Aktualisasi Cici
Aktualisasi Cici
Aktualisasi Cici
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pelayanan publik bagi ASN yaitu Puskesmas. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
1
Tenggara dilaksanakan oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (Ahli Madya
Farmasi) dan seorang Apoteker.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan waktu tunggu pelayanan obat racikan pada Depo Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
C. Manfaat
2
1. Bagi Peserta
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi
peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Whole of Government, Manajemen
ASN, dan Pelayanan Publik),
2. Bagi Instansi
Hasil penerapan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi perubahan
pelayanan kefarmasian di Depo Rawat Inap dapat mengurangi resiko
kesalahan penggunaan obat yang baik dan benar.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan kepuasan atas pelayanan kesehatan yang ditawarkan
oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sultra, sehingga dapat
berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah pada pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan kefarmasian, di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN).
Pelaksanaan aktualisasi akan dimulai dari tanggal ........ Mei 2021 yang bertempat
di Depo Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sultra.
3
BAB II
4
B. Visi dan Misi Rumah Sakit
1. Visi
“Rumah Sakit Rujukan Pilihan di Indonesia Timur Tahun 2023”
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang berkualitas
dan berdaya saing.
c. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit berbasis teknologi
terkini.
d. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan pegawai.
e. Mewujudkan suasana rumah sakit yang asri, nyaman, komunikatif dan
informatif
3. Motto
“ Melayani dengan Hati dan Senyum”
Tata Nilai
S = Santun
E = Efisien
H = Harmonis
A = Adil
T = Tertib
4. Nilai Dasar
a. Ketulusan
b. Kepedulian
c. Kerendahan hati
d. Keakraban
e. Kesportifan
5
C. Tupoksi Organisasi dan Tugas Pokok Asisten Apoteker
6
f. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan
Perbekalan Farmasi;
g. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi;
h. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung
harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.
7
D. Struktur Organisasi
DIREKTUR
RSU BAHTERAMAS
WADIR PELAYANAN
ADMINISTRASI
Rekapan
Farmasi Klinik Penjualan
Perencanaan Distribusi
BPJS Pelaporan
Psikotropika
P. Pengendalian dan Narkotika
Infeksi Kord. Depo
Rawat Jalan
Depo Rawat TB MDR Hitung Biaya
Jalan Pasien Safety
Obat di
Depo Rawat HIV Ruangan
SPM
Inap Kord. Depo Rawat Perawatan &
Malaria Inap & OK Membuat
Mutu
Depo IGD Jadwal Tugas
Akreditasi
Depo OK Rekap absensi
Kord. Depo IGD
Berkas TPP
Gambar. 1
Struktur Organisasi RSU Bahteramas Provinsi Sultra
8
E. Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sesudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
9
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
10
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
11
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi
secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
12
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
1. Manajemen ASN
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
13
dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN RI,2015).
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah (LAN RI,2015):
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
14
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
15
agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu,
perkembangan teknologi informasi situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik (LAN
RI,2015).
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan aadanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior
terhadap sektor lain atau masing-masing sektor namun tidak berjalan beriringan,
melainkan justru kontraproduktif atau “saling membunuh”. Sementara di sisi
lain sektor pertambangan memandang bahwa pembangunan memerlukan modal
besar dan hanya tambanglah yang bisa menyediakan. Kedua sektor sangat
penting, tetapi nampak ada perbedaan tajam atau bahkan saling bertabrakan
dalam perumusan tujuan masing-masing (LAN RI,2015).
Perbedaan orientasi sektor dalam pembangunan bisa menyebabkan
tumbuhnya ego sektoral (mentalitas sila) yang mendorong perilaku dan nilai
individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya (LAN
RI,2015).
Ketiga, khususnya dalam konteks indonesia keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat serta bentuk latar belakang lainnya mendorong
adanya potensi disitegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal
berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang
akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame
NKRI (LAN RI,2015).
Dalam hal ini, WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya
untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai
tujuan bersama. Sikap, perilaku dan nilai yang berorientasi sektor harus
dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaan yang lebih mendasar, yang
mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan (LAN RI,2015).
16
BAB III
RENCANA RANCANGAN AKTUALISASI
17
3.1 Identifikasi Isu Permasalahan
18
Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total
skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah
Rawat Inap
2. Belum optimalnya edukasi
kepatuhan penggunaan obat 3 3 3 3 12 III
antibiotik pada Depo Rawat Inap
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
2 Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
1 Sangat Tidak (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
19
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode
APKL di atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas
adalah “Belum optimalnya waktu tunggu pelayanan obat racikan pada Depo
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”.
20
Gagasan Pemecahan Isu :
1. Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi dengan atasan
2. Melakukan sosialisasi mengenai kegiatan rancangan aktualisasi
3. Melakukan kegiatan optimalisasi waktu tunggu pelayanan obat racikan
4. Melaksanakan evaluasi kegiatan optimalisasi waktu tunggu pelayanan obat
racikan
21
Tabel 3.3
Rancangan Kegiatan
Nasionalisme:
Jujur dan berintegritas
Etika Publik:
Menghargai komunikasi
dan konsultasi kepada
pimpinan
Komitmen Mutu:
Menunjukkan
ketercapaian target yang
direncanakan.
