Kelompok 4 - Laporan Asesmen Komunitas
Kelompok 4 - Laporan Asesmen Komunitas
Kelompok 4 - Laporan Asesmen Komunitas
Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Achmad Syaiful Jabbar (190541100134)
2. Yuli Astutik (190541100045)
3. Ulfa Laela (190541100050)
4. Ragil Bagas Prasetya (190541100116)
5. Nia Kurnisah (190541100117)
6. Elok Chumairo (190541100150)
PRODI PSIKOLOGI
2022
SUB PERENCANAAN
1. (PERTEMUAN 1) 04/03/2022
- Jadwal kegiatan : pembekalan dan penyampaian materi mengenai
konsep dasar dan ruang lingkup asesmen komunitas
2. (PERTEMUAN 2) 11/03/2022
- Jadwal kegiatan : Menentukan desa tujuan dan Meminta surat
pengantar tugas mata kuliah
3. (PERTEMUAN 3) 18/03/2022
- Jadwal kegiatan
- pemaparan Profile desa yang didapat dari berbagai sumber
1. Lokasi desa dan letak geografis
2. Luas wilayah
3. Jumlah penduduk
4. Potensi desa
5. Sarana fasilitas umum
6. Jarak tempuh dari UTM ke desa tujuan dan akomodasi
7. Nama kepala desa
4. (PERTEMUAN 4) 25/03/2022
- Tanggung jawab setiap tim
- Jadwal kegiatan
- Merencanakan rancangan pemetaan komunitas (Survei lokasi
desa)
1. Peralatan dan perlengkapan yang di butuhkan
2. Pendanaan
3. Dokumentasi
4. Kendala
- Temuan hasil survei lokasi komunitas sasaran
1. Lokasi desa dan letak geografis
2. Potensi desa
3. Mata pencaharian masyarakat
4. Sarana fasilitas umum
5. Kebudayaan
6. Permasalahan desa
7. Krimialitas
8. Kondisi sosial desa tanjung bumi
9. Kondisi ekonomi
10. Kondisi pendidikan
11. Agama yang di anut
5. (PERTEMUAN 5) 01/04/2022
- Jadwal kegiatan
- Merencanakan rancangan pemetaan komunitas
1. Peralatan dan 1perlengkapan yang di butuhkan
2. Pendanaan
3. Dokumentasi
4. Kendala
- Kenali komunitas
1. Lokasi desa dan letak geografis
2. Potensi desa
3. Mata pencaharian masyarakat
4. Kebudayaan
5. Permasalahan desa
6. Krimialitas
7. Kondisi sosial desa tanjung bumi
8. Kondisi ekonomi
9. Kondisi pendidikan
10. Agama yang di anut
- Kenali pemangku kepentingan
1. Ibu-ibu PKK
2. Organisasi olahraga
6. (PERTEMUAN 6) 17/04/2022
- Jadwal kegiatan
- Partisipatory rapid appraisal
1. Peta
2. Deskripsi
3. Dokumentasi
7. (pertemuan 7) 17/04/2022
- Evaluasi pelaksanaan pemetaan komunitas
1. Biodata penyelenggara/fasilitator asesmen komunitas
2. Jadwal kegiatan
3. Kelengkapan data lapangan
- Kesimpulan
- refrensi
1. (PERTEMUAN 1) 04/03/2022
Jadwal kegiatan :
*(tanggung jawab ini berlaku untuk pertemuan seterusnya hingga selesai, dan
diharapkan dapat menjalankan tanggung jawab sebagaimana mestinya, amiin)
- Jadwal kegiatan :
no Nama kegiatan PJ ket
1 Diskusi Penentuan tanggal All anggota √
survei, kendaraan dan Kamis
tempat ngumpul 24/03/2022
2 Lobying kepada perangkat jabbar √
desa
3 Melakukan kunjungan Jabar, nia, √
bagas, elok,
ulfa. (yuli
tidak hadir
karna bekerja)
4 Dokumntasi & recording Bagas √
- Pendanaan
1. Jabar dan bagas berboncengan serta Elok dan nia berboncengan
2. Yuli hari kamis masih bekerja sehingga tidak dapat ikut survei,
sehingga yuli berinisiatif mengganti uang bensin motor jabbar
sebagai bentuk konpensasi atas ketidak hadirannya dengan
menyumbang uang sebesar Rp. 9.000, sehingga dana yang
terkumpul berjumlah 9.000 untuk uang bensin.
