Dokumen tersebut berisi verbatim konseling individu antara seorang konselor dengan konseli. Konseli merasa bosan dengan kegiatan di pesantrennya karena jadwal yang padat dan kurang rekreasi. Konselor mendengarkan keluhan konseli serta memberikan pengertian bahwa perasaan bosan itu wajar dan memberikan saran untuk mengusulkan rekreasi berkala kepada pihak pesantren.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut berisi verbatim konseling individu antara seorang konselor dengan konseli. Konseli merasa bosan dengan kegiatan di pesantrennya karena jadwal yang padat dan kurang rekreasi. Konselor mendengarkan keluhan konseli serta memberikan pengertian bahwa perasaan bosan itu wajar dan memberikan saran untuk mengusulkan rekreasi berkala kepada pihak pesantren.
Dokumen tersebut berisi verbatim konseling individu antara seorang konselor dengan konseli. Konseli merasa bosan dengan kegiatan di pesantrennya karena jadwal yang padat dan kurang rekreasi. Konselor mendengarkan keluhan konseli serta memberikan pengertian bahwa perasaan bosan itu wajar dan memberikan saran untuk mengusulkan rekreasi berkala kepada pihak pesantren.
Dokumen tersebut berisi verbatim konseling individu antara seorang konselor dengan konseli. Konseli merasa bosan dengan kegiatan di pesantrennya karena jadwal yang padat dan kurang rekreasi. Konselor mendengarkan keluhan konseli serta memberikan pengertian bahwa perasaan bosan itu wajar dan memberikan saran untuk mengusulkan rekreasi berkala kepada pihak pesantren.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9
VERBATIM KONSELING INDIVIDU
Konselor/ Percakapan Ket
Konseli Konseli (Mengetuk pintu) Konselor (Membuka pintu) “silahkan masuk mbak” Penyambutan Konseli “Assalamualaikum” Konselor “Waalaikumsalam.. Silakan duduk Mbak” Penyambutan Konseli “Terima kasih Bu” Konselor “Oh tadi kegiatannya ngapain mbak?” Topik netral Konseli “Habis halaqoh kak” Konselor “Gimana kalo kita perkenalan terlebih dahulu mbk” Konseli “Boleh kak” Konselor “perkenalkan nama kakak Maftuhatul Khoiriyah panggil saja kak khoir.. Emmm mbak nya bisa perkenalkan diri” Konseli “Nama saya nur’aini biasa di panggil aini kak” Konselor “Ohhh mbk aini.. Hari ini panas ya mbk” Topik netral Konseli “Iya kak panas banget” Konselor “Ooo bagaimana kabar nya hari ini mbk aini?” Topik netral Konseli “Alhamdulillah baik kak” Konselor “Mbk aini rumahnya dimana ya?” Topik netral Konseli “Solo kak” Konselor “Kalo kesini naik apa mbk biasanya?” Topik netral Konseli “Pakek trevel kak” Konselor “Aman ga mbk?” Konseli “Alhamdulillah aman bu” Topik netral Konselor “Kayak nya mbk aini kok kebingungan ada yang ingin Bertanya dibicarakan?” sederhana
Konseli “Pengen curhat-curhat dengan kak khoir tentang
masalah di ma’had ini” Konselor “Oooo ada permasalahan... Ohh iya sebelum hari ini konseling sebelumnya mbk aini udah pernah konseling belum mbk?” Konseli “Belum pernah sih kak, baru pertama kali ini” Konselor “Ooo.. Belum pernah ya..baru pertama kali ini ya dan itu dengan saya ya mbk, berarti mbk aini sudah tau belum mengenai konseling itu apa?” Konseli “Belum kak” Konselor “Mengenai apapun bagaimanapun itu konseling, apa itu konseling belum tau ya mbk?” Konseli “Belum kak” Konselor “Okee kalo begitu, saya izin menjelaskan tentang konseling dulu ya mbk, supaya proses konselingnya nanti mbk aini lebih faham”. Konseli “Baik kak” Konselor “Jadi proses konseling itu adalah proses bantuan yang Menjelaskan diberikan oleh seorang konselor kepada klien atau tentang konseling konseli. Dan disini konselornya adalah saya mbk, nah dan klien nya disini adalah mbk aini dan dilakukan secara menjelaskan face to face. Tujuannya dari konseling itu sendiri adalah asas konseling untuk menuntaskan masalah mbk. Jadi insyaallah hari ini kita bisa menuntaskan dan mengetahui ataupun mencari solusi yang mbk aini permasalahkan. Selain itu tujuan yang lain adalah untuk memandirikan klien. Jadi kalo semisal nanti mbk aini mendapatkan permasalahan yang sama itu mbk aini bisa menyelasaikan masalahnya sendiri. Sampai sini ada yang ingin ditanyakan mbk?” Konseli “Ga ada kak” Konselor “Okee saya lanjutkan ya mbk ya” Konseli “Iya kak” Konselor “Jadi di konseling ini itu mbk kita megang beberapa menjelaskan asas mbk. Nah yang menjadi kunci itu adalah asas asas dalam kerahasiaan nya. Jadi mbk aini tidak perlu takut kalo konseling nanti masalahnya terbongkar atau tersebar dimana², karena kami memegang asas kerahasiaan, jadi kami akan menutup rapat rahasia masalah mbk aini secara rapat sekali tanpa diketahui oleh orang², mbak aini percaya kan dengan saya?” Konseli “Iya kak percaya” Konselor “Selanjutnya nih mbk, ada asas kesukarelaan mbk, saya harap mbk aini kesini tidak atas paksaan ya mbk, mbk aini sukarela menceritakan masalah mbk aini kepada saya ya mbk. Begitupun dengan saya mbk, saya pun dengan sukarela membantu mbk aini dengan penuh perhatian memberikan waktu tenaga kepada mbk aini, begitu mbk. Mbak aini kesini atas dasar kemauan sendiri atau dipaksa orang lain mbk?” Konseli “Sukarela kak” Konselor “Alhamdulillah sukarela ya mbk bagus sekali. Karena mbk aini sudah menyadari bahwa mbk aini itu butuh konseling seperti itu ya mbk”. Konseli “Iya kak” Konselor “Okee dan ada juga asas yang lain nih mbk yaitu asas keterbukaan. Jadi saya harap mbk aini terbuka secara penuh dengan saya apa yang mbk aini permasalahkan, apa yang mbk hilda rasakan, apa yang mbk hilda bingungkan terhadap hal yang kita bahas hari ini, begitu ya mbk? Agar apa? Agar saya terbuka juga untuk membantu mbk aini untuk menyelasaikan masalahnya, begitu ya mbk.” Konseli “Iya kak” Konselor “Ada yang terakhir nih mbk yaitu ada asas bahwasanya Structuring keputusan terakhir ada di tangan klien. Jadi nanti hasil akhirnya apakah mbk aini mau menerima atau menolak mau dijalankan atau pun tidak dijalankan itu terserah mbk aini. Kami tidak memaksa apapun dan tidak memberikan tekanan apapun begitu ya mbk, kemudian sesi konseling hari ini nanti ada waktunya mbk yaitu 30 menit. Sampai sini ada yang ingin ditanyakan?” Konseli “Ga ada kak” Konselor “Faham ya mbk, berarti mbk aini sudah percaya kepada saya ya mbk ya, bahwasanya saya bisa menjaga rahasia dan juga sudah siap sukarela dan siap terbuka juga ya mbk. Okee.. Kalo begitu kira² hari ini apa yang ingin diceritain mbk?” Konseli “gini kak, jadi saya itu merasa bosen kak ketika di ma'had Dan kegiatan di ma'had jadwal nya cukup padat juga apalagi santrinya cumak 9 