PPK Diagnosis OTITIS EKSTERNA MALIGNA

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

OTITIS EKSTERNA MALIGNA


Otitis eksterna maligna atau necrotized otitis externa adalah
PENGERTIAN peradangan hebat pada adneksa kulit liang telinga yang meluas
sampai dengan tulang temporal dan basis kranii.
Otitis eksterna maligna biasanya terjadi pada penderita dengan
kondisi immune comprimized, diabetes melitus (DM), HIV (+) dan usia
tua. Keluhan dapat berupa nyeri telinga spontan dan
hebatselamalebihdari 1 bulan, terdapat sakit kepala, disertai demam
ANAMNESIS dan keluar cairan dari telinga yang kental atau bercampur darah, nyeri
dapat menjalar ke leher & saat membuka mulut, dapat terjadi paresis
nervus fasialis sampai dengan komplikasi intrakranial (meningitis,
encefalitis, abses serebri). Penderita biasanya sudah sering berobat
namun belum mendapatkan perbaikan secara signifikan.
Pada pemeriksaan telinga didapatkan:
CAE: didapatkan jaringan granulasi terutama di daerah isthmus
PEMERIKSAAN bagian inferior, discajpurulen atau mukosa sanguinus, kulit udem dan
FISIK hiperemis. Membran timpani sering sulit dievaluasi karena tertutup
jaringan granulasi.
Dapat didapatkan parese N.VII perifer atau parese N.X
KRITERIA Berdasarkan anamnesis ,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
DIAGNOSIS penunjang.
DIAGNOSIS
Otitis Eksterna Maligna
KERJA
- Otitis eksternadifusa
- Karsinoma selskuamosa CAE
DIAGNOSIS
- Kolesteatoma eksterna
BANDING
- Granulomatosis Wagener
- Granuloma eosinophilic
- Hasil kultur discaj ditemukan kuman Pseudomonas aeruginosa.
- CT scan temporal menunjukkan adanya erosi di kanalis bagian
anterior sampai dengan temporoman dibular joint, erosi pada
PEMERIKSAAN
cavitas timpani dan basis kranii, penebalan jaringan lunak daerah
PENUNJANG
temporal dan perselubungan pada mastoid.
- CT scan brain atau MRI dapat menunjukkan keterlibatan
intracranial sebagai kompli kasiinfeksi.
TERAPI - Ear toilet: perhidrol 3% tetes setiap hari.
- Ciprofloxacin intravena selama 4-6 minggu.
- Gentamycin intravena.
- Apabila ada penurunan fungsi ginjal pada penderita DM antibiotik
non nefrotoksik spt Ceftazidim atau Meropenem
- Ofloksasin tetes telinga.
- Debridement jaringan granulasi/jaringan nekrotik pada daerah
temporal, bila perlu dapat dilakukan mastoidektomi.
- Dekompresi nervus facialis bila terjadi parese N.VII.
- Pengelolaan antidiabetik (bila terdapat riwayat DM) dengan
konsul kepada Departemen Penyakit Dalam divisi endokrinologi.
- Penatalaksanaan diet yang tepat dengan konsul kepada ahli gizi.
- Konsul Departemen Bedah Saraf bila terjadi komplikasi
keintrakranial & membutuhkan penanganan segera.
KOMPETENSI Spesialis dan konsultan otologi (operatif)
Merah Kuning Hijau
Diagnosis V V V
KOMPETENSI PPDS
Pengelolaan medis V V
Prosedur V
- Memberi penjelasan kepada penderita & keluarga mengenai
EDUKASI penyakit, komplikasi & pengelolaannya.
- Memperhatikan pola hidup dan mengikuti aturan minum obat.
- Quo Ad vitam = dubia ad malam
PROGNOSIS - Quo Ad sanam = dubia ad malam
- Quo Ad fungsionam = dubia ad malam

TINGKAT - Diagnosis : 3
EVIDENS - Terapi : 3

Dikatakan sembuh bila infeksi serta komplikasi dapat teratasi dengan


INDIKATOR
baik dengan/tanpa sekuele.
Penanganan terlambat atau tidak tepat, kondisi penderita &
MEDIS
progresivitas penyakit dapat menimbulkan kematian.
1. Linstrom CJ, Lucente FE. Disease of the external ear. In: Byron J
Bailey. Head & Neck Surgery Otolaryngology,4th ed. Lippincott:
2014.p 2333-57
KEPUSTAKAAN 2. Metthew B.Hanson, Frank E. Lucente, Disease of the external ear.
In: Ballanger’s. Otorhinolaryngology 18 Head and Neck Sugery,
People’s Medical Publishing House-USA Shelton, Connecticut:
2016. p 207-16
Mengetahui Bukittinggi, 20 Desember 2021
Ketua Komite Medik KSM THT-KL

dr. Hendri Zola, Sp. OG dr. Bima Riantardo Hafni, Sp. THT-KL
NIP. 19721226 201001 1 004

Menyetujui
Direktur RSUD Bukittinggi

dr. Vera Maya Sari, Sp. DLP, MM


NIP. 19790531 200801 2 002

Anda mungkin juga menyukai