3. Uang makan di tanggung masing-masing individu
- Dokumentasi
- Kendala
1. Yuli hari kamis masih bekerja sehingga tidak dapat ikut survei.
Sehingga survei diwakilkan oleh 5 anggota lainnya
2. Kurangnya komunikasi antar anggota
3. Pemabagian tugas belum merata
4. perjalanan ditempuh selama 2,5 jam dengan kecepatan sedang
menggunakan sepeda motor
2. Potensi desa
Sekolah
Puskesmas
Pasar
Masjid
Perbankan
Toko ritail
Kantor pemerintahan
5. Kebudayaan
6. Permasalahan desa
7. Krimialitas
Kondisi sosial desa tanjung bumi aman dan tentram setiap akhir pekan
terdapat kegiatan gotong royong membersihkan desa, tidak adanya
kerusuhan dan masyarakat desa didominasi oleh masyarakat produktif dan
non produktif yaitu orang tua dan lansia
9. Kondisi ekonomi
Untuk SD, SMP, SMA dan pondok pesantren berada di desa tanjung bumi,
namun rata-rata penduduk produktif hanya mengenyam pendikan hingga
senjang menengah pertama dan yang berhasil mengenyam pendidikan
hingga menengah atas akan memilih tinggal di luar desa untuk bekerja dan
berkeleuarga.
Jadwal kegiatan :
4. Kendala
Kurangnya komunikasi Saat melakukan kunjungan sehingga saat tiba di
desa tujuan tidak secara bersaamaan dan juga kepala desa yang memiliki
agenda kegiatan lain menjadi tantangan sendiri bagi kelompok kami
sehingga mengharuskan kami untuk secepatnya menemui kepala desa
meski sudah melakukan janji temu sebelumnya sehingga wawancara
diwakili oleh anggota yang sudah lebih dulu ada di desa.
Kenali komunitas
1. Demografi desa
2. Potensi desa
Ciri khas desa tanjung bumi adalah, batik tersebar dan berada di titik
sentralnya dikawasan (Ibu Kota Kecamatan desa tanjung bumi). Tak hanya
batik terasi juga turut menjadi potensi di desa tanjung bumi dengan berbagai
jenis terasi seperti terasi udang dan terasi ikan.desa Tanjungbumi adalah
pengrajin batik sehingga tidak memiliki nama pada setiap motifnya karna desa
tanjung bumi adalah produsen batik yang nantinya akan di sebar dan di
pasarkan ke penjuru pulau madura namun batik hasil pengrajin desa tanjung
bumi memiliki nama cirikas yaitu batik gentongan karna di buat melalui
proses perendaman dengan cairan khusus didalam gentong dalam waktu yang
lama umumnya 1 sampai 2 tahun, jika sudah diberi label batik Tanjungbumi
biasanya dibawa kecamatan lain seperti Burneh, pamekasan bangkalan dan
sekitarn hingga go internasional, dan pernah diberikan kepada ibu khofifah.
Untuk harga batik gentongan sendiri berkisar antara 1juta-30 juta. Biasanya
peminat batik gentongan adalah kalangan atas dan untuk kebutuhan hajatan
seperti mahar dan busana serta digunakan hanya untuk acara-acara khusus
atau spesial.
3. Mata pencaharian masyarakat
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa potensi desa salah satunya
yang paling menonjol adalah batik sehingga sebagian mata pencaharian
masyarakat adalah dengan membatik selain itu dibidang pertanian, perikanan
dan kuliner juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Pertanian
meliputi padi, melon,mete, ketela pohon, jagung, kacang, dan mangga. Untuk
perikanan sediri berupa ikan asin, bandeng, kepiting, rajungan. Lalu ada
kuliner dimana banyak sekali pariwisata pantai yang menjadi lahan untuk
masyarakat berjualan makanan.
