Makalah Ikhtikar
Makalah Ikhtikar
Makalah Ikhtikar
IKHTIKAR
GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
ETIKA BISNIS
DISUSUN OLEH:
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
bismillahirrahmanirrahim Puja dan puji syukur tak lupa kita panjatkan kepada
Allah SWT atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyusun makalah mengenai
“IKHTIKAR” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa kita junjung
kepada baginda nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman
jahiliyah ke jalan yang benar.
Makalah ini di susun agar kita lebih memahami tentang ihtikar. Selain itu
makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa maupun
masyarakat umum mengenai hukum menimbun barang demi tercapainya
eksejahteraan masyarakat.
Ucapan terima kasih kepada orang tua dan guru serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Akhirnya apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan, baik dari segi isi
maupun penulisan.Jadi besar harapan kami sudilah pembaca memberikan kritik
dan sara-saran yang konstruktif sehinnga dapat menjadi masukan demi perbaikan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi paras pembaca
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1. Defenisi Penimbunan Harta (Ihtikhar).....................................................................5
2.2. Aturan Islam terhadap Larangan Praktek Penimbunan Harta (Ihtikar)....................6
2.3 . Hikmah Pelarangan Praktik Penimbunan Harta......................................................9
PENUTUP..........................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan............................................................................................................14
3.2. Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam mempertahankan kesejahteraan manusia diberi kebebasan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya selama tidak bertentangan dengan
kepentingan orang lain. Peraturan syariat Islam telah mengatur mengenai
perbuatan yang diperbolehkan oleh Allah SWT, dan perbuatan yang
dilarangnya. Hal ini juga dalam bentuk bisnis para umat Islam dalam
melaksanakan aktivitas ekonominya, baik dalam bentuk bisnis perdagangan
maupun dalam bentuk lainnya. Syariat Islam menjadi landasan utama dalam
bermuamalah karena apabila bermuamalah sesuai dengan prinsip syariah
maka tidak akan menimbulkan suatu hal yang dilarang oleh Allah SWT.
demikian juga sebaliknya jika dalam bermuamalah tidak sesuai dengan
prinsip syariah maka akan menimbulkan konflik diantara sesama.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulis dalam penulisan makalah ini yaitu berdasarkan
dari
uraian dari sub masalah di atas yakni sebagai berikut:
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan perilaku menimbun harta.
2. Untuk dapat memahami metode Islam mengatur pelarangan perbuatan
menimbun harta.
3. Untuk mengidentifikasi hikmah dari pelarangan penimbunan harta
khusunya dalam kehidupan masyarakat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Penimbunan harta atau dalam bahasa arab lebih dikanl dengan Ihtikar
harga menjadi naik.5 Al- Fahrius Abdi menyebutkan bahwa ihtikar artinya
saat harga murah kemudian menjualnya pada saat harga barang tersebut
tinggi.
Lebih lanjut lagi para ulama fikih memberikan gambaran lebih jauh
sebagai berikut:
5
barang dari peredarannya.
produsen, baik makanan, pakaian, dan segala barang yang merusak pasar.
membuat
saat
(Ihtikar)
6
عن معمر بن عبدهللا عن رسول هللا صلى هللا عليه،عن سعيد بن المسيب
Artinya:
gagasan ini didasari dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh dari Abu
7
perbuatan menimbun harta itu bila merugukan kaum muslimin. Namun
Dalam hal ini jelas kalau dalam hal praktek penimbunan makanan
pertama,
Objek barang yang ditimbun itu kelebihan dari yang ia butuhkan, berikut
Kedua,
8
pelaku ihtikar menunggu saat-saat naiknya harga barang agar dapat
menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena masyarakat luas sangat
Ketiga,
tersebut tidak dibutuhkan oleh manusia maka tidak termasuk dalam hal
menjaga harta sehingga akan membuat umat muslim jauh dari perbuatan
mecegah dari segala sesuatu yang dapat menyulitkan manusia, karena hal itu
bahwa praktek penimbuanan harta atau yang sering disebut dalam makalh ini
9
Secara khusus hikmah pelarangan praktik pertama, menjauhkan manusia
untuk saling menzholimi antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain
akbitnya harga barang dipasaran dapat mencekik leher masyarakat karena itu
menimbulkan suatu sikap untuk saling memberi antar sesema makhluk Tuhan,
sehingga praktek penimbunan harta itu memang tidak ada, karena orang yang
semata.
yang akan lumpuh karena volume daya beli masyarakat akan semakin
10
dengan lumpuhnya akativitas ekonomi akan menimbulkan kenaikan angka
mestinya.
menimbun barang menjadi penyebab terbesar dari krisis yang dialami oleh
manusia sekarang, yang mana beberapa negara kaya dan maju secara ekonomi
industri yang dibutuhkan oleh negara-negara tadi. Hal itu menimbulkan bahaya
dunia.
bukan hanya menyangkut masalah ibadah, akan tetapi aspek sosial dan
ekonomipun mempunyai dampak yang baik. Sehingga jika aturan ini dilakukan
11
maka akan memberikan dampak posisitif yang luar biasa bagi kehidupan umat
dan dicegah karena ia merupakan ketamakan dan bukti keburukan moral serta
mempersusah manusia.
Penimbunan adalah salah satu dari kezaliman yang sangat dilarang dan
bagi pelakunya adalah siksaan yang pedih. Sebagaimana firman Allah dalam
surat al-Hajj: 25
zalim, niscaya akan kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih”.
komoditi bahan makan pokok karena itu makanan manusia, seperti gandum,
jagung, beras dan segala jenis yang bisa menguatkan badan manusia.
ditimbun. Apakah pengharaman itu umum untuk semua jenis barang ataukah
Malikiyah dan Abu Yusuf berpendapat bahwa keharaman itu juga berlaku
pada selain makanan pokok, yang pasti segala sesuatu yang dibutuhkan
manusia, baik itu berupa makanan pakaian ataupun dirham (uang). Segala
12
sesuatu yang berbahaya bagi manusia bila disimpan maka itu ihtikar
(menimbun).
pada komoditi bahan makanan pokok saja yaitu bahan makanan bagi manusia
kehidupan manusia, tak terkecuali dunia ekonomi. Sistem Islam ini berusaha
dan spiritualisme.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
berikut:
1. Penimbunan harta atau dalam bahasa arab lebih dikanl dengan Ihtikar االحت كا
ْ
sehingga akan membuat umat muslim jauh dari perbuatan tersebut, sehingga
14
dari segala sesuatu yang dapat menyulitkan manusia, karena hal itu mempunya
3.2. Saran
ini kami mebutuhkan saran dan masukan dari pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Mufid,Moh. Ushul Fiqh Ekonomi dan Kuangan Kontenporer. Cer. II; Jakarta:
Kencana. 2016.
16