Anti Korupsi:
Menunjukkan sikap Berani
dan tetap terus bekerja
keras
Nasionalisme:
Bersikap hormat kepada
pimpinan dan tidak
23
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
memaksakan kehendak.
Etika Publik:
Mernghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama.
Komitmen Mutu:
Dapat mengefisiensikan
waktu
Anti Korupsi:
Bersikap jujur dan disiplin
dalam meminta izin.
Nasionalisme:
Menguatkan rasa
persatuan kepada seluruh
pegawai dengan adanya
kegiatan diskusi antara
penulis dan pegawai
lainnya
Etika Publik:
Menghargai komunikasim
dan konsultasi.
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien.
Anti Korupsi:
Bekerja keras
2.3 Mengecek data Tersediannya daftar Akuntabilitas:
peserta yang petugas yang hadir Menunjukkan sikap
25
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
hadir tanggung jawab, kejelasan
dan konsisten.
Nasionalisme:
Mendengarkan pendapat
pimpinan,
Etika Publik:
Menghargai komunikasim
dan konsultasi.
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien.
Anti Korupsi:
Jujur dan
Bertanggungjawab
3. Melakukan 1.1 Melakukan Agar petugas dapat Akuntabilitas: Dengan Kegiatan ini
kegiatan screening obat memastikan tidak Menunjukkan sikap melaksanakan mendukung
optimalisasi terjadinya kesalahan Tanggungjawab kegiatan sosialisasi budaya kerja
waktu tunggu pemberian obat mengenai pemberian
puskesmas
pelayanan obat Nasionalisme: informasi obat,
racikan Bersikap adil maka dapat dengan
mewujudkan Visi meningkatkan
Etika Publik: Rumah Sakit dengan kompetensi SDM
Melaksanakan sesuai terwujudnya dan pelayanan di
aturan Rumah Sakit wilayah kerja
Komitmen Mutu: Rujukan Pilihan di Rumah Sakit
Hasil yang Inovatif.
26
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
Indonesia Timur Bahteramas,
Anti Korupsi: Tahun 2023 dan dapat
Bekerja keras tercapainya menguatkan nilai
salahsatu Misi yakni
1.2 Petugas Tersedianya obat Akuntabilitas: Ketulusan,
mewujudkan
menyiapkan obat yang sesuai dengan Menunjukkan sikap suasana rumah sakit Kepedulian dan
sesuai resep resep dokter tanggung jawab, kejelasan, yang asri, nyaman, Kerendahan Hati
dokter dan konsistensi. komunikatif dan
informatif
Nasionalisme:
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
mudah dimengerti
Etika Publik:
Bersikap menghargai
komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama.
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien.
Anti Korupsi:
Bertanggungjawab
memberikan informasi
yang jelas
1.3 Meracik obat Tersedianya obat Akuntabilitas:
sesuai resep racikan yang sesuai Dapat
dokter dengan resep dokter mempertanggungjawabkan
dan selanjutnya dalam setiap pelayanan
27
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
diserahkan pada
Apoteker untuk Nasionalisme:
diserahakan kepada Menggunakan Bahasa
keluarga pasien Indonesia yang baik dan
mudah dimengerti
Etika Publik:
Bersikap ramah.
Komitmen Mutu:
Bekerja keras guna
mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu
Anti korupsi :
Bersikap jujur dalam
melakukan kegiatan
tersebut
29
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
4.3 Membuat Laporan kegiatan Akuntabilitas:
laporan kegiatan Bertanggung jawab
dengan data terhadap laporan yang
yang benar dan dibuat.
sesuai dengan
Nasionalisme:
hasil yang
Menggunakan bahasa
didapatkan saat
Indonesia yang baik dan
observasi mudah dimengerti
Etika Publik:
Memberikan pelayanan
secara jujur.
Komitmen Mutu:
Tercapainya target secara
Efektif, efisien, inovatif
sesuai dengan yang
direncanakan.
Anti Korupsi:
Dalam Melakukan
Tahapan Membuat laporan
kegiatan dengan data yang
benar dan sesuai dengan
hasil yang didapatkan saat
observasi, saya tidak akan
menambahkan data fiktif
30
D. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Apotik Depo Rawat Inap dari tanggal …… Mei 2021 s/d ……… Juni 2021. Kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan
No Kegiatan Mei Juni Keterangan
11-13 14-16 18-30 2-7 9-12
1 Melakukan konsultasi
rencana kegiatan aktualisasi
dengan atasan
2 Melakukan sosialisasi
mengenai kegiatan rancangan
aktualisasi
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada Puskesmas Labibia pada tanggal
……….. Mei s/d …….. Juni 2021 dengan melakukan 4 jenis kegiatan yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA). Dengan adanya nilai-nilai dasar profesi
ASN diharapkan kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik, karena modal dasar
untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap
mutu pelayanan yang berkesinambungan, bebas dari korupsi, dan membangun bangsa
B. Saran
Diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun bagi terwujudnya kelancaran dan
perbaikan proses aktualisasi yang akan dilaksanakan, diharapkan kerjasama yang baik
dari coach, mentor, maupun seluruh pegawai Instalasi Farmasi RSU Bahteramas Provinsi
Sultra.
32