4. Agrowisata
Agrowisata dari desa tanjung bumi adalah Pantai biru dan pantai tlangoh
dimana 2 pantai tersebut adalah pantai dengan pasir putih dan bersih, namun
ada 2 perbedaan antara pantai tlangoh dan pantai biru, jika pantai tlangoh
adalah pantai alami dengan pasir putihnya maka pantai biru adalah pantai
buatan dimana dahulu pantai biru adalah tempat pembuangan sampah lalu di
ubah oleh masyarakat dan kepala desa dibantu pemerintah untuk diubah
sebagai wisata dengan cara pengerukan sampah sehinga menjadi telaga
dimana tempat pembuangan sampah di pindah ke desa peseseh yang terdapat
jurang, tersedia juga warung apungnya, wahana permainan anak-anak dan
kolam renang serta sering dijadikan event-event dari bangkalan untuk senam
pagi, kodim dan Polsek, seerta polres, serta banyak kuliner-kuliner
5. Kebudayaan
Hubungan dan kerukunan dalam masyarakat Tanjung Bumi merupakan
satu- kesatuan dalam kehidupan yang selalu terbina dengan baik. Yang
mana dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tanjung Bumi antar sesama
bersifat gotong royong dan saling tolong menolong. Misalnya dalam satu
perkawinan, kelahiran, kematian dan lain-lain sebagainya yang dilakukan
dengan berbondong-bondong dengan memberikan sumbangan baik itu
berupa materi ataupun jasa dengan tanpa pamrih.
Kebudayaan yang bersifat kemasyarakatan adalah suatu gerak budaya
yang teraktualisasi dalam kehidupan masyarakat yang dimotifisir oleh
unsur-unsur kemasyarakatan. Misalnya upacara bersih desa yang selalu
diselenggarakan pada setiap tahunnya, dalam pelaksanaannya disamping
ada unsur-unsur budaya yang bersifat kemasyarakatan (adanya sifat gotong
royong) juga ada juga sifat yang bersifat religi, seperti menjalankan doa,
sesaji dan sejenisnya agar roh-roh yang berkuasa selalu setia melindungi
warganya. Namun demikian jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, dimana
sebelum acara dimulai warga masyarakat secara gotong royong
mengadakan persiapan- persiapan yang diawali dengan mengadakan kerja
bakti, membersihkan perkampungan dan yang paling utama adalah
mebersihkan tempat-tempat yang dianggap angker dan singit (senget
dalam Madura). Menurut Masari (ketua RT), upacara bersih desa
merupakan suatu adat yang bersifat kemasyarakatan yang berwujud
upacara penghormatan kepada roh-roh para leluhur yang menjaga desa
(ngareksah disah) dari segala malapetaka.
Adapun upacara-upacara lainnya yang bersifat kemasyarakatan yang
biasa dilakukan oleh masyarakat Tanjung Bumi adalah seperti:
1. Upacara pelet kandung (tingkeban), yaitu pada saat keberadaannya
dalam rahim ibu yang memasuki bulan ke tujuh. Upacara ini terutama
diselenggarakan untuk anak petama setiap pasangan, dan biasanya
diadakan pada saat bulan purnama. Selamatan yang diadakan
melibatkan hidangan ponar (ketan kuning) atau nasi putih dengan
sekkol (goring kering parutan kelapa) yang disuguhkan pada kyai yang
memimpin upacara. Selain pembacaan doa selamatan, sering pula
dilakukan pembacaan riwayat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang
bersumber dari kitab Barzanji. Dalam salamatan ini masyarakat
mengungkapkan atas rasa syukur kepada Allah SWT dan
mengingatkan asl-usul kejadiannya.
