical trial study. BMC pregnancy and childbirth, 21(1), 351.
https://doi.org/10.1186/s12884-021-03794-6
Hutasoit, E.S., Hayati,S, (2021). Pengaruh Yoga Kehamilan Dengan Kecemasan Dan Lama Persalinan
Kala I Di Kota Pekanbaru. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 1(5), 2579-7077.
https://scholar.archive.org/work/fnjgs2yplbb4ziqvlvsrde7qc4/access/wayback/http://
jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/download/1494/940.
Evrianasari, N., & Yantina, Y., (2020). Pengaruh Yoga Prenatal terhadap Outcome Persalinan. Jurnal
Kesehatan, 11(2), 2548-5695. https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Ni Wayan N, Ni Wayan S., (2020). Pengaruh prenatal yoga terhadap lama kala II persalinan dankejadian
robekan perinium.Jurnal Kebidanan, Vol 9(2), 115-122.
https://eprints.triatmamulya.ac.id/1156/1/Pengaruh%20prenatal%20yoga%20terhadap%20lama
%20kala%20II%20persalinan%20dan%20kejadian%20robekan%20perinium.pdf

25

Anda mungkin juga menyukai