serasa teman nya itu-itu saja.” Konselor “Oohhh jadi kamu merasa bosan ketika di ma’had ini?” Konseli “Iya kak” Konselor “Kalo boleh tau alesan kenapa bisa memilih di pesantren ini?” Konseli “Karena keinginan sendiri kak, dulu lihat-lihat di instagram kemudian tertarik di pesantren ini. Akhirnya saya memutuskan untuk pesantren di sini” Konselor “Emmmm... Emang jadi itu keinginan sendiri ya mbk tidak ada paksaan dari orang tua?” Konseli “Tidak kak, karena keinginan saya sendiri” Konselor “tapi sekarang Mungkin emang lagi capek-capeknya, kemudian dengan orangtua apakah di bolehin untuk pesantren disini?” Konseli “Kalo dengan orang tua sendiri sih di bolehin kak, cumak sampek sekarang orang tua masih kurang yakin dengan pesantren ini” Konselor “Kalo boleh tau mbk aini rumahnya dimana ya mbk?” Konseli :Di solo kak” Konselor “Terus pulang nya berapa kali?” Konseli “1 tahun sekali kak” Konselor “Ada rasa rindu dengan keluarga ga mbk?” Konseli “Kalo rindu pasti rindu lah kak dengan keluarga” Konselor “Emang iya jauh dari keluarga apalagi pulangnya 1 tahun sekali” Konseli Iya kak rindu banget” Konselor Kalo boleh tau nih mbk kegiatan di pesantren apa saja?” Konseli “kegiatan di ma’had itu kak Jam 03.00 sudah bangun terus Tahajud dan nunggu adzan subuh sambil nambah hafalan setelah salat subuh seteron sampai pagi terus sarapan mandi halaqoh sampek jam 10 ada kelas syar’i nya juga sampek jam 12 Setelah itu istirahat sampek sholat Ashar kemudian jamaah murojaah lagi dan mandi sore Terus salat magrib kemudian setoran hafalan lagi sampai jam 10.00 terus makan malam kemudian nambah hafalan lagi” Konselor “Wahhh lumayan padat ya mbk jadwalnya. Jam 3 pagi sudah mulai beraktivitas dengan kegiatan pesantren “ Konseli “Iya kak” Konselor “Memang itu cukup berat gitu ya mbak menurut saya itu Reasurance memang luar biasa loh mbak jauh-jauh dari solo demi pejuang alqur’an wahh mbk aini keren ya.. Emmm kalo boleh tau mbk aini ada keluhan lain?” Konseli “Tidak ada kak, mungkin itu dengan agak merasa bosan di ma’had” Konselor “Kalo liburnya biasanya hari apa?” Konseli “Hari ahad” Konselor “Oh biasanya Mbak aini kalo hari ahad kegiatanya ngapain aja?” Konseli “Tak buat nambah hafalan kalo tidak keluar cari jajanan di pasar sama teman-teman” Konselor “Menurut mbk aini keluar di pasar sama teman-teman cari jajan meskipun sebentar itu hal yang menyenangkan ga sih mbk?” Konseli “Sangat senang banget kak” Konselor “Emmm gtu ya.. Keluar di pasar sudah cukup menyenangkan atau masih merasa bosan mbk?” Konseli “ Tetap bosan kak” Konselor “Kemudian keinginan mbk aini apa?” Konseli “Pengenya sih ma’had mengadakan rekreasi 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali ” Konselor “Berarti ga cukup ya mbk adanya dengan keluar di pasar saja?” Konseli “Iya kak cukup” Konselor “Tapi mbk aini nyaman kan di ma’had ini?” Konseli “Iya kak, kalo nyaman sih nyaman cumak merasa bosan saja’’ Konselor “Saya dulu juga gitu kalo di pesantren merasa bosan dan sering jalan-jalan di pasar cari jajan sama teman” Konseli “Iya kak” Konselor “Okee, saya mengerti dengan perasaanmu. Berdasarkan Reasurance ceritamu kamu mulai bosan dengan keadaan di ma'had karena jadwal kegiatan ma'had yang terlalu padat dan