2. Upacara kelahiran, pada hari kelahirannya, telinga seorang bayi
Madura akan dibisiki azan, agar kata-kata pertama yang didengar
seseorang itu adalah seruan untuk bersembah yang guna untuk
memenuhi tuntutan rukun agama Islam. Adapun kegiatan upacara
hari kelahiran seseorang lebih dipusatkan
3. pada tamone (tembuni) atau ari-ari. Untuk itu tembuni dicuci bersih-
bersih, untuk kemudian diwadahi periuk kecil. Dengan diarak dan
dipayungi, periuk yang isi ari-ari tadi kemudian dipendam dalam tanah
serta diterangi dengan dhamar kambang (pelita yang menyala dengan
sumbu mengambang di atas minyak) sampai tali pusar si bayi terlepas
atau bahkan sampi 40 hari lamanya. Coplak Bujhel (terlepasnya tali
pusar) melibatkan upacara lain, yang biasa diikuti dengan upacara
pemberian nama si bayi dan pemotongan rambut (bercukur), akan
tetapi ada juga keluarga yang menunda pemberian nama tersebut
sampai 40 hari sesudah kelahirannya, sehingga untuk sementara si
bayi di panggil kacong (kalau laki-laki) atau jebhing (kalau
perempuan). Disamping itu juga ada upacara kekah (aqiqah),
ditandahi dengan penyembelihan hewan berupa kambing dua ekor
untuk bayi anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak
perempuan. Serta ada juga upacara toron tana (turun tanah) dilakukan
ketika seorang bayi untuk pertama kali diperkenalkan pada tanah.
4. Upacara sunatan, dilakukan pada saat anak laki-laki dikhitan. Usia
anak tersebut dikhitan pada berbagai masyarakat pelaksanaannya
berbeda-beda. Ada yang melaksanakannya antara usia empat sampai
delapan tahun, dan pada masyarakat yang lain dilaksanakan tatkala
anak berusia antara dua belas tahun sampai empat belas tahun. Sunatan
ini merupakan pernyataan pengukuhan sebagai orang Islam, sehingga
pria yang tidak disunat di mata orang Madura terhitung kafir.
5. Upacara perkawinan, dilakukan pada saat pasangan muda-mudi akan
memasuki jenjang berumah tangga. Upacara ini ditandai secara khas
dengan pelaksanaan syariat Islam yaitu aqad nikah (ijab Kabul) yang
dilakukan oleh pihak wali mempelai wanita dengan pihak mempelai
pria dan disaksikan oleh dua orang saksi. Oleh karena itu, suatu
perkawinan perlu melalui tahap-tahap untuk memungkinkan
dilakukannya penjajahan dan pengukuran tidak saja keserasian kedua
calon pengantin, tetapi juga keselarasan dan kesetaraan kedua belah
pihak yang akan disatukan. Langkah aawal dapat bermula dari suatu
kegiatan nyalabbar (menyebarluaskan) oleh suatu keluarga yang
memiliki seorang anak perawan atau anak perjaka. Oranag Madura
modern memilih untuk menyederhanakan berbagai kegiatan terkait
pada pertunangan dengan jalan menggabungkan semua kegiatan dalam
upacara nyaba’ oca’, matojuk tandha’ dan nale’e pagharitu menjadi
upacara pertukaran cincin, seminggu kemudin biasanya dilakukan
tongkebbhan (pemasangan tutup) berupa kunjungan balesan dari
pihak wanita ke rumah pihak pria, yang biasanya juga ditandai dengan
pengantaran kue-kue.Upacara perkawinan ini sering dilaksanakan
dalam beberapa tahap, yakni pada tahap sebelum akad nikah (dol
kaderan, biasanaya dilaksanakan menjelang matahari terbenam, kira-
kira jam 5 sore), pada tahap akad nikah dan tahap sesudah akad
nikah
6. Perayaan muludan, yaitu suatu kebudayaan yang terwujud dengan satu
tujuan untuk memperingati hari kelahirannya Nabi Mohammad SAW.
Biasanya dalam upacara ini diadakan pengajian akbar atau juga
dibaan.
7. Perayaan Isro’-mi’raj (biasanya pada tanggal 27 Rajab) yaitu
perayaan untuk memperingati naiknya Nabi Mohammad ke langit
tujuh guna mendapat perintah ibadah shalat lima waktu dan masih
banyak lagi perayaan-perayaan yang lain bersifat keagamaan.
