Tugas Uas Kewarganegaraan Kelompok 4
Tugas Uas Kewarganegaraan Kelompok 4
Tugas Uas Kewarganegaraan Kelompok 4
“OTONOMI DAERAH”
Pertanyaan No. 1
Definisikan konsep otnomi daerah. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah dan
mengapa hal ini penting bagi pembangunan daerah? Jelaskan beberapa jenis otonomi
daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Jawaban
Pertanyaan No. 2
Otonomi daerah telah menjadi perdebatan nasional sejak lama. Tinjau sejarah
perkembangan otonomi daerah di Indonesia, termasuk peran UU No. 22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahn daerah
yang saat ini berlaku.
Jawaban
Referensi:
Pertanyaan No. 3
Jawaban
Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat.
Sekarang ini, implementasi otonomi daerah di Indonesia belum optimal. Ada beberapa
daerah yang masih memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bawah 20%. Mereka
hanya menggantungkan keuangannya pada pemerintah pusat lewat Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Masalah utama yang membuat ketimpangan PAD ini adalah pusat industrialisasi
masih fokus di Jawa sedangkan perkembangan industrialisasi di daerah pedalaman
terasa lambat, terutama di dalam bidang manufaktur dan teknologi informasi.
Di tahun 2022 ini sudah terbentuk sebanyak Daerah Otonom Baru (DOB)
sebanyak 34 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota.
Berkat hal itu, pemerintah pusat melaksanakan segala upaya untuk mendukung
dan mendorong pemerintah daerah untuk menemukan identitas mereka.
Selain itu, masing-masing daerah juga bisa terus berinovasi menciptakan sistem
dan penerapan teknologi yang optimal untuk menghadapi persaingan dunia serta
tantangan revolusi industri.
Referensi:
-https://edukasi.okezone.com/read/2022/12/05/624/2721017/bagaimana-
pelaksanaan-otonomi-daerah-di-indonesia-sekarang-ini
Pertanyaan No. 4
Otonomi daerah harus dijalankan dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Tinjau hubunganantara otonomi daerah dan NKRI, termasuk kewajiban
pemerintah daerah untuk menjalankan tugas dan wewenang yang diberikan dalam
kerangka NKRI.
Jawaban
Otonomi daerah dan NKRI mempunyai hubungan sinergi yang kuat. Karena
otonomi daerah merupakan sebuah sistem untuk menompang keutuhan negara
Indonesia ini yang mempunyai kemajemukan. Otonomi daerah menjadi poin penting
karena daerah akan leluasa mengelola daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan dari
pusat secara utuh. Wujud memberikan kemandirian inilah yang mendorong Indonesia
bisa bertahan tetap menjadi satu kesatuan meskipun memiliki suku, agama dan adat
yang bermacam-macam.
NKRI menjadi modal utama menjadikan negara Indonesia ini menjadi negara yang
lebih maju dan berkembang yang bebas atas konflik berkepanjangan yang bersifat
kesukuan keagamaan dankeadatan. Akan tercipta keutuhan yang progresif dengan
adanya otonomi daerah yang bisa disebut menghargai tiap-tiap daerah untuk mandiri
tanpa harus lepas dari negara kesatuan republik Indonesia.
Berikut kewajiban pemerintah daerah yang diberikan dalam kerangka NKRI adalah
:
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Referensi:
https://kumparan.com/berita-terkini/faktor-penghambat-pelaksanaan-otonomi-
daerah-di-indonesia-1zpNuelyyhh
Pertanyaan No. 5
Ada beberapa isu terkini dalam otonomi daerah yang perlu diperhatikan, termasuk
kesenjangan pembangunan antar daerah, keterbatasan anggaran, dan tumpang
tindihnya tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tinjau
isu-isu terkini ini dan jelaskan mengapa hal ini penting bagi masyarakat.
Jawaban
b. Keterbatasan Anggaran:
Keterbatasan anggaran menjadi isu penting dalam otonomi daerah karena dapat
membatasi kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik yang
memadai. Terbatasnya pendapatan daerah dapat menghambat pembangunan
infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor penting lainnya.
Masyarakat yang tinggal di daerah dengan keterbatasan anggaran dapat mengalami
kesulitan dalam memperoleh layanan yang diperlukan. Contoh daerah dengan
keterbatasan anggaran adalah daerah-daerah pedalaman atau terpencil di negara-
negara berkembang.Isu Otonomi Daerah Terkini lainnya di daerah. Hal ini juga dapat
berdampak negatif pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, terutama di
daerah yang memiliki keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu, perlu upaya untuk
memperkuat sumber pendapatan daerah, meningkatkan kapasitas pengelolaan
keuangan daerah, serta meningkatkan alokasi anggaran yang adil dan berkeadilan.
Keterbatasan anggaran di NTB disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya
pendapatan asli daerah (PAD) yang terbatas, keterbatasan sumber daya alam yang dapat
dieksploitasi, serta ketergantungan terhadap transfer anggaran dari pemerintah pusat.
Selain itu, NTB juga memiliki tantangan geografis yang mempengaruhi pembangunan
infrastruktur, transportasi, dan aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil.
Isu Otonomi Daerah Terkini Salah satu contoh daerah di Indonesia yang mengalami
tumpang tindih tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam konteks otonomi daerah adalah Provinsi Papua. Provinsi Papua merupakan
provinsi yang memiliki karakteristik geografis dan sosial yang kompleks, serta memiliki
masalah tumpang tindihnya tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Tumpang tindih tugas dan wewenang di Provinsi Papua terkait dengan penguasaan
sumber daya alam, pengelolaan wilayah adat, serta kebijakan pembangunan. Provinsi
Papua memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti tambang, kehutanan, dan
perikanan. Namun, dalam pengelolaan sumber daya alam ini, terjadi tumpang tindih
antara kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan kebijakan yang diinginkan
oleh pemerintah daerah dan masyarakat adat setempat. Hal ini dapat menimbulkan
konflik kepentingan dan ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa lembaga negara yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia, termasuk Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tinjau peran lembaga ini dan evaluasi
keberhasilan mereka dalam memastikan pelaksanaan otonomi daerah yang baik.
Jawaban
Evaluasi keberhasilan BPKP dalam memastikan pelaksanaan otonomi daerah yang baik
dapat melibatkan beberapa faktor:
referensi:
-Pedoman Tata Kerja BPKP dan pedoman kerjasama antara BPKP dengan pemerintah
daerah.
Pertanyaan No. 7
Jawaban
Isu-isu terkini dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan otonomi daerah sangat
bervariasi tergantung pada konteks setiap negara atau wilayah. Namun, beberapa isu
dan tantangan umum yang sering muncul dalam pelaksanaan otonomi daerah meliputi:
-Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. (2018). Pedoman Teknis Evaluasi dan
Monitoring Otonomi Daerah. Retrievedfromhttps://otonomi-dalamnegeri.net/wp-
content/uploads/2019/10/Ped