butuh refhresing dan semangat. Betul begitu?” Konseli “Betul kak” Konselor “Iya saya paham dengan apa yang kamu alami sekarang. Reasurance Pada intinya, kita memang akan mudah bosan ketika menjalani aktivitas yang itu-itu saja. Apalagi di umur kamu yang sekarang ini. Suka mencoba hal- hal yang baru dan menyenangkan. Orang-orang biasanya memanfaatkan akhir pekan untuk berlibur, kumpul dengan keluarga ataupun jalan-jalan dengan teman- teman untuk menghilangkan rasa penat karna aktivitas yang membosankan’’ Konseli “Iya juga sih kak.” Konselor “Nah sekarang coba kamu pikirkan hal apa yang bikin kamu semangat?” Konseli “Biasanya saya kalo bosan ya jalan-jalan sama teman di pasar cari jajan. Kalo tidak ya curhat-curhat sama teman kak” Konselor “Nah... Mbk aini sudah tau hal yang membuat mbk aini bersemangat. Jadi apa rencana mbk aini untuk menghilangkan kebosanan di ma’had ?” Konseli “Saya akan mengatur jadwal hafalan saya dengan teratur dan baik, merencanakan jalan-bersama teman meskipun cumak di pasar 1 minggu sekali kemudian di sela-sela waktu curhat dengan teman dan murojaah” Konselor “Bagus mbk, mbk aini telah menemukan solusi yang saya pikir itu sangat tepat. Dan apa yang kamu mau melakukan nya dengan sungguh-sungguh?” Konseli “Iya kak tentu saja, saya ingin khatam secepatnya” Konselor “Saya yakin kamu bisa. Mbk aini adalah santri yang kuat” Konseli “Baik kak saya senang sekali jika hal ini bener-bener bisa saya laksanakan dengan baik. Saya berjanji akan giat untuk mengkhatamkan quran ini” Konselor “Saya sangat senang mendengarkan antusias mu, nah... Mengapreasi Apakah masih ada hal lain yang ingin mbk aini konseli sampaikan?” Konseli “Saya rasa sudah cukup kak untuk saat ini” Konselor “Oke kalo begitu. Nah selain itu juga saya mau bilang terima kasih nih mbak karena mbak aini sudah menjadi pribadi yang mandiri dalam sesi konseling hari ini. Mbak sudah berani terbuka mengenai permasalahan mbk dan mbk juga sudah bisa menyelesaikan masalah mbak aini sendiri dengan dibantu oleh saya karena memang orang itu butuh diskusi ya mbak ya jadi mbk aini ini hebat loh” Konseli “saya juga Terima kasih kak karena sudah dibantu juga” Konselor “Iya sama² mbk. Bagaimana mbk perasaannya setelah melakukan konseling hari ini?” Konseli “Agak lebih lega kak karena sudah menemui solusinya” Konselor “jadi Alhamdulillah ya Mbak akhirnya lega Terima kasih ya Mbak atas konseling hari ini Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar dan semoga solusi tadi yang kita temukan bersama itu bisa efektif untuk mbak aini” Konseli “Iya kak” Konselor “mungkin konseling hari ini kita tutup sampai sini ya Mbak ya Saya berterima kasih banget nih sama Mbak aini karena Mbak aini udah berani bercerita dengan saya dan Udah terbuka dengan saya” Konseli “Makasih juga kak karena sudah membantu” Konselor Mari kita tutup ya mbk hari ini dengan bacaan Termination hamdalah. Saya ucapkan minta maaf baik itu salah kata maupun perilaku ya mbk ya. Mudah2an lancar dan semuanya baik2 saja” Konseli “Ya kak sama-sama” Konselor “Silahkan bisa dilanjutkan kegiatan mbk aini” Konseli “Baik kak saya pamit dulu ya” Konselor “Oh iya mbk.” Termination Konseli “Assalamualaikum” Konselor “Waalaikukussalam” Termination