8. Upacara yang berkenaan dengan kekeramatan bulan-bulan hijriyah
seperti upacara Sora (Muharram dari Asyura), Sappar (shafar), Molot
(Rabi’ul Awal dari Maulud) Rasol (Rabi’ul Akhir), Jumadil Awwel
(Jamadil Awal), Jumadil akher (Jamadil Akhir), Rejjheb (Rajab),
Rebba (Sya’ban dari Ruwahan), Pasah (Ramadhan dari Puasa), Tong
Areh (Syawal), Takepe’ (Dzulqaidah- Reyaya atau Tellasan Hajjhi)
9. Upacara Sandur yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan
skripsi ini, juga suatu upacara religi, adanya kepercayaan animisme dan
dinamisme, juga sinkritisasi dari agama lain pun tidak ketinggalan
pula. Tradisi sandur merupakan bagian upacara yang sering kali
dilakukan bagi orang Madura. Upacara ritual yang berkaitan dengan
prosesi perjalanan hidup manusia pada era millenium ini masih
banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama masyarakat tradisional.
Walaupun telah hidup di jaman modern, masyarakat petani ataupun
masyarakat nelayan tradisional menggunakan upacara ritual sebagai
sarana berhubungan dengan makhluk-makhluk gaib ataupun media
komunikasi dengan Zat Tunggal, pencipta alam semesta. Setiap
melakukan upacara ritual, media kesenian menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari seluruh proses kegiatan masyarakat desa tanjungbumi
6. Permasalahan desa
Permasalahan desa yang masih menjadi PR hingg sekarang adalah kemiskinan karna
kekurangan SDM dimana masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih
memilih untuk bekerja dan tinggal di luar desa sehingga tersisa orang tua dan lansia yang
kurang dalam menerapkan potensi desa.
7. Krimialitas
Kriminalitas di desa tanjung bumi minim hampir tidak ada, dahulu pencurian ternak dan
hasil panen marak terjadi namun 10 tahun terkahir sudah tidak ada pencurian, kasus yang
masih marak terjadi adalah utang piutang antar warga sedangkan begal hampir tidak ada
itu dikarnakan tingginya kewaspadaan masyarakat sendiri untuk tidak keluar malam
menggunakan kendaraan di atas jam 9 malam sehingga minim kasus pembegalan.
9. Kondisi ekonomi
pertukangan, pertanian, nelayan, kerajinan tangan (membatik) adalah juga merupakan salah
satu pencarian hidup dari sebagian besar masyarakat Tanjung Bumi. Di dalam melakukan
pekerjaan (membatik) ini kebanyakan para perempuan diantaranya mereka ada yang bekerja
di industri rumah tangga dan juga ada yang bekerja di rumahnya sendiri. Mereka awalnya
menganggap membatik cuma hanya sebagai pekerjaan sambilan dan untuk membantu
keluarga mereka. Sedangkan para lelakinya biasanya berlayar ke antar pulau di Indonesia
Dalam melakukan pekerjaan pertanian, diantara mereka ada yang menganggap tanah
pertaniannya untuk dibuat kebun kering (tegalan), terutama mereka yang hidup di daerah
pedalaman, sedangkan yang lain bertempat tinggal di daerah- daerah yang lebih rendah
tanaman padi, beberapa jenis tanaman palawija juga ditumbuhkan baik sebagai tanaman
utama di tegalan maupun sebagai tanaman penyala di sawah pada waktu-waktu musim
kemarau dimana air sangat kurang untuk pengairan sawah-sawah tersebut seperti ketela
Kegiatan ekonomi penduduk secara keseluruhan dapat dilihat komposisi atau jenis pekerjaan
Dari rincian di atas dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak adalah kerajinan
industri dengan jumlah 896, terbanyak kedua yaitu pertanian dengan jumlah 420 dan
terbanyak ketiga adalah transportasi dengan jumlah 79. Sementara para pedagang
Pemasaran
No Jenis Pemasaran Jumlah No Jenis Pemasaran Jumlah
1. Pasar polowijo - 9. Transportasi 17
2. Pasar ikan - 10. Kerajinan 12
3. Pasar hewan - 11. Batik tulis 329
4. Toko 12 12. Kapal kayu 4
5. Warung/kios 5 13. Pertukangan mas 2
6. Unit koprasi - 14. Pertukangan las 1
7. Perbankan 1 15. Pertukangan kayu 1018
8. BBUD/KUD - atau batu
Pendidikan merupakan hal yang terpentinga bagi manusia. Maju mundurnya suatu bangsa
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara tersebut. karena itulah untuk
Tidak ketinggalan di Desa Tanjung Bumi ini aparat desa, guru dengan dibantu masyarakat
berupaya terus membebaskan masyarakat Tanjung Bumi dari buta huruf. Meskipun hanya
tamat SD, SLTP, SLTA, yang terpenting masyarakat tahu baca dan menulis, usaha tersebut
belum bisa dikatakan berasil karena masih ada penduduk yang buta huruf. Untuk lebih
No Penduduk Jumlah
1. Penduduk yang buta huruf 20 orang
2. Penduduk tidak tamat SD/sederajat - orang
3. Penduduk tamat SD/sederajat 1842 orang
4. Penduduk tamat SLTP/sederajat 265 orang
5. Penduduk tamat SLTA 102 orang
6. Penduduk tamat D1 - orang
7. Penduduk tamat D2 43 orang
8. Penduduk tamat D3 8 orang
9. Penduduk tamat S1 15 orang
10. Penduduk tamat S2 2 orang
11. Penduduk tamat S3 - orang
Sedangkan penduduk yang wajib belajar 9 tahun dapat diliahat pada tabel berikut:
Belajar 9 Tahun
No Penduduk Jumlah
1. Penduduk usia 7 – 15 tahun 265
2. Penduduk usia 7 – 15 tahun tidak sekolah 43
3. Penduduk usia 7 – 15 tahun masih sekolah 222
Upaya masyarakat di atas, dibarengi pula dengan jumlah usaha penyediaan sarana
yang berupa sekolah serta guru dan murid mulai dari tingkat taman kanak- kanak
hingga sekolah dasar baik umum maupun keagamaan. Secara rinci dapat dilihat
No Agam Jumla
a h
1. Islam 3268 orang
3. Hindhu - orang
4. Budha - orang
Ibu-ibu PKK
Kegiatan ibu-ibu PKK di desa tanjung bumi biasanya melakukan kegiatan kerohanian seperti
yasinan, sholawatan, pengajian rutinan, yang diselenggarakan masing-masing kegiatan satu
kali dalam seminggu, ketika bulan puasa terdapat buka bersama yang diselenggarakan satu
kali serta santunan anak yatim dan duafa, serta bagi-bgi takjil di lingkungan sekitar
organisasi olahraga
organisasi olahraga di desa tanjung bumi adalah bulu tangkis, volly ball, dan sepak bola.
Kegiatan rutin yang dilakukan para anggota adalah pertandingan olahraga yang dilakukan
antar desa setiap sebulan sekali di lapangan desa yang akan di hadiri banyak masyarakat dan
orang yang berjualan di sekitar lapangan yang menjadi sebuat acara festival bulanan yang di
selenggarakan tiap desa terutama desa tanjung bumi.
6.(PERTEMUAN 6) 17/04/2022
1. Peta
2. Deskripsi
3. Dokumentasi
7.(PEERTEMUAN 7) 17/04/2022
- Kesimpulan
Desa tanjung bumi adalah salah satu desa yang berada di kabupaten bangkalan, pulau
madura jawa timur dengan ciri khas batik gentongan dan pantai pasir putihnya yang
alami, kultur yang masih jauh dari modernisasi namun tetap terpenuhinya sarana
penunjang hidup menjadikan desa tanjung bumi sangat asri dan damai.
- Refrensi
Sumber data: Monograf Desa Tanjung Bumi tahun 2020
Profil pemukiman desa tanjung bumi
Narasumber kepala desa tanjung bumi